BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN. seorang warga yang bernama Bpk. Zulkifli, beliau merupakan warga asli Kab.

dokumen-dokumen yang mirip
Kata Kunci: Bantuan Dana; Penyandang Cacat; Ekonomi Islam

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI BESADU.be KECAMATAN PONTIANAK BARAT

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN SKPD

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

STIE CENDEKIA KARYA UTAMA

MEWUJUDKAN MANDAILING NATAL YANG AGAMIS, CERDAS, SEHAT DAN SEJAHTERA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA MAKASSAR NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE.Sy) OLEH :

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB VII ISU STRATEGIS DAN RENCANA AKSI DAERAH

PEMBINAAN MAHASISWA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Oleh: Makhmud Syafe i

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN TENTANG PENYELENGGARAAN KEOLAHRAGAAN KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 01 TAHUN 2016 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM ORGANISASI

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA APEL BESAR DALAM RANGKA HARI JADI KABUPATEN SEMARANG KE 495 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS TAHUN : 2013 NOMOR : 17 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK PENYELENGGARAAN POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

VISI TERWUJUDNYA KABUPATEN MANOKWARI SELATAN YANG AMAN, DAMAI, MAJU DAN SEJAHTERA SERTA MAMPU BERDAYA SAING

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menjawab beberapa permasalahan masyarakat dikampung berkenaan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Pemuda dan Olahraga untuk menyusun dan merumuskan.kebijakan

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Didalam suatu organisasi pemerintah maupun swasta harus mencantumkan

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGEMBANGAN KEMAHASISWAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Iis Juati, 2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA 2018 BAB I PENDAHULUAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti dan meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tegnologi. menciptakan SDM yang berkualitas adalah melalui pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. segala bidang khususnya di dunia usaha sangat begitu ketat dan diikuti dengan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONCIBILITY STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. selain faktor SDM tersebut banyak pula faktor-faktor lainnya yang harus

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

BAB IV STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya kebijakan dari pemerintah

JOB DESCRIPTION BADAN MEDIA, DATA DAN INFORMASI (MEDIS)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Program merupakan kumpulan kegiatan-kegiatan yang sistematis dan

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

RENCANA KERJA 2017 BAB I PENDAHULUAN

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut. Impelementasi juga

8. Menjadikan Kantor Perpustakaan dan Arsip sebagai sumber bahan pustaka dan pusat kearsipan.

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. kendali pemerintah sehingga meningkatkan efektifitas penyelenggaraan pemerintah

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB IX PENGEMBANGAN kelembagaan

BAB I PENDAHULUAN. masa sekarang menuju masa depan dengan nilai-nilai, visi, misi dan strategi

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS) SMP NEGERI 1 JATIROTO Alamat : Jln. Jatiroto Jatisrono, Wonogiri Tlp. (0273) blog : -

KABUPATEN SIAK RENCANA KERJA ( RENJA ) DINAS PARIWISATA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN SIAK

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan pendidikan secara umum adalah membentuk menusia dewasa baik

I. PENDAHULUAN. Menjadi bangsa yang maju tentu merupakan cita-cita yang ingin dicapai oleh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN

VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KOTA SORONG PERIODE

QANUN KOTA LANGSA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN KEPEMUDAAN BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG

PANDUAN WAWANCARA. 1. Bagaimanakah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung dalam penyampaian

BAB I PENDAHULUAN. Hilda Nur Fadilah,2013 MANFAAT HASIL BELAJAR BUSANA PENGANTIN SEBAGAI KESIAPAN MEMBUKA USAHA BUSANA PENGANTIN

DINAS SOSIAL KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV PROFIL ORGANISASI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

Kebijakan Pemerintah Daerah VII-2

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang eksis hampir di semua masyarakat. Terdapat berbagai masalah sosial

I. PENDAHULUAN. Dengan telah diundangkannya UU. 22 tahun 1999 dan disempurnakan

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada dasarnya adalah untuk merangsang manusia agar dapat

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN KAMPAR. Kecamatan Kampar adalah merupakan satu kecamatan yang ada di Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB V PENUTUP. 1. Pelaksanaan Gugus Kendali Mutu di MTs Nurul Huda Sedati Sidoarjo telah

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

JOB DESCRIPTION OF BEM FSAINTEK UNAIR PERIODE KEPENGURUSAN 2012

Transkripsi:

14 BAB II GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Organisasi Organisasi Ikatan Kesejahteraan Penyandang Cacat ini berawal dari kreatifitas seorang warga yang bernama Bpk. Zulkifli, beliau merupakan warga asli Kab. Kampar. Beliau mengawali kiprahnya sebagai penghubung antara penyandang masalah sosial dengan sumber-sumber sosial yang tersedia. Beranjak dari itu, karna kepeduliannya yang besar terhadap masyarakat yang lemah, beliau mempunyai ide untuk membentuk suatu organisasi yang melayani, memperjuangkan, mempelopori, merintis bahkan sangat peduli dengan nasib anak cacat dan memperjuangkan dengan potensi sosial yang ada di Kab. Kampar Propinsi Riau. Penyandang cacat adalah setiap orang yang mempunyai kelainan fisik atau mental yang dapat mengganggu atau merupakan rintangan dan hambatan bagi dirinya untuk melakukan fungsi-fungsi jasmani, rohani maupun sosialnya secara layak, yang terdiri dari penyandang cacat fisik, penyandang cacat mental serta penyandang cacat fisik dan mental. Bpk. Zulkifli yang hobi olahraga adalah pelatih olahraga renang dan tenis meja. Beliau mengajak, melayani memperjuangkan melopori, merintis bahkan sangat peduli

15 dengan nasib anak cacat dan memperjuangkan dengan potensi sosial yang ada di Kab. Kampar Propinsi Riau, dengan cara berolahraga. Dan setelah persyaratan untuk pembentukan organisasi terpenuhi, akhirnya terbentuklah Organisasi Ikatan Kesejahteraan Penyandang Cacat (IKPC) pada Juli 2008, yang bertempat di Jl. Mayor Ali Rasyid NO. 19 Bangkinang, Kab. Kampar yang diketuai oleh Bpk. Zulkifli sendiri. B. Struktur Organisasi Istilah struktur organisasi merujuk pada aplikasi tugas, peran, fungsi, dan tanggungjawab dibedakan dalam sebuah organisasi. Manusia pada dasarnya tidak dapat sendiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dia akan membentuk suatu kelompok yang kemudian disebut dengan organisasi, apapun bentuk kelompok itu. Dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya manusia memerlukan manusia lain. Usaha untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan tersebut dengan membentuk hubungan kerjasama dan selanjutnya membentuk kelompok-kelompok. Tujuan dari usaha manusia akan lebih mudah diperoleh dengan cara bersama-sama dari pada dengan sendiri saja. 1 Dengan demikian yang dimaksud dengan organisasi adalah wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri. Organisasi merupakan suatu unit terkoordinasi 1 Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi, (Jakarta : 2010), h. 169

16 yang terdiri setidaknya dua orang, berfungsi mencapai satu sasaran tertentu atau serangkaian sasaran. Oleh karnanya IKPC selaku suatu organisasi membentuk struktur organisasi agar terkoordinirnya program-program yang telah dirancang. Berikut struktur organisasi Ikatan Kesejahteraan Penyandang Cacat kab. Kampar :

17

18 C. Visi Dan Misi Organisasi IKPC Kab. Kampar Visi bagi sebuah organisasi memiliki fungsi untuk memberikan gambaran kondisi yang akan dicapai oleh perusahaan dimasa mendatang dan merupakan gambaran secara umum mengenai arah perusahaan. Tanpa Visi, maka Misi yang telah ditentukan tidak akan tercapai. Begitu juga dengan organisasi Ikatan Kesejahteraan Penyandang Cacat (IKPC) yang berada di Kab. Kampar yang telah menentukan visinya sebagai berikut : 1. Visi Organisasi IKPC Kab. Kampar Menjadikan Penyandang Cacat Kab. Kampar Berpendidikan, Berketerampilan, Mandiri, Agamis, dan Sejahtera. 2. Misi Organisasi IKPC Kab. Kampar a. Terdatanya penyandang cacat di Kab. Kampar (DATA BASE) penyandang cacat Kabupaten Kampar. b. Menanamkan sikap disiplin, aktif dan kreatif. c. Menanamkan rasa persaudaraan yang mendalam dengan sesama. d. Mempersiapkan anggota agar menjadi manusia yang berkepribadian cerdas, berprestasi dalam bidang pengetahuan, olahraga, dan seni. e. Menjadikan penyandang cacat yang berpotensi di bidang usaha sesuai di bidang keterampilan yang dimiliki. f. Terwujudnya informasi, komunikasi, dan kerjasama antar penyandang cacat Kabupaten Kampar.

