II. TINJAUAN PUSTAKA. dibedakan dari bangsa lain meskipun masih dalam spesies. bangsa sapi memiliki keunggulan dan kekurangan yang kadang-kadang dapat

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Kabupaten Kuantan Singingi. Pembentukan Kabupaten Kuantan Singingi didasari dengan Undang-undang

I. TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Kabupaten Kuantan Singingi. Pembentukan kabupaten Kuantan Singingi didasari dengan Undang-undang

TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari pulau Bali. Asal usul sapi Bali ini adalah banteng ( Bos

TINJAUAN PUSTAKA Bangsa-Bangsa Sapi

TINJAUAN PUSTAKA. menurut Pane (1991) meliputi bobot badan kg, panjang badan

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi. Sapi Bali

TINJAUAN PUSTAKA. Penggolongan sapi ke dalam suatu bangsa (breed) sapi, didasarkan atas

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA. dimiliki dapat diturunkan ke generasi berikutnya. Sapi potong merupakan salah

TINJAUAN PUSTAKA. atas sekumpulan persamaan karakteristik tertentu yang sama. Atas dasar

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Menurut Blakely dan Bade (1992), bangsa sapi perah mempunyai

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kerja, dan kebutuhan lainnya. Sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging

PENDAHULUAN. cukup besar, tidak hanya keanekaragaman flora tetapi juga faunanya. Hal ini

TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Umum Kabupaten Kuantan Singingi. Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Siak, Natuna,

MODEL PEMBIBITAN SAPI BALI DI KABUPATEN BARRU PROPINSI SULAWESI SELATAN

PENDAHULUAN. sapi Jebres, sapi pesisir, sapi peranakan ongole, dan sapi Pasundan.

TINJAUAN PUSTAKA. Populasi sapi bali di Kecamatan Benai sekitar ekor (Unit Pelaksana

TINJAUAN PUSTAKA Bangsa Sapi Potong Tropis Bangsa sapi potong tropis adalah merupakan bangsa sapi potong yang berasal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi yang menyebar di berbagai penjuru dunia terdapat kurang lebih 795.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama (aceh, pesisir, madura dan bali). Sapi bali merupakan hasil domestikasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sapi Bali Sapi bali adalah sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil

HASIL DAN PEMBAHASAN. bagian selatan atau pesisir selatan Kabupaten Garut. Kecamatan Pameungpeuk,

II. TINJAUAN PUSTAKA. dari Banteng (bibos banteng) (Hardjosubroto, 1994). Payne dan Rollinson (1973)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Susilorini, dkk (2010) sapi Bali memiliki taksonomi

KAJIAN KEPUSTAKAAN. terdiri atas dua sub spesies yaitu kerbau liar dan kerbau domestik. Kerbau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bovidae didomestikasi dari leluhurnya yang masih liar yaitu Bos javamicus/bibos banteng atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi termasuk dalam genus Bos yaitu dalam Bos taurus dan Bos indicus.

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Sapi

TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Genetik Sapi Lokal Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA. Sapi

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan untuk membajak sawah oleh petani ataupun digunakan sebagai

PEMURNIAN DAN PENGEMBANGAN MUTU GENETIK SAPI BALI DI BALI

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 2841/Kpts/LB.430/8/2012 TENTANG PENETAPAN RUMPUN SAPI PERANAKAN ONGOLE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TINJAUAN PUSTAKA. Sapi bali (Bos sondaicus) yang ada saat ini diduga berasal dari hasil domestikasi

KAJIAN KEPUSTAKAAN. berkuku genap dan termasuk sub-famili Caprinae dari famili Bovidae. Semua

Buletin Veteriner Udayana Vol. 4 No.2: ISSN : Agustus 2012

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 07/Permentan/OT.140/1/2008 TANGGAL : 30 Januari 2008

DEPARTEMEN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

dan sapi-sapi setempat (sapi Jawa), sapi Ongole masuk ke Indonesia pada awal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang telah

