Kebijakan PPLH dan PSDA Terkait dengan AMDAL Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera
Topik Bahasan Kebijakan PPLH dan PSDA Terkait AMDAL 1. 1 Pendahuluan 2. 2 Pengantar Keterkaitan antara AMDAL UKL-UPL dengan sistem perizinan dan Instrumen PPLH Lainnya 3. Tata Ruang, Amdal dan Kawasan Lindung 44. Ketentuan-ketentuan dalam PUU bidang PPLH terkait dengan AMDAL, UKL UPL, Izin lingkungan dan izin PPLH 5. PUU sector yang berkaitan dengan AMDAL, UKL-UPL, Izin lingkungan
1 Pendahuluan
Pembangunan Berkelanjutan dan Berwawasan Lingkungan Ekonomi Sosial Diterima secara sosial (socially acceptable) Pembangunan Berkelanjutan Menguntungkan secara ekonomi (economically viable) Lingkungan Ramah lingkungan (environmentally sound) Pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya (WCED Our Common Future)
Hak Masyarakat atas Lingkungan Hidup yang Baik & Sehat Sesungguhnya masyarakat mempunyai hak untuk mendapatkan Lingkungan Hidup udara, tanah dan air -- yang baik dan sehat. Hak tersebut dijamin dalam UUD dan peraturan perundang-undangan lainnya 1 2 UUD 1945 Pasal 28 H ayat (1): Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat... Pasal 65 UU 32/2009: Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia
Pembangunan Berwawasan Lingkungan Agar hak tersebut terpenuhi, maka wajib dipastikan segala kegiatan perekonomian dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pasal 33 ayat 4 UUD 1945: Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional
Prinsip Dasar Perlindungan & Pengelolaan Lingkungan Hidup 1. 1 Menjaga lingkungan hidup (Udara, Air, Lahan dan Laut) tetap dalam kondisi baik dan sehat untuk aktivitas kehidupan seluruh warga negara; 21. Memastikan segala kegiatan perekonomian (seperti Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan, Industri, Pariwisata & Pertambangan) dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
1993 1999 2010 Perbaikan (PP Nomor 27 tahun 1999) Pengembangan (PP Nomor 51 tahun 1993 revitalisasi 2012 PP Nomor 27 tahun 2012: Integrasi Izin Lingkungan dalam Proses Amdal & UKL-UPL & Streamlining 1986 tonggak awal (PP Nomor 29 tahun 1986) Inovasi Kebijakan: PP No 27/2012 Merupakan PP Generasi Ke-4 (empat) yang mengatur tentang Amdal di Indonesia Peraturan Pemerintah tentang AMDAL 1982 UU 4/1982 1997 UU 23/1997 UU Lingkungan Hidup 2009 UU 32/2009 9
Semangat PP NO. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan 1. Menghindari terjadinya birokrasi baru. Dalam PP ini, Izin lingkungan diintegrasikan ke dalam proses Amdal dan UKL-UPL; 2. Pelaksanaan Amdal, UKL-UPL dan Izin Lingkungan harus lebih streamlining dan bermutu, serta menuntut profesionalisme, akuntabilitas dan integritas semua pihak; 3. Kaidah Amdal sebagai Kajian Ilmiah; 4. Penegakan hukum atas pelanggar Amdal-UK-UPL dan Izin Lingkungan; 5. Memperkuat Akses Partisipasi Masyarakat; 6. Mengubah Mindset Seluruh Pemangku Kepentingan; 7. Izin Lingkungan = Filter Investasi Hijau Pro-Lingkungan dan Pro-Investasi Hijau
2 Pengantar Keterkaitan Amdal, UKL-UPL dan Sistem Perizinan serta Instrumen PPLH Lainnya
