PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
TAHAPAN PERKEMBANGAN MANUSIA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PERKEMBANGAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK PRASEKOLAH

Workshop Peningkatan Kualitas Tenaga Kependidikan bagi Guru RA. Hotel Bifa Yogyakarta 15 Maret 2011

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan potensi sumber daya manusia serta penerus cita-cita perjuangan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. proses perkembangan dengan pesat dan sangat fundamental bagi kehidupan

Perkembangan Anak Usia Dini Ernawulan Syaodih

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BERMAIN SEBAGAI SARANA PENGEMBANGAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang tepat bagi anak sejak masa usia dini. aspek perkembangan kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membaca dan keterampilan menulis. Anak-akan dituntut untuk dapat berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya anak usia dini merupakan masa-masa keemasan yang harus

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam proses pembelajarannya menekankan pada prinsip bermain

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI Diajukan Untuk Sebagian Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada Jurusan PG-PAUD OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

BAB I PENDAHULUAN. menguasai tingkat yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek

PERMAINAN YANG BERORIENTASI PERKEMBANGAN UNTUK ANAK TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar),

BAB I PENDAHULUAN. dapat menemukan potensi tersebut. Seorang anak dari lahir memerlukan

HAND OUT MATA KULIAH KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI KODE MK/SKS : UD 100/3 SKS

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang mandiri. Begitu pentingnya pendidikan bagi diri sendiri, dan teknologi agar bangsa semakin maju dan berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. usia enam tahun menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan sangat mempengaruhi perkembangan manusia dalam

KARAKTERISTIK SISWA SD KELAS RENDAH DAN PEMBELAJARANNYA

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan yang pesat bahkan dikatakan sebagai

TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty

BAB I PENDAHULUAN. semua aspek, baik kognitif, efektif maupun fisik motorik. besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Contohnya berjalan, berlari,

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Berbagai Macam Teknik yang dapat dilakukan Pendidik Untuk Menstimulasi Aspek Perkembangan Anak. Rita Eka Izzaty

Efri Febriani. Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini,Fakultas Ilmu Pendidikan, IKIP PGRI Madiun,

BAB I PENDAHULUAN. hidupnya. Perkembangan anak terjadi melalui beberapa tahapan dan setiap

Rita Eka Izzaty Staf Pengajar FIP-BK-UNY

disimbolisasikan agar dapat menyampaikan arti kepada orang lain. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini adalah anak yang unik, dan memiliki karakteristik khusus,

Al-Hikmah Jurnal Kependidikan dan Syariah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), saat ini sedang mendapat perhatian

CIRI-CIRI ANAK PRA SEKOLAH

2014 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MENGANYAM

Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk Tingkat Raudhatul Athfal ( Khusus pengembangan motorik anak TK / RA )

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan hendaknya di bangun dengan empat pilar, yaitu : learning to know,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengembangan potensi anak dari usia 0-6 tahun. Untuk itu

Perkembangan Kognitif, Emosi, dan Bahasa pada Masa Kanak-Kanak Akhir. Dosen Pengampu : Dra. Nadlifah, M.Pd.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MELIPAT KERTAS

BAB I PENDAHULUAN. kandungan hingga usia 8 tahun. Pendidikan bagi anak usia dini dilakukan melalui

Mengenali Perkembangan Balita

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. formal, non-formal dan informal. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa anak merupakan masa keemasan atau sering disebut masa

Gambar 4.1 Perkembangan Fisik Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara luas diketahui bahwa periode anak dibagi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN. perubahan perilaku dari tidak matang menjadi matang. Gerakan yang menggunakan yaitu otot-otot halus atau sebagian anggota

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

I. PENDAHULUAN. merupakan harta yang tak ternilai harganya. Pada usia dini di mana anak berada

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Erni Nurfauziah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Hampir dapat dipastikan bahwa setiap orangtua menginginkan yang terbaik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

2.1 Perkembangan anak sekolah dasar. Perkembangan anak usia sekolah disebut juga perkembangan masa

adapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan yang dimulai dari usia

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini merupakan pendidikan dasar yang diberikan kepada

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Salah satu bidang pengembangan dalam pertumbuhan keterampilan dasar

I. PENDAHULUAN. mampu berkompetensi baik secara akademik maupun non akademik. Memenuhi kebutuhan pendidikan yang mampu mengembangkan akademik

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai anggota masyarakat selalu melakukan komunikasi. dalam kehidupan sosial. Komunikasi dilakukan untuk mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan bentuk pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai perencanaan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan

Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. anak usia dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan pribadi, pengetahuan,

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

BUKU PANDUAN BAGI GURU DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 3-4 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia akan melalui tahap perkembangan dari masa bayi hingga

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini pada hakikatnya merupakan anak yang berusia 0-6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

PERAN GURU DALAM MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK SEKOLAH DASAR

Tinjauan Mata Kuliah Masa TK : perkembangan fisik dan kemampuan anak berlangsung sangat cepat. Perkembangan Motorik Perkembangan motorik identik denga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada masa anak anak, bermain merupakan dasar bagi perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau isyarat. Bahasa merupakan simbol-simbol yang disepakati dalam

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan sangat cepat, hal ini terlihat dari sikap anak yang terlihat jarang

BAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara

KURIKULUM TULIS bimba-aiueo

BAB I PENDAHULUAN. komponen dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan. Indonesia telah mencanangkan pendidikan wajib belajar yang semula 6 tahun

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

BAB II KAJIAN TEORI. A. Landasan Teori. 1. Proses Pembelajaran. Belajar adalah suatu kegiatan untuk menambah pengetahuan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut terciptanya

Transkripsi:

PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH Oleh: Sri Maslihah PENDAHULUAN Dunia anak adalah dunia yang senantiasa menarik perhatian dengan berbagai tingkah laku anak yang luar biasa dinamis, variatif dan inovatif. Pembicaraan tentang anak dan perkembangannya, hal ini tidak terlepas dari dua aspek yang ada pada diri anak yaitu aspek fisik dan psikologis. Oleh karena itu untuk memahami perkembangan anak, kita akan melihat perkembangan aspek fisik dan psikologis anak yang sekaligus berarti perkembangan dari aspek kuantitatif dan kualitatif diri anak. Pemahaman tentang perkembangan anak perlu dimiliki oleh siapapun yang terlibat dalam proses perkembangan anak, tidak terbatas pada orang tua. Dengan adanya pemahaman tentang perkembangan anak, kita akan mengetahui hal-hal apa yang harus dikembangkan pada anak sehingga kita dapat mengarahkan anak untuk beraktivitas sesuai tujuan perkembangan yang diharapkan. Dalam disiplin ilmu Psikologi, masa anak merupakan rentang yang cukup panjang yaitu antara usia 2 tahun sampai dengan 11/12 tahun. Dengan mempertimbangkan karakteristik dan tugas perkembangan yang berbeda, masa anak terbagi dua yaitu, periode anak awal dan anak anak akhir. Periode anak awal berkisar dari usia dua sampai dengan enam tahun dan periode anak akhir dari usia enam sampai dengan tibanya masa kematangan secara seksual, yaitu masa pubertas. Pengklasifikasian anak awal dan anak akhir mengacu pula pada usia dimana anak awal merupakan usia prasekolah dan anak akhir merupakan usia sekolah dasar. Tulisan ini akan menekankan bagaimana anak berkembang pada usia prasekolah. KARAKTERISTIK ANAK PRASEKOLAH Periode ini merupakan periode istimewa dalam kehidupan seorang anak. Pada periode ini anak mulai belajar untuk menumbuhkan kepercayaan pada 1

orang lain di luar keluarganya, mereka mulai belajar mandiri dan mengontrol dirinya, serta belajar untuk bersosialisasi. Pada masa ini pula anak seringkali menunjukkan rasa ingin tahu terhadap apa yang ada pada lingkungannya. Anak-anak menunjukkan perilaku sebagai seorang pengamat dan peneliti terhadap obyek dan benda-benda di sekitarnya. Sementara itu dalam kemampuan berkomunikasi, anak belajar berkomunikasi dimulai dengan kalimat-kalimat sederhana dan kosa kata yang terbatas sampai akhirnya mereka mampu mengkomunikasikan ide-ide secara efektif. Demikian pula dalam aspek perkembangan fisik, pada usia ini pertumbuhan fisik berlangsung dengan cepat dari aspek kuantitas maupun dalam koordinasinya. Sebagian ahli menyebut periode ini sebagai usia bermain (play age) karena pada periode ini anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain. Melalui bermain pula anak belajar banyak hal dari dunianya. AREA PERKEMBANGAN Pada dasarnya perkembangan anak meliputi empat area utama, yaitu perkembangan sosial-emosi, fisik, kognitif, dan bahasa. Keempat area ini tidak berdiri sendiri, tetapi satu dengan lain saling memperngaruhi. Artinya, perkembangan satu area, akan mempengaruhi dan dipengaruhi perkembangan pada area lain. Perkembangan Sosial-Emosi Perkembangan sosial-emosi pada anak prasekolah menunjukkan arti Sosialisasi, yaitu proses dimana anak-anak belajar mengenai nilai-nilai dan berbagai perilaku yang diterima lingkungan. Hal ini berarti menjadikan anak seorang yang kompeten dan memiliki kepercayaan diri. Tujuan dari perkembangan sosial-emosi antara lain : a. Memperoleh pandangan tentang dirinya sendiri. b. Bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain. c. Berperilaku prososial dengan menunjukkan empathy, bekerja sama dan menyesuaikan diri dengan orang lain 2