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Bali

TINJAUAN PUSTAKA Kurban Ketentuan Hewan Kurban

KAJIAN PUSTAKA. (Ovis amon) yang berasal dari Asia Tenggara, serta Urial (Ovis vignei) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi

CROSSBREEDING PADA SAPI FH DENGAN BANGSA SAHIWAL. Oleh: Sohibul Himam Haqiqi FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2008

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk yang terus

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: drh. Adil Harahap (dokadil.wordpress.com)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Sapi Bali termasuk familia Bovidae, Genus Bos dan Sub-Genus Bovine,

TINJAUAN PUSTAKA. lokal adalah sapi potong yang asalnya dari luar Indonesia tetapi sudah

I. PENDAHULUAN. tentang pentingnya protein hewani untuk kesehatan tubuh berdampak pada

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Kambing merupakan hewan-hewan pertama yang didomestikasi. oleh manusia. Diperkirakan pada mulanya pemburu-pemburu membawa

Bibit sapi potong - Bagian 3 : Aceh

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. terutama untuk daerah pedalaman pada agroekosistem rawa dengan kedalaman air

LAPORAN SEMENTARA ILMU PRODUKSI TERNAK POTONG PENGENALAN BANGSA-BANGSA TERNAK

Mengenal Beberapa Rumpun Sapi Asli/Lokal dan Sapi Introduksi cukup tinggi. Sapi Bali yang mempunyai warna tidak seragam, belangbelang atau bercak-berc

TINJAUAN PUSTAKA Bangsa-Bangsa Sapi

PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya genetik

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi bali merupakan sapi murni asal Indonesia yang tersebar luas

TINJAUAN PUSTAKA Asal Usul dan Klasifikasi Domba Bangsa Domba di Indonesia

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Lokal Indonesia

I. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sejarah dan Perkembangan Ternak Sapi Potong. serta Bos sundaicus terdapat di Semenanjung Malaya dan Indonesia (Sugeng,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk Ordo Artiodactyla, Subordo

SAPI RAMBON (Trinil Susilawati, Fakultas peternakan Universitas Brawijaya)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Karakteristik Kualitatif Sapi Pasundan... Faris Naufal KARAKTERISTIK KUALITATIF SAPI PASUNDAN DI PETERNAKAN RAKYAT

BIRTH WEIGHT, WEANING WEIGHT AND LINEAR BODY MEASUREMENT OF ONGOLE CROSSED CATTLE AT TWO GROUP PARITIES ABSTRACT

BAB VIII PEMBIBITAN TERNAK RIMINANSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sapi PO adalah sapi persilangan antara sapi Ongole (Bos-indicus) dengan sapi

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan telah menjadi ternak yang terregistrasi

TINJAUAN KEPUSTAKAAN. merupakan ruminansia yang berasal dari Asia dan pertama kali di domestikasi

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan salah satu bangsa sapi lokal asli

KAJIAN KEPUSTAKAAN. relatif lebih kecil dibanding sapi potong lainnya diduga muncul setelah jenis sapi

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Itik atau yang lebih dikenal dimasyarakat disebut bebek (bahasa jawa),

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ternak sapi dapat digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu Bos indicus

KAJIAN KEPUSTAKAAN. kuda Pony dengan tinggi pundak kurang dari 140 cm. dianggap sebagai keturunan kuda-kuda Mongol (Przewalski) dan kuda Arab.

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui bangsa-bangsa sapi luar negeri. Setidak-tidaknya kita harus mengenal

TINJAUAN PUSTAKA. dunia dengan hidup yang sangat beragam dari yang terkecil antara 9 sampai 13 kg

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kambing merupakan mamalia yang termasuk dalam ordo artiodactyla, sub ordo

KAJIAN KEPUSTAKAAN. (tekstil) khusus untuk domba pengahasil bulu (wol) (Cahyono, 1998).

