BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. dan rintangan seakan ingin menguji kelayakan strategi pembangunan. masyarakat. Beratnya permasalahan ini memang sulit untuk ditawar

BAB I PENDAHULUAN. mengikrarkan diri sebagai bangsa yang merdeka silih berganti masalah dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manfaat ekonomi yang menjadi tujuan dibentuknya dunia usaha.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Witel Sumbar yang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Program Corporate Social Reponsibility (CSR) merupakan salah satu kewajiban

wbab I PENDAHULUAN No Indikator Satuan Tahun 2011 *) TAHUN 2012 **) PERKEMBANGAN TAHUN Jumlah % Jumlah % Jumlah %

BAB 1 PENDAHULUAN. kunci dari konsep pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development)

BAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dibandingkan dengan sumber penerimaan lain (non pajak).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1 Perkembangan Data Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Besar (UMKM) tahun No Indikator Satuan.

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Badan Usaha Milik Negara ( BUMN) memiliki peran, dan fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kota ataupun kabupaten untuk berlomba-lomba mengembangkan daerahnya di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kesuksesan pembangunan dalam masa globalisasi saat ini mengarah kepada

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) memainkan suatu peran yang sangat vital di dalam pembangunan dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Muhammad Rizki, 2015

Statistik KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian. karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja.

Bab I. Pendahuluan. kategori tersebut dapat digolongkan menjadi pekerja informal. Berdasarkan data BPS

Statistik KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Setelah disahkannya Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, peternakan serta jasa sangat erat kaitan dan apabila telah terjalin kerjasama yang

PERAN KELEMBAGAAN PERBANKAN DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH NASIONAL BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

Tabel 1. Perkembangan Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Skala Usaha Tahun Atas Dasar Harga Konstan 2000

BAB I PENDAHULUAN. Tabel Perbandingan Ekspor UMKM dan Usaha Besar

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi

I. PENDAHULUAN. bentuk investasi kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Dengan

PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah suatu usaha yang

I. PENDAHULUAN. Ketika krisis melanda Indonesia sejak tahun 1997 usaha kecil berperan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembangunan regional, pengembangan jiwa kewirausahaan sangat

BAB I PENDAHULUAN. dihadapi dunia usaha termasuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) saat

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. memiliki tempat tersendiri dalam perkembangan ekonomi Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya lokal dan proses produksi sederhana yang produknya dijual secara lokal telah

Dampak Positif UMKM Perempuan Kurangi Angka Kemiskinan

BAB 1 PENDAHULUAN. korporasi tidak hanya dituntut memiliki kepedulian pada isu-isu lingkungan

I. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia berdasarkan data statistik tahun 2004, dapat dilihat dari

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan ekonomi yang memegang peranan penting dalam menopang. pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Penilaian kinerja keuangan

I. PENDAHULUAN. Pemikiran yang mendasari Corporate Social Responsibility yang selanjutnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan melalui. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mewajibkan seluruh

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional sebagai rangkaian upaya pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan situasi global dan lokal bagi dunia bisnis, perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. harapan untuk memajukan pertumbuhan ekonomi di lingkup Indonesia, akan tetapi tidak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap. 1. Peran UMKM terhadap Perekonomian di Indonesia

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. dan masyarakat. Hal ini harus disadari karena kegiatan bisnis terjadi bukan di

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan belaka. Mereka memadang sumbangan kepada masyarakat

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and

2015 PENGARUH KREATIVITAS, INOVASI DAN DIFERENSIASI PRODUK TERHADAP LABA PENGUSAHA

LAMPIRAN. 1. Surat Tugas 2. Daftar hadir peserta pengabdian masyarakat 3. Materi pengabdian masyarakat 4. Foto kegiatan

SKRIPSI. diajukan untuk memenuhi sebagai persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN: Veteran Jawa Timur. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang semakin kokoh di era globalisasi adalah fakta yang mau tidak mau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bagian dari perekonomian nasional mempunyai andil yang besar dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. analisis dalam penelitian ini. Hal-hal yang dimaksud meliputi latar belakang,

