I. PENDAHULUAN. kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Masyarakat semakin menyadari bahwa teknologi memainkan peranan

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan bidang agraria dapat dipandang sebagai penyelenggaraan

I. PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta potensi

-34- Tim pelaksana program reformasi birokrasi Sekretariat Kabinet pada tahun 2011 ini adalah sebagai berikut:

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian dilandasi ruh yang merupakan nilai (value) dan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. E-Government (e-gov) merupakan program pemerintah dalam upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Paradigma lama dari manajemen pemerintahan yang berfokus pada

BAB 1 PENDAHULUAN. kelola kepemerintahan yang baik (good governance government), yaitu

I. PENDAHULUAN. Perubahan yang terjadi dengan cepat dalam segala aspek kehidupan. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

RPSEP-11 KENDALA DAN STRATEGI PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

RINGKASAN ROAD MAP RB KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Agenda Prioritas Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi Kemlu

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

BAB. I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini demikian. pesatnya sehingga sering disebut sebagai abad informasi.

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS TAHUN BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TAHUN ANGGARAN 2013

GUBERNUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI REPUBLIK INDONESIA

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

Motivasi Kebijakan E-Government

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Upaya penyelenggaraan pendidikan formal yang berkualitas sangat

I. PENDAHULUAN. Kinerja pelayanan publik sudah menjadi isu utama di Indonesia. Sampai

BAB I PENGANTAR. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa serta pelayanan

c. Pembangunan sistem Berdasarkan analisa sistem yang telah dilakukan, dibuat rancangan/desain sistem yang selanjutnya diterjemahkan kedalam bentuk

Pada hakekatnya reformasi birokrasi pemerintah merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan pembangunan Indonesia adalah mewujudkan visi pembangunan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak yang besar dalam kehidupan manusia, terutama

B A P P E D A ACEH JAYA February 21, 2016 BAB IV PENUTUP

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

b. bahwa pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. sebagai dampak globalisasi memaksa organisasi pemerintah untuk

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

I. PENDAHULUAN. Tanah merupakan unsur yang penting dalam kehidupan manusia. Setiap

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

TATA NASKAH DINAS ELEKTRONIK (TNDE) Oleh : Dra. ANY INDRI HASTUTI, MM ASISTEN PEMERINTAHAN

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Independensi Integritas Profesionalisme

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2003 TENTANG KEBIJAKAN DAN STRATEGI NASIONAL PENGEMBANGAN E-GOVERNMENT

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

I. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu

DAFTAR ISI. Halaman. DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vii

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

BAB I PENDAHULUAN. negara terhadap negara lain menjadi hal yang begitu penting. 1

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SEKRETARIAT DITJEN. PERKEBUNAN Tahun 2015

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan memperbaharui teknologi agar sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) lahir dalam

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

kinerja yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan.

PERENCANAAN KINERJA Rencana Strategis dan Target Tahun L K I P B K D K o t a B a n d u n g T a h u n

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisis kebijakan penerapan e-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. pencegahan (preventif) untuk meningkatkan kualitas hidup serta memberikan

Kata Pengantar. Semarang, Maret 2015 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

L A P O R A N K I N E R J A

I. PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta harus tetap fokus pada tercapainya

Bab II Perencanaan Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat membawa perubahan dalam

BAB IV PENUTUP. A. Simpulan

PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kementerian Keuangan adalah mewujudkan

Gambaran Umum Sistem Informasi Manajemen. Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Universitas Gunadarma

BAB 13 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah dalam menyelenggarakan sistem pemerintahannya telah bergeser

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelayanan publik sebagai salah satu fungsi utama pemerintah adalah sebagai

Kerangka Kebijakan Pengembangan Dan Pendayagunaan Telematika Di Indonesia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

BAB 13 PENCIPTAAN TATA PEMERINTAHAN YANG BERSIH DAN BERWIBAWA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk mengurus apa yang dibutuhkan oleh

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI NEGERI

INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2001 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN TELEMATIKA DI INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR BUPATI BARRU, TTD. Ir. H. ANDI IDRIS SYUKUR, MS.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan diberlakukannya undang-undang otonomi daerah, maka berbagai aturan di

BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan nilai-nilai

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa manusia ke arah kehidupan yang baru dengan potensi pemanfaatannya secara luas, yaitu membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Penggunaan media elektronik merupakan faktor yang sangat penting dalam berbagai transaksi internasional, terutama dalam transaksi perdagangan. Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan kecenderungan global akan membawa bangsa Indonesia ke dalam jurang kesenjangan digitalisasi, yaitu keterisolasian dari perkembangan global karena tidak mampu memanfaatkan informasi. Oleh karena itu penataan pembangunan yang tengah dilaksanakan oleh pemerintah harus pula diarahkan untuk mendorong bangsa Indonesia menuju masyarakat informasi. Perubahan - perubahan di atas menuntut terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat untuk memperoleh kecepatan dan keakuratan pelayanan yang dibutuhkan, maka pemerintah harus melaksanakan proses transformasi menuju e-government. Melalui proses transformasi tersebut, pemerintah dapat mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk mengeliminasi sekat-sekat organisasi birokrasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi pemerintah bekerja secara terpadu untuk menyederhanakan akses ke semua 1

informasi dan layanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah. Dengan demikian seluruh lembaga-lembaga negara, masyarakat, dunia usaha, dan pihakpihak berkepentingan lainnya setiap saat dapat memanfaatkan informasi dan layanan pemerintah secara optimal. Untuk itu dibutuhkan kepemimpinan yang kuat di masing-masing institusi atau unit pemerintahan agar proses transformasi menuju e-government dapat dilaksanakan. Peran sumberdaya manusia bagi pembaharuan dan pengembangan organisasi sangat penting, sehingga diharapkan sumberdaya aparatur memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan beban kerja, tugas, dan tanggungjawab yang diembannya. Kompetensi yang dimaksud meliputi kehandalan aparatur dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang kondusif sehingga peran yang dijalankan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Hal tersebut diperkuat dengan dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-government, yang merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif, efisien, transparan, serta akuntabel. Melalui pengembangan e-government dilakukan penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Menurut Haag, et al. (2002), informasi merupakan sumberdaya kunci bagi organisasi dan pemanfaatan teknologi informasi dilakukan untuk memperoleh 2

keunggulan kompetitif. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup dua aktivitas yang berkaitan di bawah ini : (1) Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara elektronis; (2) Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara. Sumberdaya manusia (SDM) baik sebagai pengembang, pengelola maupun pengguna e-government merupakan faktor yang turut menentukan bahkan menjadi kunci keberhasilan pelaksanakan dan pengembangan e- government. Semakin berkembang suatu organisasi maka data sumberdaya manusia yang dibutuhkan semakin besar sistem informasi sumberdaya manusia yang didesain secara baik akan mampu menciptakan perangkat manajemen utama yang searah dengan tujuan departemen sumberdaya manusia. Hal ini akan memberikan kemudahan dalam perencanaan kebutuhan pegawai, penghitungan gaji, pengembangan karir, penilaian kinerja pegawai, serta pendidikan dan kebutuhan pelatihan bagi pegawai. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pertanahan Republik Indonesia, khususnya Bagian Kelima pasal 45 maka Biro Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pembinaan organisasi, tata laksana dan kepegawaian. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Biro Organisasi dan Kepegawaian BPN RI senantiasa berupaya untuk 3

melakukan pengelolaan sumberdaya manusia yang tepat agar aktivitas kepegawaian menjadi terorganisir, tepat waktu, dan dapat diandalkan secara cepat dengan pemanfatan dan pengembangan teknologi informasi melalui penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Untuk memperoleh sistem informasi sumberdaya manusia sesuai dengan yang diharapkan dan memberikan output yang maksimal, maka sistem tersebut harus didukung dengan sumberdaya sistem informasi yang berkualitas dengan memprioritaskan kebutuhan pengguna akhir (end user). Oleh karena itu guna menjamin terpenuhinya kebutuhan dalam sistem tersebut, maka perlu dilakukan Kajian Kualitas Informasi dan Kepuasan Pengguna pada Implementasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 1.2. Identifikasi Masalah Sebuah sistem informasi manajemen bukanlah sekedar perkembangan teknologi informasi tetapi juga berhubungan dengan organisasi dan SDM pengolahnya. Pemahaman yang utuh terhadap SIM tidak saja berdasarkan komputer semata, tetapi harus juga memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi dan nilai-nilai informasi. Kegiatan pelayanan yang diberikan dalam implementasi sistem antara lain pengadaan hardware dan jaringan komunikasi yang dibutuhkan, software aplikasi dan secara berkala melakukan perbaikan/perawatan terhadap sistem. 4

