KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

dokumen-dokumen yang mirip
KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

BPS PROVINSI JAWA BARAT

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 3,80 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI SULAWESI UTARA BULAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2014


KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI JAWA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROV SUMSEL FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2014

Transkripsi:

No.35 /05/33/Th.X, 04 Mei 2016 KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH FEBRUARI 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 4,20 PERSEN Angkatan kerja di Jawa Tengah Februari 2016 sebanyak 17,91 juta orang, turun sekitar 378 ribu orang dibanding angkatan kerja Februari 2015 dan bertambah 616 ribu orang dibanding Agustus 2015. Penduduk yang bekerja di Jawa Tengah pada Februari 2016 sebesar 17,16 juta orang, bertambah sekitar 727 ribu orang dibanding keadaan pada Agustus 2015 dan berkurang sekitar 160 ribu orang dibandingkan Februari 2015. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Tengah Februari 2016 sebesar 4,20 persen, mengalami penurunan sebesar 1,11 persen poin dibanding TPT Februari 2015 (5,31 persen) dan mengalami penurunan sebesar 0,79 persen poin dibandingkan TPT Agustus 2015 (4,99 persen). Selama setahun terakhir (Februari 2015 Februari 2016), penurunan penyerapan tenaga kerja terjadi di sektor Pertanian (227 ribu orang), Industri (109 ribu orang), sektor konstruksi (60 ribu orang) dan Sektor Pertambangan dan penggalian (29 ribu orang). Sementara kenaikan penyerapan tenaga kerja terutama terjadi pada Sektor Jasa (102 ribu orang), Sektor Perdagangan (95 ribu orang) dan Sektor Transportasi (62 ribu orang). Pada Februari 2016, jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan sebesar 5,89 juta orang (34,29 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar sebesar 3,35 juta orang (19,55 persen) dan berusaha sendiri sejumlah 2,86 juta orang (16,69 persen). Penduduk yang bekerja di atas 35 jam per minggu (pekerja penuh) pada Februari 2016, sebanyak 12,19 juta orang (71,05 persen) sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu mencapai 1,26 juta orang (7,35 persen). Pada Februari 2016, penduduk yang bekerja di Jawa Tengah masih tetap didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah sebesar 51,97 persen, sementara penduduk yang bekerja dengan pendidikan tinggi ke atas hanya sebesar 8,26 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.35/05/33/Th.X, 04 Mei 2016 1

1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja, dan Pengangguran Keadaan ketenagakerjaan di Jawa Tengah dalam setahun terakhir menunjukkan adanya perubahan yang digambarkan dengan adanya penurunan jumlah angkatan kerja, penduduk yang bekerja, dan tingkat pengangguran. Jumlah angkatan kerja mencapai 17,91 juta orang berkurang sebesar 378 ribu orang dibanding keadaan Februari 2015 dan bertambah sebesar 616 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2015. Penduduk yang bekerja pada Februari 2016 turun sebesar 160 ribu orang dibanding keadaan Februari 2015, dan bertambah 727 ribu orang dibanding keadaan Agustus 2015. Sementara jumlah penganggur pada Februari 2016 mengalami penurunan sebesar 218 ribu orang jika dibanding keadaan Februari 2015 dan turun sebesar 111 ribu orang jika dibanding keadaan Agustus 2015. Dalam setahun terakhir, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami penurunan sebesar 2,30 persen poin. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama, Tahun 2014 2016 (Juta orang) Jenis Kegiatan Utama Satuan [7] 1. Angkatan Kerja Juta orang 17,72 17,55 18,29 17,30 17,91 Bekerja Juta orang 16,75 16,55 17,32 16,44 17,16 Pengangguran Juta orang 0,97 1,00 0,97 0,86 0,75 2. Bukan Angkatan Kerja Juta orang 7,26 7,63 7,05 8,19 7,72 3. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 70,93 69,68 72,19 67,86 69,89 4. Tingkat Pengangguran Terbuka % 5,45 5,68 5,31 4,99 4,20 5. Pekerja Tidak Penuh Juta orang 4,85 4,90 4,91 4,51 4,97 Setengah Penganggur Juta orang 1,28 1,19 1,18 1.07 1,23 Paruh waktu Juta orang 3,57 3,71 3,73 3,44 3,74 2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Struktur lapangan pekerjaan hingga Februari 2016 tidak mengalami perubahan, dimana Sektor Pertanian, Sektor Perdagangan, Sektor Industri dan Sektor Jasa Kemasyarakatan secara berurutan masih menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Jawa Tengah. Jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2015, penduduk yang bekerja menurun hampir di semua sektor terutama Sektor Pertanian sebanyak 227 ribu orang (4,21 persen); Sektor Industri sebanyak 109 ribu orang (3,26 persen); Sektor Konstruksi sebanyak 60 ribu orang (4,50 persen), dan Sektor Lainnya (Sektor Pertambangan dan Penggalian; Sektor Listrik, Gas dan Air Minum; Lembaga Keuangan, Real Estate; Ush Persewaan & Js Perusahaan) sebanyak 25 ribu orang (14,79 persen). Sedangkan Sektor yang mengalami peningkatan Sektor Perdagangan sebanyak 95 ribu orang (2,38 persen), Sektor Jasa sebanyak 102 ribu orang (4,48 persen) dan Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi sebanyak 62 ribu orang (12,69 persen). 2 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.35/05/33/Th.X, 04 Mei 2016

