UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS III SDN KAMAL 2 KECAMATAN KAMAL KABUPATEN BANGKALAN TAHUN PELAJARAN

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAMS

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI DENGAN PEMBELAJARAN MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

Setyagung Budi Cahyono 4

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SDN BANYUAJUH 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENERAPKAN MODEL STAD DAN ROLE PLAYING

PENERAPAN MOTODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

Kamilah SDN Sukaoneng Tambak Gresik

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGARSIPKAN DOKUMEN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD

RAHYANTI YUDIATI, S.Pd.

Volume 6 Nomor 2-Juli 2015 ISSN:

Jurnal Konseling dan Pendidikan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

PENERAPAN MODEL KOLABORASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

Jurnal Florea Volume 2 No. 1, April 2015 (13-17)

METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS V SDN 3 TLOGOSARI SEMESTER II TAHUN

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

SITI ROPI AH, S.Pd. *) NIP *) Guru SDN 01 Podorejo Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

DIDAKTIKA PGRI, 1, (2), 2015, 218

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri

BAB I PENDAHULUAN. kelas, penggunaan metode mengajar, strategi belajar mengajar, maupun sikap

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB (QUESTIONS ANSWER) PADA SISWA KELAS VI SDN 26 SUNGAI LIMAU

PROSIDING ISBN :

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN PAKEM PADA SISWA KELAS VI SD NGAMPAL 1

Meningkatkan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Melalui Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas IV SD N 23 Sabang

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

Ahmad Yasin 5. Kata Kunci: metode kooperatif model group investigation, hasil belajar. Guru SDN 03 Tlogosari

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PADA PELAJARAN PRODUKTIF LISTRIK DI SMK MELALUI GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE KOOPERATIF MODEL TPS (THINK PAIR SHARE)

Mutiah GuruSDN Tlogohaji IKec.SumberrejoKab. Bojonegoro

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN. Nurohmah

Sudarjatiningsih, Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Pokok Bahasan Fungsi

BAB III METODE PENELITIAN

Jus Sulastri SDN 009 Tanjung Palas

Aqidah S. Pd, 1, SDN Kesek 1, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan. Keywords: Method of Learning, Discovery Methods, Results Learning Civics

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN METODE PEMBERIAN BALIKAN

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

Teams Achievement Division (STAD) pada mata pelajaran Matematika materi

Minarlin Listiani 12. Guru SDN 2 Tamansari Situbondo

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA MATA PELAJARAN PKn

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PPKN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IX.1 SMP N 4 PASAMAN. Sudirman 1) 1 SMP N 4 Pasaman

Jarianto SMP Negeri 01 Ranuyoso No. Telp.(0334)

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SEJARAH. Tri Hartoto

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI-B SD NEGERI 38 AMPENAN FLORA. Guru SD Negeri 38 Ampenan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION MATA PELAJARAN PKN SD KOTA TEBING TINGGI

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA SISWA KELAS IX B SMP NEGERI RANUYOSO LUMAJANG SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

Ciptaningsih E.G 46. Keywords: learning achievement, open problem method. 46 Guru Bidang Studi IPA SMPN 2 Kalisat Kabupaten Jember

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

Minarsih 1) TK DWP DUWET TULUNGAUNG/ Bertina Septialvita 2) PG PAUD IKIP PGRI MAIDUN/

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

Jurusan Pedidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi Tasikmalaya Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya )

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

ARTIKEL KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DENGAN CUTTING ENGINE

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PEMBELAJARAN VISUAL

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DENGAN METODE DEMONTRASI PADA MATERI SUSUNAN DAN FUNGSI BAGIAN TUMBUHAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA PADA PESERTA DIDIK KELAS XII

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 2 MAN 2 PONOROGO SKRIPSI

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

IMPLEMENTASI KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BERGULING SENAM LANTAI

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENINGKATAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK MURID KELAS V SDN 14 BADAT ARTIKEL PENELITIAN OLEH

PENERAPAN MODEL GI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA X2 SMA NEGERI 4 SINGARAJA

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN

STRATEGI PEMBELAJARAN GABUNGAN CERAMAH DAN SIMULASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 TAMPO KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PKN MELALUI MODEL PERTANYAAN TERBUKA. Ramelan SMP Negeri I Kalitengah, Lamongan

Melalui Strategi Pembelajaran Ekspositori Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Perkembangbiakan Tumbuhan Siswa Kelas VI/A SD Negeri 20 Sabang

Transkripsi:

ISSN : 2303-307X 11 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE DISCOVERY PADA SISWA KELAS III SDN KAMAL 2 KECAMATAN KAMAL KABUPATEN BANGKALAN TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Rasmiyati S. Pd 1, SDN Kamal 2, Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan ABSTRACT Learning activities together can help stimulate active learning. Teaching and learning in the classroom is to stimulate active learning, but the ability to teach through small group collaborative activities will allow to promote active learning activities in a special way. What was discussed student with his friends and what it teaches students to his friends to enable them to gain an understanding and mastery of the subject matter. The purpose of this study are: (a) Want to find out the increase learning achievement Civics after the implementation of cooperative learning. (B) Want to know the effect of motivation to learn civics after the implementation of cooperative learning. (C) provide an overview of appropriate learning methods in an effort to improve student achievement and make students actively in learning activities. This study uses action research (action research) three rounds. Each round consists of four stages: design, activities and observations, reflections, and refisi. The subjects were students of class III Odd Semester 2 SDN Kamal Kamal Bangkalan District of School Year 2015/2016. The data obtained as the result of formative tests, observation sheet teaching and learning activities. From the analysis we found that student achievement has increased from the first cycle to the third cycle, the first cycle (68.42%), the second cycle (81.58%), the third cycle (94.74%). Conclusions from this research is cooperative learning methods can be a positive influence on students' achievement and motivation. Keywords : Method of Learning, Discovery Methods, Results Learning Civics ABSTRAK Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif, namun kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil akan memungkinkan untuk menggalakkan kegiatan belajar aktif dengan cara khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran. Tujuan dari penelitian ini adalah: (a) Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar PKn setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif. (b) Ingin mengetahui pengaruh motivasi belajar PKn setelah diterapkannya pembelajaran kooperatif. (c) memberikan gambaran metode pembelajaran yang tepat dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa dan menjadikan siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap, yaitu : rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Subjek penelitian ini adalah siswa Kelas III Semester Ganjil SDN Kamal 2 Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III, yaitu siklus I (68,42%), siklus II (81,58%), siklus III (94,74%). Simpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran kooperatif dapat berpengaruh positif terhadap prestasi dan motivasi belajar siswa Kelas III, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternative pembelajaran PKn. Kata Kunci : Metode Pembelajaran, Metode Discovery, Hasil Belajar PKn 1 Korespondensi : Rasmiyati, S. Pd, SDN Kamal 2 Email: Email: Rasmiyati@gmail.com

12 Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016 PENDAHULUAN Mengar dan pembelajaran adalah membimbing belajar siswa sehingga ia mampu belajar. Dengan demikian aktifitas siswa sangat diperlukan dalam kegiatan belajar-mengajar sehingga siswalah yang seharusnya banyak aktif, sebab siswa sebagai subyek didik adalah yang merencanakan, dan ia sendiri yang melaksanakan belajar. Pada kenyataan, di sekolah-sekolah seringkali guru yang aktif, sehingga siswa tidak diberi kesempatan untuk aktif. Pembelajaran PKn tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktifitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas dengan bekerja dalam kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000:24). Langkah-langkah tersebut memerlukan partisipasi aktif dari siswa. Untuk itu perlu ada metode pembelajaran yang melibatkan siswa secaraa langsung dalam pembelajaran. Adapun metode yang dimaksud adalah metode pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah suatu pengajaran yang melibatkan siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk menetapkan tujuan bersama. (Felder, 1994:2). Pembelajaran kooperatif lebih menekankan interaksi antar siswa. Dari sini siswa akan melakukan komunikasi aktif dengan sesama temannya. Dengan komunikasi tersebut diharapkan siswa dapat menguasai materi pelajaran dengan mudah karena siswa lebih mudah memahami penjelasan dari kawannya dibanding penjelasan dari guru, karena taraf pengetahuan serta pemikiran mereka lebih sejalan dan sepadan. (Sulaiman dalam Wahyuni 2001: 2). Pete Tschumi dari Universitas Arkansas Little Rock memperkenalkan suatu ilmu pengetahuan pengantar pelajaran komputer selama tiga kali, yang pertama siswa bekerja secaraa individu, dan dua kali secaraa kelompok. Dalam kelas pertama hanya 36% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik, dan dalam kelas yang bekerja secaraa kooperatif ada 58% dan 65% siswa yang mendapat nilai C atau lebih baik (Felder, 199: 14). Berasarkan paparan tersebut di atas, maka peneliti ingin mencoba melakukan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Model STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Siswa Kelas III Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2015/2016 SDN Kamal 2 Kecamatan Kamal Kabupaten bangkalan. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk

Rasmiyati : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Melalui Metode Discovery Pada Siswa Kelas Iii Sdn Kamal 2 Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016 13 meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakantindakan yang dilakukan itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan (dalam Mukhlis, 2000: 3). Adapun tujuan utama dari PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan pratek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000: 5). Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Sugiarti, 1997: 6), yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut. Putaran 1 Refleksi Rencana awal/rancangan Tindakan/ Observasi Putaran 2 Refleksi Rencana yang direvisi Tindakan/ Observasi Putaran 3 Refleksi Rencana yang direvisi Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di SDN Kamal 2 Kecamatan Kamal Tahun Pelajaran 2015/2016. Tindakan/ Observasi Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Subjek penelitian adalah siswa Kelas III Semester Ganjil Tahun

