RANCANG BANGUN ALAT PEMOTONG KABEL ROBOTIK TIPE WORM GEAR

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Simulasi putaran/mekanisme pisau pemotong tebu (n:500 rpm, v:0.5 m/s, k: 8)

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN. Mulai

BAB III PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

III. METODE PENELITIAN

Dinamika Rotasi, Statika dan Titik Berat 1 MOMEN GAYA DAN MOMEN INERSIA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. ANALISIS TEKNIK. Pd n. Besarnya tegangan geser yang diijinkan (τ a ) dapat dihitung dengan persamaan :

BAB II DASAR TEORI Sistem Transmisi

BAB II DASAR TEORI 2.1 Konsep Perencanaan 2.2 Motor 2.3 Reducer

BAB IV ANALISA PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN BLOWER

PENGARUH PARAMETER POTONG TERHADAP DIAMETER PITS ULIR METRIK

BAB IV PERHITUNGAN DAN PERANCANGAN ALAT. Data motor yang digunakan pada mesin pelipat kertas adalah:

PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI;

ALTERNATIF DESAIN MEKANISME PENGENDALI

Rancang Bangun Alat Uji Impak Metode Charpy

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jumlah serasah di lapangan

SEMINAR NASIONAL TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS GADJAH MADA 2011 Yogyakarta, 26 Juli Intisari

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. PENDEKATAN DESAIN

Perancangan Belt Conveyor Pengangkut Bubuk Detergent Dengan Kapasitas 25 Ton/Jam BAB III PERHITUNGAN BAGIAN-BAGIAN UTAMA CONVEYOR

BAB III PERENCAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI PADA FLOCCULATOR. Dwi Cahyo Prabowo Jurusan Teknik Mesin Pembimbing: Dr. Sri Poernomo Sari, ST., MT.

BAB III PROSES PERANCANGAN, PERAKITAN, PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN POMPA SENTRIFUGAL UNTUK AIR MANCUR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB IV PERHITUNGAN RANCANGAN

IV. PENDEKATAN DESAIN A. KRITERIA DESAIN B. DESAIN FUNGSIONAL

BAB II DASAR TEORI 2.1. Sistem Transmisi Motor Listrik

BAB II DASAR TEORI. c) Untuk mencari torsi dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB III PERANCANGAN SISTEM ATAP LOUVRE OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI RODA GIGI DAN PERHITUNGAN. penelitian lapangan, dimana tujuan dari penelitian ini adalah :

METODOLOGI PERANCANGAN. Dari data yang di peroleh di lapangan ( pada brosur ),motor TOYOTA. 1. Daya maksimum (N) : 109 dk

MESIN PERUNCING TUSUK SATE

LAMPIRAN. Mulai. Dipasang pulley dan v-belt yang sesuai. Ditimbang kelapa parut sebanyak 2 kg. Dihidupkan mesin pemeras santan sistem screw press

BAB III TEORI PERHITUNGAN. Data data ini diambil dari eskalator Line ( lampiran ) Adapun data data eskalator tersebut adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN DAN PERHITUNGAN

Pengefraisan Roda Gigi Helik/Miring

BAB IV PERHITUNGAN PERANCANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN

PERANCANGAN ALAT PEMINDAH BATERAI MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK BEBAN MAKSIMAL 18 KG

METODE PENELITIAN. Waktu dan Tempat

PENDEKATAN DESAIN Kriteria Desain dan Gambaran Umum Proses Pencacahan

BAB IV PERENCANAAN PERANCANGAN

momen inersia Energi kinetik dalam gerak rotasi momentum sudut (L)

BAB IV PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN

RANCANG BANGUN ALAT PENGIRIS BAWANG MERAH KAPASITAS 46 KG/JAM

BAB IV PROSES PERANCANGAN

ANALISA PUTARAN RODA GIGI PADA KINCIR AIR TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN GENERATOR MINI DC

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PROTOTYPE POWER WINDOW PADA MOBIL FORD LASER. Firman Hidayat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pembuatan roda gila (flywheel) dilakukan di Laboraturium Mekanika Fluida

Gambar 2.1. Struktur buah kelapa muda

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

IV. ANALISIS STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL

BAB III PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA

6. EVALUASI KEKUATAN KOMPONEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Contoh Soal dan Pembahasan Dinamika Rotasi, Materi Fisika kelas 2 SMA. Pembahasan. a) percepatan gerak turunnya benda m.

