ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA

dokumen-dokumen yang mirip
ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA DELISERDANG SUMATRA UTARA

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA TENGGARA DENPASAR BALI 22 MARET 2017

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI TASIKMALAYA 24 APRIL 2017

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA SUMBA BARAT DAYA NUSA TENGGARA TIMUR

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI BARAT DAYA SUKABUMI 12 JUNI 2017

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI BARAT LAUT POSO SULAWESI TENGAH ULASAN GUNCANGAN TANAH

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI SWARM HALMAHERA BARAT SEPTEMBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan Indonesia termasuk dalam daerah rawan bencana gempabumi

Analisis Kejadian Rangkaian Gempa Bumi Morotai November 2017

BAB I PENDAHULUAN. lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik, serta lempeng mikro yakni lempeng

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Sebaran episenter gempa di wilayah Indonesia (Irsyam dkk, 2010). P. Lombok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Gempabumi Sumba 12 Februari 2016, Konsekuensi Subduksi Lempeng Indo-Australia di Bawah Busur Sunda Ataukah Busur Banda?

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data Gempa di Pulau Jawa Bagian Barat. lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo Australia, dan

EVALUASI KEJADIAN GEMPABUMI TEKTONIK DI INDONSESIA TRIWULAN IV TAHUN 2008 (OKTOBER-DESEMBER 2008)

PELAYANAN INFORMASI SEISMOLOGI TEKNIK BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI BARAT DAYA TASIKMALAYA JAWA BARAT 15 DESEMBER 2017

Analisis Percepatan Tanah Maksimum Wilayah Sumatera Barat (Studi Kasus Gempa Bumi 8 Maret 1977 dan 11 September 2014)

KEGEMPAAN DI NUSA TENGGARA TIMUR PADA TAHUN 2016 BERDASARKAN MONITORING REGIONAL SEISMIC CENTER (RSC) KUPANG

tektonik utama yaitu Lempeng Eurasia di sebelah Utara, Lempeng Pasifik di

BAB I PENDAHULUAN. komplek yang terletak pada lempeng benua Eurasia bagian tenggara (Gambar

BAB I PENDAHULUAN. Lempeng Pasifik, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Hindia-Australia yang lazim

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Keywords: circle method, intensity scale, P wave velocity

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KARAKTERISTIK GEMPABUMI DI SUMATERA DAN JAWA PERIODE TAHUN

Estimasi Nilai Percepatan Tanah Maksimum Provinsi Aceh Berdasarkan Data Gempa Segmen Tripa Tahun Dengan Menggunakan Rumusan Mcguire

ANALISIS PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM DENGAN MENGGUNAKAN RUMUSAN ESTEVA DAN DONOVAN (Studi Kasus Pada Semenanjung Utara Pulau Sulawesi)

PEMETAAN BAHAYA GEMPA BUMI DAN POTENSI TSUNAMI DI BALI BERDASARKAN NILAI SESMISITAS. Bayu Baskara

Sulawesi. Dari pencatatan yang ada selama satu abad ini rata-rata sepuluh gempa

ANALISIS HIPOSENTER GEMPABUMI DI WILAYAH PROVINSI ACEH PERIODE FEBRUARI 2018 (GEMPABUMI PIDIE 08 FEBRUARI 2018) Oleh ZULHAM SUGITO 1

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Judul Penelitian I.2. Latar Belakang Masalah

ANALISIS NILAI PEAK GROUND ACCELERATION DAN INDEKS KERENTANAN SEISMIK BERDASARKAN DATA MIKROSEISMIK PADA DAERAH RAWAN GEMPABUMI DI KOTA BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang terletak di pertemuan tiga lempeng aktif (triple junction) yang saling

INTERPRETASI EPISENTER DAN HIPOSENTER SESAR LEMBANG. Stasiun Geofisika klas I BMKG Bandung, INDONESIA

ANALISIS PROBABILITAS GEMPABUMI DAERAH BALI DENGAN DISTRIBUSI POISSON

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terletak di antara tiga lempeng aktif dunia, yaitu Lempeng

Deputi Bidang Koordinasi Insfratruktur Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dari katalog gempa BMKG Bandung, tetapi dikarenakan data gempa yang

ANCAMAN GEMPABUMI DI SUMATERA TIDAK HANYA BERSUMBER DARI MENTAWAI MEGATHRUST

STUDI PENGEMBANGAN PETA ZONA GEMPA UNTUK WILAYAH PULAU KALIMANTAN, NUSA TENGGARA, MALUKU, SULAWESI DAN IRIAN JAYA (INDONESIA BAGIAN TIMUR)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Tektonik Indonesia (Bock, dkk., 2003)

LAPORAN GEMPABUMI Mentawai, 25 Oktober 2010

Jurnal Gradien Vol. 11 No. 2 Juli 2015:

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Sistematika Penulisan...

