POTENSI MAGGOT UNTUK PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN STATUS KESEHATAN IKAN

dokumen-dokumen yang mirip
MANAJEMEN PENGEMBANGAN MAGGOT MENUJU KAWASAN PAKAN MINA MANDIRI

HASIL. Tabung. Alat. Gambar 1 Cara memberi makan imago. terakhir berhasil hingga sempurna (telurlarva-pupa-imago-telur).

Optimalisasi proses biokonversi dengan menggunakan mini-larva Hermetia illucens untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan

POTENSI MAGGOT SEBAGAI SALAH SATU SUMBER PROTEIN PAKAN IKAN

EFEKTIFITAS MEDIA PERTUMBUHAN MAGGOTS Hermetia illucens (Lalat Tentara Hitam) SEBAGAI SOLUSI PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK

I. PENDAHULUAN. Maggot merupakan larva lalat black soldier atau serangga bunga, memiliki

SIKLUS HIDUP BLACK SOLDIER FLY (Hermetia illucens) PADA MEDIA BUNGKIL KELAPA SAWIT DENGAN PENAMBAHAN SILASE IKAN ISTIROKHAH

EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

bio.unsoed.ac.id HEWAN AVERTEBRATA SEBAGAI PAKAN IKAN LELE, Suatu Bahan Penyuluhan:" Pemanfaatan Belatung Ampas Tahu Sebagai Pakan PURWOKERTO

APLIKASI PENGGUNAAN BERBAGAI MACAM MIKROALGA POWDER UNTUK PAKAN JUVENIL IKAN BANDENG (Chanos chanos fork)

PERGANTIAN PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN PANJANG LARVA IKAN SEPAT COLISA (Trichogaster lalius)

PENGETAHUAN BAHAN PAKAN. Oleh : Muhammad Fakhri, S.Pi, MP, M.Sc

PRODUKSI IKAN NEON TETRA Paracheirodon innesi UKURAN L PADA PADAT TEBAR 20, 40 DAN 60 EKOR/LITER DALAM SISTEM RESIRKULASI

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

Pemanfaatan Ampas Tahu Sebagai Pakan Ikan Lele (Clarias batrachus) Organik

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

III. BAHAN DAN METODE

LAJU PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN BOTIA

Biokonversi Tandan Kosong Kelapa Sawit Menggunakan Trichoderma Sp. dan Larva Black Soldier Fly Menjadi Bahan Pakan Unggas

Pengaruh Padat Penebaran Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

PENGARUH MEDIA YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN LARVA Chironomus sp.

PENGGUNAAN AMPAS TAHU dan KOTORAN AYAM UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI MAGGOT (Hermetia illucens)

PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN PAKAN TERHADAP PRODUKSI PEMBESARAN IKAN MAS (Cyprinus carpio) DI KERAMBA JARING APUNG WADUK CIRATA

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker

PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

D120 - REDUKSI LIMBAH PALM KERNEL MEAL DAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT MENGGUNAKAN LARVA HERMETIA ILLUCENS

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

BAB IV HASIL. Pertumbuhan. Perlakuan A (0%) B (5%) C (10%) D (15%) E (20%) gurame. Pertambahan

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

KANDUNGAN LEMAK KASAR, BETN, KALSIUM DAN PHOSPOR FESES AYAM YANG DIFERMENTASI BAKTERI Lactobacillus sp

PEMANFATAN MAGGOT YANG DIPERKAYA DENGAN ZAT PEMICU WARNA SEBAGAI PAKAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS WARNA IKAN HIAS RAINBOW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP BENIH IKAN NILEM (Osteochillus hasselti) YANG DIBERI PAKAN DENGAN FEEDING RATE BERBEDA

ARTIFICIAL SUBSTRATES INCREASED SURVIVAL AND GROWTH OF HYBRID CATFISH (Clarias gariepinus and C. macrocephalus)

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

SKRIPSI TRESNA SARI PROGRAM STUD1 ILMU NUTFUSI DAN MAKAWAN TERNAK

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.14 No.4 Tahun 2014

Tingkat Kelangsungan Hidup

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/KEPMEN-KP/2014 TENTANG PELEPASAN IKAN NILA SALINA

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

PENAMBAHAN TEPUNG BIOFLOK SEBAGAI SUPLEMEN PADA PAKAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) ABSTRAK

PEMANFAATAN MAGGOT SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN DALAM PAKAN BUATAN UNTUK BENIH IKAN BALASHARK (Balanthiocheilus melanopterus Bleeker)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERFORMA REPRODUKSI CACING TANAH Lumbricus rubellus YANG MENDAPAT PAKAN SISA MAKANAN DARI WARUNG TEGAL

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Produksi dan Kandungan Protein Maggot (Hermetia illucens) Dengan Menggunakan Media Tumbuh Berbeda

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Bahan Penelitian Jenis nutrien Kandungan (%) 2.2 Metode Penelitian Rancangan Penelitian

PRODUKTIVITAS ULAT TEPUNG (Tenebrio molitor L.) PADA FASE LARVA DENGAN MEDIA MENGANDUNG ONGGOK SKRIPSI ACHMAD RIZAL

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi lele menurut SNI (2000), adalah sebagai berikut : Kelas : Pisces. Ordo : Ostariophysi. Famili : Clariidae