MESIN PEMINDAH BAHAN PERANCANGAN HOISTING CRANE DENGAN KAPASITAS ANGKAT 5 TON PADA PABRIK PENGECORAN LOGAM

MAKALAH ELEMEN MESIN RANTAI. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Elemen Mesin

Presentasi Tugas Akhir

Bab IV Analisis dan Pengujian

BAB II DASAR TEORI. 1. Roda Gigi Dengan Poros Sejajar.

BAB IV ANALISA & PERHITUNGAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Transmisi 2.2 Motor Listrik

BAB 3 REVERSE ENGINEERING GEARBOX

PENGENDALIAN SUDUT PADA PERGERAKAN TELESKOP REFRAKTOR MENGGUNAKAN PERSONAL COMPUTER

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

TKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

BAB II DASAR TEORI. maka dari hukum Newton diatas dapat dirumuskan menjadi: = besar dari gaya Gravitasi antara kedua massa titik tersebut;

PERANCANGAN MESIN PEMERAS SANTAN DENGAN SISTEM ROTARI KAPASITAS 281,448 LITER/JAM

BAB II LANDASAN TEORI

FISIKA XI SMA 3

PERENCANAAN MESIN BENDING HEAT EXCHANGER VERTICAL PIPA TEMBAGA 3/8 IN

RANCANG BANGUN MODIFIKASI MESIN BENCH DRILL (5 SPINDLE 5 COLLET) UNTUK PROSUKSI SANGKAR BURUNG

Analisa Efisiensi Turbin Vortex Dengan Casing Berpenampang Lingkaran Pada Sudu Berdiameter 56 Cm Untuk 3 Variasi Jarak Sudu Dengan Saluran Keluar

MEKANIKA ROBOTIKA. 1. Pendahuluan Mekanika 2. Mekanisme Aktuator 3. Komponens Sistem Penggerak : Roda gigi (Gir) & sabuk / rantai 4.

IV. ANALISA PERANCANGAN

BAB IV PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN, HASIL PEMBUATAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI. Pembongkaran mesin dilakukan untuk melakukan pengukuran dan. Selain itu juga kita dapat menentukan komponen komponen mana yang

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

BAB III PERANCANGAN LAPORAN TUGAS AKHIR. 3.1 Rangkaian Rem. Desain alat yang digunakan pada rangkaian rem merupakan desain alat

KINERJA MESIN ROLL PRESS UNTUK MENGOLAH BATANG RUMPUT PAYUNG MENJADI SERAT BAHAN BAKU KOMPOSIT

PERANCANGAN MESIN POTONG LAS LINGKAR SEMI OTOMATIS DENGAN KETEBALAN MATERIAL POTONG 3-8 MM

Transkripsi:

