PROPOSAL. Oleh: BESSE MARHAWATI

dokumen-dokumen yang mirip
MODEL INDIVIDUALIZED PROFESIONAL DEVELOPMENT (IPD) BAGI GURU PROFESIONAL. Besse Marhawati Dosen Manajemen Pendidikan FIP Universitas Negeri Gorontalo

UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN SILABUS DAN RPP MELALUI SUPERVISI AKADEMIK YANG BERKELANJUTAN DI SD NEGERI 0102 BARUMUN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENERAPAN SUPERVISI KLINIS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU-GURU DI SEKOLAH BINAAN SUB RAYON SMP NEGERI 15 MEDAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Diyah Ayu Intan Sari Universitas PGRI Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN 5 Tibawa Kecamatan Tibawa

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 7 Bilato Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteistik Subjek Penelitian

Mesrawati Surel:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tujuan penelitian sendiri secara umum ada tiga macam, yaitu yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Karena penelitian ini dilakukan untuk memecahkan masalah

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran PKn Melalui Metode Tanya Jawab di Kelas III SDN Ambelang

Serambi Akademica, Volume IV, No. 2, November 2016 ISSN :

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa. Penelitian ini dilaksanakan

Upaya Peningkatan Kemampuan Guru-Guru SMP.I Cening Joni 121

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Proses PTK merupakan proses siklus yang dimulai dari menyusun

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

Oleh: Wahyu Trimei Pujilestari SLB Negeri Surakarta ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian

PENERAPAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA SDN- 8 LANGKAI PALANGKARAYA. Oleh : Rita Rahmaniati *

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Belajar

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH DALAM SUPERVISI PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN POSIGADAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan metode

BAB I PENDAHULUAN. didik sejak lahir, dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Telaga. Alasan pemilihan tempat penelitian ini karena menurut peneliti bahwa lokasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Negeri 85 Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru tahun ajaran dengan

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

BAB III METODE PENELITIAN. penggunaan strategi pembelajaran aktif tipe pasangan dalam praktik pengulangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Sumber Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGISI FORMULIR MELALUI METODE LATIHAN TERBIMBING SISWA KELAS VI SDN NO.1 OTI

BAB I PENDAHULUAN. tugasnya melalui manajemen pendidikan yang diterapkan. Sebagai pelaksana

PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN KINERJA GURU DALAM MENGELOLA PEMBELAJARAN PADA SMA NEGERI 2 SAMBAS

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai peran. Kemampuan seorang

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE ROLE PLAYING

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian adalah sebuah proses. Oleh karena itu, mekanisme proses yang

BAB III METODE PENELITIAN. diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja sebagai guru, sehingga hasil. saling terkait dan berkesinambungan, yaitu :

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan di SDN 71 Kota Timur Kota Gorontalo. Kelas yang dikenai tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V Sekolah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

Jurusan Pendidikan Ekonomi Prodi S1 Pendidikan Ekonomi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Oleh: Tutut Trinarmi Guru SDN 2 Krandegan, Trenggalek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hal yang sangat penting dilakukan oleh peneliti. Untuk itu yang menjadi latar

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research memiliki

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Penelitian tindakan kelas merupakan ragam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh: BAYU NUGROHO A

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG KELILING DAN LUAS SEGITIGA MELALUI PEMBELAJARAN PEER TEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU SD DABIN III UPTD DIKDAS DAN LS WONOSEGORO - BOYOLALI DALAM MENGELOLA KELAS MELALUI TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL

BAB III METODE PENELITIAN. 2011/2012. Waktu penelitian adalah bulan April 2012 sampai dengan. terdiri dari 12 Siswa Laki-Laki dan 17 Siswa Perempuan.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bernilai universal, artinya meliputi seluruh dimensi ruang dan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan. kewajibannya sebagai warga Negara Indonesia.

NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi sebagaian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan yaitu bulan Februari 2011 sampai

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENYUSUN RPP MELALUI SUPERDEPENKOL BERBASIS LESSON STUDY. Wahyuningsih

BAB III. Penelitian ini dilaksanakan di TK Berlian Kecamatan Sipatana Kota Gorontalo.

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 5 No. 8 ISSN X. Indri

MENINGKATKAN PEMAHAMAN MATERI AJAR CARA MENJAGA KEUTUHAN NKRI MELALUI METODE DEMONSTRASI. Riharno

BAB III METODE PENELITIAN. 176 Pekanbaru Kecamatan Tampan tahun pelajaran dengan. materi Kenampakan alam, sosial, dan budaya (Variabel Y).

