MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII-1 SMP N I TOJO

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, bertujuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dua kelompok yang akan saling bertanding, dimana setiap kelompok

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. bertanggung jawab serta sehat jasmani dan rohani. Oleh karena itu sekolah

BAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin cakap orang tersebut

Permainan Bola Voli. 1. Sejarah Permainan Bola Voli. 2. Pengertian Bola Voli. 3. Lapangan Bola Voli

BAB I PENDAHULUAN. menentukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASSING ATAS BOLA VOLI MELALUI PENDEKATAN BERMAIN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOLA PLASTIK

I Made Suarsana, Addriana Bulu Baan. Pengaruh Latihan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Smash dalam Permainan Bola Voli Club Sigma Palu

UPAYA MENINGKATAN KETERAMPILAN PASSING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI DENGAN BERMAIN BARING DUDUK PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 04 NANGA PINOH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING

(Eksperimen pada Anggota Ekstrakurikuler Bola Voli MAN Cibeureum Kota Tasikmalaya)

BAB I PENDAHULUAN. mencegah bola menyentuh lantai atau lapangan permainan sendiri.

JURNAL SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BOLAVOLI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS X TKB 1 SMK NEGERI 2 SRAGEN

Fadlun Almahdali, Meningkatkan Kemampuan Teknik Dasar Menendang Bola Permainan Sepak Bola Melalui Latihan Drill Siswa Kelas V SDN 1 Tangkian

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN SERVICE ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA PUTRA SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

I. PENDAHULUAN. Pendidikan Jasmani merupakan pendidikan yang mengacu pada. kualitas manusia Indonesia sehingga memiliki tingkat kesehatan dan

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pembelajaran akan berlangsung baik hingga mencapai hasil yang baik pula.

BAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam

PENGARUH LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP KETEPATAN SMASH DALAM PERMAINAN BOLA VOLI PADA SISWA SMK NEGERI 7 PALU PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mendorong, mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmani

BAB I PENDAHULUAN. yang banyak digemari masyarakat, karena dapat dilakukan oleh anak-anak hingga

IMPLEMENTASI KOOPERATIF TPS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BOLA VOLI

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 11 TAHUN (13 Model Permainan)

BAB I PENDAHULUAN. dalam ruangan atau di lapangan terbuka, dalam permainan bola voli terdapat dua

III. METODOLOGI PENELITAN. tertentu yang sesuai dengan persedur penelitian. Penelitan tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH MELALUI PENDEKATAN MEDIA BOLA KARET PADA SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENELITIAN OLEH GUNAWAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI DAN PUSTAKA. Implementasi adalah proses untuk memastikan terlaksananya suatu. kebijakan dan tercapainya kebijakan tersebut.

BAB 1 PERMAINAN BOLA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. kemudian di susun secara sistematik dalam bentuk kegiatan belajar mengajar

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Mungkid : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Sumartani Tamping, Meningkatkan Ketrampilan Heading Permainan Sepak Bola Melalui Latihan Lompat-Lompat di Tempat Siswa Kelas V SDN Inpres Cemerlang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK MELALUI METODE PEMBELAJARAN PENJELAJAHAN GERAK PADA SISWA KELAS V SDN 19 BOKAT KABUPATEN BUOL

BAB I PENDAHULUAN. kepada tingkah laku yang lebih buruk. Belajar adalah suatu atau serangkaian

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SERVIS ATAS BOLA VOLI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN LEMPAR PUKUL BOLA KERTAS PADA SISWA KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. apabila seseorang dapat menguasai teknik dasar yaitu passing bawah, passing

Oleh: ANDIKA WIBOWO NPM Dibimbing oleh : 1. Drs. Setyo Harmono, M.Pd. 2. Nur Ahmad Muharram, M.Or.

