PENGARUH PEMBERIAN HEALTH EDUCATION TENTANG PROSES PERSALINAN TERHADAP PENURUNAN KECEMASAN PADA IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MONGOLATO KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO Melanti Indasari, Rini Fahriani Zees, Vivin Novarina Kasim 1 melansari673@yahoo.co.id Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAK Kehamilan dapat menyebabkan perubahan fisik maupun psikologis. Masalah psikologis yang sering terjadi adalah kecemasan. Kecemasan yang berlebihan sering meyebabkan lemahnya kontraksi uterus, partus lama, fetal distres, naiknya tekanan darah ibu yang menyebabkan mortalitas dan morbiditas. Mengatasi ataupu mengurangi kecemasan perlu adanya informasi berupa pendidikan kesehatan dan penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terutama tentang persalinan sehingga ibu lebih siap dalam menghadapi masa persalinan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian health education tentang proses persalinan terhadap penurunan kecemasan pada ibu primigravida trimester III. Jenis penelitian yang dilakukan adalah experimental dengan menggunakan one group pretest posttest, populasi pada penelitian ini berjumlah 22 orang ibu hamil, sampel sebnyak 13 orang ibu hamil dengan menggunakan teknik pengumpulan data acidental sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan data primer (kuesioner). Hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh pemberian health education tentang proses persalinan terhadap penurunan kecemasan pada ibu primigravida trimester III, dengan kecemasan ibu primigravida sebelum diberikan pendidikan kesehatan cemas berat sebesar (61,5%), sesudah diberikan pendidikan kesehatan cemas ringan sebesar (69,2%). Untuk analisis bivariat nilai signifikasi p=0,000 (< 0,05) maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh. Saran bagi Puskesmas Mongolato diharapkan memberikan informasi yang jelas pada ibu hamil tentang proses persalinan sehingga proses persalinan sesuai yang diharapkan. Kata kunci: Pendidikan kesehatan, Tingkat kecemasan 1 Melanti Indasari, Jurusan Keperawatan Universitas Gorontalo. Rini Fahriani Zees, S.Kep, Ns, M.Kep. dan dr.vivien Novarina Kasim M.Kes. Dosen Pada Jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Negeri Gorontalo.
Kehamilan merupakan babak baru dalam kehidupan wanita. Banyak perubahan yang terjadi, yakni perubahan fisik dan perubahan psikologis. Sejak hamil, ibu sudah mengalami kecemasan. Kecemasan akan meningkat menjelang persalinan terutama pada trimester III. Bila kecemasan ini tidak segera ditangani maka akan berpengaruh terhadap proses persalinan yang mengakibatkan lemahnya kontraksi uterus, partus lama, fetal distres, naiknya tekanan darah ibu yang menyebabkan mortalitas dan morbiditas (Setianingrum, 2013). Cemas yang berlebihan menyebabkan kadar hormon stres meningkat (betaendorphin, hormon adrenokortikotropik [ ACTH ], kortisol dan epinefrin). Efek kadar hormon yang tinggi dalam menghambat persalinan dapat dikaitkan dengan persalinan distosia. Cemas yang berlebihan dapat menghambat dilatasi seviks normal, sehingga dapat meningkatkan persepsi nyeri dan mengakibatkan persalinan lama. Bobak, 2004 dalam (Na im, 2010). Penelitian di Indonesia pada tahun 2012 hampir 76,8% ibu mengalami kecemasan pada akhir kehamilan kecemasan ibu 80% diantaranya dialami oleh ibu primigravida, sedangkan 20% dialami oleh ibu yang multigravida, baik dengan riwayat persalinan normal ataupun dengan riwayat persalinan dengan SC. Berdasarkan laporan tahunan di Propinsi Jawa Timur pada tahun 2012, hampir 73,5% ibu mengalami kecemasan pada akhir kehamilan. Hal ini, merupakan salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi kelancaran proses dalam persalinan Dinkes Jatim, 2012 (dalam Janah, 2013). Angka kematian Provinsi Gorontalo tahun 2011 meningkat menjadi 249/100.000 kelahiran hidup, tahun 2012 243/100.000 kelahiran hidup, tahun 2013 jumlah kematian ibu sampai bulan november berjumlah 45 orang, sedangkan target Nasional 102/100.000 kelahiran hidup (data profil Provinsi Gorontalo). Angka kematian Kabupaten Gorontalo tahun 2010 163/100.000 kelahiran hidup, tahun 2011 251/100.000 kelahiran hidup, tahun 2012 244/100.000 kelahiran hidup (data profil Kabupaten Gorontalo) Menurut data yang di dapat dari Runagan KIA/KB Puskesmas Mongolato pada tahun 2011 59 jumlah pasien ibu hamil primigravida trimester III,tahun 2012 sebanyak 85 orang, dan tahun 2013 sebanyak 67 orang. Fenomena yang peneliti temukan saat melakukan survei awal hasil wawancara pada Ny A mengatakan cemas, kmudian Ny N mengatakan cemas, selanjutnya pada Ny S mengatakan cemas, dan Ny M mengatakan cemas, dan wawancara terakhir pada Ny G mengatakan cemas ringan, hasil wawancara juga pada kepala ruangan KIA/KB dan salah satu perawat yang bertugas menyatakan bahwa semua ibu hamil yang datang di Puskesmas Mongolato paling banyak sehari 5 orang, dan rata-rata kelima ibu hamil tersebut mengatakan cemas dan takut terutama bagi ibu yang baru pertama kali hamil.