BAB I PENDAHULUAN. Terdahulu, (g) Kerangka Pemikiran, dan (h) Sistematika Pembahasan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri 57

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Kunandar menjelaskan PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun pelajaran 2012-

JURNAL PENGARUH METODE RESITASI DENGAN DIBANTU LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI PERBANDINGAN KELAS VII SMP DHARMA WANITA PARE

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI METODE PENUGASAN DI KELAS V SD INPRES MATANTIMALI KEC. MARAWOLA BARAT JURNAL PENELITIAN

PELAKSANAAN SUPERVISI AKEDEMIK OLEH KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU PADA SMP NEGERI 1 SIMEULUE TIMUR KABUPATEN SIMEULUE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA KELAS V SDN NO. 1 OTI MENULIS SURAT DINAS MELALUI PENERAPAN METODE LATIHAN TERBIMBING

Transkripsi:

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGGAJAR GURU MELALUI SUPERVISI KLINIS DI SEKOLAH 45 KOTA GORONTALO PROPOSAL Oleh: BESSE MARHAWATI PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Guru merupakan komponen terpenting dalam pembelajaran. Tingkat kualitas kemampuan guru dalam membelajarkan siswa merupakan penyebab tingginya kualitas pembelajaran, sehingga berdampak kepada tingginya kualitas lembaga pendidikan di sekolah. Sekolah yang ditangani guru berkualitas akan mempertinggi mutu sekolahnya. Secanggih apapun program akan tetap tidak bermakna apabila guru tidak mampu menerjemahkan dalam kegiatan operasional pembelajaran di kelas. Pada dasarnya guru telah memiliki bekal pengetahuan dan kemampuan, serta keterampilan yang cukup yang diperoleh selama masa pendidikan pra jabatan maupun pengalaman tambahan dalam bekerja yang diperoleh melalui penataran atau pendidikan dan latihan. Namun demikian dalam melaksanakan tugas mengajarnya guru sering mengalami kesulitan dalam menyesuaikan antara pengetahuan yang telah dimilikinya dengan kebutuhan pembelajarannya di kelas. Perkembangan dan perubahan baru dalam melaksanakan pembelajaran di sekolah juga menuntut kemampuan baru untuk dilaksanakan oleh guru. Masalah seperti ini menuntut guru untuk menguasai berbagai keterampilan mengajar. Penguasaan keterampilan mengajar guru perlu dilakukan oleh kepala sekolah untuk selalu melaksanakan permbinaan terhadap guru-gurunya agar mutu pendidikan di sekolah berjalan sesuai dengan tuntutan yang berkembang. Pada kenyataan guru dalam mengajar masih belum menguasai keterampilan mengajar. Masih ada guru yang tidak menguasai materi, guru tidak melakukan

pengelolaan kelas, guru tidak menguasai teknik-teknik bertanya dan berbagai hal yang berkaitan dengan penguasaan keterampilan mengajar. Untuk itu perlu dilaksanakan supervisi klinis dalam meningkatkan keterampilan mengajar guru karena setiap guru berbeda-beda permasalahnnya dalam penggunaan berbagai keterampilan mengajar. Berdasarkan permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian pada guru di Sekolah Dasar Negeri 45 Kota Gorontalo dengan judul: Meningkatkan Keterampilan Mengajar Guru Melalui Supervisi Klinis di SDN 45 Kota Gorontalo. 1.2. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas teridentifikasi masalah bahwa belum optimalnya guru menggunakan berbagai keterampilan mengajar diantaranya keterampilan menjelaskan dan keterampilan mengelola kelas. 1.3. Rumusan Masalah Permasalahan dalam kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran PKn khususnya materi hak dan kewajiban adalah : Apakah keterampilan mengajar guru dapat meningkat melalui supervisi klinis. 1.4. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui apakah melalui supervisi klinis dapat meningkatkan keterampilan mengajar guru.

