STUDI TENTANG UPAYA UPT

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Telah menjadi kesepakatan nasional dalam pembangunan ekonomi di daerah baik tingkat

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB V PEMBAHASAN. mengkaji hakikat dan makna dari temuan penelitian, masing-masing temuan

PERAN DINAS KOPERASI DAN UKM DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DI KOTA SAMARINDA

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum masyarakat nelayan desa pesisir identik dengan kemiskinan,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

PERAN MANAJER RUMAH TANGGA SEBAGAI STRATEGI DALAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PESISIR DI KABUPATEN SITUBONDO

PERANCANGAN PROGRAM. 6.5 Visi, Misi dan Tujuan Pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lampung Barat

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Definisi perikanan tangkap Permasalahan perikanan tangkap di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

2015 KEHIDUPAN MASYARAKAT NELAYAN KECAMATAN GEBANG KABUPATEN CIREBON

STUDI PERBANDINGAN PERKEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN KOTA TEGAL DAN KABUPATEN TEGAL TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. dimanfaatkan secara optimal dapat menjadi penggerak utama (prime mover)

Paparan Walikota Bengkulu

STUDI TENTANG PEMBERDAYAAN NELAYAN RUMPUT LAUT DI BONTANG KUALA KECAMATAN BONTANG UTARA KOTA BONTANG

docking kapal perikanan; (2) mengkaji kelayakan finansial di bidang usaha pelayanan jasa docking kapal perikanan sebagai bagian upaya dalam

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA MINA PERDESAAN DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT NELAYAN DI KEL. MALALAYANG 1 TIMUR KEC. MALALAYANG KOTA MANADO

MELIHAT POTENSI EKONOMI BAWEAN pada acara

VISI MISI KOTA BONTANG PERIODE

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terluas di

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam peningkatan kesejahteraan penduduk dapat dilakukan apabila

I. PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan kekayaan sumber daya alam yang begitu besar, seharusnya Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan. Oleh sebab itu, banyak

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang terdiri dari belasan ribu

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KINERJA. VISI DAN MISI SKPD

KOORDINASI CAMAT DENGAN KEPALA DESA DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DI DESA WANASARI KECAMATAN MUARA WAHAU KABUPATEN KUTAI TIMUR

7 SOLUSI KEBIJAKAN YANG DITERAPKAN PEMERINTAH TERKAIT SISTEM BAGI HASIL NELAYAN DAN PELELANGAN

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH

Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Agropolitan Sendang Kabupaten Tulungagung

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

PERSEN TASE (%) Dinas Kelautan dan Perikanan ,81 JUMLAH ,81

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 8 TAHUN 2012

PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT OLEH PEMERINTAH DESA DI DESA CIMINDI KECAMATAN CIGUGUR KABUPATEN PANGANDARAN NENA NURHASANAH ABSTRAK

C. URUSAN PILIHAN YANG DILAKSANAKAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari

RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN Forum SKPD

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

VISI. MENJADI KABUPATEN PESISIR DAN PERBATASAN YANG UNGGUL, KOMPETITIF dan BERKEADILAN dengan Mensebatikan PERPADUAN NILAI AGAMA DAN BUDAYA

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi masyarakat dalam bidang perikanan di Indonesia, telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN PUBLIK DI KECAMATAN MELAK KABUPATEN KUTAI BARAT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Oleh : Rista Dewi Putriana, Hartuti Purnaweni

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG Tahun Anggaran 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkumpulnya nelayan dan pedagang-pedagang ikan atau pembeli ikan dalam rangka

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

agribisnis untuk mencapai kesejahteraan wilayah pedesaan (prospherity oriented) (Bappeda Kabupaten Lampung Barat, 2002). Lebih lanjut Bappeda

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tentang Hukum Laut (United. lurus kepulauan yang disebut sebagai perairan kepulauan 1

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan Negara kepulauan/bahari. Dua pertiga luas wilayah

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Untuk peningkatan taraf hidup masyarakat wilayah pesisir, maka harus dilakukan pembangunan. Namun, pembangunan tersebut harus juga

SKPD : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kota Denpasar Indikator Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. dan 25,14 % penduduk miskin Indonesia adalah nelayan (Ono, 2015:27).

