Identifikasi Sistem Model Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Akuisisi Pengetahuan

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM PAKAR DIAGNOSIS ADHD (Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder) PADA ANAK USIA SEKOLAH ACHMAD DENI

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian rekayasa perangkat lunak yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... SURAT PERNYATAAN KARYA ASLI TUGAS AKHIR..

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Kanker Servik ( Kanker Mulut Rahim).

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJICOBA. pakar mendeteksi penyakit pada Tanaman Buah Naga. apabila program dijalankan. Pada halaman ini user dapat memilih menu apa

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dibangun, dikembangkan menggunakan PHP ( Personal Home Page ) yang

BAB IV HASIL DAN UJI COBA


BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam dan Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. lingkungan implementasi, pengkodean, dan interface dari aplikasi sistem tersebut.

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat keras yang akan mendukung jalannya aplikasi. Perangkat lunak dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. implementasi desain dalam bentuk kode-kode program. Kemudian di tahap ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB VI IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tugas Akhir ini dilaksanakan di Lab Teknik Komputer Jurusan Teknik Elektro

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Daya Anugrah Mandiri cabang Arjawinangun merupakan cabang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. yang manual, yaitu dengan melakukan pembukuan untuk seluruh data dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Setelah melalui proses perancangan dan pengkodean program, maka

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Sukamiskin adalah bagian dari Unit Pelaksanaan Teknis Kementrian Hukum dan


BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. disesuaikan dengan desain sistem yang sudah dibuat. Rancang Bangun sistem

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem agar dapat siap untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. harus dijalankan diantaranya adalah: hal-hal yang harus dipersiapkan adalah sebagai berikut:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM. Aplikasi Sistem Penerimaan Karyawan dibuat berbasis web dengan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Dalam mengimplementasikan basis data Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Kulit

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Microsoft Internet Explorer 7 atau versi diatas (direkomendasikan) Mozilla FireFox 3.6 atau versi diatas (direkomendasikan)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB III PEMBAHASAN. Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan di Dinas Energi dan Sumber Daya

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Setelah melakukan tahap analisis dan perancangan sistem selesai di

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu

BAB IV HASIL DAN UJICOBA

Transkripsi:

