0
AD/ART ANGGARAN DASAR MUKADIMAH Mahasiswa Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung adalah bagian dari civitas akademik pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Oleh karena itu, mahasiswa Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung berkewajiban menjunjung Tri Darma Perguruan Tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, serta mendukung terciptanya masyarakat yang sejahtera demi mencapai citacita bangsa Indonesia. Hal ini menjadi dasar mahasiswa Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung untuk terus memacu dirinya belajar, berkarya dan berjuang. Semua itu demi terbentuknya insan cendekia yang mandiri, berwawasan luas, serta peka terhadap lingkungan dan masalah yang terjadi di masyarakat. Atas dasar ini, sesuai dengan keyakinan, keikhlasan, dan asas kemahasiswaan, mahasiswa Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung menyatakan diri bersatu dan berhimpun dalam Ikatan Mahasiswa Metalurgi Institut Teknologi Bandung. BAB I NAMA, WAKTU, DAN KEDUDUKAN Pasal 1 Nama Nama organisasi ini adalah Ikatan Mahasiswa Metalurgi Institut Teknologi Bandung yang selanjutnya disebut dengan. Pasal 2 Waktu dideklarasikan pada tanggal 5 Oktober 2007. Pasal 3 Kedudukan berkedudukan di Institut Teknologi Bandung. BAB II LANDASAN DAN SIFAT Pasal 4 Landasan adalah himpunan mahasiswa yang berlandaskan kekeluargaan dan keprofesian. bersifat: 1. Aspiratif Pasal 5 Sifat 1
2. Representatif 3. Profesional 4. Transparan 5. Kreatif BAB III TUJUAN Pasal 6 Tujuan Tujuan adalah: 1. Menciptakan lingkungan yang kondusif demi terwujudnya tujuan pendidikan ITB. 2. Menciptakan dan memelihara ikatan kekeluargaan yang erat antar mahasiswa program studi Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung, serta melangsungkan ikatan kekeluargaan yang erat setelah tamat belajar. 3. Mengusahakan kesejahteraan anggota dalam bidang materiil maupun spiritual, menunjang kegiatan akademik anggota, dan sebagai sebuah wadah pembelajaraan organisasi maupun ajang penyaluran aspirasi dan kreativitas bagi anggotanya. 4. Memperkenalkan program studi Teknik Metalurgi ITB pada masyarakat, menciptakan dan mengembangkan kecintaan terhadap ilmu metalurgi pada anggota khususnya dan masyarakat umumnya. 5. Menghasilkan alumni yang bertanggungjawab dan dapat menjawab tantangan masa depan. BAB IV KEANGGOTAAN Pasal 7 Anggota adalah seluruh mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung yang sah. BAB V PERANGKAT ORGANISASI Pasal 8 Perangkat organisasi terdiri dari : 1. Rapat Anggota, disingkat RA, merupakan perangkat tertinggi. 2. Dewan Perwakilan Anggota, disingkat DPA, merupakan lembaga legislatif sekaligus lembaga yudikatif. 3. Badan Pengurus, disingkat BP, merupakan lembaga eksekutif. 4. Badan Senator, disingkat Badsen, merupakan lembaga yang terdiri dari senator dan anggota yang membantu menjalankan tugas senator. BAB VI ATRIBUT 2