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari yang terdapat di daratan hingga di lautan. Negara Kesatuan Republik

I. PENDAHULUAN buah pulau dengan luas laut sekitar 5,8 juta km 2 dan bentangan garis

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PRODUKTIVITAS PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. bidang nasional dan ekonomi. Di mana dalam suatu proses perubahan tersebut haruslah

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

Iftakhul Nuraida 1 Dr. Rita Kala Linggi, M.Si 2 Dr. Anwar Alaydrus, S.Sos, MM 3

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH

PENATAAN PEMUKIMAN NELAYAN TAMBAK LOROK SEMARANG

HALAMAN PERSETUJUAN PENERBITAN ARTIKEL EJOURNAL

4 PEMBANGUNAN PERIKANAN DI WILAYAH PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Propinsi Jawa Barat. Alasan peneliti

PENGELOLAAN PENDAPATAN ASLI DESA (Studi Kasus di Desa Ngombakan Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo Tahun 2014)

FUNGSI CAMAT DALAM PEMBINAAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA DI DESA MUARA BENGKAL KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH PROVINSI Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional. Peran terpenting sektor agribisnis saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. daratannya. Selain itu, Indonesia juga merupakan Negara dengan garis

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

Transkripsi:

ejournal Ilmu Pemerintahan, 2016, 4 (4): 1579-1588 ISSN 2477-2458, ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 STUDI TENTANG UPAYA UPT. DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI KELURAHAN MUARA JAWA PESISIR KECAMATAN MUARA JAWA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Muhammad Fitrah 1 Abstrak Studi Tentang Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan di Kelurahan Muara Jawa Pesisir Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara, dibawah bimbingan Bapak Dr. Anwar Alaydrus, S.Sos, MM sebagai Pembimbing I dan Bapak Eddy Iskandar, S.Sos. M,Si sebagai Pembimbing II. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di Kelurahan Muara Jawa Pesisir Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara dan Hambatan-hambatan upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di Kelurahan Muara Jawa Pesisir Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Dengan menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah data model interaktif yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di kelurahan Muara Jawa Pesisir dimana UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan memberikan pembinaan kepada masyarakat nelayan. Selain itu, hambatan-hambatan upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di Kelurahan Muara Jawa Pesisir adalah kurangnya jumlah pegawai di kantor UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan dan kurangnya fasilitas yang diperlukan sehingga dalam proses pelaksanaan tugasnya tidak berjalan dengan baik dan lancar yang mengakibatkan timbulnya ketidakpuasan masyarakat nelayan di Kelurahan Muara Jawa Pesisir. 1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: fitrahmuhammad72@gmail.com

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1579-1588 Kata Kunci: UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan, Pemberdayaan Masyarakat Nelayan PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar di dunia dengan melihat perairan lebih besar/lebih luas dari daratan yang ada, sehingga bahwa akan kaya sumber daya alam yang ada di perairan. Ketersediaan sumberdaya alam diwilayah daratan dan daya dukungnya yang semakin terbatas telah mengubah focus perhatian pemerintah kesektor kelautan dan perikanan yang masih memberikan peluang dan harapan dimasa mendatang. Sejalan dengan ini, regulasi tentang pengelolaan perikanan telah di atur dalam UU nomor 31 tahun 2004 yang menegaskan bahwa pengelolaan Sumber daya alam ikan perlu dilakukan sebaikbaiknya berdasarkan keadilan dan pemerataan dalam pemanfaatannya dengan mengutamakan perluasan kesempatan kerja dan peningkatan tariff hidup nelayan. Wilayah Muara Jawa Pesisir perekonomian masyarakatnya rata rata masih bertumpu pada sector perikanan. Ini membuktikan bahwa salah satu mata pencarian / bidang usaha yang menjadi basis perekonomian masyarakat adalah melakukan penangkapan ikan/nelayan. Dinas Kelautan dan Perikanan Kutai Kartanegara terus melakukan pembenahan diri dari masalah infrastruktur, pembangunan perikanan terus dioptimalkan, dan pemberdayaan masyarakat nelayan, segala aset aset yang terkait dengan kelautan perikanan terus dikembangkan. Pemberdayaan masyarakat nelayan yang dilakukan oleh UPTD Dinas Kelautan dan Perikanan Muara Jawa yang diberdayakan adalah masyarakat nelayan Kelurahan Muara Jawa Pesisir. Permasalahan internal yang menyulitkan usaha usaha nelayan Muara Jawa Pesisir adalah keterbatasan pendidikan, kurangnya kesempatan untuk mengakses dan menguasai teknologi yang lebih modern, dan tidak memiliki modal yang cukup.. Adapun permasalahan eksternal yang dirasakan para masyarakat nelayan Muara Jawa Pesisir, seperti makin terbatasnya potensi sumber daya laut yang bias di manfaatkan, persaingan yang makin insentif, mekanisme pasar, posisi tawar dihadapan tengkulak yang membuat nelayan makin tidak berdaya. Kerangka Dasar Teori Pengertian Upaya Menurut Poerwadarminta (1991:574), upaya adalah usaha untuk menyampaikan maksud, akal dan ikhtiar. Upaya merupakan segala sesuatu yang bersifat mengusahakan terhadap sesuatu hal supaya dapat lebih berdaya guna dan berhasil guna sesuai dengan maksud, tujuan dan fungsi serta manfaat suatu hal tersebut dilaksanakan. Upaya sangat berkaitan erat dengan penggunaan sarana prasarana dalam menunjang kegiatan tersebut, agar berhasil maka digunakanlah suatu cara, metode dan alat penunjang yang lain. 1580

