Tugas Agama. Mengapa Ekarisi menjadi pusat dan sumber liturgi Gereja Katolik?

dokumen-dokumen yang mirip
RANGKUMAN PELAJARAN AGAMA KATOLIK KELAS 3 SEMESTER

KAMIS DALAM PEKAN SUCI. Misa Krisma

Written by Tim carmelia.net Published Date

5. Pengantar : Imam mengarahkan umat kepada inti bacaan, liturgi yang akan dirayakan saat itu.

BAB II EKARISTI SEBAGAI SUMBER DAN PUNCAK HIDUP KRISTIANI. Dosen : Drs. Petrus Yusuf Adi Suseno, M.H. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Psikologi

TANDA SALIB DAN SALAM Umat berdiri

Pdt. Gerry CJ Takaria

Meneladan Maria Menjadi Pribadi Ekaristis

Orang-orang Kristen tidak boleh bersifat statis. Jika Roh Kristus diam di dalam mereka (Rm. 8:9) maka mereka akan mengalami proses perubahan.

Selama ini selain bulan Mei, kita mengenal bulan Oktober adalah bulan Maria yang diperingati setiap

SPIRITUALITAS EKARISTI

Perayaan Ekaristi Hari Minggu Adven ke-1

HOME. Written by Sr. Maria Rufina, P.Karm Published Date. A. Pembentukan Intelektual dan Spiritual Para Imam

Pendidikan Agama Katolik

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia. Antifon Pembuka Yes. 9 : 6

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-10

PENDADARAN. HOSANA : berilah kiranya keselamatan! PERJAMUAN KUDUS PASKAH. Minggu, 5 April 2015 GEREJA KRISTEN JAWA JOGLO

APA KATA TUHAN? RENUNGAN SINGKAT! POKOK ANGGUR YANG BENAR. Yoh 15:1-8

KERAMAHAN TANPA SEKAT YEREMIA 28 : 5-9; MAZMUR 89 : 1-4, 15-18; ROMA 6 : 12-23; MATIUS 10 : 40-42

BAB I PENDAHULUAN. imannya itu kepada Kristus dalam doa dan pujian. Doa, pujian dan kegiatan-kegiatan liturgi

KEBAHAGIAAN HIDUP MENGHAMBA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 Januari 2017

Ekaristi Sumber Berbagi

GPIB Immanuel Depok Minggu, 14 Agustus 2016

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Seluruh Dunia, Hai, Nyanyikanlah NKB 5:1-2 (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

Kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi (Luk 24:49)

Perayaan Ekaristi HARI RAYA EPIFANI & HUT KKI Montreal

MATERI V BERTUMBUH DALAM CINTA AKAN KRISTUS MELALUI DOA

Tahun A-B-C Hari Raya Natal - Allah menjadi manusia LITURGI SABDA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 09 April 2017

(mempelai wanita) & (mempelai pria) MISA KUDUS SAKRAMEN PERKAWINAN. Dipimpin oleh

Perayaan Ekaristi HARI RAYA PASKAH KE-6

GPIB Immanuel Depok Minggu, 08 November 2015

Tahun C Minggu Tri Tunggal Maha Kudus LITURGI SABDA

*MAKNA PERJAMUAN KUDUS. Pdm. Freddy Siagian,

2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XX SESUDAH PENTAKOSTA PERSIAPAN :

LITURGI SABDA. Tahun C Minggu Paskah III. Bacaan Pertama Kis. 5:27b b-41. Kami adalah saksi dari segala sesuatu: kami dan Roh Kudus.