Pasal 9 Atribut Atribut terdiri atas lambang, bendera, jaket, dan mars. Pasal 10 Lambang Lambang berbentuk lingkaran dengan gambar gajah ganesha berwarna hitam dalam tanur tinggi berwarna merah di tengah. Dikelilingi tulisan IKATAN MAHASISWA METALURGI di bagian atas serta tulisan IMMG di antara dua buah roda gerigi di bagian bawah dengan gambar terlampir. Pasal 11 Bendera Bendera berwarna dasar kuning keemasan yang melambangkan kemakmuran dengan lambang di tengah. Pasal 12 Jaket Jaket berwarna abu abu tua di bagian luar dan abu abu muda di bagian dalam dengan lambang di dada kiri luar dan dada kanan dalam, nama dan Nomor Induk Mahasiswa pemilik jaket di dada kiri bagian dalam, serta tulisan MG dan METALURGI-ITB di lengan kanan luar. Pasal 13 Mars Mars berjudul MARS IMMG dengan kata-kata terlampir. BAB VII KEUANGAN Pasal 14 Sumber Dana Sumber dana diperoleh dari: 1. Iuran wajib anggota. 2. Donasi dan sumbangan yang tidak mengikat. 3. Usaha-usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan landasan, sifat, dan tujuan. BAB VIII AMENDEMEN KONSEPSI, ANGGARAN DASAR, DAN/ATAU ANGGARAN RUMAH TANGGA Pasal 15 Amendemen Konsepsi, Anggaran Dasar, dan/atau Anggaran Rumah Tangga Konsepsi, Anggaran Dasar, dan/atau Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diamendemen dalam Rapat Anggota. 3
BAB IX PEMBUBARAN Pasal 16 Pembubaran Pembubaran hanya dapat diputuskan dalam Rapat Anggota. BAB X PENUTUP Pasal 17 Hal-hal dan ketentuan-ketentuan lain yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar IMMG ITB diatur dalam Anggaran Rumah Tangga. Pasal 18 Anggaran Rumah Tangga tidak boleh menyimpang dan bertentangan dari Anggaran Dasar. Pasal 19 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ini merupakan amendemen dari Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebelumnya yang ditetapkan pada tanggal 19 April 2016 dalam Rapat Anggota Khusus di Gedung Riset dan Museum Energi dan Sumber Daya Mineral ITB dan berlaku sejak ditetapkan. Pasal 20 Dengan ditetapkan Anggaran Dasar ini, Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku. 4
ANGGARAN RUMAH TANGGA BAB I KEANGGOTAAN Pasal 1 Status Anggota Anggota adalah seluruh mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung yang terdaftar secara sah sebagai mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Pasal 2 Kewajiban Anggota Setiap anggota memiliki kewajiban: 1. Menjaga dan menjunjung tinggi nama baik pada khususnya dan ITB pada umumnya. 2. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta peraturan-peraturan lain yang berlaku dalam. 3. Berkomitmen dan bertanggung jawab atas tugas dan perannya masing-masing di. 4. Mewakilkan kedaulatannya kepada anggota DPA. 5. Membayar iuran wajib yang jumlahnya ditentukan oleh Badan Pengurus. Pasal 3 Hak Anggota Setiap anggota berhak: 1. Memilih dalam Pemilihan Umum. 2. Dipilih dalam Pemilihan Umum apabila sudah genap satu tahun menjadi anggota. 3. Mendapat perlakuan yang sama dari DPA, Badan Pengurus, Badan Senator maupun anggota lainnya dalam hal membela diri, hak bicara, mengeluarkan pendapat, dan mengikuti kegiatan di. 4. Memakai fasilitas. 5. Memilih dan dipilih menjadi anggota DPA. 6. Mewakili dalam kegiatan eksternal atas persetujuan Badan Pengurus. 7. Memperoleh bantuan dan/atau advokasi apabila menghadapi masalah yang berkaitan dengan akademik maupun non akademik. Pasal 4 Kondisi Pemberian Sanksi Setiap anggota dapat dikenakan sanksi oleh DPA, jika: 1. Melanggar AD/ART. 2. Melanggar peraturan yang telah dibuat oleh Badan Pengurus dan ditetapkan oleh DPA. Pasal 5 Bentuk-bentuk Sanksi Bentuk-bentuk sanksi oleh DPA: 1. Peringatan secara tertulis. 2. Sanksi-sanksi lain sesuai dengan keputusan sidang DPA. 5
