BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

dokumen-dokumen yang mirip
BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2007 tercatat sebagai berikut : 1. Drs. Johnny : Presiden Komisaris

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

Laporan Tahunan Pelaksanaan GCG 2009

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NATIONALNOBU PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027

% % % % 0.002

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

No. 9/12/DPNP Jakarta, 30 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

PT Bank Nationalnobu Tbk. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Periode 1 Januari - 31 Desember 2012

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan pelaksanaan GCG tahun 2012 PT. Bank Dinar Indonesia, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/4/PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) A. Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

Laporan Hasil Penilaian (Self Assessment) Atas Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) Tahun 2011 PT. Bank Ina Perdana

Dalam rangka mengelola pelaksanaan Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko secara efektif, Bank Panin telah mengimplementasikan antara lain:

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/4/PBI/2006 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) BANK JASA JAKARTA TAHUN 2008

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

PT. BPR TRISURYA BUMINDO Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung Tel (0721) Fax (0721) TATA KELOLA

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE BPR Nusantara Bona Pasogit 31 TAHUN 2016

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI TAHUN 2009.

Laporan GCG BPR Central Kepri 2016

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

ASPEK PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BPR UKABIMA PERMATA TAHUN 2016

KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

SUMMARY PERHITUNGAN NILAI KOMPOSIT PERSIAPAN SELF ASESSMENT GCG DESEMBER 2012 PT. BANK NTT. Nilai (a)x(b) Bobot (a) Peringkat (b)

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

[No. 15/15/DPNP Jakarta, 29 April SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 40 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA DALAM PEMBERIAN REMUNERASI BAGI BANK UMUM

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI TAHUN 2010

Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Posisi 31 Desember 2013

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah, di tempat.

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN BANK

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

A. HASIL SELF-ASSESSMENT GCG BANK SUMSEL BABEL TAHUN 2016

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

Laporan Hasil Penilaian (Self Assessment) Atas Pelaksanaan Good Corporate Governance ( GCG ) Tahun 2012 PT. Bank Ina Perdana

P.T. BANK BUMI ARTA Tbk.

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PELAPORAN PENERAPAN GCG PT. BPR KURNIA DADI ARTA SETELAH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TAHUN LAPORAN 2016

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15/SEOJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK JASA JAKARTA TAHUN 2009

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Transkripsi:

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TAHUN 2010 BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA Jl. Mayjend Sutoyo Nomor 95 Kendari Telp. 0401 3121526 Fax. 0401 3121568

PENDAHULUAN Perkembangan industri perbankan dewasa ini yang semakin pesat disertai dengan semakin kompleksnya kegiatan usaha, mengakibatkan peningkatan eksposur risiko dan tantangan yang dihadapi perbankan semakin meningkat. Dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 tanggal 05 Oktober 2006, maka Bank diwajibkan melaksanakan kegiatan usahanya dengan berpedoman pada prinsip-prinsip Good Corporate Governance, serta melakukan self assessment terhadap kecukupan pelaksanaan Good Corporate Governance dan menyusun laporan pelaksanaannya. Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara berlandaskan pada lima prinsip dasar : 1. Tranparansi (transparency), yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan. 2. Akuntabilitas (accountability) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan pertanggungjawaban organ bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. 3. Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsipprinsip pengelolaan bank yang sehat. Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 1

4. Independensi (independency) yaitu pengelolaan bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. 5. Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sebagai bentuk perwujudan pelaksanaan penerapan Good Corporate Governanace, maka Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara membuat Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance dengan tujuan untuk memberikan informasi kepada para stakeholder dan sebagai salah satu bentuk kepatuhan BPD Sultra pada peraturan yang berlaku. Adapun pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara sebagaimana tertuang dalam laporan berikut : A. Pengungkapan Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tahun 2010 meliputi : a. Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Pengawas dan Direksi sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank, memenuhi ketentuan yang berlaku dan mampu bertindak serta mengambil keputusan secara independen. Adapun susunan pengurus bank, adalah : DEWAN PENGAWAS : Ir. H. Zainal Abidin, MM : Ketua Dewan Pengawas merangkap Anggota Non Independen Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 2