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Lumpur Sawit Fermentasi dalam Ransum Terhadap Performa Ayam Kampung Periode Grower

Tingkat pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan bawal air tawar (Collosoma sp.) dengan laju debit air berbeda pada sistem resirkulasi

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

II. BAHAN DAN METODE

PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7. Bakteri Bacillus Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hormon Jantanisasi Ikan Untuk Sex Reversal Ikan Jantan dan Pelet Stimulan Pakan Ikan (SPI) Untuk Pembesaran Ikan

PERKEMBANGAN DAN FEKUNDITAS SERANGGA Hermetia illucens (STRATIOMYIDAE, DIPTERA) YANG DIBERI PAKAN BUNGKIL KELAPA SAWIT YANG DIPERKAYA DESI ARDIANTI

ABSTRACT. Keywords : Biofilter, Cherax quadricarinatus, Glochidia

PEMANFAATAN MANURE HASIL DEGRADASI LARVA LALAT HITAM (Hermetia illucens L) SEBAGAI PENGGANTI TEPUNG IKAN TERHADAP PENAMPILAN AYAM BURAS FASE GROWER

BAB I PENDAHULUAN. kotoran manusia atau hewan, dedaunan, bahan-bahan yang berasal dari tanaman

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Combination of Black Soldier Fly (Hermetia illucens L.) Larva and Pellet as Food for Pangasius djambal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN TEPUNG BUNGKIL KOPRA DALAM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus

Cahyono Purbomartono.)t!, Hartoyo') dan Agus Kurniawan')

PEMANFAATAN HASIL FERMENTASI AMPAS KECAP DAN KOTORAN AYAM MENGGUNAKAN Aspergillus niger SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

PENGARUH DOSIS EM-4 (EFFECTIVE MICROORGANISMS-4) DALAM AIR MINUM TERHADAP BERAT BADAN AYAM BURAS

Keragaan benih ikan mas (Cyprinus carpio) strain rajadanu dengan kepadatan berbeda

Pertumbuhan Benih Ikan Betok (Anabas testudineus Bloch) dengan Pemberian Pakan Tambahan Berupa Maggot

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2011 bertempat di. Balai Budidaya Ikan Hias, Natar, Lampung Selatan.

METODE KERJA. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai April 2015 di. Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung.

II. BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

S. Mulyati, M. Zairin Jr., dan M. M. Raswin

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

ABSTRACT. Keywords: Graphium agamemnon, Graphium doson, Mechelia champaca, Annona muricata, life cycle, food consumption.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Pengaruh Penggunaan Limbah Ikan Bandeng (Chanos

EFEKTIFITAS KINERJA MEDIA BIOFILTER DALAM SISTEM RESIRKULASI TERHADAP KUALITAS AIR, PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN RED RAINBOW

PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP IKAN PATIN (Pangasius sp.) YANG DIPELIHARA DALAM SISTEM RESIRKULASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gabus (Channa striata) yang Diberi Pakan Buatan Berbahan Baku Tepung Keong Mas (Pomacea sp.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata kunci: jerami padi, kotoran ayam, pengomposan, kualitas kompos.

PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BUATAN SENDIRI, PABRIK DAN ALAMI TERHADAP BOBOT IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy Lac.) SKRIPSI PAULINA AULIYA LUBIS

RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 3, September 2012: ISSN :

Pusat Riset Perikanan Budidaya Jl. Ragunan 20, Pasar Minggu, Jakarta Selatan **)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

I. PENDAHULUAN. Ikan merupakan salah satu sumber gizi penting untuk proses kelangsungan

SUBTITUSI TEPUNG IKAN KOMERSIAL DENGAN LIMBAH TEPUNG UDANG DALAM RANSUM TERHADAP PERFORMANS ITIK PEKING UMUR 1 HARI - 8 MINGGU

Transkripsi:

Potensi maggot untuk peningkatan pertumbuhan... (Melta Rini Fahmi) POTENSI MGGOT UNTUK PENINGKTN PERTUMUHN DN STTUS KESEHTN IKN Melta Rini Fahmi *), Saurin Hem **), dan I Wayan Subamia *) *) Loka Riset udidaya Ikan Hias ir Tawar Jl. Perikanan No 13, Pancoran Mas, Depok 16436 E-mail : m_rinif@yahoo.com **) Institut de Recherché pour le Developpement (IRD), Perancis Jl. Perikanan No. 13, Pancoran Mas, Depok 16436 (Naskah diterima: 14 Februari 28; Disetujui publikasi: 9 gustus 29) STRK Penggunaan maggot sebagai pakan alternatif ikan telah dikaji di Loka Riset udidaya Ikan Hias ir Tawar (LRIHT), Depok. Maggot merupakan larva serangga black soldier (Hermetia illusence) yang dapat mengkonversi material organik menjadi biomassanya. Salah satu keunggulan maggot adalah dapat diproduksi dalam berbagai ukuran, sesuai dengan kebutuhan. Penyimpanan maggot pada suhu rendah dapat menghambat pertumbuhan dan mempertahankan kehidupannya. Produksi maggot pada ukuran kecil dimulai dari penyediaan telur, penetasan, dan pembesaran dalam media PKM (Palm Kernel Meal) atau bungkil kelapa sawit, pemanenan dan penyimpanan dalam suhu rendah. Nilai nutrisi maggot pada umur 6-7 hari adalah protein: 6,2%; lemak: 13,3%; abu: 7,7%; karbohidrat: 18,8%. Percobaan pemanfaatan maggot sebagai suplemen pakan diujikan terhadap ikan alashark (alantiocheilus melanopterus leeker) ukuran 2, ±,2 g. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa pemberian maggot memberikan pertumbuhan dan sintasan yang lebih baik. Dampak penambahan maggot pada ikan terlihat signifikan terhadap gambaran darah ikan yang menunjukkan daya tahan tubuh ikan yang lebih baik. KT KUNCI: biokonversi, maggot, bungkil kelapa sawit, pertumbuhan dan kesehatan ikan STRCT: Maggot potential to increase growth and improve health status of fish. y: Melta Rini Fahmi, Saurin Hem, and I Wayan Subamia Maggot utilization as fish feed alternative has been studied at Loka Riset udidaya Ikan Hias ir Tawar (LRIHT), Depok. Maggot is an insect larvae of black soldier (Hermetia illusence) that can convert organic material to its body biomass. One of the advantages in maggot culture is that it can be produced in different sizes according to fish requirement. Keeping maggot at low temperature can delay its growth while keeping it alive. Production of small size maggot starts from eggs preparation, hatching, and rearing in media of PKM (Palm Kernel Meal) or coconut oil cake of palm, cropping and then keeping it in low temperature. Nutritional value of maggot at the age of 6-7 days is as follows: protein, 6.2%, fat; 13.3%, ash; 7.7%, carbohydrate; 18.8%. Trial feeding using maggot as feed supplement was done on alashark (alantiocheilus melanopterus leeker) sized 2. ±.2 g. The result showed that maggot gave significant growth and survival rate to fish specimen. lood configuration analysis showed that the maggot supplement has also contributed to a significant increase of body immunity of fish specimen. 221

J. Ris. kuakultur Vol. 4 No. 2, gustus 29: 221-232 KEYWORDS: bioconversion, maggot, fish growth and health, PKM PENDHULUN kuakultur selama 15 tahun terakhir, dari tahun 1984 hingga tahun 2 terus mengalami kemajuan yang pesat. Produksinya meningkat dari 13 hingga 36 juta ton (FO, 24). Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, akuakultur juga memacu potensinya untuk terus berkembang dalam upaya memenuhi kebutuhan protein masyarakat. Peningkatan produksi akuakultur secara otomatis meningkatkan kebutuhan akan pakan ikan. Namun disisi lain tepung ikan sebagai salah satu sumber protein penting dalam formulasi pakan ikan, mulai mengalami fase stagnan semenjak tahun 9-an. Kondisi ini tentu menjadi kendala yang cukup besar bagi pertumbuhan budidaya perikanan. Untuk menghadapi masalah tersebut maka dilakukan upaya untuk mencari pengganti tepung ikan (fishmeal replacement). eberapa penelitian telah berhasil menemukan bahan-bahan pengganti tepung ikan, seperti penggunaan tepung keong, bulu ayam, kedelai dan bungkil kelapa sawit (Palm Kernel Meal/PKM). Namun pada tahap aplikasi umumnya bahan-bahan tersebut mengalami kendala yaitu ketersediaan yang masih terbatas. Salah satu pengganti tepung ikan yang telah diteliti oleh peneliti dari Loka Riset udidaya Ikan Hias ir Tawar (LRIHT), Depok dan IRD (Institut de Recherché pour le Developpment), Perancis adalah maggot. Maggot merupakan larva dari serangga Hermetia illucens (Diptera, famili: Stratiomydae) atau black soldier yang didapatkan dari proses biokonversi PKM (Palm Kernel Meal) (Hem et al., 28 a,b). Di samping memiliki potensi sebagai sumber protein pakan, maggot juga memiliki fungsi sebagai pakan alternatif. Salah satu keunggulan maggot adalah dapat diproduksi sesuai dengan ukuran yang diinginkan. iokonversi didefinisikan sebagai perombakan sampah-sampah organik menjadi sumber energi metan melalui proses fermentasi yang melibatkan organisme hidup. Proses ini biasanya dikenal sebagai penguraian secara anaerob. Umumnya organisme yang berperan dalam proses biokonversi ini adalah bakteri, jamur dan larva serangga (family: Chaliforidae, Mucidae, Stratiomydae) (Newton et al., 25, Warburton & Hallman, 22). Dalam kehidupan sehari-hari, proses ini sering ditemukan, seperti pada proses pembuatan tempe yang memanfaatkan jamur (ragi) sebagai organisme perombak dan proses pembusukan sampah-sampah organik (pembuatan pupuk kompos) yang melibatkan bakteri sebagai organisme perombak. Sedangkan pada limbahlimbah hewani agen perombak yang sering ditemukan adalah larva serangga Diptera dari famili Challifora. Larva serangga dari famili: Stratiomydae, Genus: Hermetia, spesies: Hermetia illucens, banyak ditemukan pada limbah kelapa sawit. Program biokonversi merupakan program yang dapat bersinergi dengan masalah lingkungan hidup yaitu pengelolaan limbah-limbah organik dan program peningkatan kesejahteraan pembudidaya ikan dengan ditemukannya pakan alternatif yang lebih murah dan mudah didapatkan (Fahmi et al., 27). eberapa hal yang menjadi perhatian khusus dalam penyediaan pakan alternatif adalah pakan tersebut harus mampu menjawab permasalahan pakan ikan saat ini. Di antara permasalah tersebut adalah harga pakan ikan yang terus naik, masalah pencemaran lingkungan perairan karena penumpukan sisa pakan dan munculnya berbagai macam penyakit yang menyebabkan kematian pada ikan. Sebagai pakan alternatif yang baru, maggot diharapkan dapat menjawab ketiga permasalahan, yaitu: 1) harga pakan yang murah dan mudah didapatkan, 2) tidak menimbulkan pencemaran lingkungan perairan, dan 3) dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan teknologi produksi maggot ukuran tertentu dan mengetahui pengaruh pemberian maggot terhadap petumbuhan dan status kesehatan ikan balashark (alantiocheilus melanopterus leeker). HN DN METODE Penelitian ini terdiri atas 2 tahap, yaitu: Tahap pertama: Produsi maggot ukuran tertentu Tahap kedua: Uji coba pemberian maggot sebagai supplemen pada ikan alashark (alantiocheilus melanopterus leeker ) 222