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR TULUNGAGUNG

BAB I PENDAHULUAN. olahraga yang paling digemari di dunia. Permainan ini bisa dilakukan oleh semua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan nasional di bidang pendidikan adalah upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan pada

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MELEMPAR DALAM BERMAIN KASTI MELALUI PENERAPAN BOLA MODIFIKASI PADA SISWA KELAS V SDN BANYUSARI

BAB II LANDASAN TEORI/TINJAUA PUSTAKA

Slamet Santoso, M.Pd ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Pelajaran 1 MENGANALISIS, MERANCANG, DAN MENGEVALUASI TAKTIK DAN STRATEGI PERMAINAN BOLA BESAR

PEMBELAJARAN TEHNIK DASAR PERMAINAN BOLA VOLLI OLEH SUARDI. B

Jesman, Kemampuan Lompat Jauh Melalui Metode Tutor Sebaya Siswa SD Inpres 12 Baiya.

I. PENDAHULUAN. banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. dengan landasan bola pada lapangan tim lain. Bola voli dapat juga sebagai gaya

BAB I PENDAHULUAN. smash, dimana hal yang mempengaruhi kemampuan smash adalah power otot

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan aspek fisik, psikomotor, kognitif, dan afektif secara total.

I. PENDAHULUAN. Dalam bolavoli terdapat beberapa standar tes untuk mengukur kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan teknik dasar awalnya. Karena itu penguasan teknik dasar dalam

SURVEI SARANA PRASARANA OLAHRAGA DENGAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN PENJASORKES SMP NEGERI KECAMATAN DAMPAL SELATAN KABUPATEN TOLITOLI ARMAN ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT DENGAN SERVIS ATAS BOLA VOLI MAHASISWA PUTRA PENJASKES IKIP-PGRI PONTIANAK

MODEL PERMAINAN UNTUK ANAK USIA 12 TAHUN ( 15 Model Permainan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Permainan bola voli merupakan salah satu cabang olahraga yang cukup

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH DALAM PERMAIANAN BOLA VOLI MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA DASAR

BAB I PENDAHULUAN. bersaing, di samping memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. permainan beregu, maka kerjasama yang baik dalam melakukan Passing (

BAB II TINJAUAN TEORI. A. Pengaruh Alat Bantu Dalam Permainan Bola voli. Dalam melakukan berbagai aktivitas permainan, alat bantu memberikan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

PENERAPAN MODEL PKTB DAN PKDLB DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI. Indra Kasih Irvan Darmawan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Menurut Sujarwadi dan Dwi Sarjiyanto(2010:7) smash adalah pukulan keras menukik

PENERAPAN IPTEKS HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN FLEXIBILITY OTOT PUNGGUNG TERHADAP KEMAMPUAN SERVICE DALAM PERMAINAN BOLA VOLI.

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGIRING BOLA PADA PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

MODEL PERMAINAN LATIHAN JASMANI UNTUK ANAK USIA TAHUN PERMAINAN NET (NET GAME)

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usaha pencapaian tujuan proses pembelajaran, perlu diciptakannya

BAB I PERMAINAN BOLA BESAR. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 1

BAB I PENDAHULUAN. sehingga peserta didik dapat mengalami perubahan yang lebih baik.

MENERIMA SERVIS (RECEIVE SERVE) DALAM PERMAINAN BOLA VOLI. Oleh: Danang Wicaksono Dosen Jurusan Pendidikan Kepelatihan FIK UNY

Vol. 1 No. 1 ISSN

II. TINJAUAN PUSTAKA. aktif, sistematis dan intregativ untuk menciptakan perubahan-perubahan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. diminati masyarakat luas saat ini. Dalam perkembangannya, bola voli semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang sangat cepat. Manusia dalam berolahraga

Esra Fitriyanti Kedo ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN, KEKUATAN OTOT LENGAN, DAN KELENTUKAN TERHADAP KETEPATAN SMASH PADA KLUB BOLA VOLI PUTRI JUNIOR KOTA KEDIRI

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN LARI CEPAT PADA SISWA SEKOLAH DASAR AHMAD AL MUNAWAR. ABSTRAK Prodi PendidikanJasmani Kesehatan Dan Rekreasi

Abdul Walid, Meningkatkan Keterampilan Menggiring Bola Melalui Metode Bermain dalam Kelompok Kecil Siswa SD Guntarano Pada Permainan Sepak bola Mini