ANALISIS RESPONS SPEKTRA GELOMBANG SEISMIK HASIL REKAMAN ACCELEROGRAM DI STASIUN SEISMIK KARANGKATES

DAFTAR ISI. BAB III. DASAR TEORI 3.1. Seismisitas Gelombang Seismik Gelombang Badan... 16

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN Latar Belakang

ANALISIS RELOKASI HIPOSENTER GEMPABUMI MENGGUNAKAN ALGORITMA DOUBLE DIFFERENCE WILAYAH SULAWESI TENGAH (Periode Januari-April 2018)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

STUDI A ALISIS PARAMETER GEMPA DA POLA SEBARA YA BERDASARKA DATA MULTI-STATIO (STUDI KASUS KEJADIA GEMPA PULAU SULAWESI TAHU )

KAJIAN TREND GEMPABUMI DIRASAKAN WILAYAH PROVINSI ACEH BERDASARKAN ZONA SEISMOTEKTONIK PERIODE 01 JANUARI DESEMBER 2017

ANALISIS TERHADAP INTENSITAS DAN PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM GEMPA SUMBAR

Gambar 1.1 Kondisi tektonik Indonesia dengan panah menunjukan arah pergerakan lempeng (Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

TEORI TEKTONIK LEMPENG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Judul Penelitian. I.2. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan

GEMPABUMI DIRASAKAN DI KENDARI TAHUN DALAM SKALA INTENSITAS

PEMANFAATAN DATA SEISMISITAS UNTUK MEMETAKAN TINGKAT RESIKO BENCANA GEMPABUMI DI KAWASAN EKS-KARESIDENAN BANYUMAS JAWA TENGAH

ANALISIS SEISMISITAS DAN PERIODE ULANG GEMPA BUMI WILAYAH SULAWESI TENGGARA BERDASARKAN B-VALUE METODE LEAST SQUARE OLEH :

TINJAUAN KEGEMPAAN DI SULAWESI TENGGARA PADA TAHUN 2016 BERDASARKAN HASIL PENGAMATAN STASIUN GEOFISIKA KENDARI

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMA PERNYATAAN KATAPENGANTAR ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I.

BAB III METODA PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang

MELIHAT POTENSI SUMBER GEMPABUMI DAN TSUNAMI ACEH

ANALISA KOMPARATIF PERCEPATAN TANAH MAKSIMUM AKIBAT GEMPABUMI M6.3 DI SELAT MENTAWAI BERDASARKAN RUMUSAN EMPIRIS GROUND MOTION PREDICTION EQUATION

POTENSI KERUSAKAN GEMPA BUMI AKIBAT PERGERAKAN PATAHAN SUMATERA DI SUMATERA BARAT DAN SEKITARNYA. Oleh : Hendro Murtianto*)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat risiko tinggi

Berkala Fisika ISSN : Vol. 18, No. 1, Januari 2015, hal 25-42

PERKUAT MITIGASI, SADAR EVAKUASI MANDIRI DALAM MENGHADAPI BENCANA TSUNAMI

Gambar 1. Peta Seismisitas Indonesia (Irsyam et al., 2010 dalam Daryono, 2011))

ANALISIS GEMPABUMI DAN TSUNAMI TAHUN 2017 DI NUSA TENGGARA TIMUR

GEMPA BUMI DAN AKTIVITASNYA DI INDONESIA

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. utama, yaitu lempeng Indo-Australia di bagian Selatan, lempeng Eurasia di bagian

Jurnal Fisika Unand Vol. 4, No. 4, Oktober 2015 ISSN

Analisa Shakemap dan Jenis Sesar Studi Kasus: Gempa bumi Terasa di Purworejo Jawa Tengah

RESUME LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PELAKSANAAN KEGIATAN APBD DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI PROVINSI BANTEN T.A 2014

Analisis Dinamik Struktur dan Teknik Gempa

BAB III METODE PENELITIAN. Metode geofisika yang digunakan adalah metode seimik. Metode ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepulauan Indonesia terletak pada daerah yang merupakan pertemuan dua