Studi tentang Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan (Muhammad Fitrah) Dinas Kelautan dan Perikanan Dinas Kelautan Dan Perikanan (DKP) Kutai Kartanegara merupakan salah satu saruan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang bertugas untuk melaksanakan kewenangan desentralisasi dan dokesentrasi di bidang Kelautan dan Perikanan. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Kartanegara dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara No 12/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara (Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara Tahun 2008 Nomor 12). Strategi Dan Kebijakan Dinas Kelautan Dan Perikanan Dengan melihat kondisi dan permasalahan yang dihadapi pada sektor kelautan dan perikanan selama ini, melalui tujuan dan sasaran yang diharapkan maka strategi pembangunan kelautan dan perikanan yang di tempuh adalah : 1. Meningkatkan mutu disiplin, etos kerja dan profesionalisme lembaga serta aparatur dan masyarakat perikanan. 2. Memacu peningkatan produksi dan produktivitas perikanan untuk pemenuhan pangan dalam negeri dan ekspor. 3. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya ikan sebagai sumber makanan yang bergizi bagi kesehatan masyarakat. Kebijakan pembangunan kelautan dan perikanan dalam rangka mengelola dan memanfaatkan sumberdaya kelautan dan perikanan, meliputi : 1. Mengembangkan pendidikan dan pelatihan bagi aparatur dan masyarakat kelautan dan perikanan. 2. Memperkuat dan mengembangkan usaha perikanan tangkap secara efisien, lestari dan berbasis kerakyatan. 3. Mengembangkan dan memperkokoh industry penangan dan pengelohan serta pemasaran hasil perikanan. Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Dalam rangka Mencapai tujuan sasaran pembangunan perikanan dan pemberdayaan masyarakat, maka adapun upaya-upaya UPT Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara sebagai berikut : 1. Peningkatan sarana dan prasarana budidaya perikanan untuk. 2. Pengembangan Kapasitas SDM pembudidaya ikan. 3. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir. 4. Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan. 1581

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1579-1588 Pengertian Pemberdayaan Menurut Suhendra (2006: 75) pemberdayaan masyarakat dapat diartikan bahwa masyarakat diberi kuasa dalam upaya untuk menyebar kekuasaan melalui pemberdayaan masyarakat organisasi agar mampu menguasai atau berkuasa atas kehidupannya untuk semua aspek kehidupan politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan, pengelolaan lingkungan dan sebagainya. Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan menurut arti secara bahasa adalah proses, cara, perbuatan membuat berdaya, yaitu kemampuan untuk melakukan sesuatu atau kemampuan bertindak yang berupa akal, ikhtiar atau upaya (Depdiknas, 2003). Dalam beberapa kajian mengenai pembangunan komunitas, pemberdayaan masyarakat sering dimaknai sebagai upaya untuk memberikan kekuasaan agar suara mereka didengar guna memberikan kontribusi kepada perencanaan dan keputusan yang mempengaruhi komunitasnya. Menurut Mubarak (2001) pemberdayaan masyarakat dapat diartikan sebagai upaya untuk memulihkan atau meningkatkan kemampuan suatu komunitas untuk mampu berbuat sesuai dengan harkat dan martabat mereka dalam melaksanakan hak-hak dan tanggung jawabnya selaku anggota masyarakat. Masyarakat Nelayan Nelayan merupakan kelompok masyarakat pesisir yang secara langsung mengusahakan dan memanfaatkan sumberdaya ikan melalui kegiatan penangkapan dan budidaya.kelompok ini pula mendominasi pemukiman di wilayah pantai pada pulau-pulau besar dan kecil di Indonesia (Nikijuluw, 2003). Menurut Kusnadi (2009), Masyarakat nelayan adalah masyarakat yang hidup, tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. Metode Penelitian Pada penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Key Informan yang dipilih adalah Kepala Kantor UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara Jawa, dan informan adalah dua Pegawai Kantor UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara Jawa dan Masyarakat Nelayan di Kelurahan Muara Jawa Pesisir. Jenis data yang digunakan adalah data yang berbentuk tulisan dan data yang berbentuk tulisan dan data yang berbentuk lisan (kata-kata). Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yang berasal dari wawancara terhadap informan dan 1582