RANCAN BANUN ALAT PEMOTON KABEL ROBOTIK TIPE WORM EAR Estiko Rijanto Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Telimek) LIPI Kompleks LIPI edung 0, Jl. Cisitu No.1/154D, Bandung 40135, Tel: 0-50-3055; Fax: 0-50-4773, Email: estiko@hotmail.com ABSTRAK Salah satu topik pada penelitian dan pengembangan robotika adalah end-effector yang dipasang pada ujung lengan robot. Sesuai aplikasinya end-effector yang selama ini umum digunakan berupa nozel untuk mengecat atau mengelas, kunci untuk membuka dan memasang baut, dan gripper untuk memegang, memindahkan, dan menempatkan objek.tujuan penelitian ini adalah merancang bangun sebuah alat pemotong kabel listrik yang dipasang pada ujung lengan robot yang mampu memotong kabel listrik serabut dengan diameter 1.5 mm. Salah satu aplikasinya adalah untuk menjinakkan bom. Mekanisme pemotong tersusun oleh komponen utama sebagai berikut: 1) pisau pemotong 1 pasang (kiri, kanan), ) lengan pisau 1 pasang (kiri, kanan), 3) poros sumbu putar lengan pisau 1 pasang (kiri, kanan), 4) roda gigi sumbu putar 1 pasang (kiri, kanan), 5) orm gear (gigi cacing) 1 buah, 6) motor listrik penggerak buka-tutup pisau 1 buah, dan 7) dudukan mekanisme pemotong. erakan memotong kabel listrik diujudkan dengan memutar pisau pemotong kiri-kanan pada arah menutup dengan cara mengendalikan arah putar motor listrik ke arah menutup. Jika motor listrik diputar ke arah sebaliknya (yaitu membuka) maka pisau pemotong kiri-kanan bergerak ke arah membuka. Pada saat eksperimen pemotongan kabel diperoleh hasil: kabel berdiameter 1 mm terpotong, kabel berdiameter 1,5mm terpotong, dan kabel berdiameter mm tidak terpotong. Kata kunci: alat pemotong kabel, robotik, orm gear. 1. Pendahuluan Seperti tangan manusia sebuah gripper mempunyai kemampuan untuk menahan, mengencangkan, memegang dan melepaskan sebuah benda. Secara garis besar terdapat 3 macam gerakan pada gripper yaitu paralel, bersudut dan togel. Ketiga gerakan ini mengacu pada gerakan lengan gripper terhadap badan gripper [1]. ambar 1 menunjukkan sebuah ilustrasi gripper model paralel. Rahang bergerak secara paralel jika menempatkan badan sebagai acuan. Model ini mempunyai tingkat keakuratan yang lebih tinggi dibandingkan model yang lain. ruang yang kecil. ambar.ripper bersudut. ambar 3 menunjukkan model dari gripper togel. ripper jenis ini yang bergerak bukanlah rahang gripper, melainkan poros gripper. Poros akan bergerak secara naik turun sehingga rahang akan menjepit secara otomatis. Semakin jauh poros turun maka rahang akan menjepit semakin kuat. ambar 1. ripper paralel. ambar menunjukkan sebuah ilustrasi dari model bersudut. Rahang gripper membuka dan menutup tepat pada sumbu dari poros gripper, gerakan yang terjadi dapat berupa gerakan sapuan ataupun gerakan mem-busur. ripper dengan gerakan bersudut sering digunakan untuk tempat-tempat yang membutuhkan ambar 3. ripper togel. ISBN.978-979-5-441-1 Page 466