1.5. Manfaat Penelitian 1.5.1. Bagi Guru; sebagai bahan masukan agar dalam meningkatkan keterampilan mengajarna melalui supervisi klinis. 1.5.2. Bagi Kepala Sekolah; menjadi dasar pemikiran bagi sekolah untuk menyusun rencana program Supervisi Klinis untuk meningkatkan keterampilan mengajar guru. 1.5.3. Bagi Peneliti; Untuk menambah wawasan peneliti khususnya bagaimana meningkatkan keterampilan mengajar guru melalui supervisi klinis.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. Pengertian Keterampilan Mengajar 2.1.1. Jenis- Jenis Keterampilan Mengajar 2.2. Pengertian Supervisi Klinis 2.2.1. Langkah-langkah Supervisi Klinis 2.3. Hipotesis Tindakan Dari uraian kerangka teori dan konseptual di atas, maka rumusan hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah jika supervisi klinis dilaksanakan pada guru, maka keterampilan mengajar guru akan meningkat. 2.5. Indikator Keberhasilan Yang menjadi indikator keberhasilan pada penelitian ini yaitu: Untuk keterampilan mengajar guru akan meningkat setelah pelaksanaan supervisi klinis.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Dan Karakteristik Yang Dikenai Tindakan 3.1.1.Setting Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan pada guru di Sekolah Dasar Negeri 45 Kota Gorontalo. 3.1.2. Karakteristik Subyek Penelitian Sebagai subyek penelitian ini adalah guru kelas di Sekolah Dasar Negeri 45 Kota Gorontalo dari kelas I sampai kelas VI yang berjumlah 6 orang. 3.1.3. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Metode ini digunakan dengan maksud untuk memberikan gambaran terhadap keadaan peningkatan hasil belajar siswa tentang hak dan kewajiban melalui metode inkuiri.

3.2. Prosedur Penelitian 3.2.1 Persiapan 1) Menyusun rencana supervisi 2) Menyusun lembar observasi 3) Merancang alat evaluasi 3.2.2 Pelaksanaan Tindakan Jika tahap persiapan sudah matang, maka tahap berikutnya adalah pelaksanaan tindakan yaitu menerapkan dan melaksanakan tindakan berdasarkan rencana yang telah ditetapkan. Apabila tidak menunjukkan hasil yang diharapkan maka diadakan peninjauan kembali terhadap prosedur serta merumuskan rencana perbaikan/penyempurnaan yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya. Siklus I Siklus I ini rencana akan dilaksanakan dengan tahapan yang akan dilakukan pada siklus I sebagai berikut : - Menggunakan apersepsi (pre test) - Melaksanakan supervisi klinis melalui tahap pra pelaksanaan, pengamatan, umpan balik. - Memantau tes akhir - Melaksanakan analisis dan refleksi.

Siklus II Pelaksanaan kegiatan pada siklus II dilakukan jika kegiatan pada siklus I belum berhasil. Adapun kegiatan yang dilakukan pada siklus II adalah: - Merumuskan tindakan baru dengan tetap menggunakan tahapan-tahapan supervisi klinis. - Melaksanakan supervisi klinis - Melaksanakan tes akhir - Melaksanakan analais dan refleksi 3.3 Rancangan Tindakan 3.3.1 Pemantauan dan Evaluasi Pada tahap dilakukan proses supervisi klinis oleh kepala sekolah terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan. Selanjutnya bersama kepala sekolah mitra mengevaluasi hasil pemantauan yang telah dilakukan. 3.3.2 Analisis dan Refleksi Analisis data dilakukan dengan cara memperhatikan hasil-hasil pelaksanaan supervisi klinis berdasarkan tahapan yang telah dilaksanakan, apakah tindakan yang dilaksanakan mencapai hasil yang diharapkan dalam hal ini meningkatkan keterampilan mengajar guru.

3.3.3 Alat Pengumpul Data Adapun alat pengumpul data dalam penelitian ini meliputi: 3.3.3.1. Observasi, digunakan untuk pengumpulan data tentang gambaran umum keadaan lokasi sekolah serta tentang mutu proses pembelajaran yang telah dilakukan. 3.3.3.2. Format Supervisi Klinis yang telah disepakasti dengan guru.

DAFRTAR PUSTAKA Dharma Agus. 2004. Manajemen Supervisi. Jakarta : PT. Radja Grafindo Persada. Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 12 Tahun 2007 Tentang Standar Kompetensi Pengawas. Masaong, Abd. Kadim. 2011. Supervisi Pendidikan. Gorontalo : Sentra Media Sahertian, Piet A. 2008. Konsep Dasar & Teknik Supervisi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta Suhardan, Dadang. 2010. Supervisi Profesional. Bandung : Alfabeta Supardi, Dkk. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta : Diadit Media Usman, Moh. Uzer. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya