USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW

dokumen-dokumen yang mirip
ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2460

Kata Kunci : Inventori, Overstock, analisis ABC-VED, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q). ABSTRACT

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2673

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW

Kata Kunci: Persediaan, Analisis ABC, Overstock, Continous Review (s,s), Continous Review (s,q) ABSTRACT

PERENCANAAN PERSEDIAAN KOMPONEN PEMBENTUK MCB DI PT XYZ DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW

USULAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN KATEGORI OBAT KERAS DAN OBAT BEBAS PADA APOTEK 12 PT

Ratna Wulan Sari, 2 Dida Diah Damayanti, 3 Budi Santosa 1, 2 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

Program Studi Sistem Informasi Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University 1

USULAN PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN VAKSIN MENGGUNAKAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) UNTUK MENGURANGI OVERSTOCK DI DINAS KESEHATAN KOTA XYZ

Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.1 April 2017 Page 997

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

INVENTORY POLICY PLANNING OF DRUG USING PROBABILISTIC CONTINUOUS REVIEW (s,s) SYSTEM METHOD IN PHARMACY INSTALATION AMC HOSPITAL

Gita Purnama Sari 1, Budi Sulistyo 2, Budi Santosa Abstrak

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.2, No.1 April 2015 Page 966

Jurnal Integrasi Sistem Industri (JISI) UMJ Volume 5, No. 1, Februari Rio Avicenna Syamil 1, Ari Yanuar Ridwan 2, Budi Santosa 3

PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN DARAH DI BANK DARAH RUMAH SAKIT XYZ MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KEBIJAKAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MODEL CONTINUOUS REVIEW (S,S) WITH PROBABILISTIC DEMAND DI GUDANG BAHAN BAKU PT SMA

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE CONTINOUS REVIEW SYSTEM DI MOGA TOYS HOME INDUSTRY

USULAN PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU DI PT. MEGAYAKU KEMASAN PERDANA KARAWANG

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 4269

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENENTUAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT MENGGUNAKAN METODE JOINT REPLENISHMENT UNTUK MENINGKATKAN SERVICE LEVEL PADA DEPOT FARMASI RUMAH SAKIT XYZ BANDUNG

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2662

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

BAB 2 LANDASAN TEORI

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 2450

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU KERTAS MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT KARYA KITA *

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Having inventory is cost company money and not having inventory is cost company money (

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM Dengan Model P Back Order

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG UNIT GRAND LIVINA DENGAN MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN METODE ECONOMIC ORDER QUANTITY

Manajemen Persediaan. Penentuan Jumlah Persediaan (Stochastics Model) Hesti Maheswari SE., M.Si. Manajemen. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi & Bisnis

BAB II TINJAUAN TEORI. bagi kelangsungan kegiatan perusahaan. Definisi mengenai persediaan telah

PDF Compressor Pro KATA PENGANTAR. Jurnal Ilmiah Teknik Industri dan Informasi -- 69

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Rancangan Sistem Persediaan Bahan Baku Kertas Menggunakan Model Persediaan Stokastik Joint Replenishment di PT KARYA KITA *

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN METODE PERSEDIAAN PROBABILISTIK UNTUK MENGHITUNG KEBUTUHAN BAHAN BAKU (STUDI KASUS DI PT. XZY)

BAB I PENDAHULUAN I.1.

Pengendalian Persediaan Bahan Baku di PT. ABC Dengan Model Q Back Order Menggunakan Simulasi Monte Carlo

PENGENDALIAN PERSEDIAAN BARANG DENGAN DEMAND DAN LEAD TIME YANG BERSIFAT PROBABILISTIK DI UD. SUMBER NIAGA

Jenis. Urea Ammonia

ADLN-Perpustakaan Universitas Airlangga

Perencanaan Inventori Bahan Baku SPM dengan Model P Back Order

BAB II KONSEP PERSEDIAAN DAN EOQ. menghasilkan barang akhir, termasuk barang akhirnya sendiri yang akan di jual

USULAN PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA ZUPPA ICE CREAM DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KNOWN PRICE INCREASES

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Pengendalian Persediaan, Metode Probabilistik, Demand Variabel dan Lead Time Konstan. Universitas Kristen Maranatha.