Instrumen Pencegahan Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup (UU 32/2009) KLHS Tata ruang Baku mutu LH Kriteria baku kerusakan LH AMDAL UKL-UPL Perizinan a b c d e f g Lingkungan h i j k l m Instrumen ekonomi LH PUU berbasis LH Anggaran berbasis LH Analisis risiko LH Audit LH Instrumen lain sesuai kebutuhan Amdal bukan sebagai alat serbaguna yang dapat menyelesaikan segala persoalan lingkungan hidup. Efektivitas amdal sangat ditentukan oleh pengembangan berbagai instrument lingkungan hidup lainnya Sumber: Pasal 14 UU 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Amdal, UKL-UPL dalam kaitannya dengan Sistem Perizinan: Izin Lingkungan, Izin PPLH dan Izin Usaha dan/atau Kegiatan Pengembangan KRP Usaha/ Kegiatan Tahap Perencanaan Usaha/ Kegiatan Tahap Pra- Konstruksi, Konstruksi &Operasi Izin PPLH Usaha/ Kegiatan Tahap Pasca Operasi Rencana Usaha dan/atau kegiatan izin Usaha dan/atau kegiatan Pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan Penutupan Usaha dan/atau Kegiatan RTRW/RDTR RPPLH Keterangan KLHS ERA Daya Dukung & Daya Tampung LH = Instrumen PPLH Sistem KDL Amdal atau UKL-UPL Izin Lingkungan ERA Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan atau Pelepasan Kawasan HPK Hasil ERA merupakan bagian dari dokumen Amdal Implementasi RKL-RPL/ Izin Lingkungan & Continuous Improvement Pengawasan Lingkungan Hidup Audit LH ERA Penaatan terhadap BML dan KBKL Penegakan Hukum Lingkungan ERA Tata Ruang Paska Usaha/ Kegiatan Pencana Penutupan Usaha dan/atau kegiatan serta Persetujuannya Pemanfaatan Ruang Paska Usaha/Kegiatan
NSPK & Instrumen PPLH pada Tahap Pengembangan KRP & Tahap Perencanaan Usaha dan/atau Kegiatan RTRW Rencana Usaha dan/atau kegiatan izin Usaha dan/atau Kegiatan Pelaksanaan usaha dan/atau kegiatan Amdal atau UKL-UPL Izin Lingkungan Izin PPLH KLHS PerMenLH No. 09/2011 tentang Pedoman Umum Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS); PP No 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan PerMenLH N0. 05/2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan Amdal ; PerMenLH No. 16/2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan; PerMenLH No. 17/2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat dalam Amdal & Izin Lingkungan PerMenLH 13/2010 tentang UKL-UPK dan SPPL; PerMenLH No. 07/2010 tentang Sertifikasi Kompetensi Penyusun Dokumen Amdal dan Persyaratan LPJP Dokumen Amdal; PerMenLH No. 15/2010 tentang Persyaratan dan tatacara lisensi Komisi Penilai Amdal; PerMenLH No. 5/2008 tentang Tata Kerja Komisi Penilai Amdal; PerMenLH No. 24/2009 tentang Penilaian Dokumen Amdal PerMenLH No. 25/2009 tentang Binwas Komisi Penilai Amdal Daerah
NSPK & Instrumen PPLH pada Tahap Pelaksanaan Usaha dan/atau Kegiatan Izin LH & Izin PPLH Pelaksanaan Usaha dan/atau Kegiatan Dampak Penting & Dampak LH lainnya Penaatan terhadap Baku Mutu Lingkungan (BML) & Kriteria Baku Kerusakan Lingkungan (KBKL) Audit LH Peraturan MENLH No. 03 Tahun 2013 tentang Audit Lingkungan Hidup sebagai revisi dari: KepMenLH No. 42 Tahun 1994 KepMenLH No. 30 Tahun 2001 PerMenLH No. 17 Tahun 2010 Implementasi Persyaratan Izin Lingkungan & Izin PPLH serta Continuous Improvement Pengawasan Lingkungan Hidup KepMenLH No. 45 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan RKL-RPL (LAPORAN PELAKSANAAN IZIN LINGKUNGAN) KepMenLH No.07 Th 2001 tentang PPLH dan PPLHD KepMenLH No.56 Th 2002 tentang Pedoman Umum Pengawasan LH KepMenLH No.57 Th 2002 tentang Tata Kerja PPLH KepMenLH No.58 Th 2002 tentang Tata Kerja PPLHD
3 Tata Ruang, Kawasan Lindung dan AMDAL
Isu Strategis: Keterkaitan antara Tata Ruang dan Lingkungan Hidup TATA RUANG LINGKUNGAN Penataan Ruang (UU No. 26 Tahun 2007) Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UU No. 32 Tahun 2009) TOOL TOOL AMDAL & Izin Lingkungan (PP No. 27 Tahun 2012) Ruang, Lingkungan Yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan 1. Dalam perlindungan & pengelolaan lingkungan, penataan ruang merupakan ujung tombak sebab proses proses perubahan ruang. perubahan lingkungan diawali dengan 2. Dalam penataan ruang: perlindungan & pengelolaan lingkungan hidup menjadi kunci untuk menjamin keberlanjutan fungsi lingkungan hidup. 17
