BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi. eksperimen dengan one group pre-test and post-test design.

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan. Metode penelitian pengembangan memuat tiga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam rangka melakukan analisis dan adaptasi terhadap kurikulum, materi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (2006), penelitian deskriptif diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development/ R & D). Penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang diambil yaitu ex post facto, dimana penelitian ini hanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif yang memberikan gambaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

C. Prosedur Penelitian Secara garis besar, alur penelitian yang dilakukan dapat dilihat sebagaimana ditunjukkan pada gambar 3.

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian dan Desain Penelitian. mengumpulkan data penelitiannnya (Arikunto, 2006: 160).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen ini belu memenuhi persyaratan seperti cara eksperimen yang dapat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengumpulan data, dan teknik analisis data. Penjelasan dari masing-masing

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini membahas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode dan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pengumpulan Data. Produk. Massal. Gambar 3.1 Langkah-langkah penggunaan Metode R & D

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Memecahkan suatu masalah dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Gajah Mada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif. Menurut Nazir (2009:54) Metode deskriptif adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Metode pembelajaran aktif (active learning) yang dimaksud dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya, Best

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan beberapa istilah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasy

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. materi, sarana, serta prasarana belajar. Variabel bebas adalah lembar kerja siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan desain eksperimen one-group pretest-posttest. Desain eksperimen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini digunakan metode Pre eksperimental design.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode pre eksperiment dengan desain pretespostes

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda maka beberapa istilah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu pendekatan metode penelitian digunakan untuk memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experiment yang dilakukan dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh peningkatan penguasaan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan merupakan deskriptif analitik. Menurut Sukardi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka metode yang digunakan yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional dibuat untuk menghindari berbagai penafsiran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suatu penelitian akan mendapatkan hasil yang memuaskan apabila didukung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpulkan, menyusun, menganalisis serta menginterpretasikan data,

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional bertujuan memberikan persamaan persepsi terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Pada penelitian ini peneliti melakukan satu macam perlakuan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tujuan dari penelitian deskriftif ini

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto:2009:234). Selain itu Harry Firman (2005) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan suatu fenomena dalam pembelajaran dengan ukuran-ukuran statistik, seperti frekuensi, persentase, ratarata, variabilitas (rentang dan simpangan baku), serta citra visual dari data misalnya dalam bentuk grafik. Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Danim (Arikunto, 2009:244) mengemukakan beberapa ciri dari penelitian deskriptif, diantaranya: 1. Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat faktual. Adakalanya penelitian dimaksudkan hanya membuat deskripsi atau narasi semata-mata dari suatu fenomena, tidak untuk mencari hubungan antar variabel, menguji hipotesis, atau membuat ramalan. 2. Penelitian dilakukan secara langsung (pendataan langsung). Oleh karena itu penelitian deskriptif sering disebut penelitian survey. Dalam arti luas, 30

31 penelitian deskriptif dapat mencakup seluruh metode penelitian, kecuali yang bersifat historis dan eksperimental. 3. Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara terperinci. 4. Mengidentifikasikan masalah-masalah atau untuk mendapatkan gambaran keadaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung. 5. Mendeskripsikan subjek yang sedang dikelola oleh kelompok orang tertentu dalam waktu yang bersamaan. B. Alur Penelitian Dalam melakukan penelitian ini disusun suatu alur penelitian. Alur penelitian ini menunjukkan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Alur penelitian ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian. Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Berdasarkan alur penelitian pada Gambar 3.1, maka prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu: 1. Tahap Perencanaan a. Mencari materi yang sesuai b. Menyusun proposal penelitian c. Penyusunan instrumen penelitian 1) Analisis materi SMA pelajaran kimia pokok bahasan redoks (reduksi oksidasi).