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN BAHAN BAKU TALANG MENGGUNAKAN MODEL PERSEDIAAN STOKASTIK JOINT REPLENISHMENT DI PT SANLON

MANAJEMEN PERSEDIAAN

BAB III METODE PROBABILISTIK P

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

Analisis Pengendalian Persediaan Menggunakan Metode Probabilistik dengan Kebijakan Backorder dan Lost sales

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

PERBAIKAN SISTEM PERSEDIAAN GUDANG MENGGUNAKAN ECONOMIC ORDER QUANTITY PROBABILISTIC MODEL

Tyas Dessandie, Sutanto, dan Pangadi Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

Analisis Manajemen Persediaan Bahan Baku pada Perusahaan Base Camp Clothing dengan Menggunakan Metode Economic Order Quantity ( EOQ)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI

Rancangan Sistem Persediaan Bahan Baku Kertas Menggunakan Model Persediaan Stokastik Joint Replenishment di PT Mizan Grafika Sarana *

RANCANGAN SISTEM PERSEDIAAN KARPET MENGGUNAKAN MODEL Q PROBABILISTIK DI DEPARTMENT TOWN MANAGEMENT PT. FREEPORT INDONESIA

PERENCANAAN PENGENDALIAN IKAN CAKALANG MENGGUNAKAN PENDEKATAN INVENTORI PROBABILISTIK

Perbaikan Sistem Distribusi dan Inventori pada PT. Blue Sky Biotech

BAB III PROGRAM MODEL PROBABILISTIK Q

Pengendalian Persediaan Bahan Baku untuk Waste Water Treatment Plant (WWTP) dengan

Studi Perbandingan Ekpektasi Biaya Total Antara Kasus Bakcorder dan Lost Sales pada Model Persediaan Probabilistik

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN SUKU CADANG PESAWAT B737-NG DENGAN PENDEKATAN MODEL PERIODIC REVIEW DI PT. X

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

CHAPTER 5 MANAJEMEN KAS, MANAJEMEN PIUTANG, MANAJEMEN PERSEDIAAN DALAM KOPERASI

ABSTRACT. Keywords: EOQ (Economic Order Quantity), inventories of raw materials. vii Universitas Kristen Maranatha

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Tauco di Perusahaan Kecap Manalagi Kota Denpasar Provinsi Bali

MANAJEMEN PERSEDIAAN

ABSTRAK. Kata Kunci: peramalan, single exponential smoothing, single moving average, Economic Order Quantity (EOQ). ABSTRACT

Tessa Rahmita R. Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau

Manajemen Keuangan. Pengelolaan Persediaan. Basharat Ahmad, SE, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING UNTUK PERENCANAAN PENGIRIMAN AIR MINUM DALAM KEMASAN (STUDI KASUS PERUSAHAAN X)

Manajemen Operasional. Metode EOQ

Penentuan Jumlah Pemesanan Optimal Bahan Baku Kain Dengan Kendala Anggaran *

PENERAPAN SISTEM KLASIFIKASI ABC DAN KOMBINASI FORECASTING SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN DI DALAM SISTEM INFORMASI PENGADAAN BARANG

Pengelolaan Persediaan

JAZILATUR RIZQIYAH DEVIABAHARI Dosen Pembimbing : Prof. Ir. Suparno, MSIE., Ph.D PROPOSAL TUGAS AKHIR JURUSAN TEKNIK INDUSTRI ITS SURABAYA

ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. SANTOSA AGRINDO. Ira Mutiara 1, Moh. Mukhsin 2

Berupa persediaan barang berwujud yang digunakan dalam proses produksi. Diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.4, No.2 Agustus 2017 Page 2650

ANALISIS NILAI SALVAGE VALUE PADA PRODUK SEPATU PT. SINAR PERSADA KARYA DENGAN METODE EXCESS STOCK DETERMINATION

Aplikasi Perhitungan Jumlah Pesanan Produksi dan Frekuensi Produksi per Tahun dengan Metode Economic Production Quantity

ORDER QUAANTITY (EOQ).