Untuk rahang gripper sendiri ada beberapa macam. Pada gambar 4 dapat dilihat dari sekian banyak model dari rahang gripper, yakni gripper dengan rahang dan gripper dengan 3 rahang. ripper dengan rahang merupakan model yang paling banyak digunakan. Kedua rahang akan bergerak secara bersamaan dengan acuan sumbu dari poros gripper. Model rahang biasa digunakan untuk mengangkat dan dapat juga sebagai pemotong. Model ini juga digunakan untuk tempat-tempat yang memiliki ruang kerja yang sempit.ripper dengan 3 rahang terdapat pada gripper model paralel dan model togel. Ketiga rahang dapat bergerak secara sendiri-sendiri atau secara bersamaan. Sehingga gripper dengan 3 rahang mempunyai keakuratan yang lebih dibandingkan dengan yang hanya mempunyai rahang [],[3]. ambar 4. ripper dengan dan 3 rahang Tujuan penelitian ini adalah merancang bangun sebuah alat pemotong kabel listrik yang dipasang pada ujung lengan robot yang mampu memotong kabel listrik serabut dengan diameter 1.5 mm. utama sebagai berikut: 1) pisau pemotong 1 pasang (kiri, kanan), ) lengan pisau 1 pasang (kiri, kanan), 3) poros sumbu putar lengan pisau 1 pasang (kiri, kanan), 4) roda gigi sumbu putar 1 pasang (kiri, kanan), 5) orm-gear (gigi cacing) 1 buah, 6) motor listrik penggerak buka-tutup pisau 1 buah, dan 7) dudukan mekanisme pemotong. erakan memotong kabel listrik diujudkan dengan memutar pisau pemotong kiri-kanan pada arah menutup dengan cara mengendalikan arah putar motor listrik ke arah menutup. Jika motor listrik diputar ke arah sebaliknya (yaitu membuka) maka pisau pemotong kiri-kanan bergerak ke arah membuka. erakan pemotong ini diusahakan bersifat menekan dan menggeser, sehingga kabel akan terpotong secara sempurna. 3. Perhitungan kekuatan pemotong ambar 6 menunjukkan close up mekanisme pemotong kabel listrik. Sumber daya dari mekanisme pemotong kabel listrik pada penelitian ini adalah motor listrik arus searah DC Copal tipe: LC37 183VU. Pada pelat nama tertulis spesifikasi tegangan 4 V dan putaran 0 rpm. Dari hasil pengukuran didapat nilai tahanan listrik motor ini sebesar R =6 Ω, sehingga didapat daya listrik sebesar 9,1 Watt Di baah ini dihitung parameter-parameter mekanik yang digunakan untuk menentukan besar gaya potong [4],[5],[6].. Konsep Perancangan Pada penelitian ini alat pemotong kabel listrik dirancang menggunakan mekanisme orm-gear (gigi cacing). Konsep rancangan ditunjukkan pada gambar 5. ambar 6. Mekanisme pemotong ambar 5. Konsep rancangan mekanisme alat potong Alat pemotong kabel robotik yang dirancang bangun pada penelitian ini memiliki derajat kebebasan dimana 1 derajat kebebasan pertama digunakan untuk menggerakkan pisau pemotong dan 1 derajat kebebasan yang ke dua digunakan untuk memutar badan mekanisme pemotong. Aktuator yang digunakan adalah buah motor arus searah 4 V yang masing-masing dikendalikan oleh rangkaian pengendali dan rangkaian penggerak motor arus searah. Mekanisme pemotong tersusun oleh komponen Roda gigi miring memiliki jumlah gigi N = 5 buah dan diameter kepala gigi miring d 3 mm. k = Sedangkan roda gigi cacing (orm gear) memiliki jumlah gigi N = 1 buah dan diameter kepala gigi cacing d 7 mm. Rasio roda gigi adalah k1 = N 5 = M = = 5. N 1 Untuk roda gigi miring, panjang pitch m, diameter pitch d, dan panjang kisar p x diberikan oleh persamaan berikut. ISBN.978-979-5-441-1 Page 467

