ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH. Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel:

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Sri Hertanti Wulan

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung

BAB I PENDAHULUAN. Suatu karangan terdiri dari beberapa kalimat yang kemudian disusun

BAB VII PARAGRAF. Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada bagian awal paragraf.

Oleh Nirmala Sari Siregar Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.

BAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

2014 PENGARUH METODE FIELD TRIP TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA PESERTA DIDIK TUNARUNGU

Oleh Justianus Tarigan Dr. Abdurahman A., M.Hum.

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1 SMK NEGERI 9 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2016/2017. Herman dan Nur Indah

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

OLEH: Nia Elceria Saragih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat (Finoza,2005:165)

PARAGRAF. 1. Pengertian Paragraf 2. Unsur Paragraf 3. Struktur Paragraf 4. Fungsi Paragraf 5. Syarat Paragraf yang Baik 6. Pengembangan Paragraf

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, khususnya di SD. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat aspek keterampilan

PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

ANALISIS KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI SMKN 12 MALANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB 1 PENDAHULUAN. ustaz Maulana pada acara Islam Itu Indah. Satu episode pada tanggal 5

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan merupakan jawaban atas pertanyaan masalah apa yang akan ditulis?

ANALISIS WACANA MONOLOG TAJUK RENCANA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar bidang studi bahasa Indonesia dibutuhkan adanya komunikasi antara guru dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting dikuasai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berawal dari asumsi bahwa bahasa merupakan sarana berkomunikasi antar

BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran Bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha yang dapat

Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Di susun oleh : Nur Rochman Prabowo ( A )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan di tingkat Sekolah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008) dalam bukunya yang berjudul Metode

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Jurnal Pendidikan, Pengajaran Bahasa dan Sastra ONOMA PBSI FKIP Universitas Cokroaminoto Palopo

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. diajarkan. Pengajaran bahasa Indonesia pada hakikatnya merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

KEMAMPUAN MENENTUKAN IDE POKOK PARAGRAF MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ONE TO ONE SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 BASTEM

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

Bab 1. Pendahuluan. tersebut dituangkan melalui bahasa. (Sutedi, 2003: 2). pada masyarakat untuk belajar bahasa Jepang.

SKRIPSI. Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan. Gelar Sarjana Pendidikan Sekolah Dasar. Oleh SITI JULAEHA NIM A.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGEMBANGKAN PARAGRAF DENGAN METODE STAD PADA SISWA SMK PGRI PONTIANAK

PENGGUNAAN MEDIA TEKS NASKAH DRAMA UNTUK PENINGKATAN MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS X SMK PN 2 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memperhitungkan efek yang ditimbulkan oleh perkataan tersebut, karena nilai

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah.

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Indonesia

III. METODE TINDAKAN KELAS. dilaksanakan oleh guru dan siswa untuk melakukan perbaikan dan berdampak

E JURNAL ILMIAH TRIA ULANDARI NIM Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeroleh Gelar Sarjana Pendidikan ( Strata 1)

Walisongo, 2013), hal Endang Ruminingsih, Cermat dan Terampil Berbahasa Indonesia, (Semarang: rasail Media Group, 2012)hal.

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS XII SMA PERINTIS 1 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

ARTIKEL ILMIAH YOPI SANTRI YENI NPM

I. PENDAHULUAN. kemampuan dan perilaku untuk berpikir, bercakap-cakap, bersuara, atau pun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

SILABUS PEMBELAJARAN

UPAYA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK

PENEKANAN IDE POKOK DALAM PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF PADA SISWA KELAS 3 SMP NEGERI 3 SIDIKALANG (MINI RISET)

PENGEMBANGAN PARAGRAF. Oleh Novi Resmini Universitas Pendidikan Indonesia. bahasa lisan digunakan istilah paraton (Brown dan Yule, 1996).