32 Analisis materi SMA pelajaran kimia pokok bahasan redoks (reduksi oksidasi) Penyusunan instrumen Validitas instrumen Revisi Uji coba instrumen Menghitung reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda Instrumen penelitian Pelaksanaan Pembelajaran Pengumpulan Data Pengolahan data Wawancara Analisis data Kesimpulan Gambar. 3.1 Alur Penelitian

33 2) Merumuskan instrumen soal pilihan berganda beralasan pada materi pokok redoks (reduksi-oksidasi) 3) Memvalidasi instrumen soal pilihan ganda beralasan pada materi pokok redoks (reduksi-oksidasi) 4) Uji coba instrumen penelitian 5) Menghitung reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian dan Analisis Data a. Pelaksanaan penelitian b. Pengolahan dan analisis data hasil penelitian c. Wawancara 3. Tahap penyusunan skripsi C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII IPA 4 semester dua tahun pelajaran 2010/2011 pada SMA Negeri Cikampek yang telah mendapatkan pelajaran mengeni reaksi redoks (reduksi oksidasi) berdasarkan kurikulum KTSP 2006. D. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini digunakan tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda beralasan sebanyak 12 nomor soal dimana siswa hanya memilih jawaban dan alasan yang benar. Pada pilihan ganda beralasan alternatif pilihan alasan disusun dengan cara disesusaikan dengan opsi yang ada. Penilaian diambil berdasarkan

34 jawaban yang benar. Instrumen tes tertulis ini digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep redoks dari siswa. Sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian, sejumlah soal ini diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembedanya. Berikut adalah penjelasan mengenai uji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya pembeda. 1. Uji Validitas Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir item (yang merupakan bagian tak terpisahkan dari tes sebagai suatu totalitas), dalam mengukur apa yang seharusnya diukur lewat butir item tersebut (Arikunto, 2009:64). Uji validitas dilakukan dengan meminta pertimbangan (judgement) dari para ahli untuk menilai pokok uji dari segi relevansi antara domain yang diuji dengan tujuan khusus tertentu yang sama dengan isi pelajaran yang telah diberikan di kelas serta kesesuaian antara pokok uji dengan aspek berfikir seperti yang diuraikan dalam standar kompetensi dasar maupun indikator yang terdapat dalam kurikulum. Pada penelitian ini uji validitas yang dilakukan dengan cara meminta pertimbangan (judgement) kepada dosen pembimbing dan dosen lainnya sehingga hasil pertimbangannya diharapkan berfungsi sebagai alat ukur yang dapat dipertanggungjawabkan. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur memberikan

35 gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang (Firman, 2007). Untuk mencari reliabilitas dalam penelitian ini digunakan dengan menggunakan rumus Alpha sebagai berikut : = 1 1 Σσ σ (Suharsimin Arikunto, 2009) r 11 Σσ 2 σ 2 = reliabilitas tes secara keseluruhan = jumlah variansi skor tiap-tiap item = variansi total 3. Tingkat kesukaran (P) Tingkat kesukaran adalah angka yang menunjukan proporsi siswa yang menjawab betul suatu soal (Arikunto, 2009:207). Makin besar tingkat kesukaran berarti soal itu makin mudah demikian juga sebaliknya yaitu makin rendah tingkat kesukaran berarti soal itu makin sukar. Taraf kesukaran dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut : P= B JS (Suharsimin Arikunto, 2009) P B JS = Indeks kesukaran = Banyaknya peserta tes yang menjawab benar pada suatu soal = Jumlah siswa Klasifikasi indeks tingkat kesukaran butir soal (Arikunto, 2009) adalah sebagai berikut:

36 0,00 030 = soal sukar 0,30 0,70 = soal sedang 0,70 1,00 = soal mudah 4. Daya Pembeda Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item tes hasil belajar untuk dapat membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang kemampuannya rendah. Angka yang menunjukan besarnya daya pembeda disebut indeks daya pembeda (Indeks Discrimination). Indeks daya pembeda (D) suatu soal dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : D= B J B J (Suharsimin Arikunto, 2009) D B A B B J A J B = Daya pembeda = Jumlah siswa dari kelompok atas yang menjawab benar = Jumlah siswa dari kelompok bawah yang menjawab benar = Jumlah siswa kelompok atas = Jumlah siswa kelompok bawah Klasifikasi daya pembeda soal (Arikunto, 2009) adalah: D: 0,00 0,20 = jelek D: 0,20 0,40 = cukup D: 0,40 0,70 = baik D: 0,70 1,00 = baik sekali Jika dihasilkan D = negatif, soal tersebut sangat jelek dan sebaiknya dibuang.