Th A-B-C : Hari Raya Penampakan Tuhan

Th A Hari Minggu Adven I

Akhir Jaman Menurut Ajaran Gereja Katolik (Bagian Ke-2): THE SECOND COMING. Intro. Kita mendoakannya setiap hari Minggu dalam Syahadat kita:

Dalam pelajaran ini saudara akan mempelajari... Nama-namanya Peraturannya Tugasnya Masa depannya

Pdt. Gerry CJ Takaria

C. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNANETRA

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Am. 7 : 12-15) Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-ku. Bacaan diambil dari Nubuat Amos

Th A Hari Minggu Adven III

GPIB Immanuel Depok Minggu, 18 Oktober 2015 TATA IBADAH HARI MINGGU XXI SESUDAH PENTAKOSTA

LITURGI SABDA. Bacaan pertama (Kis. 4 : 32-35) Mereka sehati dan sejiwa. Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul

Spiritualitas Organis, Pengiring Lagu Liturgi dalam dokumen Gereja

KESEJATIAN IMAM YANG BERTINDAK IN PERSONA CHRISTI MELALUI PELAYANAN SAKRAMEN EKARISTI DALAM TERANG ENSIKLIK ECCLESIA DE EUCHARISTIA NO.

GPIB Immanuel Depok Minggu, 13 Nopember 2016

IBADAT PEMBERKATAN PERTUNANGAN

EPIFANI : KEHADIRAN ALLAH MEMBARUI MANUSIA KEJADIAN 1 : 1-5; MAZMUR 29; KISAH PARA RASUL 19 : 1-7; MARKUS 1 : 4-11

Santo Yohanes Rasul adalah orang yang sejak semula boleh mengalami kasih Yesus secara istimewa.

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 18 JUNI 2017 (MINGGU BIASA) BERSEDIA DIPILIH DAN DIUTUS

TATA IBADAH HARI MINGGU

LIHATLAH ANAK DOMBA ALLAH YANG MENGHAPUS DOSA DUNIA

LITURGI MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI MINGGU, 9 JULI 2017 Tema: TERBUKA PADA CARA KERJA ALLAH JEMAAT BERHIMPUN

GPIB Immanuel Depok Minggu, 12 Februari 2017

Alkitab menyatakan Allah yang menaruh perhatian atas keselamatan manusia. Anggota Keallahan bersatu dalam upaya membawa kembali manusia ke dalam

Hidupku Sebagai Hadiah UntukMu, Bapa!

GPIB Immanuel Depok Minggu, 31 Januari 2016 TATA IBADAH MINGGU IV SESUDAH EPIFANI

Tahun A-B-C : Hari Raya Paskah LITURGI SABDA

1. Lagu Pembukaan: YA TUHAN KAMI DATANG (MB 366)

Tahun C Pesta Pembaptisan Tuhan LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Yes. 40 :

Minggu, 01 Oktober 2017 Pk , 08.00, & WIB Sakramen Perjamuan Kudus

TATA IBADAH MALAM NATAL Minggu, 24 Desember

MERENDAH DI HADAPAN SANG MAHAKUASA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 07 Februari 2016

Pertanyaan Alkitab (24-26)

LITURGI SABDA Bacaan pertama (Yos. 24 : 1 2a b) Kami akan beribadah kepada Tuhan, sebab Dialah Allah kita. Bacaan diambil dari Kitab Yosua:

Perjamuan Kudus. Memperingati Kematian Tuhan HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

Th A Hari Minggu Biasa VI 12 Februari 2017

Seri Kedewasaan Kristen (2/6)

Memberi Air Sejuk Matius 10 : 40-42

NOVENA PENTAKOSTA 2015 ROH KUDUS MEBANGKITKAN SIKAP SYUKUR DAN PEDULI

GPIB Immanuel Depok Minggu, 10 April 2016 TATA IBADAH HARI MINGGU PASKAH III

IBADAH MINGGU GEREJA KRISTEN INDONESIA JATIMURNI Minggu, 18 Juni 2017 Tema: BERSEDIA DIPANGGIL DAN DIUTUS JEMAAT BERHIMPUN

Pdt. Gerry CJ Takaria

Baptisan. Mencuci Bersih Dosa HIDUP BARU BERSAMA KRISTUS

GPIB Immanuel Depok Minggu, 09 Oktober 2016

Berdiri. 2. NYANYIAN JEMAAT Alangkah Baik dan Indahnya KMM 81:1-3. (prosesi Alkitab simbol Firman Allah yang siap untuk diberitakan)