BAB X MANAJEMEN PERSEDIAAN

Program Studi S1 Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom

Transkripsi:

USULAN PERENCANAAN PERSEDIAAN PRODUK KATEGORI TEH CELUP DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (s,s) DAN CONTINUOUS REVIEW (s,q) SYSTEM UNTUK MENGURANGI LOST SALES DI GUDANG PT XYZ BANDUNG Vania Utami 1, Ari Yanuar Ridwan 2, Budi Santosa 3 1 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom Email : 1 vaniautamii@gmail.com 2 ari.yanuar,ridwan@gmail.com 3 bschulasoh@gmail.com Abstrak PT XYZ adalah perusahaan perkebunan milik Negara yang didirikan untuk menyelenggarakan usaha di bidang agro bisnis. Kegiatan usaha yang dimiliki oleh PT XYZ adalah pembudidayaan tanaman, pengolahan/produksi, dan penjualan produk yang dihasilkan oleh PT XYZ sendiri. PT XYZ memiliki beberapa distributor yang selalu melakukan permintaan produk terhadap PT XYZ. Dikarenakan permintaan yang sering berubahubah maka PT XYZ sering mengalami lost sales akibat stockout yang terjadi di gudang PT XYZ. Hal ini dikarenakan PT XYZ belum memiliki kebijakan persediaan yang tepat serta belum mengklasifikasikan teh berdasarkan nilai penyerapan dana dari teh tersebut. Adanya stockout ini menyebabkan munculnya biaya kekurangan pada biaya persediaan PT XYZ. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dalam penelitian ini dilakukan pengklasifikasian analisis ABC. Prioritas I merupakan teh kelas I, dimana perhitungannya menggunakan metode Continuous review (s,s) dan prioritas II merupakan teh kelas II dan kelas III yang perhitungannya menggunakan metode Continuous review (s,q). Berdasarkan hasil perhitungan kebijakan persediaan yang dilakukan, total biaya persediaan untuk teh prioritas I mengalami penurunan dari biaya persediaan kondisi eksisting sebesar 3%. Sedangkan untuk teh prioritas II mengalami penurunan dari biaya persediaan kondisi eksisting sebesar 40%. Dari hasil tersebut diperlukan penerapan kebijakan teh celup di PT XYZ dan juga selanjutnya dilakukan perhitungan baku disetiap tahunnya sehingga stockout dapat dikurangi dan biaya kekurangan tidak muncul lagi disetiap bulannya. Keywords Inventory, Lost sales, Stockout, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q). Abstract XYZ is a company founded to carry on business in the field of agro business. The operations are owned by PT XYZ is the cultivation, processing / production, and sales of products by PT XYZ. PT XYZ has several distributors who always does the demand to PT XYZ. Due to demand change often then XYZ often suffer lost sales due to stockout occurring in the warehouse XYZ. This is because XYZ yet have the right inventory policies and not classify tea based on the absorption of funds from the tea. This causes the appearance of their stockout cost inventory shortage at the expense of XYZ. To overcome these problems, in this study the classification of the ABC analysis. Priority I is a first class tea, which is calculated using the Continuous review (s, S) and the second priority is a tea class II and class III Continuous calculation method (s, Q). Based on calculations performed inventory policies, the total cost of supplies for tea priority I experienced a decline from the cost of inventories of existing conditions by 3%. As for the tea priority II decreased from existing condition inventory costs by 40%. From these results, the necessary implementing policies teabag in XYZ and also raw calculation is then performed every year so stockout can be reduced and the cost of deficiencies did not reappear every month. Keywords Inventory, Lost sales, Stockout, Continuous Review (s,s), Continuous Review (s,q).

