UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia baik itu di sekolah maupun di luar sekolah selalu akan

BAB I PENDAHULUAN. Ruang lingkup mata pelajaran penjasorkes meliputi permainan dan olahraga, aktifitas

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

: Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK)

BAB I PENDAHULUAN. investasi jangka panjang dalam upaya pembinaan mutu sumber daya manusia.

62. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan kwalitas setiap

BAB I PENDAHULUAN. istilah Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pendidikan jasmani

A. Latar Belakang Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan seseorang sebagai. dan pembentukan watak. Pendidikan Jasmani pada dasarnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan karakter bangsa dari suatu negara. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan harus diarahkan pada pencapaian

85. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN. fungsi antara pengembangan aspek: (a) organik, (b) neuro moscular,(c)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari

I. PENDAHULUAN. penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas X, Semester 1

PENDIDIKAN LUAR KELAS SEBAGAI KURIKULUM PENJAS

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang menumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN. berolahraga yang dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana, pembekalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia

I. PENDAHULUAN. SMAN 4 Metro adalah lembaga pendidikan menengah atas yg membantu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perbandingan Model Pendekatan Taktis Dan Pendekatan Tradisional Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan psikis yanglebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan

BAB I PENDAHULUAN. nilai (sikap, mental, emosional, spiritual, sosial), dan pembiasaan pola hidup sehat

aktifitas fisik,demikian pula halnya dalam belajar passing dengan kaki bagian

BAB I PENDAHULUAN. Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003, disebutkan bahwa pendidikan adalah :

melakukan segala aktivitasnya untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, agar menjadi manusia dewasa dan bertanggung jawab. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, dan pendidikan luar kelas. Permainan dan olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan pendidikan adalah di sekolah, mulai dari Taman Kanak-Kanak. Menengah Atas (SMA), hingga Perguruan Tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. dari pendidikan secara keseluruhan. Bertujuan mengembangkan aspek

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Hal ini berarti bahwa siswa harus belajar sesuatu dari padanya.

BAB I PENDAHULUAN. G. Morgan pada tanggal 9 Februari 1895 di Holyoke Massachusetts (Amerika

I. PENDAHULUAN. fisik, intelektual, emosional, sosial dan moral-spiritual. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu lembaga formal dalam sistem pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Riska Dwi Herliana, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PenjasOrkes) sebagai bagian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dengan menumbuhkan keterampilan dan kemampuan berpikir siswa.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN. melakukan teknik- teknik gerakan yang sesuai dengan peraturan permainan. ekstrakurikuler maupun diluar kegiatan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam salah satu cabang olahraga, ada permainan yang merupakan

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA / MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan peraturan, pendidikan,pelatihan,pembinaan,pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

2015 KESULITAN-KESULITAN MENGAJAR YANG DIALAMI GURU PENJAS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI ADAPTIF DI SEKOLAH LUAR BIASA SE-KABUPATEN CIREBON

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sandy Windiana, 2014 Pengaruh Model Pendekatan Taktis Terhadap Hasil Belajar Permainan Kasti

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional, (Depdiknas, 2003: 30). Karanggambas sesuai silabus adalah: atletik, senam, renang, kesehatan dan

PEDOMAN BENTUK LATIHAN GERAK DASAR LOKOMOTOR (LOMPAT DAN LONCAT) MELALUI PERMAINAN UNTUK ANAK TUNAGRAHITA TINGKAT SMALB- C

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam uasaha pencapaian tujuan pembelajaran perlu diciptakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani

BAB I PENDAHULUAN. mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan sendiri.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.) Pada FKIP UNP Kediri OLEH:

untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELAKUKAN TOLAK PELURU GAYA MENYAMPING DENGAN PERMAINAN MODIFIKASI SISWA KELAS VIII A MTs NEGERI JOMBANG KAUMAN TAHUN 2015

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: BANGKIT KUSUMA BUDI NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah adalah lembaga formal dalam sistem pendidikan tidak terlepas

57. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. kurikulum pendidikan jasmani. Upaya meningkatkan keterampilan bermain

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan jasmani ditandai dengan proses mempelajari gerak

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SMPIT AT TAQWA Beraqidah, Berakhlaq, Berprestasi

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Gerak merupakan perpindahan kedudukan terhadap benda lainnya baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai salah satu komponen pendidikan yang wajib diajarkan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini merupakan proses yang

BAB I PENDAHULUAN. harus mempunyai berbagai unsur unsur yakni materi pelajaran, kurikulum,

BAB I PENDAHULUAN. secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan beberapa aspek yang

BAB I PENDAHULUAN. yang bersifat kualitatif dan kuantitatif juga merupakan hasil dari proses