Studi tentang Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan (Muhammad Fitrah) sumber data sekunder yang berasal dari dokumen, buku, laporan, dan lain-lain. Adapun teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi kepustakaan. Data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dan diinterpretasi melalui reduksi data yang diperoleh, kemudian data dipilah, dan disajikan yang pada akhirnya ditarik kesimpulan atas jawaban-jawaban yang diperoleh dari informan. Kualitas atau keabsahan data menggunakan triangulasi dengan membandingkan hasil wawancara antara informan satu dengan informan lainnya dan juga dengan dokumen yang berkaitan dengan penelitian. Hasil Penelitian Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan di Kelurahan Muara Jawa Pesisir Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data sebagai berikut, selanjutnya adalah pembahasan dari penelitian untuk mengetahui kondisi yang terjadi mengenai Upaya UPT. Dinas Kelautan Dan Perikanan Dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Di Kelurahan Muara Jawa Pesisir Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara yang meliputi: Peningkatan sarana dan prasarana, Pengembangan kapasitas pembudidaya ikan, Pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan, Peningkatan masyarakat nelayan dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan serta Hambatan-hambatan Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di kelurahan Muara Jawa Pesisir Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara. Peningkatan Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara Jawa tidak bisa untuk memenuhi kebutuhan msyarakat nelayan pada umumnya seperti badan kapal, mesin kapal, dan alat tangkap, semua itu kebijakan dari Kabupaten dan Provinsi. Pihak UPT hanya bisa membantu dalam melengkapi berkas-berkas yang diperlukan dalam setiap pengajuan permohonanan bantuan dalam bentuk proposal, lebih dari itu, pihak UPT tidak bisa berwenang lebih jauh, karena Kabupaten yang menentukan apakah proposal dapat diterima atau tidak dan apakah layak untuk diberikan bantuan. Pengembangan Kapasitas Pembudidaya Ikan Pengembangan kapasitas SDM pembudidaya ikan tidak jauh berbeda dengan upaya sebelumnya yaitu pembinaan. Namun dalam hal ini, kurangnya bantuan dari Kabupaten UPT. Dinas Kelautan dan perikanan sangat jarang mengadakan pelatihan sehingga sangat ketinggalan jauh masyarakat nelayan untuk mengetahui secara materi, padahal dari UPT. Dinas Kelautan dan perikanan 1583

