ABSTRAK GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG SWAMEDIKASI BATUK DI APOTEK KIMIA FARMA NO.61 VETERAN Mutia Hidayanti 1 ; Roseyana Asmahanie 2 ; Nadia Yeni 3 Berkembangnya penyakit di era sekarang ini mendorong masyarakat untuk mencari alternatif pengobatan yang efektif secara terapi tetapi juga efisien dalam hal biaya. Berkenaan dengan hal tersebut, pengobatan sendiri atau swamedikasi menjadi alteniatif yang diambil oleh masyarakat. Dalam kebidupan sehari-hari, banyak penyakit dan gangguan kesehatan dapat dikenali dan diobati secara mandiri baik penderita maupun oleh orang disekitarnya. Peneliti bertujuan untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Masyarakat Di Apotek Kimia Farina No 61 Veteran, rancangan dalam penelitian mi menggunakan metode deskriptif, Populasi yang diambil dalam penelitian adalah pasien yang berswamedikasi batuk di Apotek Kimia Farina no 61 Veteran dan sampel adalah masyarakat yang berswamedikasi batuk pada tanggal 23 Mei - 01 Juni 2012. Metode pengambilan sampcl yang digunakan adalah metode deskriptif pada penelitian in dan secara teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang swamedikasi di Apotek Kimia Farina No 61 Veteran dan 35 responden diperoleh hasil persentase pcngetahuan balk 42,86% dan 15 responden, hasil persentase pengetahuan cukup sebanyak 2 8,57% dan 10 responden dan persentase pengetahuan kurang sebanyak 28,57% yakni 10 responden. Kata kunci ; Pengetahuan, Swamedikasi,Batuk
ABSTRACT PREVIEW THE PUBLIC KNOWLEDGE ABOUT SWAMEDIKASI COUGH IN KIMIA FARMA APOTEK NO.61 VETERN Mutia Hidayanti 1 ; Roseyana Asmahanie 2 ; Nadia Yeni 3 Progression of the disease in the present era are encouraging people to seek alternative treatment a therapeutically effective but also efficient in terms of cost. In this regard, selfmedication or alternative swamedikasi be taken by the community. In everyday life, many diseases and health problems can be identified and treated independently by both the patient and people around him. Researchers aimed to determine the level of Knowledge Society On Kimia Farma Apotek Veteran No. 61, the design in this research using descriptive method, which is taken in the study population was patients who berswamedikasi cough in Kimia Farma pharmacy no Veteran 61 and the sample was coughing berswamedikasi community on 23 May - June 1, 2012. The sampling method used is descriptive method in this study and accidental sampling technique. The results showed that the picture of the level of public knowledge about the pharmacy swamedikasi Kimia Farma No. 61 Veterans of the 35 respondents obtained a good knowledge of the percentage of 42.86% of the 15 respondents, the percentage of knowledge quite as much as 28.5 7% of 10 respondents and the percentage of total lack of knowledge 28.57% of 10 respondents. Key words: Knowledge, Swamedikasi, cough.
BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan suatu mdikator yang menggambarkan tingkat keberbasilan pembangunan suatu negara. Tujuan pembangunan kesehatan adalah untuk mencapai derajat kesebatan bagi masyarakat yang maksimal. Upaya peningkatan kesehatan tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama balk pemerintah, swasta, dan peran aktif masyarakat. Sesuai dengan tujuan tersebut maka masyarakat hams berupaya untuk mendapatkan kesehatannya sendiri yang setinggi-tingginya (Depkes, 1992). Seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan pola hidup masyarakat yang cenderung kurang memperhatikan kesehatan maka berkembangnya penyakit diniasyarakat tidak dapat dielakkan lagi. Berkembangnya penyakit mi mendorong masyarakat untuk mencari altematlfpengobatan yang efektif secara terapi tetapi juga efisien dalam hal biaya. Berkenaan dengan hal tersebut, pengobatan sendiri atau swamedikasi anenjadi alternatif yang diambil oleh masyarakat. Dalam kebidupan sehari-hari, banyak penyakit dan gangguan kesehatan dapat dikenali dan diobati secara mandiri balk penderita maupun oleh orang disekitarnya. Swamedikaii berarti mengobati segala keluhan path din sendiri dengan obat-obat sederhana yang dibeli bebas di Apotek atau toko obat, atas Inisiatif sendini tanpa nasihat dokter dengan begitu dapat menghemat banyak waktu dan biaya dan Rahardja 2010). Namun kurangnya pengetahuan terkadang pengobatan diii sering diserahkan langsung ke praktisi kesehatan terkait, misalnya dokter. Dimana dokter akan menganalisa dan memberikan rekomendasi obat yg harus di minum untuk menunjang terapmya Swamedikasi atau pengobatan sendiri bisa dilakukan untuk
menangani penyakit-penyakit ringan, misainya batuk, flu, dengan menggunakan obat-obat yang tersedia di rumah atau membei langsung ke toko obat atau ke apotek. Apotek Kiniia Farma adalah salah satu apotek yang terbesar setelah Kimia farma S. Parman, karena merupakan salah satu apotek yang sudah menjadi standar apotek dalam pelayanan maupun obat diupayakan kepuasan pelanggan dan segi kelengkapan obat maupun pelayanannya maka dan itu penulis melakukan peneitian di apotek Kimia Farma no 61 Veteran, selain apotek menjunjung tinggi pelayanan obat maupun informasi, banyak masyarakat yang melakukan swamedikasi seperti salah satu contoh swamedikasi batuk. Tindakan pengobatan sendiri membutuhkan penggunaan obat yang tepat atäu rasional. Obat yang dipilih hams tepat dan benar cam penggunaannya sepenti aturan pemakaian, cam pemberian, pengaturan dosis yang sesuai dengan pemakaiannya, dan tetap waspada terhadap kemungkinan efek samping yang tidak diinginkan (Nurulita dan Siswanto, 2003). Obat yang digunakan dalam swamedikasi adalah obat tanpa resep(otr). Di Indonesia yang termasuk OTR meliputi obat wajib Apotek(OWA) dengan ketentuan dan batasan yang tercantum dalam daftar OWA 1 dan OWA 2), atau obat keras yang dapat diserahkan oleh Apoteker kepada pasien di Apotek tanpa resep dokter, obat bebas terbatas, dan obat bebas (Ipang dan Dian 2011) Dalam hal mi Apoteker dituntut untuk berperan aktif untuk membantu pasien dalam berswamedikasi antara lain dengan cam antara lain dengan membuat catatan pasien serta obat yang diserahkan, serta memberikan informasi penting tentang dosis, cam pakai, kontraindikasi, dan efek samping yang perlu diperhatikan oleh pasien yang berswamedikasi agar pengobatannya menjadi rasional(siregar 2005)
Mengingat pentingnya upaya swamedikasi bagi masyarakat maka peneliti bennaksud melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengetahuan niat masyarakat akan upaya swamedikasi untuk meningkatkan derajat kesebatannya.