MARILAH KITA PELAJARI RENCANA KESELAMATAN MENURUT ALKITAB. Kasih Allah Untuk Orang Berdosa

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menghasilkan keindahan melalui kegiatan bernyanyi. Bernyanyi adalah

Pendidikan Agama Kristen Protestan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TATA IBADAH HARI MINGGU VI SESUDAH EPIFANIA ALLAH YANG KREATIF MENJUMPAI MANUSIA YANG PUTUS ASA

BAB I ARTI DAN MAKNA GEREJA

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-31

A. JEMAAT BERHIMPUN TATA IBADAH MINGGU, 14 JANUARI 2018 (MINGGU SESUDAH EPIFANI II - HIJAU) MERESPON PANGGILAN TUHAN, BERSAKSI BAGI-NYA

GPIB Immanuel Depok Minggu, 11 September 2016

Penjelasan mengenai Sepuluh Pasal Kepercayaan dari Syahadat Kerasulan Baru

Roh Kudus GBI JEMAAT INDUK DANAU BOGOR RAYA. Roh Kudus adalah satu pribadi. Pesan Gembala Minggu, 13 Mei 2012 Pdt Sutadi Rusli

Perayaan Ekaristi HARI MINGGU BIASA KE-20

BAB III PROSESI RITUAL HIEROPHANY DI GEREJA KRISTEN INDONESIA (GKI) DAN GEREJA HATI KUDUS YESUS DI SURABAYA

1 Petrus 1:1. Para penerima. 1 Petrus 1:2. Orang-orang percaya yang dipilih. 1 Petrus 1:3-12. Topik.

Tahun C Hari Minggu Biasa III LITURGI SABDA. Bacaan Pertama Neh. 8 : 3-5a

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

MINGGU, 08 APRIL 2018 PK , 08.00, & WIB

LANGKAH-LANGKAH MENUJU PERTUMBUHAN ROHANI

Untuk mengenal arti pembaruan karismatik, baiklah kita tanyakan apa tujuan yang ingin dicapainya.

Transkripsi:

Nama : Phoa, Wily Angpujana NIM : 4101412151 Fak/Jur: MIPA/Matemaika Tugas Agama Mengapa Ekarisi menjadi pusat dan sumber liturgi Gereja Katolik? Dalam Sacrosanctum Concilium (SC) (Konsitusi Tentang Liturgi Suci), terutama dalam Arikel 10, dikatakan dengan jelas bahwa Liturgi merupakan Puncak dan Sumber Kehidupan Gereja. Arikel ini ingin menjelaskan bahwa seluruh kegiatan Gereja berpuncak pada kegiatan Liturgi, dan dari situlah sumber segala daya-kekuatan dialirkan. Di sanalah Rahmat Ilahi dapat dirasakan dan tercurah dalam diri seiap orang beriman. Manusia dikuduskan dan Allah dimuliakan dalam Kristus. Dan, misteri Ekarisi dalam Konsili Vaikan II dipandang sebagai pusat liturgi. Sebab melalui liturgilah, terutama dalam kurban ilahi Ekarisi, terlaksanalah karya penebusan kita. Dan, dalam keikutsertaan penuh dan akif seluruh umat kudus dalam perayaan liturgi yang sama, terutama dalam Ekarisi, penampilan Gereja yang isimewa ditampakkan. Konsili Vaikan II memandang Ekarisi sebagai perwujudan teringgi liturgi dan di lain pihak memandang aneka perayaan liturgi yang lain dari sudut Ekarisi. Hal ini menunjukkan sentralitas Ekarisi dalam liturgi. Pemahaman semacam ini (Sentralitas Ekarisi) merupakan penegasan Bapa-Bapa Konsili pada ajaran tradisional yang sudah tampak dalam ensiklik Mediator Dei dan Thomas Aquinas. Meskipun begitu, pemahaman dan nafas baru Vaikan II tetap dapat dirasakan dengan tetap member penghargaan inggi dan tempat isimewa pada perayaan sabda, peran sentral Kitab Suci, perayaan sakramen lain, dan ibadat harian. Penghargaan inggi seperi ini idak muncul dalam ensiklik Mediator Dei. Selain itu, Ekarisi sebagai sumber dan puncak kehidupan Gereja juga ditegaskan dalam Lumen Genium 11 (Konsitusi Dogmais Tentang Gereja), yang menyatakan sebagai berikut : Dengan ikut serta dalam kurban Ekarisi, sumber dan puncak seluruh hidup krisiani, mereka mempersembahkan Anak Domba Ilahi dan diri sendiri bersama dengan-nya kepada