Drs. H. Jahja Mallisa : Anggota Dewan Pengawas Independen Drs. H. Suma Sanggo : Anggota Dewan Pengawas Independen DIREKSI Pada tahun 2010 telah terjadi perubahan susunan Direksi Bank, yaitu dari Januari 2010 sampai dengan Juni 2010, sebagai berikut : Drs. H. Jahja Mallisa Hj. Rukaya Thamrin Budiman Junus La Utu : Plt. Direktur Utama : Direktur Pemasaran : Direktur Umum : Direktur Kepatuhan Selanjutnya dengan Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 381 Tahun 2010 tanggal 02 Juli 2010 tentang Pemberhentian Pejabat Sementara Direktur Utama dan Direktur Pemasaran Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara, maka susunan Direksi BPD Sultra menjadi : Direktur Utama : -- Direktur Pemasaran : -- Direktur Umum Direktur Kepatuhan : Budiman Junus : La Utu b. Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pengawas dan Direksi BPD-Sultra belum sepenuhnya berjalan secara efektif namun memenuhi prinsip-prinsip GCG karena selama Semester II Tahun 2010 BPD Sultra hanya dikendalikan oleh 2(dua) Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 3

Direktur yaitu Direktur Kepatuhan dan Direktur Umum, walaupun masih terdapat kelemahan dan belum semua pelaksanaannya terpenuhi, namun tidak mempengaruhi kelangsungan operasional bank. Beberapa pelaksanaan GCG yang belum sepenuhnya terpenuhi, antara lain: Dewan Pengawas dan Direksi belum sepenuhnya melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Pengawas belum sepenuhnya melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi secara berkala maupun sewaktu-waktu serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Pengawas dalam mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis bank belum maksimal. Dewan Pengawas dan Direksi belum sepenuhnya memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari SKAI, Auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan/atau hasil pengawasan otoritas lainnya. Dewan Pengawas belum sepenuhnya memastikan bahwa Komite yang dibentuk telah menjalankan tugasnya secara efektif. Direksi belum maksimal menyediakan data dan informasi yang lengkap, akurat, kini dan tepat waktu kepada Dewan Pengawas. Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 4

Setiap keputusan rapat Direksi belum sepenuhnya diimplementasikan sesuai kebijakan, pedoman serta tata tertib kerja yang berlaku. Direksi dalam melakukan kaji ulang terhadap metodologi penilaian risiko, kecukupan implementasi SIM dan ketepatan kebijakan, dan prosedur dan penetapan limit, menyediakan sumber daya yang berkualitas untuk menyelesaikan tugas pengelolaan risiko yang efektif, merencanakan dan merealisasikan peningkatan mutu keterampilan sumber daya manusia pengelola risiko secara berkala berkelanjutan belum maksimal. c. Penyelenggaraan rapat Dewan Pengawas berjalan efektif dan efisien serta memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam rangka perbaikan dan sangat bermanfaat dalam upaya pengembangan Bank. Rekomendasi tersebut antara lain : Tindak lanjut hasil pemeriksaan Bank Indonesia, BPK dan BPKP agar dikoordinasikan lebih intensif dengan tim Pemeriksa, terutama dalam memperoleh penyelesaian masalah. Pelaksanaan tugas Dewan Pengawas akan lebih fokus pada penyeleesaian permasalahan yang ada dan hasil pemeriksanaan ekstern. 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite, meliputi : a. Komposisi anggota Komite Audit, Komite Renumerasi & Nominasi serta Komite Pemantau Risiko telah memenuhi Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 5

persyaratan sebagaimana yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun struktur Komite yang telah dibentuk Bank adalah : KOMITE AUDIT No. NAMA JABATAN KET. 1. Drs. H.Suma Sanggo Ketua merangkap Anggota Dewan Pengawas Independen 2. Dr. M. Natsir, SE, M.Si Anggota Pihak Independen 3. Oheo Kaimuddin Haris, SH, M.Sc, LL.M Anggota Pihak Independen KOMITE REMUNERASI & NOMINASI No. NAMA JABATAN KET. 1. Drs. H.Suma Sanggo Ketua merangkap Anggota 2. Ir, H. Zainal Abidin, MM Anggota 3. Kepala Divisi SDM & Umum BPD Sultra Anggota Dewan Pengawas Independen KOMITE PEMANTAU RISIKO No. NAMA JABATAN KET. 1. H. Jahja Mallisa Ketua merangkap Anggota 2. Karman Anggota 3. La Atjeh Amin Anggota Dewan Pengawas Independen b. Tugas dan Tanggungjawab Komite Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite telah dilakukan pemantauan dan evaluasi secara rutin, namun belum maksimal dalam pelaksanaannya, seperti : Komite Audit belum sepenuhnya melakukan pemantauan dan mengevaluasi perencanaan dan pelaksanaan audit serta Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 6