14 Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016 Pelajaran 2015/2016 SDN Kamal 2 Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes buatan guru yang fungsinya adalah: (1) Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu;(2) Untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai; dan (3) Untuk memperoleh suatu nilai (Arikunto, Suharismi, 2002: 19). Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa secaraa individual maupun secaraa klasikal. Disamping itu untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahannya, khususnya pada bagian mana TPK yang belum tercapai. Untuk memperkuat data yang dikumpulkan, maka juga digunakan metode observasi (pengamatan) yang dilakukan oleh teman sejawat untuk mengetahui dan merekam aktifitas guru dan siswa dalam proses belajar mengajar. Untuk mengetahui kefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis dekriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa, juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Untuk menganalisi tingkat keberhasilan atau presentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis paa setiap akhir putaran. PEMBAHASAN Data penelitian diperoleh dari data observasi berupa pengamatan perngelolaan metode Discovery dan pengamatan aktivitas guru dan siswa pada setiap siklus. Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan metode Discovery yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Discovery dalam meningkatkanprestasi belajar siswa dan data pengamatan aktivitas guru dan siswa. Data tes formatif untuk mengetahui peneingkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode Discovery. A. Analisis Hasil Penelitian SIKLUS I a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, sial tes formatif I dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan metode Discovery, dan lembar observasi aktifitas guru dan siswa.

Rasmiyati : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Melalui Metode Discovery Pada Siswa Kelas Iii Sdn Kamal 2 Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016 15 b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilakasanakan pada tanggal 4 November 2009 di Kelas III dengan jumlah siswa 38 siswa. Pelaksanaan metode Discovery melalui tahapan sebagai berikut : (1) Pelaksanaan pembelajaran, (2) Diskusi kelompok, (3) Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah Guru lain yang ditunjuk. Adapun proses belajar mengajar mengacu pda rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada siklus I, secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan metode Discovery sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominanuntuk memberikan penjelasan dan arahan, karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa. Berikutnya dalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa seperti terlihat pada tabel berikut. Tabel Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I No Uraian Hasil Siklus I 1 2 3 Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Presentase ketuntasan belajar 6,79 26 68,2 Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahawa dengan menerapkan metode Discovery diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 6,79 dan ketuntasan belajar mencapai 68,42% atau ada 26 siswa dari 38 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahawa paa siklus pertama secaraa klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 65 hanya sebesar 68,42% lebih kecil dari presentase ketuntasan yangt dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan akrena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode Discovery. c. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1) Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Guru kurang bm,aksimal dalampengelolaan waktu 3) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung

16 Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016 d. Analisis data penelitian siklus I 1) Ranah Psikomotor - Siswa yang mendapat nilai 60 tidak ada - Siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 15 (38,46%) - Siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 (61,54%) - Berarti siswa yang mendapat nilai di atas 70 sebanyak 61,54%, secaraa klasikal termasuk kategori belum tuntas. 2) Ranah Afektif - Siswa mendapat nilai C sebanyak 6 (15,38%) - Siswa yang mendapat nilai B sebanyak 26 (66,67%) - Siswa yang mendapat nilai A sebanyak 7 (17,95%) Berarti siswa yang mendapat nilai di atas C sebanyak 84,62%, secaraa klasikal termasuk kategori tuntas. Siklus II Tahap perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri ari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan metode Discovery dan lembar observasi guru dan siswa. Tahap kegiatan dan pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan paa tanggal 11 September 2012 di Kelas III dengan jumlah siswa 38 siswa. Pelaksanan metode Discovery melalui tahapan sebagai berikut; (1) Pelaksanaan pembelajran, (2) Diskusi klompok, (3) Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagi pengamat Guru lain yang ditunjuk. Adapun proses belajar mengajar mengacu paa rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakanbersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Tabel Rekapiltulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II No 1 2 3 Uraian Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas Presentase ketuntasan belajar Hasil Siklus I 7,29 31 81,58 Dari tabel diatas diperoleh nilai ratarata prestasi belajar siswa adalah 7,29 dan ketuntasan belajar mencapai 81,58% atau ada 31 siswa dari 38 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secaraa klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahaw setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi ntk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan

Rasmiyati : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Melalui Metode Discovery Pada Siswa Kelas Iii Sdn Kamal 2 Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016 17 dan diinginkan guru dengan menerapkan metode Discovery. e. Analisis data penelitian Siklus I 1) Ranah Psikomotor - Siswa yang mendapat nilai 60 tidak ada - Siswa yang mendapat niali tujuh puluh sebanyak 15 (38,46%) - Siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 24 (61,54%) Berarti siswa yang mendapat nilai di atas 70 sebanyak 61,54%, secaraa klasikal termasuk kategori belum tuntas. 2) Ranah Afektif - Siswa yang mendapat nilai C sebanyak 6 (15,38%) - Siswa yang mendapat nilai B sebanyak 26 (66,67%) - Siswa yang mendapat nilai A sebanyak 7 (17,95%) Berarti siswa yang mendapat nilai di atas C sebanyak 84,62%, secaraa klasikal termasuk kategori tuntas. f. Refleksi Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut : 1) Memotivasi siswa 2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep 3) Pengelolaan waktu SIKLUS III a. Tahap Perencanaan Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan metode Discovery dan lembar observasi aktifitas guru dan siswa. b. Tahap Kegiatan dan Pengamatan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 18 September 2012 di Kelas III dengan jumlah siswa 38 siswa. Pelaksanaan metode Discovery melalui tahapan sebagai berikut: (1) Pelaksanaan pembelajaran, (2) Diskusi kelompok, (3) Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah guru lain yang ditunjuk. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Berikutnya adalah rekapitukasi hasil tes formatif siswa seperti terlihat pada tabel berikut.

18 Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016 Tabel Rekapiltulasi Hasil Tes Formatif No 1 2 3 Siswa Pada Siklus II Uraian Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas Presentase ketuntasan Hasil Siklus III 7,97 36 94,74 Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 7,97 dan dari 38 siswa yang telah tuntas sebanyak 36 siswa dan 2 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 94,74% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini di pengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode Discovery sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan. c. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode Discovery. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagi berikut : a) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi presentase pelaksanaanya untuk masingmasing aspek cukup besar. b) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar mengajar berlangsung. c) Kekurangan pada siklus-siklus sebeelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. d) Hasil belajar siswa paa siklus III mencapai ketuntasan. Pembahasan 1. Ketuntasan hasil belajar siswa Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahawa metode Discovery memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasanbelajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 68,2%, 81,58% dan 94,74%. Pada siklus III kketuntasan blajr siswa secaraa klasikal telkah tercapai. Sedangakn kelompok yang mendapatkan penghargaan adalah kelompok I dengan nilai kelompok tertinggi sebesar 6,17. 2. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan anlisis data, diperoleh aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan mennerapkan metode Discovery dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap presasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada

Rasmiyati : Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Pkn Melalui Metode Discovery Pada Siswa Kelas Iii Sdn Kamal 2 Kecamatan Kamal Kabupaten Bangkalan Tahun Pelajaran 2015/2016 19 setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. 3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran Berdasakan analisi data, diperoleh aktifitas siswa dalam proses pembelajran PKn pada pokok bahasan sistem politik dengan metode Discovery yang paling dominan adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok, mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru dan iskusi antar siswa /antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahawa aktifitas siswa dikategorikan aktif. Sedangkan untuk aktifitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dan menerapkan pengajaran konstektual model pengajaran berbasis maslah dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul, diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama tiga siklus, hasil seluruh pembahasan serta analisis yang tela dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Metode Discovery dapat meningkatkan kualitas pembelajaran PKn. 2. Metode Discovery memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestsi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (68,42%), siklus II (81,58%), siklus III (94,74%). 3. Metode Discovery dapat menjadikan siswa merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide, dan pertanyaan. 4. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok, serta mampu mempertanggungjawabkan tugas individu maupun kelompok. 5. Penerapan metode Discovery mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. B. Saran Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelum agar proses belajar mengajar PKn lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut : 1. Untuk melaksanakan metode Discovery memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa

20 Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016 diterapkan dengan Metode Discovery dalam pross belajar mengajar sehingga memperoleh hasil yang optimal. 2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantiny dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. 3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya dilakukan di SDN Kamal 2 Kecamatan Kamal Tahun Pelajaran 2015/2016. 4. Untuk peneltian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikanperbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2001.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineksa Cipta. Azhar, Lalu Muhammad. 1993. Proses Belajar Mengajar Pendidikan. Jakarta: Usaha Nasional. Daroeso, Bambang. 1989. Dasar dan Konsep Pendidikan Moral Pancasila. Semarang: Aneka Ilmu. Djamarah,Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa Putra. Djamarah,Syaiful Bahri. 2002. psikologi belajar. Rineksa Putra. Felder, Richad M. 1994. Cooperative Learning In The Technical Corse, (online), (Pcll\d\My% Document\Coop % 20 Report. Hadi, Sutrisno. 1982. metodologi research, jilid I.yogayakarta: yp. Fak. Psikologi UGM. Hamalik, Oemar. 2002. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo Hasibuan, JJ. dan Moerdjiono. 1998. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

22 Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016

1 Widyagogik, Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2016