V. GAMBARAN UMUM BRI 5.1. Sejarah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Bank Rakyat Indonesia atau sekarang ini dikenal dengan nama Bank BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah pada tanggal 16 Desember 1895 oleh seorang patih yang bernama Raden Bei Aria Wirjaatmadja. Awalnya bank tersebut bernama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofdeen (Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia atau pribumi), selanjutnya berubah menjadi Halp Spaarbank der Inlandsche Bestuur Ambtenaren (Bank Bantuan dan Simpanan Milik Pegawai Pangreh Praja Berkebangsaan Pribumi). Pada kegiatan awalnya, bank tersebut menggunakan uang kas Masjid untuk kemudian digunakan sebagai pinjaman bagi masyarakat dengan angsuran ringan. Dalam perkembangannya terdapat berbagai perubahan dan pembenahan sistem, yaitu : a. Pada tahun 1987 namanya diubah menjadi Purwokertosche Hulp Spaar en Landbouw Creditbank oleh W.P.D. de Wollf Van Westerrode, seiring dengan reorganisasi yang meliputi pembentukan badan hukum, penyusunan prosedur, perluasan keanggotaan, perluasan bidang usaha, dan lain-lain. b. Pada tahun 1898 namanya lebih dikenal sebagai Volksbank atau Bank Rakyat yang tumbuh dengan pesat diberbagai tempat sehingga mulai melibatkan pemerintahan Hindia Belanda secara langsung dan namanya berganti lagi menjadi Vokscredietwezwn. c. Berdasarkan surat keputusan Ratu Belanda No.118 tanggal 10 Juli 1912, Staatsblad 1912 No.392, berubah menjadi Centrale Kas Voor het Volkscredietwezen. d. Pada tahun 1934 berubah menjadi Agemeene Volscredietbank (AVB), berdasarkan Staatsblad No.82 menyatakan bahwa AVB bukanlah usaha yang dimiliki oleh negara meskipun didirikan dengan keputusan pemerintahan. e. Pada masa kedudukan Jepang di Indonesia, tanggal 3 Oktober 1934 AVB berganti nama menjadi Syomim Ginko (Bank Rakyat). Kemudian setelah kemerdekaan Republik Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah No.1
tanggal 22 November 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah Bank Pemerintahan pertama di Republik Indonesia. f. Adanya situasi perang mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949 dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu melalui PERPU No.41 tahun 1960 dibentuk Bank Koperasi Tani Nelayan dan Nederlandsche Maatschappij (NHM). g. Berdasarkan Penetapan Presiden (Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan. Setelah berjalan selama satu bulan keluar Penpres No. 17 tahun 1965 tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam ketentuan baru itu, Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan (eks BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang rural, sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang ekspor impor (Exim). h. Berdasarkan Undang-Undang No.13 tahun 1967 tentang Undang-Undang Pokok Perbankan dan Undang-Undang No.13 tahun 1968 tentang Undang- Undang Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sental dan Bank Negara Indonesia unit II bidang rural dan ekspor impor dipisahkan masing-masing menjadi dua bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang No.21 tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum. i. Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No.7 tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No.21 tahun 1992 status BRI berubah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) yang kepemilikannya masih 100 persen ditangan pemerintah. Sejak bulan Oktober 2003, BRI melakukan go public sehingga dalam kepemilikannya, BRI telah menjadi perusahaan publik dan namanya ditambah menjadi PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yang dikenal dengan nama Bank BRI. 42
5.2. Visi, Misi, Tujuan BRI, dan Sasaran Jangka Panjang Visi BRI adalah Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah, sedangkan misi BRI adalah : a. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat. b. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate government. c. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders). Berdasarkan dari visi dan misi BRI, maka BRI telah memiliki tujuan yang jelas, khususnya dibidang kredit, yaitu menjadi bank komersial dengan menitikberatkan kepada usaha mikro, kecil, dan menengah. Hal ini ditunjukkan dengan 80 persen dari jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank BRI mengutamakan kepuasan nasabah dengan memberikan pelayanan yang prima melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan mengembangkan dukungan teknologi perbankan yang canggih. Disamping itu bank BRI juga menetapkan tujuan untuk kepentingan stakeholders, baik pemerintah maupun publik,yaitu : a. Pemerintah Berperan serta dalam meningkatkan mutu industri perbankan di Indonesia, memperlancar perputaran uang di masyarakat, menjadi agen pembangunan, dan meningkatkan pendapatan pajak. b. Pemegang Saham Memberikan tambahan penghasilan bagi pemegang saham melalui dividen yang dibagikan sesuai keuntungan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). c. Nasabah Memberikan bantuan di bidang permodalan dan mengamankan dana masyarakat serta memberi jasa perbankan dengan melalui pelayanan dan kualitas 43