Potensi maggot untuk peningkatan pertumbuhan... (Melta Rini Fahmi) Gambar 1. Diagram produksi maggot Figure 1. Diagram of maggot production Produksi Maggot Ukuran Tertentu Secara umum produksi maggot mengikuti diagram seperti pada Gambar 1. Materi utama yang diperlukan dalam produksi maggot adalah bungkil kelapa sawit (PKM) dan telur S (black soldier). Telur S didapatkan dari kandang pemeliharaan black soldier fly yang dikenal dengan penangkaran telur sistem tertutup atau dari alam lebih dikenal dengan penangkaran telur sistem terbuka (Gambar 2). Selanjutnya telur S ditetaskan dan dibesarkan hingga mencapai larva (maggot) dalam medium PKM. Maggot yang didapatkan, selanjutnya dapat dipelihara hingga menjadi pupa untuk restoking di kandang dan di alam atau dikelola menjadi tepung sebagai pengganti tepung ikan, dan atau disimpan dalam kulkas sebagai pakan alami (fresh maggot ). Untuk mendapatkan maggot pada ukuran tertentu, maka dilakukan beberapa tahapan sebagai berikut; 1) pengamatan siklus hidup dan tahap perkembangan maggot, 2) upaya mempertahankan ukuran maggot pada ukuran yang diinginkan. Penelitian ini diawali dari pengamatan terhadap siklus hidup maggot dan perkembangannya. Dengan mengetahui perkembangan maggot maka didapatkan hubungan antara ukuran maggot dan umurnya. Langkah-langkah penelitian siklus hidup dan perkembangan maggot: Sebanyak 4 gram telur S ditempatkan dalam 8 buah box masing- masing berisi,5 g telur S ditambahkan 2,5 kg PKM basah. Selanjutnya box ditutup dengan kain kasa dan ditempatkan di ruangan yang bersuhu 28 o -3 o C. 223

J. Ris. kuakultur Vol. 4 No. 2, gustus 29: 221-232 Gambar 2. Penangkaran telur S secara tertutup menggunakan kandang (kiri) penangkaran telur S secara terbuka menggunakan tong (kanan) Figure 2. Collection of S egg in closed system (left), collection of S egg in open system (right) Pengukuran panjang dan lebar maggot dilakukan setiap hari dengan menggunakan program Image J. Data yang didapat selanjutnya disajikan dalam bentuk grafik pertumbuhan. Setelah grafik pertumbuhan didapatkan, maka produksi maggot pada ukuran yang diinginkan dapat dilakukan dengan mengacu pada grafik petumbuhan maggot. Dari grafik tersebut akan didapatkan umur maggot pada ukuran yang diinginkan setelah itu dilakukan pemanenan dengan cara mencuci maggot dari medianya dan disimpan di kulkas pada suhu rendah. Uji Coba Maggot sebagai Suplemen pada Ikan alashark Ikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan balashark (alantiocheilus melanopterus leeker) ukuran 2, ±,2 g, yang didapatkan dari pembudidaya di sekitar Depok. Sebelum diujicobakan ikan dipelihara terlebih dahulu dalam karantina ikan selama 7 hari untuk memastikan status kesehatan ikan yang digunakan. Pakan yang digunakan saat penelitian terdiri atas 2 jenis yaitu pelet komersial dan maggot umur 6-7 hari. Kandungan nutrisi pelet komersial ditunjukkan pada Tabel 1. Penelitian dilakukan di Loka Riset udidaya Ikan Hias ir Tawar (LRIHT), Depok dari bulan Juni 27 hingga September 27. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan cak Lengkap (RL) dengan 2 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah pemberian pakan komersil 1% () dan pemberian pakan komersil 6% dan 4% maggot (). Wadah yang digunakan adalah akuarium ukuran 5 x 6 x 5 cm dan dirancang dalam sistem resirkulasi (Gambar 3). Kepadatan ikan 4 ekor/akuarium (1 ekor/2,4 liter air). Jumlah pakan yang diberikan adalah Tabel 1. Table 1. nalisis proksimat pelet komersial Proximate analysis of commersial feed Elemen Composition Persent ase kandungan Percentage of composition Protein (Protein ) 3%-32% Lemak (Fat ) 3%-5% Serat (Fiber ) 4%-6% bu (sk ) 5%-8% Kadar air (Water content ) 11%-15% 224