pemantauan tindaklanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Komite Audit belum maksimal melakukan review atas pelaksanaan tugas SKAI, pelaksanaan kesesuaian audit oleh KAP dengan standar audit yang berlaku, kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku dan pelaksanaan tindaklanjut oleh Direksi atas hasil temuan SKAI, Akuntan Publik dan hasil pengawasan Bank Indonesia. Komite Pemantau Risiko belum maksimal memberikan rekomendasi kepada Dewan Pengawas karena baru dibentuk pada bulan Desember 2010. Komite Remunerasi dan Nominasi belum menyusun sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Pengawas dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. c. Frekuensi Rapat Komite Pelaksanaan rapat Komite Tahun 2010 telah dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan BPD Sultra, namun belum dilaksanakan maksimal tetapi telah memberikan rekomendasi yang sangat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam pengambilan keputusan oleh Dewan Pengawas. d. Program Kerja Komite dan Realisasinya. Program Kerja Komite Audit serta Komite Nominasi dan Remunerasi telah dilaksanakan. Sedangkan Komite Pemantau Risiko telah mempunyai program kerja namun belum terealisasi Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 7

karena dibentuk pada tanggal 06 Desember 2010 sesuai Surat Keputusan Direksi BPD Sultra No.064/Kpts/Dir.BPD/2010. 3. Penerapan Fungsi Kepatuhan, Audit Intern dan Ekstern : 3.1. Fungsi Kepatuhan 1. BPD Sultra telah menerapkan dan memantau kegiatan operasional berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menerapkan prinsip kehati-hatian guna meminimalisir risiko yang mungkin terjadi, termasuk seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh BPD Sultra terhadap Bank Indonesia ataupun pihak ketiga lainnya. 2. Setiap bulan, Direktur Kepatuhan menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawabnya kepada Direktur Utama dengan tembusan Dewan Pengawas BPD Sultra. 3. Setiap semester, Direktur Kepatuhan menyampaikan Laporan Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawabnya kepada Bank Indonesia. 4. Bagian Kepatuhan Independen terhadap Satuan Kerja Operasional. 5. Penunjukan dan Pengangkatan Direktur Kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan dinyatakan lulus fit & proper test oleh Bank Indonesia, serta telah mendapatkan Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 (empat) dari instansi yang berwenang. 6. Pedoman, sistem dan prosedur kerja pada semua jenjang organisasi Bank tersedia lengkap, terkini dan sesuai Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 8

dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3.2. Fungsi Audit Intern 1. Pelaksanaan fungsi audit intern Bank berjalan efektif dan telah melakukan penilaian terhadap seluruh aspek dan unsur kegiatan Bank. 2. Pedoman audit intern sesuai dengan standar minimum yang telah ditetapkan dalam SPFAIB dan tidak ada kelemahan. 3. SKAI senantiasa menjalankan fungsinya secara independen dan obyektif. 3.3. Fungsi Audit Ekstern 1. Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik, BPKP maupun oleh Bank Indonesia sangat efektif sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam ketentuan dengan kualitas dan cakupan hasil audit yang baik. 2. Pelaksanaan audit independen dan telah memenuhi kriteria yang ditetapkan. Hubungan antara Bank, KAP dan BI Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit pada BPD Sultra untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2010 adalah KAP. Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang yang telah terdaftar sebagai auditor Bank di Bank Indonesia. Baik Kantor Akuntan Publik maupun Bank Indonesia tidak memiliki hubungan, baik secara langsung maupun Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 9

tidak langsung yang bertentangan dengan ketentuan Bank Indonesia. 4. Penerapan Manajemen Risiko Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern tahun 2010 telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku, yang meliputi : 4.1. Pengawasan Aktif Dewan Pengawas dan Direksi Dewan Pengawas dan Direksi telah melakukan identifikasi dan pengendalian semua risiko pada Bank dengan efektif. 4.2. Kecukupan Kebijakan, Prosedur dan Penenetapan Limit Manajemen Bank secara aktif melakukan pemantauan kebijakan, prosedur dan penetapan limit, sistem informasi manajemen yang komprehensif dengan efektif untuk memelihara kondisi internal Bank yang sehat. 4.3. Kucukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan dan Pengendalian Risiko Manajemen BPD Sultra senantiasa melakukan proses Identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko, sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, namun dalam pelaksanaannya belum dilakukan maksimal. Kaji ulang atas pelaksanaan proses diatas senantiasa dilakukan sesuai dengan kondisi dan perkembangan bisnis BPD Sultra. 4.4. System Pengendalian Intern Penerapan pengendalian intern, tidak menunjukkan adanya kelemahan. Prosedur dan penerapan pengendalian intern pada Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 10

