PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MOJOKERTO NOMOR 23 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 23 TAHUN 1998 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 1997 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1995 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 18 TAHUN 1999 SERI D.13 PERATURAN DAERAH KABUPATEN S U M E D A N G NOMOR 3 TAHUN 1999

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSIJAWA TIMUR, NOMOR 8 TAHUN 2001

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN : 1999 NOMOR : 29 SERI : D NOMOR : 10

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 1994 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH NOMOR: 6 TAHUN 2001 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 87 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 23 TAHUN 1994 TENTANG

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 64 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 1 TAHUN 1994 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 1994 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 22 TAHUN 1999 SERI D NO. 19 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 22 TAHUN 1999 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KESATUAN BANGSA PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG KANTOR POLISI PAMONG PRAJA PROPINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG NOMOR : 09 TAHUN 1998 T E N T A N G

LEMBARAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 04 TAHUN 2005 SERI D PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 10 TAHUN 2005

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 69 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya;

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2000 TENTANG BADAN KETAHANAN PANGAN PROPINSI JAWA TIMUR

KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 63 TAHUN 2001 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PENGELOLAAN DATA ELEKTRONIK PROPINSI JAWA TIMUR

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 64 Tahun : 2016

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 116 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR: 3 0.? TJLHUN 200o

Keputusan Kepala Bapedal No. 19 Tahun 1999 Tentang : Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Wilayah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 9 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 9

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 20 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2000 TENTANG DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROPINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG DINAS KEPENDUDUKAN PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SUKAMARA

Paragraf 2 Kepala Sub Bagian Keuangan

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 96 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN SRAGEN

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 49 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KOTA BATU

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR KEPUTUSAN NOMOR 70 TAHUN 1993 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATAKERJA PEMERINTAH KOTA ADMINISTRASI BATU

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KANTOR PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 44 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERPUSTAKAAN PROPINSI JAWA TMUR

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2000 TENTANG BADAN ARSIP PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 48 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2000 TENTANG KANTOR KAS DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 31 TAHUN 2005

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 72 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2001 TENTANG BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 24.5 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 89 TAHUN 2008

3 LEMBARAN DAERAH PEBRUARI KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II NO. 3/C 1998 SURABAYA SERI C

PERATURAN DAERAH PROPINST DAERAH TINGKAT I NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 7 TAHUN 1997 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 23 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

MENTERI DALAM NEGERI,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 46 TAHUN 2000 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROPINSI JAWA TIMUR

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1999 SERI D.7

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SEMARANG NOMOR 13 TAHUN 1999 SERI D NO. 10

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA (Berita Resmi Kotamadya Daerah Tingkat II Yogyakarta)

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 124 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1995 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 25 TAHUN 1995 TENTANG

PEMERINTAH PROPINSI JAWATIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TIMUR NOMOR 21 TAHUN 2000 TENTANG DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROPINSI JAWATIMUR

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN KANTOR LINGKUNGAN HIDUP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR Menimbang : bahwa dalam upaya meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugastugas operasional Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam bidang pengendalian dampak lingkungan dan dengan semakin meningkatnya kegiatan pembangunan yang membutuhkan upaya pengendalian dampak lingkungan di Daerah, maka dipandang perlu untuk menetapkan Organisasi dan Tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur dalam suatu Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang mengadakan Perubahan Undang-undang Tahun 1950 Nomor 2 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur (Lembaran Negara Tahun 1950 Nomor 32); 2. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037); 3. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3419); Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 1

4. Undang-undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501); 5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699) ; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 24 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3409); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan Titik Berat pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3487); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Dampak Mengenai Lingkungan (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 84 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3538); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Tahun 1995 Nomor 24 Tambahan Lembaran Negara Nomor 3595); 11. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung; 12. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1994 Tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan ; 13. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan ; 14. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 97 Tahun 1993 tentang Organisasi Pemerintah Daerah dan Wilayah ;. 15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah ; 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 81 Tahun 1997 tentang Pembentukan 8 (delapan) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Tingkat I; 17. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri tentang Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 2

Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. M E M U T U S K A N Menetapkan : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat Jawa Timur; b. Daerah, adalah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur; c. Gubernur Kepala Daerah, adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat Jawa Timur; d. Sekretaris Wilayah/Daerah, adalah Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat I Jawa Timur; e. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, adalah Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur; f. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, adalah Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur; g. Lingkungan Hidup, adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya; h. Pengelolaan Lingkungan Hidup, adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 3

i. Dampak Lingkungan Hidup, adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan/atau kegiatan; j. Pengendalian, adalah upaya pencegahan dan atau penanggulangan dan atau pemulihan; k. Baku Mutu Lingkungan Hidup, adalah ukuran batas atau kadar mahluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan/atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup; l. Pencemaran Lingkungan Hidup, adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya; m. Perusakan Lingkungan Hidup, adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung terhadap sifat, fisik dan/atau hayatinya yang mengakibatkan lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan; n. Pemulihan Kualitas Lingkungan Hidup, adalah upaya mengembalikan kondisi lingkungan tercemar atau rusak sehingga kondisi lingkungan kembali sesuai dengan peruntukannya. BAB II KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, selanjutnya disebut BAPEDALDA adalah Unsur Pelaksana Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Kepala Daerah; (2) BAPEDALDA dipimpin oleh seorang Kepala, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Gubernur Kepala Daerah; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 4

(3) BAPEDALDA didalam melaksanakan tugasnya di bidang teknis administratif dibina dan dikoordinasikan oleh Sekretaris Wilayah/ Daerah. Pasal 3 BAPEDALDA mempunyai tugas membantu Gubernur Kepala Daerah dalam melaksanakan pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan hidup di Daerah maupun Daerah Tingkat II di Wilayahnya. Pasal 4 Untuk melaksanakan tugas tersebut dalam Pasal 3, BAPEDALDA mempunyai fungsi : a. perumusan kebijaksanaan operasional pengelolaan lingkungan pencegahan, penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan; b. pelaksanaan oordinasi pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; c. pengembangan program kelembagaan dan peningkatan kapasitas pengendalian dampak lingkungan; d. pelaksanaan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran, kerusakan lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan; e. pembinaan dan pengendalian teknis mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL); f. pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak dan kerusakan lingkungan; g. pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan; h. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Gubernur Kepala Daerah. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 5

BAB III ORGANISASI Bagian Pertama Susunan Organisasi Pasal 5 (1) Susunan Organisasi BAPEDALDA terdiri dari: a. Kepala BAPEDALDA Tingkat I; b. Sekretariat; c. Bidang Pengembangan Kapasitas; d. Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan; e. Bidang Pengawasan dan Pengendalian; f. Bidang Pemantauan dan Pemulihan; g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dan Bidang masing-masing dipimpin oleh Sekretaris dan Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BAPEDALDA. Bagian Kedua Kepala BAPEDALDA Pasal 6 Kepala BAPEDALDA mempunyai tugas memimpin, mengawasi, membina dan melaksanakan kerjasama serta koordinasi di bidang pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Ketiga Sekretariat Pasal 7 Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala BAPEDALDA dalam melaksanakan pembinaan administrasi yang meliputi pembinaan ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, ketatalaksanaan dan memberikan pelayanan teknis administratif kepada Kepala dan semua unsur di lingkungan BAPEDALDA serta melakukan proses administrasi dalam upaya penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 6

Pasal 8 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 7, Sekretariat mempunyai fungsi: a. penyusunan rencana program Bapedalda dalam pengelolaan pengendalian dampak lingkungan dan penyusunan informasi lingkungan; b. pengelolaan dan pelaksanaan proses administrasi dalam rangka penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup; c. pengelolaan tata usaha umum, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan kerumahtanggaan; d. pelaksanaan pelayanan teknis administratif kepada Kepala dan semua Unit Organisasi di lingkungan BAPEDALDA; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BAPEDALDA. Pasal 9 (1) Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Program; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Hukum; d. Sub Bagian Umum. (2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Pasal 10 (1) Sub Bagian Program, mempunyai tugas : a. Menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan program BAPEDALDA dalam rangka pengendalian dampak lingkungan; b. Melaksanakan koordinasi penyusunan program pengendalian dampak lingkungan; c. Menyusun informasi lingkungan; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 7