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil penelitian Apakah ada Pengaruh Pemberian Health Education Tentang Proses Persalinan Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Ibu Prigmavida Trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Mongolato Kota Gorontalo. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian di wilayah kerja Puskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo. Waktu penelitian dilaksanakan tagl 24 februari 24 Maret 2014. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan yaitu pre-eksperimen dengan rancangan one group pretest-posttest. Pada desain penelitian ini sudah dilakukan observasi pertama (pretest) sehingga peneliti dapat menguji perubahan-perubahan yang terjadi setelah adanya perlakuan (posttest) (Riyanto, 2011:56). Pretest Perlakuan Posttest Skema Penelitian Sampel Sampel 13 orang, tehnik pengambilan sampel adalah acidental sampling, dimana pengambilan sampel yang dilakukan dengan mengambil ibu hamil trimester III yang ada di lokasi penelitian. Sampel juga mrnggunakan kriteria inklusi eklusi. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik Responden a. Usia Responden Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Presentase % 19 2 15,4 20-30 9 69,3 33-42 2 15,4 Total 13 100 Sumber: Data Primer 2014
Tabel 1 menunjukan bahwa ibu primigravida yang berusia 20-30 tahun berjumlah 9 orang (69,3%), usia 33-42 tahun berjumlah 2 orang (15,4%), dan usia 19 tahun berjumlah 2 orang (15,4%). b. Pendidikan Responden Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Presentase % SD 3 23,1 SMP 2 15,4 SMA/SMK 7 53,8 S1 1 7,7 Total 13 100 Sumber: Data Primer 2014 Tabel 2 menunjukan bahwa ibu primigravida berpendidikan SMA/SMK berjumlah 7 orang (53,8%), SD berjumlah 3 orang (23,1%), SMP berjumlah 2 orang (15,4%), dan S1 berjumlah 1 orang (7,7%). Tabel 3 Distribusi Frekuensi Kecemasan Ibu Primigravida Sebelum Diberikan Pendidikan Kesehatan Kategori Jumlah Presentase % Tidak Cemas 0 0 Cemas Ringan 0 0 Cemas Sedang 5 38,5 Cemas Berat 8 61,5 Total 13 100 Sumber: Data 2014 Tabel 3 menunjukan bahwa kecemasan ibu primigravida sebelum diberikan pendidikan kesehatan yang mengalami cemas berat berjumlah 8 orang (61,5%), cema sedang berjumlah 5 orang (38,5%), tidak cemass 0, dan cemas ringan 0. Tabel 4 Distribusi Frekuensi Kecemasan Ibu Primigravida Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Kategori Jumlah Presentase % Tidak Cemas 1 7,7 Cemas Ringan 9 69,2 Cemas Sedang 3 23,1 Cemas Berat 0 0 Total 13 100 Sumber: Data Primer 2014 Tabel 4 menunjukan bahwa kecemasan ibu primigravida sesudah diberikan pendidikan kesehatan ibu mengalami cemas ringan berjumlah 9 orang (69,2%),
cemas sedang berjumlah 3 orang (23,1%), cemas berat berjumlah 1 orang (7,7%), dan yang tidak cemas 0. Kecemasan Ibu Primigravida Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Tabel 5 Distribusi Frekuensi Kecemasan Ibu Primigravida Sebelum dan Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan Kategori Sebelum Sesudah P Tidak Cemas 0 1 0,000 Cemas Ringan 0 9 Cemas Sedang 5 3 Cemas Berat 8 0 Sumber: Data Primer 2014 Tabel 5 menunjukan bahwa kecemasan ibu primigravida sebelum diberikan pendidikan kesehatan tidak cemas 0, cemass ringan 0, cemas sedang berjumlah 5 orang, cemas berat berjumlah 8 orang, dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tidak cemas berjumlah 1 orang, cemas ringan berjumlah 9 orang, cemas sedang berjumlah 3 orang, dan cemas berat 0. Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan (Health Education) Tentang Proses Persalinan Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Ibu Primigravida Trimester III Tabel 6 Paired Sampel Test Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan (Health Education) Tentang Proses Persalinan Terhadap Penurunan Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Pengukuran N T DF Sig.(2-tailed) Sebelum Pemebrian 13 5,879 12 0,000 Pendidikan Kesehatan- Setelah Pemberian Pendidikan Kesehatan Sumber: Data Primer 2014 Tabel Paired Samples Test menyajikan nilai t hitung, df (Degree Of Ffeedom), signifikasi, dan perbedaan rata-rata (Mean Of Difference). Berdasarkan tabel diatas diperoleh t hitung sebesar 5,879, sedangkan t tabel dengan df=12 sebesar 0,5324 dan nilai signifikasi sebesar 0,000. Oleh karena t hitung > t tabel (5,879 > 0,5324) dan nilai signifikasi lebih kecil dari taraf signifikasi 5% (p=0,000 < 0,000) maka dapat dinyatakan terdapat pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap penurunan kecemasan ibu primigravida trimester III.