WILAYAH Rencana Umum dan Rencana Rinci Tata Ruang PERKOTAAN RENCANA UMUM TATA RUANG RTRW NASIONAL RENCANA RINCI TATA RUANG RTR PULAU / KEPULAUAN RTR KWS STRA. NASIONAL Kajian Daya Dukung & Daya Tampung LH serta KLHS RTRW PROVINSI RTR KWS STRA. PROVINSI RTRW KABUPATEN RTRW KOTA RTR KWS METROPOLITAN RTR KWS STRA KABUPATEN RDTR WIL KABUPATEN RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN RTR BAGIAN WIL KOTA RTR KWS STRA KOTA RDTR WIL KOTA Pasal 13 ayat (1) Huruf a PP 27/2012: Pengecualian AMDAL di RDTR dan/atau RTR Kawasan Strategis Kab/Kota Tata Ruang: Syarat Utama Proses Penyusunan & Penilaian Amdal serta Penentuan Kelayakan Lingkungan
1 2 3 4 5 Rencana Umum Amdal dan Tata Ruang Tahap Perencanaan Studi Kelayakan Disain Rinci Pra Kontruksi dan Konstruksi Operasi Amdal disusun oleh pemrakarsa pada tahap perencanaan suatu usaha dan/atau kegiatan Tidak sesuai dengan KA 1 rencana tata ruang, ANDAL dokumen 2 Lokasi rencana usaha Amdal tidak RKL-RPL 3 dan/atau kegiatan dapat dinilai Dokumen AMDAL wajib sesuai dengan dan wajib rencana tata ruang dikembalikan kepada pemrakarsa Sumber: Pasal 4-5 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Pengecualian Jenis Usaha/Kegiatan Wajib Amdal Usaha dan/atau Kegiatan Dalam PP 27/1999: Amdal Kawasan RKL-RPL Rinci (pasal 4), Ketentuan Amdal dan RDTR belum diatur UKL/UPL Dampak Penting Lingkungan Hidup Usaha dan/atau kegiatan yang berdampak penting terhadap LH dikecualikan dari kewajiban memiliki Amdal apabila: lokasi rencana usaha dan/atau kegiatannya berada di kawasan yang telah memiliki Amdal kawasan 1 2 3 lokasi rencana usaha dan/atau kegiatannya berada pada kabupaten/kota yang telah memiliki rencana detail tata ruang kabupaten/kota dan rencana tata ruang kawasan strategis kabupaten/kota usaha dan/atau kegiatannya dilakukan dalam rangka tanggap darurat bencana Sumber: Pasal 13 PP 27/2012 Izin Lingkungan
Pola Ruang dan AMDAL Pola Ruang UU 26/2007 dan PP 26/2008 Rencana Usaha dan/atau Kegiatan sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kawasan Budidaya Kawasan Lindung Rencana Usaha dan/atau Kegiatan diizinkan oleh PUU PSDA Terbatas Tetap Konversi PP 26/2008-RTRWN Kawasan Budi Daya Nasional Hutan Produksi Hutan Rakyat Perikanan Industri Pariwisata Pemukiman Lainnya 21
Integrasi Inpres No. 10/2011 ke dalam Proses Penilaian Amdal atau Pemeriksaan UKL-UPL dan Izin Lingkungan Penilaian Amdal: Peraturan MENLH No. 24/2009 Pemeriksaan UKL-UPL: Peraturan MENLH No. 13/2010 Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Apakah Lokasinya Sesuai dengan Rencana Tata Ruang, dan/atau Sesuai dengan Ketentuan PUU SDA Ditolak Tidak Sesuai Sesuai Izin Lingkungan Tidak Apakah lokasinya berada di dalam Kawasan Hutan Primer & Lahan Gambut dalam Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (PIPIB)? Inpres 10-2011/06-2013 ya SK Kelayakan LH atau Rekomendasi UKL-UPL Layak/Disetujui Penilaian Dokumen Amdal atau Pemeriksaan UKL-UPL Apakah termasuk usaha dan/atau Kegiatan yang DIKECUALIKAN? Tidak Ditolak ya Bagi usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan, RKL-RPL-nya harus harus mencakup upaya mitigasi atau pengurangan emisi GRK Usaha dan/atau kegiatan yang dikecualikan dalam Inpres 10-2011/06-2013: Permohonan yang telah mendapat persetujuan prinsip dari Menteri Kehutanan; Pelaksanaan pembangunan nasional yang bersifat vital, yaitu: geothermal, migas, ketenagalistrikan, lahan untuk padi dan tebu Pemanfaatan izin pemanfaatan hutan dan/atau penggunaan kawasan hutan yang telah ada sepanjang izin di bidang usahanya masih berlaku
