Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Farisyah Melladia Utami, Angga Kurniawan, Muhammad Wahyudi ABSTRAK

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS KERJA ALAT GALI MUAT UNTUK PENGUPASAN LAPISAN TANAH PUCUK PADA LOKASI TAMBANG BATUBARA DI PIT

EVALUASI PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMBONGKARAN OVERBURDEN DI PIT 4 PT DARMA HENWA SITE ASAM-ASAM

RE DESAIN PENGATURAN PERALATAN COALGETTING UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI DESEMBER 2016

KAJIAN TEKNIS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA MEMENUHI SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT

EVALUASI PRODUKSI OVERBURDEN PADA FRONT KERJA EXCAVATOR HITACHI SHOVEL

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT LIEBHERR 9400 DALAM KEGIATAN PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RAHMAN ABDIJAYA JOB SITE PT ADARO INDONESIA

EVALUASI KINERJA EXCAVATOR BACKHOE

KAJIAN TEKNIS PENGUPASAN TANAH PENUTUP DI TAMBANG BANKO BARAT PIT 3 BARAT PT. BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UPTE

EVALUASI PRODUKSI ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA PT PAMA PERSADA NUSANTARA DISTRIK KCMB

PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ANGKUT PADA PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PIT 8 FLEET D PT. JHONLIN BARATAMA JOBSITE SATUI KALIMANTAN SELATAN

ANALISIS KESERASIAN ALAT MEKANIS (MATCH FACTOR) UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS

Rezky Anisari (1) 1. PENDAHULUAN

EVALUASI PRODUKSI ALAT MEKANIS UNTUK PEMINDAHAN OVERBURDEN DI PT RIUNG MITRA LESTARI SITE RANTAU

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 1 Periode: Maret-Agustus 2015

2 Dosen Jurusan Teknik Pertambangan, Sekolah Tinggi Teknologi Nasional.

SINKRONISASI ALAT ANGKUT DENGAN ALAT MUAT TERHADAP TARGET PRODUKSI ASPAL PADA PT. WIJAYA KARYA KABUPATEN BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIFITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT BATUBARA PADA PENAMBANGAN BATUBARA DI PT. BUKIT ASAM. SITE MTBU TANJUNG ENIM SUMATERA SELATAN

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK

ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

Riki Rizki Ilahi 1, Eddy Ibrahim 2, Fuad Rusydi Swardi 3

Perencanaan Produksi dan Pentahapan Pengupasan Lapisan Penutup pada Bulan Maret - Desember 2015 di PT Cipta Kridatama Site Cakra Bumi Pertiwi

KAJIAN TEKNIS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI BATUBARA SEBESAR TON/BULAN PT

Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan IV 2016 ISBN Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

MODEL TRANSPORTASI PENGANGKUTAN BATUBARA KE LOKASI DUMPING DENGAN METODE SUDUT BARAT LAUT DAN METODE BIAYA TERENDAH PADA PT. BUKIT ASAM (PERSERO), Tbk

Kajian Biaya Produksi Pemindahan Material Batugamping dari Room of Material ke Crusher di PT Lafarge Cement Indonesia, Lhoknga, Aceh Besar

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Jl. Raya Palembang Prabumulih KM.32 Indralaya, Sumatera Selatan, Indonesia ABSTRAK ABSTRACT

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

KAJIAN TEKNIS PRODUKSI ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MEMENUHI TARGET PRODUKSI TON/BULAN DI PT SEMEN PADANG INDARUNG SUMATERA BARAT

METODOLOGI PENELITIAN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang

ANALISIS SISTEM BACKHEO DUMP TRUCK PADA TAMBANG BATU GRANIT DI PT. TRIMEGAH PERKASA UTAMA TANJUNG BALAI KARIMUN KEPULAUAN RIAU

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

BAB III LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci : excavator backhoe, articulate dump truck, produktivitas, bahan bakar ABSTRACT

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Prasmoro Jurnal OE, Volume VI, Maret No. 1, 2014

ANALISA PERHITUNGAN BIAYA PENGUPASAN OVERBURDEN PADA ALAT BULLDOZER DI PT. ALAM RAYA ABADI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