PEMBAHASAN 1. Kecemasan Ibu Primigravida Sebelum diberikan Pendidikan Kesehatan (Health Education) Hasil penelitian ini membuktikan bahwa pada saat pretest, didapatkan bahwa tidak cemas 0, cemas ringan 0, 5 orang ibu mengalami cemas sedang, dan 8 orang responden mengalami cemas berat. Pada trimester III, kecemasan menjelang persalinan akan muncul pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal, cara mengejan, apakah akan terjadi sesuatu saat melahirkan, atau apakah bayi lahir selamat, akan semakin sering muncul dalam benak ibu hamil. Rasa nyeri pada waktu persalinan sudah sejak dahulu menjadi pokok pembicaraan para wanita (Hasuki, 2007). Oleh karena itu, banyak calon ibu muda menghadapi kelahiran anaknya dengan perasaan takut dan cemas (Maramis, 2005). Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Miftakhul Janah tahun 2013, bahwa Ibu hamil mengalami kecemasan berat menghadapi persalinan dimana dari 19 responden sebelum dilakukan penyuluhan didaptkan hampir setengah responden memiliki cemas berat sebanyak 11 responden (35,5%), sebaliknya setelah penyuluhan hampir setengah responden memiliki kecemasan ringan sebanyak 14 responden (45,2%), dan tidak ada responden yang mengalami cemas berat dan berat sekali. Teori ini didukung oleh penelitian (Effendy, 2011) menyatakan bahwa meningkatnya kasus partus lama karena kecemasan / takut dalam menghadapi persalinan dimana ibu tidak mendapatkan informasi yang cukup tentang persalinan
sehingga pengetahuannya kurang. Kehamilan, persalinan, dan menjadi seorang ibu merupakan peristiwa dan pengalaman penting dalam kehidupan seorang wanita. Berdasarkan hasil penelitian, maka asumsi peneliti perlu diadakannya penyuluhan tentang proses persalinan, sesuai yang didaptkan bahwa ibu masih memiliki persepsi yang salah tentang proses persalinan, kurangnya informasi tentang proses persalinan dan merupakan pengalaman pertam oleh karena itu ibu hamil tersebut masih merasa cemas. Selain itu rata-rata pendidikan ibu hamil hanya bependidikan menengah bawah, sehingga penyuluhan tentang proses persalinan perlu diadakan oleh petugas kesehatan karena dapat membawa pengaruh yang baik, menambah pengetahuan ibu tentang proses persalinan, dan dapat mengurangi kecemasan menjelang proses persalinan. 2. Kecemasan Ibu Primigravida Sesudah diberikan Pendidikan Kesehatan (Health Education) Setelah pretest dilakukan, responden diberikan pendidikan kesehatan sebanyak tiga kali tentang proses persalinan. Setelah diberikan pendidikan kesehatan, kecemasan ibu primigravida mengalami penurunan. Penurunan kecemasan ibu primigravida dimana dari 8 orang cemas berat dan 5 orang cemas sedang. Dari 8 orang cemas berat setelah diberikan pendidikan kesehtan menjadi 3 orang cemas sedang, 1 orang tidak cemas dan 4 orang cemas ringan. Kemudian 5 orang cemas sedang menjadi cemas ringan, dan cemas berat 0. Untuk mengatasi ataupun mengurangi tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan perlu adanya informasi berupa penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan terutama tentang persalinan sehingga ibu