Pasal 6 Kehilangan Status Keanggotaan Setiap anggota dapat kehilangan status keanggotaannya, jika: 1. Meninggal dunia. 2. Tidak terdaftar lagi sebagai mahasiswa Program Studi Sarjana Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung. 3. Anggota tersebut membuat surat pernyataan pengunduran dirinya sendiri dan disetujui oleh program studi. BAB II Pelatihan Calon Pengurus Pasal 7 Definisi Pelatihan Calon Pengurus Pelatihan Calon Pengurus merupakan program pendidikan bagi anggota sebagai syarat untuk menjadi anggota DPA, Badan Pengurus, dan Badan Senator. BAB III RAPAT ANGGOTA Pasal 8 Tujuan Rapat Anggota Rapat Anggota bertujuan: 1. Melakukan amendemen Konsepsi. 2. Melakukan amandemen Anggaran Dasar, dan/atau Anggaran Rumah Tangga. 3. Melakukan pembubaran. 4. Memutuskan kebijakan himpunan yang tidak dapat ditentukan oleh perangkat organisasi lainnya. Pasal 9 Mekanisme Rapat Anggota Rapat anggota diadakan dengan ketentuan berikut: 1. Rapat Anggota diselenggarakan oleh anggota dengan usul DPA. 2. Dihadiri minimal 2/3 anggota dan keputusannya disetujui lebih dari 3/4 anggota yang hadir. BAB IV DEWAN PERWAKILAN ANGGOTA Pasal 10 Kewajiban DPA DPA memiliki kewajiban: 1. Menetapkan Garis Besar Haluan Kerja Badan Pengurus dan Arahan Kerja Badan Senator, selanjutnya disebut GBHK dan AK, satu kepengurusan. 6
2. Mengawasi pelaksanaan GBHK dan AK, program kerja, dan seluruh kebijakan Badan Pengurus dan Badan Senator. 3. Menjamin tersedianya sumber daya manusia dalam keberjalanan program kerja Badan Pengurus dan Badan Senator yang sudah disahkan. 4. Menyalurkan aspirasi anggota kepada Badan Pengurus dan Badan Senator. 5. Menyosialisasikan hasil rapat-rapat DPA kepada seluruh anggota. 6. Menunjuk ketua panitia Pemilihan Umum. 7. Mengesahkan ketua Badan Pengurus dan senator hasil Pemilihan Umum. Pasal 11 Hak DPA DPA berhak: 1. Menyusun draft amendemen AD/ART dan Konsepsi. 2. Memberi masukan dan/atau pertimbangan kepada Badan Pengurus dan Badan Senator. 3. Bertanya dan/atau meminta keterangan kepada Badan Pengurus dan Badan Senator. 4. Mengusulkan Rapat Anggota. 5. Meminta laporan keberjalanan Badan Pengurus dan Badan Senator. 6. Menyelenggarakan Forum Laporan Pertanggungjawaban Badan Pengurus dan Badan Senator di tengah kepengurusan. 7. Membentuk dan membubarkan tim tertentu untuk membantu tugas DPA. 8. Memberikan sanksi kepada anggota. 9. Membubarkan Badan Pengurus atau Badan Senator setelah mendapat tiga kali teguran dari DPA. Pasal 12 Struktur DPA 1. DPA memiliki satu orang ketua, sekretaris, dan komisi-komisi yang diperlukan. 2. Ketua, sekretaris dan komisi-komisi ditentukan oleh anggota DPA melalui sidang DPA. Pasal 13 Keanggotaan DPA Anggota DPA adalah anggota yang dipilih dan diangkat oleh angkatannya dengan ketentuan: 1. Jumlah minimal perwakilan anggota DPA untuk satu angkatan, adalah jumlah anggota dalam satu angkatan tersebut dibagi dengan 15 dengan pembulatan ke atas. 2. Jika jumlah anggota dalam satu angkatan kurang dari 8 orang, angkatan tersebut tidak wajib mengirimkan perwakilan anggota DPA. 3. Setiap angkatan berhak mengirimkan perwakilan anggota DPA untuk mewakili 8-15 orang anggota dari angkatan tersebut. 4. Aspirasi anggota yang tidak mengirimkan anggota DPA, dapat disampaikan langsung kepada DPA. 7