1. Pendahuluan PT XYZ adalah perusahaan perkebunan milik PT XYZ adalah perusahaan perkebunan milik Negara yang didirikan untuk menyelenggarakan usaha di bidang agro bisnis. Kegiatan usaha yang dimiliki oleh PT XYZ adalah pembudidayaan tanaman, pengolahan/produksi, dan penjualan produk yang dihasilkan oleh PT XYZ sendiri. Produkproduk yang dijual oleh PT XYZ adalah berbagai jenis produk teh seperti teh celup dan teh seduh. Dimana diantara 2 produk tersebut, teh celup memiliki jumlah permintaan yang lebih besar dibandingkan dengan teh seduh. Di setiap bulannya PT XYZ memiliki permintaan untuk teh celup sendiri yang berubahubah. Permintaan pelanggan yang berubahubah ini membuat PT XYZ terkadang sulit untuk memprediksi permintaan pelanggannya. Sehingga terkadang timbulnya masalah seperti permintaan pelanggan yang tidak bisa terpenuhi secara utuh kerap terjadi di PT XYZ ini. Agar bisa memenuhi permintaan dari setiap pelanggannya, maka PT XYZ harus memiliki persediaan yang cukup agar permintaan tersebut dapat terpenuhi. PT XYZ juga harus bisa menentukan persediaan untuk setiap jenis teh agar tidak terjadi lost sales Untuk memenuhi jumlah permintaan, disetiap bulannya, PT XYZ selalu membuat safety stock. Kebijakan PT XYZ adalah membuat safety stock sebanyak 10% untuk setiap SKU dari data permintaan sebelumnya. Jumlah safety stock yang disiapkan oleh PT XYZ ini tidak dapat mencukupi stock yang ada ketika fluktuasi permintaan tibatiba meningkat. Akibatnya, permasalahan seperti permintaan yang tidak bisa terpenuhi terus menerus terjadi di PT XYZ. Dampak dari tidak terpenuhinya permintaan pada PT XYZ adalah timbulnya kerugian salah satunya terjadinya lost sales pada PT XYZ. Metode yang akan dipakai untuk menyelesaikan masalah lost sales ini adalah metode continuous review (s,s) dan continuous review (s,q) system. 1. Dasar Teori dan Metodelogi Penelitian 2.1 Dasar Teori 2.1.1 Persediaan Persediaan atau inventori merupakan sumber daya yang menganggur (idle resources) yang keberadaannya menunggu proses lebih lanjut. Proses lebih lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran pada sistem distribusi, atau kegiatan konsumsi pada sistem rumah tangga, perkantoran, dan sebagainya. (Bahagia S. N., 2006) 2.1.2 Analisis ABC Analisis ABC atau yang dikenal dengan nama analisis Pareto adalah cara menganalisis persediaan berdasarkan nilai investasi yang terpakai dalam satu periode. Hukum pareto menyatakan bahwa sebuah grup selalu memiliki persentase terkecil (20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar (80%), karena itu disebut juga 80/20 rule. Prinsip dari analisis ABC adalah mengklasifikasikan jenis barang berdasarkan atas tingkat invenstasi tahunan yang terserap dalam penyediaan persediaan untuk setiap jenis barang (Bahagia, 2006). Terdapat tiga kelas dalam analisis ABC, kelas tersebut terdiri dari kelas A, kelas B, dan kelas C yang menandakan peringkat nilai dari yang tertinggi sampai dengan terendah. 2.1.3 Metode Countinuous Review (s,q) Karaktersitik continuous review (s,q) yaitu ukuran lot pemesanan yang konstan dan pemesanan dilakukan bila barang telah mencapai reorder point atau dibawahnya. Dalam metode continuous review (s,q), kekurangan persediaan mungkin terjadi selama waktu ancang (lead time), oleh karena itu cadangan pengamanan (safety stock) digunakan untuk meredam fluktuasi kebutuhan selama waktu ancang tersebut. (Silver, Pvake, & Peterson, 1998). 2.1.4 Metode Continuous Review (s,s) Dalam sistem ini order quantity setiap pemesanan tidak tetap. Pemesanan akan terus dilakukan secara berkelanjutan hingga persediaan mencapai titik persediaan maksimum (S). Nilai S didapatkan dari penambahan order point dan order quantity. Keuntungan dari sistem ini adalah persediaan akan selalu tersedia sehingga permintaan akan selalu terpenuhi. 2.2 Model Konseptual Pada tahap pertama dari penelitian ini adalah uji distribusi untuk data permintaan, data penjualan, data demand untuk kategori the celup dengan menggunakan uji KolmogorovSmirnov untuk mengetahui metode kebijakan apa yang akan digunakan. Kemudian datadata lain yang digunakan sebagai input pada penelitian ini adalah biayabiaya yang terdapat pada holding cost, ordering cost, dan shortage cost. Keluaran dari penelitian ini adalah mendapatkan usulan perencanaan persediaan dari metode tersebut untuk kategori teh celup. Usulan yang dihasilkan seperti mengetahui jumlah pesanan yang optimum dalam setiap kali pemesanan yang harus disediakan perusahaan sehingga dapat memenuhi permintaan dan mengurangi lost sales yang terjadi.