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X SMK TARUNA BHAKTI MALANG TAHUN AJARAN 2008/2009. Oleh: Rovimiyanti SMK Taruna Bhakti Malang.

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARATIF DENGAN TEKNIK PENIRUAN MODEL PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO KABUPATEN BOYOLALI

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS HUMANIORA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PENGUASAAN KONSEP DASAR IPA PADA MAHASISWA PGSD UNIMED MELALUI PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BESITANG TAHUN PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah berisikan pengetahuan bahasa dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan golden age yaitu usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Melalui penguasaan keterampilan. jenis tulisan baik tulisan fiksi maupun nonfiksi.

BAB I PENDAHULUAN. mudah dipahami oleh orang lain. Selain itu menulis berarti mengorganisasikan

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang sangat penting untuk

Pengembangan Paragraf

BAB I PENDAHULUAN. secara tepat (Tarigan dalam Fatmawati, 2009: 2). Dibandingkan ketiga

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

PENERAPAN TEKNIK TPS (THINK, PAIR, AND SHARE) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KALIMAT UTAMA PARAGRAF DESKRIPSI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

BAB I PENDAHULUAN. karena keterampilan menulis selalu digunakan dalam dunia pendidikan, mulai

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF NARASI DENGAN TEKNIK REKA CERITA GAMBAR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGDOWO KLATEN TAHUN AJARAN

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif,

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA

BAB I PENDAHULUAN. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka tertarik terhadap

I. PENDAHULUAN. atau berita, fakta, dan pendapat dari seorang penutur kepada pendengar.

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai

Oleh : Suparti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo Pyo.Cute.yahoo.co.id

Transkripsi:

ANALISIS PEMAHAMAN MAHASISWA MENGENAI PENGEMBANGAN PARAGRAF DALAM KARYA ILMIAH Nurismilida Dosen Koopertis Medan Surel: eminuris@yahoo.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mahasiswa Sastra Inggris UISU mengerti dan memahami pembahasan pengembangan paragraf dalam karya ilmiah, khususnya dalam mengemukakan ide, pendapat, gagasan, isi pikiran secara alamiah melalui tulisan yang teratur dan terorganisir sehingga pembaca dapat memahami isi tulisan melalui data yang tersedia yang memenuhi kriteria dalam pengembangan suatu paragraf pada tulisan karya ilmiah. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu suatu prosedur penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari beberapa orang dan pelaku yang dapat diamati. Hasil yang dicapai bahwa masih banyak mahasiswa Sastra Inggris UISU yang belum memahami pembelajaran ilmiah. Agar mahasiswa yang belum memahami pembelajaran pengembangan paragraf dalam karya ilmiah, sebaiknya dilakukan pembelajaran ulang terhadap materi tersebut demi peningkatan pemahaman dalam pengembangan Kata Kunci : Pengembangan Paragraf, Karya Ilmiah PENDAHULUAN Membuat suatu karya dalam bentuk tulisan (tertulis) merupakan suatu tantangan tersendiri bagi mahasiswa karena karya yang akan dibuat haruslah mengutarakan suatu ide, pendapat, gagasan, isi pikiran melalui bahasa tulisan yang teratur dan terorganisir agar para pembaca dapat memahami isi tulisan seseorang. Banyak orang yang fasih berbicara, tetapi tidak terlalu mampu mengutarakan gagasannya dengan baik. Hal diatas mengindikasikan bahwa mengutarakan suatu gagasan atau isi pikiran kedalam bentuk tulisan bukanlah hal yang mudah dan itu yang menjadikannya suatu tantangan tersendiri bagi mahasiswa agar lebih mampu mengasah kemampuan pribadinya dalam mampu mengutarakan gagasan dengan baik secara tertulis dalam bentuk tulisan dan karya tulis. Ada kalanya kita menemukan paragraf tidak dengan pengembangan didalamnya, terutama di media massa seperti pemakaian internet dan surat kabar, bila dicermati masih banyak yang belum memenuhi kriteria sebuah paragraf dalam karya ilmiah. Sedangkan pengembangan paragraf termasuk kedalam kategori 27