yang terbaik, sehingga memberi nilai tambah yang wajar dan terpeliharanya hubungan kemitraan dengan nasabah. d. Pekerja Menjadikan pekerja sebagai aset utama perusahaan serta menciptakan lingkungan dan suasana kerja yang sehat, mengembangkan budaya kerja perusahaan (corporate culture), dan memberikan penghasilan bagi pekerja. e. Masyarakat Memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk membangun ekonomi, sosial maupun lingkungan dengan menyisihkan sebagian laba usaha yang diperoleh. Selain visi dan misi serta tujuan BRI, BRI juga memiliki sasaran jangka panjang, yaitu : 1. Menjadi bank sehat dan salah satu dari lima bank terbesar dalam asset dan keuntungan. 2. Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. 3. Menjadi bank terbesar dan terbaik dalam pengembangan agribisnis. 4. Menjadi bank go public terbaik. 5. Menjadi bank yang melaksanakan good corporate secara konsisten. 5.3. Organisasi dan Jaringan Kerja BRI Bank Rakyat Indonesia (BRI) dipimpin oleh seorang direktur utama dan seorang wakil direktur utama yang dibantu oleh enam orang direktur yang membidangi bisnis. Masing-masing direktur membawahi bidang bisnis mikro dan ritel, bisnis menengah, bidang pengendalian kredit, bidang keuangan dan internasional, bidang operasional, dan bidang kepatuhan. Secara struktural direksi membawahi para kepala divisi di kantor pusat dan pemimpin wilayah di kantor wilayah BRI. Struktur Organisasi BRI Pusat dapat dilihat pada Lampiran 2. Unit kerja di kantor pusat BRI meliputi berbagai bidang bisnis operasional dan penunjang, yang masing-masing dipimpin oleh para kepala divisi dibantu oleh wakil kepala divisi yang membawahi kepala bagian dan staf. Unit kerja ditingkat wilayah yang membawahi kepala bagian dan pemimpin cabang yang ada di 44
wilayah tersebut. Struktur organisasi kantor wilayah BRI dapat dilihat pada Lampiran 3. Unit kerja di kantor cabang BRI dipimpin pemimpin cabang yang dibantu oleh wakil pemimpin cabang yang membawahi para officer, kepala seksi serta seluruh kantor cabang pembantu dan BRI unit yang ada di wilayah kantor cabang tersebut (Lampiran 4). Unit kerja kantor cabang pembantu (KCP) dipimpin oleh pemimpin cabang pembantu (Pincapem). Struktur organisasi kantor cabang pembantu dapat dilihat pada Lampiran 4. Unit kerja di tingkat BRI unit dipimpin oleh seorang kepala unit (Kaunit) yang membawahi mantri, deskman, dan teller di BRI unit tersebut. 5.4. Bidang Usaha BRI Bank BRI memiliki berbagai bidang usaha yang secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bidang usaha simpanan, pinjaman, dan jasa bank lainnya. 1. Bidang Simpanan Meliputi Giro BRI (Girobri), Deposito BRI (Depobri) baik dalam mata uang Rupiah maupun US Dollar, Sertifikat BRI (Sertibri), Tabungan Britama baik Britama Rupiah maupun Britama Dollar, Tabungan Simaskot, Tabungan Simpedes, dan Tabungan Haji. 2. Bidang Pinjaman Meliputi Kredit Prioritas atau Kredit Program, Kredit Non Program, Kredit Komersial, Kredit Kepemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kredit Profesi, Kredit Expres, Kredit Pembinaan Peningkatan Pendapatan Petani atau Nelayan (P4K), Kupedes, Kredit Golongan Berpenghasilan Tetap, Kredit Pensiun, Kredit Cash Collateral, dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). 3. Usaha Jasa Bank Meliputi transfer, Inkaso, Safe Deposit Box, Automatic Teller Machine (ATM), Cek Perjalanan BRI (Cepebri), Kliring, dan jual beli Bank Notes atau mata uang asing. Selain itu, jasa bank lainnya meliputi biaya penyelenggaraan ibadah haji, penerimaan Surat Tanda Kendaraan Bermotor (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM), Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB), penerimaan 45