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dzikri Wahdan Hakiki, 2015

Karakteristik mikrotremor dan analisis seismisitas pada jalur sesar Opak, kabupaten Bantul, Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tes Kemampuan Kognitif Materi Pokok Gempa Bumi

RELOKASI SUMBER GEMPABUMI DI WILAYAH PROVINSI ACEH PERIODE MARET Oleh ZULHAM SUGITO 1, TATOK YATIMANTORO 2

Studi Analisis Parameter Gempa Bengkulu Berdasarkan Data Single-Station dan Multi-Station serta Pola Sebarannya

PEMETAAN PERCEPATAN GETARAN TANAH MAKSIMUM DAN INTENSITAS GEMPABUMI DI KAWASAN JALUR SESAR SUNGAI OYO YOGYAKARTA

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN...

Pengembangan Program Analisis Seismic Hazard dengan Teorema Probabilitas Total Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Penyebab Tsunami BAB I PENDAHULUAN

Analisis Bahaya Kegempaan di Wilayah Malang Menggunakan Pendekatan Probabilistik

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat tinggi. Hal ini karena Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng

Transkripsi:

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA

ULASAN GUNCANGAN TANAH AKIBAT GEMPA BUMI BARAT LAUT KEP. SANGIHE SULAWESI UTARA Oleh Artadi Pria Sakti*, Robby Wallansha*, Ariska Rudyanto*, Sigit Pramono*, Oriza Sativa* * Bidang Seismologi Teknik BMKG kontak : ariska.rudyanto@bmkg.go.id I. Tinjauan Kondisi Geologi dan Tektonik Utara Sulawesi Talaud adalah pulau paling utara di pesisir utara Manado yang terlihat seperti jembatan yang menghubungkan Sulawesi Utara ke Filipina. Talaud merupakan satu kepulauan dengan Sangihe, yang sering disebut sebagai Sangihe Talaud. Sangihe dan Talaud adalah rantai dari pelebaran pulau - pulau di utara Sulawesi yang mengarah ke ujung selatan Filipina. Gugusan tersebut terdiri dari 77 pulau di mana sebanyak 56 pulau tanpa penduduk. Pulau ini terbentuk dari proses penunjaman 3 lempeng, yakni Lempeng Eurasia, Indo- Australia dan Pasifik. Berikut ditampilkan bentuk tektonik daerah Sulawesi. Sebagian besar Laut Maluku digambarkan sebagai daerah busur depan busur Sangihe yang menunjam busur depan Halmahera. Garis dengan jarak anak panah yang lebar merupakan daerah subduksi dan garis dengan jarak anak panah yang lebih pendek merupakan daerah tunjaman. Area warna hijau merupakan busur yang muncul, opiolit dan pertambahan busur. Warna biru merupakan daerah laut. Warna kuning menunjukkan Lempeng Eurasia dan warna kuning pucat menggambarkan bagian lautan dari Eurasia. Warna merah merupakan lempeng Australia dan warna merah muda menggambarkan bagian lautan Australia. Garis hitam menggambarkan anomali magnet lautan.

Gambar 1. Tektonik Kepulauan Talaud dan sekitarnya(hall, 1996) Sedangkan gambar di bawah ini menjelaskan keadaan pada 5 juta tahun yang lalu diambil dari Hall (1996,1997) sebelum Laut Maluku menghilang akibat subduksi ke arah timur dan barat. Jika dibuat sebuah penampang vertikal dengan arah perpotongan irisan seperti peta di bawah ini, maka didapatkan penggambaran keadaan geologi dan tektonik daerah Talaud dan sekitarnya:

Gambar 2. Penampang melintang Kepulauan Talaud (Hall, 1996) Perpotongan yang melewati Laut Maluku pada skala vertikal dan horizontal menunjukkan keadaan konvergensi Halmahera dan busur Sangihe Talaud di utara Laut Maluku saat ini. Pada lintang Talaud, keseluruhan busur dan busur depan dari Busur Halmahera telah tertutupi oleh busur depan Sangihe. Opiolit busur depan Sangihe tersingkap pada Pulau Talaud. Pada gambar B, hanya bagian dari busur depan yang telah tertutupi, tetapi busur Halmahera tersingkap oleh busur belakangnya sendiri. Berdasarkan paparan keadaan tektonik dan geologi di atas, maka daerah Sangihe, Talaud dan sekitarnya termasuk dalam daerah rawan gempabumi. Terbentuk karena hasil tumbukan lempeng dengan kecepatan dan arah gerakan lempeng yang berbeda, membuat banyak sumber gempabumi yang berpotensi meningkatkan aktivitas kegempaan di sekeliling Pulau Sangihe, Talaud dan sekitarnya. Gempabumi yang terjadi menjadi bervariasi dan berpotensi membahayakan kehidupan di pulau sekitar tumbukan termasuk pesisir Sulawesi bagian Utara.

