BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA A. Program dan Indikasi Kegiatan Program merupakan instrumen kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program pembangunan tahun 2009-2013 diuraikan berdasarkan misi sebagai berikut : 1. Misi 1 : Mengembangkan kemandirian dan profesionalisme sumber daya manusia Kebijakan : Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian baik skill maupun manajerial sebagai bentuk pemberdayaan untuk memanfaatkan sumber daya alam, modal dan teknologi sehingga dapat meningkatkan efisiensi, nilai tambah dan pendapatan serta kemandirian berusaha. a) Penerapan Teknologi Pertanian dan Perkebunan Menyebarluaskan teknologi melalui media cetak atau elektronik, Temu Lapang, dan Sekolah Lapang Melaksanakan pengujian teknologi sebagai bahan rekomendasi teknologi tepat guna spesifik lokasi.
24 b). Peningkatan kesejahteraan petani Menumbuhkembangkan usaha bidang pertanian baik on farm maupun off farm (agroindustri) sebagai bentuk operasionalisasi penerapan teknologi Membuka lapangan kerja dan kesempatan berusaha dalam rangka mengentaskan kemiskinan Revitalisasi unit pelayanan jasa alsintan 2. Misi 2 : Mengembangkan komoditas unggulan dalam kawasan sentrasentra produksi. Kebijakan : Meningkatkan pengembangan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif dan komperatif dalam kawasan sentra-sentra produksi dalam kesisteman agribisnis, sehingga menjadikan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan mendorong tumbuh kembangnya agroindustri dan agrowisata. 1. Peningkatan Produksi Pertanian dan Perkebunan Indikator Kegiatan : Perlauasan areal (ekstensifikasi), Intensifikasi dan diversivikasi Penumbuhan dan pengembangan kawasan komoditas unggulan
25 3. Misi 3 : Meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk pertanian Kebijakan : Meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kontinuitas untuk memenuhi kebutuhan bahan pangan, bahan baku industri, dan ekspor. 1. Peningkatan ketahanan pangan Pengendalian terhadap gangguan keamanan pangan seperti hama, penyakit, dan bencana alam. Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana (infrastruktur pertanian) untuk meningkatkan ketahanan pangan Penanganan pasca panen dan pengolahan hasil 2) Peningkatan produksi pertanian dan perkebunan a. Perluasan areal (ektensifikasi), intensifikasi, dan diversifikasi b. Penumbuhan dan pengembangan kasawan komoditas unggulan c. Peningkatan produksi dan mutu benih, bibit, induk, bakalan d. Perbaikan teknologi budidaya 4. Misi 4 : Meningfkatkan sarana dan prasarana usaha pertanian Kebijkakan : Menigkatkan ketersediaan dan kemudahan akses terhadap sarana produksi/sapronak/saprokan yang bermutu dan sesuai
26 dengan kaidah pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan serta meningkatkan infrastruktur pertanian untuk produksi dan produktivitas. Program 1. Peningkatan produksi pertanian dan perkebunan a. Mekanisasi kegiatan produksi primer b. Regulasi mekanisme sarana produksi c. Pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana (inffrastruktur pertanian) untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. 5. Peningkatkan peranan kelembagaan agribisnis Kebijakan : Pemberdayaan kelembagaan petani sebagai lembaga ekonomi untuk meningkatkan posisi tawar dan skala usaha serta memungkinkan perluasan jejaring usaha dan pemasaran produk pertanian. 1. Peningkatan pemasaran hasil pertanian dan perkebunan Indikator Kegiatan : Penumbuhan dan pembinaan kelembagaan petani sebagai wadah pemasaran hasil, kerjasama atau kemitraan dalam rangka pemasaran hasil Penyediaan sarana dan prasarana (Infrastruktur) pemasaran hasil Eksibisi, perlombaan dan penghargaan.