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1579-1588 selalu mengusulkan program tersebut ke Kabupaten tetapi yang menurut Kepala kantor UPT. Dinas Kelautan dan perikanan karena kurangnya anggaran yang ada di Kabupaten tersebut menjadi penghalang atau penghambat untuk setiap kali melakukan program pemberdayaan masyarakat nelayan. Sehingga SDM pembudidaya ikan masih sangat jauh yang diharapkan. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Nelayan Masyarakat nelayan di wilayah Kelurahan Muara Jawa Pesisir dari segi perekonomian pun masih sangat tidak jelas padahal dari hasil penelitian yang telah dilakukan pendapatan masyarakat nelayan itu tidaklah kecil namun karena adanya ketergantungan dari pengepul tadi pendapatan mereka pun tidak bisa dipastikan. Nelayan kelurahan Muara Jawa Pesisir masih tetap berada dalam taraf social ekonomi yang sederhana seperti nelayan yang turun ke laut masih mengandalkan alat penangkapan yang masih tradisional. Nelayan tradisional masih mengandalkan perahu dayung, walaupun sudah ada sebagian nelayan yang memiliki perahu atau kapal yang digerakkan dengan mesin temple, tetapi alat tangkap yang digunakan masih berupa pancing, jarring, jala dan pukat. Karena itu hasil yang diperoleh sangat terbatas dan tidak mampu bersaing dengan daerah lain. Selain itu adanya keterbatasan pendidikan, kemampuan dan keterampilan serta teknologi yang dipunyai, membuat mereka kurang mampu menghadapi tantangan alam, karena hasil tangkapan tidak menentu, yang bergantung pada musim dan cuaca. Kondisi kehidupan ekonomi masyarakat nelayan dengan penghasilan yang tidak menentu dan tidak mampu menghadapi tantangan alam yang buruk dengan peralatan yang sederhana meskipun sudah ada peralatan yang digerak oleh mesin namun semua itu belum mampu membuat masyarakat nelayan masih berada tetap posisi garis kemiskinan secara ekonomi terutama pada buruh nelayan. Peningkatan Masyarakat Nelayan dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan Dari pengawasan dan pengendalian, UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan telah membuat kelompok pengawasan masyarakat yang disingkat PokWasMas, namun untuk diwilayah kelurahan Muara Jawa Pesisir belum ada, dan dari pihak pun akan segerakan untuk terbentuknya kelompok pengawasan tersebut sehingga pengendalian terhadap sektor kelautan dan dikelola dan dijalankan bersama-sama. Dan sangat penting untuk setiap wilayah memiliki kelompok pengawasan masyarakat tersebut. Masalah yang berkaitan dengan kelautan pun bisa diselesaikan dengan sesuai aturan yang berlaku atau dimusyawarahkan secara baik jika ada masalah yang timbul dan berkaitan dengan PokWasMas, UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan dan lingkungan kelautan. 1584

Studi tentang Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan (Muhammad Fitrah) Hambatan-Hambatan Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan di Kelurahan Muara Jawa Pesisir Kecamatan Muara Jawa Kabupaten Kutai Kartanegara Kurangnya jumlah person yang ada di UPT. Dinas kelautan dan Perikanan yang menjadi faktor utama, minimnya fasilitas dikantor seperti computer sehingga menghambat masyarakat nelayan dalam melengkapi berkas pengajuan proposal mereka, belum adanya anggaran operasional dan masih banyak yang menjadi faktor penghambat UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan khususnya dikelurahan Muara Jawa Pesisir. Bantuan-bantuan seperti sarana dan prasarana untuk masyarakat nelayan pun tidak dapat teroptimalisasi dengan sesuai harapan, UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan mengharapkan agar semua masyarakat atau kelompok nelayan mendapatkan sarana dan prasarana yang mereka butuhkan, namun tidak semua kelompok bisa mendapatkan karena adanya seleksi berkas proposal dan yang memenuhi persyaratan yang akan mendapatkan, sehingga kadang terjadinya kesenjangan sosial. Tingkat SDM yang rendah diduga sebagai salah satu acuan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan. Dari sebagian besar kelompok masyarakat nelayan kebanyakan dari anggotanya tingkat pendidikan masih minim. Ketergantungan masyarakat nelayan terhadap pengepul ikan dan kurangnya pengawasan dan pengendalian menjadi permasalahan yang harus diselesaikan UPT. Dinas Kelautan dan perikanan maupun Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Kartanegara. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka penulis menyimpulkan sebagai berikut: 1. Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara Jawa menekankan pada upaya diantaranya sarana dan prasana menjadi faktor penting yang harus di upayakan oleh pemerintah agar masyarakat nelayan khususnya di Kelurahan Muara Jawa Pesisir mendapatkan kebutuhan mereka agar dapat menjalankan kehidupan mereka sebagai masyarakat nelayan yang dapat bersaing dengan nelayan di daerah lainnya. 2. Sarana dan prasarana merupakan faktor penting dalam menunjang usaha perikanan para masyarakat nelayan. Sarana dan prasarana merupakan sebuah urat nadi dari berbagai macam kegiatan dan usaha. Minimnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh para masyarakat nelayan di daerah kelurahan Muara Jawa Pesisir yang masih tertinggal sangat mempengaruhi perkembangan usaha mereka. Pemerintah daerah harus bekerja sama dengan pemerintah pusat untuk melihat keadaan dan kemudian memberikan bantuan pembangunan sarana dan prasarana penunjang bagi masyarakat nelayan. 1585

