ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP RESPON GANGGUAN PADA SISTEM DISTRIBUSI

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT SATU FASE KE TANAH PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HUBUNG SINGKAT TIGA PHASE

KARYA ILMIAH ANALISIS HUBUNG SINGKAT LINE TO GROUND

BAB I PENDAHULUAN. reasonable, karena kekurangan pasokan daya tentu paling tepat diatasi

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dan penghematan disegala bidang. Selaras dengan laju

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

: Distributed Generation, Voltage Profile, Power Losses, Load Flow Analysis, EDSA 2000

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE LINE TO GROUND

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS

ANALISIS GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TIGA FASE PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 13 BUS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM ETAP POWER STATION 7.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS ALIRAN BEBAN SISTEM DISTRIBUSI MENGGUNAKAN ETAP POWER STATION TUGAS AKHIR. Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting dalam

STUDI ALIRAN DAYA PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG PM.6 GI PEMATANG SIANTAR)

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.

Panduan Praktikum Sistem Tenaga Listrik TE UMY

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bertambahnya permintaan konsumen terhadap energi listrik dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Load Flow atau studi aliran daya di dalam sistem tenaga merupakan studi

ANALISIS RUGI DAYA AKIBAT PENAMBAHAN PENYULANG BARU GI MASARAN

EFFISIENSI PENGGUNAAN ENERGI LISTRIK PADA SISTEM INTERKONEKSI 150 kv NANGGROE ACEH DARUSSALAM MENGGUNAKAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 9 BUS DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 7.

EVALUASI EKSPANSI JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 kv GI SOLO BARU

TUGAS AKHIR. Disusun untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Syarat-syarat untuk. Mencapai Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Algoritma Aliran Daya untuk Sistem Distribusi Radial dengan Beban Sensitif Tegangan

STUDI KOORDINASI FUSE

Studi Penempatan dan Kapasitas Pembangkit Tersebar terhadap Profil Tegangan dan Rugi Saluran pada Saluran Marapalam


ALGORITMA ALIRAN DAYA UNTUK SISTEM DISTRIBUSI RADIAL DENGAN BEBAN SENSITIF TEGANGAN

Analisis Rugi Daya Pada Penyulang Bangli Dengan Beroperasinya PLTS Kayubihi

STUDI PENGARUH PEMASANGAN STATIC VAR COMPENSATOR TERHADAP PROFIL TEGANGAN PADA PENYULANG NEUHEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tegangannya menjadi tegangan tinggi, tegangan ekstra tinggi, dan tegangan ultra

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5, No. 1, (2016) ISSN: ( Print)

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

KOKO SURYONO D

PENENTUAN TITIK INTERKONEKSI DISTRIBUTED GENERATION

ANALISA PERBAIKAN SUSUT TEKNIS DAN SUSUT TEGANGAN PADA PENYULANG KLS 06 DI GI KALISARI DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP 7.5.0

Static Line Rating untuk Integrasi PLTB di Jaringan Tegangan Menengah : Studi Kasus Master Plan Pembangkit Hibrid di Krueng Raya

ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN HIGH PASS DAMPED FILTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2.1 Tiga Bagian Utama Sistem Tenaga Listrik untuk Menuju Konsumen

Penempatan Dan Penentuan Kapasitas Optimal Distributed Generator (DG) Menggunakan Artificial Bee Colony (ABC)

Jurnal Media Elektro Vol. V No. 2 ISSN: ANALISIS RUGI-RUGI DAYA JARINGAN DISTRIBUSI 20 kv PADA SISTEM PLN KOTA KUPANG

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

BAB II DASAR TEORI. Universitas Sumatera Utara

1. BAB I PENDAHULUAN

STUDI PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI DAYA LISTRIK BERDASARKAN PERTUMBUHAN BEBAN BERBASIS BIAYA INVESTASI MINIMUM

Pengaruh Pemasangan Pembangkit Terdistribusi (Distributed Generation) Terhadap Magnitude Arus Gangguan pada Sistem Distribusi Tenaga Listrik

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Singgih Adhiyatma et al., Analisis Penambahan Distributed Generation (DG) Dengan Metode Backward Forward...