Pasal 14 Syarat Calon Anggota DPA Calon anggota DPA wajib memenuhi persyaratan berikut: 1. Bukan anggota Badan Pengurus atau Badan Senator. 2. Disetujui oleh angkatannya untuk menjadi anggota DPA. 3. Telah mengikuti program pelatihan calon pengurus yang dilakukan oleh badan pengurus. Pasal 15 Kehilangan Status Keanggotaan DPA Kehilangan status keanggotaan DPA dapat disebabkan oleh: 1. Kehilangan status keanggotaannya dalam. 2. Mengundurkan diri dari keanggotaan DPA dengan persetujuan angkatannya. 3. Ditarik oleh angkatan yang memilihnya. Pasal 16 Penarikan dan Penggantian Anggota DPA Penarikan dan penggantian anggota DPA wajib memenuhi ketentuan berikut: 1. Anggota DPA tidak dapat diturunkan oleh hasil keputusan DPA. 2. Apabila terdapat anggota DPA yang tidak mampu melaksanakan tanggung jawabnya sebagai anggota DPA, DPA merekomendasikan kepada anggota yang diwakilinya untuk menarik kembali anggota DPA yang bersangkutan melalui mekanisme penarikan. 3. Rekomendasi oleh DPA terhadap anggota yang diwakilinya berdasarkan keputusan Rapat Internal DPA yang sekurang-kurangnya diusulkan lebih dari setengah anggota DPA keseluruhan, dan disetujui sekurang-kurangnya dua per tiga anggota DPA yang hadir dalam Rapat Internal DPA tersebut. 4. Mekanisme penarikan anggota DPA oleh angkatan anggota yang diwakilinya dilakukan melalui musyawarah untuk mufakat yang dihadiri terbatas oleh anggota yang diwakilinya. 5. Jika tidak dimungkinkan untuk tercapai mufakat, dilakukan pemungutan suara terbatas terhadap anggota yang diwakilinya. 6. Mekanisme penarikan anggota DPA dianggap sah apabila dihadiri lebih dari setengah anggota yang diwakilinya. 7. Jika ketua DPA tidak melaksanakan tugasnya dan atau melakukan sesuatu yang melebihi haknya, anggota DPA dapat meminta pertanggungjawabannya dalam Rapat Internal DPA yang diusulkan lebih dari setengah jumlah anggota DPA keseluruhan. 8. Mekanisme penarikan ketua DPA sama dengan mekanisme penarikan anggota DPA. Pasal 17 Sidang DPA Sidang DPA merupakan sidang untuk membuat ketetapan atau keputusan dengan ketentuan: 8
1. Dihadiri lebih dari setengah jumlah total anggota DPA dan terdapat perwakilan anggota DPA setiap angkatan yang mengirimkan anggota DPA. 2. Pelaksanaan sidang DPA diatur dalam mekanisme DPA. BAB V BADAN PENGURUS Pasal 18 Kewajiban Badan Pengurus Badan Pengurus memiliki kewajiban: 1. Bertanggung jawab kepada DPA. 2. Melaksanakan program kerja yang bersesuaian dengan GBHK yang ditetapkan oleh DPA. 3. Memberikan laporan bila dianggap perlu oleh DPA. 4. Memberikan laporan pertanggungjawaban dalam Sidang Laporan Pertanggungjawaban Badan Pengurus di akhir kepengurusan. Pasal 19 Hak Badan Pengurus Badan Pengurus berhak: 1. Mewakili dalam kegiatan kemahasiswaan. 