Perkembangan Fisik Perkembangan fisik meliputi perkembangan gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus. Orang tua ataupun para pendidik yang terlibat dalam pendidikan anak prasekolah seringkali beranggapan bahwa perkembangan fisik akan berlangsung secara otomatis dan tidak perlu dikembangkan secara terencana. Anggapan tersebut tentu saja tidak tepat karena perkembangan fisik sama penting dengan perkembangan pada area lain. Bagaimanapun jika area fisik berkembang baik, hal ini akan meningkatkan aspek perkembangan lainnya, khususnya sosial emosi. Dengan perkembangan motorik kasar dan motorik halus yang baik, anak akan mampu mengurus dirinya sendiri dan memperoleh kepercayaan diri. Tujuan dari perkembangan fisik, antara lain : a. Mampu mengontrol gerakan motorik kasar, yaitu gerakan otot-otot besar dalam tubuh, khususnya mengontrol gerakan tangan dan kaki, menjaga keseimbangan dan stabilitas gerakan, seperti lari, meloncat, melempar, menangkap dan sebagainya. b. Mampu mengontrol gerakan motorik halus, yaitu kemampuan untuk menggunakan dan mengkoordinasikan otot-otot halus dalam tangan dan pergelangan tangan dengan terampil. Perkembangan motorik halus ini akan membantu anak untuk memiliki keterampilan menolong dirinya sendiri (self-helf skill) dan mampu memanipulasi obyek-obyek yang kecil seperti menggunakan gunting, menggunakan alat untuk menulis dan sebagainya. Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif menunjukkan perkembangan berpikir dan bagaimana kegiatan berpikir itu bekerja. Hal ini meliputi bagaimana anak berpikir, bagaimana mereka memandang dunia mereka, dan bagaimana mereka memanfaatkan apa yang mereka pelajari. Tujuan perkembangan kognitif, antara lain : a. Belajar dan memecahkan masalah, yaitu dengan menggunakan informasi, sumber-sumber dan materi yang diperoleh. Anak mengamati 3

kejadian di sekitarnya, mengajukan pertanyaan, membuat perkiraan, dan menguji kemungkinan-kemungkinan pemecahan masalahnya. b. Berpikir logis dengan mengumpulkan dan menggunakan informasi yang masuk akal dengan cara membandingkan, membedakan, mengelompokkan, menghitung, mengukur dan mengenal pola. c. Menampilkan dan berpikir secara simbolis dengan menggunakan benda-benda secara unik, misalnya cangkir jadi telepon atau sendok jadi mikropon dan sebagainya. Mereka juga bisa berpura-pura jadi seorang ibu atau bapak, mampu menggambar apa yang dialaminya melalui gambar/lukisan. Perkembangan Bahasa Perkembangan bahasa meliputi kemampuan untuk memahami dan berkomunikasi melalui kata-kata, berbicara dan menulis. Pada dasarnya setiap anak lahir dengan membawa potensi untuk mampu berkomunikasi dengan orang lain, baik secara verbal maupun non-verbal. Pada usia prasekolah, anak mampu mengkomunikasikan pikiran dan perasaan melalui kata-kata atau bahasa. Dalam hal ini bahasa menjadi hal yang penting dikuasai anak untuk membina dan mempertahankan hubungan dengan anak-anak lain dan orang dewasa. Karena kata-kata dapat merepresentasikan pikiran dan gagasan anak, maka perkembangan bahasa erat hubungannya dengan perkembangan kognitif. Semakin banyak anak usia 3-5 tahun berbicara /berbahasa, maka perbendaharaan kata anak akan meningkat secara luar biasa. Dengan perbendaharaan kata yang baik, memungkinkan anak menjadi seorang pembaca yang baik. Oleh karena itu bahasa dan kemampuan membaca saling terkait. Kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis adalah kegiatan yang saling mendukung pada anak prasekolah. Tujuan perkembangan bahasa, antara lain: a. Mendengar dan berbicara : anak mampu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain, memperluas kosa kata, mengekspresikan diri, memahami pembicaraan orang lain, berpartisipasi dalam percakapan, dan menggunakan bahasa untuk memecahkan masalah. 4

