1.3. Tujuan penelitian 4

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR ISI. i ii iii. ix xii xiv xvii xviii

2.1.4 Penggunaan Geosintetik di Lapangan 26

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN STABILITAS DINDING PENAHAN

PERENCANAAN JEMBATAN RANGKA BAJA SUNGAI AMPEL KABUPATEN PEKALONGAN

PERENCANAAN JEMBATAN KALI TUNTANG DESA PILANGWETAN KABUPATEN GROBOGAN

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR KONSULTASI MAGANG... iv. PERNYATAAN... v. PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR...

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ABSTRAK... i ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR...

= tegangan horisontal akibat tanah dibelakang dinding = tegangan horisontal akibat tanah timbunan = tegangan horisontal akibat beban hidup = tegangan

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Dalam perencanaan pondasi ini akan dihitung menggunakan dua tipe pondasi

JUDUL HALAMAN PENGESAHAN BERITA ACARA MOTTO DAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... BERITA ACARA TUGAS AKHIR... MOTO DAN LEMBAR PERSEMBAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI...

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan tanah dan suatu bagian dari konstruksi yang berfungsi menahan gaya

3.4.1 Fondasi Tiang Pancang Menurut Pemakaian Bahan dan Karakteristik Strukturnya Alat Pancang Tiang Tiang Pancang dalam Tanah

Tinggi timbunan yang ditinjau adalah timbunan tanah yang berfungsi. dan dengan geotekstil pada konstruksi perkerasan jalan yang dibahas dalam tugas

ABSTRAK. Kata kunci : pondasi, daya dukung, Florida Pier.

2.1.5 Tekanan Tanah Lateral Akibat Beban Lajur 8

2.4.5 Tanah Dasar Lapisan Pondasi Bawah Bahu Kekuatan Beton Penentuan Besaran Rencana Umur R

BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. TINJAUAN UMUM TAHAPAN PENELITIAN BERBASIS STUDI NUMERIK... 73

DAFTAR ISI. Judul DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN 2

PERENCANAAN TYPE PONDASI TIANG PANCANG HOTEL RICH PALACE SURABAYA DENGAN ZONA GEMPA KUAT TUGAS AKHIR

1.2. Maksud dan Tujuan 2

KAPASITAS DUKUNG TIANG

DESAIN PONDASI TIANG DENGAN NAVFAC DAN EUROCODE 7 ABSTRAK

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun Oleh : Maulana Abidin ( )

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN ABSTRAKSI ABSTRACT KATA PENGANTAR

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG PUSAT GROSIR BARANG SENI DI JALAN Dr. CIPTO SEMARANG

TUGAS AKHIR. Diajukan sebagai syarat untuk meraih gelar Sarjana Teknik Strata 1 (S-1) Disusun oleh : TITIK ERNAWATI

A. Pengertian Pondasi Kaison ^

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan KATA PENGANTAR

BAB V EVALUASI V-1 BAB V EVALUASI

REHABILITASI KERUSAKAN AMBLAS BADAN JALAN PADA TIMBUNAN TINGGI (RUAS JALAN SIMPANG KALIANDA-BAKAUHENI PROVINSI LAMPUNG) TESIS

PENGARUH DIAMETER TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL TIANG TUNGGAL ABSTRAK

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Integrity, Professionalism, & Entrepreneurship. : Perancangan Struktur Beton. Pondasi. Pertemuan 12,13,14

BAB II STUDI PUSTAKA

STUDI KORELASI ANTARA TIPE GEOTEKSTIL TERHADAP TANAH DASAR YANG MEMIKUL SUATU TIMBUNAN JALAN DENGAN BEBAN YANG BERBEDA

PERENCANAAN APARTEMEN ATLAS SKY GARDEN JALAN PEMUDA NO 33 & 34 SEMARANG

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI

BAB III LANDASAN TEORI

STUDI PERBANDINGAN PERANCANGAN DINDING TURAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE MANUAL DAN PROGRAM OASYS GEO 18.1

BAB III LANDASAN TEORI. Dimensi, berat kendaraan, dan beban yang dimuat akan menimbulkan. dalam konfigurasi beban sumbu seperti gambar 3.

Laporan Tugas Akhir (KL-40Z0) Desain Dermaga General Cargo dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pulau Kalukalukuang Provinsi Sulawesi Selatan

2.4.1 Kapasitas dukung tiang pancang tunggal... 9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kadar air menggunakan tanah terganggu (disturbed), dilakukan

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUSUNAWA UNIMUS

DESAIN DINDING DIAFRAGMA PADA BASEMENT APARTEMEN THE EAST TOWER ESSENCE ON DARMAWANGSA JAKARTA OLEH : NURFRIDA NASHIRA R.

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 4

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN UNGARAN - CANGKIRAN. (Design Increasing Ungaran Cangkiran of Road)

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TUGAS AKHIR DESAIN PONDASI TIANG PADA PROYEK BANGUNAN GEDUNG DI DAERAH CAWANG JAKARTA TIMUR

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG SECARA ANALITIS PADA PROYEK GBI BETHEL MEDAN

BAB IV PERENCANAAN PONDASI. Berdasarkan hasil data pengujian di lapangan dan di laboratorium, maka

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

TUGAS AKHIR SIMON ROYS TAMBUNAN

PENGARUH BENTUK, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG BAJA ABSTRAK

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menahan gaya beban diatasnya. Pondasi dibuat menjadi satu kesatuan dasar

TUGAS AKHIR ANALISIS PERENCANAAN FONDASI BORED PILE PIER 36 PADA PROYEK JALAN BEBAS HAMBATAN DEPOK ANTASARI (DESARI) ZONE 2

TUGAS AKHIR PERENCANAAN STRUKTUR ATAS DAN STRUKTUR BAWAH GEDUNG BERTINGKAT 25 LANTAI + 3 BASEMENT DI JAKARTA

B. Metode AASHTO 1993 LHR 2016

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN RUAS JALAN BLORA - CEPU

III. METODE PENELITIAN. yang berasal dari daerah Karang Anyar, Lampung Selatan yang berada pada

a home base to excellence Mata Kuliah : Struktur Beton Lanjutan Kode : TSP 407 Pondasi Pertemuan - 5

1.6 Tujuan Penulisan Tugas Akhir 4

BAB II DASAR TEORI...

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

DAFTAR ISI. Judul Pengesahan Motto dan Persembahan ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS

Pasir (dia. 30 cm) Ujung bebas Lempung sedang. Lempung Beton (dia. 40 cm) sedang. sedang

DAFTAR ISI. Halaman Judul Pengesahan Persetujuan Surat Pernyataan Kata Pengantar DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR NOTASI DAFTAR LAMPIRAN

PERENCANAAN PONDASI TIANG BOR PADA PROYEK CIKINI GOLD CENTER

PENGARUH DIMENSI, KEDALAMAN, DAN RASIO KELANGSINGAN TERHADAP KAPASITAS DUKUNG LATERAL DAN DEFLEKSI PADA TIANG PANCANG SPUN PILE ABSTRAK

SOAL A: PERENCANAAN PANGKAL JEMBATAN DENGAN PONDASI TIANG. 6.5 m

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tanah lempung adalah tanah yang memiliki partikel-partikel mineral tertentu

BABI PENDAHULUAN. Indonesia pada saat ini telah memasuki era Pembangunan Jangka Panjang

2.1.2 American Association ofstate Highway and Transportation 7

DAFTAR ISI HALAMANJUDUL HALAMAN PENGESAHAN KATAPENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI FAKTOR KONVERSI

KAJIAN KEMAMPUAN DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG PADA ABUTMENT JEMBATAN BERDASAR BEDAH BUKU BOWLES

DAFTAR ISI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

BAB XI PERENCANAAN PONDASI TIANG PANCANG

DAYA DUKUNG TIANG TERHADAP BEBAN LATERAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL UJI PADA TANAH PASIR

DAFTARISI. i LEMBAR PENGESAHAN, " '" '" " DAFTAR GAMBAR." " '" '",, ljmum ",, 1.4 Batasan Masalah... BAB IT TINJAUAN PUSTAKA '", '",

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Abstrak... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... x Daftar Gambar...

PENGARUH PEMBEBANAN PADA DINDING PENAHAN TANAH SEGMENTAL ABSTRAK

PERENCANAAN ABUTMEN DAN ALTERNATIF JALAN PENDEKAT JEMBATAN BRAWIJAYA KEDIRI. Wilman Firmansyah

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR LAMBANG, NOTASI, DAN SINGKATAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Identifikasi Masalah. Studi Literatur. Pengumpulan Data Sekunder. Rekapitulasi Data. Pengolahan Data.

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam bab ini akan dibahas dasar-dasar teori yang melandasi setiap

B. Metode AASHTO 1993 LHR 2016

BAB 1 PENDAHULUAN. Banten. Sumber-sumber gempa di Banten terdapat pada zona subduksi pada pertemuan

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

DAFTAR ISI. TUGAS AKHIR... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENDADARAN... iii. PERNYATAAN... iv. PERSEMBAHAN... v. MOTTO...

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

ANALISIS SISTEM PONDASI PILE RAFT PADA PEMBANGUNAN PROYEK SILOAM HOSPITAL MEDAN

STUDI STABILITAS DINDING PENAHAN TANAH KANTILEVER PADA RUAS JALAN SILAING PADANG - BUKITTINGGI KM ABSTRAK

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Transkripsi:

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERSEMBAHAN HALAMAN MOTTO i ii iii iv KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI INTISARI v vii xii xvi xxi xxii xxvi BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Tatar belakang 1 1.2. Rumusan masalah 4 1.3. Tujuan penelitian 4 1.4. Batasan masalah 5 1.5. Manfaat penelitian 6 VI1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Umum 7 2.2. Penelitian terdahulu 8 BAB HI. LANDASAN TEOR1 3.1.Tanah 12 3.1.1. Pengertian Tanah 12 3.2. Tanah Ekspansif 14 3.2.1. Pengaruh lingkungan 15 3.2.2. Klasifikasi Tanah Ekspar.sif 16 3.3. Geosintetik 19 3.3.1. Pengertian Gcosinte.ik 19 3.3.2. Tinjauan terhadap Jenis Geosintetik 21 3.3.3. Karakteristik Geosintetik Untuk Perencanaan 22 3.3.4. Penggunaan Ceosintetik di Lapangan 24 3.4. Tinjauan Geomembran 26 3.5. Fungsi Geomembran 29 3.6. Pemasangan Geomembran di proyek 30 3.6.1. Letak Geomembran 30 3.6.2. Dimensi Pari! (trench) 31 3.6.3. Material Pengisi Parit 32 3.6.4. Kondisi Instalasi 33 3.6.5. Sambungan (seam) 33 vm

3.6.6. Penempatan dan Pemadatan Agregat 33 3.7. Keuntungan Penggunaan geomembran 34 3.8. Tinjauan terhadap Tinggi Timbunan 36 3.8.1. LintasHarian Rerata 36 3.8.2. Metode Modifikasi AASHTO 38 3.8.3. Metoda Stewaid dkk, (1(>77) 42 3.9. Desain Bangunan Penahan 44 3.9.1. Konstruksi Retaining Wall 45 3.10. Perkuatan Tanah 52 3.10.1. Kekuatan pondasitiang 53 3.10.2. Distribusi Tekanan Pada Kelompok Tiang 55 3.10.3. Kapasitas dukung tiang 57 3.10.3.1. Tiang tunggal 57 3.10.3.1. Tiaig kelompok 60 3.10.4. Penurunan tiang 62 3.10.4.1. Tahanan ujung 62 3.10.4.2. Tahanan geser 64 3.11. Tinjauan Stabilitas Lereng Pada Tanah Timbunan 64 3.11.1. Analisis perkuatan tanah timbunan di atas lapisan tanah lunak tipis 66 BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Umum 73 )X

4.1.1. Metode Penentuan Subyek 73 4.1.2. Metode Inventarisasi Data. 74 4.1.3. Metode Analisis Data 74 4.1.4. Bagan Alir Penelitian 74 4.2. Lokasi penelitian 75 BAB V. DATA DAN ANALISIS TIMBUNAN JALAN 5.1. Data Tanah 77 5.2. Hitungan Lalu Lintas 78 5.2.1. Faktor Pertumbuhan Lalu Lintas 79 5.2.2. Lalu Lintas Rencana 80 5.3. Data geomembran 82 5.4. Analisis Tinggi Timbunan 83 5.5. Analisis Dinding Penahan 92 5.5.1. Perkuatan Tiang Pancang dibawah Tanah Timbunan (Km 71+275-71+355 ) 92 5.5.2. Konstruksi Retaining V/all di atas Tiang Pancang (Pasangan Bah. Kali Km 71+275-71+355) 108 5.5.3. Perkuatan Tiang Pancang di atas Tanah Lunak (Km 20+150-20+250) 115 5.5.4. Konstruksi Retaining Wall di atas Tiang Pancang (Beton Bertulang Km 20+150-20+250) 131 5.6. Konstruksi Tiang Pancang ( Km 44+280-55+250) 138

