SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD OLEH:

dokumen-dokumen yang mirip
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNP Kediri

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar OLEH :

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

QUANTUM, Jurnal Inovasi Pendidikan Sains, Vol.3, No.2, Oktober 2012, hlm

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran PAI melalui Metode STAD. ST Masropah SDN Ngadirejo 01 Kota Blitar

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

IMPLEMENTASI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Oleh : SUGIYATMI NIM. A54A100088

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

FATRISIE PEMBENGO NIM

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lia Agustin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

JURNAL. Oleh: SUYATI NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. Budhi Utami, M.Pd. 2. Dra. Dwi Ari Budiretnani, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPA Dengan Penerapan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Picture To Picture Di Kelas V SDN 2 Balaesang

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN KETERLIBATAN DAN MINAT BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN STAD TERMODIFIKASI PERMAINAN ULAR TANGGA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V PEMBAHASAN. 1. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams. model pembelajaran Student Team Achievement Division (STAD).

I. PENDAHULUAN. sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar SITI ROSIDAH NIM. A.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN. Akhmad Bisri Arifin

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DATAR MELALUI METODE STAD. Winarni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia juga akan menjadi baik. Pendidikan juga merupakan aspek

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas V Melalui Model Kooperatif Tipe STAD di SD Inpres 1 Ongka

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran yang sampai saat ini masih dianggap sulit oleh siswa,

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA TENTANG SOAL CERITA PECAHAN PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

PELAKSANAAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN PERAGA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

OLEH: DEDI PEBRY PERMANA

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Energi Panas di Kelas IV SD Inpres Siuna

Zulham A.Ranya, Mohammad Jamhari, dan Amran Rede. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terfokus pada

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

BAB I PENDAHULUAN. (Wahidmuri 2010:15). Dengan pendidikan yang baik dan berkualitas diharapkan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD. Oleh :

Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Dalam Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN 1 Binangga Kecamatan Marawola Palu

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD 6

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2.

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VI Melalui Pemelajaran Kooperatif Model Problem Posing Pada Mata Pelajaran IPS di SDN I Dadakitan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Melalui Model Pembelajaran Student

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA SISWA SMP PGRI PAMANUKAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB I PENDAHULUAN. kritis, kreatif dan mampu bersaing menghadapi tantangan di era globalisasi nantinya.

Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair Share

2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TULISAN DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM EKSKRESI SISWA KELAS XI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe. STAD (Student Team Achievement Divisions) Terhadap Hasil Belajar

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas V SDN Tatarandang Pada Materi FPB Dan KPK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN No. 1 Enu Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi Kelompok

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi Awal

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. bekerjasama. Akan tetapi banyak persoalan-persoalan yang sering muncul dalam

ARTIKEL. untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. oleh : Nur Aeni Ratna Dewi

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI ORGAN PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA SISWA KELAS V MI YPSM BLIMBING KECAMATAN TAROKAN TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD OLEH: ULLYFATUL IKLIMAH NPM: 11.1.01.10.0357 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNPGRI KEDIRI 2015 1

2

3

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI ORGAN PERNAPASAN MANUSIA DAN HEWAN MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD PADA SISWA KELAS V MI YPSM BLIMBING KECAMATAN TAROKAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Ullyfatul Iklimah 11.1.01.10.0357 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Ullyfatul.iklimah@yahoo.com Dr. Sulistiono, M.Si dan Agus Widodo, S.Pd., M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran IPA materi organ pernapasan manusia dan hewan pada kelas V MI YPSM Blimbing belum berjalan dengan maksimal. Siswa beranggapan pelajaran IPA merupakan pelajaran yang kurang menyenangkan sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa. Permasalahan yang pertama, siswa kurang berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPA. Permasalahan yang kedua,siswa dengan guru kurang berinteraksi dalam pembelajaran terutama pada penerapan model belajar di kelas. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi adalah model pembelajaran STAD. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran serta dalam meningkatkan kemampuan siswa mengidentifikasi organ pernapasan manusia dan hewan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MI YPSM Blimbing Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Penelitian menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan sintaks pembelajaran meliputi pengajaran, tim studi, tes, dan rekognisi. Parameter yang diamati adalah penerapan model kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran serta dalam peningkatan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi organ pernapasan manusia dan hewan menggunakan instrumen berupa tes hasil belajar siswa dan observasi yang dilakukan pada setiap siklus. Dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa MI YPSM Blimbing lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran. Nilai rata-rata hasil belajar siswa mencapai 78,61 dengan siswa yang tuntas sebanyak 10 siswa pada siklus I meningkat menjadi 80,5 dengan siswa yang tuntas sebanyak 15 siswa pada siklus II. Lebih dari 75% siswa kelas V MI YPSM Blimbing aktif mengikuti pembelajaran IPA. Kata Kunci: Kooperatif, Student Teams Achievement Division, hasil belajar, organ pernapasan manusia dan hewan. 4

I. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi penerus yang berkualitas. Dalam proses pendidikan, unsur proses belajar mengajar memegang peranan yang penting atau vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, dan kegiatan mengajar hanya bermakna bila terjadi kegiatan belajar siswa. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup bernegara dan berbangsa, karena dengan adanya pendidikan dapat meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM ). Maka pendidikan bukan sebagai sarana saja tetapi sekaligus untuk menyiapkan generasi masa depan yang lebih kreatif. Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap guru memahami bagaimana sebaiknya proses belajar siswa, agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi siswa. Melalui upaya ini mutu pendidikan sangat diharapkan dapat berubah melalui proses pembelajaran. Menurut Wenger (2006) dalam Huda (2013:2) pembelajaran bukanlah aktivitas atau sesuatu yang dilakukan seseorang ketika ia tidak melakukan aktifitas yang lain. Pembelajaran juga bukanlah yang berhenti dilakukan seseorang. Lebih dari itu, pembelajaran bisa terjadi dimana saja dan pada level yang berbeda-beda baik secara individual, kolektif ataupun sosial. Menurut Glass dan Holyoak (1986) dalam Huda (2013:2) dalam pembelajaran, seseorang perlu terlibat dalam refleksi dan penggunaan memori untuk melacak apa saja yang harus ia serap, apa saja yang harus ia simpan, dan bagaimana ia menilai informasi yang telah ia peroleh.proses pembelajaran umumnya dipercaya sebagai hasil dari interaksi individu dengan lingkungannya. Dalam pembelajaran IPA dengan materi pokok mengidentifikasi organ pernapasan manusia dan hewan, indikator yang harus dicapai siswa yaitu siswa dapat menyebutkan alat pernapasan manusia, menyebutkan alat pernapasan hewan berdasarkan tempat hidupnya, serta menjelaskan fungsi alat pernapasan manusia dan hewan. Agar pembelajaran dapat tercapai sesuai yang diharapkan, guru harus pandai dan sigap dalam mengkondisikan situasi dan kondisi belajar mengajar. Salah satu tindakan yang dapat diterapkan guru yaitu memilih model pembelajaran yang tepat dalam kegiatan pembelajaran agar lebih aktif, menyenangkan, interaksi antara siswa dan guru semakin kuat, serta tercapainya indikator pembelajaran dengan maksimal. 2

Namun pada kenyataannya pembelajaran IPA mengenai organ pernapasan manusia dan hewan di kelas V MI YPSM Blimbing tidak seperti yang diharapkan. Siswa beranggapan pelajaran IPA merupakan pelajaran yang kurang menyenangkan yang berakibat siswa kurang termotivasi untuk mempelajari materi sehingga menyebabkan rendahnya hasil belajar yang dicapai. Pada pembelajaran semester yang lalu siswa yang tuntas hanya 8 siswa dari 18 siswa. Siswa yang aktif dalam pembelajaran kurang dari 75%. Hal tersebut disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran tradisional. Guru belum menerapkan inovasi model-model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan merubah anggapan mereka, yang nantinya diharapkan akan memperbaiki hasil belajar mereka. Dalam hal ini, guru tidak tinggal diam dan terus mengupayakan perbaikan kualitas untuk meningkatkan mutu pendidikan akan tetapi masih ada saja problema dalam kegiatan belajar mengajar dikelas. Pemahaman siswa yang kurang, dapat disebabkan karena model pembelajaran yang digunakan kurang menarik dan kurang adanya kaitan antara isi materi pelajaran. Model pembelajaran adalah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Melalui model pembelajaran guru dapat membantu peserta didik mendapatkan informasi, ide, keterampilan, cara berfikir, dan mengekspresikan ide. Guru harus kreatif untuk mempersiapkan pembelajaran yang akan dikembangkan. Maka guru harus sigap memilih jenis model pembelajaran yang relevan dengan materi yang akan disampaikan. Hal ini akan menjadikan siswa lebih termotivasi untuk belajar lebih rajin sehingga memperoleh nilai (hasil) belajar yang tinggi. Model pembelajaran STAD (Student Teams Achievement Division) adalah suatu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran STAD dikenal sebagai kelompok belajar siswa, yang mana siswa bekerja bersama-sama untuk belajar aktif dan bertujuan agar siswa mempunyai rasa tanggung jawab, berani, serta dapat memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai materi yang diajarkan guru. Dengan menggunakan model pembelajaran STAD, diharapkan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran IPA dan pembelajaran di kelas mampu mengaktifkan siswa dan suasana di kelas menjadi menarik. Berdasarkan Latar Belakang Masalah yang telah diuraikan di atas akan dilakukan penelitian tentang Peningkatan 3