BAB III BERBAGAI KEBIJAKAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata- Penyebaran yang merata

PERAN SERTA BANK INDONESIA DALAM PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) *) Oleh : Andang Setyobudi, SE **)

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan pendapatan masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi. stabilitas ekonomi pada khususnya (Ardiana dkk, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. dan potensi pajak yang ada dapat dipungut secara optimal. Langkah-langkah

PENDAHULUAN. dan kesejahteraan rakyat. Selain itu akivitas dan keberhasilan pembangunan juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Guthrie dan Mathews (1985), kemajuan teknologi serta perubahan

BAB IV LANDASAN PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UMKM

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan

I. PENDAHULUAN. negaranya, yaitu sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan progres

BAB I PENDAHULUAN ,83 % , ,10 13,15 % Sumber :

I. PENDAHULUAN. UNIT USAHA Satuan Tahun 2009 Tahun 2010 A. Usaha Mikro, Kecil dan (Unit)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi ini tingkat persaingan antar perusahaan sangat

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan

Perkembangan Indikator Makro Usaha Kecil Menengah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat untuk mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya perekonomian nasional. Menurut Undang-Udang Nomor 25 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya penerapan sistem tata kelola perusahaan yang baik atau Good

TINJAUAN PUSTAKA. Kemitraan merupakan suatu strategi bisnis dimana keberhasilan kemitraan

Ketua Komisi VI DPR RI. Anggota Komisi VI DPR RI

BAB I PENDAHULUAN. sangat strategis dan berperan besar terhadap perekonomian Indonesia. Peran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pengukuran pada setiap tahun pengamatan, terlihat bahwa

BAB I PENDAHULUAN. kondisi tersebut. Seiring dengan dinamika pembangunan, peningkatan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi dan bahkan mengalami peningkatan yang signifikan. Perkembangan Usaha Kecil and Mikro (UKM) yang semakin meningkat ditunjukkan oleh jumlah unit usaha dan pengusaha, serta sumbangannya terhadap penyediaan lapangan kerja Produk Domestik Bruto (PDB) dan ekspor non migas, dimana hal ini tentunya bermuara pada peningkatan pendapatan nasional. Berdasarkan data tahun 2009 dari Kementerian Koperasi dan UKM, persentase jumlah UKM mencapai 99,1 persen dari seluruh unit usaha, yang terdiri dari usaha menengah sebanyak 38.282 ribu unit usaha dan jumlah usaha kecil sebanyak 50,11 juta unit usaha yang sebagian terbesarnya berupa usaha skala mikro. UKM telah menyerap lebih dari 87,73 juta tenaga kerja atau 94,3 persen dari jumlah tenaga kerja pada tahun 2007. Jumlah tenaga kerja ini meningkat rata-rata sebesar 3 persen per tahunnya dari keadaan tahun 2000. Kontribusi UKM dalam PDB Indonesia pada tahun 2007 adalah sebesar 42,61 persen dari total PDB nasional, lebih tinggi daripada kontribusi usaha menengah yang hanya sebesar 13,67 persen, dan hampir menyamai kontribusi usaha besar yang sebesar 43,72 persen. UKM juga