27 B. Pendanaan Kegiatan Pendanaan kegiatan Tahun Anggaran 2009 sampai dengan 2013 bersumber dari APBD Kabupaten, APBD Propinsi, dan APBN. Dana APBD Kabupaten adalah untuk kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dinas. Besarnya alokasi anggaran perkegiatan didasarkan atas prioritas kegiatan yang telah ditetepkan dalam RPJMD, terutama yang langsung terkait dengan upaya pencapaian visi pemerintah kabupaten. Dana yang bersumber dari APBD Propinsi adalah untuk kegiatan bantuan sosial dan bantuan kegiatan, sedangkan dana yang bersumber dari APBN adalah untuk kegiatan tugas pembantuan. C. Indikator Kinerja Program Berdasarkan indikator kinerja program yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Majalengka Tahun 2009 2013 yaitu sebagaimana disajikan pada Tabel 4.1. seabagai berikut. Tabel 4.1. Indikator Kinerja Program Tahun 2009 2013 IKP INDIKATOR KINERJA PROGRAM 2009 2010 2011 2012 2013 5 8 9 10 11 12 Meningkatnya : Produksi Padi (ton) 550.277 552.632 554.987 557.342 559.698 Produksi Jagung (ton) 74.683 75.898 77.113 78.328 79.545 Produksi Kedelai (ton) 1.256 1.337 1.439 1.520 1.580 Pruduksi Durian 28.500 29.355 30.235 31.142 32.076 Produksi Mangga (ton) 492.870 502.727 512.782 523.037 533.497 Produksi Bawang Merah (ton) 38.712 39.680 40.671 41.684 42.720 Produksi Kentang (ton) 23.133 24.303 25.554 26.790 28.148 Produksi Cabai Merah (ton) 9.364 9.831 10.316 10.827 11.366
28 INDIKATOR KINERJA PROGRAM IKP 2009 2010 2011 2012 2013 5 8 9 10 11 12 Produksi Ikan Nila Konsumsi (ton) 2.328 2.467 2.640 2.825 3.037 Produksi Benih Ikan Nila (ribek) 66.859 74.275 85.358 97.198 109.942 Populasi Sapi Potong (ekor) 8.748 8.879 9.013 9.148 10.520 Populasi Sapi Perah (ekor) 657 666 675 685 788 Populasi Domba (ekor) 186.171 189.894 193.692 197.566 227.201 Populasi Ayam Ras Pedaging (ribu ekor) 6.216.354 6.278.518 6.341.303 6.404.716 7.365.423 Meningkatnya penerapan : Teknologi Padi Organik (SRI) (ha) 15 20 27 34 39 Teknologi PTT Padi (ha) 12.000 12.500 13.000 13.500 14.000 Teknologi PTT Jagung (ha) 1.275 1815 2355 3000 3600 Teknologi PTT Kedelai (ha) 710 930 1.150 1.360 1.580 Pasca Panen Tanaman Pangan (UPJA) 51 64 80 100 125 Desa PHT (desa) 38 53 69 85 100 Teknologi Pestisida Nabati dan Agency Hayati (ha) 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 PHT Buah-buahan (ha) 20 26,6 33,8 43,94 57,12 PHT Sayuran (ha) 3,0 3,9 5,0 6,5 8,5 Teknologi Pemupukan Buah-buahan (ha) 50 75 112,5 168,7 253,2 Teknologi Pemupukan syuran (ha) 20 26,6 33,8 43,94 57,12 Teknologi GAP dan SOP Gedong Gincu (ha) 50 65 84,5 109 141,7 Teknologi GAP dan SOP Durian (ha) 1 1,3 1,69 2,19 2,34 Teknologi GAP dan SOP Bawang merah (ha) 1,5 1,95 2,53 3,28 4,26 Teknologi GAP dan SOP Kentang (ha) 3 3,9 5 6,5 8,5 Teknologi GAP dan SOP Cabai Merah (ha) 1 1,5 2 2,5 3 Teknologi Inseminasi Buatan (Akseptor) 16.841 17.162 17.487 17.821 18.163 Teknologi Sex reversal (ribek) 50.144 55.706 64.018 72.898 82.456