5.7. Design Requirements for Geomembrane Properties 156 5.7.1. Elongation at Failure for Geomembrane 156 5.7.2. Puncture Resistance 157 5.7.3. Tensile Strength 158 5.8. Menentukan Perkuatan tanah Timbunan dengan Geomembran (Km 40+600-44+400) 160 BAB VI. PEMBAHASAN 6.1. Umum 167 6.2. Jenis dan Klasifikasi Tanah 169 6.3. Lalu Lintas 170 6.4. Tinggi Timbunan 171 6.5. Analisa Dinding Penahan Tanah 172 6.4. Kapasitas Dukung dan Penurunan Pondasi Tiang Pancang... 174 6.5. Perkuatan Tanah Timbunan dengan Geomembran 175 BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 176 7.2. Saran 176 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN XI

DAFTAR TABEL label 3.1. Karakteristik Dari Mineral Lempung (Expansive soil, 1988) 15 Tabel 3.2. Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Kembang Susut (Nelson and Miller, 1992) 16 Tabel 3.3. Klasifikasi Tanah EkspansifBerdasarkan SL (Nelson and Miller, 1992) 17 Tabel 3.4. Klasifikasi Tanah Ekspansif yang lolos ayakan no. 200 (Nelsonand Miller, 1992) 18 Tabel 3.5. Klasifikasi Tanah Ekspansif Berdasarkan Tingkat Keaktifan (Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah,2002) 18 label 3.6. Ilarga-Harga Karakteristik Geosintetik (ICI Fibres, 1986) 24 Tabel 3.7. Hubungan Antara Bentuk dan Fungsi Geosintetik (Kabul Basah, 2002) 26 Tabel 3.8. Faktor Pemilihan Geomembran (BinaMargaJATENG,2003) 27 Tabel 3.9. Faktor Regional (PTGeomat Indonesia, 2004) 41 xu

Tabel 3.10. Tipikal Koefiesien-Koefiesien Lapisan Material (PT Geomat Indonesia, 2004) 41 Tabel 3.11.Faktor Kapasitas Daya Dukung Untuk Berbagai Bekas Roda dan Kondisi lalu Luintas Baik Dengan Maupun lanpa Separasi Geomembran, (PT Geomat Indonesia, 2004) 43 Tabel 3.12. Parameter Bangunan Penahan (Laporan Perencanaan Peningkatan Jalan, 2005) 44 Tabel 3.13. Koefiesien Tekanan Tanah (Edy Purwanto, 2005) 59 Tabel 3.14. Sudut Gesek Permukaan (Edy Purwanto, 2005) 59 Tabel 5.1. Resume Hasil Penyelidikan Tanah (P3JJBinaMargaJATENG,2005) 78 Tabel 5.2. Sifat Dari Geomembran HDPE (P3JJBinaMargaJATENG,2005) 82 Tabel 5.3. Data Parameter Tanah (Km 71+275-71+355) 93 Tabel 5.4. Koefiesien Tekanan Tanah (Km 71+275-71 +35?) 109 Tabel 5.5. Tekanan Tanah (Km 71+275-71+355) 110 Tabel 5.6. GayaAktif(Km 71+275-71+355) 110 Tabel 5.7. Gayapasif(Km 71+275-71+355) Tabel 5.8. Berat Konstruksi (Km 71+275-71+355) Tabel 5.9. MomenPasif(Km 71+275-71+355) Ill Ill Ill Tabel 5.10.. MomenAktif(Km 71+275-71+355) 112 xm

DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1. Hubungan, Fungsi, Peranan, Jenis, Karakteristik Geosintetik (Edy Purwanto, 2005) 20 Gambar 3.2. Penempatan Tipikal Geomembran (Bina Marga JATENG, 2005) 30 Gambar 3.3 Letak Geomembran (Bina Marga JATENG, 2005) 31 Gambar 3.4. Penempatan Geomembran (Bina Marga JATENG, 20)5) 32 Gambar 3.5. Korelasi Antara CBR dan Nilai Daya Dukung Tanah (PT Geomat Indonesia, 2004) 39 Gambar 3.6. Diagram Perancangan SN untuk PT = 2,50 (PT Geomat Indonesia, 2004) 39 Gambar 3.7. Pengaruh Polyefelt Pada Daya Dukung Tanah (PT Geomat Indonesia, 2004) 40 Gambar 3.8. Pengaruh Polyefelt Pada Umur Rencana Jalan (PT Geomat Indonesia, 2004) 41 Gambar 3.9. Kurva Perancangan Ketebalan Agregat Untuk Beban Roda Tunggal (PT Geomat Indonesia, 2004) 43 xvi