Potensi maggot untuk peningkatan pertumbuhan... (Melta Rini Fahmi) 5% dalam bobot kering dan diberikan sebanyak 3 kali sehari, dengan jadwal sebagai berikut: Perlakuan Pagi (8. WI) = pelet Siang (12. WI) = pelet Sore (16.3 WI) = pelet Perlakuan Pagi (8. WI) = pelet Siang (12. WI) = pelet Sore (16.3 WI) = maggot segar Parameter yang diamati adalah pertumbuhan dan sintasan sedangkan untuk daya tahan tubuh ikan dilakukan analisis darah meliputi indeks fagositik, deferensial leukosit, total leukosit, total trombosit, dan hematokrit HSIL DN HSN Produksi Maggot pada Ukuran Tertentu Produksi maggot pada ukuran tertentu mengacu pada pola pertambahan panjang dan lebar tubuh maggot yang disajikan dalam Gambar 3. Resirkulasi tempat pemeliharaan selama penelitian Figure 3. Recirculation system used during research 7. 6. Lebar (Width) (mm) 5. 4. 3. 2. 1. Hari ke- (day of) Hari ke- (day of) 2 Hari ke- (day of) 3 Hari ke- (day of) 4 Hari ke- (day of) 5 Hari ke- (day of) 13 Hari ke- (day of) 2 5. 1. 15. 2. 25. 3. Panjang (Length) (mm) Gambar 4. Pertumbuhan larva black soldier (Hermetia illucens) pada suhu 3 o C Figure 4. The growth rate of black soldier larve (Hermetia illucens) at a temperature of 3 o C 225

J. Ris. kuakultur Vol. 4 No. 2, gustus 29: 221-232 bentuk grafik pada Gambar 4. Gambar 4 menunjukkan bahwa pertambahan panjang dan lebar maggot mengalami peningkatan hingga umur 2 hari. Ukuran maksimal maggot mencapai 25 mm untuk panjang dan 5 mm untuk lebar. Sedangkan ukuran maggot berdasarkan umur sebagai berikut, umur 2 4 hari maggot memiliki panjang tubuh 2-5 mm dan lebar,4-1 mm, umur 6-9 hari memiliki ukuran panjang 5-1 mm dan lebar 1-2,5 mm, umur 1-13 hari memiliki ukuran panjang 1-15 mm dan lebar 2-3 mm, dan ukuran maksimal maggot dicapai setelah 2 hari yaitu panjang 2-25 mm dan lebar 5 mm. erdasarkan grafik pertumbuhan tersebut maka produksi maggot ukuran tertentu dapat dilakukan. Setelah mendapatkan maggot sesuai dengan ukuran yang diinginkan, maka dilakukan pemanenan. Maggot yang bersih selanjutnya disimpan pada suhu rendah yaitu ± 15 o C untuk menghambat pertumbuhan. Sintasan maggot setelah disimpan di suhu rendah selama 1 bulan penyimpanan mencapai 1%. Dari data produksi maggot, sintasan dan produksi maggot pada ukuran kecil dapat disimpulkan bahwa teknologi produksinya sangat mudah dan dapat dilakukan oleh pembudidaya ikan secara langsung. Pengamatan terhadap siklus hidup black soldier (S) dimulai dari telur, larva, pupa, dan serangga dewasa (Gambar 5). Telur S berwarna kekuningan berbentuk elips dengan panjang sekitar 1 mm. Warna berubah menjadi kecoklatan atau gelap menjelang menetas. Pada kondisi normal yaitu suhu udara berkisar 29-31 o C telur akan menetas setelah 24-48 jam. Larva S (maggot) berbentuk elips dengan warna kekuningan dan hitam di bagian kepala, warna larva akan berubah menjadi kecoklatan pada saat akan molting. Setelah 2 hari panjangnya mencapai 2 mm. Pada fase ini maggot telah dapat diberikan pada ikan sebagai pakan. Ukuran maksimum maggot mencapai 2,5 cm dan setelah mencapai ukuran tersebut maggot akan menyimpan makanan dalam tubuhnya sebagai cadangan untuk persiapan proses metamorfosa menjadi pupa. Mendekati fase pupa, maggot akan bergerak menuju tempat yang agak kering (Warburton & Hallman, 22). Pupa mulai terbentuk pada maggot umur 1 bulan, dan kurang lebih 1 minggu kemudian bermetamorfosa menjadi serangga dewasa. Pupa S memiliki umur yang cukup panjang dibandingkan dengan Diptera lainnya seperti Chrysomyia, Calliphora (snil, 26) yaitu mencapai 3-5 hari. Penelitian yang 25-3 hari 25-3 days 1-2 hari 1-2 days Pupa (Pupa) Maggot (Maggot) 6-7 hari 6-7 days 6-7 hari 6-7 days Telur (Egg) Dewasa (Imago) Gambar 5. Siklus hidup lack Soldier (Hermetia illucens) Figure 5. Life cycle of lack Soldier (Hermetia illucens) 226