dk m = (1.1) N + d = m. (1.) p N π d x = (1.3) N Dengan memakai nilai parameter di makalah ini diperoleh panjang pitch m = 0, 59 mm, diameter pitch d = 30, 68 mm, dan panjang kisar p x =1,84mm. Untuk roda gigi cacing, panjang pitch a sama dengan panjang pitch roda gigi miring ( a = m = 0, 59 mm). Sedangkan diameter pitch d, panjang kisar L, dan sudut kisar λ diberikan oleh persamaan berikut ini. d = d a (.1) k1 L p x. N L λ tan 1 π. = (.) = (.3) d Dengan memakai nilai parameter di makalah ini diperoleh diameter pitch d = 5, 8 mm, panjang kisar 0 L =1,84 mm dan sudut kisar λ = 5,7. ambar 7 menunjukkan pisau potong sebelah kiri yang dipasang pada lengan kiri. Lengan kiri dipasang pada roda gigi miring kiri yang berputar pada poros kiri. Daya mekanik dari gigi cacing disalurkan ke roda gigi miring kiri yang kemudian digunakan untuk membuka dan menutup pisau potong. (a) Pisau potong sebelah kiri. Pada saat kabel dipotong, kabel tercepit pisau potong kiri dan kanan sehingga diasumsikan posisi kabel berada pada sumbu x. Jarak antara garis poros pada badan pisau ke permukaan potong pisau L 1 = 19 mm. Jika jarak antara titik tengah poros putar sampai ke titik potong kabel adalah L maka besar gaya potong pada kabel diberikan oleh persamaan di baah ini. Wxr F = (3.1) L Dimana W x adalah gaya efektif yang bekerja pada titik sentuh roda gigi miring dan roda gigi cacing, dan r adalah jari-jari efektif antara titik pusat poros potong dan titik sentuh roda gigi miring dan roda gigi cacing. Parameter-parameter yang diperlukan untuk menghitung gaya potong diberikan di baah ini. Wλ Wx = (4.1) cosφ. sin λ + f. cos λ n d + a r = r (4.) Pm W λ = V (4.3). d. n π V = (4.4) 60 Pada makalah ini koefisien gaya gesek f = 0, 01, 0 φ n =14,5, dan a r = 0, 58. P m [Watt] adalah daya motor listrik yang digunakan, V [m/s] adalah kecepatan translasi tangensial pada titik sentuh antara roda gigi cacing dan roda gigi miring, dan n [rpm] adalah kecepatan rotasi gigi cacing. Dengan memasukkan semua nilai yang diketahui, diperoleh persamaan gaya potong di baah ini dimana P m, n dan L sebagai variabel. Pm F = 489,71 [Neton] (5.1) n L 4. Hasil Rancang Bangun ambar 8 menunjukkan hasil rancang bangun prototipe alat pemotong kabel listrik pada penelitian ini. ambar 8 (a) menunjukkan alat pemotong kabel robotik yang telah dibuat, sedangkan gambar 8 (b) adalah photo mobil robot berlengan Morolipi dimana alat pemotong kabel robotik dipasang [7]. (b) eometri pisau potong dan posisi kabel. ambar 7. Pisau potong sebelah kiri. ISBN.978-979-5-441-1 Page 468

(a) Alat pemotong kabel robotik. (c) Kabel berdiameter mm. ambar 9. Tegangan dan arus listrik saat eksperimen pemotongan kabel. (b) Mobil robot Morolipi. ambar 8. Alat pemotong kabel robotik dan Morolipi. 5. Hasil Eksperimen dan Pembahasan. ambar 9 menunjukkan hasil eksperimen pemotongan kabel berupa sinyal tegangan listrik (arna merah, tipis) dan arus listrik (arna biru, tebal) yang mengalir ke motor listrik pemotong kabel. ambar (a) adalah hasil saat pemotongan kabel berdiameter 1 mm, gambar (b) untuk kabel berdiameter 1,5 mm, dan gambar (c) untuk kabel berdiameter mm. (a) Kabel berdiameter 1 mm. (b) Kabel berdiameter 1.5 mm. Sensor arus listrik yang digunakan memiliki konstanta pengali 0.1 Volt/Ampere, sedangkan sensor tegangan listrik yang digunakan memiliki kostanta pengali 0.1 Volt/Volt. Dari gambar hasil eksperimen di atas dapat dilihat baha tegangan listrik Vm terminal motor listrik adalah tetap yaitu sebesar 4 Volt. Sedangkan saat pisau bergerak ke arah menutup sebelum aksi memotong (gerak dummy), arus listrik I m rata-rata yang mengalir ke motor listrik sebesar 0,15 Ampere dan kecepatan rotasi gigi cacing sebesar 3 rotasi per detik ( n =180 rpm). Dari hasil eksperimen saat gerak dummy diperoleh persamaan berikut ini. 4 0.15 F L = 489,71 = 9,79 [N.m] (6.1) 180 Sehingga diperoleh konstanta torsi motor listrik beserta roda gigi reduksi sebesar K =65,9 [N.m/A]. Arus listrik maksimal I max yang tercatat saat pisau memotong kabel sebesar 0,7 Ampere atau setara dengan τ max = 45,71 [N.m]. Pada saat eksperimen pemotongan kabel yang berdiameter 1 mm, jarak antara titik pusat poros putar pisau sampai titik sentuh pisau dan kabel adalah L =41 mm. Maka diperoleh gaya potong sebesar F max =1114,9 [N]. Jika diasumsikan lebar permukaan pisau pemotong 0.1 mm maka luas maksimal permukaan sentuh antara pisau dan kabel adalah A max =0.1 mm. Oleh karena itu diperoleh tegangan potong sebagai berikut. Fmax σ = 11 149 [N/mm ] (6.) A max = max Pada saat eksperimen pemotongan kabel berdiameter 1,5 mm, jarak antara titik pusat poros putar pisau sampai titik sentuh pisau dan kabel adalah L =31 mm. Maka diperoleh gaya potong sebesar F max =1474,5 [N]. Jika diasumsikan lebar permukaan pisau pemotong 0.1 mm maka luas maksimal permukaan sentuh antara pisau dan kabel adalah A max =0.15 mm. Oleh karena itu diperoleh tegangan potong sebagai berikut. t ISBN.978-979-5-441-1 Page 469