PENDAHULUAN Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Kondisi Geografis Kabupaten Merauke

KERAGAMAN FENOTIPE SAPI ACEH BETINA PADA BPTU-HPT INDRAPURI. Phenotype Diversity of Female Aceh Cattle in BPTU- HPT Indrapuri

TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat Indonesia. Domba merupakan ternak ruminansia kecil yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sapi Bali

PENDAHULUAN. lebih murah dibandingkan dengan daging ternak lain seperti sapi dan domba.

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. ternak dalam suatu usahatani atau dalam suatu wilayah. Adapun ciri keterkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Sejarah Sapi Potong Sapi adalah hewan ternak terpenting dari jenis-jenis hewan ternak yang

IDENTIFIKASI SIFAT-SIFAT KUALITATIF DAN UKURAN TUBUH PADA ITIK TEGAL, ITIK MAGELANG, DAN ITIK DAMIAKING

KAJIAN KEPUSTAKAAN. Puyuh adalah spesies atau subspecies dari genus Coturnix yang tersebar di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia. Sebagai ternak potong, pertumbuhan sapi Bali tergantung pada kualitas

II. TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketenangan dan akan menurunkan produksinya. Sapi Friesien Holstein pertama kali

TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Genetik Ternak Lokal

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Lokal Kalimantan Tengah

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Domba Domba Lokal Indonesia Domba Ekor Tipis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KEPUSTAKAAN. (Integrated Taxonomic Information System) adalah sebagai berikut :

Transkripsi:

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keragaman Bangsa Sapi Lokal Bangsa (breed) adalah sekumpulan ternak yang memiliki karakteristik tertentu yang sama. Atas dasar karakteristik tersebut, suatu bangsa dapat dibedakan dari bangsa lain meskipun masih dalam spesies yang sama. Karakteristik yang dimiliki dapat diturunkan ke generasi berikutnya. Setiap bangsa sapi memiliki keunggulan dan kekurangan yang kadang-kadang dapat menimbulkan resiko yang kurang menguntungkan. Menurut Winaya (2010) secara umum susunan genetik sapi-sapi lokal Indonesia merupakan campuran genetik dari Banteng (Bos javanicus), Bos indicus dan Bos taurus. Sapi-sapi asli di Malaya, Kalimantan, Sumatera dan Jawa merupakan keturunan dari persilangan antara tipe Bos taurus dan Bos indicus (Williamson dan Payne, 1993). Natasasmita dan Mudikdjo (1985) menjelaskan bahwa sapi lokal merupakan bangsa sapi yang sudah beradaptasi baik dalam kurun waktu yang lama di Indonesia seperti sapi Bali, sapi Peranakan Ongole (PO), sapi Madura, sapi Jawa, sapi Sumatera (sa pi Pesisir) dan sapi Aceh. Sapi Bali, sapi Ongole, sapi Peranakan Ongole (PO) dan sapi Madura merupakan sapi yang memiliki populasi besar. Morfologi dan ciri-ciri sapi bali asli mempunyai bentuk dan karakteristik yang sama dengan banteng. Warna bulu pada badannya akan berubah sesuai usia dan jenis kelaminnya. Pada saat usia masih pedet bulu badannya berwarna sawo matang sampai kemerahan, setelah dewasa sapi jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi bali betina. Warna bulu sapi jantan biasanya dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam setah sapi itu mencapai dewasa kelamin sejak 4

umur 1,5 tahun dan menjadi hitam mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat berubah menjadi coklat tua atau merah bata apabila sapi itu dikebiri, yang di sebabkan oleh pengaruh hormon testosteron ( Wibisono, 2009). Warna bulu didominasi merah bata 33,7%, cokelat 9%, hitam 5,75%, dan cokelat kehitaman 5,25% (Fries dan Ruvinsky, 1999). Menurut Haryana dan Romans et al.,(1989) bangsa sapi mempunyai klasifikasi taksonomi sebagai berikut : Kingdom Phylum Class Ordo Famili Genus Spesies : Animalia : Chordata : Mamalia : Artiodactyla : Bovidae : Bos (cattle) : Bos sondaicus (Banteng/Sapi Bali) Beberapa bangsa sapi lokal yang terdapat di Indonesia seperti sapi bali yang berasal dari pulau Bali, sapi ongole, sapi peranakan ongole (PO) yang berasal dari NTB, sapi madura berasal dari pulau Madura, sapi jawa berasal dari Pulau Jawa, sapi pesisir dan sapi aceh yang berasal dari Sumatera. 2.1.1 Sapi Kuantan Sapi kuantan merupakan sumberdaya genetik (plasma nutfah) seperti halnya sapi lokal lainnya yang dapat dikembangkan untuk perbaikan mutu genetik sapi lokal Indonesia. Perlindungan terhadap sapi Kuantan adalah langkah yang harus diambil untuk mencegah dari ancaman kepunahan, dalam mengambil langkah tersebut perlu dilakukan peningkatan produktivitas. 5