BPD Sultra sangat komprehensif sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha serta risiko yang dihadapi. 5. Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan penyediaan dana besar (large exposure) tahun 2010 telah berjalan sebagaimana yang diharapkan sesuai ketentuan yang berlaku, seperti : 5.1. BPD Sultra telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang up to date dan lengkap terkait dengan kebijakan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar, sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BPD Sultra Nomor 020/Kpts.Dir/BPD/2010 tanggal 29 April 2010 Tentang Pemberlakukan Pedoman Kebijakan dan Prosedur Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara. 5.2. Selama Tahun 2010 tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan atas ketentuan BMPK maupun prinsip kehatihatian. 5.3. Diversifikasi penyediaan dana cukup merata atau jumlah penyediaan dana besar/debitur inti dibandingkan dengan total penyediaan dana cukup signifikan. 5.4. Pengambilan keputusan dilakukan secara independen. Untuk lebih jelasnya penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar dapat dilihat pada tabel berikut : Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 11

JUMLAH No. PENYEDIAAN DANA DEBITUR NOMINAL 1. Kepada Pihak Terkait 39 Rp. 2.710.954.418,- 2. Kepada debitur inti : a. Individu b. Group 13 2 Rp. 37.697.505.729,- Rp. 17.351.108.537,- 6. Rencana Strategis Bank 6.1. Rencana jangka panjang (corporate plan) Penyusunan Rencana Jangka Panjang atau Rencana Korporasi (corporate plan) BPD Sultra disusun realistis dan senantiasa memperhatikan seluruh faktor eksternal dan internal, prinsip kehati-hatian dan azas-azas perkreditan yang sehat, demikian pula dengan rencana jangka menengah dan pendek (business plan). 6.2. Rencana jangka menengah dan pendek (business plan) Rencana Bisnis Bank (business plan) sesuai dengan visi dan misi Bank serta Rencana Jangka Panjang atau Rencana Korporasi Bank (corporate plan), diantaranya : Melaksanakan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Meningkatkan mutu pelayanan kepada nasabah. Meningkatkan penerimaan deviden bagi pemegang saham Meningkatkan program CSR sebagai salah satu tanggungjawab sosial kepada masyarakat. Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 12

7. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Pelaksanaan transparansi pada BPD Sultra telah sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia, meliputi : 7.1. BPD Sultra menyampaikan berbagai informasi keuangan dan non keuangan kepada publik baik melalui homepage BPD Sultra (www.banksultra.co.id) maupun media secara transparan, sehingga mudah diakses oleh stakeholder secara keseluruhan. 7.2. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan BPD Sultra tersedia dalam system core banking yang telah dibangun dan dapat diakses oleh setiap pegawai dalam lingkup BPD Sultra. B. KEPEMILIKAN SAHAM Sampai dengan akhir tahun 2010, BPD Sultra masih berstatus Perusahaan Daerah yang kepemilikan sahamnya dikuasai oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara dan Pemerintah Kabupaten/Kota se Sulawesi Tenggara, sehingga tidak terdapat anggota Dewan Pengawas dan Direksi BPD Sultra yang memiliki saham pada BPD Sultra, bahkan pada bank lain, lembaga keuangan non bank maupun pada perusahaan lain baik didalam negeri maupun di luar negeri. C. HUBUNGAN KEUANGAN DAN HUBUNGAN KELUARGA Antara anggota Dewan Pengawas dan Direksi dengan anggota Dewan Pengawas lainnya, Direksi lainnya dan/atau Pemegang Saham Pengendali Bank tahun 2010 tidak memiliki hubungan keuangan maupun hubungan keluarga. Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 13