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASING ATAS DALAM PERMAINAN BOLA VOLI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS PADA SISWA KELAS VII-1 SMP N I TOJO ALFIAN NUR Pendidikan jasmani, kesehatan dan rekreasi FKIP Universitas Tadulako kampus Bumu Tadulako Tondo Telp. 429743 Pst. 246-247-248-249-250 Palu Sulawesi Tengah ABSTRAK Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan penerapan metode pemberian tugas pada siswa kelas VII-1 SMP Negeri I Tojo dapat meningkatkan keterampilan pasing atas dalam permainan bola voli? Tujuannya yaitu untuk mengetahui peningkatan keterampilan pasing atas melalui penerapan metode pemberian tugas pada permainan bola voli. Populasi penelitian ini adalah siswa SMP N 1 Tojo dengan sampel penelitian siswa kelas VII-1 Tojo. Subjek penelitiannya terdiri atas 16 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan. Materi yang dibahas adalah melakukan pasing atas pada permainan bola voli. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan pemberian tes hasil belajar praktek pada tiap akhir tindakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dari siklus I ke siklus II. Hasil tes hasil akhir belajar praktek siswa yang diperoleh pada siklus I, yakni siswa yang tuntas 19 orang dari 33 siswa atau persentase ketuntasan belajar klasikal 73,66%, aktivitas siswa 75% dalam kategori cukup dan aktifitas guru 82,1% dalam kategori baik. Pada siklus II diperoleh siswa yang tuntas 28 orang siswa dari 33 siswa atau persentase ketuntasan klasikal 84,84%, aktivitas siswa 86% berada dalam kategori baik dan aktifitas guru 85,7% dalam kategori baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan pasing atas dalam permainan bola voli kelas VII-1 SMP Negeri I Tojo. Kata Kunci: Pasing Atas, Metode Pemberian Tugas PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan pendidikan dewasa ini semakin dirasakan kemajuannya dalam menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, yang menimbulkan perubahan-perubahan besar dalam bidang tata kehidupan manusia. Hal 1

ini berpengaruh besar bagi negara-negara yang sedang berkembang untuk mengejar ketertinggalan guna menyesuaikan dengan negara-negara lain. Pemerintah berusaha untuk menyempurnakan sistem pendidikan nasional guna mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimana pendidikan akan menghasilkan tenaga terdidik, terlatih dan kreatif untuk dapat mengembangkan prestasinya sesuai dengan tujuan pendidikan. Salah satu upaya dan kebijakan pemerintah untuk mencapai tujuan pendidikan, diantaranya wajib belajar 9 tahun, peningkatan mutu pendidikan guru-guru yang dimaksud sebagai usaha dalam peningkatan mutu dan kualitas guru dan potensi belajar siswa sebagai peserta didik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Guru sebagai motivator utama dalam proses pembelajaran mempunyai peranan penting dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan dengan kualitas yang baik. Suatu kegiatan belajar dan mengajar dalam suatu proses pembelajaran akan lebih baik jika ditunjang oleh kemampuan guru dalam menciptakan suatu interaksi yang dinamis yang mengacu pada instruksional khusus merupakan salah satu kriteria keberhasilan dalam proses pembelajaran. Guru dalam proses pembelajaran harus mampu merencanakan, menetapkan tujuan, mempersiapkan materi, memilih metode dan alat bantu yang tepat dan efektif dalam proses pembelajaran. Penjaskes merupakan salah satu pelajaran yang memadukan antara teori dari buku pelajaran dan praktek di lapangan. Agar konsep yang telah didapat dalam teori buku pelajaran lebih mudah untuk dipahami maka dengan praktek dilapangan peserta didik dapat melakukan dengan benar semua yang diterangkan dalam buku pelajaran. Seringkali yang terjadi di lapangan, peserta didik dapat menghafal dan mengingat semua teori yang telah disampaikan akan tetapi dalam mempraktekkannya di lapangan masih belum benar. Sehingga hal tersebut mengakibatkan rendahnya nilai ujian praktek penjaskes khususnya pada materi permainan bola voli. Ukuran keberhasilan siswa, disatu pihak membantu guru untuk dapat memahami dan mengetahui seberapa jauh pencapaian indikator keberhasilan. Seperti diketahui bahwa para siswa bersifat spesifik sesuai dengan kemampuan masingmasing, sehingga penetapan tujuan dan ukuran keberhasilan yang terlampau sukar dapat mengakibatkan kesan para siswa gagal ketika melaksanakan dan menyelesaikan tugas-tugas ajar tersebut. Penerapan keberhasilan proses 2