II. Gempabumi Barat Laut Kep. Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 Gempabumi terjadi dengan magnitude 7.3 SR pada Selasa, 10 Januari 2017 jam 13:13:48 WIB. Pusat gempa berada di kedalaman 618 km berada 322 km barat laut Kepulauan Sangihe dengan episenter di laut dan tidak menimbulkan tsunami. Peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG menunjukkan bahwa dampak gempabumi Laut Sulawesi M 7.3 dirasakan meluas hampir di seluruh Pulau Sulawesi (mulai Tahuna di Sangihe sampai Poso), Maluku Utara (Ternate, Tidore dan Halmahera) dan sebagian Kalimantan (Nunukan sampai dengan Balikpapan). Gempa ini dirasakan hampir oleh semua orang dalam skala II SIG (setara dengan II-III MMI). Beberapa kota dirasakan lebih kuat mencapai IV MMI dikarenakan kondisi lokal setempat berada pada endapan sedimen tebal di permukaan. Dari peta guncangan terlihat tidak terdapat daerah yang mengalami kerusakan bangunan. Gambar 3. Peta lokasi gempabumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 pukul 13:13:48 WIB. Bintang warna merah menunjukkan titik epicenter gempabumi, sedangkan lingkaran warna kuning menunjukkan stasiun pencatat gempabumi.

III.. Peak Ground Acceleration (PGA) Gempabumi Barat Laut Sangihe Sulawesi Utara Kerusakan dan keruntuhan bangunan akibat gempabum gempabumii terjadi karena bangunan tidak mampu mengantisipasi getaran tanah (ground motion) Peak Ground Acceleration (PGA) yang ditimbulkannya. Besarnya getaran tanah akibat gempabumi dipengaruhi oleh tiga hal, sumber gempa (source source), jalur penjalaran gelombang (path), ), dan pengaruh kondisi tanah setempat (site). ). Dapat difahami bahw bahwaa sumber gempa yang besar dan dekat akan menimbulkan getaran tanah yang juga besar. Demikian halnya kondisi tanah setempat berupa endapan sedimen tebal dan lunak juga akan menimbulkan fenomena amplifikasi yang memperbesar nilai getaran aran tanah di permukaan. Nilai Peak Ground Acceleration (PGA) dari gempa bumi yang terjadi di Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 jam 13:13:48 WIB dapat di lihat pada Tabel 11. Tiga nilai PGA terbesar terdapat pada stasiun Sangihe (SGSI) dengan nilai PGA 7.79851 gals dan jarak 698.218 km dari pusat gembabumi, selanjutnya adalah Stasiun Meteorologi Gorontalo (GMCI) dengan PGA 5.49145 gal dan jarak 749.035 km km, terbesar ketiga adalah stasiun Meteorologi Toli - Toli dengan PGA 4.7983 gal dan jarak 749.908 km. Tabel 1.. Nilai Peak Ground Acceleration Gempa Bumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017

III. Peak Spectral Acceleration (PSA) Gempabumi Barat Laut Sangihe Sulawesi Utara Gambar 4. Gambar Spektra Percepatan, Kecepatan dan Displacement Gempa Bumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara pada stasiun SGSI

IV. Shakemap A. Shakemap Gempabumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 dalam SIG - BMKG Gambar 5. Shakemap Gempabumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Januari 2017 pukul 13:13:48 WIB dalam SIG BMKG

B. Shakemap Gempabumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara 10 Januari 2017 dalam Skala MMI Gambar 6. Shakemap Gempabumi Barat Laut Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara Januari 2017 pukul 13:13:48 WIB dalam Skala MMI

