BAB I PENDAHULUAN. Tindakan invasi militer yang dilakukan oleh Israel ke Jalur Gaza yang di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB III PROBLEMATIKA KEMANUSIAAN DI PALESTINA

PENDAHULUAN. negara kepulauan yang beriklim tropis, dan bukan suatu yang aneh jika. pun dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak lahirnya Negara Indonesia pada 17 Agustus 1945, dalam melakukan interaksi

Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun

KAJIAN TERMINOLOGI TERHADAP PEMBERITAAN PERANG GAZA: TINJAUAN SEMANTIK SKRIPSI. Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

PERANAN PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA (PBB) DALAM UPAYA PENYELESAIAN KONFLIK ISRAEL-PALESTINA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. beberapa belahan dunia. Salah satu dari konflik tersebut adalah konflik Israel

BAB I PENDAHULUAN. dibicarakan dalam organisasi - organisasi internasional seperti PBB, dalam parlemen

Eksistensi Konvensi Jenewa di Masa Depan

BAB I PENDAHULUAN. penderitaan. Manusia diciptakan bersuku suku dan berbangsa bangsa untuk saling

BAB 1 PENDAHULUAN. hakikat serta keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa serta

negara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

SENGKETA INTERNASIONAL

BAB 5 PENUTUP. 5.1.Kesimpulan

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

Krisis Gaza: Bukan Perang, Melainkan Genosida! Written by Administrator Friday, 16 January :51

BAB I PENDAHULUAN. pada akhirnya nanti Iran, Suriah, Lebanon adalah target berikutnya. Invasi

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.

BAB I PENDAHULUAN. Perang sipil Libya Tahun 2011 adalah konflik yang merupakan bagian dari musim semi

BAB I PENDAHULUAN. internasional, salah satunya adalah lingkungan antariksa. Dari tahun ke tahun,

Hari Tanah Palestina

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

UNIT EKSPLANASI NEGARA BANGSA DALAM POLITIK LUAR NEGERI DOSEN : AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

BAB I PERANAN LIGA ARAB DALAM USAHA MENYELESAIKAN KONFLIK DI SURIAH. Organisasi yang bertujuan untuk menciptakan perdamaian antar negara-negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2006 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara sebagai suatu organisasi kekuasaan tertinggi memiliki peran

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan. dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Israel adalah negara yang penuh kontroversi sejak berdirinya negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. Konflik bersenjata atau dalam bahasa asing disebut sebagai armed conflict

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. terhadap negara-negara yang menandatangani atau meratifikasi perjanjian multilateral

BAB IV PENUTUP. Berdasarkan analisis-analisis Penulis yang dipaparkan pada Bab III setelah

BAB I PENDAHULUAN. dan pelaksanaan HAM lebih banyak dijadikan objek power game diantara blokblok

Mengapa HT terus mendesak pemerintah mengirimkan tentara perang melawan Israel?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam hal ini adalah Amerika. Setelah kemenangannya dalam Perang

I. PENDAHULUAN. Konflik Hizbullah-Israel dimulai dari persoalan keamanan di Libanon dan Israel yang telah

Mali Diinvasi Asing, PBB tak Ambil Pusing

UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

DOSEN : Dr. AGUS SUBAGYO, S.IP., M.SI

Kepentingan Amerika Serikat Membantu Uganda Memerangi LRA Dengan. Recovery Act

BAB I PENDAHULUAN. negara Singapura adalah topik menarik yang tidak ada habisnya untuk dikaji. Terlebih

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi

I. UMUM. 1. Latar Belakang Pengesahan

BAB V KESIMPULAN. dasawarsa terakhir ini dengan dilumpuhkannya beberapa pemimpin-pemimpin dictator

bilateral, multilateral maupun regional dan peningkatan henemoni Amerika Serikat di dunia. Pada masa perang dingin, kebijakan luar negeri Amerika

internasional. Kanada juga mulai melihat kepentingannya dalam kacamata norma keamanan manusia. Setelah terlibat dalam invasi Amerika di Afghanistan

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LAMBANG PALANG MERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJA SAMA INTERNASIONAL

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

BAB 7 PEMANTAPAN POLITIK LUAR NEGERI DAN PENINGKATAN KERJASAMA INTERNASIONAL

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

BAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini

BAB V KESIMPULAN. mencari mitra kerjasama di bidang pertahanan dan militer. Karena militer dapat