Allah; demikianlah semua menjalankan peranannya sendiri dalam perayaan liturgis, baik dalam persembahan maupun dalam komuni suci, bukan dengan campur baur, melainkan masing-masing dengan caranya sendiri. Kemudian, sesudah memperoleh kekuatan dari tubuh Kristus dalam perjamuan suci, mereka secara konkret menampilkan kesatuan Umat Allah, yang oleh sakramen mahaluhur itu dilambangkan dengan tepat dan diwujudkan secara mengagumkan. Di sini Ekarisi idak pernah dapat dipisahkan dari seluruh bidang kehidupan krisiani dan seluruh kehidupan sehari-hari. Hidup itu sendiri sudah dipandang sebagai ibadah (Bdk. Rm 12: 1; Yak 1: 26-27). Maka, pernyataan Ekarisi sebagai sumber dan puncak seluruh kehidupan Gereja juga menunjukkan bahwa Vaikan II ingin menghubungkan Ekarisi dengan seluruh spiritualitas hidup Gereja. Dalam perjamuan Ekarisi, Kristus disambut, jiwa dipenuhi rahmat, dan kita dikaruniai jaminan kemuliaan yang akan datang. Inilah daya guna Ekarisi yang tampak dalam SC 47. Dan, dengan itu, hendaknya sambil mempersembahkan Hosi yang tak bernoda bukan saja melalui tangan imam melainkan juga bersama dengannya, mereka belajar mempersembahkan diri dan dari hari ke hari. berkat pengantaraan Kristus makin penuh dipersatukan dengan Allah dan antarmereka sendiri sehingga akhirnya Allah menjadi segalanya dalam semua. Maka, dengan menyambut roi dan anggur, kita menyambut Kristus yang menganugerahkan Diri-Nya sendiri kepada umat beriman. Dengan penerimaan Tubuh dan Darah Kristus, umat beriman diikutsertakan dalam kebersamaan dan kesatuan dengan Allah dan juga dengan semua umat beriman. Selain persatuan dan kesatuan orang beriman dengan Allah dan sesama, Ekarisi juga menyampaikan karya dan buah penebusan Kristus dan pengudusan manusia. 1. Ekarisi : Rahmat Eskatologis