b. Membaca dan menulis : mampu memahami bahasa tulisan, memahami huruf cetak, dan akhirnya mampu menulis huruf dan katakata. BAGAIMANA ANAK PRASEKOLAH BELAJAR? Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa periode anak prasekolah dikenal pula sebagai usia bermain. Melalui aktivitas bermain anak dapat belajar banyak hal dari dunianya. Bahkan menurut Kathy Hirsh Pasek dan Roberta Michnick Golinkoff dalam Einstein Never Used Flash Cards (2006) bermain bagi seorang anak bagaikan bensin bagi sebuah mobil,". Dengan aktivitas bermain, yang mengandung arti menyenangkan dan menggembirakan, anak dapat merasakan dunianya yang hidup. Selain itu apabila proses pembelajaran pada anak dilakukan melalui bermain, kegiatan ini tidak akan yang membosankan, menyebalkan, bahkan menyakitkan anak karena tidak jarang kegiatan pembelajaran pada anak cenderung ada pemaksaan atau penekanan pada anak. Bagaimanapun aktivitas bermain yang menyenangkan dan menggembirakan anak akan menciptakan suasana emosi yang positif (baik). Dengan suasana emosi yang baik, hal ini akan mendukung proses berpikir anak sehingga anak akan lebih siap untuk memproses informasi yang diperoleh dari luar dirinya. Semestinya semua tujuan area perkembangan anak dapat dicapai melalui aktivitas bermain. Pada dasarnya bermain merupakan metode yang paling tepat dalam pembelajaran anak termasuk dalam mengembangkan kemampuan membaca, yang selama ini masih dianggap sebagai beban seorang guru taman kanak-kanak. Selain itu proses belajar mengajar yang baik adalah jika anak berinteraksi dengan pendidik, dalam hal ini orangtua dan guru. Oleh karena itu seorang pendidik harus pandai menciptakan situasi yang nyaman, membangkitkan semangat belajar, dan anak antusias belajar dengan memberikan metode pengajaran yang tepat. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam upaya membantu anak belajar pemahaman tentang perbedaan gaya belajar pada setiap anak. Ada anak yang lebih menyukai 5

cara belajar yang menekankan pada kemampuan melihat (visual) seperti dengan menonton film/vcd, mengamati gambar, dsb, adapula anak yang lebih suka belajar dengan cara mendengarkan (auditory) ataupun lebih melalui gerak dan aktivitas fisik (kinesthetic). PENUTUP Pemahaman terhadap perkembangan anak prasekolah diharapkan dapat membantu para orang tua maupun para guru yang terlibat dalam pendidikan anak prasekolah dalam upaya merancang program aktivitas pengembangan area-area perkembangan anak. Berbagai aktivitas dan upaya pembelajaran untuk mencapai tujuan dari setiap area perkembangan anak hendaknya mengacu pada dunia anak sendiri sehingga anak dapat terlibat didalamnya Dengan keterlibatannya anak mendapat kesempatan banyak belajar, seperti menemukan ide atau gagasan, belajar dari kegagalannya, dan menemukan pemecahan masalah. Namun dari semua upaya pembelajaran, metode bermain merupakan metode yang paling tepat karena sesuai dengan dunia dan karakteristik anak prasekolah. Referensi : Dodge, Diane Trister., Laura J.Colker and Cate Heroman. (2002). ThCreative Curriculum for Preschool. Fourth edition. Washington, DC: Teaching Strategies, Inc. Hadis, Fawzia Aswin. (2006), Cara Anak Usia Dini Berkembang dan Belajar, Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Pendidikan Tinggi. Hurlock, Elizabeth. (1980). Development Psychology. A life-span Approach. New Delhi; Mc Graw Hill, Inc. Pasek, Kathy Hirts dan Roberta Michnick Golinkoff (2006). Einstein Never Used Flash Cards. Bandung : Mizan. 6

Santrock, John W. (1995). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup, edisi 5 jilid 1. Jakarta : Penerbit Erlangga Bolehkah Anak Usia Dini Belajar Beraksara?. Tersedia; http://www.jplh.or.id. ( Akses tanggal 6 juli 2006) Metode Belajar yang Tepat Bagi Anak (1). Tersedia : http://cyberwoman.cbn.net.id ( Akses tanggal 5 juli 2006) 7