pembelajaran dan hasil evaluasi sangat jelas tingkat keberhasilannya dalam pembelajaran materi bola voli, karena olahraga bola voli merupakan olahraga yang sudah cukup dikenal oleh para peserta didik serta mudah dan murah dilaksanakan oleh guru penjaskes. Prinsip permainan bola voli adalah memantulkan atau mengoper bola kepada teman satu regu maksimal sebanyak tiga kali sentuhan dalam bidang lapangan sendiri dan mengusahakan bola melewati melalui jaring masuk ke lapangan lawan. Bila para pemain telah memiliki teknik yang tinggi, serta keterampilan yang cepat dan tepat serta dengan kecepatan, ketepatan, kekuatan dan kelincahan didukung daya tahan dan stamina yang prima maka permainan akan menjadi dinamis dan kaya gerakan variasi baik bertahan maupun menyerang. Penguasaan keterampilan teknik-teknik dasar olahraga bola voli oleh siswa harus dicapai melalui proses pembelajaran yang dilaksanakan guru, sehingga dalam melaksanakan proses pelajaran pendidikan jasmani, guru harus memilah dan memilih metode yang tepat sesuai dengan materi yang diajarkan kepada siswa. Didalam permainan bola voli ada beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang pemain, salah satunya adalah pasing atas yang memerlukan keahlian yang cukup untuk dapat melaksanakannya. Pasing di dalam permainan bola voli adalah teknik dasar yang penting sekali karena merupakan usaha seorang pemain untuk mengoperkan bola yang dimainkannya itu kepada teman seregunya. Tanpa keterampilan pasing yang baik dan benar, maka kerjasama tim dan pengaturan strategi permainan akan sulit terlaksana. Itulah sebabnya penguasaan keterampilan passing merupakan hal yang penting sekali untuk dipelajari dan dilatih sehingga dapat melakukannya dengan baik dan benar menjadi keterampilan yang maksimal. Pasing atas dalam permainan bola voli merupakan suatu keterampilan teknik yang sangat mendasar. Teknik ini dapat dilakukan apabila menerima servis dari lawan, pengambilan bola dari serangan lawan dan seringkali sebagai umpan bagi teman yang melakukan serangan. Pasing atas dilakukan dengan posisi badan berdiri tegak dan kedua kaki dibuka selebar bahu dengan kedua lutut agak ditekuk, pandangan kearah bola dan tangan siap didepan dada, jari-jari tangan membentuk cekungan, posisi badan tetap dalam keadaan stabil dan terkendali. Hal ini 3

dimaksudkan untuk memudahkan menuju bola, kemudian menempatkan posisi sesuai dengan datangnya bola, dan menahan bola dengan tangan yang kokoh dan jari-jari yang lentur. Keterampilan pasing atas dapat juga dilakukan dengan berbagai macam cara dan variasi jika seorang pemain bola voli sudah mahir atau seringkali dilakukan oleh para pemain professional, terutama seorang pengumpan. Gerakan pasing atas dapat dilakukan dengan berbagai posisi dan cara, misalnya dengan melompat, meluncur sejajar dengan lantai, atau bahkan sambil berlari. Dengan kemampuan pasing atas yang baik diharapkan bermain dalam permainan bola voli menjadi lebih menarik dan seru karena kaya akan variasi pertahanan dan penyerangan yang pada akhirnya akan mendapatkan kemenangan dengan sportif dan jujur. Kenyataan di lapangan masih banyak ditemukan siswa yang belum bisa melakukan pasing atas dengan tangan yang rileks sehingga dalam melakukan pasing atas tidak dapat dilakukan dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan kurangnya latihan dan metode yang kurang tepat sehingga siswa merasa bosan dan tidak semangat dalam melakukannya. Dengan memperhatikan uraian sebelumnya, maka keterampilan siswa dalam permainan bola voli khususnya pasing atas masih perlu ditingkatkan pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri I Tojo, yang terdiri dari 33 siswa. Ini menjadi menjadi kekhawatiran guru penjaskes akibat kurangnya pemahaman dalam melakukan pasing atas dalam permainan bola voli. Oleh sebab itu perlu bagi guru menggunakan metode pembelajaran yang lain agar siswa dapat menguasai teknik pasing atas yang diajarkan dalam proses pembelajaran. Dengan mengacu pada permasalahan diatas, maka ada ketertarikan untuk melakukan suatu penelitian dengan judul Meningkatkan Kemampuan Pasing Atas Dalam Permainan Bola Voli Melalui Metode Pemberian Tugas Pada Siswa Kelas VII 1 SMP Negeri I. B. KAJIAN PUSTAKA Bola voli adalah permainan yang dilakukan oleh dua regu yang saling berhadapan yang dipisahkan dengan jarring dan setiap regu terdiri dari 6 orang pemain. 4