berkontribusi terhadap pendapatan nasional dari sektor non migas, dan mengalami

peningkatan yang cukup signifikan mulai dari tahun 2005 s/d 2007, yaitu senilai 28 miliar rupiah (5,15 % dari total ekspor non migas) pada tahun 2005, menjadi senilai 44,5 miliar rupiah (5,60 % dari total ekspor non migas) pada tahun 2007. Data terinci dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1.1. Perkembangan Data Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Usaha Besar (UB) Tahun 2005 2009 PERKEMBANGAN DATA USAHA MIKRO KECIL. MENENGAH (UMKM) DAN USAHA BESAR (UB) TAHUN 2005-2009 TAHUN GRO W TH NO INDIKATO R SATUAN TAHUN 2005 TAHUN 2006 TAHUN 2007 TAHUN 2008 TAHUN 2009 2005-2009 JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH JUMLAH (%) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 1 Unit Usaha (A+B) 47,022,084.00 49,026,380.00 50,150,263.00 51,414,262.00 52,769,280.00 12.22 - Usaha Mikro (Unit) 45,217,567.00 48,512,438.00 49,608,953.00 50,847,771.00 52,176,795.00 15.39 - Usaha Kecil (UK) (Unit) 1,694,008.00 472,602.00 498,565.00 522,124.00 546,675.00-67.73 - Usaha Menengah(UM) (Unit) 105,487.00 36,763.00 38,282.00 39,717.00 41,133.00-61.01 A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM) (Unit) 47,017,062.00 49,021,803.00 50,145,800.00 51,409,612.00 52,764,603.00 12.22 B. Usaha Besar (UB) (Unit) 5,022.00 4,577.00 4,463.00 4,650.00 4,677.00-6.87 Tenaga Kerja (A+B) 86,305,825.00 90,350,778.00 93,027,341.00 96,780,483.00 98,886,003.00 14.58 2 - Usaha Mikro (Orang) 69,966,508.00 82,071,144.00 84.452.002 87,810,366.00 90,012,694.00 28.65 - Usaha Kecil (UK) (Orang) 9,204,786.00 3,139,711.00 3,278,793.00 3,519,843.00 3,521,073.00-61.75 - Usaha Menengah(UM) (Orang) 4,415,322.00 2,698,743.00 2,761,135.00 2,694,069.00 2,677,565.00-39.36 A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM) (Orang) 83,586,616.00 87,909,598.00 90,491,930.00 94,024,278.00 96,211,332.00 15.1 B. Usaha Besar (UB) (Orang) 2,719,209.00 2,441,181.00 2,535,411.00 2,756,205.00 2,674,671.00-1.64 PDB Atas Dasar Harga Berlaku (A+B) 2,774,281.20 3,171,417.10 37,455,493.00 4,693,809.00 5,294,860.90 90.86 3 - Usaha Mikro (Rp. Milyar) 0.00 1,017,438.70 1,209,622.50 1,510,055.80 1,751,644.60 0 - Usaha Kecil (UK) (Rp. Milyar) 1,049,055.70 329,215.30 386,404.30 472,830.30 528,244.20-49.65 - Usaha Menengah(UM) (Rp. Milyar) 445,576.20 436,769.80 511,841.30 630,339.90 713,262.90 60.08 A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM) (Rp. Milyar) 1,494,631.90 1,783,423.80 2,107,868.10 2,613,226.10 2,993,151.70 100.26 B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) 1,279,649.40 1,387,993.30 1,637,681.20 2,080,582.90 2,301,709.20 79.87 PDB Atas Dasar Harga Konstan 2000 (A+B) 1,750,815.20 1,770,508.30 1,883,549.10 1,997,938.00 2,088,292.30 19.28 4 - Usaha Mikro (Rp. Milyar) 0.00 588,505.90 620,864.00 655,703.80 682,462.40 0 - Usaha Kecil (UK) (Rp. Milyar) 688,159.70 189,666.70 204,395.40 217,130.20 225,478.30-67.23 - Usaha Menengah(UM) (Rp. Milyar) 291,341.60 257,442.60 275,411.40 292,919.10 306,784.60 5.3 A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM) (Rp. Milyar) 979,501.30 1,035,615.30 1,100,670.90 1,165,753.20 1,214,725.30 24.01 B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) 771,314.00 734,893.00 782,878.20 832,184.80 873,567.00 13.26 Total Ekspor Non Migas (A+B) 544,201.80 689,412.50 794,872.10 983,540.40 953,089.90 75.14 5 - Usaha Mikro (Rp. Milyar) 0.00 11,691.00 12,917.50 16,464.80 14,375.30 0 - Usaha Kecil (UK) (Rp. Milyar) 28,048.20 27,636.80 31,619.50 40,062.50 36,839.70 31.34 - Usaha Menengah(UM) (Rp. Milyar) 82,289.90 84,440.10 95,826.80 121,481.00 111,039.60 34.94 A. Usaha Mikro. Kecil dan Menengah (UMKM) (Rp. Milyar) 110,338.10 123,767.90 140,363.80 178,008.30 162,254.50 47.05 B. Usaha Besar (UB) (Rp. Milyar) 433,863.70 565,644.70 654,508.30 805,532.10 790,835.30 82.28 Keterangan : Sumber Data : Website Depkop & UKM *) Angka Sementara **) Angka Sangat Sementara