ANALISIS SUSUT ENERGI PADA SISTEM KELISTRIKAN BALI SESUAI RENCANA OPERASI SUTET 500 kv

Tabarok et al., Optimasi Penempatan Distributed Generation (DG) dan Kapasitor... 35

1. BAB I PENDAHULUAN

PENGARUH DISTRIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP IDENTIFIKASI LOKASI GANGGUAN ANTAR FASA PADA JARINGAN TEGANGAN MENENGAH (JTM)

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 2/Mei 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Energi listrik merupakan suatu element penting dalam masyarakat

Dosen Pembimbing II. Ir. Sjamsjul Anam, MT

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V8.i4 ( ) Perbaikan Jatuh Tegangan Dengan Pemasangan Automatic Voltage Regulator

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Pembangkitan terdistribusi dapat mengurangi rugi-rugi energi pada transmisi

BAB I PENDAHULUAN. sistem tenaga listrik terdiri dari beberapa sub sistem, yaitu pembangkitan,

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION PADA JARINGAN DISTRIBUSI PUSDIKLAT MIGAS CEPU

ANALISIS PEHITUNGAN RUGI-RUGI DAYA PADA GARDU INDUK PLTU 2 SUMUT PANGKALAN SUSU DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM SIMULASI ELECTRICAL TRANSIENT ANALYZER

DESAIN KAPASITAS DISTRIBUTED GENERATION PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL GUNA MENGURANGI RUGI DAYA DAN RUGI TEGANGAN

EVALUASI LOSSES DAYA PADA SISTEM TRANSMISI 150 KV SUMATERA BARAT

SIMULASI DAN ANALISIS ALIRAN DAYA PADA SISTEM TENAGA LISTRIK MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK ELECTRICAL TRANSIENT ANALYSER PROGRAM (ETAP) VERSI 4.

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH PEMBEBANAN TERHADAP KARAKTERISTIK KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE ABSTRAKSI

Bab V JARINGAN DISTRIBUSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

Analisa Sistem Distribusi 20 kv Untuk Memperbaiki Kinerja Sistem Distribusi Menggunakan Electrical Transient Analysis Program

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali di Indonesia. Menipisnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi, sistem

PENGARUH KECEPATAN PUTAR PENGGERAK MULA MIKROHIDRO TERHADAP KELUARAN GENERATOR INDUKSI 1 FASE 4 KUTUB ABSTRAKSI

APLIKASI METODE NEWTON-RAPHSON UNTUK MENGHITUNG ALIRAN BEBAN MENGGUNAKAN PROGRAM MATLAB 7.0.1

BAB I PENDAHULUAN. Transmisi, dan Distribusi. Tenaga listrik disalurkan ke masyarakat melalui jaringan

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI ALIRAN DAYA AKTIF 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI RADIAL DENGAN PENENTUAN LOKASI DAN KAPASITAS DG OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE K-MEANS CLUSTERING

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

BAB II DASAR TEORI. Gardu Induk, Jaringan Distribusi, dan Beban seperti yang ditunjukkan Gambar 2.1

Penggunaan Pemrograman Dinamik dalam Menyelesaikan Masalah Distributed Generation Allocation

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

MAKALAH SEMINAR KERJA PRAKTEK

OPTIMASI PENYALURAN DAYA PLTM SALIDO KE JARINGAN DISTRIBUSI PLN

PENGARUH KAPASITOR BANK TERHADAP OUTPUT DARI GENERATOR INDUKSI 1 FASA

I Wayan Rinas. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali, *

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit kepada konsumen

ANALISIS RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN PENINGKATAN INJEKSI JUMLAH PEMBANGKIT TERSEBAR. Publikasi Jurnal Skripsi

Jurnal Emitor Vol.16 No. 01 ISSN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Model Beban Zip Untuk Analisa Aliran Daya Tiga Fasa pada Penyulang Katu GI Menggala

EVALUASI SUSUT PADA SISTEM KELISTRIKAN ENERGI MEGA PERSADA GELAM

STUDI KESTABILAN SISTEM BERDASARKAN PREDIKSI VOLTAGE COLLAPSE PADA SISTEM STANDAR IEEE 14 BUS MENGGUNAKAN MODAL ANALYSIS

TEKNIK MANAJEMEN LOSSES ALA KOLONI SEMUT UNTUK PENINGKATAN EFISIENSI SALURAN DISTRIBUSI 20 KV

Transkripsi:

F.10. Analisis dampak pemasangan distributed generation (DG)... (Agus Supardi dan Romdhon Prabowo) ANALISIS DAMPAK PEMASANGAN DISTIBUTED GENERATION (DG) TERHADAP PROFIL TEGANGAN DAN RUGI-RUGI DAYA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS Agus Supardi* ), Romdhon Prabowo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Pabelan Kartasura Tromol Pos I Surakarta 57102 *) E-mail: agsums@gmail.com Abstrak Pusat pembangkit listrik berkapasitas besar biasanya terletak jauh dari pusat beban sehingga membutuhkan saluran transmisi yang panjang. Dampaknya adalah susut tegangan dan rugirugi dayanya menjadi semakin besar. Distributed generation (DG) dengan kapasitas kecil dan tegangan nominal rendah menjadi salah satu alternatif dalam membangkitkan energi listrik. Pengoperasian DG pada sistem distribusi mengakibatkan aliran daya yang terbalik arahnya sehingga bisa berpengaruh terhadap profil tegangan dan rugi-rugi daya sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengoperasian DG terhadap profil tegangan dan rugirugi daya sistem. Penelitian diawali dengan memodelkan sistem distribusi standard IEEE 18 bus dan DG ke dalam software ETAP. Setelah modelnya lengkap, dilakukan simulasi aliran daya pada berbagai kondisi. Profil tegangan dan rugi-rugi daya sistem akan diamati dari hasil simulasi ini. DG yang dipakai dalam simulasi ini divariasi lokasi pemasangan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pemasangan DG dapat memperbaiki profil tegangan dan menurunkan rugi-rugi daya sistem. Kata kunci: distributed generation (DG), profil tegangan, rugi-rugi daya PENDAHULUAN Energi listrik merupakan sumber energi utama dunia. Tenaga listrik dibangkitkan di stasiun pembangkit dan disalurkan ke konsumen melalui saluran transmisi dan saluran distribusi. Pertimbangan ekonomi dan masalah lingkungan mengakibatkan fasilitas pembangkitan berkapasitas besar biasanya diletakkan di daerah pinggiran yang jauh dari pusat beban. Dengan demikian diperlukan banyak komponen sistem tenaga untuk menyalurkan energi listrik. Pembangkit listrik yang beroperasi menggunakan batubara atau nuklir menimbulkan permasalahan polusi terhadap lingkungan. Energi yang tersedia dari matahari, air dan angin merupakan energi yang bersih, tidak mengotori lingkungan, dan gratis. Energi ini dapat diubah menjadi listrik dengan menggunakan sel surya, pembangkit listrik mikrohidro dan turbin angin. Di sisi lain, peningkatan permintaan energi listrik tidak dapat dipenuhi oleh pembangkit berkapasitas besar karena adanya keterbatasan saluran transmisi. Oleh karena itu diperlukan pembangkit yang efisien seperti jenis pembangkit listrik tersebar (DG, Distributed Generation). Isu lain yang mendorong pengembangan DG adalah tingginya biaya transmisi dan distribusi (Willis and Scott, 2000). Pembangunan saluran transmisi baru membutuhkan biaya investasi yang besar. Dengan demikian diperlukan suatu pembangkit yang bisa dipasang di dekat beban seperti DG. DG menggunakan generator berukuran lebih kecil dari stasiun pembangkitan terpusat. DG biasanya mempunyai kapasitas kurang dari 10 MW. DG mendistribusikan tenaga listrik di dekat beban dan dapat diterapkan pada cakupan luas. DG dengan kapasitas daya yang kecil dapat digunakan untuk melayani beban puncak yang hanya terjadi pada jam-jam tertentu tiap harinya (Delfino, 2002). Manfaat DG antara lain : a. Pada pengguna akhir atau pelanggan, umumnya mendapat keuntungan dengan adanya pembangkit cadangan skala kecil yang dapat meningkatkan keandalan penyaluran tenaga listrik. b. Dapat mengatasi pertumbuhan beban yang tidak pasti dan dapat menekan harga listrik melambung tinggi Dengan adanya DG ini, kondisi sistem tenaga menjadi lebih rumit untuk dipahami. Oleh karena itu, sangat diperlukan untuk mengetahui pengaruh pemasangan DG terhadap perubahan apapun di dalam sistem. Wang dan Nehrir (2003) menyajikan suatu metoda analitis untuk menentukan lokasi optimal dalam menempatkan DG di sistem distribusi radial untuk memperkecil F.52 ISBN 978-602-99334-1-3