Pada permainan bola voli yang terlebih dahulu mendapatkan nilai 25 dinyatakan sebagai pemenang pada set itu dan regu yang terlebih dahulu mendapatkan 3 set kemenangan maka dinyatakan sebagai pemenang dalam permainan bola voli. Sistem penghitungan angka dengan menggunakan system rally point dan pada nilai 8 dan 16 terjadi time out dan permainan berhenti sebentar kemudian dilanjutkan kembali. Permainan bola voli dipimpin oleh satu wasit utama dan satu wasit pembantu yang mengawasi garis pembatas bawah yang membatasi bidang permainan lawan serta dibantu oleh empat orang linesman untuk membantu wasit dalam mengetahui apakah pukulan dari seorang pemain keluar atau masuk. Prinsip permainan bola voli adalah memainkan bola dengan seluruh tubuh, umumnya kedua tangan. Dengan ketentuan dalam satu regu maksimal melakukan 3 kali sentuhan terhadap bola bergantian di antara teman satu regu yang dalam kondisi bermain dalam permainan bola voli. Prinsip besar yang lain adalah menjaga bola tersebut jangan sampai menyentuh lantai dan dapat melewati atas jaring pembatas atau net yang tidak melanggar ketentuan yang ditetapkan. Untuk belajar atau berlatih meningkatkan keterampilan permainan bola voli, perlu menguasai teknik-teknik dasar permainan bola voli. Teknik permainan bola voli sebagai mana dikemukakan dalam Coaches Manual (1978:18) sebagi berikut 1) Posture and movement in volley ball. 2) Pass play and set-up. 3) Reception (attack reception, service reception and net recovery). 4) Spike. 5) Block. 6) Service. Dari keenam teknik dasar tersebut diatas, maka penguasaan teknik dasar permainan bola merupakan salah satu unsur yang sangat menetukan menang atau kalahnya suatu regu dalam pertandingan. Pasing di dalam permainan bola voli adalah teknik dasar yang penting sekali karena merupakan usaha seorang pemain untuk mengoperkan bola yang dimainkannya itu kepada teman seregunya. Tanpa keterampilan pasing yang baik dan benar, maka kerjasama tim dan pengaturan strategi permainan akan sulit terlaksana. Itulah sebabnya penguasaan keterampilan pasing merupakan hal yang penting sekali untuk dipelajari dan dilatih sehingga dapat melakukannya dengan baik dan benar menjadi keterampilan yang maksimal. Pasing atas sering kali dilakukan oleh seorang pengumpan dalam permainan bola voli dengan menggunakan teknik tertentu untuk melakukan strategi penyerangan. Adapun yang menjadi elemen dasar bagi pelaksanaan pasing atas 5