Potensi maggot untuk peningkatan pertumbuhan... (Melta Rini Fahmi) Tabel 2. Table 2. Rata-rata bobot awal dan akhir ikan, laju pertumbuhan spesifik (SGR) dan sintasan ikan (SR) selama penelitian Initial and final body weight, specific growth rate (SGR) and survival rate (SR) during research Perlakuan (Treatment ) Paramet er obot rata-rata awal (g) verage initial weight (g) obot rata-rata akhir (g) verage final weight (g) Laju pertumbuhan spesifik (%/hari) Specific growth rate (SGR) (%/days) Sintasan (%) Survival Rate (SR) (%) Pakan komersil Commercial feed (1%) Pakan komersil Commercial feed (6% & 4%) 1.79±.9 1.85 ±.15 5.37±1.16 11.43±.72 3.88±.85 a 6.51±32 b 64.7±12.85 a 93.4±3.88 b ngka yang diikuti huruf (notasi) yang sama pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<,5) The values followed by unsimilar superscript in the same row were significantly different (P<.5) 16. 14. 12. y = 1.3116e.2x R 2 =.9543 obot tubuh (g) ody weight (g) 1. 8. 6. 4. 2. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 11 12 Waktu (Minggu) / Time (Week) y = 1.3678e.1188x R 2 =.8698 Gambar 6. Grafik pertumbuhan ikan balashark pada perlakuan dan Figure 6. Growth of alashark fish on treatment of and dilakukan oleh Newton et al. (25) menunjukkan umur pupa mencapai 1 hari. Serangga dewasa ini hanya memakan madu atau sari bunga sehingga lebih dikenal dengan serangga bunga. Setelah kawin serangga dewasa akan menyimpan telurnya di serpihanserpihan dekat sumber makanan. Uji Coba Maggot sebagai Suplemen pada Ikan alashark Dari hasil penelitian diperlihatkan bahwa ikan alashark ukuran 2 g, dapat memakan maggot yang berukuran 5-7 mm (umur 5-6 hari). Pengaruh pemberian maggot sebagai 227

J. Ris. kuakultur Vol. 4 No. 2, gustus 29: 221-232 suplemen pakan terhadap pertambahan bobot ikan dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 6. Pada Gambar 6 terlihat bahwa pertumbuhan ikan yang diberi suplemen maggot (perlakuan ) menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ikan pada perlakuan (1% pelet komersil). Hal ini juga terlihat pada Tabel 2 yang menunjukkan laju pertumbuhan spesifik pada perlakuan lebih tinggi daripada perlakuan dengan nilai sebagai berikut; 3,88% ±,85% dan 6,51% ±,32%/hari. Hasil analisis statistik dengan menggunakan SS System (Local, XP_PRO) menunjukkan bahwa pertumbuhan ikan alashark pada kedua perlakuan memberikan perbedaan yang signifikan (P<,5). Penambahan bobot tubuh ikan dari awal hingga akhir penelitian pada perlakuan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan, di mana perlakuan bobot tubuh ikan meningkat dari 1,79 ±,9 g menjadi 5,37 ± 1,16 g, sedangkan pada perlakuan bobot tubuh ikan meningkat dari 1,85 ±,15 g menjadi 11,43 ±,72 g. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan bobot tubuh ikan pada perlakuan yaitu sebesar 3,58 g dan perlakuan sebesar 9,58 g. Tingginya pertumbuhan pada perlakuan didukung oleh hasil analisis proksimat maggot umur 5-6 hari seperti yang terdapat pada Tabel 2. Tabel 2 menunjukkan nilai protein maggot kecil yang digunakan dalam penelitian ini sangat tinggi, demikian juga kandungan lemak dan karbohidratnya. Tingginya kandungan lemak dan karbohidrat berdampak pada tingginya energi pakan ikan sehingga ikan dapat memanfaatkan energi dari lemak dan karbohidrat untuk aktivitasnya dan memaksimalkan fungsi protein untuk pertumbuhan (energy sparing effect). Jika dibandingkan hasil analisis proksimat maggot ukuran besar dan maggot ukuran kecil, maka dapat dilihat nilai nutrisi yang sangat berbeda. Kandungan protein pada maggot ukuran besar (Newton et al., 25) yaitu sebesar 32,31%, sedangkan pada maggot kecil kandungan proteinnya mencapai 6,2%, seperti terlihat pada Tabel 3. Kondisi ini menunjukkan bahwa maggot kecil merupakan pakan yang cocok untuk ikan yang masih berada pada fase pertumbuhan atau benih ikan, dengan pertimbangan ukuran maggot sesuai dengan bukaan mulut ikan dan kandungan nutrisinya yang tinggi. Pertumbuhan ikan pada perlakuan sangat berbeda dengan hasil-hasil penelitian pemanfatan maggot sebelumnya pada ikan. ondari & Sheppard (1987) telah memanfaatkan tepung maggot sebagai pengganti tepung ikan pada channel catfish (Ichtalurus punctatus) dan tilapia (Oreocromis aureus), hasil penelitiannya menunjukkan penggunaan 1% tepung maggot untuk menggantikan tepung ikan sebagai sumber protein pakan tidak memberikan pengaruh yang nyata. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Newton et al. (25) terhadap channel catfish (Ichtalurus punctatus) namun pada level subtitusi yang lebih tinggi (3%), penelitian mereka menunjukkan bahwa pertumbuhan dan sintasan pada semua formula pakan (%-3% tepung maggot, menggantikan tepung ikan) tidak signifikan. Perbedaan hasil ini disebaban oleh cara pemberian maggot pada ikan, penelitian sebelumnya menempatkan maggot dalam formulasi pakan sebagai pengganti tepung ikan namun pada penelitian ini penggunaan maggot hanya sebagai suplemen dalam bentuk segar. Hasil pengamatan terhadap tingkat sintasan ikan memperlihatkan hasil bahwa perlakuan memiliki tingkat sintasan yang tinggi (93,4%) dibandingkan dengan ikan pada perlakuan (64,7%) seperti grafik pada Gambar 7. Tabel 3. Table 3. nalisis proksimat maggot ukuran besar (2-3 hari) dan maggot kecil (5-6 hari) Proximate analysis of large size maggot (2-3 days) and mini larvae (5-6 days) nalisis proksimat Maggot besar (2-25 mm) Maggot kecil (1-15 mm) Proximate analysis (Newton et al., 25) (nant a, 27) Protein (Protein ) 32.31% 6.2% Lemak (Fat ) 9.45% 13.3% bu (sk ) 4.86% 7.7% Karbohidrat (Carbohydrate ) 46.14% 18.8% 228