ABSTRAK 1. PENDAHULUAN. JP Vol.1 No.4 Agustus 2017 ISSN

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

OPTIMALISASI PRODUKTIVITAS ALAT MUAT DAN ALAT ANGKUT DALAM MENCAPAI TARGET PRODUKSI PADA PT. SEMEN BOSOWA KABUPATEN MAROSPROVINSI SULAWESI SELATAN

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

Muhammad Oktakusgara 1, Abuamat HAK 2, Maulana Yusuf 3

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

PENGARUH HASIL PELEDAKAN OVERBURDEN TERHADAP PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DI PIT INUL DAN PIT KEONG PT. KALTIM PRIMA COAL DI SANGATTA KALIMANTAN TIMUR

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

MINE (ROM) AIR TALANG SEGINIM PT. DANAU MAS HITAM, BENGKULU

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT BACKHOE LIEBHERR R 996 PADA PENGUPASAN OVERBURDEN DI PIT JUPITER PT KALTIM PRIMA COAL

BAB I PENDAHULUAN. penggalian, muat dan pengangkutan material. Semua kegiatan ini selalu berkaitan

BAB III LANDASAN TEORI

RENCANA TEKNIS PENIMBUNAN MINE OUT PIT C PADA TAMBANG BATUBARA DI PT. AMAN TOEBILLAH PUTRA SITE LAHAT SUMATERA SELATAN

ANALISIS BIAYA PRODUKSI PENAMBANGAN BATU KAPUR PADA BULAN APRIL 2017 DI BUKIT KARANG PUTIH PT. SEMEN PADANG ELSA RAHMA AFRILA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PEMBAHASAN 5.1 Metode Penambangan 5.2 Perancangan Tambang Perancangan Batas Awal Penambangan

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

EVALUASI PENYEBAB TIDAK TERCAPAINYA KUALITAS BLENDING BATUBARA DI BANKO BARAT PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK. TANJUNG ENIM SUMATRA SELATAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... Bab

EVALUASI KINERJA ALAT CRUSHING PLANT DAN ALAT MUAT DALAM RANGKA PENINGKATAN TARGET PRODUKSI BATUBARA PADA PT MANDIRI CITRA BERSAMA

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

RUSTAM D Proposal Tugas Akhir

Optimalisasi Pekerjaan Pemindahan Tanah Pada Proyek Embung Begawan Kota Tarakan Dengan Model Antrian

Prosiding Teknik Pertambangan ISSN:

Jl. Raya Palembang-Prabumulih KM.32 Indralaya Sumatera Selatan, 30662, Indonesia ABSTRAK

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

EVALUASI CRUSHING PLANT UNTUK PENINGKATAN TARGET PRODUKSI PADA PT INDONESIAN MINERALS AND COAL MINING KECAMATAN KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT

Jurnal Teknologi Pertambangan Volume. 1 Nomor. 2 Periode: Sept Feb. 2016

KAJIAN ALAT-ALAT MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI PADA AREA SWAKELOLA I PAKET R PT. BUKIT ASAM

EVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI DAN PEMBAHASAN START. Identifikasi masalah. Pengolahan data stockpile hingga menjadi model. Analisa pengadaan alat berat

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan modal yang maksimal. Kebutuhan modal yang maksimal. menyebabkan perusahaan tambang berusaha agar kegiatan penambangan

EVALUASI CRUSHING PLANT DAN ALAT SUPPORT UNTUK PENGOPTIMALAN HASIL PRODUKSI DI PT BINUANG MITRA BERSAMA DESA PUALAM SARI, KECAMATAN BINUANG

BAB III LANDASAN TEORI


KAJIAN TEKNIS BELT CONVEYOR DAN BULLDOZER DALAM UPAYA MEMENUHI TARGET PRODUKSI BARGING PADA PT ARUTMIN INDONESIA SITE ASAM-ASAM

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

REKONSILIASI PENAMBANGAN ANTARA RENCANA PENAMBANGAN BULANAN DENGAN REALISASI DI TAMBANG SWAKELOLA B2 PT. BUKIT ASAM (PERSERO), TBK