BAB III SIKAP OKI TERHADAP KONFLIK ARAB/PALESTINA-ISRAEL. Arab/Palestina-Israel lalu kegagalan OKI (Organisasi Kerjasama Islam) dalam menangnai dan

KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

Realitas di balik konflik Amerika Serikat-Irak : analisis terhadap invasi AS ke Irak Azman Ridha Zain

BAB I PENDAHULUAN. Seperti telah menjadi rahasia umum, Arab Saudi dan Iran adalah dua negara yang

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB I PENDAHULUAN. Perang atau konflik bersenjata merupakan salah satu bentuk peristiwa yang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EKSISTENSI DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TENTARA BAYARAN (MERCENARIES) YANG TERLIBAT KONFLIK BERSENJATA MENURUT HUKUM HUMANITER INTERNASIONAL

BAB IV KEGAGALAN OKI DALAM MENANGANI KONFLIK ARAB/PALESTINA-ISRAEL

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

BAB I PENDAHULUAN. Penulis mencoba memilih judul Palestina bergabung menjadi. anggota penuh UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and

BAB I PENDAHULUAN. Perperangan sejak dahulunya adalah hal yang tidak diinginkan semua orang karena

ANALISIS POLITIK LUAR NEGERI. Oleh : Agus Subagyo, S.IP.,M.SI FISIP UNJANI

pasukan pemelihara perdamaian. Sebanyak sepuluh Negara menduduki kursi anggota tidak tetap DK PBB, Negara-negara tersebut akan bekerja selama dua

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Al-Banna, Shofwan Palestine Emang Gue Pikirin. Pro-U Media. Yogyakarta. Hal Op. Cit. Hal 112.

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang patut diperhitungkan dalam

PESAN DAN MAKNA GAMBAR PADA T-SHIRT MERCHANDISE BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

Tujuan pendirian Negara Indonesia tertuang dalam Pembukaan UUD 1945:

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

2 2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

Isi. Pro dan Kontra Palestina masuk PBB

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dipimpin oleh Moammar Khadafy, seorang tokoh yang mendukung gerakan

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

Israel Akui Mengusir Warga al Quds

BAB I PENDAHULUAN. Selat Malaka yang terletak di antara Semenanjung Malaysia dan Pulau

MENEGAKKAN TANGGUNG JAWAB MELINDUNGI: PERAN ANGGOTA PARLEMEN DALAM PENGAMANAN HIDUP WARGA SIPIL

Tuduhan Amnesty Internasional terhadap Sudan terkait penggunaan senjata kimia di Jabal Murrah


Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tindakan invasi militer yang dilakukan oleh Israel ke Jalur Gaza yang di mulai pada 27 Desember 2008 lalu, telah menarik perhatian dunia internasional, konflik yang berasal dari perseteruan antara Hamas dan Israel di Jalur gaza itu telah mengakibatkn tragedi kemanusiaan. Serangan membabi buta yang dilakukan Israel kurang lebih selama 3 pekan telah menyebabkan jatuhnya korban dari warga sipil Pelestina yang ada di jalur Gaza, kurang lebih 1300 orang diperkirakan tewas, 437 di antaranya anak anak. 1 Gedung-gedung di Gaza dihancurkan tanpa pandang bulu oleh pihak militer Israel, ribuan orang kehilangan tempat tinggal, hancurnya sarana dan prasrana di Gaza membuat warga sipil kehilangan hak haknya. Tentu saja tindakan Israel yang mengatas namakan kepentingan dan keamanan nasional dengan melakukan serangan ke Gaza tidak dapat dibenarkan dan telah terjadi pelanggaran HAM berat. Serangan yang dilakukan oleh Israel tersebut terjadi hanya Sembilan hari setelah habisnya masa gencatan senjata antara Hamas dan Israel pada 19 Desember 2008 2. Gencatan senjata antara Israel dan pejuang Palestina di Gaza selama enam bulan hasil mediasi Mesir, tidak membawa kemajuan bagi proses perdamaian antara Israel-Palestina. Israel masih terus memblokade Gaza dan 1 http://www.alislamu.com/ Artikel oleh Fani. Gaza : lahir dua kali lipat jumlah korban syahid. diakses 18 september 2008 2 Yeyen Rostianai,2009. INSIDE GAZA : Genosida Israel di Gaza dan Palestina. Jakarta, KinzaBooks hal 22 1