2. Mengeluarkan pernyataan atas nama dengan persetujuan DPA. 3. Dalam keadaan mendesak, Badan Pengurus dapat mengeluarkan pernyataan atas nama yang diketahui oleh DPA. 4. Mengeluarkan peraturan yang dianggap perlu dalam melaksanakan program kerja. Pasal 20 Struktur Badan Pengurus 1. Struktur Badan Pengurus sekurang-kurangnya memiliki ketua dan fungsi sekretariat dan perbendaharan. 2. Struktur Badan Pengurus ditentukan oleh ketua Badan Pengurus terpilih. Pasal 21 Ketua Badan Pengurus 1. Badan Pengurus dipimpin oleh seorang ketua Badan Pengurus. 2. Jika ketua berhalangan maka ketua berhak memberikan mandat kepada seorang anggota Badan Pengurus. 3. Jika ketua berhenti atau diberhentikan dalam masa kepengurusannya, sidang DPA diselenggarakan untuk memilih seorang Penanggung Jawab Sementara ketua Badan Pengurus hingga terpilihnya ketua Badan Pengurus baru. Pasal 22 Persyaratan Calon Ketua Badan Pengurus Calon ketua Badan Pengurus wajib memenuhi persyaratan berikut: 1. Anggota yang tidak terkena sanksi. 9
2. Telah menjadi anggota DPA, Badan Pengurus, atau Badan Senator minimal satu periode kepengurusan. 3. Tidak sedang menjadi pengurus atau legislatif di organisasi lain. 4. Persyaratan lainnya ditetapkan dalam Tata Cara Pemilihan Umum. Pasal 23 Syarat Anggota Badan Pengurus Anggota Badan Pengurus wajib memenuhi persyaratan berikut: 1. Bukan anggota DPA atau Badan Senator. 2. Telah mengikuti program pelatihan calon pengurus yang dilakukan oleh badan pengurus. Pasal 24 Masa Jabatan Badan Pengurus Badan Pengurus mempunyai masa jabatan satu periode kepengurusan yang ditetapkan oleh DPA. Pasal 25 Pembubaran Badan Pengurus Badan Pengurus dapat dibubarkan selama periode kepengurusannya apabila melanggar AD/ART, GBHK dan TAP DPA dengan mekanisme: 1. Teguran terhadap Badan Pengurus oleh DPA melalui Sidang DPA dengan ketua Badan Pengurus. 2. Setelah tiga kali teguran maka sidang DPA diselenggarakan untuk membubarkan Badan Pengurus. 3. Apabila Badan Pengurus resmi dibubarkan dalam periode kepengurusannya, DPA menunjuk seorang Penanggung Jawab Sementara ketua Badan Pengurus hingga terpilih ketua Badan Pengurus baru hasil Pemilihan Umum. BAB VI BADAN SENATOR Pasal 26 Kewajiban Badan Senator Badan Senator memiliki kewajiban: 1. Bertanggung jawab kepada DPA. 2. Melaksanakan Arahan Kerja yang ditetapkan oleh DPA. 3. Menarik aspirasi anggota dan menyampaikannya ke Kongres KM ITB. 4. Menyosialisasikan isu dan informasi dari Kongres KM ITB ke anggota IMMG ITB. 5. Memberikan laporan bila dianggap perlu oleh DPA. 6. Menyelenggarakan forum untuk melaporkan kinerja Badan Senator dan menampung aspirasi sekurang-kurangnya sebulan sekali kepada seluruh anggota. 7. Memberikan laporan pertanggungjawaban dalam Sidang Laporan Pertanggungjawaban Badan Senator di akhir kepengurusan. 10
Pasal 27 Hak Badan Senator Badan Senator berhak: 1. Senator atau anggota Badan Senator dengan surat kuasa dari DPA berhak menggunakan hak suara atas nama di sidang kongres KM ITB. 2. Dalam keadaan mendesak, senator atau anggota Badan Senator dengan surat kuasa dari DPA dapat mengeluarkan pernyataan atas nama yang diketahui oleh DPA. Pasal 28 Struktur Badan Senator 1. Badan Senator terdiri dari senator dan anggotanya. 