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK KATA PENGANTAR

Transkripsi:

rosiding Teknik ertambangan ISSN: 2460-6499 Evaluasi roduktivitas Alat Gali - Muat dan Angkut pada enambangan Batubara di it 3 Timur Tambang Banko Barat T Bukit Asam (ersero) Tbk, Kecamatan Lawang Kidul, Kabupaten Muara Enim, rovinsi Sumatera Selatan 1 Hendy rasetia, 2 Zaenal dan 3 Dono Guntoro 1,2,3 rogram Studi ertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 e-mail: hendyprasetia@live.com Abstract. Boundary problem is limited to the achievement of the target of production per month by work tool excavation - unloading and transport, in this case work tool excavation - unloading and transport used Volvo EC 460 BLC Excavator with capacity of 2.5 BCM and Dump Truck Nissan CWB DT 45 with a capacity of 19.3 BCM. Actual productivity tools of work tool excavation - unloading is 93230,94 tons / month and for conveyance is 93206,87 tons / month. In the process, the means of conveyance which consists of 5 units with charging as much as 8 times to meet one unit of transport equipment, has yet to meet the target production of 100,000 tons. In an effort achieve production targets, it conducted technical evaluations, improvement of work efficiency work tool excavation - unloading by 51,79 % to 55,93 %, while of work tool transport of 66,31 % to 71,58 % and increasing the conveyance capacity to 9 times charging, From the results of improvements based on actual conditions in the field, then obtained the productivity of coal mining for excavator - unloading of 100.674,08 tons / month and work tool transport of 119.925,12 tons / month. Key Words : Work Efficiency, Target of roduction, roductivity. Abstrak. Batasan masalah dibatasi pada upaya pencapaian target produksi per bulan oleh alat gali muat dan angkut, dalam hal ini alat gali muat dan angkut yang digunakan adalah Excavator Volvo EC 460 BLC dengan kapasitas 2,5 BCM dan Dump Truck Nissan CWB DT 45 dengan kapasitas 19,3 BCM. roduktivitas aktual untuk alat gali muat adalah 93.230,94 ton/bulan dan untuk alat angkut adalah 93.206,87 ton/bulan. Dalam prosesnya, alat angkut yang terdiri dari 5 unit dengan jumlah pengisian sebanyak 8 kali untuk memenuhi satu unit alat angkut, ternyata belum memenuhi target produksi 100.000 ton. Dalam upaya pencapaian target produksi, maka dilakukan evaluasi teknis, perbaikan efisiensi kerja untuk alat gali muat sebesar 51,79 % menjadi 55,93 % sedangkan untuk alat angkut sebesar 66,31 % menjadi 71,58 % serta penambahan kapasitas alat angkut menjadi 9 kali pengisian dan perawatan jalan angkut. Dari hasil perbaikan berdasarkan kondisi aktual dilapangan, maka diperoleh produktivitas penambangan batubara untuk alat gali muat sebesar 100.674,08 ton/bulan dan untuk alat angkut sebesar 119.925,12 ton/bulan. Kata Kunci : Efisiensi kerja, Target roduksi, roduktivitas. A. endahuluan Latar Belakang Salah satu perusahaan tambang batubara di Sumatera ialah T Bukit Asam (ersero) Tbk. Sebagai perusahaan milik Negara T Bukit asam (ersero) Tbk telah banyak memproduksi batubara tiap bulannya dengan target produksi yang berbeda disetiap wilayah penambangan yang masuk kedalam IU perusahaan (TAL, MTB dan Banko Barat). Target produksi batubara yang ingin dicapai di pit 3 timur tambang banko barat T Bukit Asam (ersero) Tbk adalah 100.000 ton/bulan dengan mengoperasikan alat gali muat Excavator Volvo EC 460 BLC dan alat angkut Dump Truck Nissan CWB DT 45. ada kenyataannya yang dihadapi, target produksi belum terpenuhi. Untuk itu 171