rugi-rugi daya sistem. Paper ini juga menunjukkan suatu studi simulasi untuk memverifikasi hasil yang diperoleh secara analitis untuk sistem radial dan interkoneksi. Secara konvensional, dianggap bahwa tenaga listrik pada sistem distribusi selalu mengalir dari gardu induk ke ujung penyulang baik dalam operasi dan perencanaannya. Pengoperasian DG mengakibatkan aliran daya terbalik dan profil tegangan yang kompleks pada sistem distribusi. Dengan adanya pemasangan DG, maka akan terjadi perubahan besar arus pada suatu saluran tertentu sehingga akan berpengaruh terhadap profil tegangan dan rugi-rugi daya saluran. Dalam penelitian ini akan dianalisis dampak pemasangan DG terhadap profil tegangan dan rugi-rugi daya sistem distribusi standar IEEE 18 bus. METODOLOGI Bahan utama penelitian ini adalah sistem distribusi standard IEEE 18 bus seperti yang digunakan oleh Grady et al (1992) dengan diagram garis tunggal seperti gambar 1. Jalannya penelitian diuraikan sebagai berikut: 1. Penelitian dimulai dengan membuat model sistem distribusi dan DG dengan menggunakan ETAP Power Station dan memasukkan data-data sistem yang diperlukan. 2. Setelah modelnya lengkap dilakukan simulasi aliran daya. Mula-mula dilakukan simulasi aliran daya tanpa adanya DG dalam sistem, setelah itu dilakukan simulasi aliran daya dengan adanya DG. Profil tegangan dan rugi-rugi daya sistem distribusi dapat diketahui dari hasil simulasi. 3. Simulasi dilakukan dengan memvariasi lokasi pemasangan DG. 4. Setiap langkah simulasi diikuti dengan pencatatan profil tegangan dan rugi-rugi daya sistem. Gambar 1 menunjukkan sistem distribusi standard IEEE 18 bus. 16 bus terletak pada sistem distribusi 12,5 kv dan 2 bus (50 dan 51) terletak pada sisi 138 kv dari trafo gardu induk yang disuplai dari sebuah swing bus. Sistem distribusinya bertipe radial dengan 2 penyulang utama. Penyulang pertama terdiri dari 8 bus (bus no.1 8) dan penyulang kedua terdiri dari 7 bus (bus no. 20 26). Pada sistem distribusi 12,5 kv terpasang kapasitor di 9 busnya. Sistem ini sama dengan yang digunakan oleh Grady et al (1992). DG yang akan dipakai dalam simulasi ini adalah turbin mikro 480 V, 250 kw seperti yang digunakan oleh Kirawanich et al (2004). 8 Substation Swing bus 4 3 2 1 51 6 5 50 7 20 21 26 23 22 25 24 Gambar 1. Diagram garis tunggal sistem distribusi standard IEEE 18 bus Prosiding SNST ke-3 Tahun 2012 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang F.53