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1579-1588 3. Pengembangan kapasitas pembudidaya ikan di Kelurahan Muara Jawa Pesisir masih sangat minim sehingga masih jauh pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki oleh para nelayan. 4. Pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan untuk saat ini masyarakat nelayan masih adanya ketergantungan ekonomi terhadap punggawa/pengepul dalam hasil jualan mereka yang tidak menentu. 5. UPT. Dinas Kelautan dan perikanan Kecamatan Muara Jawa hanya sekedar memfasilitasi dalam pembentukan kelompok pengawasan masyarakat (PokWasMas) dimana masyarakat dan UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan sama-sama memiliki tanggung jawab dalam melakukan pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan. 6. Hambatan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan melalui UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara Jawa adalah bantuan sarana yang di terima untuk tiap kelompok masyarakat nelayan harus melalui tahapan lolos verifikasi proposal, karena tidak semua kelompok masyarakat nelayan mendapat bantuan sarana, akibatnya sebagian besar kelompok masyarakat nelayan merasa kecewa tidak bisa mengembangkan penghasilannya. 7. Kurangnya jumlah pegawai, tidak adanya anggaran operasional dan minimnya fasilitas menjadi hambatan-hambatan yang dihadapi oleh UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara Jawa. Saran Berdasarkan beberapa simpulan dari penulis diatas,maka adapun saan-saran sebagai berikut : 1. UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara Jawa sebaiknya menambah jumlah pegawai di kantor agar pelayanan dan pembinaan dapat berjalan efektif dan efisiensi. 2. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Kartanegadara sebaiknya memberikan dukungan penuh terhadap UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara jawa dalam memberikan bantuan material maupun non material agar upaya-upaya yang dilakukan dapat berjalan dengan sesuai harapan. 3. Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kutai Kartanegara sebaiknya membenahi atau memperbaiki setiap prasarana yang ada, dan yang belum ada agar segera dicarikan solusinya. 4. UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan sebaiknya melakukan pendataan ulang pada masyarakat nelayan atau kelompok nelayan mana yang nelayan asli dan mana yang bukan, sehingga bantuan-bantuan di masyarakat nelayan asli dapat secara merata. 1586

Studi tentang Upaya UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan (Muhammad Fitrah) 5. Pengembangan kapasitas SDM pembudidaya ikan menekankan agar keterlibatan masyarakat nelayan lebih aktif dalam setiap pembinaan yang dilakukan oleh UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan diluar anggaran mereka. 6. UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara Jawa harus lebih aktif dan rutin dalam melakukan pembinaan agar SDM pembudidaya ikan dapat menjadi lebih terarah dalam melakukan pengolahan maupun dalam penghasilan. 7. UPT. Dinas Kelautan dan Perikanan Kecamatan Muara Jawa agar segera membentuk POKWASMAS di Kelurahan Muara Jawa Pesisir, sehingga dalam pengawasan dan pengendalian pada sektor kelautan dapat lebih terjaga akan sumber daya perikanannya. 8. Perlu adanya sosialisasi dari lembaga institusi publik atau pemerintah untuk membantu para nelayan dalam hal permodalan seperti memfasilitator antara nelayan dengan lembaga permodalan baik itu bank, koperasi atau lembagai lain, sehingga para nelayan tidak lagi meminjam bantuan dari non bank seperti pengepul ikan atau punggawa. Daftar Pustaka Adi, Isbandi R. (2003). Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat, dan Intervensi Komunitas. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Aziz Muslim, 2009, Metodologi Pengembangan Masyarakat. Bandung Humaniora. Hikmat, Harry. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung. Humaniora. Kusnadi. 2006. Filosofi Pemberdayaan Masyarakat Pesisir. Bandung. Humaniora. Miles, M.B dan Huberman, A.M, 1992. Analisa Data Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy. J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya. Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta. Ghalia Indonesia. Nikijuluw Victor, 2001. Populasi dan Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir serta Strategi Pemberdayaan Mereka Dalam Konteks Pengelolaan Sumberdaya Peisisir Secara Terpadu. Bogor: IPB Bogor. Prijono, S. O. dan Pranarka A.M.W. 1996. Pemberdayaan (konsep, kebijakan dan implementasi). Jakarta. CSIS. Poerwadarminta, 1991, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Suhendra, K.2006. Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta. Pustaka Belajar. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung. CV Alfabeta. Sugiyono. 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV Alfabeta. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV Alfabeta. 1587

ejournal Ilmu Pemerintahan, Volume 4, Nomor 4, 2016: 1579-1588 Suryoto Usman. 2004. Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta. Pustaka Belajar. Sumber Internet: http://dkp.kutaikartanegara.go.id (diakses 12 April 2016) 1588