Permintaan The Celup Biaya Pesan Biaya Simpan Uji Normal Biaya Kekurangan Lead Time Klasifikasi Produk Prioritas I Metode Continous Review (S,S) Kebijakan Persediaan Prioritas I Prioritas II Metode Continous Review (S,Q) Kebijakan Persediaan Prioritas II Gambar 3 Model Konseptual 2. Pembahasan Perhitungan akan menggunakan contoh bahan kemas yaitu Apel Celup SC WaliniDus 50 g dan Vanilla Celup SC Walini RegulerPaper Sachet 2g. Adapun data yang harus dipenuhi dalam melakukan perhitungan menggunakan metode continuous review (s,s) untuk prioritas I dan metode continuous review (s,q) untuk prioritas 2: a) Demand SKU Blackcu rrant Celup 2g Jasmine Celup 2g Jan Tabel 2 Demand Feb 190 145 0 230 M ar 11 2 14 5 Bulan A pr 75 M ei 26 7 45 95 Ju n 31 5 17 5 Ju l 0 11 4 b) Uji Distribusi Sebelum melakukan perhitungan usulan maka dilakukan uji distribusi untuk membuktikan bahwa bahan kemas berdistribusi normal yang merupakan salah satu syarat dalam perhitungan. Setelah melakukan pengujian menggunakan Kolmogorov Smirnov maka terbukti Blackcurrant Celup SC Walini 2g dan Jasmine Celup SC Walini RegulerPaper Sachet 2g berdistribusi normal karena p value > 0,05. A gu st 65 4 Gambar 4 Uji Distribusi Normal c) Analisis ABC Melakukan proses perhitungan menggunakan analisis ABC dan menghasilkan tingkat kepentingan dari teh celup di PT XYZ. Gambar 3.1 merupakan hasil dari analisi ABC: CLASS A CLASS B CLASS C 22% 17% 61% Gambar 5 Analisis ABC Setelah melakukan analisis ABC, Blackcurrant Celup SC Walini 2g masuk ke dalam kelas A sedangkan Jasmine Celup SC Walini Reguler Paper Sachet 2g masuk ke dalam kelas B lalu dilakukan perhitungan biaya persediaan aktual. Dalam melakukan perhitungan biaya aktual memerlukan beberapa parameter yaitu biaya simpan, biaya pesan, biaya kekurangan, dan demand. Lead Time Pada Blackcurrant Celup SC Walini 2g dan Jasmine Celup SC Walini RegulerPaper Sachet 2g memiliki lead time sebesar 3 hari. Biaya penyimpanan Pada Tabel 3.2 merupakan biaya penyimpanan dari Blackcurrant Celup SC Walini 2g dan Jasmine Celup SC Walini RegulerPaper Sachet 2g biaya simpan dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Biaya Penyimpanan SKU OS Blackcurrant Celup SC Walini 2g 568 Jasmine Celup SC Walini RegulerPaper Sachet 2g 568 Biaya pemesanan Biaya pemesanan merupakan hasil perkalian antara ongkos pesan dengan frekuensi pemesanan dalam

kurun waktu 8 bulan, sehingga dilakukan perhitungan sebagai berikut: Blackcurrant 2g = 6 x 3.336 = 20.016 Jasmine 2g = 9 x 3.336 = 30.024 Biaya kekurangan PT XYZ melakukan kebijakan biaya kekurangan dengan cara 5% dari harga teh celup tersebut. Total biaya persediaan aktual Tabel 4 Biaya Persediaan Aktual N o 1 2 SKU Blackc urrant 2 g Jasmin e 2g Ongkos Pesan 20.016 30.024 Ongkos Simpan Ongkos Kekura ngan 143.500 93.725 Ongko s Total Persedi aan 163.516 123.749 Setelah mengetahui biaya persediaan aktual makadapat melakukan perhitungan biaya persediaan usulan dengan melakukan perhitungan agar mendapatkan reorder quantity dan reorder point yang optimal: 1. Prioritas I ( Blackcurrant Celup SC Walini Reguler 2g) Total Demand (D) = 1319 Standar Deviasi = 88,69 Biaya Simpan (h) = 568 Biaya Pesan (A) = 3.336 Biaya Kekurangan (Cu) = 19.950 Lead Time = 0,012295 ITERASI 1 Menghitung nilai q 01 awal sama dengan q 0w menggunakan formulasi Wilson q 01 = q 0w = q 01 = q 0w = q 01 = 124 Berdasarkan nilai q 01 yang diperoleh akan dapat dicari besarnya kemungkinan kekurangan inventori dengan lost sale α dengan menggunakan persamaan α = dan selanjutnya akan dapat dihitung nilai r 1 dengan menggunakan persamaan berikut: α = α = α = 0,003 Setelah mendapatkan nilai α, selanjutnya mencari nilai dari Z α yang didapatkan melalui tabel normal, maka didapatkan nilai Zα = 2,74. Kemudian selanjutnya mencari nilai r 1 dengan menggunakan persamaan : r 1 = D.L +Z α.s r 1 = (1319 x 0,012295) + (2,74 x 88,69 ) r 1 = 43 unit Dengan diketahui r 1 yang diperoleh akan dapat dihitung nilai q 02 Dimana : berdasarkan persamaan : Nilai ( α) dan Ψ ( α) dapat dicari dari tabel, α = 2,74 f ( α) = 0,0094 dan Ψ ( α) = 0,0009, maka : Maka nilai q 02 : ( ) Hitung kembali nilai α dan nilai r 2 menggunakan persamaan : dengan Setelah mendapatkan nilai α, selanjutnya adalah mencari nilai dari α, dimana nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, maka didapat nilai α = 2,7. Kemudian selanjutnya mencari nilai 2 dengan menggunakan persamaan : r 2 = D.L +Z α.s r 2 = (1319 x 0,012295) + (2,7 x ) r 2 = 42 unit Bandingkan nilai r 1 dan r 2, jika harga r 2 relatif sama dengan r 1 iterasi selesai dan akan diperoleh = r 2 dan 0 = 02. Jika tidak kembali ke langkah 3 dengan menggantikan nilai r 1 = r 2 dan 01 = 02. Dikarenakan nilai r 2 = 42 unit dan r 1 = 43 unit maka iterasi dilanjutkan.