(2) Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a. Menghimpun dan menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan anggaran keuangan; b. Melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pengelolaan gaji pegawai; c. Melaksanakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (3) Sub Bagian Hukum, mempunyai tugas : a. Menyiapkan dan mengumpulkan bahan peraturan perundangundangan di bidang lingkungan hidup; b. Menyiapkan rencana produk peraturan perundang-undangan di bidang pengendalian dampak lingkungan; c. Melakukan proses administrasi penegakan peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup; d. Melakukan pemeliharaan dan mengarsipkan dokumen proses administrasi penataan lingkungan sesuai peraturan perundangundangan; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (4) Sub Bagian Umum, mempunyai tugas : a. Melakukan pengelolaan urusan surat menyurat dan tata kearsipan; b. Melakukan tata usaha kepegawaian; c. Mengelola administrasi tentang kedudukan, hak dan kesejahteraan pegawai; d. Melakukan tata usaha dan pemeliharaan perlengkapan; e. Melakukan urusan kerumahtanggaan; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Bagian Keempat Bidang Pengembangan Kapasitas Pasal 11 Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA di bidang pengembangan kapasitas pengendalian dampak lingkungan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 8

Pasal 12 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 11, Bidang Pengembangan Kapasitas mempunyai fungsi: a. penyusunan bahan kebijaksanaan teknis di bidang pengembangan kelembagaan dan kapasitas pengendalian dampak lingkungan; b. pembinaan pengembangan kelembagaan pengelola lingkungan hidup; c. pengembangan kapasitas pengendalian dampak lingkungan; d. pembinaan kapasitas pengelola lingkungan hidup; e. pembinaan, analisis dan evaluasi program-program BAPEDALDA; f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BAPEDALDA. Pasal 13 (1) Bidang Pengembangan Kapasitas, terdiri dari: a. Seksi Kelembagaan; b. Seksi Sumber Daya Manusia; c. Seksi Evaluasi dan Pengembangan Program; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas. Pasal 14 (1) Seksi Kelembagaan, mempunyai tugas : a. Merumuskan kebijaksanaan teknis di bidang pengembangan kelembagaan pengelola lingkungan hidup dalam rangka pengendalian dampak lingkungan; b. Melakukan pengkajian dan koordinasi di bidang optimasi kapasitas kelembagaan pengelola lingkungan hidup; c. Melakukan pemantauan, analisis dan evaluasi kegiatan pengembangan kapasitas kelembagaan pengendalian dampak lingkungan; d. Melakukan bimbingan teknis dan manajemen dalam rangka optimasi kapasitas kelembagaan pengelola lingkungan hidup; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 9

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas sesuai dengan bidang tugasnya. (2) Seksi Sumber Daya Manusia, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis operasional pengembangan sumber daya manusia dalam rangka pengendalian dampak lingkungan; b. Melaksanakan koordinasi perencanaan, pengkajian dan pengembangan kapasitas sumber daya manusia dalam rangka pengendalian dampak lingkungan di Daerah; c. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pelaksanaan pembinaan, pendidikan dan pelatihan pengendalian dampak lingkungan di Daerah; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas. (3) Seksi Evaluasi dan Pengembangan Program, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis operasional di bidang pengembangan pengelolaan pengendalian dampak lingkungan; b. Melaksanakan koordinasi, evaluasi, pengkajian, upaya peningkatan kinerja, pembinaan, pengelolaan dan pengembangan program kerja sama luar negeri dibidang kegiatan pengendalian dampak lingkungan; c. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas. Bagian Kelima Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan Pasal 15 Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA di bidang pembinaan dan pengembangan teknis Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL ), pengkajian dan pembinaan laboratorium. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 10

Pasal 16 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 15, Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan mempunyai fungsi: a. penyusunan bahan pembinaan, koordinasi dan pengendalian teknis AMDAL; b. pengembangan, pembinaan dan pengendalian AMDAL; c. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan AMDAL; d. pengembangan dan pembinaan laboratorium lingkungan; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BAPEDALDA. Pasal 17 (1) Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan terdiri dari: a. Seksi Pembinaan Teknis AMDAL; b. Seksi Pengkajian; c. Seksi Pembinaan Laboratorium; (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan. Pasal 18 (1) Seksi. Pembinaan Teknis AMDAL, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan kebijaksanaan teknis tentang AMDAL; b. Melakukan koordinasi dalam rangka pengembangan pelaksanaan prosedurdan peraturan AMDAL; c. Melakukan koordinasi dalam rangka pembinaan dan bimbingan teknis penyusunan AMDAL; d. Melakukan koordinasi pengawasan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi AMDAL; e. Melaksanakan proses perijinan dibidang pengendalian dampak lingkungan serta pengolahan dan atau pembuangan limbah; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 11