Potensi maggot untuk peningkatan pertumbuhan... (Melta Rini Fahmi) 12. Sintasan (Survival rate) 1. 8. 6. 4. 2. Perlakuan (Treatment) Gambar 7. Sintasan ikan balashark pada perlakuan dan Figure 7. Survival rate of balashark on treatment and Hasil analisis darah terlihat bahwa semua parameter (jumlah sel darah merah, jumlah sel darah putih, jumlah limposit, dan jumlah sel yang melakukan aktivitas fagosit) pada perlakuan memiliki nilai yang paling tinggi. Hal ini sangat menunjang informasi tingkat sintasan ikan. Pada perlakuan jumlah ikan yang mati sangat sedikit (6,6%), jika dibandingkan dengan perlakuan (35,3%) hal ini menunjukkan bahwa ikan yang diberi suplemen maggot memiliki daya tahan tubuh yang cukup tinggi. Sehingga perubahan lingkungan dan handling yang menyebabkan stres pada ikan tidak berakibat pada timbulnya penyakit dan kematian pada ikan. Selama masa pemeliharaan (3 bulan), ikan pada perlakuan terserang penyakit bercak merah (eromonas sp.) pada bulan pertama, dan setelah diobati ikan kembali terserang penyakit pada bulan ketiga. Sehingga tingkat kematian ikan pada perlakuan sangat tinggi. Jumlah sel darah merah perlakuan berada pada kisaran normal yaitu 3.34. sel/ mm 3 angka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan perlakuan yang memiliki jumlah sel darah merah hanya sekitar 1.96. sel/ mm 3 (Gambar 8). Dari hasil analisis darah (jumlah leukosit, sel darah putih, dan jumlah sel yang Jumlah sel darah merah mount of erythrocyte (sel/mm 3 ) 4,, 3,, 2,, 1,, Perlakuan (Treatment) Gambar 8. Jumlah sel darah merah pada perlakuan dan Figure 8. Red blood (erythrocyte) count on treatment and 229

J. Ris. kuakultur Vol. 4 No. 2, gustus 29: 221-232 Jumlah sel darah putih mount of leucocyte (sel/mm 3 ) 5, 4, 3, 2, 1, Perlakuan (Treatment) Gambar 9. Grafik jumlah sel darah putih pada perlakuan dan Figure 9. Graph of white blood (leucocyte) count on treatment and 9 Jumlah limfosit mount of lymphocyte 85 8 75 Perlakuan (Treatment) Gambar 1. Figure 1. Grafik jumlah limposit pada perlakuan dan Graph of lymphocyte number on treatment and melakukan aktivitas fagosit) menunjukkan bahwa maggot di samping memiliki potensi dalam meningkatkan pertumbuhan ikan juga memiliki potensi sebagai immunostimulan (Gambar 9, 1, dan 11). Hal ini ditunjukkan oleh tingginya nilai parameter pertahanan tubuh non spesifik pada ikan perlakuan. Immunostimulan merupakan senyawa kimia, obat, atau bahan lain yang mampu meningkatkan mekanisme respon spesifik dan non-spesifik ikan (nderson, 1992). eberapa bahan yang terbukti mempunyai efek immunostimulan adalah glukan, khitin, latoferin, levamisol, vitamin C, larva serangga, dan lain-lain (nderson, 1992; Fletcher, 1982). Indeks fagositik merupakan parameter yang biasa digunakan untuk mengukur respon non spesifik. Fagositik merupakan sel leukosit atau sel lain yang mampu mengabsorbsi benda asing (seperti bakteri) dalam tubuh. Kemampuan sel tersebut dalam mengabsorbsi benda asing dikenal dengan istilah Indeks Fagositik (PI) (Figueras et al., 1997). Penggunaan maggot kecil dalam pakan ikan terbukti dapat meningkatkan kemampuan sel dalam mengabsorbsi antigen, hal ini dapat dilihat dari jumlah sel yang melakukan aktivitas pada perlakuan yaitu sebanyak 17 sel per 1 sel yang diamati, sedangkan pada perlakuan jumlah sel yang melakukan aktivitas fagosit hanya 7 sel dari 1 sel yang diamati. 23