penting terutama dalam bentuk penjelasan untuk paragraf itu sendiri. Hal ini perlu dicermati, karena dengan memperhatikan satu aspek yaitu pengembangan dalam paragraf akan memudahkan penulis dalam menyusun dan membuat serta menulis sebuah karya ilmiah yang harus diselesaikan. Karena pada kenyataan nya, masih banyak mahasiswa yang belum mampu dalam pembelajaran pengembangan paragraf, sedangkan paragraf adalah materi umum yang sudah biasa dipelajari di sekolah ataupun di kampus dalam memperdalam setiap sisi pembelajarannya dan diharapkan seluruh mahasiswa mampu memahami pembelajaran paragraf terlebih dengan pengembangan Maka dari itu dibutuhkan pembelajaran ulang mengenai paragraf terutama pada pengembangan paragraf, untuk pemahaman lebih dalam mengembangkan paragraf demi membentuk kata penjelas, kalimat penjelas dan keterangan yang ada untuk lebih memperjelas isi paragraf tersebut. Berdasarkan kenyataan yang ada, penulis tertarik untuk membahas salah satu materi paragraf, yaitu ilmiah. Adapun yang menjadi objek penelitian penulis adalah mahasiswa Sastra Inggris UISU. Pikiran utama dari sebuah paragraf hanya akan jelas apabila diperinci dengan pikiran-pikiran penjelas. Tiap pikiran penjelas sebaiknya dituangkan kedalam sebuah kalimat penjelas. Jadi, didalam sebuah paragraf terdapat satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas. Inilah yang dinamakan keterangan a. Secara Alamiah Dalam hal ini penulis menggunakan pola yang sudah ada pada objek atau kejadian yang dibicarakan. Susunan ini mengenal dua macam urutan, yaitu : (a) urutan ruang (spasial) yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan kedalam sebuah ruang, dan (b) urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan. b. Klimaks dan Antiklimaks Pikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berubah dengan gagasangagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya. c. Perbandingan dan Pertentangan Yang dapat dibandingkan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan. 28

d. Analogi Analogi biasa dipergunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah diketahui umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum. Gunanya untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut. e. Contoh-contoh Sebuah generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, terkadang memerlukan contoh yang konkret. Dalam hal ini, sumber pengalaman sangat efektif. f. Sebab Akibat Hubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab-akibat. Dalam hal ini, sebab dapat berfungsi sebagai pikiran utama dan akibat sebagai pikiran penjelas. Dapat juga bertindak sebaliknya. Akibat sebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejumlah penyebab sebagai perinciannya. g. Defenisi Luas Untuk memberikan batasan tentang sesuatu, terkadang penulis menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan beberapa h. Klasifikasi Dalam pengembangan karangan, terkadang kita harus mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokkan ini biasanya diperinci lagi kedalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. i. Umum Khusus Cara ini paling banyak digunakan dalam penggunaan pengembangan paragraf, baik dari umum ke khusus atau sebaliknya dari khusus ke umum. Dalam bentuk umum ke perincian dan diakhiri dengan kalimat utama. Karya ilmiah umumnya berbentuk deduktif artinya dari umum ke khusus. METODOLOGI PENELITIAN Lokasi penelitian dalam penyusunan artikel yang dilakukan penulis bertempat di Universitas Islam Sumatera Utara, khususnya bagi mahasiswa Sastra Inggris UISU. Penelitian ini dilakukan pada hari jumat, 13 Maret 2015. Bagian populasi yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 15 orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Kajian dalam metode deskriptif kualitatif ini bersifat menjelaskan suatu masalah yang akan diteliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah observasi dan tes. Dimana peneliti meminta objek yang diteliti untuk menjawab soal yang berbentuk pilihan ganda secara langsung. Dengan teknik pengumpulan data yang digunakan 29