lebih siap dalam menghadapi masa persalinan. Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Depkes RI, 2011). Hal ini sehubungan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Siti Rohmah tahun 2006, penelitian menunjukan bahwa sebelum diberikan pendidikan kesehatan terdapat 24,83% mengalami kecemasan sedangkan setelah diberikan pendidikan kesehatan terdapat penurunan kecemasan 19,37%. Hal diatas sesuai dengan teori (Janah,2013) perlu diadakan penyuluhan, penyebaran leaflet dan penempelan pamflet-pamfet yang berisi tentang proses persalinan, sehingga diharapkan dengan dilakukannya penyuluhan tersebut dapat mengurangi tingkat kecemasan pada ibu hamil yang akan mengalami persalinan serta ibu merasa siap dalam menghadapi persalinan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka asumsi peneliti bahwa terdapat penurunan kecemasan pada ibu primigravida setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang proses persalinan dan apa dampak yang terjadi dalam proses persalinan jika kecemasan ibu telalu tinggi. Apabila seorang ibu primigravida mendapat informasi yang baik dan jelas maka dapat mengurangi tingkat keceemasan, dan membantu proses persalinan berjalan lancar. 4. Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan tentang proses persalinan terhadap penurunan kecemasan pada ibu primigravida trimester III.
Data dianalisis menggunakan uji statistik Dependen T Test, Berdasarkan hasil uji ini, didapatkan nilai t hitung sebesar 5,879, sedangkan t tabel dengan df=12 sebesar 0,5324 dan nilai signifikasi sebesar 0,000. Oleh karena t hitung > dari t tabel (5,879 > 0,5324) dan nilai signifikasi lebih kecil dari taraf signifikasi 5% (p=0,000 < 0,05). Berdasarkan analisis tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap penurunan kecemasan pada ibu primigravida trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Mongolato. Penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya oleh Cut Ti Arafah tahun 2011 dimana terdapat pengruh menonton video proses persalinan terhadap kecemasan ibu primigravida dalam menghadapi proses persalinan normal, dengan nilai p=0,020 (p<0,05). Untuk mengurangi rasa cemas dan takut, salah satunya dengan pemberian informasi tentang persalinan. Pada umumnya ibu primigravida belum mempunyai bayangan mengenai kejadian-kejadian yang akan dialami pada akhir kehamilannya saat persalinan terjadi, sehingga hal ini menimbulkan kecemasan ibu dalam menghadapi persalinan (Bobak, Lowdermilk, & Jensen, 2005). Aprilia (2011) menyatakan ketika seorang ibu telah mendapat informasi atau mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya, cenderung akan mengurangi rasa cemas yang dialaminya. Hal ini juga dikemukakan oleh Musbikin (2006) bahwa untuk mempersiapkan diri dengan berbagai informasi tentang hal-hal yang menyangkut persalinan merupakan salah satu cara terbaik untuk menghadapi persalinan.
Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti berasumsi bahwa terdapat pengaruh tentang pemberian pendidikan kesehatan tentang proses persalinan terhadap penurunan kecemasan pada ibu primigravida trimester III, dan dapat membawa pengaruh positif bagi ibu dalam menghadapi proses persalinan sehingga proses persalinan berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan. PENUTUP Simpulan 1. Kecemasan pada Ibu primigravida trimester III diwilayah kerja Puskesmas Mongolato sebelum diberikan pendidikan kesehatan yaitu 5 orang (38,5%), responden mengalami cemas sedang, dan 8 orang (61,5%) responden mengalami cemas berat. 2. Kecemasan pada Ibu primigravida trimester III diwilayah kerja Puskesmas Mongolato setelah diberikan pendidikan kesehatan, 1 orang (7,7%), responden mengalami tidak cemas, 9 orang (69,2%) responden mengalami cemas ringan dan 3 orang (23,1%), responden mengalami cemas sedang. 3. Adanya pengaruh pemberian Heath Education tentang proses persalinan terhadap penurunan kecemasan ibu primigravida trimester III diwilayah kerja Puskesmas Mongolato, dengan hasil t hitung > t tabel (5,879 > 0,5324) dan nilai signifikasi lebih kecil dari taraf signifikasi 5% (p= 0,000 < 0,05). Saran 1. Untuk Puskesmas Mongolato diharapkan agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan memberikan informasi yang jelas pada ibu hamil tentang proses persalinan diharapkan. agar dapat membatu proses persalinan sesuai yang 2. Untuk Ibu Primigravida agar menyampaikan semua keluhan terkait dengan proses persalinan kepada petugas kesehatan, sehigga dapat mengurangi kecemasan yang dirasakan.