D. PAKET KEBIJAKAN REMUNERASI DAN FASILITAS LAIN BAGI DEWAN PENGAWAS DAN DIREKSI Paket/Kebijakan remunerasi dan fasilitas lain yang diberikan kepada Dewan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara berpedoman pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 58 tahun 1999 tentang Dewan Pengawas dan Direksi Bank Pembangunan Daerah yang pelaksanaannya diatur dalam Surat Keputusan Direksi Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara atas persetujuan Dewan Pengawas. Remunerasi dan fasilitas lainnya yang diberikan kepada Dewan Pengawas da Direksi tahun 2010 adalah : 1. Dewan Pengawas 1.1. Gaji selama 12 bulan 1.2. Bonus 1.3. Tunjangan Hari Raya 1.4. Penghargaan 1.5. Kendaraan Dinas termasuk bahan bakarnya. 1.6. Perjalanan Dinas 2. Direksi 2.1. Gaji selama 12 bulan 2.2. Bonus 2.3. Tunjangan Hari Raya 2.4. Penghargaan 2.5. Jasa Pengabdian Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 14

2.6. Cuti 1 bulan penghasilan 2.7. Jasa Produksi Tahun Buku 2009 2.8. Kendaraan Dinas termasuk bahan bakarnya 2.9. Rumah Dinas termasuk perabot untuk Direktur Utama 2.10. Biaya telephon 2.11. Perjalanan Dinas 2.12. Perawatan Kesehatan Jumlah Diterima dalam 1 Tahun Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain Dewan Pengawas orang Jutaan Rupiah Orang Direksi Jutaan Rupiah 1. Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura) 4 2.843 4 4.188 2. Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kese hatan dan sebagainya)yang*) : a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki - 2-520 - 3-809 Total 6 3.363 7 4.997 3. Selama tahun 2010, Jumlah anggota Dewan Pengawas dan Direksi Bank yang menerima paket remunerasi dapat dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan sebagai berikut : Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 15

Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *) Jumlah Direksi (orang) Jumlah Dewan Pengawas di atas Rp. 2 miliar 1 - di atas Rp. 1 miliar s/d Rp. 2 miliar 1 - di atas Rp. 500 juta s/d Rp. 1 miliar 2 3 Rp. 500 juta ke bawah - - E. SHARE OPTIONS Share Option merupakan opsi kepada anggota Dewan Pengawas, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank untuk membeli saham melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Pengawas, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank. Opsi ini ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan/atau Anggaran Dasar Bank, namun sampai dengan akhir tahun 2010 tidak ada anggota Dewan Pengawas atau Direksi BPD Sultra yang memiliki saham. Pengungkapan share option tahun 2010 sebagaimana dimaksud, dapat dilihat pada tabel berikut : Keterangan/Nama Jumlah Saham yang dimiliki (lembar saham) yang diberikan (lembar saham) Jumlah Opsi yang telah dieksekusi (lembar saham) Harga Opsi (Rupiah) Jangka Waktu Dewan Pengawas -- -- -- -- -- -- Direksi -- -- -- -- -- -- Pejabat Eksekutif -- -- -- -- -- -- Total -- -- -- -- -- -- Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 16

F. RASIO GAJI TERTINGGI DAN TERRENDAH Gaji merupakan hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Bank sebagai Pemberi Kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah dilakukannya. Adapun rasio gaji tertinggi dan terendah selama tahun 2010 pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara dalam skala perbandingan adalah sebagai berikut : GAJI No. JABATAN TERENDAH TERTINGGI 1. Pegawai Rp 2.584.480,- Rp. 12.922.340,- 2. Direksi Rp. 38.303.145,- Rp. 44.204.844,- 3. Dewan Pengawas Rp. 20.687.252,- Rp. 22.985836,- RASIO GAJI No. URAIAN RASIO (%) 1. Gaji Pegawai tertinggi dan terendah 499,99 % 2. Gaji Direksi tertinggi dan terrendah 115,41 % 3. Gaji Dewan Pengawas tertinggi dan terrendah 111,11 % 4. Gaji Direksi tertinggi dan Pegawai tertinggi 342,08% G. FREKUENSI RAPAT DEWAN PENGAWAS Selama tahun 2010, Dewan Pengawas Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara menyelenggarakan rapat sebanyak 18 (delapan belas) kali rapat yang dihadiri oleh semua anggota Dewan Pengawas dengan rincian sebagai berikut : Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 17