19 D. Tujuan Dalam organisasi IKPC ini bertujuan untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan mensejahterakan kehidupan dari para penyandang-penyandang cacat selaku anggota organisasi. Adapun indikator sebuah kesejahteraan yaitu : 1. Terpenuhinya kebutuhan pangan. 2. Terpenuhinya sebuah sandang. 3. Terpenuhinya kebutuhan papan. 4. Terpenuhinya kebutuhan akan kesehatan. 5. Terpenuhinya kebutuhan akan pendidikan. 2 E. Program Organisasi IKPC Program dari organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni pertama menurut ukuran pelaksanaan dan kedua menurut bidang kerjanya. Program kerja dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu dan tersistematis yang dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Program kerja ini akan menjadi pegangan bagi organisasi dalam menjalankan rutinitas roda organisasi. Program kerja juga digunakan sebagai sarana untuk mewujudkan cita-cita organisasi. 2 http://www.psychology mania.com/2012/10/pengertian-kesejahteraan-sosial. html. 11 Oktober 2012

20 1. Program Kerja Jangka Pendek Program kerja jangka pendek adalah program kerja organisasi dalam suatu periode tertentu, yang jangka waktunya berkisar antara 1-3 tahun, yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan organisasi pada masa tertentu. Dalam hubungannya dengan program kerja jangka panjang, dalam program kerja jangka pendek ini dibuat bagian-bagian program kerja yang dapat direalisasikan dalam jangka waktu dekat. Oleh karna itu organisasi IKPC Kab. Kampar menetapkan program kerja jangka pendek sebagai berikut : 1. Pendataan terhadap Penyandang Cacat Daerah Kab. Kampar dan Riau umumnya. 2. Melengkapi struktur Organisasi. 3. Melengkapi perlengkapan kantor, dan equipmen operasional lembaga 4. Melaksanakan pelatihan bidang pengembangan usaha produktif/ekonomi Sosial terhadap Penyandang Cacat Daerah Kab. Kampar dan Riau umumnya. 5. Memberikan keterampilan dan skill serta Penyandang Cacat Daerah Kab. Kampar dan Riau umumnya dalam memberantas kemiskinan dan kebodohan serta infrastruktur. 6. Melakukan Audiensi/Hearing dengan para instansi Pemerintah dan pemuka masyarakat dalam menyampaikan aspirasi dan mencari solusi masalah yang terjadi dan dihadapi. 7. Membantu pemerintahan daerah dalam memberikan solusi dan menyusun kebijakan daerah dalam pembangunan tahunan 8. Membangun kerjasama dengan multi pihak dalam merumuskan gagasan dan wacana strategis bagi peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Sumber Daya Alam (SDA) di Riau. 9. Mengirimkan penyandang cacat ke PSBD dan BBRVBD yang ada di Indonesia.

21 2. Program kerja jangka panjang Program kerja jangka panjang harus sesuai dengan cita-cita/tujuan pembentukan organisasi. Program kerja model ini dibuat karna kemungkinan untuk merealisasikan dalam waktu yang pendek tidak memungkinkan. Maka organisasi IKPC Kab. Kampar menetapkan program kerja jangka panjangnya sebagai berikut : 1. Pendataan terhadap Penyandang Cacat Daerah Kab. Kampar dan Riau umumnya. 2. Melakukan Sosialisasi tentang kebijakan pemerintah dan perundangan. 3. Melaksanakan Pelatihan-pelatihan dibidang pengembangan sumber daya manusia dan sumber daya alam. 4. Melakukan kerja sama dengan pihak Pemerintah baik Pemerintah Propinsi maupun Pemerintah Daerah kabupaten di dalam meringankan beban/masalah daerah. 5. Melaksanakan Seminar-seminar tentang Sosial/bantuan moril maupun materil di daerah kritis di 12 Kabupaten Riau. 6. Menampung dan menyalurkan aspirasi Masyarakat. 7. Melaksanakan Program Sosial, seperti pelatihan wirausaha dan lainya menguntungkan bagi Penyandang Cacat Daerah Kab. Kampar dan Riau umumnya. 8. Melakukan Pengembangan Manejemen ORMAS/ORSOS di Riau. 9. Berupaya membangun kehidupan demokratis melalui program-program strategis lembaga bersinergi dengan pemerintahan dan pihak swasta. 10. Ikut serta/andil dan berperan tersistem dalam lembaga formal dan nonformal, pemerintahan sebagai peran dan andil lembaga mengisi pembangunan Indonesia berkelanjutan dan pembangunan Riau Khususnya. 11. Mengirimkan penyandang cacat ke PSBD dan BBRVBD yang ada di Indonesia.

22 12. Memiliki lembaga pelatihan sosial yang kwalifaid dan strategis dalam aksi membangun Riau yang maju dan terkemuka. 13. Berupaya dan bersinergi dengan multi sektoral dalam membangun Good Government dan Good Governance dalam menciptakan kehidupan demokratis di Riau dan Indonesia.