Peta Indikatif Penundaan Izin Baru (PIPIB) Inpres 10/2011 (2011-2013) Lokasi yang masih boleh ada izin baru Lahan Gambut Hutan Alam Primer di dalam dan di luar kawasan Hutan Lokasi PIPIB (Moratorium) Tidak Boleh Ada Izin Baru
Catatan: Tidak semua jenis kawasan lindung ini dicantumkan dalam Lampiran III Peraturan MENLH No. 05/2012
Daftar Kawasan Lindung dalam Peraturan MENLH No. 05 Tahun 2012 Kawasan lindung yang dimaksud dalam Peraturan Menteri ini: 1. Kawasan hutan lindung 2. Kawasan bergambut 3. Kawasan Resapan Air 4. Sempadan Pantai 5. Sempadan Sungai 6. Kawasan Sekitar Danau atau Waduk 7. Suaka Margasatwa dan Suaka Margasatwa Laut 8. Cagar Alam dan Cagar Alam Laut 9. Kawasan Pantai Berhutan Bakau 10. Taman Nasional dan Taman Nasional Laut 11. Taman Hutan Raya 12. Taman Wisata Alam dan Taman Wisata Alam Laut 13. Kawasan Cagar Budaya dan Ilmu Pengetahuan 14. Kawasan Cagar Alam Geologi 15. Kawasan Imbuhan Air Tanah 16. Sempadan Mata Air 17. Kawasan Perlindungan Plasma Nutfah 18. Kawasan Pengungsian Satwa 19. Terumbu Karang 20. Kawasan Koridor Bagi Jenis Satwa dan Biota Laut yang Dilindungi Catatan: Tidak semua kawasan lindung yang tercantum dalam PP No. 26/2008 dan Keppres 32/1990 dicantumkan dalam daftar kawasan lindung di Peraturan MENLH Ini; Kawasan lindungan = kawasan yang telah DITETAPKAN sebagai kawasan lindung Usaha dan/atau kegiatan di kawasan lindung adalah usaha dan/atau kegiatan yang diizinkan sesuai dengan ketentuan PUU Kawasan lindung wilayah yang DITETAPKAN dengan fungsi utama untuk melindungi kelestarian lingkungan hidup mencakup SDA dan Sumber Daya Buatan. Penetapan kawasan lindung tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan PUU
Rencana Usaha/Kegiatan di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan Lindung Wajib Memiliki AMDAL (Pasal 3 Peraturan MENLH No. 05/2012) Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang lokasinya berada di dalam kawasan lindung jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang diizinkan sesuai peraturan perundang-undangan, misal: tambang di hutan lindung, wisata alam di kawasan lindung Batas proyek terluar yang bersinggungan dengan batas terluar dari kawasan lindung Dampak potensial dari rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut secara nyata mempengaruhi kawasan lindung terdekat 2 1 Kawasan Lindung Yang tercantum dalam Lampiran Permen LH & telah ditetapkan sesuai dengan PUU 3 Dampak potensial Keterangan: = Rencana Usaha dan/atau kegiatan Jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang berada di dalam dan/atau berbatasan langsung dengan kawasan lindung yang dikecualikan dari kewajiban menyusun Amdal adalah rencana usaha dan/atau kegiatan: 1. Eksplorasi pertambangan, migas dan panas bumi; 2. Penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan; 3. Yang menunjang pelestarian kawasan lindung; 4. Yang terkait dengan kepentingan pertahanan dan keamanan negara yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan; 5. Budidaya yang secara nyata tidak berdampak penting bagi lingkungan hidup; 6. budidaya yang diizinkan bagi penduduk asli dengan luasan tetap dan tidak mengurangi fungsi lindung kawasan dan di bawah pengawasan ketat.