172 Hendy rasetia, et al. maka perlu dilakukan penelitian yang mengarah pada kajian peningkatan produksi alat gali muat dan alat angkut sehingga target produksi dapat tercapai. Tujuan enelitian 1. Mengetahui produktivitas aktual alat gali muat dan angkut penambangan batubara. 2. Mengoptimalisasi kerja alat gali muat dan angkut agar mencapai target yang diinginkan. 3. Mengetahui produktivitas alat gali muat dan angkut setelah dilakukannya perbaikan. B. Landasan Teori Efisiensi Kerja Efisiensi kerja adalah penilaian terhadap pelaksanaan suatu pekerjaan atau merupakan perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja dengan waktu yang tersedia dan dinyatakan dalam persen. Waktu kerja efektif adalah waktu yang benar benar dipergunakan untuk berproduksi atau waktu produktif dikurangi dengan waktu yang terbuang oleh adanya hambatan hambatan. Dari hasil pengamatan tentu terdapat keterlambatan dalam penggunaan jam kerja yang tersedia, sehingga jam kerja efektif berkurang. Untuk menghitung efisiensi kerja digunakan rumus E We Wp x 100% Dimana : E Efisiensi Kerja, (%) We Waktu kerja efektif, (menit) Wp Waktu kerja produktif (menit) Waktu Edar (Cycle Time) Waktu edar (cycle time) adalah waktu yang diperlukan alat mulai dari aktifitas pengisian atau pemuatan (loading), pengangkutan (hauling) untuk truck dan sejenisnya atau swing untuk back hoe dan shovel, pengosongan (dumping), kembali kosong dan mempersiapkan posisi (maneuver) untuk diisi atau dimuat. Waktu edar alat muat merupakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu siklus pekerjaan. Berikut ini adalah cara pergerakan operasi alat muat dalam pemuatan material adalah 1. Mengisi mangkuk (fill bucket) 2. Memutar mangkuk terisi (swing load) 3. Memutarkan balik mengisi mangkuk lagi (swing empty) Waktu edar (cycle time) alat muat dapat dihitung dengan menggunakan rumus m A + B + C + D Dimana : m cycle time alat muat, (menit) A Waktu mengisi bucket (menggali), (detik) B Waktu ayunan bermuatan, (detik) C Waktu menumpahkan isi, (detik) D Waktu ayunan kosong, (detik) Waktu edar alat angkut adalah waktu yang dibutuhkan dalam siklus pekerjaan. Waktu edar alat angkut adalah Volume 2, No.1, Tahun 2016

Evaluasi roduktivitas Alat Gali Muat dan Angkut 173 1. Waktu mengatur posisi 2. Wakti mengisi muatan 3. Waktu mengangkut 4. Waktu mengatur posisi 5. Waktu dumping (menumpahkan) 6. Waktu kembali kosong Waktu edar (cycle time) alat angkut dapaat dihitung, dengan menggunakan rumus a A + B + C + D + E + F Dimana : a cycle time alat angkut, (menit) A Waktu mengatur posisi dimuat, (detik) B Waktu memuat, (detik) C Waktu mengangkut isi, (detik) D Waktu mengatur posisi untuk menumpahkan isi, (detik) E Waktu dumping (menumpahkan), (detik) F Waktu kembali kosong, (detik) Faktor engembangan emberaian merupakan prosentase pengembangan volume material dari volume asli, yang dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah material yang harus dipindahkan dari kedudukan aslinya. Ketika digali, material akan lepas dan terberai sedemikian rupa dan tidak akan kembali ke bentuk semula. emberaian tejadi karena terbentuk rongga-rongga udara di antara partikel-partikel material lepas tersebut. Misalnya, satu kubik material pada kondisi asli (bank) setelah digali volumenya mengembang atau bertambah 30%, artinya volume bertambah 1,3 kali volume aslinya, namun beratnya tetap sama sebelum dan sesudah digali. Faktor pengembangan adalah besarnya volume yang dimiliki oleh suatu material, apabila material itu digali dari tempat asalnya. Dalam menghitung faktor pengembangan, digunakan rumus sebagai berikut : SF ρ Loose ρ Insitu x 100% Dimana : SF Faktor engembangan (%) ρ insitu Density insitu batubara (ton/bcm) ρ loose Density loose batubara (ton/lcm) Faktor engisian Faktor pengisian adalah presentase volume yang sesuai atau sesungguhnya dapat diisikan kedalam bak (vessel) truck dibandingkan dengan kapasitas teoritisnya. Suatu bak (vessel) truk yang mempunyai factor isi 87%, artinya 13% volume vessel itu tidak dapat diisi. Mangkuk (bucket) dari excavator memilikifaktor isi lebih dari 100% karena dapat diisi munjung (heaped). Adapun angka faktor pengisian dapat dilihat pada (Tabel 3.4). FF Vn Vt x 100 % Dimana : FF Faktor engisian, (%) Vn Volume material yang sebenarnya, (m 3 ) Teknik ertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016