L12 L11 L10 L16 L9 F.10. Analisis dampak pemasangan distributed generation (DG)... (Agus Supardi dan Romdhon Prabowo) Turbin mikro sebagai DG 250 kw 0.48 kv bus T3 250 kva 8 B8 1177 kva L1 c7 600 kvar 2 7 6 3 5 4 1 substation 100 MVA L7 L.a N L2 L3 B7 B6 233 kva 943 kva c5 1800 kvar c4 600 kvar L4 L5 B5 1 kva B4 1765 kva c3 c2 600 kvar 1050 kvar c50 1200 kvar B3 472 kva B26 233 kva L6 9 26 B9 588 kva L15 c25 900 kvar B2 233 kva B21 355 kva 25 B1 1 kva L14 B25 1177 kva 20 21 23 24 B24 588 kva B20 1177 kva L13 B23 50 B50 1 kva 943 kva C20 L.b 600 kvar C21 c24 1500 kvar B51 1 kva 1200 kvar 22 B22 233 kva 51 138 kv Gambar 2. Model sistem distribusi standard IEEE 18 bus dalam ETAP Swing Power Grid 10 MVAsc Tabel 1. Data beban Bus Aktif ( kw ) Beban 1 1 0 2 200 120 3 400 250 4 1500 930 5 1 0 6 800 500 7 200 120 8 1000 620 9 500 310 20 1000 620 21 300 190 22 200 120 23 800 500 24 500 310 25 1000 620 26 200 120 50 1 0 51 1 0 Reaktif ( kvar) Dari Bus Tabel 2. Impedansi saluran distribusi Ke Bus Resistansi (Ohm) Reaktansi (Ohm) 1 2 0,0673 0,1881 2 3 0,0939 0,2620 3 4 0,0494 0,1378 4 5 0,1400 0,3909 5 6 0,0461 0,1288 6 7 0,2688 0,3313 7 8 0,6359 0,4770 2 9 0,2666 0,3452 20 21 0,3472 0,4495 21 22 0,7505 0,9716 21 23 0,6227 0,8063 23 24 0,4547 0,5888 23 25 0,5823 0,7177 25 26 0,3450 0,4250 50 1 0,0488 1,0552 50 51 0,0078 0,0538 Tabel 3. Data Kapasitor yang terpasang Nama Bus Daya Reaktif ( kvar ) C1 2 1050 C2 3 600 C3 4 600 C4 5 1800 C5 7 600 C6 20 600 C7 21 1200 C8 24 1500 C9 25 900 C10 50 1200 HASIL DAN PEMBAHASAN Program analisis aliran daya dalam ETAP Power Station akan menghitung besarnya tegangan bus, faktor daya pada percabangan rangkaian, arus, dan aliran daya pada keseluruhan sistem tenaga listrik. Programnya memberikan pilihan sumber tenaga berjenis swing, voltage regulated, dan unregulated. Jenis sistem yang bisa ditangani meliputi sistem radial dan sistem loop. Berbagai medote analisis aliran daya disediakan untuk menghasilkan perhitungan yang paling F.54 ISBN 978-602-99334-1-3

efisien seperti Newton-Raphson, fast decoupled, accelerated Gauss Seidel, apply XFMR phaseshift. Hasil simulasi profil tegangan sistem distribusi sebelum dan setelah pemasangan DG pada suatu bus ditunjukkan pada tabel 4. Hasil simulasi rugi-rugi dayanya ditunjukkan pada tabel 5. Tabel 4. Profil tegangan sistem distribusi Tegangan sistem distribusi (Volt) Bus Sebelum DG Setelah 1 buah DG terhubung dengan bus terhubung 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 12485 12504 12505 12506 12507 12508 12508 12508 12509 12506 2 12476 12496 12499 12500 12500 12501 12501 12502 12502 12499 3 12458 12477 12480 12483 12483 12484 12484 12485 12485 12480 4 12446 12466 12468 12471 12472 12473 12474 12474 12475 12468 5 12459 12479 12481 12484 12485 12489 12489 12490 12490 12481 6 12445 12465 12467 12470 12471 12475 12476 12476 12477 12467 7 12415 12435 12437 12440 12441 12445 12446 12452 12452 12437 8 12339 12360 12362 12365 12366 12370 12371 12377 12390 12362 9 12457 12477 12479 12480 12481 12482 12482 12482 12483 12484 20 12485 12504 12505 12506 12507 12508 12508 12508 12509 12506 21 12459 12479 12480 12481 12481 12482 12482 12483 12483 12480 22 12438 12457 12459 12460 12460 12461 12461 12462 12462 12459 23 12384 12404 12405 12406 12407 12408 12408 12408 12409 12405 24 12421 12441 12443 12444 12444 12445 12445 12446 12446 12443 25 12335 12356 12357 12358 12359 12359 12360 12360 12360 12357 26 12326 12346 12347 12348 12349 12350 12350 12350 12351 12347 Rerata perbaikan tegangan (volt) 19,87 21,62 23,37 24,06 25,75 26,06 27,12 28,44 22,06 Tabel 4 (lanjutan) Tegangan sistem distribusi (Volt) Bus Sebelum DG Setelah 1 buah DG terhubung dengan bus terhubung 20 21 22 23 24 25 26 1 12485 12505 12507 12507 12509 12510 12510 12510 2 12476 12496 12499 12499 12501 12502 12502 12502 3 12458 12478 12480 12480 12483 12484 12484 12484 4 12446 12466 12468 12468 12471 12472 12472 12472 5 12459 12479 12481 12481 12484 12485 12485 12485 6 12445 12465 12467 12467 12470 12471 12471 12471 7 12415 12435 12437 12437 12440 12441 12441 12441 8 12339 12360 12362 12362 12365 12366 12366 12366 9 12457 12477 12479 12479 12482 12483 12483 12483 20 12485 12505 12507 12507 12509 12510 12510 12510 21 12459 12479 12488 12488 12491 12492 12492 12492 22 12438 12458 12467 12481 12470 12471 12471 12471 23 12384 12404 12413 12413 12429 12430 12431 12431 24 12421 12442 12451 12451 12466 12476 12468 12468 25 12335 12356 12365 12365 12381 12382 12394 12394 26 12326 12347 12356 12356 12371 12372 12384 12391 Rerata perbaikan tegangan (volt) 20,25 24,94 25,82 30,88 32,44 33,5 33,94 Prosiding SNST ke-3 Tahun 2012 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang F.55