Peningkatan produktivitas sapi lokal di Indonesia dapat dilakukan melalui perbaikan aspek manajamen pemeliharaan, pakan dan aspek genetik. Perbaikan aspek genetik dapat dilakukan melalui persilangan dan seleksi. Menurut Abdullah et al (2006) seleksi pada ternak bisa dilakukan dengan mengidentifikasi keragaman sifat kualitatif ternak, salah satunya melalui karekterisasi. Menurut Chamdi (2005) karakterisasi merupakan kegiatan dalam rangka mengidentifikasi sifat-sifat penting yang bernilai ekonomis atau yang merupakan penciri dari rumpun yang bersangkutan. Karakterisasi merupakan langkah penting yang harus ditempuh apabila akan melakukan pengelolaan sumberdaya genetik secara baik. Karakterisasi dapat dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif (Abdullah, 2008). Janusandi (2013) menyatakan bahwa sifat kualitatif sapi kuantan betina yang berumur lebih dari 2 tahun di Kecamatan Kuantan Hilir memiliki warna rambut paling dominan berwarna putih kecokelatan, tanduk melengkung ke depan, warna kaki dominan putih. Sedangkan untuk sapi kuantan jantan warna rambut yang dominan putih kecokelatan, tanduk melengkung ke atas tanduk pendek dan kecil, warna kaki dominan berwarna putih. 2.1.2 Sapi Bali Guntoro ( 2002) menyatakan bahwa sapi Bali ( Bos sondaicus) merupakan sapi asli Indonesia yang merupakan hasil domestikasi (penjinakan) dari banteng liar. Pendapat yang bisa dirujuk adalah dijinakkan di Jawa dan Bali (Herweijer., et al 1947) dan dalam perkembangannya ternyata kondisi di Bali lebih sesuai bagi bangsa sapi ini karena adanya budaya orang Bali yang memuliakan ternak sapi. Sebagian ahli yakin bahwa domestikasi tersebut berlangsung di Bali sehingga disebut sapi bali. 6

Demikian pula dengan penyebaran pada lingkungan di luar wilayah Indonesia (tropis dan sub tropis), sapi bali tidak mengalami kesulitan dalam arti fungsi reproduksi dan berjalan secara normal sebagaimana pada daerah asalnya (Copland et al., 1974). Sapi bali ini sangat rentan terhadap penyakit jembrana. Selain itu, tingkat kematian pedet sebelum sapi disapih mencapai 15-20% (Fikar dan Ruhyadi 2010). Ditinjau dari taksonominya, sapi bali termasuk famili Bovidae, genus Bos dan sub-genus Bibovine, yang termasuk dalam sub-genus tersebut adalah; Bibos gaurus, Bibosfrontalis dan Bibos sondaicus (Hardjosubroto 1994). Menurut Sugeng (2006) sapi bali memiliki bentuk tubuh menyerupai banteng, tetapi ukuran tubuh lebih kecil akibat proses domestikasi. Dadanya dalam, badannya padat, warna bulu pada waktu masih pedet sawo matang atau merah batang, sedangkan jantan kehitam-hitaman, pada tempat-tempat tertentu, baik jantan maupun betina dibagian keempat kakinya dari sendi kaki sampai kuku dan bagian pantatnya berwarna putih, kepala agak pendek, dahi datar, tanduk pada jantan tumbuh agak kebagian luar kepala, sedangkan betina agak kebagian dalam, kakinya pendek sehingga menyerupai kaki kerbau. Hermanto (2013) Menyatakan bahwa warna kulit sapi bali jantan dan silangan yang paling dominan adalah warna hitam dan warna abu-abu dengan persentase 53,33% dan 66,70%. Variasi warna kulit sapi bali betina dan silangan berwarna sama yaitu merah bata dengan persentase 100% dan 66,70%. Warna kaki pada sapi bali jantan dan silangan berwarna sama yang paling dominan yaitu warna putih dengan persentase 60,00% dan 86,66%. Warna kaki sapi bali betina dan silangan juga berwarna sama yaitu warna putih dengan persentase sama 100%. 7