174 Hendy rasetia, et al. Vt Volume teoritis, (m 3 ) roduktivitas roduktivitas alat mekanis merupakan parameter yang dipakai untuk menilai kerja alat mekanis. Semakin besar produktivitasnya, maka kerja alat semakin baik. roduktivitas alat gali muat dan angkut dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : H produktivitas per jam (BCM/jam) kapasitas bucket (BCM) SF Swell Factor (%) FF Faktor pengisian (%) E Effisiensi kerja (%) Cycle Time (menit) Keserasian Kerja Untuk mendapatkan hubungan kerja yang serasi antara alat gali-muat dan alat angkut, maka produktivitas alat gali-muat harus sesuai dengan produktivitas alat angkut. Faktor keserasian alat gali-muat dan alat angkutdidasarkan pada produktivitas alat gali-muat dan produktivitas alat angkut, yang dinyatakan dalam Match factor (MF). Secara perhitungan teoritis, produktivitas alat gali muat haruslah sama dengan produktivitas alat angkut, sehingga perbandingan antara alat angkut dan alat gali-muat mempunyai nilai satu, yaitu : MF Banyak pengisian x jumlah alat angkut x alat gali - muat Jumlah alat gali x alat angkut Keterangan : MF Match Factor atau faktor keserasian Apabila hasil perhitungan diperoleh : MF < 1, artinya alat muat bekerja kurang dari 100%, sedangkan alat angkut bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena menunggu alat angkut yang belum datang. MF 1, artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehingga tidak terjadi waktu tunggu dari kedua jenis alat tersebut. MF > 1, artinya alat muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja kurang dari 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut. C. Hasil enelitian Hasil penelitian didasarkan pada pengamatan aktual mengenai efisiensi kerja, faktor pengembangan, faktor pengisian di lokasi pengamatan, maka didapat produktivitas alat gali-muat dan angkut aktual, produktivitas alat gali-muat dan angkut setelah perbaikan. roduktivitas Aktual Volume 2, No.1, Tahun 2016

Evaluasi roduktivitas Alat Gali Muat dan Angkut 175 Dari hasil perhitungan dilapangan, maka diperoleh data produktivitas alat gali - muat pada saat ini : Diketahui : H Kapasitas Bucket 2,50 BCM FF Faktor engisian Bucket 86,40 % SF Swell Factor 76,57 % E Efisiensi Kerja 51,79 % Cycle time 0,37 menit Maka produktivitas aktual alat gali muat yang didapat adalah 51,79 % x 60 menit / jam x 2,5 BCM x 86,4 % x 76,57 % 0,37 menit 138,91 BCM/Jam 154,19 Ton/Jam semua alat x n (jumlah alat) 154,19 Ton/Jam x 1 unit 154,19 Ton/Jam Waktu kerja perhari 20,85 dalam 3 shift sehingga produktivitasnya adalah (hari) 154,19 Ton/Jam x 20,85 Jam/Hari 3.214,86 Ton/Hari Waktu kerja dalam 1 bulan 29 hari, maka produktivitas dalam 1 bulan adalah (bulan) 3.214,86 Ton/Hari x 29 Hari/Bulan 93.230,94 Ton/Bulan Maka produktivitas alat gali - muat belum memenuhi target produksi yang telah ditetapkan yaitu 100.000 Ton/Bulan. Dari hasil perhitungan dilapangan, maka diperoleh data produktivitas alat angkut pada saat ini : Diketahui : H Kapasitas Bucket 19,3 BCM FF Faktor engisian Bucket 77,30 % SF Swell Factor 76,57 % E Efisiensi Kerja 66,31 % Cycle time 16,36 menit Maka produktivitas aktual alat angkut yang didapat adalah 66,31 % x 60 menit / jam x 19,3 BCM x 77,30 % x 76,57 % 16,36 menit 27,78 BCM/Jam 30,83 Ton/Jam semua alat x n (jumlah alat) 30.83 Ton/Jam x 5 unit 154,15 Ton/Jam Waktu kerja perhari 20,85 dalam 3 shift sehingga produktivitasnya adalah (hari) 154,15 Ton/Jam x 20,85 Jam/Hari 3214,03 Ton/Hari Teknik ertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016