Kemampuan Mengidentifikasi Organ Tubuh Manusia Dan Hewan Melalui Model Cooperative Learning Tipe STAD Pada Siswa Kelas V MI YPSM Blimbing Kecamatan Tarokan Tahun Ajaran 2015/2016. II. METODE Penelitian ini akan dilaksanakan di MI YPSM Blimbing Desa Blimbing Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2015/2016. Kelas yang digunakan sebagai latar penelitian adalah kelas V dengan jumlah siswa sebanyak 18 siswa. Adapun alasan peneliti mengadakan penelitian di kelas ini karena rata-rata semua siswanya pasif dalam mengikuti pembelajaran IPA. Penelitian ini menggunakan teknik penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh seseorang yang terlibat di dalamnya serta bertujuan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai aspek (Wardani, 2009:4). Penelitian menggunakan rancangan menurut Kemmis & Mc Taggart (dalam Prof. Sukardi, 2010:214) dengan jumlah siklus yang direncanakan 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, refleksi. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah berupa tes dan observasi. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur kemampuan belajar siswa dari bahan pengajaran yang telah diberikan dengan model pembelajaran kooperatif STAD yang dibuat berdasarkan buku penunjang siswa. Tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah tes tertulis yang berbentuk soal uraian yang dibedakan menjadi dua kegiatan yaitu kegiatan berdiskusi dan kuis individu dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan setelah pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan secara sistematis selama pelaksanaan siklus I sampai siklus II. Observasi ini dipakai untuk melihat tingkat keberhasilan pembelajaran menggunakan model kooperatif tipe STAD. Hasil ini diamati oleh kolaborator selama pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. Dalam penelitian tindakan kelas ini, untuk mengetahui peningkatan kemampuan belajar siswa dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka data yang diperlukan berupa data hasil observasi 4

selama pembelajaran berlangsung dari hasil pengamatan melalui lembar pengamatan yang telah disusun sebelumnya. Yang menjadi subyek pengamatan adalah guru dan seluruh siswa di dalam kelas. Sedangkan data hasil tes siswa yang diberikan diakhir tindakan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman materi terhadap siswa. Data hasil tes siswa dianalisis dengan menggunakan acuan tingkat pemahaman atau penguasaan siswa berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPA yaitu 75. Siswa dikatakan tuntas belajar jika telah mencapai nilai 75, siswa dikatakan tidak tuntas jika nilai yang diperoleh 75. III. HASIL DAN KESIMPULAN Sebelum pelaksanaan tindakan, guru menyusun perangkat pembelajaran dengan materi pokok bahasan mengenai organ pernapasan manusia dan hewan menggunakan model kooperatif tipe STAD. Guru juga menyiapkan soal-soal evaluasi dan juga lembar observasi. Lembar kerja siswa berisi soal-soal yang sesuai materi untuk mengetahui penerapan Kooperatif tipe STAD dalam setiap tahap. Untuk kegiatan diskusi harus diselesaikan siswa dengan teman satu kelompok dan dijadikan bahan untuk dipaparkan di depan kelas. Pelaksanaan tindakan pada penelitian ini menggunakan teknik Penelitian Tindakan Kelas dengan 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pada setiap siklus diadakan 2 kali pertemuan. Dalam penelitian guru dibantu oleh kolaborator yaitu Annisaul Mahmudah, S.Pd.I Yang menjabat sebagai guru RA di MI YPSM Blimbing. Pelaksanaan Siklus I ini dilaksanakan di MI YPSM Blimbing meliputi pertemuan I dan pertemuan II dengan alokasi waktu 2 x 40 menit atau dua jam pelajaran. Pada siklus I pertemuan pertama, dari 18 siswa hanya sebanyak 7 siswa yang nilainya tuntas atau telah melebihi KKM. Rata-rata kelas mencapai 74,16. Prosentase ketuntasan siswa pada siklus I pertemuan pertama hanya mencapai 39%. Sedangkan hasil observasi guru dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama, dari sembilan indikator ketrampilan yang telah direncanakan hanya muncul sebanyak 6 indikator yang sukses dalam pembelajaran dengan kriteria cukup. Serta rekapitulasi prosentase hasil observasi siswa, masih mencapai 55,5%. Pada siklus I pertemuan kedua, dari 18 siswa ada 10 siswa yang nilainya tuntas atau telah melebihi KKM. Rata-rata kelas mencapai 78,61. Prosentase ketuntasan siswa pada siklus I pertemuan 5