setoran denda tilang, penerimaan setoran tagihan telepon dan listrik, pembayaran uang pensiun PT Taspen dan PT Asabri, pembayaran Pajak Bea Cukai KPKN, pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Subsidi Pembangunan Inpres (P2KP), Pelayanan setoran PT Pusri, pelayanan pembayaran Pertamina, dan pelayanan setoran Pegadaian. 5.5. Gambaran Umum Kantor BRI Cabang Tanjung Priok Kantor Cabang (Kanca) BRI Tanjung Priok merupakan salah satu dari 23 Kanca BRI yang ada di wilayah Kanwil Jakarta 1. Kanca Tanjung Priok dipimpin oleh seorang Pemimpin Cabang (Pinca) yang membawahi kegiatan pelayanan kepada sektor makro dan ritel. Dalam kegiatannya Pinca dibantu oleh tiga manajer, yaitu: 1. Manajer Pemasaran (MP) Manajer Pemasaran bertanggung jawab terhadap bisnis ritel baik kredit maupun dana. Kredit merupakan sejumlah dana BRI yang dipinjamkan kepada nasabah (debitur). Sedangkan dana adalah pemasukkan yang diterima oleh BRI baik melalui simpanan, pinjaman, penjualan saham BRI, dan sebagainya. Manajer Pemasaran membawahi para Account Officer (AO). 2. Manajer Operasional (MO) Manajer Operasional bertanggung jawab terhadap kelancaran seluruh proses kegiatan operasional Kanca. Manajemen Operasional membawahi Asisten Manajer Operasional (AMO) serta Supervisor Kas dan Supervisor Dana dan Jasa. 3. Manajer Bisnis Mikro (MBM) Manajer Bisnis Mikro bertanggung jawab terhadap bisnis baik kredit maupun dana dan operasional mikro di BRI unit. Manajer Bisnis Mikro dibantu oleh Asisten Manajer Bisnis Mikro (AMBM) yang membawahi penilik BRI unit. Selain itu, MBM juga membawahi Petugas Administrasi Unit (PAU) dan Petugas Rekonsiliasi Unit (PRU). Kantor Cabang BRI Tanjung Priok membawahi 12 kantor BRI unit. Unitunit yang berada di bawah Kantor Cabang Tanjung Priok tersebar di berbagai kecamatan yang ada di kotamadya Jakarta Utara. BRI unit yang berada di wilayah 46
Kantor Cabang Tanjung Priok bergerak dalam segmen pelayanan perbankan di bidang mikro. 5.6. Gambaran Umum Kantor BRI Unit Tongkol Unit Tongkol merupakan salah satu unit kerja yang berada di bawah kantor cabang Tanjung Priok selain 11 unit kerja yang lain. Unit Tongkol diresmikan pada tanggal 2 Oktober 2003 oleh kepala kantor wilayah Prayogo Sedjati. Unit Tongkol berada di Jalan Tongkol No. 99, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Unit Tongkol didirikan dengan tujuan memperluas jaringan BRI di masyarakat. Bank Rakyat Indonesia Unit Tongkol dipimpin oleh seorang Kepala Unit (Kaunit) yang membawahi mantri, deskman, dan teller (Gambar 5). Masingmasing bagian memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut : Kepala Unit Mantri Teller Deskman Gambar 5. Struktur Organisasi BRI Unit Tongkol Sumber : BRI Unit Tongkol (2009) a. Kepala Unit (Kaunit) Kepala Unit memiliki tugas sebagai pemimpin kantor BRI unit dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional yang dilakukan oleh BRI unit tersebut. Selain itu, Kaunit memiliki wewenang dalam melakukan putusan kredit sebatas Kuasa Memutus Permohonan Pinjaman (KMPP). Dalam hal ini, Kaunit memiliki KMPP sebesar Rp 10 juta. b. Mantri Bertugas sebagai tenaga pemasaran yang berfungsi ganda sebagai lending atau funding officer. Dalam proses pinjaman, mantri memiliki tugas sebagai analisa kredit yang melakukan analisis dan merekomendasikan putusan kredit 47
sekaligus berfungsi sebagai pengawas kredit bagi debitur dalam proses pengembalian kredit. c. Deskman Berfungsi melayani kebutuhan nasabah dalam melakukan transaksi di BRI unit yang bersifat administratif. Selain itu memberikan informasi kepada nasabah tentang produk-produk yang dimiliki oleh BRI unit seperti simpanan dan pinjaman. d. Teller Bertugas melayani nasabah dalam melakukan transaksi tunai, yaitu simpanan dan pembayaran cicilan. Produk yang ditawarkan oleh Unit Tongkol diantaranya simpanan dan pinjaman. Simpanan berbentuk tabungan dan deposito. Tabungan yang ada di BRI unit dikenal dengan Britama, Simpedes, dan tabungan haji. Pinjaman yang ada di Unit Tongkol terdiri dari Kupedes dan KUR yang menjadi program pemerintah. Setoran minimal awal untuk tabungan BRI yaitu Rp 100.000,00 untuk simpedes dan Rp 200.000,00 untuk Britama dan tabungan haji sebesar Rp 50.000,00. Untuk deposito minimal setoran sebesar Rp 2.500.000,00 yang dapat disimpan dalam jangka waktu 1, 3, 6, dan 12 bulan. Unit Tongkol telah on line sehingga dalam penarikan atau setoran dapat dilakukan di BRI mana saja. Produk kredit yang dimiliki Unit Tongkol biasa disebut Kupedes. Kupedes merupakan fasilitas kredit yang bersifat umum untuk mengembangkan kredit. Plafond untuk Kupedes sebesar Rp 50 juta. Jangka waktu pengembalian pinjaman berdasarkan pada kriteria nasabah dan penggunaan pinjaman, yaitu pinjaman untuk modal kerja selama dua tahun, pinjaman investasi selama tiga tahun, dan pinjaman untuk pegawai selama lima tahun. 48