3. Untuk profesi keperawatan agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang profesional melalui pendekatan proses keperawatan dengan pengkajian yang akurat tentang kecemasan, perumusan diagnosa yang tepat, perumusan masalah sesuai dengan kebutuhan, serta mengevaluasi tindakan yang diberikan terkait dengan kecemasan klien. 4. Untuk peneliti selanjutnya disarankan agar dapat mengambil topik lain yang berkaitan dengan kecemasan. DAFTAR PUSTAKA Arafah, C. 2011. Kecemasan Ibu Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan Di Klinik Hj.Hadijah Medan Setelah Menonton Video Proses Persalinan Normal. Jurnal: Fakultas Keperawatan, Universitas Sumatera Utara. Astria. 2009. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III Dala Menghadapi Persalinan Di Poliklinik Kebidanan Dan Kandungan RSUP. Jurnal: UIN Jakarta. Ady. 2009. Kecemasan Dalam Persalinan. http://perawatpsikiatri.blogspot.com. Di akses pada tanggal 3 November 2009. Dinas Kabupaten Gorontalo. 2013. Profil angka kematian ibu kabupaten Gorontalo. Depkes RI, (2009). Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil. Jakarta : Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat Dan JICA Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo. 2013. Profil angka kematian ibu Provinsi Gorontalo. Fitramaya. 2010. Perawatan Ibu Hamil ( Asuhan Ibu Hamil). Cetakan ke enam yogyakarta. Hawari. 2002. Manajemen Stres, Cemas, Dan Depresi. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Hafid, R. 2013. Determinan Kejadian Stres Persalinan Primigravida Dipuskesmas Mongolato Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo. Jurnal. Jannah, M. 2013. Pengaruh Penyuluhan Persiapan Persalinan Terhadap Tingkat Kecemasan Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan
(Wilayah Kerja Puskesmas Badas Kabupaten Kediri) Tahun 2013. Jurnal: STIKes Bhakti Mulia Pare Kediri. Kelly. 2004. Sembilan bulan Kehamilan dan Kelehiran. Jakarta: ARCAN. Luluvikar. 2009. Manajemen Asuhan Pada Ibu Primigravida. http://luluvikar.wordpress.com. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2010. Mubasyiroh, L. 2010. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Primigravida Tentang Hubungan Seksual Selama Kehamilan Di Puskesmas Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes. Jurnal. Na im, N. 2010. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primipara Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan. Skripsi, Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Novitasari, T. 2013 Keefektifan Konseling Kelompok Pra-Persalinanuntuk Mengurangi Tingkat Kecemasan primigravida Menghadapi Persalinan. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Surabaya: Salemba Medika. Nia. 2011. Health Education Keperawatan. p://ufhynurse.blogspot.com/2011/05/media-penyuluhan-kesehatan.html. Diakses pada tanggal 26 Mey 2011. Puskesmas Mongolato. 2013. Profil kunjungan ibu hamil 2011-2013 Rohmah, S. 2013. Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Primigravida tm iii Dalam kesiapan persalinan di bps mulyani purwogondo Kalinyamatan jepara. Jurnal. Setiadi. 2013. Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Yogykarta: Graha Ilmu. Suliha. 2001. Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC Setianingrum, R. 2013. Hubungan Usia Ibu Primigravida Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu Kandangan Bawen. Jurnal: STIKES Ngudi Waluyo. Supriadi, H. 2011. Studi Tentang Gambaran Kecemasan pada Ibu Primgravida Trimester III. Skripsi, STIKES Ngudi Waluyo Semarang.
Suparyanto. 2010. Konsep Paritas. http://www.dr suparyanto.blogspot.com Diakses pada 07 Oktober 2010 pukul 06:25 Taufik. 2011. Psikologi untuk Kebidanan Dari Teori ke Praktek. Surakarta: Eastview. Zamriati, W. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Hamil Menjelang Persalinan Di Poli Kia Pkm Tuminting. Jurnal: Keperawatan (e-kp) Volume. 1 Nomor. 1. Program Studi Ilmu Kepoerawatan Fakultas Kedokteran Universitas Samratulangi Manado.