melakukan provokasi berupa serangan-serangan ke Jalur Gaza. Sikap Israel yang tidak menghormati kesepakatan gencatan senjata memicu reaksi balasan dari para pejuang Palestina di Gaza terutama Hamas yang menguasai wilayah Gaza sejak Juni 2007. 3 Israel melakukan serangan terhadap Gaza tersebut dengan dalih sebagai respon atas peluncuran roket yang dilakukan oleh Hamas terhadap pada 24 Desember 2008. Dengan alasan tersebut Israel melegitimasi tindakanya tersebut. Selain melakukan serangan membabibuta yang mengenai warga sipil, Israel juga melakukan blokade di jalur Gaza, akibatnya rakyat Palestina di Gaza kehilangan sarana pemenuhan kebutuhan sehari-hari mereka. Mulai dari bahan bakar minyak, listrik, air bersih, dan obat-obatan. Belum lagi stok makanan yang kian hari kian menipis. Dalam invasi tersebut peralatan canggih militer Israel seperti tank, pesawat tempur membobardir Gaza tanpa pandang bulu. Pemukiman warga dan gedung-gedung pemerintahan di bumi hanguskan. Hal ini menyebabkan anak anak kehilangan rumah dan bahkan keluarganya, banyak penduduk menderita akibat lumpuhnya seluruh prasarana yang ada di Gaza. Bahkan serangan Israel tersebut menghancurkan gedung komplek kantor pusat PBB dan dua sekolah PBB yang ada di Gaza. Tentunya ini merupakan suatu pelanggaran hak asasi manusia berat, perampasan hak warga sipil di Gaza, serta menyebabkan jumlah korban yang besar dari warga sipil, dengan dalih Israel untuk menghancurkan pusat pusat kekuatan Hamas. 3 Israel Bantai 228 Warga Palestina, Israel Didukung AS, Edisi 30 desember 2008 dalam http://www.suaramedia.com/berita dunia/benua amerika/2803 israel bantai 228 warga palestinaisrael didukung as.html diakses 20 des 2009 2

Alasan self determination yang digunakan Israel untuk meligitimasi serangannya tersebut sungguh tidak adil. Hal ini disebabkan tidak berimbangnya kekuatan yang dimiliki oleh kedua kubu tersebut (Israel dan Hamas). Ketidak berimbangan kekuatan tersebutlah yang menjadikan begitu banyak korban jiwa dari sisi Palestina padahal mayoritas korban tersebut merupakan warga sipil yang tidak sepatutnya menjadi korban. Hal itu menyebabkan Israel telah menjadi penjahat perang dan juga penjahat kemanuasiaan. Melihat kejahatan kemanusiaan yang telah dilakukan Israel tersebut membuat dunia internasional menjadi berang, tindakan protes dalam bentuk demonstrasi mengutuk tindakan Israel terjadi dimana-dimana, bahkan beberapa negara seperti Venezuela dan Siria memilih memutuskan hubungan diplomatiknya sebagai bentuk protes mereka terhadap serangan Israel kejalur Gaza tersebut. Selain itu dewan keamanan PBB pun ikut mengutuk serangan Israel tersebut dan dan melakukan konsolidasi kepada negara-negara anggota DK PBB untuk membentuk resolusi terkait peristiwa di Gaza. Ketika dunia internasional mengutuk serangan Israel terhadap jalur Gaza tidak halnya dengan AS. Amerika Serikat selaku sekutu terdekat Israel, tentu tidak serta merta melakukan apa yang diinginkan masyarakat dunia pada umumnya yaitu perdamaian di Palestina, namun yang terjadi justru sebaliknya yakni mendukung Israel. Dukungan AS terhadap Israel dapat terlihat pernyataan Menlu AS Condoleezza Rice" AS mengecam keras serangan roket dan mortir ke Israel dan Hamas bertanggung jawab atas pelanggaran-pelanggaran gencatan senjata dan 3