Hardjosubroto (1994) menyatakan bahwa ada tanda -tanda khusus yang harus dipenuhi sebagai sapi bali murni, yaitu warna putih pada bagian belakang paha, pinggiran bibir atas, dan pada paha kaki bawah mulai tarsus dan carpus sampai batas pinggir atas kuku, bulu pada ujung ekor hitam, bulu pada bagian dalam telinga putih, terdapat garis belut (garis hitam) yang jelas pada bagian atas punggung. Hendiwirawan (2003) dalam Rozi (2013) menambahkan bahwa terdapat juga sapi Bali putih dan hitam dengan warna yang tetap tidak berubah disebut sapi injin, kadang-kadang bulu putih terdapat diantara bulu coklat yang merupakan pengecualian atau penyimpangan gen. Disamping pola warna yang umum dan standar pada sapi Bali, juga ditemukan beberapa pola warna yang menyimpang seperti yang ditemukan Hardjosubroto dan Astuti (1993) yaitu: a. Sapi injin adalah sapi yang warna bulunya hitam sejak kecil, warna bulu telinga bagian dalam yang juga hitam, pada jantan sekalipun dikebiri tidak terjadi perubahan warna. b. Sapi mores adalah sapi yang pada bagian bawah tubuh berwarna putih tetapi ada warna hitam atau merah pada bagian bawah tersebut. c. Sapi tutul adalah sapi bali yang bertutul-tutul putih pada bagian tubuhnya. d. Sapi bang adalah sapi bali yang berwarna putih dan pada kakinya berwarna merah. e. Sapi panjut adalah sapi bali yang ujung ekornya berwarna putih. f. Sapi cundang adalah sapi bali yang di dahinya berwarna putih. Sifat kualitatif sapi bali di Kabupaten Bantaeng mempunyai ciri-ciri yang seragam secara umumnya, Warna sapi bali betina biasanya berwarna coklat muda dengan garis hitam tipis terdapat di sepanjang tengah punggung. Warna sapi 8

jantan yaitu coklat ketika muda tetapi kemudian warna berubah agak gelap pada umur 12-18 bulan sampai mendekati hitam pada saat dewasa, kecuali sapi jantan yang telah dikebiri akan tetap berwarna coklat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardjosubroto (1994) yang menyatakan bahwa karakteristik sapi bali pada umumnya seragam yaitu berwarna coklat pada betina dan jantan sewaktu muda dan mendekati hitam pada saat dewasa, warna putih pada bagian belakang paha, pinggiran bibir atas dan kaki bagian bawah, bulu pada ujung ekor hitam, terdapat garis hitam yang jelas pada bagian atas punggung. 2.2 Keragaman Sifat Kualitatif Ternak Sapi di Indonesia Sifat kualitatif adalah sifat-sifat yang pada umumnya dijelaskan dengan kata-kata atau gambar, misalnya warna bulu atau kulit, pola warna, sifat bertanduk atau tanpa bertanduk yang dapat dibedakan tanpa harus mengukurnya (Warwick et al., 1995). Sifat kualitatif biasanya hanya dikontrol oleh sepasang gen dan pengaruh lingkungan sangat kecil (Noor, 2008). Sifat kualitatif yang biasanya diamati pada ternak sapi meliputi melalui warna rambut dan kulit, bentuk tanduk, warna kaki (kaos kaki). Sifat kualitatif in i sangat penting untuk menentukan karakteristik atau rumpun dan karakter genetik dari suatu bangsa ternak tersebut. Sifat kualitatif yang akan diamati yaitu : 2.2.1 Warna Rambut Warna rambut sapi hanya dilihat berdasarkan warna utama atau warna dasar untuk memudahkan dalam pengelompokan warna, karena dari warna dasar tersebut ditemukan warna lain di bagian-bagian tertentu tubuh sapi. Sifat kualitatif pada ternak dapat berupa warna rambut dan kulit, cacat genetik dan polimorfisme genetik. 9