176 Hendy rasetia, et al. Waktu kerja dalam 1 bulan 29 hari, maka produktivitas dalam 1 bulan adalah (bulan) 3.214,03 Ton/Hari x 29 Hari/Bulan 93.206,87 Ton/Bulan Maka produktivitas alat angkut belum memenuhi target produksi yang telah ditetapkan yaitu 100.000 Ton/Bulan dengan persen kehilangan dari alat gali muat ke alat angkut 0,025 % perbulan. roduktivitas Setelah erbaikan Dari perbaikan efisiensi, diperoleh data kemampuan produktivitas alat gali - muat setelah perbaikan. Faktor faktor utama yang mempengaruhi perhitungan produktivitas alat gali - muat adalah Diketahui : H Kapasitas Bucket 2,50 BCM FF Faktor engisian Bucket 86,40 % SF Swell Factor 76,57 % E Efisiensi Kerja 55,93 % Cycle time 0,37 menit Maka produktivitas setelah perbaikan efisiensi yang didapat alat gali - muat adalah 55,93 % x 60 menit / jam x 2,5 BCM x 86,4 % x 76,57 % 0,37 menit 150 BCM/Jam 166,5 Ton/Jam semua alat x n (jumlah alat) 166,5 Ton/Jam x 1 unit 166,5 Ton/Jam Waktu kerja perhari 20,85 jam dalam 3 shift sehingga produktivitas perharinya adalah (hari) 166,5 Ton/Jam x 20,85 Jam/Hari 3.471,52 Ton/Hari Waktu kerja dalam 1 bulan 29 hari maka produktivitas dalam 1 bulan adalah (bulan) 3.471,52 Ton/Hari x 29 Hari/Bulan 100.674,08 Ton/Bulan Maka produktivitas setelah dilakukan perbaikan efisiensi alat gali - muat sudah memenuhi target produksi sebesar 100.000 Ton/Bulan. Faktor Faktor utama yang mempengaruhi perhitungan produktivitas alat angkut adalah Diketahui : H Kapasitas Bucket 19,3 BCM FF Faktor engisian Bucket 86,99 % SF Swell Factor 76,57 % E Efisiensi Kerja 71,58 % Cycle time 15,45 menit Volume 2, No.1, Tahun 2016