No. URAIAN JUMLAH RAPAT (kali) 1 Rapat Intern Dewan Pengawas 7 2 Rapat Dewan Pengawas dengan Direksi 9 3 Rapat Dewan Pengawas dengan Komite Remunerasi dan Nominasi 1 4 Rapat Dewan Pengawas dengan Komite Audit 1 H. JUMLAH PENYIMPANGAN INTERNAL (INTERNAL FRAUD) Selama tahun 2010, terdapat penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pegawai tetap terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank yang dapat mempengaruhi kondisi keuangan Bank namun tidak secara signifikan atau yang dampak penyimpangannya kurang dari Rp. 100.000.000,-(seratus juta rupiah). Pengungkapan internal fraud dapat dilihat pada tabel berikut : Internal Fraud dalam 1 tahun (kasus) Jumlah kasus yang dilakukan oleh Pengurus Pegawai tetap Pegawai tidak tetap Tahun sebelumnya Tahun berjalan Tahun sebelumnya Tahun berjalan Tahun sebelumnya Tahun berjalan Total Fraud -- -- -- 6 -- -- Telah diselesaikan -- 2 -- Dalam proses penyele saian diinternal Bank Belum diupayakan pe nyelesaiannya Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum -- -- -- 4 -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 18

I. PERMASALAHAN HUKUM Permasalahan hukum pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara selama tahun 2010 baik hukum perdata maupun pidana dapat dilihat pada tabel berikut : Permasalahan Hukum Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) (kasus) Jumlah Perdata Pidana -- -- Dalam proses penyelesaian 2 -- Total 2 -- J. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN Selama periode tahun 2010 tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan kepentingan pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara yang pengungkapannya dapat dilihat pada tabel berikut : No. Nama dan Jabatan yang Memiliki Benturan Kepentingan Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Jenis Transaksi Nilai Transaksi (jutaan Rupiah) Keterangan *) -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- -- H. BUY BACK SHARES DAN BUY BACK OBLIGASI BANK Selama tahun 2010, BPD Sultra belum menerbitkan obligasi, sehingga tidak terdapat buy back shares dan buy back Obligasi pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 19

I. PEMBERIAN DANA UNTUK KEGIATAN SOSIAL DAN POLITIK Pada tahun 2010, Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tidak memberikan dana dalam kegiatan politik namun untuk kegiatan sosial telah disalurkan dana yang meliputi : No. URAIAN JUMLAH 1. Sumbangan Donor Darah Rp. 750.000,- 2. Bedah Rumah Rp. 1.160.000,- 3. Sumbangan Keagamaan Rp. 75.310.000,- 4. Pasar Murah Rp. 11.950.000,- 4. Sumbangan Sosial Rp. 59.091.000,- 6. Sumbangan Kedukaan Rp. 8.250.000,- 7. Sumbangan Pendidikan Rp. 47.200.000,- 8. Sumbangan Olah Raga Rp. 45.500.000,- Jumlah........... Rp. 249.211.000,- Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 20

KESIMPULAN Berdasarkan penilaian pelaksanaan GCG pada BPD Sultra dapat disimpulkan bahwa hasil self assessment yang dilakukan BPD Sultra berada pada peringkat BAIK dengan nilai komposit 1,68. Yang meliputi 1. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Pengawas BPD Sultra telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun masih harus lebih dimaksimalkan lagi dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia dan Ketentuan lainnya yang berlaku. 2. Tugas dan tanggungjawab Direksi BPD Sultra telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku walaupun Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi semantara dalam penyelesaian. 3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite belum maksimal, setelah ada tambahan anggota Dewan Pengawas Independen, maka Komite Pemantau Risiko akan segera dibentuk. 4. Penanganan benturan kepentingan telah diatur dalam Buku Pedoman Good Corporate Governance, namun sampai akhir tahun 2009 belum disahkan. 5. Fungsi Kepatuhan BPD Sultra telah berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan Peraturan dan Ketentuan yang berlaku dan kedepan akan lebih ditingkatkan serta senantiasa menjadi perhatian. 6. Pelaksanaan fungsi Audit Intern telah berjalan maksimal, sedangkan pemantauan dan analisa tindak lanjut belum maksimal, namun kedepan akan lebih ditingkatkan dan menjadi perhatian serius dari Manajemen BPD Sultra. Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 21