Alur proses dari Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah ini seperti pada Gambar 3. Sistem ini akan menampilkan form untuk identitas anak meliputi nama, sekolah, jenis kelamin, usia dan nama orang tua anak. Pada tahap selanjutnya user memilih prilaku anak yang selama ini terlihat, meliputi kategori inattention, hiperaktivitas dan impulsif. Kemudian yang dipilih pada setiap kategori akan digunakan oleh sistem untuk mengambil keputusan, pengambilan keputusan ini berupa nilai kepercayaan seorang anak mengalami gangguan ADHD sesuai dengan yang dipilih. Pada sistem ini juga terdapat informasi mengenai ADHD dan cara pencegahannya. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kebutuhan Pada tahap ini ditentukan kebutuhan pengguna akan Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Dini, karena banyaknya kemungkinan seorang anak mengalami gangguan perkembangan, salah satunya ADHD ini. Proses diagnosis yang dibutuhkan oleh pengguna adalah proses yang sederhana dan mudah dimengerti, karena pengguna sistem ini adalah para orang tua, selain itu juga sistem ini seharusnya mudah untuk diakses. Dari sni diketahui bahwa sangat dibutuhkan Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Dini dengan menggunakan metode Certainty Factor yang berbasis website. Sistem ini hanya memberikan informasi nilai kepercayaan seorang anak mengalami gangguan ADHD berdasarkan yang dipilih oleh user dalam hal ini orang tua. Akuisisi Pengetahuan Sumber pengetahuan yang digunakan untuk membangun sistem pakar ini berasal dari pakar psikologi anak, buku referensi, majalah dan sumber lain di internet. Pakar ahlinya berasal dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Metode akuisisi pengetahuan yang dilakukan adalah dengan melakukan wawancara, pengumpulan data dari berbagai sumber referensi, diskusi masalah mengenai teori, dan pembobotan untuk setiap. Identifikasi Sistem Sistem Pakar Diagnosis ADHD pada Anak Usia Dini ini berfungsi untuk memberikan solusi bagi permasalahan user, yakni para orang tua. Proses diagnosis yang dilakukan pertama kali adalah dengan mengisi identitas anak, kemudian memilih yang disediakan oleh sistem yang merupakan prilaku yang selama ini terlihat pada anak berdasarkan kategori yang sudah ada, yang terlihat selama minimal enam bulan atau lebih. Setiap yang dipilih memiliki bobot masingmasing yang akan digunakan untuk melakukan perhitungan dan memberikan output berupa nilai Certainty Factor. Model Sistem Dalam tahap ini dibuat suatu model sistem yang mendekati sistem berifikir pakar untuk mendiagnosis ADHD pada anak. Hal ini dilakukan dengan harapan sistem yang dikembangkan mempunyai nilai akurasi yang tinggi dalam melakukan diagnosis. Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Dini menggunakan metode Certainty Factor yang dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak Notepad++, XAMPP, dan Zend Studio Versi 6.0. Sistem pakar ini berbasis website, dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Perangkat lunak Zend Studio versi 6.0 yang digunakan untuk membuat sistem ini. Sistem ini juga menggunakan MySql sebagai Database Management System. Model proses perangkat lunak adalah sebuah representasi abstrak dari proses perangkat lunak. Setiap model proses merepresentasikan sebuah proses hanya dari satu perspektif tertentu sehingga hanya memberikan sebagian informasi dari proses tersebut. Ada sejumlah model proses yang cukup umum digunakan. Model-model tersebut bisa digunakan menjelaskan berbagai pendekatan atau metode pengembangan perangkat lunak. Gambar 4 memperlihatkan model yang digunakan dalam pengembangan aplikasi SCOL yaitu model Waterfall (Sommerville 2001). Menurut Sommerville, tahapan-tahapan penting dari model Waterfall dapat dipetakan menjadi aktivitas-aktivitas pengembangan: 4

Requirements Definition System & Software Design Implementation & Unit Testing Integration & System Testing Operation & Maintenance Gambar 4 Metode Waterfall (Sommerville 2001) 1. Definisi dan analisis kebutuhan. Layanan, batasan, dan tujuan sistem ditetapkan melalui pembicaraan dengan pengguna sistem. Informasi tersebut kemudian didefinisikan secara detail dan menjadi spesifikasi sistem. 2. Desain perangkat lunak dan sistem. Desain sistem berfungsi untuk menetapkan aksitektur sistem secara keseluruhan. Desain perangkat lunak meliputi identifikasi dan deskripsi abstraksi sistem perangkat lunak. 3. Implementasi dan pengujian unit. Pengujian unit meliputi verifikasi bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya. 4. Integrasi dan pengujian sistem. Seluruh unit perangkat lunak diuji sebagai sebuah sistem secara keseluruhan untuk memastikan bahwa kebutuhan perangkat lunak telah terpenuhi. 5. Operasi dan pemeliharaan. Pada tahap ini sistem telah digunakan. Pemeliharaan meliputi perbaikan error yang tidak diketahui saat pengembangan, pengembangan sistem dan penambahan layanan baru. Parameter yang digunakan pada sistem ini terbagi dalam tiga kategori yaitu Inattention, Hiperaktivitas dan Impulsif. Setiap paramater yang sudah ditentukan dari hasil akuisisi ini memiliki bobot MB dan MD. MB adalah bobot ukuran kepercayaan dari paramater, sedangkan MD adalah bobot ukuran krtidak percayaan dari. Bobot yang dimiliki setiap itulah yang kemudian akan digunakan untuk perhitungan metode Certainty Factor, yang output dari perhitungannya menjadi nilai kemungkinan seorang anak mengalami gangguan ADHD. Adapun dan hasil pembobotan setiap dapat dilihat pada tabel berikut yang diambil dari sumber DSM IV (Diagnostic Statistical Manual). Tabel 1 Parameter Inattention dan hasil pembobotannya No Gejala Inattention MB MD 1 Gagal memberikan perhatian penuh pada detil 0,92 0,004 2 Ceroboh mengerjakan tugas di rumah atau kegiatan lain 0,89 0,007 3. Kesulitan mempertahankan perhatian saat bermain 0,97 0,002 4. Tampak tidak mendengarkan saat diajak bicara 0,89 0,006 5. Tampak tidak mengikuti instruksi 0,91 0,004 6. Gagal menyelesaikan tugas di rumah (contoh: menaruh sepatu dan barang) 0,90 0,004 7. 8. 9. Kesulitan dalam mengorganisasikan tugas dan kegiatan (contoh: menaruh sepatu lalu menaruh barang lalu membereskan tempat tidur) Menghindari permainan yang membutuhkan usaha mental seperti membuat PR atau tugas sekolah (contoh: puzzle, lego, balok) Tidak menyukai kegiatan yang membutuhkan usaha mental seperti membuat PR atau tugas sekolah (contoh: puzzle, lego, balok) 0,93 0,005 0,91 0,006 0,94 0,002 10. Kehilangan barang-barang 0,89 0,007 11. Mudah terdistraksi oleh stimulus-stimulus eksternal pada saat mengerjakan tugas atau kegiatan di rumah 0,98 0,001 12. Pelupa dalam kegiatan sehari-hari 0,84 0,008 6 5