terjadinya aksi-aksi kekerasan baru di Gaza,". 4 Hamas dianggap sebagai musuh besar bagi Israel yang akan mengancam kepentingan politik Israel dan musuh Israel berarti musuh AS pula. Hamas dianggap sebagai teroris yang mengancam keamanan negara Israel karena seringnya pihak Hamas meluncurkan roket-roket mereka ke wilayah Israel. Seperti kita ketahui bahwa pada dasarnya konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina merupakan konflik yang disebabkan oleh sengketa atas wilayah Palestina. Dalam persengketaan wilayah ini, area Palestina terbagi menjadi dua kelompok dimana kelompok pertama adalah kelompok Arab dan yang kedua adalah pro Yahudi. Konflik antara Israel dan Palestina juga berlangsung sangat lama karena telah terjadi lebih dari setengah abad tanpa diketahui kapan konflik ini akan berakhir. Kedua bangsa tersebut merasa berhak atas wilayah Palestina dan berusaha menguasainya demi keberlangsungan negaranya masing-masing. Begitu banyak perundingan internasional diselenggarakan dan banyak naskah perjanjian damai ditandatangani, tetapi konflik belum berakhir. Sebut saja perundingan dan perjanjian yang bsebagian besar disponsori AS, antara lain Perjanjian Camp David, Perjanjian Oslo I dan II, Wye River, KTT Camp David II, Peta Jalan Damai, dan terakhir Konferensi Annapolis. Semua itu seakan sebuah ritual; sebuah ritual yang diulang-ulang. 5 Setiap kali usaha itu dilakukan, setiap kali gagal pula. Kedua belah pihak yang berseteru memberikan andil terhadap kegagalan pelaksanaan setiap kesepakatan atau bahkan kegagalan perundingan 4 Suara media, ibid 5 Oslo,Annapolis, Jakarta, Kompas Cetak, Edis 11 juli 2008 dalam http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/07/11/02043785/oslo.annapolis.jakarta diakses 27 Des 2009 4

damai. Secara teoritik konferensi perdamaian yang dilakukan sulit untuk direalisasikan. Hal ini dikarenakan kepentingan yang berkonflik (conflict interest) negara-negara yang terlibat jauh lebih banyak daripada kepentingan bersama (common interest). Keengganan masing-masing pihak yang bertikai untuk meleburkan kepentingan nasionalnya menjadi permaslahan yang utama. Diamana kedua bangsa mengklaim wilayah palestina sebagai negara mereka seutuhnya. Bagi Israel yang antipati terhadap Palestina, tidak menginginkan adanya negara Palestina, begitu juga sebaliknya. Perdamaian tidak akan pernah terwujud apabila Israel tidak bersedia melaksanakan amanat Resolusi DK PBB Nomor 242 (22 November 1967). Resolusi itu, antara lain, mengamanatkan diakhirinya pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, pembongkaran dan penyingkiran permukiman-permukiman Yahudi, dan pengembalian Jerusalem Timur yang direbut Israel dalam perang 1967. 6 Menarik untuk dilihat dari permasalahan atau konflik ini adalah bagaimana peranan Amerika Serikat sebagai salah satu negara yang selalu mengaktualisasikan dirinya sebagai polisi dunia yang merasa bertanggung jawab atas nama perdamaian dunia termasuk dalam pertikaian Israel dengan Palestina. Penjelasan diatas menggambarkan bahwa Israel begitu dianak-emaskan oleh AS dibandingkan negara-negara Timur Tengah lainnya. Sebenarnya ada apa dengan Israel sehingga membuatnya begitu berharga dimata Amerika, padahal pada sisi lain justru Israel dengan Zionisnya kerap kali dianggap sebagai biang 6 ibid 5

kerok konflik oleh negara-negara di kawasan Timur Tengah, namun tidak dengan sikap AS terhadap permasalahan tersebut. B. Pokok Permasalahan Melihat pemaparan dan penjelasan di atas, maka pokok permasalahan yang akan muncul adalah : dalam bentuk apa dukungan yang diberikan oleh AS terhadap Israel dalam invasi militernya ke jalur Gaza? C. Kerangka Pemikiran yang digunakan Dalam upaya menjawab setiap permasalahan di butuhkan analisa dalam bentuk Konsep maupun Teori. Berikut ini adalah konsep dan teori yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang telah dipaparkan di atas: Teori Politik Luar Negeri Politik luar negeri merupakan rangkaian kebijakan otoritatif dari suatu negara terhadap dunia luar, dipengaruhi dan dibentuk oleh berbagai faktor internal dan eksternal yang saling berinteraksi. Banyak ilmuan hubungan internasional yang kemudian melakukan kajian mendalam tentang proses politik luar negeri. Dari kajian yang berhasil mereka lakukan, tentu pada akhirnya melahirkan toriteori yang nantinya akan digunakan oleh peneliti dalam bidang tersebut. Politik luar negeri sebagai salah satu sarana untuk melakukan eksplanasi komprehensif. Dalam memahami politik luar negeri AS terhadap Israel yang merupakan sekutu paling dekat AS Timur Tengah yang selalu terlibat konflik dengan negara-negara arab khusunya Palestina. Menurut Roy Olton dan Jack C. Plano politik luar negeri adalah: 6