Perkembangan UKM yang meningkat dari segi kuantitas tersebut belum diimbangi oleh meratanya peningkatan kualitas UKM. Permasalahan klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal yang dihadapi UKM yaitu rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM) UKM dalam manajemen, organisasi, penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku UKM, dan terbatasnya akses UKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UKM diantaranya adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan bahan baku. Juga yang menyangkut perolehan legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar bagi UKM di Indonesia, menyusul tingginya biaya yang harus dikeluarkan dalam pengurusan perizinan. Memperhatikan perkembangan pesat dari UKM serta permasalahannya, maka diperlukan partisipasi atau keterlibatan dari Pemerintah selaku Regulator maupun dari dunia usaha yang lebih besar. Keterlibatan dunia usaha dalam pembinaan dan pengembangan UKM, diterapkan dalam bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). CSR adalah operasi bisnis yang berkomitmen tidak hanya untuk meningkatkan keuntungan perusahaan secara finansial, melainkan pula untuk pembangunan sosial-ekonomi kawasan secara holistik, melembaga dan berkelanjutan. Dengan demikian, CSR merupakan suatu elemen penting dalam kerangka keberlanjutan usaha suatu industri yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan dan

sosial budaya. Definisi secara luas yang di tulis sebuah organiasi dunia World Bisnis Council for Sustainable Development (WBCD) menyatakan bahwa CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarga. P.T. Telekomunikasi Indonesia Tbk. (Telkom) sebagai salah satau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pelaksanaan program CSR ini, membentuk suatu unit yang bernama Telkom Community Development Center (Telkom CDC). Unit ini bertanggung-jawab mengelola Program Corporate Social Responsibility (CSR). Hal ini juga sebagai wujud dari implementasi ketentuan yang mengatur tanggung-jawab sosial BUMN dalam Undang-Undang No. 19 tahun 2003, tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pasal 88 ayat (1) yang menyatakan bahwa BUMN dapat menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi serta pembinaan masyarakat sekitar BUMN, dan ayat (2) yang menyatakan Ketentuan lebih lanjut mengenai penyisihan dan penggunaan laba sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Keputusan Menteri. UU No. 19 tahun 2003 ini mengatur ketentuan mengenai penyisihan dan penggunaan laba BUMN untuk keperluan pembinaan usaha kecil/koperasi dan pembinaan masyarakat sekitar BUMN. Selanjutnya, Pemerintah melalui Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tertanggal 17 Juni 2003 No. KEP-236/MBU/2003 yang telah diubah dengan PERMEN No.05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan

BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, menginstruksikan kepada seluruh BUMN agar membentuk unit tersendiri yang mengelola Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil and Program Bina Lingkungan (PKBL). Sebagai pelaksanaan dari UU No. 19 Tahun 2003, Telkom sebagai BUMN Pembina telah membentuk unit kerja yang mengelola Program Kemitraan and Program Bina Lingkungan dengan nama Telkom Community Development Center (TCDC). Sebagai tindak lanjut dari ketentuan di atas, maka Direksi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) mengeluarkan Keputusan Direksi (KD) Nomor KD 51/PS150/COP-B0030000/2006 tertanggal 13 September 2006 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan and Program Bina Lingkungan (Community Development Center/CDC), yang diperbaharui dengan KD 12/PS150/COP-B03000/2008 tanggal 5 Februari 2008 tentang Organisasi Puast Pengelolaan Program Kemitraan and Program Bina Lingkungan (Community Development Center). Kegiatan CSR yang dilakukan sebagai wujud pelaksanaan PKBL ini berupa : 1. Pemberian pinjaman kepada UKM sehingga dapat meningkatkan modal usaha. 2. Program Pengembangan (Improvement) kepada UKM, baik berupa program Pelatihan dan Seminar. 3. Pelaksanaan pameran hasil produk UKM. Berdasarkan hasil analisa dan evaluasi untuk tahun 2009 (Telkom

Management Consulting Center, 2011, Efektivitas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun 2010. Laporan Project Survey, Bandung), diperoleh hasil sebagai berikut : 4. PT.TELKOM ikut berpartisipasi di 31 Provinsi dari 33 provinsi. 5. Secara Nasional, kontribusi bantuan sebesar 12,63 % atau Rp.153.656.000.000,- dari total nasional Rp.1.216.918.000.000,- 6. Jumlah Mitra Binaan sebanyak : 6.799. Melalui penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami sejauh mana pengaruh dari Program CSR terhadap pengembangan UKM binaan Telkom di Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Langkat. 1.2. Perumusan Masalah 4. Apakah pinjaman dari kegiatan CSR Telkom yang diperoleh berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 5. Apakah pelaksanaan pengembangan (improvement) melalui kegiatan pelatihan dan seminar dari kegiatan CSR Telkom yang diikuti berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 6. Apakah pelaksanaan pameran dari kegiatan CSR Telkom yang diikuti berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan?

7. Apakah tingkat pendidikan pemilik UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 8. Apakah penetapan harga jual produk UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 9. Apakah jumlah tenaga kerja UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 10. Apakah jangkauan pemasaran hasil produk UKM berpengaruh terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan? 1.3. Tujuan Penelitian 11. Menganalisis pengaruh pinjaman yang diperoleh dari kegiatan CSR Telkom terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 12. Menganalisis pengaruh pelaksanaan pengembangan (improvement) melalui kegiatan pelatihan dan seminar yang diikuti dari kegiatan CSR Telkom terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 13. Menganalisis pengaruh pelaksanaan pameran yang diikuti dari kegiatan CSR Telkom terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 14. Menganalisis pengaruh tingkat pendidikan pemilik UKM terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan.

15. Menganalisis pengaruh harga jual produk UKM terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 16. Menganalisis pengaruh jumlah tenaga kerja UKM terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 17. Menganalisis pengaruh jangkauan pemasaran hasil produk UKM terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. Namun dalam penelitian ini, tujuannya dibatasi dengan hanya meneliti kriteria pertumbuhan pendapatan, dengan asumsi yang digunakan adalah perolehan data bersifat objektif dan kuantitatif, serta mengingat banyaknya jumlah mitra binaan yang disurvey. 1.4. Manfaat Penelitian 3. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan CSR Telkom terhadap pertumbuhan pendapatan UKM binaan Telkom CDC Area Medan. 4. Penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana penyampaian aspirasi dan harapan UKM yang masih aktif (eksisting) menjadi UKM binaan Telkom CDC Area Medan, terhadap Program Kemitraan Telkom di masa depan. 5. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran sejauh mana kegiatan CSR antara BUMN dengan UKM dalam rangka mendorong pemberdayaan masyrakat. Selain itu juga dapat dijadikan sebagai model percontohan pelaksanaan Program Kemitraan bagi BUMN yang lain. 6. Memberikan wawasan tambahan untuk penelitian selanjutnya.