F.10. Analisis dampak pemasangan distributed generation (DG)... (Agus Supardi dan Romdhon Prabowo) Tabel 5. Rugi-rugi daya sistem saat 1 buah DG terhubung pada berbagai bus Rugi-rugi daya aktif sistem distribusi (kw) Sebelum Setelah 1 buah DG terhubung dengan bus Saluran DG 1 2 3 4 5 6 7 8 9 20 21 22 23 24 25 26 Terhubung 1-2 9,8 9,8 8,8 8,8 8,8 8,8 8,8 8,8 8,8 8,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,8 9,7 9,7 50-1 25,8 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 24,5 2-3 9,4 9,4 9,4 8,3 8,3 8,3 8,3 8,3 8,2 9,4 9,4 9,4 9,4 9,4 9,4 9,4 9,4 2-9 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,3 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 0,6 3-4 3,9 3,9 3,9 3,9 3,4 3,4 3,4 3,4 3,4 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 3,9 4-5 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 3,9 3,9 3,9 3,9 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 5-6 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,0 1,0 1,0 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 6-7 2,6 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 1,6 1,6 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 7-8 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 4,0 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 5,7 20-21 26,6 26,6 26,6 26,6 26,6 26,6 26,6 26,6 26,6 26,6 26,6 23,3 23,3 23,3 23,3 23,3 23,3 21-22 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,1 0,3 0,3 0,3 0,3 21-23 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 28,0 23,1 23,1 23,1 23,1 23-24 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,8 4,2 4,8 4,8 23-25 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 5,5 3,5 3,5 25-26 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0,1 0 0,0 Total 129,2 127,8126,8125,7125,2124,3124 123,1121,3126,5127,8124,5124,3119,6119 117,4 117,4 Tegangan nominal sistem distribusi standar IEEE 18 bus adalah sebesar 12,5 kv. Berdasarkan tabel 4, profil tegangan sistem distribusi akan menjadi lebih kecil dari tegangan nominalnya ketika sistem distribusi mulai menyalurkan energi listrik ke beban. Pada saat belum terpasang DG, besarnya tegangan pada bus 1 (bus yang terletak paling dekat dengan sumber) sebesar 12485 volt, sedangkan tegangan pada bus 26 (bus yang terletak paling jauh dari sumber) sebesar 12326 volt. Kondisi ini menunjukkan adanya susut tegangan. Tabel 4 menunjukkan bahwa semakin jauh dari sumber maka tegangannya akan semakin kecil. Hal ini sesuai dengan Hukum Ohm yang menyatakan besarnya tegangan berbanding lurus dengan arus dan impedansi saluran. Semakin panjang saluran, maka impedansinya akan semakin besar sehingga susut tegangannya akan semakin besar. Dampaknya profil tegangan pada bus yang terjauh akan menjadi paling rendah bila dibandingkan dengan tegangan pada bus yang lainnya. Profil tegangan sistem distribusi akan naik ketika suatu DG dihubungkan pada suatu bus seperti yang ditunjukkan pada tabel 4. Pada penyulang 1 yang menyuplai beban dari bus 1 bus 9, terlihat bahwa kenaikan tegangan yang paling kecil (= 19,87 volt) terjadi ketika DG dihubungkan pada bus 1 dan kenaikan tegangan yang paling besar (= 28,44 volt) terjadi ketika DG dihubungkan pada bus 8. Pada penyulang 2 yang menyuplai beban dari bus 20 bus 26, terlihat bahwa kenaikan tegangan yang paling kecil (= 20,25 volt) terjadi ketika DG dihubungkan pada bus 20 dan kenaikan tegangan yang paling besar (= 33,94 volt) terjadi ketika DG dihubungkan pada bus 26. Hal ini disebabkan adanya perubahan arus yang mengalir ketika DG dihubungkan pada sistem distribusi. Sebelum terpasang DG, arus mengalir dari power grid menuju ke bus tersebut. Sesudah terpasang DG, arus akan mengalir dari bus tersebut ke bus yang lainnya. Besarnya arus yang mengalir ditentukan oleh kapasitas DG dan besarnya beban yang terhubung. Pemilihan lokasi pemasangan DG yang tepat akan menyebabkan arus yang mengalir pada suatu saluran akan berkurang secara signifikan sehingga akan memperkecil susut tegangannya. Berdasarkan tabel 4, lokasi pemasangan DG yang tepat pada penyulang 1 adalah pada bus 8, sedangkan pada penyulang 2 adalah pada bus 26. Rugi-rugi daya pada sebuah saluran juga dipengaruhi oleh besarnya arus dan impedansi saluran sesuai dengan rumusan P = I 2 R. Sebuah saluran dalam sistem distribusi mempunyai impedansi yang konstan. Oleh karena itu, rugi-rugi dayanya lebih dipengaruhi oleh besarnya arus yang mengalir. Variasi lokasi pemasangan DG akan menghasilkan perubahan arah dan magnitude arus pada sistem, sehingga akan berpengaruh terhadap rugi-rugi dayanya. Pemasangan DG pada lokasi yang tepat akan menghasilkan rugi-rugi yang paling kecil. Tabel 5 menunjukkan bahwa rugirugi daya total sistem sebelum pemasangan DG adalah sebesar 129,2 kw. Rugi-rugi daya total sistem berkurang ketika sebuah DG dihubungkan pada suatu bus tertentu. Besarnya penurunan F.56 ISBN 978-602-99334-1-3