kedua mencapai 55,5%. Sedangkan hasil observasi guru dalam pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua, dari sembilan indikator ketrampilan yang telah direncanakan seperti halnya pada pertemuan pertama muncul sebanyak 7 indikator yang sukses dalam pembelajaran dengan kriteria baik. Serta rekapitulasi prosentase hasil observasi siswa, masih mencapai 69,4%. Pada siklus I pembelajaran telah terlaksana dengan sistematis sesuai dengan RPP, penggunaan model Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat dan keberanian siswa dalam pembelajaran, dengan adanya kelompok membantu siswa untuk bertanya kepada teman-temannya materi yang belum dimengerti. Namun, nilai rata-rata kelas baru mencapai 78,61 belum mencapai 80. Masih terdapat 8 siswa yang belum tuntas dari 18 siswa. Pada saat diskusi kelompok pengkondisian kelas belum maksimal. Dengan melihat hasil penelitian pada siklus I, maka dilakukan penyempurnaan pada siklus II. Pada siklus kedua, guru memberikan motivasi yang lebih daripada siklus pertama agar siswa lebih teliti dan seksama dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Pelaksanaan Siklus II ini juga meliputi pertemuan I dan pertemuan II dengan alokasi waktu yang sama yaitu 2 x 40 menit atau dua jam pelajaran. Pada siklus II pertemuan pertama, dari 18 siswa yang nilainya tuntas atau telah melebihi KKM sebanyak 14 siswa. Rata-rata kelas mencapai 79,7. Prosentase ketuntasan siswa pada siklus II pertemuan pertama mencapai 79%. Sedangkan hasil observasi guru dalam pembelajaran pada siklus II pertemuan pertama, dari sembilan indikator ketrampilan yang telah direncanakan muncul sebanyak 7 indikator yang sukses dalam pembelajaran dengan kriteria baik. Serta rekapitulasi prosentase hasil observasi siswa, masih mencapai 73,5%. Pada siklus II pertemuan kedua, dari 18 siswa ada 15 siswa yang nilainya tuntas atau telah melebihi KKM. Rata-rata kelas telah mencapai 80,5%. Prosentase ketuntasan siswa pada siklus II pertemuan kedua mencapai 83%. Sedangkan hasil observasi guru dalam pembelajaran pada siklus II pertemuan kedua, dari sembilan indikator ketrampilan yang telah direncanakan seperti halnya pada pertemuan pertama muncul sebanyak 8 indikator yang sukses dalam pembelajaran dengan kriteria baik. Serta rekapitulasi prosentase hasil observasi siswa, telah mencapai 80,5%. Pembelajaran telah terlaksana dengan sistematis sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Hal ini disebabkan karena penggunaan model Kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan 6

minat, keberanian siswa dalam pembelajaran, serta kemampuan belajar siswa. Hal ini membuktikan lebih dari 75% siswa kelas V MI YPSM Blimbing lebih aktif dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan model kooperatif tipe STAD. Pada siklus II peningkatan kemampuan belajar siswa secara klasikal telah tercapai dan berhasil dengan kategori BAIK. IV. DAFTAR PUSTAKA Ariadi, A. 2008. Meningkatkan Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas V SDN 7 Batur. (Online). tersedia: http ://eprints.uns.ac.id/id/eprints/7486, diunduh 30 Juni 2014. Hamalik, O. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Huda, M. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Mustofa. 2010. Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas VI SDN 1 Jambean. (Online), tersedia: http ://search.ptk menggunakan model STAD, diunduh 30 Juni 2014. Rahman, D., Hermawan, T., Rusli, Hidayat, H., Kuraesin, E. 2007. Belajar Sains 5 untuk Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar Kelas V (Sartika, Y. Ed.). Bandung: PT Balai Pustaka. Rositawati, S., Muharam, A. 2008. Senang belajar ilmu pengetahuan alam 5 untuk Kelas V Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional, 2008. Slavin, R. 2005. Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media. Sukardi. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sumardi, Y. 2007. Materi Pokok Konsep Dasar IPA SD. Jakarta: Universitas Terbuka. Suprijono, A. 2012. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Taufiqi. 2015. Religiuos Parenting. Malang: Media Nusa Creative. Wardhani, I., Wihardit, K. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka. 7