BABI PENDAHULUAN. Pada saat ini terdapat 4 keadaan yang sangat berpengaruh atas dunia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi saat ini perekonomian mempunyai peranan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern dan globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. khususnya di Indonesia. Salah satu dampak yang nyata bagi industri dalam

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi pada beberapa tahun kedepan yang dimana persaingan antar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk

BAB I PENDAHULUAN. manajemen perusahaan perlu mempunyai strategi-strategi yang dijalankan untuk. untuk jangka waktu yang panjang dan berkesinambungan.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus

BAB I PENDAHULUAN. misalnya usaha konveksi dimana dalam bidang usaha ini perusahaan dituntut untuk

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK YANG AKURAT DENGAN ACTIVITY BASED COSTING. I Putu Edy Arizona,SE.,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap

BAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. PT. Rolimex Kimia Nusa Mas adalah perusahaan yang memproduksi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan timbulnya persaingan di dalam perkembangan dunia usaha. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi

PENDAHULUAN. bahan plastik dengan bahan baku titro propylenna 6531, titanlene dan afal yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya jaman, kehidupan dunia usaha semakin berkembang.

BAB1I PENDAHULUAN. Di Era persaingan global yang semakin ketat sekarang ini menuntut suatu organisasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (ABC) PADA PERUSAHAAN ROTI IDEAL

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan informasi juga berpengaruh pada proses pembuatan. dengan didistribusikan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi (Mulyadi, 2003;4). Atau lebih singkatnya dapat dikatakan bahwa kos

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. oleh perusahaan. Hal itu, dikarenakan akuntansi biaya dapat membantu kelancaran

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING PADA PT MUSTIKA RATU, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dengan perusahaan lainnya dan untuk menghasilkan value terbaik bagi

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dunia usaha yang semakin pesat. Persaingan tersebut tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Kekayaan yang diperoleh dapat berupa kekayaan material (material

BABI PENDAHULUAN. di perusahaan dan akuntan manajemen merasa bahwa manajemen biaya yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pakaian, dan lainnya. Setiap jenis usaha yang ada memiliki karakteristik yang

BAB I PENDAHULUAN. didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin maju, penentuan harga

BAB I PENDAHULUAN. antara perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang.

BAB I PENDAHULUAN. ini mendorong, manajemen Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu. pelayanan dengan tarip yang bersaing.

DAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Sistem Pengalokasian Biaya Overhead Pabrik.

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan bahwa dunia menjadi lebih homogen dan perbedaan-perbedaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Langkah ini dilakukan setelah pada tingkat regional, ASEAN telah

BAB I PENDAHULUAN. metode tradisional dalam menghitung harga pokok produksi. Metode tradisonal atau

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan domestik harus mempersiapkan secara matang kinerja dan

BAB I. PENDAHULUAN. global harus memiliki strategi dan kebijakan yang tepat. Salah satu strategi dan

BAB I PENDAHULUAN. Dampak dari globalisasi sudah semakin terlihat pada berbagai aspek

BAB IV PEMBAHASAN. manajemen di dalam mengambil keputusan. Manajemen memerlukan informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya persaingan yang ketat khususnya dalam sektor ekonomi. Perusahaan

Pada saat ini dunia sedang berada pada masa transisi dari era persaingan. perusahaan ditentukan oleh keberhasilan dalam memanfaatkan berbagai sumber

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan penggunaan sumber daya secara efektif dan efisien.

BAB II LANDASAN TEORI. Persaingan global berpengaruh pada pola perilaku perusahaan-perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Susu olahan adalah salah satu jenis minuman yang. telah dikenal oleh masyarakat Indonesia sudah sejak lama dan dikenal

BAB 1 PENDAHULUAN. nasional. Dengan demikian industri kecil dan rumah tangga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. selalu mengupayakan agar perusahaan tetap dapat menghasilkan pendapatan yang

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat persaingan di pasar global semakin ketat dan ditunjang perkembangan

Bab IV PEMBAHASAN. perusahaan, sehingga perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat semakin mendorong perusahaan untuk tetap going

PENENTUAN BIAYA PRODUK BERDASARKAN AKTIVITAS (ACTIVITY-BASED COSTING)

BAB I PENDAHULUAN. untuk menghasilkan produk. Sistem akuntansi biaya tradisional yang selama ini

NRP : Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Moses Laksono Singgih, M.Sc, M.Reg.Sc

BAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR ix

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan pasar dan perdagangan internasional yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan. hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PENERAPAN SISTEM ACTIVITY BASED COSTING (ABC) SEBAGAI DASAR DALAM PENERAPAN BIAYA PRODUKSI PADA UD. MULYADI

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak krisis ekonomi 1998 banyak bidang industri, baik itu dari skala kecil

Kemungkinan Penerapan Metode Activity Based Costing Dalam Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Rumah Sakit (Studi kasus pada Rumah Sakit Islam Klaten)

Penentuan Harga Pokok Produksi Fiberglass Berdasarkan Sistem Activity Based Costing Pada PT. Barata Pratama Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan saat ini sedang berlomba-lomba dalam memanfaatkan teknologi

Nama : Silvia Ayu Anggraini NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing :Dr. Emmy Indrayani

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh informasi yang akurat untuk meningkatkan efektivitas dan

PENDAHULUAN. yaitu dengan mengeluarkan biaya yang sekecil kecilnya untuk. perusahan berjalan dengan baik maka dapat meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa, produksi, manufacturing maupun perdagangan bertujuan untuk memperoleh laba yang

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Pada umumnya rumah sakit terbagi menjadi dua yaitu rumah sakit umum

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. harga-harga barang kebutuhan sehari-hari dan tidak menutup kemunginan harga bahanbahan

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TA...ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iv. MOTTO...