Potensi maggot untuk peningkatan pertumbuhan... (Melta Rini Fahmi) Jumlah sel yang melakukan aktivitas fagositik mount of cell had fagositic activity 2 16 12 8 4 Perlakuan (Treatment) Gambar 11. Figure 11. Grafik jumlah sel yang melakukan aktivitas fagosit pada perlakuan dan Graph number of cells performing fagositic activity on treatment and KESIMPULN 1. Maggot dapat diproduksi dalam berbagai ukuran, dengan cara memanen maggot pada umur yang diinginkan. Dari data analisis proksimat terlihat kandungan protein maggot ukuran kecil (1-15 mm) mencapai 6,2 %, lebih tinggi dibandingan maggot ukuran besar (2-25 mm) dengan kandungan protein 32,3%. 2. Pemanfaatan maggot sebagai suplemen pakan ikan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan ikan alashark dengan nilai SGR 6,51 ±,32. Dampak penggunaan maggot juga terlihat pada peningkatan status kesehatan ikan. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya jumlah sel darah merah, sel darah putih, dan jumlah sel yang melakukan aktifitas fagositik. DFTR CUN nanta, S. 27. Pertumbuhan benih ikan botia (Chromobotia macracanthus leeker) yang diberi pakan alami maggot, cacing darah dan cacing tanah. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan lam. Universitas Negeri Jakarta, 14 pp. nderson, D.P. 1992. Immunostimulant, adjuvant and vaccine carrier in fish: aplication to aquaculture. nnual Review of Fish Diseases, p. 281-37. snil, H. 26. Tabel Kehidupan Lalat Hijau Genus Chrysomyia (Ordo Diptera: Fam. Calliphoridae) di Labolatorium. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu pengetahuan lam. Universitas Indonesia, 5 hlm. ondari, K. & Sheppard, C. 1987. Sodier fly, Hermetia illucens L., larvae as feed for channel catfish (Ichtalurus punctatus) (Rafinesque), and blue tilapia (Oreocromis aureus) (Steindachner). quaculture and Fisheries Management, 18: 29-22. Fahmi, M.R., Hem, S., & Subamiya, I W. 27. Potensi Maggot Sebagai Sumber Protein lternatif. Prosiding Seminar Nasional Perikanan II. UGM, 5 hlm. FO. 24. The State of World Fisheries nd quaculture. FO Fisheries Departement. Rome, 146 pp. Figueras,., Santarem, M.M., & Novoa,. 1997. In vitro immunostimulation of torbot (Scophthalmus maximus) leucocytes with -glucan and/or Photobacterium damsela bacterin. Fish Pathology, 32: 153-157. Fletcher, T.C. 1982. Non-Specific Defence Mechanisms of Fish. in Muiswinkel, W.. and E.L. Cooper (Eds.). 1982. Immunology and Immunization of Fish. Pergamon Press. New York, 123 pp. Hem, S., Toure, S., Sagbla, C., & Legendre, M. 28. ioconversion of palm kernel meal for aquaculture: Experiences from the 231

J. Ris. kuakultur Vol. 4 No. 2, gustus 29: 221-232 forest region (Republic of Guinea). frican Journal of iotechnology, 7(8): 1192-1198, 17 pril, 28. Hem, S., Fahmi, M.R., Chumaidi, Maskur, Hadadi,., Supriyadi, Ediwarman, Larue, M., & Pouyoud, L. 28. Valorization of Palm Kernel Meal Via ioconversion: Indonesia s initiative to address aquafeeds shortage. Fish for the people Vol. 6 No.2: 28. SEFDEC. angkok Thailand, 42 pp. Newton, L., Sheppard, C., Watson, D.W., urtle, G., & Dove, R. 25. Using the lack Soldier fly, Hermetia illucens, as a value-added tool for the management of swine manure. Report for The nimal and Poultry waste Management Center, 17 pp. Warburton, K. & Hallman, V. 22. Processing of material by the soldier fly, Hermetia illucens dalam. Warburton, K., U.P. McGarry, & D. Ramage. 22. Integrated iosystem for Sustainable Development. RIRDC Publication. Queensland, 197 pp. 232