adalah berbentuk bagan diagram lingkaran, dengan menganalisis data yang telah diperoleh dari observasi dan tes. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal yang dilakukan penulis adalah dengan meminta mahasiswa untuk membaca materi pengembangan paragraf, selanjutnya penulis meneliti secara langsung ketika mahasiswa Sastra Inggris UISU menjawab soal dengan kategori pilihan berganda sebanyak 10 soal. Adapun yang menjadi hasil penelitian penulis adalah sebagai berikut : Pengembangan Paragraf Mengerti Tidak Mengerti Dengan penjelasan : a. 1 orang yang memperoleh point 9 b. 1 orang yang memperoleh point 8 c. 3 orang yang memperoleh point 6 d. 7 orang yang memperoleh point 5 e. 1 orang yang memperoleh point 4 f. 2 orang yang memperoleh point 3 Maka diperoleh dengan bentuk persentase (%) observasi adalah a. Point diatas 7, diperoleh ada 2 orang, menjadi : x 100 % = 13,3 % b. Point dibawah 7, diperoleh ada 13 orang, menjadi : x 100 % = 86,6 % Pembahasan Dari penjelasan diagram diatas, tampak bahwa masih banyak mahasiswa yang tidak mengerti dalam menyatakan bentuk ilmiah khususnya dalam mengembangkan isi paragraf itu sendiri, menuangkan suatu ide, gagasan, isi pikiran melalui bahasa tulisan secara teratur dan terorganisir sehingga pembaca dapat memahami isi dari tulisan penulis berdasarkan data yang tersedia yang memenuhi kriteria sebuah paragraf yang isinya dikembangkan dalam karya ilmiah. Yang dibutuhkan didalam pengembangan paragraf adalah berkesinambungannya kalimat yang satu dengan yang lain, dilengkapi dan diperinci dengan beberapa kalimat penjelas yang menjadikannya satu kesatuan dalam SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil penelitian yang telah diperoleh, penulis menyimpulkan bahwa masih sedikit mahasiswa Sastra Inggris UISU yang 30

mengerti pembahasan tentang ilmiah, khususnya dalam menuangkan suatu gagasan, ide, isi pikiran melalui bahasa tulis yang teratur dan terorganisir sehingga pembaca dapat memahami isi tulisan dari penulis berdasarkan data yang ada. Jumlah mahasiswa Sastra Inggris UISU yang mengerti pengembangan paragraf sebanyak 2 orang (berkisar 13,3 %) dan yang tidak mengerti berjumlah 13 orang (berkisar 86,6%). Saran Saran diharapkan bagi tiga belas mahasiswa yang tidak mengerti dalam pengembangan paragraf yang baik dan benar dalam karya ilmiah perlu dilakukan pembelajaran ulang terhadap materi tersebut atau dapat juga dengan melakukan beberapa tes, sehingga dapat membantu menuangkan ide, gagasan, isi pikiran mahasiswa dalam penulisan pengembangan paragraf yang baik dalam karya ilmiah. Selain itu, para pengajar juga sebaiknya harus lebih memperhatikan mahasiswa / mahasiswi nya dengan menjelaskan secara rinci materi pengembangan paragraf tersebut. Sehingga diharapkan tidak ada lagi mahasiswa yang tidak mengerti bahasan materi tentang pengembangan paragraf tersebut, dan dapat lebih melatih para mahasiswa untuk lebih memahami setiap materi yang diberikan, terutama dalam pengembangan DAFTAR RUJUKAN Barus, Sanggup. 2014. Pendidikan Bahasa Indonesia. Universitas Negeri Medan: Unimed Press. Sardiman. 2007. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sidabutar, Hudson dan Halimatussakdiah. 2014. Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Bahasa Indonesia Sebagai Pengembang Kepribadian. Universitas Negeri Medan : Unimed Press 31