Foreign policy is a strategy or planned course of action developed by the decision makers of a state vis a vis other state or international entities, aimed to achieving specific goals defined interm of national interest 7 Jadi politik luar negeri adalah strategi atau tindakan terencana yang dikembangkan oleh para pembuat keputusan yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan nasionalnya. Politik luar negeri meliputi proses yang dinamis dalam menetapkan interpretasi yang relatif mantab terhadap kepentingan nasionalnya dalam menghadapi faktor-faktor situasional yang sering berubah dilingkungan internasional. Proses itu untuk mengembangkan tindakantindakan yang diikuti oleh usaha-usaha untuk mencapai pelaksanaan garis-garis besar kebijakan luar negerinya. 8 Tujuan politik luar negeri adalah untuk mewujudkan tujuan, cita-cita nasional serta memenuhi kebutuhan utama suatu negara. Dikarenakan politik luar negeri suatu negara ditentukan oleh kepentingan nasional suatu bangsa, maka melihat dalam kasus sikap AS terhadap invasi militer Israel ke jalur Gaza dapat kita amati apa sebenarnya kepentingan AS terhadap konflik kedua negara tersebut. Kepentingan Nasional setiap negara haruslah menjadi prioritas utama dalam menentukan kebijakan politik luar negeri. Dalam hal ini kepentingan nasional Amerika Serikat membuat kebijakan luar negeri yang selalu mendukung segala bentuk tindakan Israel di kawasan timur tengah. Kepentingan nasional dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kesejahteraan umum, hak perlindungan hukum, dan kepentingan nasional dalam 7 Jack C. Plano & Roy Olton, The International Relation Dictionary, (Western Michigan University: Holt Rinehart Winstone. Inc, 1969) hal.128 8 Ibid hal 127 7

arti khusus dapat diartikan sebagai kesejahteraan, mempertahankan kelangsungan hidupnya yang berarti mempertahankan identitas kulturnya. Sedangkan menurut Morgenthau, kepentingan nasional adalah mengejar kekuasaan, yaitu apa saja yang dapat membentuk dan mempertahankan pengendalian suatu negara atas negara lain. Kekuasaan tidak akan tercapai tanpa adanya kekuatan nasional. Politik suatu Negara tidak bias lepas dari suatu kepentingan nasional, karena tujuan politik adalah untuk mempertahankan kepentingan nasional. Dari konsep kepentingan nasional diatas, maka pada dasarnya kepentingan suatu bangsa dalam percaturan masyarakat internasional tidak dapat dilepaskan dari dua hal yang menjadi tujuan utamanya tersebut, peningkatan kesejateraan ekonomi dan prestige. Begitu juga halnya dengan kepentingan nasional AS terhadap Timur Tengah. Dari pandangan AS sendiri sebenarnya tidak ada motivasi atau alasan ekonomi yang khusus bagi hubungan dengan Israel, tetapi lebih merupakan hubungan strategis, sedangkan kepentingan AS secara ekonomi lebih mengacu kepada negara-negara Arab di Timur Tengah, terutama sejak tahun 1947 di mana AS telah menjadi pengimpor minyak mentah dari kawasan itu, baik untuk kepentingan nasional maupun untuk mendukung strategi globalnya 9. Tanpa adanya suplai minyak yang memadai, perusahaan-perusahaan AS dan mesinmesin perang (NATO) tidak dapat berfungsi dengan baik. Sehingga untuk melakukan pengamanan terhadap jalur-jalur tersebut, AS memerlukan negara pendukung yang secara strategis akan membantu pengamanan wilayah tersebut. 9 Taufik Adi Susilo, Mengenal Amerika Serikat Jogjakarta, Garasi 2009 hal 59 8

Karena negara-negara Arab dan Timur Tengah pada awalnya tidak menyediakan fasilitas tersebut, maka salah satu negara yang dapat membantu AS dalam mencapai kepentingannya adalah negara Israel. 10 Sehingga tidak heran jika AS dengan strategi berupaya keras untuk itu, diantaranya dengan memberikan bantuan ekonomi secara besar-besaran terhadap Israel, agar Israel tumbuh menjadi sekutu yang tangguh. Keberpihakan AS kepada Israel dapat dilihat besarnya bantuan-bantuan ekonomi yang diberikan AS kepada Israel pada penjelasan diatas. Bantuan ekonomi dan militer AS secara teratur dan konsisten telah diberikan sejak 1973. Hal tersebut dikarenakan kondisi ekonomi Israel tidak menjamin keberlangsungan Israel. Kondisi Israel yang tidak memungkinkan tersebut dikarenakan Negara Israel tidak memiliki kekayaan sumber daya alam, sedangkan hal lainnya yang memberatkan kondisi Israel tersebut adalah karena tingginya anggaran militer Israel hal ini berkaitan dengan konflik yang sering terjadi dengan Negara-negara Arab. D. Hipotesa Adapun hipotesa dari permasalahan mengenai bentuk dukungan yang diberikan AS terhadap Israel dalam invasinya ke Jalur Gaza adalah bantuan ekonomi dan militer, dan juga dukungan dalam forum PBB 10 Artikel arti penting timur tengah bagi polugri AS oleh Andrias Darmayadi, S.IP, M.Si http://amirmubarak.wordpress.com/ diakses 20 Oktober 2009 9