7. Pelaksanaan fungsi audit ekstern telah berjalan sebagaimana mestinya sesuai denga ketentuan yang berlaku. 8. Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern telah berjalan sesuai ketentuan yang berlaku namun masih perlu ditingkatkan lagi termasuk ketersediaan perangkatnya. 9. Kebijakan Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana dalam jumlah besar telah diberlakukan untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan tugas dan akan senantiasa dilakukan review secara berkala menghikuti perkembangan dan kondisi yang ada. 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan laporan internal BPD Sultra sudah berjalan sesuaii dengan ketentuan yang berlaku. 11. Rencana strategis BPD Sultra sudah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan senantiasa akan dilakukan evaluasi secara periodik. Adapun matriks ringkasan perhitungan nilai komposit self assessment pelaksanaan Good Corporate Governance adalah : Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 22

No. ASPEK YANG DINILAI 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Dewan Pengawas 2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Direksi 3. Kelengkapan Pelaksanaan Komite Tugas 4. Penanganan Benturan Kepentingan 5. Penerapan Funsi Kepatuhan Bank 6. Penerapan Fungi Audit Intern 7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern BOBOT (%) (a) PERINGKAT (b) NILAI (a) x (b) 10.00 1 0.10 20.00 1 0.20 10.00 2 0.20 10.00 1 0.10 5.00 1 0.05 5.00 1 0.05 5.00 1 0.05 8. Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern 9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures) 10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal. 11. Rencana Strategis Bank 7.50 2 0.15 7.50 1 0.08 15.00 1 0.15 5.00 1 0.05 NILAI KOMPOSIT 100.00 1.18 PREDIKAT SANGAT BAIK Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 23

Demikian laporan pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara tahun 2010, untuk diketahui. Mengetahui : DEWAN PENGAWAS BANK PEMBANGUNAN DAEAH SULAWESI TENGGARA Kendari, 10 Mei 2011 BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA H. ZAINAL ABIDIN Ketua L A U T U Direktur Kepatuhan Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 24

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2010 Laporan GCG BPD-Sultra Tahun 2010 Page 25

RINGKASAN PERHITUNGAN NILAI KOMPOSIT SELF ASESSMENT GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA PER 31 DESEMBER 2010 BOBOT PERINGKAT NILAI No. ASPEK YANG DINILAI CATATAN (a) (b) (a) x (b) 1 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris 10.00 1 0.10 Telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku namun harus lebih dimaksimalkan lagi dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia dan ketentuan lainnya yang berlaku. 2 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi 20.00 1 0.20 Telah dilaksanakan dengan ketentuan yang berlaku walaupun Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi sementara dalam penyelesaian. 3 Kelengkapan dan 10.00 2 0.20 Pelaksanaan Tugas Komite Komite yang dibentuk telah lengkap, namun belum dalam pelaksanaan tugasnya belum maksimal terutama Komite Pemantau Risiko yang baru dibentuk pada akhir tahun 2010. 4 Penanganan Benturan 10.00 1 0.10 Kepentingan Penanganan benturan kepentingan telah diatur dalam Pedoman GCG BPD Sultra yang telah disahkan pada tanggal 30 Desember 2010. 5 Penerapan Fungsi 5.00 1 0.05 Kepatuhan Bank Telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kedepan pelaksanaannya akan lebih ditingkatkan lagi serta senantiasa menjadi perhatian. 6 Penerapan Fungsi Audit Intern 5.00 1 0.05 Audit Intern telah berjalan maksimal, sedangkan pemantauan dan analisis tindaklanjut belum maksimal. 7 Penerapan Fungsi Audit Ekstern 5.00 1 0.05 Audit ekstern telah dilakukan dan berjalan sebagaimana mestinya. 8 Penerapan Fungsi Manajemen 7.50 2 0.15 Risiko dan Pengendalian Intern Telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku namun masih perlu ditingkatkan lagi. 9 Penyediaan Dana Kepada Pihak 7.50 1 0.08 Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures) Pelaksanaan penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar telah sesuai dengan pedoman BPD Sultra dan senantiasa diupdate dengan kondisi yang terkini. 10 Transparansi Kondisi Keuangan dan 15.00 1 0.15 Telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal 11 Rencana Strategis Bank 5.00 1 0.05 Telah berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan senantiasa akan dilakukan evaluasi NILAI KOMPOSIT 100.00 1.18 SANGAT BAIK Sesuai dengan Lampiran 2 Surat Edaran BI No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 Mengetahui DEWAN PENGAWAS BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA ttd. Kendari, 10 Mei 2011 BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA ttd. H. ZAINAL ABIDIN L A U T U BUDIMAN JUNUS Ketua Direktur Kepatuhan Direktur Pemasaran