37 5. Persentase Pemahaman Siswa Persentase pemahaman siswa dihitung dengan menggunakan rumus : = 100% p = pemahaman siswa x = jumlah siswa yang paham N = jumlah siswa peserta tes E. Prosedur Pengumpulan Data Tahap-tahap yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan a. Menyusun instrumen penelitian berupa tes objektif bentuk pilihan ganda beralasan. b. Uji validitas instrumen bentuk pilihan ganda beralasan kepada dosen lainnya. c. Melakukan revisi instrumen penelitian bentuk pilihan ganda beralasan kepada dosen pembimbing. d. Melakukan uji coba instrumen penelitian bentuk pilihan ganda. e. Menganalisis hasil uji coba, meliputi reliabilitas, tingkat kesukaran, daya pembeda. 2. Tahap Pengumpulan data a. Siswa diberikan tes soal pilihan ganda beralasan b. Mewawancarai siswa untuk data penunjang

38 3. Tahap Penyelesaian a. Melakukan analisis data penelitian. b. Membahas hasil penelitian. c. Menyimpulkan hasil penelitian. F. Teknik Pengolahan Data 1. Data Tes Tertulis Langkah-langkah pengolahan data tes tertulis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Menentukan skor pada jawaban. Skor jawaban option benar alasan benar = 3 Skor jawaban option benar alasan salah = 2 Skor jawaban option salah alasan benar = 1 Skor jawaban option salah alasan salah = 0 b. Menghitung skor total siswa dengan menjumlahkan skor masing-masing soal. c. Mengolah skor yang diperoleh mahasiswa dalam bentuk prosentase. d. Menafsirkan data prosentase pemahaman siswa e. Setelah prosentase pemahaman siswa dihitung, kemudian data tersebut ditafsirkan berdasarkan kriteria tafsiran pemahahaman, terdapat pada tabel 2.1 (hal 11) 2. Pengolahan Data Hasil Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara penanya atau pewawancara

39 dengan penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (paduan wawancara) (Nazir, 2003: 195). Untuk keperluan wawancara ini, peneliti menyusun pedoman wawancara yang diperlukan. Wawancara dilakukan kepada siswa yang telah dipilih sesuai dengan hasil tes. Pemilihan responden wawancara ini adalah siswa yang mewakili siswa yang paling banyak menjawab option dengan benar dan alasan benar, siswa yang paling banyak menjawab option dengan benar dan alasan salah, siswa yang paling banyak menjawab option dengan salah dan alasan benar, dan siswa yang paling banyak menjawab option dengan salah dan alasan salah. Langkah-langkah pengolahan data hasil wawancara dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mentranskripsikan hasil wawancara 2. Menganalisis hasil wawancara 3. Menyimpulkan data hasil wawancara dengan hasil tes tertulis 3. Hasil Uji Coba Instrumen a. Validitas Instrumen Pada penelitian ini uji validitas yang dilakukan adalah validitas isi (content validity) dengan cara meminta pertimbangan (judgement) kepada dosen pembimbing dan dosen lainnya (Wahyu Sofandi, M.pd). Berdasarkan hasil validasi yang telah dilakukan, didapat beberapa koreksi-koreksi yang membantu penulis untuk dapat menyusun instrumen dengan lebih baik.