2. Jumlah dari anggota Badan Senator ditentukan oleh senator terpilih. Pasal 29 Senator 1. Senator adalah perwakilan di Kongres KM ITB. 2. Senator adalah pemimpin dari Badan Senator. Pasal 30 Persyaratan Calon Senator Calon senator wajib memenuhi persyaratan berikut: 1. Terdaftar sebagai anggota. 2. Telah menjadi anggota KM ITB minimal 2 tahun. 3. Telah menjadi anggota DPA, Badan Pengurus, atau Badan Senator minimal satu periode kepengurusan. 4. Tidak sedang menjabat sebagai pengurus inti atau legislatif di organisasi lain. 5. Tidak sedang menjadi anggota DPA. 6. Tidak terkena sanksi organisasi KM ITB dan/atau. 7. Persyaratan lainnya ditetapkan dalam Tata Cara Pemilihan Umum. Pasal 31 Persyaratan anggota Badan Senator Anggota Badan Senator wajib memenuhi persyaratan berikut: 1. Bukan anggota DPA atau Badan Pengurus. 2. Telah mengikuti program pelatihan calon pengurus yang dilakukan oleh badan pengurus. Pasal 32 Masa Jabatan Badan Senator Badan Senator mempunyai masa jabatan satu periode kepengurusan yang ditetapkan oleh DPA. Pasal 33 Pembebastugasan Senator 11
Senator dapat dibebastugaskan selama periode kepengurusannya apabila melanggar AD/ART, Arahan Kerja senator, atau TAP DPA dengan mekanisme: 1. Teguran terhadap Badan Senator oleh DPA melalui sidang DPA dengan senator. 2. Setelah 3 (tiga) kali teguran, sidang DPA diselenggarakan dengan agenda pembebastugasan senator. 3. Apabila senator resmi dibebastugaskan dalam periode kepengurusannya, DPA menunjuk seorang Penanggung Jawab Sementara senator hingga terdapat senator terpilih dari Pemilihan Umum. BAB VII PEMILIHAN UMUM Pasal 34 Definisi Pemilihan Umum Pemilihan umum yang disingkat Pemilu bertujuan untuk memilih ketua Badan Pengurus dan/atau senator. Pasal 35 Panitia Pemilu Panitia Pemilu memiliki ketentuan: 1. Pelaksanaan Pemilu berada di tangan panitia Pemilu yang bertanggung jawab kepada DPA. 2. Ketua panitia Pemilu dipilih oleh DPA. 3. Ketua panitia Pemilu wajib membentuk panitia pemilihan umum. 4. Panitia Pemilu membuat Tata Cara Pemilihan Umum yang ditetapkan oleh DPA. BAB VIII ALUMNI Pasal 36 Definisi Alumni Alumni adalah anggota yang telah menyelesaikan studi dari Program Studi Sarjana Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung. Pasal 37 Hak Alumni Alumni memiliki hak: 1. Memberikan masukan dan kontribusi positif untuk kemajuan. 2. Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh melalui undangan. 3. Memakai fasilitas. BAB IX PENUTUP 12
Pasal 38 Hal-hal Lain Hal-hal dan ketentuan-ketentuan lain yang tidak diatur dalam Anggaran Rumah Tangga diatur oleh DPA dengan tidak menyimpang dari AD/ART dan Konsepsi. 13
LAMPIRAN Gambar dan pengertian lambang Pengertian lambang : 1. Gambar Ganesha dalam tanur tinggi mencerminkan bahwa berada di ITB. 2. Gambar tanur tinggi melambangkan identitas ilmu dan keprofesian Teknik Metalurgi. 3. Tulisan Ikatan Mahasiswa Metalurgi-IMMG sebagai identitas. 4. Roda gerigi melambangkan kedinamisan. 5. Lingkaran melambangkan satu tekad dan satu kesatuan. 6. Warna abu-abu melambangkan ketangguhan. 7. Warna merah melambangkan keberanian. 8. Warna putih melambangkan kesucian. MARS IMMG Kami ini anak Metalurgi Gerus kanan gerus kiri dari bijih Kami ini anak Metalurgi Ekstrak sana ekstrak sini jadi murni Suhu rendah suhu tinggi gak peduli Semua demi jaya Metalurgi 14