Pelayanan sistem informasi yang dilaksanakan di lingkungan BPN RI selama ini masih belum memuaskan menurut pengguna, kurang efektif, dan petugas kurang tanggap dalam menanggapi permasalahan yang berhubungan dengan implementasi sistem. Disamping itu, terdapat beberapa perangkat yang belum terpenuhi sehingga jalannya sistem terganggu dan tidak optimal, pengalokasiaan dan pengadaan perangkat yang ada belum diarahkan pada efektifitas dan efisiensi penggunaan dan penerapannya. Pelatihan-pelatihan yang diberikan dalam upaya meningkatkan kemampuan para pengguna (user) kurang optimal, karena pemberian pelatihan dilaksanakan dengan waktu pelatihan yang singkat serta sarana pelatihan yang tersedia belum memadai. Monitoring dan evaluasi terhadap sistem secara keseluruhan belum optimal. Menurut Davis (1995), tujuan evaluasi hardware/software yang masih berlaku adalah untuk menentukan apakah sumberdaya diperlukan, apakah ada sumberdaya yang harus diganti dengan hardware/software yang telah diperbaiki, apakah suatu pengaturan kembali akan memperbaiki daya guna, dan apakah tambahan sumberdaya akan memperbaiki ketepatgunaan sistem. Pemeliharaan dan perawatan hardware dan software pada sistem belum dilakukan rutin secara berkesinambungan dan berkelanjutan sehingga berdampak pada proses pengolahan data dan pengoperasian sistem. Dengan berbagai kendala tersebut, kualitas pelayanan sistem informasi pada implementasi SIMPEG berdampak pada produk informasi yang dihasilkan. Hal ini akan berimplikasi kepada kepuasan pengguna dan kepuasan secara keseluruhan pada implementasi SIMPEG di lingkungan BPN RI. 5

1.3. Batasan Masalah Masalah utama yang dikaji dalam penelitian ini adalah kepuasan menyeluruh pada implementasi sistem informasi meliputi kualitas layanan informasi dan kepuasan pengguna SIMPEG di lingkungan BPN RI yang belum memuaskan. Masalah kualitas pelayanan dan kepuasan pengguna tersebut antara lain dipengaruhi oleh pelayanan terhadap pengadaan software, hardware dan netware, sistem yang belum terintegrasi secara optimal, alokasi terhadap sumberdaya yang ada belum optimal, ketersediaan sarana dan prasarana yang tidak efektif dan efisiensi serta evaluasi dan monitoring sistem belum optimal. Beberapa pernyataan masalah tersebut perlu dibatasi yaitu sejauh mana pengaruh mutu kualitas layanan sistem informasi (IS-SERVQUAL) yang diberikan dan kualitas produk informasi (INFO-QUAL) yang dihasilkan terhadap kepuasan secara menyeluruh (USISF) pada implementasi SIMPEG. 1.4. Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah di atas, maka masalah-masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi kualitas informasi dan kepuasan pengguna pada implementasi SIMPEG di lingkungan BPN RI? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas informasi dan kepuasan menyeluruh pada implementasi SIMPEG di lingkungan BPN RI? 6

3. Bagaimana strategi yang harus dilakukan BPN RI untuk meningkatkan kualitas informasi dan kepuasan penguna pada implementasi SIMPEG yang diharapkan mampu memenuhi kepuasan pengguna secara menyeluruh. 1.5. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Menganalisa kondisi kualitas informasi dan kepuasan pengguna pada implementasi SIMPEG di lingkungan BPN RI. 2. Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas informasi dan kepuasan menyeluruh yang dihasilkan oleh SIMPEG di lingkungan BPN RI. 3. Merumuskan rekomendasi mengenai pelaksanaan implementasi SIMPEG di lingkungan BPN RI. 1.6. Manfaat Penelitian Dengan mengetahui kualitas informasi (INFO-QUAL) dan kualitas layanan sistem informasi (IS-SERVQUAL) terhadap kepuasan pengguna sistem informasi (User Information Satisfaction atau USISF), diharapkan mampu memberikan masukan bagi Pimpinan BPN RI mengenai kualitas layanan sistem informasi dan kualitas produk informasi yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pegawai sehingga dapat merencanakan dan menentukan prioritas kebijakan pengembangan sistem informasi yang diperlukan. 7

Disamping itu, penelitian ini bagi penulis merupakan praktek lapangan serta implementasi dari ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti perkuliahan dan guna memperkaya wawasan serta sumbang pikiran bagi kajian di bidang Sistem Informasi Manajemen, khususnya yang berkaitan dengan kualitas informasi dan kepuasan pengguna sistem informasi. 1.7. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup yang dilakukan pada penelitan ini dibatasi pada hal-hal di bawah ini : a. Kualitas Informasi (INFO-QUAL), meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut : 1) Dimensi Waktu ( Time ) 2) Dimensi Isi ( Content ) 3) Dimensi Tampilan (Form ) b. Kualitas Layanan Sistem Informasi (IS-SERVQUAL), meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut : 1) Dimensi Kehandalan ( Reliability ) 2) Dimensi Produk Informasi (Quality of Information Products) 3) Dimensi Pendukung Sistem ( Support Systems ) c. Kepuasan Pengguna Sistem Informasi (USISF) d. Kepuasan Menyeluruh (Overall Satisfaction). e. Lokasi penelitian adalah di lingkungan BPN RI Pusat. 8

Untuk Selengkapnya Tersedia di Perpustakaan MB-IPB