40 Hal yang divalidasi adalah kesesuaian tujuan pembelajaran dengan soal yang dibuat dan kesesuaian antara stem, option dan alasan yang telah dibuat oleh penulis. Selain itu juga pemilihan kalimat dan kata yang tidak sesuai karena dengan menggunakan kata-kata yang dipilih dalam instrumen soal akan menjadi rancu dan menjadi salah pengertian. Kata yang banyak digunakan dalam instrumen soal dan menurut validator ada yang tidak sesuai dan tidak baku, oleh karena itu validator menyarankan beberapa soal harus diganti dengan menggunakan kata yang lebih baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. b. Uji Reliabilitas Instrumen Hasil penelitian yang dilakukan di SMA Negeri Cikampek dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.1 Hasil Analisis Reliabilitas Soal-Soal Pilihan Ganda Berlasan Pada Materi Redoks Berdasarkan hasil perhitungan seperti terlihat pada Tabel 3.1 ternyata soal- soal pilihan ganda pada soal pilihan ganda beralasan yang telah diujikan reliabel dan memiliki reliabilitas yang tinggi (0,60 R 1 < 0,80 = korelasi tinggi), artinya soalsoal tersebut memiliki kehandalan yang tinggi. Kehandalan yang dimaksud dalam hal ini meliputi ketepatan/kecermatan hasil pengukuran dan keajegan/kestabilan dari hasil pengukuran. Dengan demikian soal-soal ini layak untuk diujikan kepada siswa. Analisis Reliabilitas Kategori R 1 = 0,65 Keterangan Butir soal reliabilitasnya tinggi

41 c. Tingkat Kesukaran Instrumen Tabel 3.2 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal-Soal Pilihan Ganda Berlasan Pada Materi Redoks Analisis Tingkat Kesukaran Kategori Jumlah Keterangan/nomor soal Mudah 1 8 Sedang 7 1, 2, 3, 4, 5, 9, 12 Sukar 4 6, 7, 10, 11 Pada Tabel 3.2 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal-soal pilihan ganda termasuk dalam kategori baik. Dari jumlah 12 soal tidak ada soal jelek, soal mudah sebanyak 1 soal (8,33%), soal sedang ada 7 soal (58,33%) dan soal sukar ada 4 soal (33,33%). Perhitungan tingkat kesukaran soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Menurut Nana Sudjana (1995), sebaiknya sebuah paket soal yang diberikan kepada siswa memiliki keseimbangan antara sukar : sedang : mudah dengan perbandingan 3: 4 : 3 atau 25% : 50% : 25%. Dari hasil perhitungan diperoleh data, paket soal terdiri dari soal mudah, soal sedang dan soal sukar dengan perbandingan 1 : 7 : 4. Hal inilah yang menyebabkan soal-soal pilihan ganda beralasan harus direvisi. Oleh sebab itu agar dapat digunakan harus ada revisi, adapun soal-soal yang tergolong dapat direvisi adalah sebagai berikut: 2. Pernyataan berikut yang sesuai dengan peristiwa reduksi adalah peristiwa... A. penangkapan elektron B. peningkatan bilangan oksidasi C. penangkapan oksigen D. pengurangan muatan negatif E. penambahan muatan negatif

42 Alasan : 1. dengan menangkap elektron, bilangan oksidasi suatu atom netral menjadi negatif 2. dengan menangkap elektron, atom akan menjadi anion 3. oksidasi adalah proses penangkapan oksigen 4. suatu logam akan mengalami oksidasi jika melepaskan oksigen 5. oksidasi merupakan proses peningkatan bilangan oksidasi unsure Soal ini tergolong soal sedang. Maka soal ini direvisi menjadi dipermudah agar terlihat perbedaan yang lebih besar antara kelompok atas dengan kelompok bawah. Perubahan yang terjadi pada soal ini yaitu terletak pada alasan soal karena alasan yang disediakan terlalu rumit dan tidak langsung mencapai sasaran. Pada alasan nomor 1 contohnya, tujuan dari kalimat tersebut adalah menunjukan bahwa terjadi reduksi pada penangkapan elektron. Sebaiknya soal yang direvisi sebagai berikut: 2. Pernyataan berikut yang sesuai dengan peristiwa reduksi adalah peristiwa.... A. penangkapan elektron B. peningkatan bilangan oksidasi C. penangkapan oksigen D. pengurangan muatan negatif E. penambahan muatan negatif Alasan : 1. dengan menangkap elektron suatu atom akan mengalami reduksi 2. dengan menangkap elektron, atom akan menjadi anion