Tabel 2 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2014 2016 Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian 5,19 5,17 5,39 4,71 5,16 Industri 3,31 3,17 3,33 3,27 3,22 Konstruksi 1,31 1,27 1,33 1,53 1,28 Perdagangan 3,72 3,72 4,01 3,80 4,11 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 0,55 0,59 0,49 0,55 0,55 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 2,15 2,19 2,29 2,08 2,39 Lainnya *) 0,52 0,44 0,48 0,50 0,45 *) Lapangan pekerjaan utama lainnya terdiri dari sektor Pertambangan, Listrik, Gas dan Air, Lembaga Keuangan, Real Estate, Ush Persewaan & Js Perusahaan 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Secara sederhana, kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan kategori buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Februari 2016 sebesar 6,43 juta orang (37,45 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 10,73 juta orang (62,55 persen) bekerja pada kegiatan informal. Tabel 3 Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2014 2016 Status Pekerjaan Utama Berusaha sendiri 2,82 2,86 3,03 2,68 2,86 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 2,93 3,19 3,01 2,94 3,35 Berusaha dibantu buruh tetap 0,62 0,64 0,57 0,58 0,54 Buruh/Karyawan/Pegawai 5,74 5,25 6,09 5,71 5,89 Pekerja bebas 2,28 2,18 2,25 2,34 2,20 Pekerja keluarga/tak dibayar 2,36 2,43 2,37 2,19 2,32 Dalam setahun terakhir (Februari 2015 - Februari 2016), penduduk bekerja dengan status buruh/karyawan/pegawai berkurang sebanyak 201 ribu orang (3,30 persen). Penurunan ini menyebabkan Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.35/05/33/Th.X, 04 Mei 2016 3

jumlah pekerja formal berkurang sekitar 229 ribu orang dan persentase pekerja formal turun dari 38,42 persen pada Februari 2015 menjadi 37,45 persen pada Februari 2016. Komponen pekerja informal terdiri dari penduduk bekerja dengan status berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap, pekerja bebas dan pekerja keluarga/tak dibayar. Dalam setahun terakhir (Februari 2015 - Februari 2016) pekerja informal naik sebanyak 69 ribu orang dan persentase pekerja informal berkurang dari 61,58 persen pada Februari 2015 menjadi 62,55 persen pada Februari 2016. Peningkatan pada komponen pekerja informal berasal dari mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tdk dibayar ada sebanyak 339 ribu orang. 4. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Secara umum, komposisi jumlah penduduk yang bekerja menurut jam kerja perminggu tidak mengalami perubahan berarti dari waktu ke waktu. Penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas per minggu dimana pada Februari 2016 jumlahnya mencapai 12,19 juta orang (71,05 persen). Sedangkan penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu (pekerja tidak penuh) sebanyak 4,97 juta orang (28,95 persen), sementara penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam per minggu ada sebanyak 1,26 juta orang (7,35 persen). Tabel 4 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu, 2014 2016 Jumlah Jam Kerja Perminggu 1 7 0,26 0,23 0,26 0,18 0,27 8 14 0,80 0,77 0,74 0,74 0,99 15 24 1,77 1,83 1,80 1,70 1,72 25 34 2,02 2,07 2,11 1,90 1,99 1 34 4,85 4,90 4,91 4,52 4,97 35+ *) 11,90 11,65 12,41 11,92 12,19 *) Termasuk sementara tidak bekerja 5. Penduduk yang Bekerja Menurut Pendidikan Penyerapan tenaga kerja hingga pada Februari 2016 masih didominasi oleh penduduk yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebesar 8,92 juta orang (51,97 persen) dan Sekolah Menengah Pertama sebesar 3,28 juta orang (19,13 persen). Penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi hanya sekitar 1,42 juta orang mencakup 0,36 juta orang (2,07 persen) berpendidikan diploma dan 1,06 juta orang (6,18 persen) berpendidikan universitas. 4 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.35/05/33/Th.X, 04 Mei 2016