ITERASI 2 Dengan diketahui r 2 yang diperoleh akan dapat dihitung 03 berdasarkan persamaan : Dimana : SS = 26 4. Maksimal lot size (S) S = q 0 + r S = 177 + 42 S = 219 5. Tingkat Pelayanan atau Service level (η) : Nilai ( α) dan Ψ ( α) dapat dicari dari tabel, α = 2,7 f ( α) = 0,0107 dan Ψ ( α) = 0,0011, maka : ( ) Sedangkan untuk ekspektasi biaya total persediaan per tahun : 1. Ongkos pesan (Op) Maka nilai q 03 : Hitung kembali nilai α dan nilai r 3 menggunakan persamaan : dengan 2. Ongkos simpan (Os) Setelah mendapatkan nilai α, selanjutnya adalah mencari nilai dari α, dimana nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, maka didapat nilai α = 2,7. Kemudian selanjutnya mencari nilai 3 dengan menggunakan persamaan : r 3 = D.L +Z α.s r 3 = (1319 x 0,012295) + (2,7 x ) r 3 = 42 unit Bandingkan nilai r 1 dan r 2, jika harga r 2 relatif sama dengan r 1 iterasi selesai dan akan diperoleh = r 2 dan 0 = 02. Jika tidak kembali ke langkah 3 dengan menggantikan nilai r 1 = r 2 dan 01 = 02. Dikarenakan nilai r 3 = r 2 = 42 unit maka iterasi dihentikan dan didapat nilai 03 = 02 = 177 unit Maka kebijakan persediaan optimal yaitu : 1. Pemesanan optimal atau q 0 = 177 unit 2. Titik pemesanan kembali atau reorder point (r ) = 42 unit 3. Persediaan pengaman atau Safety stock (SS) : = 50.179 3. Ongkos Kekurangan (Ok) 25.430 4. Ongkos Total Persediaan (OT) OT = Op + Os + Ok OT = 24.852 + 50.179 + 25.430 OT = 100.462 2. Prioritas II ( Jasmine Celup SC Walini RegulerPaper Sachet 2g) Total Demand (D) = 958 Standar Deviasi = 73,281 Biaya Simpan (h) = 568 Biaya Pesan (A) = 3336 Biaya Kekurangan (Cu) = 8.075 Lead Time = 0,012295 ITERASI 1 Menghitung nilai q 01 awal sama dengan q 0w menggunakan formulasi Wilson

q 01 = q 0w = q 01 = q 0w = q 01 = 106 Berdasarkan nilai q 01 yang diperoleh akan dapat dicari besarnya kemungkinan kekurangan inventori dengan lost sale α dengan menggunakan persamaan α = dan selanjutnya akan dapat dihitung nilai r 1 dengan menggunakan persamaan berikut: α = α = α = 0,008 Setelah mendapatkan nilai α, selanjutnya mencari nilai dari Z α yang didapatkan melalui tabel normal, maka didapatkan nilai Zα = 2,42. Kemudian selanjutnya mencari nilai r 1 dengan menggunakan persamaan : r 1 = D.L +Z α.s r 1 = (958 x 0,012295) + (2,42 x 73,281 ) r 1 = 31 unit Dengan diketahui r 1 yang diperoleh akan dapat dihitung nilai q 02 Dimana : berdasarkan persamaan : Nilai ( α) dan Ψ ( α) dapat dicari dari tabel, α = 2,42 f ( α) = 0,0212 dan Ψ ( α) = 0,0025, maka : Maka nilai q 02 : ( ) Setelah mendapatkan nilai α, selanjutnya adalah mencari nilai dari α, dimana nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, maka didapat nilai α = 2,38. Kemudian selanjutnya mencari nilai 2 dengan menggunakan persamaan : r 2 = D.L +Z α.s r 2 = (958x 0,012295) + (2,38 x 73,281 ) r 2 = 30 unit Bandingkan nilai r 1 dan r 2, jika harga r 2 relatif sama dengan r 1 iterasi selesai dan akan diperoleh = r 2 dan 0 = 02. Jika tidak kembali ke langkah 3 dengan menggantikan nilai r 1 = r 2 dan 01 = 02. Dikarenakan nilai r 2 = 30 unit dan r 1 = 31 unit maka iterasi dilanjutkan. ITERASI 2 Dengan diketahui r 2 yang diperoleh akan dapat dihitung 03 berdasarkan persamaan : Dimana : Nilai ( α) dan Ψ ( α) dapat dicari dari tabel, α = 2,38 f ( α) = 0,024 dan Ψ ( α) = 0,003, maka : Maka nilai q 03 : ( ) Hitung kembali nilai α dan nilai r 3 menggunakan persamaan : dengan Hitung kembali nilai α dan nilai r 2 menggunakan persamaan : dengan Setelah mendapatkan nilai α, selanjutnya adalah mencari nilai dari α, dimana nilai tersebut dapat dicari melalui tabel normal, maka didapat nilai α = 2,37. Kemudian selanjutnya mencari nilai 3 dengan menggunakan persamaan : r 3 = D.L +Z α.s