(2) Seksi Pengkajian, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis sebagai dasar pengkajian dan penelitian pencegahan dampak lingkungan; b. Mempersiapkan bahan dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan teknologi dalam pengkajian dan penelitian AMDAL; c. Melaksanakan koordinasi Instansi terkait dalam melakukan pengkajian, penelitian dan penetapan hasil evaluasi AMDAL; d. Melaksanakan audit lingkungan e. Melakukan pengawasan, pemantauan dan evaluasi penerapan standarisasi serta penilaian sistem akreditasi di bidang pengendalian dampak lingkungan; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang AnaHsis Pencegahan Dampak Lingkungan. (3) Seksi Pembinaan Laboratorium, mempunyai tugas : a. Melaksanakan pengumpulan dan penyiapan bahan serta pemantauan untuk menyusun kebijaksanaan teknis di bidang yang berkaitan dengan laboratorium, penelitian kualitas lingkungan hidup, rekayasa kemampuan hayati lingkungan pengembangan pemeriksaan dan analisis contoh uji; b. Mengembangkan dan mengelola laboratorium serta memberikan layanan jasa sarana pendidikan dan pelatihan; c. Mengawasi kualitas metodologi Pengujian dan hasil uji laboratorium serta melakukan pengujian contoh limbah dan kualitas lingkungan; d. Memelihara dan merawat peralatan serta pengadaan bahanbahan laboratorium; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan. Bagian Keenam Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pasal 19 Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA di bidang pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 12

Pasal 20 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 19, Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai fungsi: a. penyusunan bahan kebijaksanaan operasional pengawasan dan pengendalian dampak lingkungan; b. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pengendalian dampak lingkungan; c. pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian pencemaran; d. pembinaan dan koordinasi pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan; e. pembinaan dan koordinasi pemberian perijinan pembuangan limbah; f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BAPEDALDA. Pasal 21 (1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian terdiri dari: a. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Air dan Laut; b. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Tanah dan Udara; c. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan; d. Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perizinan. (2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. Pasal 22 (1) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Air dan Laut mempunyai tugas : a. Menyiapkan bahan dan merumuskan kebijaksanaan teknis pengendalian pencemaran air, pesisir dan laut; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 13

b. Melaksanakan kebijaksanaan teknis pengendalian pencemaran air pesisir dan laut yang mungkin terjadi dari rencana kegiatan tertentu; c. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pembinaan, bimbingan teknis, pengawasan dan evaluasi pengendalian pencemaran air pesisir dan laut; d. Melaksanakan koordinasi dalam merumuskan kebijaksanaan teknis, pembinaan dan bimbingan teknis serta pemantauan terhadap limbah industri, domestik dan kegiatan lain yang berpotensi menimbulkan pencemaran air, pesisir dan laut; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. (2) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Tanah dan Udara mempunyai tugas: a. Menyiapkan bahan dan merumuskan kebijaksanaan teknis pengendalian pencemaran tanah dan udara; b. Melaksanakan kebijaksanaan teknis pengendalian pencemaran tanah dan udara yang mungkin terjadi dari rencana kegiatan tertentu; c. Melaksanakan koordinasi dalam rangka pembinaan, bimbingan teknis, pengawasan dan evaluasi pengendalian pencemaran tanah dan udara; d. Melaksanakan koordinasi dalam rangka merumuskan kebijaksanaan teknis, pembinaan dan bimbingan teknis serta pengawasan dan evaluasi mutu limbah industri domestik dan kegiatan lain yang berpotensi menimbulkan pencemaran tanah dan udara; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. (3) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas: a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis operasional di bidang pengawasan dan pengendalian kerusakan lingkungan; b. Melaksanakan kebijaksanaan teknis operasional pengawasan dan pengendalian kerusakan lingkungan; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 14

c. Melakukan koordinasi, pembinaan, bimbingan teknis dan pemantauan serta evaluasi pengawasan dan pengendalian kerusakan lingkungan; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. (4) Seksi Pengawasan dan Pengendalian Perijinan mempunyai tugas: a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan perijinan di bidang pengendalian dampak lingkungan serta pengolahan dan atau pembuangan limbah; b. Melakukan pengawasan dan pengendalian perijinan di bidang pengelolaan lingkungan serta pengolahan dan atau pembuangan limbah; c. Melakukan pembinaan dan koordinasi di bidang perijinan pengelolaan lingkungan serta pengolahan dan atau pembuangan limbah; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian. Bagian Ketujuh Bidang Pemantauan dan Pemulihan Pasal 23 Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas BAPEDALDA di bidang pemantauan, pengendalian dampak lingkungan dan pelaksanaan pemulihan kualitas lingkungan. Pasal 24 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam Pasal 23, Bidang Pemantauan dan Pemulihan mempunyai tugas : a. penyusunan bahan kebijaksanaan operasional pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan; b. pelaksanaan pemantauan dan pemulihan kualitas lingkungan serta peran serta masyarakat; c. pembinaan, koordinasi perencanaan dan pelaksanaan pemantauan serta pemulihan kualitas lingkungan; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 15