Gambar 3.10. Tipikal Struktur Gabion (Laporan Perencanaan Peningkatan Jalan, 2001) 46 Gambar 3.11. Dinding Penahan Tanah Akibat Air (HalimHasmar,2001) 47 Gambar 3.12. Dinding Penahan Tanah Akibat Tanah (HalimHasmar,2001) 48 Gambar 3.13. Dinding Penahan Tanah Akibat Beban Terbagi Merata (HalimHasmar,2001) 49 Gambar 3.14. Dinding Penahan Tanah Akibat Kohesi (HalimHasmar,2001) 49 Gambar 3.15. Dinding Penahan Tanah Akibat Beban Titik (HalimHasmar,2001) 50 Gambar 3.16. Beban Normal Sentris (SarjonoHS, 1988) 55 Gambar 3.17. Beban Normal Sentris dan Momen (SarjonoHS, 1988) 56 Gambar 3.18. Mekanisme Pengalihan Beban Pada Tanah (Edy Purwanto, 2005) 57 Gambar 3.19. Nilai Nc (Skempton) 62 Gambar 3.20. Penurunan Pada Tahanan Geser Tiang (Sardjono, 1988) 64 xvu

mbar 5. Gambar 3.21. Mekanisme Keruntuhen Yang Terjadi Pada Timbunan Diatas Lapisan Tanah LunakTipis (Kabul Basah, 2005) 65 mbar 5.' Gambar 3.22. Bentuk Bidang Longsor, dan Dengan Beban Terbagi Merata di Puncak Timbunan, Tanpa Perkuatan Tanah (Kabul Basah, 2005) 66 mbar 5.8 mbar 5.9 mbar 5.11 mbar 5.11 mbar 5.12 mbar 5.13 Gambar 3.23. Keruntuhan Yang TerjaJi Dengan Bidang Gelmcir Memotong Perkuatan Tanah (Kabul Basah, 2005) 68 Gambar 3.24. Mekanisme Keruntuhan Timbunan Diatas Perkuatan (Kabul Basah, 2005) 69 Gambar 3.25. Mekanisme Keruntuhan Yang Terjadi Pada Tanah Lunak Akibat Tekanan Horisontal (Kabul Basah, 2005) 71 mbar 5.14 Gambar 4.1. Peta Lokasi Ruas Jalan Semarang-Godong-Purwodadi-Wirosari, mbar 5.15 mbar 5.16, mbar 5.17. mbar 5.18. mbar 5.19. mbar 5.20. mbar 5.21. mbar 5.22. mbar 5.23. mbar 5.24. mbar 5.25. Grobogan-JATENG (Bina Marga JATENG, 2005) 75 Gambar 4.2. Bagan Alir Penelitian 76 Gambar 5.1. Korelasi Antara CBRdan Nilai Daya Dukung Tan;ih (PT Geomat Indonesia, 2004) 84 Gambar 5.2. Diagram Perancangan SN untuk PT = 2,50 (PT Geomat Indonesia, 2004) 85 Gambar 5.3. Pengaruh Polyefelt Pada Daya Dukung Tanah (PT Geomat Indonesia, 2004) 86 Gambar 5.4. Pengaruh Polyefelt Pada Umur Rencana Jalan (PT Geomat Indonesia, 2004) 87 Gambar 5.5. Diagram Perancangan SN untuk PT = 2,50 (PT Geomat Indonesia, 2004) 88 xvai

Gambar 5.26. Penempatan Tipikal Geomembran (Bina Marga JATENG, 2005) 156 Gambar 5.27. Letak Geomembran (Bina Marga JATENG, 2005) 158 Gambar 5.28. Penampang jalan!60 Gambar 5.29. Tinjauan bidang gelincir terjadi di atas perkuatan 164 Gambar 5.30. Tinjauan analisa tekanan tanah lunak di bawah timbunan 165 xx