Tabel 2 Parameter Hyperactivity dan hasil pembobotannya No Gejala hyperactivity MB MD 1 Menggerakkan jari tangan saat duduk di meja makan 0,84 0,006 2 Menggerakkan jari kaki saat duduk di meja makan 0,84 0,006 3 4 Berlari-lari pada situasi yang tidak tepat (contoh: pada saat makan, menjelang tidur siang, mandi) 0,97 0,0035 Memanjat pada situasi yang tidak tepat (contoh: pada saat makan, menjelang tidur siang, mandi) 0,98 0,0015 5 Kesulitan untuk bermain dengan tenang 0,96 0,004 6 Kesulitan untuk melakukan aktivitas waktu luang dengan tenang 0,98 0,003 7 Bergerak tidak kenal lelah 0,95 0,008 8 Banyak berbicara 0,90 0,005 Tabel 3 Parameter Impulsivity dan hasil pembobotannya No Gejala impulsivity MB MD 1 Menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai diajukan. 0,92 0,004 2 3 4 Sulit menunggu giliran (contoh: menonton tayangan televisi, merebut remote) 0,97 0,004 Menginterupsi kegiatan orang lain (contoh: menginterupsi ibu ketika memasak, atau anggota keluarga lain.) 0,96 0,008 Mengganggu kegiatan orang lain (contoh: mengganggu ibu ketika memasak, atau anggota keluarga lain.) 0,98 0,006 Tabel yang diambil dari sumber DSM IV ini terdiri dari tiga kategori yaitu Inattention, Hyperactivity, dan Impulsivity. Ketiga kategori tersebut memiliki masing-masing. Parameter yang ada dalam kategori Inattantion terdiri atas prilaku anak yang cenderung mengalami gangguan dalam perhatian ketika anak berinterakasi dengan lingkungannya. Pada kategori Hyperactuvity terdapat paramater- yang menunjukkan prilaku anak yang berlebihan dalam bergerak atau beraktivitas. Begitu pun yang terdapat pada kategori impulsivity menunjukkan prilaku anak yang reaktif terhadap lingkungan sekitarnya. Nilai dari MB dan MD pada setiap yang terdapat pada tabel di atas didapatkan dari hasil wawancara dengan pakar. Karena belum adanya penelitian yang berkaitan delam pemberian bobot ini, maka pakar memberikan nilai ini berdasarkan pengalaman dengan cara menbandingkan prilaku anak yang normal dan yang mengalami gangguan. Desain Sistem Sistem Pakar Diagnosis ADHD Pada Anak Usia Sekolah ini berbasis website agar mudah untuk diakses oleh pengguna, yang memiliki beberapa menu di antaranya menu beranda yang berisi informasi mengenai pembuat sistem dan dosen pembimbing, menu ADHD yang berisi segala informasi tentang gangguan ADHD pada anak, menu diagnosis yang merupakan menu utama yang digunakan untuk melakukan diagnosis gangguan ADHD, menu gallery berisi gambar yang berhubungan dengan gangguan ADHD seperti gambar prilaku anak yang terlihat di sekolah, tempat bermain dan lainnya, dan yang terakhir adalah menu login yang khusus digunakan oleh administrator untuk mengedit data pada sistem ini. Pada menu utama website ini yaitu menu diagnosis, user akan diberikan petunjuk dalam menggunakan sistem ini. Tahap selanjutnya user dapat memulai untuk melakukan diagnosis dengan mengisi identitas anak, kemudian user memilih yang merupakan prilaku yang terlihat pada anak berdasarkan kategori 6