Peranan warna kulit sangat penting artinya dalam kehidupan seekor ternak, karena berhubungan dengan ketahanan daya panas ternak bersangkutan dalam menghadapi cekaman radiasi matahari yang pada akhirnya berpengaruh terhadap produktivitas sapi (Thahar et al., 1980). Namikawa et al., (1982) mengklasifikasikan secara penotife warna rambut sapi-sapi di indonesia menjadi enam jenis yaitu: hitam, coklat kegelapan, coklat kekuningan, putih keabu-abuan, seperti bali ( like bali) dan tipe bali ( bali type). Menurut Riyanto dan Purbowati (2009) warna rambut sapi bali jantan yang telah dewasa berubah menjadi hitam, sedangkan betina tetap bewarna coklat muda. Menurut Wiliamson dan Payne (1993) sapi bali jantan berwarna lebih gelap bila dibandingkan dengan sapi bali betina. Warna rambut sapi bali jantan biasanya berubah dari merah bata menjadi coklat tua atau hitam legam setelah sapi itu mencapai dewasa kelamin. Janusandi (2013) Menyatakan bahwa warna rambut sapi kuantan di Kecamatan Kuantan Hilir meliputi cokelat merah bata, cokelat keruh, cokelat warna sapi Bali, cokelat kemerahan, putih, hitam dan kehitaman. Sapi Kuantan jantan dan betina mempunyai variasi warna yang relatif tinggi yaitu tujuh pola warna dengan dominasi warna cokelat untuk sapi jantan dan warna coklat kemerahan untuk sapi betina. 2.2.2 Bentuk Tanduk Bentuk tanduk pada sapi bali jantan yang paling ideal disebut bentuk tanduk silak congklok yaitu jalannya pertumbuhan tanduk mula-mula dari dasar sedikit keluar lalu membengkok ke atas, kemudian pada ujungnya membengkok sedikit keluar. Pada yang betina bentuk tanduk yang ideal yang disebut manggul gangsa yaitu jalannya pertumbuhan tanduk satu garis dengan dahi arah ke 10

belakang sedikit melengkung ke bawah dan pada ujungnya sedikit mengarah ke bawah dan ke dalam, tanduk ini berwarna hitam (Hardjosubroto, 1994). Tanduk sapi kuantan di Kecamatan Kuantan Hilir juga beraneka ragam, Sapi kuantan jantan mempunyai tanduk melengkung ke atas tanduk pendek dan kecil, Sedangkan sapi kuantan betina memiliki tanduk melengkung ke depan (Janusandi, 2013). 2.2.3 Warna Kaki Menurut Hardjosubroto dan Astuti (1993) Warna Kaki sapi bali dibawah persendian karpal dan tarsal berwarna putih. Warna putih juga terdapat pada bagian belakang paha (pantat), bagian bawah (perut), keempat kaki bawah ( white stocking) sampai di atas kuku, bagian dalam telinga, dan pada pinggiran bibir atas. Secara umum warna kaki sapi kuantan di Kecamatan Kuantan Hilir berwarna putih, putih cokelat, hitam dan kehitaman, baik jantan maupun betina. Kaos kaki sapi kuantan berwarna putih dan juga cokelat merah bata, akan tetapi warna paling di dominasi oleh warna rambutnya (Janusandi, 2013). 11