d. pembinaan dan koordinasi peran serta masyarakat dalam pengendalian dampak lingkungan dan upaya pemulihan kualitas lingkungan; e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala BAPEDALDA. Pasal 25 (1) Bidang Pemantauan dan Pemulihan terdiri dari: a. Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan; b. Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan; c. Seksi Pembinaan Peran Serta Masyarakat. (2) Masing - masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan. Pasal 26 (1) Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun standar mutu lingkungan di Daerah; b. Melaksanakan kegiatan operasional pemantauan dan pengkajian tentang kualitas lingkungan; c. Melakukan koordinasi dengan Instansi terkait dalam rangka pelaksanaan pemantauan dan pengkajian kualitas lingkungan; d. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan tentang kondisi dan kualitas lingkungan di Daerah; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan. (2) Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis program pemulihan kualitas lingkungan; b. Melaksanakan kebijaksanaan teknis operasional pemulihan kualltas lingkungan melalui kegiatan rehabilitasi lahan dan konservasi sumber daya alam hayati, penghijauan dan kegiatan lain dalam pemulihan kualitas lingkungan; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 16

c. Melakukan koordinasi pembinaan, bimbingan teknis, dan evaluasi kegiatan pemulihan kualitas lingkungan; d. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan. (3) Seksi Pembinaan Peran Serta Masyarakat, mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan untuk menyusun kebijaksanaan teknis di bidang pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kegiatan pengendalian lingkungan dan pemulihan kondisi lingkungan; b. Melaksanakan koordinasi perencanaan, pengkajian dan pengembangan kapasitas peran serta masyarakat di bidang pengendalian dampak lingkungan dan upaya pemulihan kualitas lingkungan; c. Melaksanakan koordinasi pembinaan dan penyuluhan peran serta masyarakat di bidang pengendalian dampak lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan; d. Menghimpun, mengumpulkan data informasi dalam rangka menampung keluhan masyarakat di bidang pengendalian dampak lingkungan dan pemulihan kualitas lingkungan. e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pemantauan dan Pemulihan. Bagian Kedelapan Kelompok Jabatan Fungsional Pasal 27 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis BAPEDALDA sesuai dengan bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 28 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27, terdiri dari sejumlah karyawan dalam jenjang Jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya; Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 17

(2) Kelompok Jabatan Fungsional'sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Gubernur Kepala Daerah dan dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala BAPEDALDA; (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja; (4) Jenis Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatursesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IV TATAKERJA Pasal 29 (1) Semua Unit Kerja di lingkungan BAPEDALDA, dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi. Pasal 30 (1) Setiap Pimpinan Unit Kerja di lingkungan BAPEDALDA, berkewajiban memimpin bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan; (2) Setiap Pimpinan Unit Kerja di lingkungan BAPEDALDA wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas secara berkala kepada atasannya; (3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan penyusunan laporan lebih lanjut dan petunjuk kepada bawahan; (4) Setiap laporan yang disampaikan wajib ditembuskan kepada pejabat lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 18

Pasal 31 (1) Dalam rangka koordinasi dan pemberian bimbingan kepada bawahan, setiap Pimpinan Unit Kerja mengadakan rapat berkala; (2) Setiap Pimpinan Unit Kerja wajib mengawasi bawahannya dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan apabila terjadi penyimpangan. Pasal 32 BAPEDALDA secara teknis dibina oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, secara umum dibina oleh Menteri Dalam Negeri dan secara operasional dibina oleh Gubernur Kepala Daerah. BAB V PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN Pasal 33 (1) Kepala BAPEDALDA diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah setelah mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri; (2) Sekretaris dan Kepala Bidang diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala BAPEDALDA; (3) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Gubernur Kepala Daerah atas usul Kepala BAPEDALDA; (4) Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan diberhentikan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 19