Evaluasi roduktivitas Alat Gali Muat dan Angkut 177 Maka produktivitas setelah perbaikan efisiensi yang didapat alat angkut adalah 71,58 % x 60 menit / jam x 19,3 BCM x 86,99 % x 76,57 % 15,45 menit 35,73 BCM/Jam 39,67 Ton/Jam semua alat x n (jumlah alat) 39,67 Ton/Jam x 5 unit 198,34 Ton/Jam Waktu kerja perhari 20,85 jam dalam 3 shift sehingga produktivitas perharinya adalah (hari) 198,34 Ton/Jam x 20,85 Jam/Hari 4.135,35 Ton/Hari Waktu kerja dalam 1 bulan 29 hari maka produktivitas dalam 1 bulan adalah (bulan) 4.135,35 Ton/Hari x 29 Hari/Bulan 119.925,12 Ton/Bulan Maka produktivitas alat angkut sudah memenuhi target produksi 100.000 ton/bulan. Faktor Keserasian Agar tercapai faktor keserasian, maka yang perlu dilakukan adalah memperkecil waktu edar alat angkut. Sehingga faktor keserasian adalah MF Banyak pengisian x jumlah alat angkut x alat gali - muat Jumlah alat gali x alat angkut MF 9 x 5 x 0,37 1 x 15,45 1,07 Berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh MF sebesar 1,07 ini berarti alat angkut menunggu alat gali - muat (MF>1). Angka match factor sama dengan 1 (MF1) sangat sulit untuk dicapai, sehingga apabila nilai MF dapat didekati dengan toleransi yang relatif kecil maka penyimpangan penyimpangan kerja dapat terhindarkan, seperti kesempatan alat angkut datang secara bersamaan berkurang. engaruh erbaikan Efisiensi Kerja, Jumlah engisian Alat Angkut dan erawatan Jalan erbaikan efisiensi kerja, jumlah pengisian alat angkut dan perawatan jalan sangat penting dilakukan agar dapat meningkatkan produktivitas. Dari data perbaikan efisiensi kerja, jumlah pengisian alat angkut dan perawatan jalan didapat peningkatan produktivitas yang cukup signifikan, ini dikarenakan efisiensi kerja sangat tergantung pada operator alat mekanis tersebut, jumlah pengisian alat juga tergantung pada operator dan hasil pemberaian batubara serta perawatan jalan juga tergantung pada penanganan perawatan jalan setelah hujan. D. Kesimpulan 1. roduksi alat mekanis untuk penambangan batubara pada kondisi awal dengan 1 unit alat gali - muat Excavator Volvo EC 460 BLC adalah 93.230,94 ton/bulan Teknik ertambangan, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016

178 Hendy rasetia, et al. dan 5 unit dan Dump Truck Nissan CWB DT 45 adalah 93.206,87 ton/bulan. 2. Dengan mengoptimalkan kerja alat gali - muat dan angkut yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas adalah dengan perbaikan efisiensi kerja, maka efisiensi kerja dengan metode wastinghouse untuk alat gali - muat adalah sebesar 51,79% menjadi 55,93% sedangkan untuk alat angkut 66,31% menjadi 71,58% dan penambahan jumlah kapasitas alat angkut dari 8 kali pengisian menjadi 9 kali pengisian. 3. Setelah dilakukan perbaikan efisiensi kerja maka produktivitas alat muat Excavator Volvo EC 460 BLC meningkat dari 93.230,94 ton/bulan menjadi 100.674,08 ton/bulan sedangkan Dump Truck Nissan CWB DT 45 meningkat dari 93.206,87 ton/bulan menjadi 100.638,81 ton/bulan. Setelah dilakukan penambahan jumlah pengisian dan perawatan jalan angkut produktivitas alat angkut meningkat dari 100.638,81 ton/bulan menjadi 119.925,12 ton/bulan. Daftar ustaka Anonim, 2010, Foreman Guide Book Buma. Anonim, 2004, Specification and Aplication Handbook,25 th Edition, Komatsu Ltd. Anonim, 2015, Geologi Regional Tanjung Enim, Satuan Kerja Geologi T. Bukit Asam. Anonim, 2015, Data Curah Hujan di Lokasi Tambang, Satuan Kerja erencanaan Hidrologi T. Bukit Asam. Anonim, 2015, Foto Udara Lokasi Tambang, Satuan Kerja erencanaan Operasi T. Bukit Asam. Anonim, 2012, eta Administrasi Kabupaten Muara Enim, Bakosurtanal. Andi Tenrisukki Tenriajeng, 1987, emindahan Tanah Mekanis. enerbit Gunadarma. Morgan, 1968, Determining Shovel and Truck roductivity Mining Engineering, New York. Nurhakim, 2004, Buku anduan Kuliah Lapangan II Edisi Ke-2, Teknik ertambangan, Universitas Lambung Mangkurat. rodjosumarto artanto, 2000, Tambang Terbuka (Surface Mining) Departemen ertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung. rodjosumarto artanto, 1993, emindahan Tanah Mekanis Departemen ertambangan Institut Teknologi Bandung, Bandung. Sudjana, 2000, Metode Statistika Edisi ke 6. enerbit Tarsito. Volume 2, No.1, Tahun 2016