43 3. oksidasi adalah proses penangkapan oksigen 4. suatu logam akan mengalami oksidasi jika melepaskan oksigen 5. oksidasi merupakan proses peningkatan bilangan oksidasi unsur Soal yang harus direvisi selanjutnya yaitu soal nomor 13. Soal ini harus direvisi karena dilihat dari hasil jawaban kelompok tinggi siswa dengan kelompok rendah siswa tidak terdapat perbedaan yang besar dilihat dari jumlah siswa yang menjawab benar pada kelompok atas dengan siswa yang menjawab benar pada kelompok bawah. Maka soal ini harus direvisi. Soal sebelum direvisi sebagai berikut: 11. Suatu senyawa dengan rumus CuS disebut.... A. tembaga (I) sulfida B. tembaga (II) sulfida C. kuprum sulfida D. tembaga sulfida E. tembaga sulfat Alasan: 1. tembaga selalu memiliki bilangan oksidasi +2 2. Cu adalah kuprum 3. karena sulfur memiliki bilangan oksidasi -2 maka tembaga memiliki bilangan oksidasi +2 4. karena bilangan oksidasi sulfur -2 maka bilangan oksidasi tembaga +2 5. tembaga memiliki bilangan oksidasi +1

44 Perubahan yang terjadi adalah untuk alasan pada nomor 4 seharusnya diubah karena mirip dengan alasan pada nomor 3, hal ini yang mengakibatkan menjadi miskonsepsi. Tujuan soal ini direvisi juga agar memiliki bobot yang lebih sukar. Jadi sebaiknya soal tersebut direvisi menjadi: 11. Suatu senyawa dengan rumus CuS disebut.... A. tembaga (I) sulfida B. tembaga (II) sulfida C. kuprum sulfida D. tembaga sulfida E. tembaga sulfat Alasan: 1. tembaga selalu memiliki bilangan oksidasi +2 2. Cu adalah kuprum 3. karena sulfur memiliki bilangan oksidasi -2 4. karena sulfur mempunyai bilangan oksidasi -1 5. tembaga memiliki bilangan oksidasi +1 Jadi tingkat kesukaran soal yang seharusnya adalah seperti dalam tabel berikut. Tabel 3.3 Tingkat Kesukaran Soal-Soal Pilihan Ganda Berlasan Pada Materi Redoks Analisis Tingkat Kategori Jumlah Keterangan/nomor soal Kesukaran Mudah 3 2, 8, 11 Sedang 6 1, 3, 4, 5, 9, 12 Sukar 3 6, 7, 10 d. Daya Pembeda Instrumen Berdasarkan hasil uji coba bahwa daya pembeda soal-soal pilihan ganda

45 termasuk dalam kategori baik. Dari jumlah 13 soal terdapat 1 (8,33%) soal yang mempunyai kategori daya pembeda yang baik sekali, soal yang mempunyai kategori daya pembeda baik ada 7 soal (58,33%), sedangkan untuk soal yang mempunyai daya pembeda cukup yaitu sebanyak 4 soal (33,33%). Perhitungan daya pembeda soal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Data selengkapnya terdapat dalam tabel berikut: Tabel 3.4 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal-Soal Pilihan Ganda Berlasan Pada Materi Redoks Analisis Daya Kategori Jumlah Keterangan/nomor soal Pembeda Soal Jelek 0 - Cukup 4 3, 4, 7, 8 Baik 7 1, 2, 6, 9, 10,11,12 Baik sekali 1 5 Berdasarkan hasil uji coba kelayakan instrumen yang telah dilakukan sehingga layak untuk diujikan dapat disimpulkan dalam tabel berikut: Nomor Soal Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Instrumen Daya Pembeda Tingkat Kesukaran Validitas 1 Baik Sedang Valid 2 Baik Mudah setelah direvisi Valid setelah direvisi 3 Cukup Sedang Valid 4 Cukup Sedang Valid 5 Baik Sekali Sedang Valid 6 Baik Sukar Valid 7 Cukup Sukar Valid 8 Cukup Mudah Valid 9 Baik Sedang Valid 10 Baik Sukar Valid 11 Baik Mudah setelah direvisi Valid setelah direvisi 12 Baik Sedang Valid