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Gerakan cepat menuju perekonomian global didukung perkembangan IT yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. jasa yang lebih baik daripada yang ditawarkan oleh pesaing. Hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. Para pelaku usaha diharapkan mampu mengikuti perkembangan tersebut serta

Nama : Henny Ria Hardiyanti NPM : Kelas : 3 EB 18

I. PENDAHULUAN. Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization)

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

Transkripsi:

BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada saat ini terdapat 4 keadaan yang sangat berpengaruh atas dunia usaha, yaitu globalisasi ekonomi, pembukaan pasar, pengaplikasian teknologi komputer yang semakin insentif dan perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih. Keempat keadaan ini saling berkaitan dan saling berpengaruh, yang pada akhimya mendorong dunia usaha ke arab arena persaingan yang semakin tajam. Oleh sebab itu di dalam era globalisasi ini, tugas seorang manajer menjadi semakin kompleks, sehingga seorang manajer harus berwawasan global dan memiliki visi jauh ke depan serta peka terhadap perkembangan lingkungan. Dengan demikian, untuk dapat survive dalam persaingan, manajemen perlu dilengkapi dengan sistem informasi yang mampu memberi gambaran yang jelas tentang keadaan lingkungan yang sesuai dengan lingkup dan sifat usahanya. Misalnya untuk menentukan harga jual yang tepat maka dibutuhkan informasi tentang harga pokok produk yang lebih akurat. Di dalam menghitung harga pokok produksi, perusahaan dituntut untuk menggunakan metode yang tepat, sebingga tujuan perusahaan dalam memperoleh laba yang optimal dapat tercapai dan produk-produk yang dihasilkan dapat bersaing

2 dengan harga yang kompetitif di pasaran dunia. Oleh sebab itu manajer harus mengetahui secara tepat bagaimana membebankan biaya overhead pabrik sebagai biaya yang tidak dapat ditelusur secara langsung ke produk. Seperti yang telah diketahui bahwa harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Walaupun biaya overhead merupakan biaya yang menunjang proses produksi secara tidak langsung tetapi biaya overhead ini di dalam perkembangannya menempati proporsi yang lebih besar daripada biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya-biaya tersebut nantinya akan membentuk jurnlah semua biaya yang dikeluarkan untuk produksi di dalam periode tersebut. Untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dapat dibebankan secara langsung ke produk karena dapat ditelusuri secara langsung ke produk.. Sedangkan untuk biaya overhead, ada yang dapat secara langsung ditelusuri ke produk (unit-related activity), dan ada pula yang tidak dapat ditelusuri secara langsung ke produk (non unit-related activity). Permasalahan dalam penentuan biaya produk menyangkut bagaimana membebankan biaya yang tidak dapat ditelusuri secara langsung tersebut. Karena biaya overhead pabrik merupakan unsur biaya produk yang cukup besar, maka alokasi biaya overhead harus tepat. Kesalahan mengalokasikan dapat menyebabkan terjadinya distorsi terhadap biaya produk dan terjadinya subsidi silang. Banyak perusahaan yang masih menerapkan metode konvensional/tradisional, yaitu pengalokasian biaya overheadnya berdasarkan unit-based measures seperti jam mesin, jam buruh, dan unit produksi. Sehingga biaya produksinya akan meningkat

3 secara proporsional dengan besamya volume produksi. Padahal kenyataannya banyak sumber-sumber biaya yang timbul dari aktivitas dan transaksi-transaksi yang tidak berkaitan dengan volume unit yang diproduksi secara fisiko Dengan demikian pengalokasian dengan metode konvensional ini akan menyebabkan terjadinya distorsi karena produk tidak mengkonsumsi biaya secara proporsional terhadap volume produksi. Dan juga akan menyebabkan terjadinya subsidi silang yaitu produk dengan volume produksi yang tinggi akan mensubsidi produk dengan volume produksi yang rendah. Untuk menghindari terjadinya distorsi atau subsidi silang ini, maka metode konvensional yang dianggap tidak efektif ini perlu diganti dengan suatu metode pengalokasian biaya overhead yang lebih akurat, yaitu dengan metode activity-based costing (ABC). Di dalam metode ABC digunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu untuk menetukan berapa besar setiap overhead tidak langsung dari setiap produk yang mengkonsumsikan. Pengalokasian yang berdasarkan aktivitas ini akan memberikan informasi biaya produk masing-masing jenis yang lebih tepat dan akurat. Untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu tipe produk dengan metode konvensional saja mungkin akan menghasilkan pembebanan biaya overhead pabrik yang tepat. Tetapi untuk perusahaan yang memproduksi beberapa tipe produk seperti PT Segitiga N. M. K ini, maka akan timbul masalah karena pembebanan biaya overhead ke produk menjadi tidak tepat dan akurat.