r 3 = (958 x 0,012295) + (2,37 x 73,281 ) r 3 = 31 unit Bandingkan nilai r 1 dan r 2, jika harga r 2 relatif sama dengan r 1 iterasi selesai dan akan diperoleh = r 2 dan 0 = 02. Jika tidak kembali ke langkah 3 dengan menggantikan nilai r 1 = r 2 dan 01 = 02. Dikarenakan nilai r 3 = r 2 = 31 unit maka iterasi dihentikan dan didapat nilai 03 = 02 = 122 unit Maka kebijakan persediaan optimal yaitu : 1. Pemesanan optimal atau q 0 = 122 unit 2. Titik pemesanan kembali atau reorder point (r ) = 31 unit 3. Persediaan pengaman atau Safety stock (SS) : SS = 19 4. Tingkat Pelayanan atau Service level (η) : Sedangkan untuk ekspektasi biaya total persediaan per tahun : 1. Ongkos pesan (Op) 2. Ongkos simpan (Os) = 34.639 3. Ongkos Kekurangan (Ok) 8.568 4. Ongkos Total Persediaan (OT) OT = Op + Os + Ok OT = 26.146 + 34.639 + 8.568 OT = 69.352 Tabel 5 Biaya Persediaan Usulan N o 1 2 SKU Blackc urrant 2g Jasmine 2g Ongko s Pesan (Op) 24.852 26.146 Ongko s Simpan (Os) 50.179 34.639 Ongko s Kekura ngan (Ok) 25.4 30 8.56 8 Ongkos Total Persediaa n (OT) 100.462 69.352 Setelah melakukan perhitungan biaya persediaan usulan maka dapat membandingkan biaya persediaan aktual dengan usulan dan dapat mengetahui besarnya pengehematan dengan metode yang diusulkan. Tabel 6 merupakan perbandingan hasil dari total biaya persediaan: s,s Akt ual Usu lan Ga p Tabel 6 Perbandingan Total Biaya Persediaan Metode Continuous Review (s,s) Biaya Biaya Biaya Total Biaya Kekuranga Pesan Simpan Persediaan n 183.48 0 291.05 2 572.729 (572.729 ) 993.573 282.990 710.580 1.177.053 1.146.772 (107 30.281.572) Pada perhitungan menggunakan Metode continuous review (s,s) untuk teh celup mendapatkan total penghematan sebesar 3%. s,q Akt ual Usu lan Gap Tabel 7 Perbandingan Total Biaya Persediaan Metode Continuous Review (s,q) Biaya Biaya Biaya Total Biaya Kekuranga Pesan Simpan Persediaan n 126.76 8 165.75 3 (38.98 5) 225.190 (225.190 ) 622.185 748.953 59.877 450.820 562.308 298.133 Pada perhitungan menggunakan Metode continuous review (s,q) untuk teh celup mendapatkan total penghematan sebesar 40%. 3. Kesimpulan Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dirumuskan dan dilakukan pengolahan menggunakan metode Continuous Review (s, S) dan Continuous Review (s,s) untuk semua teh celup menghasilkan kebijakan persediaan dengan menambah safety stock sehingga safety stock ini akan digunakan untuk meredam fluktuasi

permintaan dan juga pengehematan pada biaya total persediaan khususnya biaya kekurangan yang muncul di PT XYZ. Penghematan yang dilakukan adalah sebesar 3% untuk prioritas I dan 40% untuk prioritas II. Daftar Pustaka Bahagia, S. N. (2006). Sistem Inventory. Bandung: ITB. Silver, E., Pvake, D., & Peterson, R. (1998). Inventory Management and Production Planning and Scheduling. United States: John Wiley & Sons.