Perbaikan kualitas tenaga kerja ditunjukkan oleh penurunan tenaga kerja berpendidikan rendah yaitu mereka yang hanya tamat sekolah dasar (SD) atau lebih rendah. Sementara tenaga kerja berpendidikan SMP atau SMA cenderung terus meningkat. Kecendrungan ini merupakan dampak dari kebijakan pemerintah di bidang pendidikan dasar dalam bentuk pembebasan biaya untuk tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP). Dalam periode setahun terakhir (Februari 2015 Februari 2016), penduduk bekerja dengan pendidikan rendah secara persentase mengalami penurunan dari 72,37 persen pada Februari 2015 menjadi 71,10 persen pada Februari 2016. Sementara penduduk bekerja berpendidikan tinggi juga mengalami peningkatan dari 7,72 persen pada Februari 2015 menjadi 8,26 persen pada Februari 2016. Tabel 5 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2014 2016 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD ke Bawah 9,13 8,98 9,39 8,61 8,92 Sekolah Menengah Pertama 3,16 3,12 3,15 3,16 3,28 Sekolah Menengah Atas 3,37 3,30 3,45 3,40 3,54 Diploma I/II/III dan Universitas 1,09 1,15 1,33 1,27 1,42 6. Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan Jumlah pengangguran pada Februari 2016 mencapai 0,75 juta orang, dengan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) cenderung menurun dari 4,99 pada Agustus 2015 menjadi 4,20 persen pada Februari 2016. Pada Februari 2016, TPT untuk pendidikan Sekolah Menengah Atas mencapai posisi tertinggi yaitu sebesar 6,83 persen, disusul oleh TPT Sekolah Menegah Pertama sebesar 4,97 persen, sedangkan TPT terrendah terdapat pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 2,73 persen. Jika dibandingkan keadaan Februari 2015, TPT yang mengalami peningkatan yaitu pada tingkat pendidikan sekolah menengah atas, diploma I/II/III dan universitas. Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.35/05/33/Th.X, 04 Mei 2016 5

Tabel 6 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (persen), 2014-2016 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD ke Bawah 3,66 3,64 3,89 2,15 2,73 Sekolah Menengah Pertama 8,03 7,77 9,81 5,60 4,97 Sekolah Menengah Atas 7,59 9,67 5,53 10,64 6,83 Diploma I/II/III dan Universitas 5,75 3,42 3,31 6,06 4,75 Jawa Tengah 5,45 5,68 5,31 4,99 4,20 6 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.35/05/33/Th.X, 04 Mei 2016

Konsep Definisi Penduduk usia kerja Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. Bekerja Kegiatan bekerja didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi dengan menghasilkan barang atau jasa yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan, paling sedikit satu jam (tidak terputus) dalam seminggu yang lalu. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha atau kegiatan ekonomi. Pengangguran Pengangguran meliputi penduduk yang sedang mencari pekerjaan, atau mempersiapkan suatu usaha, atau merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, atau sudah punya pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) Tingkat partisipasi angkatan kerja adalah ukuran yang menggambarkan perbandingan jumlah angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja dan dihitung dari jumlah angkatan kerja dibagi jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas dikali 100. Tingkat pengangguran terbuka (TPT) TPT adalah angka yang menunjukkan banyaknya pengangguran, terhadap 100 penduduk yang masuk kategori angkatan kerja. Pekerja Tak Penuh Penduduk yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu). Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal (kurang dari 35 jam seminggu), dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan Pekerja Paruh Waktu adalah mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal ( kurang dari 35 jam seminggu), tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (sebagian pihak menyebutkan sebagai pekerja paruh waktu/part time worker). Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.35/05/33/Th.X, 04 Mei 2016 7