4 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, PT Segitiga N. M. K yang bergerak dalam memproduksi kapur tulis masih menerapkan metode konvensional, sehingga tetjadi distorsi dan subsidi silang dalam perusahaan tersebut. Untuk mengurangi tetjadinya distorsi dan subsidi silang, maka akan diterapkan metode ABC yang dianggap lebih akurat dalam perhitungan harga pokok produksinya. 1.2. Perumusan Masalah Sejauh ini metode konvensional masih banyak dipakai oleh perusahaanperusahaan, termasuk salah satunya adalah PT Segitiga N. M. K. PT Segitiga N. M. K merupakan perusahaan dengan multi produk yang mengkonsumsi aktivitasaktivitas tiap produk dalam proporsi yang berbeda-beda serta alokasi biaya overheadnya didasarkan atas unit-based measures sehingga menyebabkan terjadinya distorsi dan subsidi silang. Dengan berubahnya lingkungan manufaktur maka metode konvensional tadi menjadi dipertanyakan relevansinya, dalam beberapa kasus mungkin masih relevan, tetapi untuk kasus lainnya akan menjadi tidak relevan lagi. Berdasarkan kajian-kajian di atas maka dapat dirumuskan masalah yang ingin disampaikan oleh penulis adalah sebagai berikut: Bagaimana PT Segitiga N. M. K ini seharusnya dalam menetapkan harga pokok produk yang tepat, yaitu tidak mengandung distorsi pembebanan biaya overhead pabrik dan subsidi silang, sehingga harga pokok produk dapat mencerminkan hal-hal yang sebenamya terjadi yang sesuai dengan proses produksi yang dilaksanakan.

5 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana PT Segitiga N. M. K seharusnya dalam menetapkan harga pokok produk yang tepat terutama terhadap biaya overhead pabriknya dengan menerapkan metode ABC, sehingga terhindar dari terdistorsinya biaya dan supaya tidak terjadi subsidi silang serta dapat memberikan informasi yang lebih tepat dan akurat tentang harga pokok tiap produknya. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini bagi: 1. Perusahaan: Sebagai bahan pertimbangan bagi PT Segitiga N. M. K untuk mengganti metode konvensional dengan metode ABC sehingga dapat menghitung harga pokok produksinya secara lebih tepat dan akurat 2. Penulis: Sebagai latibanlpemacu diri untuk menerapkan teori metode ABC yang sudah didapatkan di bangku kuliah dengan kenyataan yang ada di PT Segitiga N. M. K. 3. Pihak lain (pembaca): Sebagai informasi dan untuk merangsang pihak lain yang akan mengadakan penelitian lebih lanjut.

6 1.5. Sistematika Skripsi Sistematika skripsi ditulis untuk memperrnudahkan pembaca memahami secara keseluruhan isi dari pada skripsi ini. Sistematika skripsi ini dapat dijabarkan sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merupakan uraian inforrnasi sehubungan dengan timbulnya masalah dari penelitian yang dilakukan. 1.2. Perumusan Masalah Merupakan pertanyaan yang telah dirumuskan secara baik, jelas arahnya dan ada jawabannya serta terukur. 1.3. Tujuan Penelitian Merupakan arah pelaksanaan dari penelitian ini, dan menguraikan tentang apa yang akan dicapai dari penelitian yang telah dilakukan. 1.4. Manfaat Penelitian Merupakan dasar inforrnasi untuk mengajukan saran dan rekomendasi kepada pihak lain yang ingin mengadakan penelitian selanjutnya. 1.5. Sistimatika Skripsi Merupakan ringkasan dari keseluruhan isi skripsi. BAB II: TINJAUANPUSTAKA 2.1. Landasan Teori

7 Merupakan uraian teoritis yang berhubungan dengan masalah penelitian yang terdiri dari: akuntansi manajemen, harga pokok produk, biaya overhead pabrik, metode mengalokasikan biaya overhead pabrik, metode penentuan harga pokok, kelemahan metode konvensional, activity-based costing (ABC), dan cost driver (pemicu hiaya). 2.2. Metode Penelitian Merupakan bagian yang memuat definisi operasional, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis. BAB III: ANALISIS 3.1. Gambaran Umum Merupakan gambaran perusahaan secara umum yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, produksi perusahaan, dan elemenelemen biaya produksi. 3.2. Pembahasan Merupakan pemecahan masalah yang dihadapi oleh perusahaan yang dikaitkan dengan penerapan metode activity-based costing di dalam penentuan harga pokok produksi, yang berdasarkan landasan teori yang ada. BAB IV: KESIMPULAN DAN SARAN 4.1. Kesimpulan

8 Merupakan hasil ringkasan yang diperoleh dari pembahasan yang telah dilakukan pada bah-bab sebelumnya. 4.2. Saran Merupakan sumbangan pikiran yang diharapkan dapat berrnanfaat bagi perusahaan tersebut.