rugi-rugi daya berkisar antar 1,4-11,8 kw. Pemasangan DG di bus 25 atau bus 26 menghasilkan rugi-rugi daya total yang paling kecil (= 117,4 kw). Hal ini berarti bahwa bus 25 atau bus 26 merupakan lokasi pemasangan DG yang paling optimal ditinjau dari kriteria rugi-rugi daya sistem. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemasangan 1 buah DG berkapasitas 250 kw dapat memperbaiki profil tegangan sistem distribusi. Nilai kenaikan tegangannya diantara 19,87-33,94 volt. Kenaikan tegangan terkecil terjadi ketika DG dipasang di bus 1 dan kenaikan tegangan terbesar terjadi ketika DG dipasangan di bus 26. 2. Pemasangan 1 buah DG berkapasitas 250 kw pada bus 25 atau bus 26 akan menghasilkan rugirugi daya sistem yang paling kecil yaitu sebesar 117,4 kw. DAFTAR PUSTAKA Delfino, B., 2002, Modeling of the integration of distributed generation into the electrical system, Proceedings of the 2002 IEEE Power Engineering Society Summer Meeting, Volume 1, Pages: 170 175 Grady, W.M., Samotyj, M.J., and Noyola, A.H, 1992, The application of network objective functions for minimizing the impact of voltage harmonics in power systems, in IEEE Trans. on Power Delivery, vol.7. no.3, pp. 1379-1385 Kirawanich, P., O Connell, R.M., and Brownfield, G., 2004, Microturbine harmonic impact study using ATP-EMTP, in 2004 11 th International Conf. on Harmonics and Quality of Power, pp. 117-122 Wang C. and Nehir, M. H, 2003, Analytical approaches for optimal placement of distributed generation sources in distribution system, IEEE Transaction on Power Systems, in press Willis, H. L. and Scott, W. G., 2000, Distributed Power Generation Planning and Evaluation, Marcel Dekker, Inc. Prosiding SNST ke-3 Tahun 2012 Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang F.57