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I : Perancangan Stabilisasi untuk Struktur Berbahan Tanah (Earth Structure) dengan Geotekstile di atas Tanah Lunak Lampiran II : Hasil Penyelidikan Tanah Lampiran III : Distribusi Beban Sumbu Dari Berbagai Jenis Sumbu Kendaraan Lampiran IV : Koefiesien Distribusi Kendaraan untuk Kendaraan Ringan dan Berat Yang Lewat Pada Lajur Rencana Lampiran V : Undrained Shear Strength Lampiran VI : Laporan Perencanaan Peningkatan Jalan Lampiran VII: Surat Pengantar xxi

DAFTAR VOTASI Aj : Jumlah kendaraan untuk 1 jenis kendaraan, dinyatakan dalam kendaraan/hari/2 arah untuk jalan tanpa median dan kendaraan/hari/21 arah untuk jalan dengan median. Ej : Angka ekivalen beban sumbu untuk satu jenis kendairaan. C, : Koefiesien distribusi kendaraan pada lajur rencana. a : Faktor pertumbuhan lalu lintas tahunan dari survey lalu lintas dilakukan sampai saat jalan tersebut dibuka. LEP : Lintas Ekivalen Permulaan i : Faktor pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana (...%) S N : nomor struktural ai a2 : koefisien lapisan material Di, D2,.: ketebalan masing-masing lapisan material (mm) yw Ka Kp : Berat volume /jenis air = 1Ton/nv1 : Koefisien tekanan tanah aktif : Koefisien tekanan tanah pasif 9 : Sudut geser dalam tanah (... ) pa pp K : Tekanan tanah aktifakibat air dalam tanah : Tekanan tanah pasifakibat air : faktor panjang tekuk, xxn

i A B L t I : momen inersia (m), : luas tiang (m2), : panjang poer (m), : lebar poer (m), : tebal sheet pile (m), : kekakuan tiang (m4) E : modulus elastis tiang (Kn/m ) F c Quit Qp Qs Wp Cu Qpg Qs n Qt Nc A L B I S : mutu beton (Mpa) : daya dukung ultimit (Ton) : tahanan ujung (end bearing) pada tanah lempung (Ton) : tahanan gesek {friction resistance) pada tanah pasir ('Ton) : berat tiang (Ton) : undrained cohesion (T/m2) : kapasitas dukung kelompok tiang (pile group) (Ton) : kapasitas dukung tiang yang berdiri sendiri (Ton) : banyaknya tiang pancang. : kapasitas dukung keseimbangan pada kelompok tiang (Ion) : faktor kapasitas dukung yang dapat diperoleh dari grafik menurut Skempton : luas kelompok tiang BxL (m2) : lebar kelompok tiang pancang (m) : panjang kelompok tiang pancaag (m) : kedalaman tiang pancang (m) : settlement/penurunan (cm) xxm

h H : tebal tanah untuk percobaan konsolidasi (m) : tebal lapisan yang ditinjau (m) SF : faktor aman Pp : total gaya yang melawan (Ton) PA : total gaya yang mendorong (Ton) tb : tegangan geser antara tanah lunak dan tanah keras (Ton/m ) A : luas tampang pada bidang geser antara tanah lunak dlan tanah keras (m ) Tt : kuat tarik bahan perkuatan (Ton/m) Is C : panjang lereng timbunan (m) : kohesi tanah ov : tegangan vertikal rerata di daerah runtuh sepanjang Is (Ton/m") (p : sudut gesek internal tanah (.. ) Fi): gaya perlawanan geser (Ton) y : berat volume tanah (Ton/m') Ic : panjang pengaruh muatan terbagi rata terhadap tanah timbunan (q/y dalam m) Tg^i: koefisien friksi antara tanah timbunan dengan perkuatan Co : kohesi antara tanah timbunan dengan lembaran geosintetik (Kn/m ) tb : tegangan geser sepanjang Is di dasar tanah lunak yang terletak di daerah runtuh (Ton/m ) Tb : gaya perlawanan gesek tanah lunak dengan tanah keras (- tb- Is-lm) Tj : gaya perlawanan gesek tanah lunak dengan perkuatan (= tj. L.lm) P max : beban maksimum yang diterima tiang pancang (Ton) V : jumlah total beban-beban vertical (Ton) XXIV