VI. Daftar Istilah Amplitudo adalah jarak/simpangan terjauh dari titik kesetimbangan dalam gelombang sinusoidal yang diakibatkan goncangan gempa. Akselerograf adalah alat yang digunakan untuk mencatat percepatan tanah selama gempa bumi berlangsung, juga biasa disebut akselerometer. Akselerogram adalah rekaman percepatan tanah selama terjadinya gempabumi. ADC (Analog to Digital Converter) adalah suatu perangkat elektronik yang mengubah informasi analog menjadi digital atau dengan kata lain mengubah informasi fisik suatu rekaman menjadi informasi digital berupa angka yang mewakili perubahan informasi fisik dimaksud. Episenter adalah informasi lokasi terjadinya gempabumi dalam koordinat garis lintang dan garis bujur. Event adalah kejadian gempabumi yang terekam pada akselerogram. g adalah satuan unit dari percepatan tanah dimana 1 g setara dengan 9.8 m/s 2 (percepatan gravitasi bumi). Gals adalah satuan unit dari percepatan tanah dimana 1 gals setara dengan 1 cm/s 2 = 980 g. Getaran tanah adalah gerakan dinamik permukaan bumi yang bersumber dari gempa bumi atau sumber lain seperti ledakan, gunung berapi dan lain-lain. Getaran tanah merupakan efek dari gelombang yang dihasilkan oleh kejadian gempabumi atau sumber lain, yang kemudian menjalar keseluruh bagian bumi dan permukaannya. Hiposenter adalah informasi lokasi terjadinya gempabumi koordinat garis lintang, garis bujur dan kedalaman gempabumi. Intensitas adalah sebuah besaran yang mencerminkan pengaruh goncangan gempabumi yang dirasakan pada permukaan. Isoseismal adalah garis yang menghubungkan wilayah dengan nilai intensitas yang sama Kode stasiun adalah kode nama yang digunakan untuk mengidentifikasi stasiun akselerograf. Kode stasiun terdiri dari 3 atau 4 kombinasi huruf. Magnitudo adalah sebuah besaran yang menyatakan besarnya energi seismik yang dipancarkan oleh sumber gempabumi. mseed (miniseed) adalah jenis format data seismologi yang menjadi bagian dari format standar SEED yang digunakan hanya untuk data time series tidak termasuk metadata sinyal bersangkutan. Origin Time adalah informasi tanggal dan waktu terjadinya gempabumi. Parameter gempabumi adalah informasi yang terkait kejadian gempabumi yang terekam pada akselerogram. Parameter gempabumi umumnya meliputi tanggal terjadinya, waktu terjadinya,

koordinat episenter (dinyatakan dengan koordinat garis lintang dan garis bujur), kedalaman Hiposenter dan Magnitude. Peak Ground Acceleration (PGA) atau Percepatan Getaran Tanah Maksimum akibat gempabumi adalah: Percepatan getaran tanah maksimum yang terjadi pada suatu titik pada posisi tertentu dalam suatu kawasan yang dihitung dari akibat semua gempabumi yang terjadi pada kurun waktu tertentu dengan memperhatikan besar magnitudo dan jarak hiposenternya, serta periode dominan tanah di mana titik tersebut berada. Percepatan tanah adalah percepatan Getaran Tanah pada suatu titik yang diakibatkan guncangan gempabumi. Peta Isoseismal adalah peta yang menunjukkan wilayah yang mempunyai intensitas yang sama Seismisitas adalah aktifitas seismic yang dapat digunakan untuk mengartikan geogafi gempa bumi, terutama kekuatan (magnitude) atau energi dan distribusinya di atas dan di bawah permukaan bumi.

DAFTAR PUSTAKA http://www.preventionweb.net/files/14654_aifdr.pdf (akses tanggal 19 Juli 2011) http://www.worldwildlife.org/wildworld/profiles/terrestrial/aa/0203_full.htm (akses tanggal 19 Juli 2011) http://one-geo.blogspot.com/2010/01/struktur-geologi-nusa-tenggara.html (akses tanggal 10 Juli 2011) http://one-geo.blogspot.com/2010/01/kondisi-geomorfologi-nusa-tenggara.html (akses tanggal 10 Juli 2011) http://psg.bgl.esdm.go.id/fokus/dinamika_cekungan_tanimbar - Struktur_dan_Tektonik.html (akses tanggal 19 Juli 2011) http://www.petantt.com/profil-peta-nusa-tenggara-timur/ (akses tanggal 19 Juli 2011) http://psdg.bgl.esdm.go.id/index.php?view=article&catid=52%3acontentmenuutama&id=46%3ain ntarisasi-dan-evaluasi-mineral-non-logam-nusatenggaratimur&format=pdf&option=com_content&itemid=79 (akses tanggal 19 Juli 2011) http://berita.kapanlagi.com/pernik/ntt-rawan-gempa-dan-tsunami-avqfzwl.html (akses tanggal 19 Juli 2011) http://www.facebook.com/note.php?note_id=398803665788 (akses tanggal 19 Juli 2011)