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan pada umumnya. Pendidikan jasmani merupakan usaha untuk. Pendidikan jasmani berperan sebagai sarana pembinaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aspek penting dalam pelaksanaan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki peran yang sangat strategis untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. normal, namun anak anak yang memiliki keterbelakangan mental juga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 2 : Hal , Desember 2015

Transkripsi:

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI BANTUAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS VIII DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 5 PALEMBANG SKRIPSI diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: JAYIBAL AL AQRAB NIM:10133073 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BINA DARMA PALEMBANG 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan Jasmani bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, ketrampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui aktivitas Jasmani dan Olahraga. Guru diharapkan mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi permainan dan olahraga, internalisasi nilai-nilai (sportifitas, jujur, kerjasama, dan lain-lain) serta pembiasaan hidup sehat. Guru menerapkan berbagai pendekatan agar siswa termotivasi dan tertarik. Pembelajaran dapat dilakukan dengan latihan, menirukan, permainan, perlombaan, dan pertandingan. Ruang lingkup olahraga meliputi olahraga masyarakat, olahraga prestasi, dan olahraga pendidikan. Salah satu bagian dari olahraga pendidikan terdapat Pendidikan Jasmani yang merupakan salah satu mata pelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Permainan dan olahraga meliputi olahraga tradisional, permainan. Eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor dan non-lokomotor, atletik, kasti, rounders, kippers, sepakbola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulutangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya, seperti olahraga tradisional dan aktivitas di luar kelas. Dalam Pendidikan Jasmani permainan merupakan olahraga yang paling digemari siswa, salah satu diantaranya adalah permainan bola voli. Cabang olahraga bola voli merupakan suatu cabang olahraga sangat memasyarakat. Untuk itu, peningkatan keterampilan bermain bola voli para siswa di suatu sekolah sudah merupakan suatu keharusan setelah melihat tuntutan

yang sangat besar dari masyarakat. Oleh karena itu, tuntutan masyarakat tersebut timbul persoalan mendasar, yaitu bagaimanakah cara meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan keterampilan cabang olahraga, sehingga alokasi waktu yang tersedia dan sarana pada satu sekolah dapat diefektifkan penggunaan dan tujuan yang diinginkan dapat tercapai secara maksimal. Cabang olahraga bola voli juga merupakan cabang olahraga yang diperlombakan dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Provinsi Sumatera Selatan, mulai dari tingkat SD, SMP dan SMA. Kegiatan O2SN merupakan agenda rutin yang dilaksanakan tiap tahun mulai dari tingkat Kecamatan sampai dengan tingkat Provinsi. Berkaitan dengan kegiatan O2SN tersebut, sebagai guru Pendidikan Jasmani selalu bertanggungjawab dalam mengirimkan siswa-siswanya. Kegiatan yang dilakukan sebagian besar guru Pendidikan Jasmani di SMP dalam upaya melakukan pemilihan bibit atlet untuk mengikuti pelatihan atau kegiatan ekstrakurikuler untuk persiapan seleksi O2SN sering mengalami kesulitan, hal ini disebabkan kurangnya pemahaman tentang cara pencarian bibit siswa yang mempunyai kemampuan pada cabang olahraga tertentu. Hal yang biasa dilakukan adalah dengan mengadakan seleksi secara klasikal untuk mengetahui prestasi terbaik siswa sesuai dengan cabang olahraga yang dipertandingkan atau dilombakan. Bola voli termasuk menjadi salah satu materi dalam kurikulum pembelajaran Penjasorkes di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Hasil pengamatan tentang pelaksanaan permainan olahraga bola voli yang dilakukan dari beberapa sekolah yang ada di Kota Palembang pada umumnya dan di SMP Negeri 5 Palembang pada khususnya mendapat respon positif dari peserta didik. Namun demikian seperti halnya cabang olahraga yang lain, cabang olahraga

bola voli masih banyak ditemukan masalah di antaranya adalah kurangnya penguasaan permainan bola voli. Oleh sebab itu, guru Penjasorkes sebagai fasilitator dituntut untuk memfasilitasi dalam meningkatkan permainan bola voli melalui pembelajaran penguasaan teknik permainan bola voli, khususnya materi passing atas, sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung dan tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang termasuk dalam materi pokok Pendidikan Jasmani yang diajarkan SMP Negeri 5 Palembang. Salah satu teknik dasar bola voli yang diajarkan di SMP Negeri 5 Palembang adalah passing atas. Passing atas merupakan suatu teknik memainkan bola yang dilakukan oleh seorang pemain bola voli dengan tujuan untuk mengarahkan bola yang dimainkannya ke suatu tempat atau kepada teman seregunya untuk dimainkan di lapangan sendiri. Perkembangan olahraga khususnya cabang olahraga bola voli di SMP Negeri 5 Palembang cukup baik, sebagian siswa SMP Negeri 5 Palembang mempunyai postur tubuh yang tinggitinggi, tetapi hasil olahraga bola voli, khususnya dalam melakukan passing atas siswa belum sesuai yang diharapkan. Selanjutnya untuk mendapatkan passing atas yang tepat dan terarah selain latihan dan menguasai teknik dasar juga diperlukan faktor pendukung yang lain, yaitu metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang tepat adalah dengan metode metode belajar bantuan tutor sebaya sebagai langkah alternatif dalam rangka mengefisiensikan proses pembelajaran, khususnya materi passing atas permainan bola voli. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang menyenangkan menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar teknik passing atas bola