yang sudah ditentukan oleh sistem, setelah itu dilakukan proses oleh sistem berdasarkan input yang dipilih. Hasil diagnosis sistem ini adalah identitas anak dan nilai Certainty Factor seorang anak mengalami gangguan ADHD, yang merupakan hasil perhitungan bobot pada setiap yang diberikan. Desain proses dalam sistem pakar ini digunakan untuk menentukan nilai Certainty Factor. Proses pemilihan atau prilaku yang terilihat pada anak ini digunakan untuk melakukan perhitungan oleh sistem, karena setiap yang dipilih oleh user memiliki dua nilai bobot MB dan MD, yang kemudian bobot inilah yang diproses sehingga menghasilkan nilai akhir berupa Certainty Factor gangguan ADHD pada anak. Adapaun diagram konteks mengenai sistem pakar ini dapat dilihat pada Gambar berikut ini: Pengguna biasa Informasi ADHD Input diagnosis Output diagnosis SPDAPA User dan password login Parameter baru Perintah penghapusan Administrator Gambar 5 Diagram konteks SPDAPA Pada diagram konteks di atas dapat dilihat bahwa user dibagi menjadi dua bagian, yaitu user untuk Pengguna Biasa dan user untuk Administrator. Untuk masuk ke dalam SPDAPA, administrator harus melakukan login atau otentikasi user dengan memasukkan username dan password. Pada diagram konteks dapat dilihat bahwa pengguna biasa bisa mendapatkan informasi mengenai ADHD baik berupa teori ataupun contoh prilaku anak yang mengalami gangguan ADHD. Administrator dapat melakukan update dan menambahkan serta melakukan penghapusan data hasil diagnosis yang dilakukan oleh user biasa. hasil diagnosis Teori ADHD Pengguna Biasa Contoh prilaku anak Input diganosis Output diagnosis SPDAPA Biodata anak Parameter diagnosis knbs Input Gambar 6 DFD level 1 untuk pengguna biasa 67