Usaha dan/atau Kegiatan di Hutan Lindung yang Diiziinkan/Diperbolehkan oleh PP 24/2010 Penggunaan kawasan hutan (Hutan Produksi dan Hutan Lindung) untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan hanya dapat dilakukan untuk kegiatan yang mempunyai tujuan strategis yang tidak dapat dielakkan, meliputi kegiatan: 1. religi; 2. pertambangan; 3. instalasi pembangkit, transmisi, dan distribusi listrik, serta teknologi energi baru dan terbarukan; 4. pembangunan jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar radio, dan stasiun relay televisi; 5. jalan umum, jalan tol, dan jalur kereta api; 6. sarana transportasi yang tidak dikategorikan sebagai sarana transportasi umum untuk keperluan pengangkutan hasil produksi; 7. sarana dan prasarana sumber daya air, pembangunan jaringan instalasi air, dan saluran air bersih dan/atau air limbah; 8. fasilitas umum; 9. industri terkait kehutanan; 10. pertahanan dan keamanan; 11. prasarana penunjang keselamatan umum; atau 12. penampungan sementara korban bencana alam. Sumber: Pasal 4 PP No. 24 Tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan
Keterkaitan RPPLH dengan RPJP dan RPJM, Pemanfaatan Sumber Daya Alam serta Amdal RPPLH RPJP RPJMN 1 Pasal 10 Ayat (5) UU No. 32/2009: RPPLH menjadi dasar penyusunan dan dimuat dalam rencana pembangunan jangka panjang dan rencana pembangunan jangka menengah Pasal 12 ayat (1) UU No. 32/2009: Pemanfaatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan RPPLH 2 Pemanfaatan sumber daya alam i.e. Pertambangan, Migas, Kehutanan Salah satu Instrumen PPLH pada tahap rencana Proyek Pemanfaatan SDA adalah AMDAL
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) & AMDAL KLHS = Rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh, dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah dan/atau KRP Kebijakan Rencana Program Proyek KAJIAN ANALISIS LINGKUNGAN Kajian Lingkungan Hidup Strategik (KLHS) KLHS Kebijakan AMDAL Catatan: Kebijakan: termasuk penyusunan PUU (pasal 44 UUPLH) KLHS Tata Ruang KLHS Regional / Program KLHS Sektor Partidario (2000, 2003)
Muatan KLHS KLHS memuat KAJIAN antara lain: Efisiensi Pemanfaatan Sumberdaya Alam d a Kapasitas Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup untuk Pembangunan Tingkat Kerentanan dan Kapasitas Adaptasi terhadap Perubahan Iklim Tingkat Ketahanan dan Potensi Keanekaragaman hayati e f b c Perkiraan Mengenai Dampak dan RiSIKO LINGKUNGAN HIDUP Kinerja layanan/jasa ekosistem KLHS Sumber: Pasal 16 UU 32 Tahun 2009