E. Jangkauan penelitian Jangakaun penelitian dalam tulisan ini berfungsi untuk membatasi pembahasan pada topik yang akan diangkat. Dengan demikian, pembahasan tidak mengalami perluasan yang dapat menyebabkan hasil dari penulisan menjadi kurang fokus, rancu dan kurang ilmiah tentunya. Untuk itu jangkauan penulisan dalam karya ilmiah ini dibatasi pada topik yang diangkat oleh penulis, yaitu periode 2008 akhir hingga 2009 dimana seangan/invasi yang dilakukan milter Israel terjadi,akan tetapi tidak menutup kemungkin bagi penulis menambahkan referensi diluar periode tersebut selama referensi itu dianggap dapat membantu dalam membahas maupun menjawab permasalahan yang diangkat. E. Metode penulisan Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskripsi analisis yaitu dengan cara menguraikan dan menggambarkan fenomena berdasarkan hasil pengamatan data yang diperoleh. Dalam penelitian ini, penulis berusaha menggambarkan apa saja tindak pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang yang dilakukan Israel dalam invasi militernya terhadap warga sipil di Gaza. Penulis dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sekunder yaitu melalui studi pustaka dengan mengumpulkan teori dan konsep yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, seperti buku buku, 10

laporan laporan, artikel baik koran maupun internet, dokumentasi lainnya yang dianggap relevan. F. Sistematika penulisan Untuk memudahkan pembahasan, tulisan ini tebagi dalam 5 (lima) bab, dimana pembahasan dalam masing-masing babnya akan dijelaskan dan dijabarkan ke dalam sub-sub bab. Sistematika penulisan tersebut adalah sebagai berikut: BAB I Pada bagian ini berisi tentang latar belakang masalah yang meberikan penjelasan ringkas mengenai tulisan tentang kepentingan amerika dibalik sikapnya terhadap invasi militer ke jalur gaza, kemudian pada sub bab berikutnya berisi tentang pokok permasalahan yang menjadi pertanyaan mendasar dalam tulisan ini, berikutnya kerangka pemikiran yang berisi teori maupun konsep yang digunakan untuk menjawab pertanyaan dalam pokok permasalahan, hipotesa yang merupakan jawaban sementara dari pokok permasalaha, jangkauan penulisan yang berfungsi membatasi masa atupun agar fokus terhadap isu yang diangkat, kemudian metode penulisan dan juga sistematika penulisan. BAB II Pada bab ini, penelitian akan mengambil fokus kajian pada pemaparan kebijakan luar negeri Amerika terhadap konflik Israel-Palestina. bab ini juga akan menjelaskan tentang strategi kebijakan luar negeri Amerika di Timur Tengah, diawali dengan tahap-tahap keterlibatan AS di Timur Tengah, konflik Israel-Palestina serta serta kebijakan AS dalam menyikapi konflik Israel Palestina. BAB III akan berisi mengenai Invasi militer Israel ke jalur Gaza, dimana pada sub bab nya akan berisi tentang rencana invasi ke jalur gaza, agresi Israel itu sendiri dan juga tentang kepentingan AS terhapad Agresi itu sendiri. 11

BAB IV Pada bab ini, akan dijelaskan mengenai bentuk-bentuk dukungan AS terhadap Israel secara moril maupun materiil yang berbentuk bantuan ekonomi maupun militer. Pada bab ini juga akan diberikan sedikit gambaran mengenai dukungan AS kepada Israel dalam forum PBB terkait adanya resolusi terhadap invasi militer Israel kejalur gaza. BAB V Pada Bab terakhir ini penulis akan menyimpulkan secara keseluruhan atas penelitian yang di lakukan penulis dalam mengangkat permasalahan yang diangkat. 12