voli. Selama ini teknik yang diberikan guru Pendidikan Jasmani dalam mengajar passing atas masih sulit dipelajari oleh siswa, akibatnya siswa kurang terampil dalam melakukan passing atas bola voli. Terbukti dari hasil evaluasi, baru 42% siswa yang telah dapat melakukan teknik passing atas dengan baik dan benar dan sisanya 58% siswa masih belum menguasai teknik passing atas dengan baik dan benar. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi, diketahui bahwa rata-rata seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Palembang tahun pelajaran 2013/2014 yang berjumlah 187 orang siswa belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu sebesar 80. Jadi secara umum, siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Palembang belum tuntas dalam pembelajaran teknik passing atas. Kondisi demikian apabila dibiarkan akan mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa. Hal tersebut menunjukkan adanya suatu permasalahan yang harus dicari jalan keluarnya. Berdasarkan pengamatan diketahui adanya beberapa masalah yang menyebabkan kurangnya penguasaan teknik passing atas siswa. Dimana diantaranya, yaitu: 1) Kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran teknik passing atas; 2) Rendahnya kemampuan dan keberanian siswa dalam melakukan teknik passing atas; dan 3) Kurang efektifnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru Pendidikan Jasmani dalam mengajar. Dari pernyataan-pernyataan tersebut di atas dapat disimpulkan beberapa faktor penyebab timbulnya permasalahan, di antaranya: 1) Guru belum menerapkan metode yang sesuai dengan pembelajaran yang dilaksanakan; dan 2) Guru belum mengaktifkan siswa dalam proses kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka peneliti menggunakan metode pembelajaran yang dapat membantu siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Palembang untuk dapat melakukan passing atas dengan baik dan benar, yaitu dengan metode tutor sebaya. Selama ini metode tutor sebaya belum pernah digunakan dalam pembelajaran bola voli di SMP Negeri 5 Palembang. Tutor sebaya adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Penggunaan metode tutor sebaya diharapkan dapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap teknik passing atas. Hal ini sejalan dengan pendapat yang disampaikan oleh Ahmadi dan Supriyono dalam Pujiarti (2011:18-19), bahwa teori tutor sebaya adalah siswa yang ditunjuk atau ditugaskan membantu temannya yang mengalami kesulitan belajar, karena hubungan teman umumnya lebih dekat dibandingkan hubungan guru dengan siswa. Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti ingin mengadakan penelitian dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Passing Atas Bola Voli Melalui Bantuan Tutor Sebaya Siswa Kelas VIII Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 5 Palembang. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1. kurangnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran teknik passing atas; 2. rendahnya kemampuan dan keberanian siswa dalam melakukan teknik passing atas;

3. kurang efektifnya metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru Pendidikan Jasmani dalam mengajar; 4. belum mencapainya nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan, yaitu sebesar 80. 1.3 Batasan Masalah Berdasarkan uraian tentang identifikasi masalah di atas, fokus penelitian dibatasi pada: 1. hasil belajar passing atas bola voli siswa; 2. pembelajaran melalui bantuan tutor sebaya; 3. peningkatan hasil belajar passing atas melalui bantuan tutor sebaya; 4. penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 5 Palembang, khususnya siswa kelas VIII. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian tentang batasan masalah di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah hasil belajar passing atas bola voli? 2. Bagaimana pembelajaran melalui bantuan tutor sebaya? 3. Bagaimana peningkatan passing atas setelah melalui bantuan tutor sebaya? 1.5 Tujuan Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui: 1. hasil belajar passing atas bola voli; 2. pembelajaran melalui bantuan tutor sebaya; 3. peningkatan passing atas setelah melalui bantuan tutor sebaya.

1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak berikut ini. 1. Siswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan siswa untuk melakukan passing atas dalam permainan bola voli. 2. Guru Hasilnya diharapkan dapat menjadi masukan dalam pembelajaran permainan bola voli, khususnya passing atas. 3. Sekolah Hasil penelitian diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan perencanaan peningkatan prestasi permainan bola voli. 4. Peneliti Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kemampuan melaksanakan penelitian masalah serupa pada masa yang akan datang. 5. Program Studi Pendidikan Olahraga Hasil penelitian ini dirapkan dapat menambah khasanah ilmu dalam mata pelajaran Penjasorkes, khususnya permainan bola voli.