hasil diagnosis Parameter ADHD Administrator Data diagnosis Parameter diagnosis SPDAPA Data diagnosis Parameter diagnosis knbs Hapus Parameter baru Gambar 7 DFD level 1 untuk administrator Implementasi Sistem Agar sistem ini berjalan pada PC, sistem operasi yang digunakan adalah windows seven serta menggunakan XAMPP yang juga memberikan layanan MySql sebagai databasenya. Browser yang diperlukan untuk menjalankan sistem ini misalnya Internet Explorer, Mozilla Firefox, Safari, dan lainnya. Implementasi sistem ini menggunakan bahasa pemrograman PHP yang menggunakan logika rekursif yaitu pemanggilan fungsi sendiri yang berulang, dapat dilihat di bawah ini: function ADHD($data){ if(! is_array($data)) $data = array($data); $n = count($data); if($n == 1){ return array_shift($data); }elseif($n == 2){ $first=array_shift($da ta); $sec=array_shift($data); return $first + ($sec * (1 - $first)) }else{ $first=array_shift($data); $sec = array_shift($data); $prev = ADHD(array($first, $sec)); array_unshift($data, $prev); return ADHD($data); Fungsi tersebut berjalan pertama kali akan membaca data berupa array, kemudian jika data hanya satu maka fungsi akan langsung menghitung dengan cara mengurangkan variabel satu dengan dua. Ketika data lebih dari dua, maka fungsi akan melakukan perhitungan rekursif seperti di bawah ini : $first=array_shift($data); $sec=array_shift($data); $prev=adhd(array($first,$sec)); array_unshift($data,$prev); return ADHD($data); Pengujian Pengujian yang dilakukan pada sistem ini berupa validasi sistem dan output yang dihasilkan oleh sistem. Untuk mengetahui sesuainya sistem pakar ini, dilakukan ujicoba secara langsung oleh pakar. Proses ini dilakukan berulang kali sampai diperoleh sistem pakar yang diharapkan. Adapun alur pengujian yanng dilakukan pada sistem ini dapat dilihat pada penjelasan tabel berikut ini: 86

Tabel 4 Alur pengujian fungsi utama sistem Aplikasi Diagnosis Administr ator Update Tambah Deskripsi Uji Mengisi biodata anak dan memilih yang disediakan Memasukka n username dan password User melakukan update yang ada User melakukan penambahan baru Kondisi Awal Memilih menu diagnosis pada halaman web Memilih menu login pada halaman web Memilih menu edit pada tabel Mengisi form tambah yang sudah disediakan Skenario Uji Memasukkan biodata anak yang berisi nama lengkap, sekolah, tempat tanggal lahir, usia dan nama orang tua, kemudian memilih yang disediakan minimal enam, dan klik button proses Memasukkan userrname dan password pada form login kemudian menekan button login Memasukkan baru, kategori serta bobot MB dan MD Memasukkan baru, kategori serta bobot MB dan MD Hasil yang diharapkan Sistem akan menampilkan hasil diagnosis berupa biodata anak dan nilai CF (Certainty Factor) User akan masuk ke halaman administrator Parameter akan berubah sesuai dengan yang diinginkan Parameter baru akan ditambahkan ke tabel Hasil Uji Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Sistem pakar ini dirancang sedemikian sehingga dapat digunakan dengan mudah. Teknik yang digunakan dalam sistem ini adalah teknik Certainty Factor. Karena pada teknik ini dibutuhkan bobot ukuran kepercayaan dan ketidakpercayaan sehingga didapat sebuah nilai Certainty Factor. Sistem ini hanya memberikan kesimpulan berupa nilai Certainty Factor, bukan menyimpulkan seorang anak mengalami gangguan ADHD atau tidak. Proses diagnosis gangguan ADHD pada anak usia sekolah yang diterapkan dalam sistem pakar yang berbasis website dapat membantu para pengguna dalam mengidentifikasi gangguan ADHD sejak dini. Sistem ini dapat membantu mengurangi tingkat risiko seorang anak mengalami gangguan ADHD, karena orang tua akan dapat melakukan pencegahan sejak dini. Pada Sistem Pakar Diagnosis Gangguan ADHD Pada Anak Usia Sekolah, pengguna dapat memperoleh pengetahuan mengenai gangguan ADHD melalui input yang digunakan dalam sistem ini. Selain itu sistem ini dapat mengetahui cara pencegahan sejak dini dari informasi yang diberikan sistem berdasarkan sumber referensi yang ada. Saran Untuk pengembangan sistem pakar ini, disarankan beberapa hal sebagai berikut: Sebagai perbandingan perlu digunakan teknik atau metode lain seperti teknik fuzzy. Perlu dikembangkannya sistem yang memberikan penjelasan lebih rinci pada setiap, seperti lamanya gejala yang terlihat pada anak. Perlu dikembangkannya sistem untuk melakukan diagnosis beberapa gangguan perkembangan pada anak, tidak hanya ADHD, tetapi juga seperti autis, conduct disorder, dan lainnya. 59