BAB VI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 34 Hal -hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah. Pasal 35 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka : a. Pasal 118 sampai dengan Pasal 129 Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 12 Tahun 1992 tentang Organisasi dan Tatakerja Sekretariat Wilayah/Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I Jawa Timur; b. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 11 Agustus 1997 Nomor 84 Tahun 1997 tentang : Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA) Tingkat I Jawa Timur dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi. Pasal 36 Bagan Susunan Organisasi BAPEDALDA sebagaimana tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian tak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 20

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 37 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur. Ditetapkan di Surabaya pada tanggal 22 Desember 1997 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR Ketua, GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR ttd. ttd. KOL INF. SUTARMAS M. BASOFI SOEDIRMAN Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 21

Diundangkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Tanggal 19 Juni 1998 Nomor 94 Tahun 1998. MENTERI DALAM NEGERI ttd. SYARWAN HAMID Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Tanggal 19 Agustus 1998 Nomor 10 Tahun 1998 Seri D. A.n. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR Sekretaris Wilayah/Daerah ttd. Drs. SOENARJO, MSi Pembina Utama Madya NIP 510 040 479 Sesuai dengan aslinya A.n. SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR Kepala Biro Hukum ttd. A S A N, S H Pembina NIP 510 050 109 Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 22

PENJELASAN ATAS BRATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMOR NOMOR 9 TAHUN 1997 TENTANG ORGANISASI DAN TATAKERJA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR I. PENJELASAN UMUM. Dalam rangka mengimbangi lajunya perkembangan pembangunan di Daerah, perlu melakukan upaya untuk melestarikan dan meningkatkan kemampuan serta daya dukung lingkungan bidup secara serasi, seimbang dan berkesinambungan. Untuk kepentingan tersebut Pemerintah telah menetapkan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 1994 tentang Badan pengendalian Dampak Lingkungan dan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nornor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan, Organisasi dan tatakerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (BAPEDALDA). Unit Kerja tersebut yang akan mengelola dan bertanggung jawab di bidang ligkungan hidup serta pengendalian dampak lingkungan. Dengan pertimbangan beban kerja serta kompleksitas dan besarnya permasalahan lingkungan di Jawa Timur dengan memperhatikan kemampuan yang ada, maka sesuai dengan ketentuan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan, Organisasi dan tatakerja BAPEDALDA, Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I memandang perlu untuk segera membentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan di Daerah. BAPEDALDA yang merupakan Unit Pelaksana Daerah selanjutnya an melakukan peruxnusan kcbijaksanaan operasional serta jngkoordinasikan pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan ncemaran, kerusakan lingkungan dan pcrmasalahan kualitas lingkungan. Kegiatan-kegiatan dimaksud telah dilaksanakan oleh beberapa Unit Kerja sesuai fungsinya dan dengan pembentukan BAPEDALDA dimaksudkan untuk keterpaduan dan terkoordinasinya pcnyelenggaraan pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan di Daerah. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 1

Susunan Organisasi BAPEDALDA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur sesuai penetapan dalam lampiran Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 adalah Pola Maksimal, sedangkan jumlah dan nomenklatur Sub Bagian dan Seksi mengacu pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 1997 tentang Petunjuk Pelaksanaan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 98 Tahun 1996 tentang Pedoman Pembentukan, Organisasi dan Tatakerja BAPEDALDA. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 s.d. Pasal 15 : cukup jelas. Pasal 16 : Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Pasal 17 : cukup jelas. Pasal 18 ayat (2) : Audit lingkungan hidup adalah suatu proses evaluasi yang dilakukan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk menilai tingkat ketaatan terhadap persyaratan hukum yang berlaku dan/atau kebijaksanaan dan standar yang ditetapkan oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang bersangkutan. Pasal 19 s.d. 27 : cukup jelas. Pasal 28 dan pasal 29 : Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang pegawai negeri sipil dalam suatu satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pad a kcahlihan dan / atau ketrampilan tcrtcntu scrta bcrsifat mandiri. Jabatan Fungsional yang mungkin ada pada BAPEDALDA adalah Peneliti, Pranata Komputer, Pustakawan dan Jabatan Fungsional lain di bidang lingkungan hidup. Pasal 30 sd. pasal 35 : cukup jelas. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 2

Pasal 36 : Sesuai Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 28 Mei 1997 Nomor : 061/1666/SJ bahwa dengan terbentuknya BAPEDALDA di lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I, maka Biro Bina Lingkungan Hidup pada Sekretariat Wilayah/ Daerah Tingkat I hapus. Pasal 37 dan pasal 38 : cukup jelas Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2007 3