Dalam Ekarisi kita juga ikut mencicipi liturgi surgawi, yang dirayakan di kota suci Yerusalem (Baru), tujuan peziarahan kita. Inilah karunia (rahmat) eskatologis yang dapat kita rasakan dalam Ekarisi. Ada sebuah jaminan kemuliaan yang akan datang. Dalam Ekarisi, Allah tetap memberikan Diri-Nya melalui Yesus Kristus dalam Roh Kudus secara konkret dan nyata kepada manusia dan dunia sampai kedatangan Kristus yang kedua kalinya pada akhir zaman nani. Surat Efesus juga menegaskan itu: Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-nya (Ef 1: 14). Demikianlah Perayaan Ekarisi kita merupakan liturgi Gereja sebagai anisipasi dan pencicipan liturgi surgawi, yaitu liturgi yang akan kita rayakan pada saat karya penyelamatan Allah dalam Kristus ini diselesaikan secara paripurna pada akhir zaman nani. Gereja Perdana pun memahami Perayaan Ekarisi sebagai perayaan kenangan wafat dan kebangkitan Tuhan dalam perspekif masa depan: Sebab seiap kali kamu makan roi ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kemaian Tuhan sampai Ia datang (1 Kor 11: 26). Dan, kita pun selalu menyanyikan atau mengucapkan seruan anamneses itu: Wafat Kristus kita maklumkan, kebangkitan-nya kita muliakan, kedatangan-nya kita rindukan. Jadi, dalam persekutuan Ekarisik, umat beriman merindukan kesatuan dan kebersamaan abadi dengan Allah dan seluruh umat manusia di saat mereka disebut berbahagia karena diundang ke perjamuan Anak Domba. 2. Ekarisi : Rahmat Misik (Persatuan Manusia dengan Allah) Aku akan melihat kamu lagi dan haimu akan bergembira dan idak ada seorangpun yang dapat merampas kegembiraanmu itu daripadamu (Yoh 16:22) Kehidupan kita sehari-hari kadang hanya dilewai dengan melakukan begitu banyak ruinitas yang monoton dan selalu berulang, bahkan idak jarang telah dilakukan bertahuntahun dan tanpa pernah lagi dimaknai. Inilah hidup! Itu yang seringkali kita dengar dan kita katakan. Bangun di pagi hari, mandi, lalu siap-siap berakivitas, sarapan, berangkat kerja, pulang larut malam, lelah, idur, dan begitu seterusnya. Pada suatu saat, kita akan merasa jenuh dan stress menghadapi itu semua. Hai terasa kering. Hidup terasa tak bermakna. Jika kita mulai merasakan hal ini, itu salah satu tanda bahwa kita mulai kehilangan sense pengalaman misik.

Pengalaman misik adalah pengalaman kesatuan dengan Allah, yaitu suatu pengalaman yang membawa orang kepada rasa damai tak terhingga karena bersatu dengan Allah dan merasa sungguh dicintai oleh Allah (meskipun hidup terasa idak mudah). Pengalaman kesatuan dengan Allah ini merupakan 100% usaha manusia, dan 100% rahmat Allah. Di satu pihak, kita patut untuk mengusahakannya. Namun di lain pihak, hanya Allah sendirilah yang mengaruniakannya. Melalui perayaan Ekarisi, kita senaniasa diajak untuk mengalami kesatuan dengan Allah. Dalam Ekarisi, kita mengalami kasih Tuhan sendiri. Bahkan kesatuan kita dengan Allah sangat isimewa, yakni melalui santapan Tubuh dan Darah Kristus sendiri. Di sana, sangat konkret tampak bahwa Tubuh dan Darah Kristus masuk ke dalam tubuh kita (manusia). Jadi, secara rohani dan jasmani kesatuan manusia dengan Allah tampak jelas dalam Ekarisi. Dengan begitu, pengalaman misik menemukan puncak ungkapannya justru dalam misa kudus (Ekarisi). Di sanalah, kegembiraan sejai ditemukan dan tak ada satu orang pun yang dapat merampasnya dari kita. Augusinus juga begitu menekan kesatuan manusia dan Kristus dalam memandang Ekarisi dalam gagasannya yang menyatakan bahwa Karena roi adalah satu, maka kita sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roi yang satu itu. Dengan ini, Augusinus memberi tekanan bahwa Ekarisi bukan sekadar perjumpaan dengan Kristus, namun semakin mendalamnya seseorang berada dalam dan bersatu dengan Kristus. Dalam Ekarisi kita idak sekadar menerima Kristus, melainkan Dia sendiri yang menerima dan memasukkan kita semakin dalam ke dalam tubuh-nya (Gereja). Dengan begitu, Ekarisi juga membuahkan dan menandakan kesatuan Gereja sebagai Tubuh Kristus. 3. Ekarisi : Rahmat Iman Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah,nyaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah (Yoh 6: 29; Bdk. Yoh 6: 35.40.47.67-69; Yoh 3: 36: 5:24; 11: 25-26)

Please download full document at www.docfoc.com Thanks