Fmax σ = 9 830 [N/mm ] (6.3) A max = max Saat dilakukan eksperimen pemotongan kabel berdiameter 1,5 mm dan kabel diletakkan pada posisi L =41 mm, kabel tidak terpotong. Pada saat ini dari perhitungan diperoleh tegangan potong maksimal σ max =743,5 [N/mm ] Pada saat eksperimen pemotongan kabel berdiameter mm, kabel pada posisi L =31 mm dan tidak terpotong. Dari perhitungan diperoleh tegangan potong maksimal sebesar σ max =737,6 [N/mm]. ambar 10 menunjukkan photo kabel hasil eksperimen pemotongan kabel. Pada gambar 10.(a) terlihat kabel berdiameter 1 mm (sebelah kiri) terpotong, kabel berdiameter 1,5mm (merah, tengah) terpotong, dan kabel berdiameter mm (paling kanan) tidak terpotong. Pada gambar 10.(b) ditunjukkan photo close up kabel 1,5mm yang terpotong sempurna dan kabel mm yang tidak terpotong sempurna. Daftar Pustaka 1..goggle.com, Applied robotitc: tutorials on gripper and rotary actuator...goggle.com, keyord: gripper specification. 3..goggle.com, keyord: industrial application robot gripper product. 4. Sularso dan Kiyokatsu Suga, Dasar perencanaan dan pemilihan elemen mesin, PT.Pradnya Paramita, Jakarta, 1997. 5. Popov.E.P. dan Zainul Astamar, Mekanika teknik (Mechanics of materials), Edisi II, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1983. 6. Shigley, Joseph E, Larry D Mitchell dan andhi Harahap, Perencanaan teknik mesin, Edisi IV, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1984. 7. Estiko Rijanto, Dokumen mobil robot Morolipi, Puslit Telimek LIPI, Bandung, 006. (a) Kabel hasil eksperimen. (b) Photo close up kabel 1,5 mm dan mm. ambar 10. Hasil eksperimen pemotongan kabel. 6. Kesimpulan Dari hasil eksperimen dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Alat potong kabel robotik yang telah dirancang bangun mampu memotong kabel serabut dengan diameter 1,5 mm atau kurang.. Kabel bisa terpotong jika diberikan tegangan potong sebesar 9830 [N/mm ] atau lebih. 3. Kabel tidak bisa terpotong jika diberikan tegangan potong sebesar 743,5 [N/mm ] atau kurang. ISBN.978-979-5-441-1 Page 470