sebagaimana yang dikemukakan oleh Barbara L. Viera dan Ferguson dalam Monti (1996:19): a) Gerakan mengambil bola, b) Mengatur posisi, c) Memukul bola, dan d) Mengarahkan bola kearah sasaran Seidel, et, al, (1975:473) mengatakan gerakan mengambil bola dalam permainan bola voli adalah moving the body with control involves a conscious manipulation of the centre of gravity in relation to the base of support, either to maintain stability or to initiate locomotor movement, as the situation demands. Konsep di atas jelas bahwa seorang pemain voli harus mengontrol gerakan tubuhnya untuk dapat bergerak dan memanipulasi pusat gaya gravitasi dan menginisiasikan gerakan lokomotor sesuai dengan tuntutan situasi. Bila mengamati dari seorang pemain yang sedang melakukan passing atas dalam permainan bola voli maka akan dijumpai gerakan koordinasi antara mata, tangan dan kaki serta anggota tubuh lainnya bergerak bersamaan. Sebagaimana dikemukakan oleh Mochamad Sajoto (1998:2) bahwa Koordinasi adalah kemampuan seseorang dalam mengintegrasikan gerakan yang berbeda dalam suatu pola gerakan tunggal secara efektif. Efektifitasnya pembelajaran pada setiap mata ajar merupakan unsur yang perlu mendapat perhatian, sebab pengajaran yang tidak efektif merupakan penghalang bagi pencapaian tujuan pembelajaran. Karena itu setiap usaha untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran harus ditindaklanjuti di lapangan. Secara umum metode merupakan suatu cara untuk melangsungkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Metode yang dimaksud di sini adalah latihan dengan pemberian tugas baik secara individu ataupun berpasangan. Sukintaka (1983:18) mengemukakan pada hakekatnya metode mengajar ialah cara guru memberikan bimbingan serta pengalaman belajar yang telah disusun secara teratur kepada siswa. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, bahwa metode ialah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan, guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Beberapa pengertian diatas, metode adalah cara untuk menyampaikan apa yang diharapkan sehingga proses pembelajaran akan berlangsung dengan baik sehingga mencapai hasil pembelajaran yang baik. 6

Merencanakan pembelajaran yang dapat memacu para siswa untuk berlatih dan bermain serta menikmati permainan merupakan tugas guru penjaskes. Para siswa menginginkan suasana yang menyenangkan untuk meningkatkan motivasi dan kebugaran jasmani dan umumnya para siswa kurang menyukai penjelasan yang tidak tepat dan kurang jelas sehingga siswa berbaris terlalu lama untuk memperoleh giliran melakukan teknik dasar pasing atas dalam permainan bola voli. Hal ini dirasakan sangat membosankan bagi siswa. Pemberian tugas adalah pelaksanaan dari teori yang telah dijelaskan dan diuraikan oleh seorang guru guna memantapkan dan melatih kemampuan siswa dalam melakukan teknik pasing atas dengan baik dan benar dalam permainan bola voli. Metode pemberian tugas dapat dilaksanakan dengan cara individu atau dengan cara berpasangan. Metode pemberian tugas dengan cara individu untuk meningkatkan pasing atas dalam permainan bola voli dapat dilakukan dengan memantul-mantulkan bola voli kedinding dengan gerakan pasing atas. Sedangkan dengan cara berpasangan dapat dilakukan dengan siswa lain berpasangan dan saling mengoper bola dengan pasing atas. Tujuan pembelajaran dengan metode pemberian tugas pada permainan bola voli adalah untuk meningkatkan keterampilan pasing atas permainan bola voli dengan menerapkan dan mengaplikasikan faktor teknik yang tepat sesuai dengan kondisi yang muncul selama proses pembelajaran. C. METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas VII-1 SMP Negeri I Tojo, yang terdiri dari 33 peserta didik dengan 16 anak perempuan dan 17 anak laki-laki. Prosedur penelitian tindakan kelas akan dilaksanakan dengan siklus yang terdiri dari: a) Perencanaan, b) Pelaksanaan Tindakan, c) Observasi, dan d) Refleksi. Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari beberapa sumber, yakni siswa dan peneliti. Siswa untuk mendapatkan data tentang kemampuan pasing atas, sedangkan peneliti untuk melihat tingkat keberhasilan implementasi metode pemberian tugas dan hasil kemampuan pasing atas serta aktifitas siswa dalam proses pembelajaran. 7

Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa instrumen untuk mencatat semua aktifitas siswa selama tindakan berlangsung. Ada tiga macam alat pengumpulan data yang digunakan yaitu: a) Pritest, b) Lembar observasi, dan c) Post test. Setelah data dikumpulkan selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dengan teknik persentase. Indikator keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari dua hal yaitu: a) apabila minimal ketuntasan klasikal mencapai 75% dari 33 jumlah siswa yang diteliti pada siswa kelas VII 1 SMP Negeri I Tojo menunjukkan peningkatan dalam melakukan pasing atas dalam permainan bola voli; dan b) aktivitas peserta didik dalam mengikuti proses praktek pembelajaran dalam kategori baik. D. HASIL PENELITIAN Penelitian tindakan kelas diawali dengan melakukan observasi kelas dan tahap persiapan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi kelas subyek penelitian, yaitu praktek yang akan dilakukan adalah pasing atas pada permainan bola voli dan jumlah siswa yang akan dijadikan subyek penelitian adalah 33 siswa. Hasil observasi ini digunakan untuk mengkaji masalah dalam proses praktek pembelajaran Penjaskes, kemudian dijadikan acuan untuk menentukan rencana tindakan refleksi pada siklus I. Dari observasi dari 33 siswa kelas VII-1 SMP Negeri I Tojo dengan melakukan praktek pasing atas diperoleh siswa yang tuntas sebanyak 8 orang siswa. Karena rendahnya ketuntasan kelas tersebut maka peneliti melakukan upaya dengan cara melakukan penugasan dalam praktek melakukan pasing atas pada permainan bola voli. Ada dua hal yang menjadi fokus observasi pada siklus I, yaitu observasi aktivitas siswa observasi aktifitas guru peneliti pada saat proses pembelajaran praktek berlangsung. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran praktek dilakukan dengan cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Hasil observasi aktivitas siswa Tuntas klasikal 57,57% dengan daya serap klasikal 76,24%. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru dengan kriteria masih cukup. Hasil yang diperoleh belum 8

mencapai indikator yang telah ditetapkan dan hal tersebut menunjukkan bahwa aktifitas praktek siswa perlu ditingkatkan sehingga peneliti perlu melanjutkan penelitian pada siklus II. Berdasarkan hasil observasi aktifitas guru menunjukkan jumlah skor 46 dari skor maksimal 56 diperoleh persentase rata-rata 82,1 % dengan kriteria rata-rata Baik. Pengamatan aktifitas guru dilakukan oleh seorang observer. Dari hasil observasi, ditemukan bahwa hasil observasi guru adalah rata-rata baik. Dalam hal ini, baik sebagai guru, fasilitator, motivator dan evaluator, serta bertindak sebagai pengamat. Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran praktek tindakan siklus I dengan menggunakan metode penugasan dalam melakukan pasing atas pada konsep permainan bola voli, kegiatan selanjutnya adalah memberikan test akhir praktek siklus I untuk mengetahui hasil belajar siswa. Tes praktek dilakukan dengan mencoba satu per satu siswa untuk melakukan pasing atas. Berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa dan guru pada siklus I dan test hasil tindakan siklus I selanjutnya dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi siklus I selanjutnya digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan yang lebih efektif untuk memperoleh hasil hasil belajar praktek yang lebih baik pada siklus berikutnya. Adapun hasil evaluasi siklus I adalah sebagai berikut: 1) Aktivitas siswa dalam pembelajaran praktek masih kurang, atau siswa masih cenderung bermain dan bercerita dengan temannya sendiri pada saat guru menjelaskan dan mempraktekkan materi. Hal ini ditunjukkan oleh hasil analisis observasi aktifitas siswa yang masih dalam kategori rata-rata cukup. 2) Terdapat beberapa siswa yang malu-malu ketika guru mempersilahkan melakukan praktek pasing atas pada permainan bola voli. 3) Ketika melakukan praktek, siswa yang belum paham dan belum benar cenderung malas untuk mengulanginya. 4) Dari hasil analisis test hasil belajar praktek siswa diperoleh presentase ketuntasan klasikal sebesar 73,66 belum mencapai indikator keberhasilan penelitian. Berdasarkan hasil observasi aktivitas guru siklus II diperoleh presentase ratarata 86% dengan kriteria baik. Hasil yang diperoleh sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan dan hal tersebut menunjukkan bahwa aktifitas belajar siswa meningkat sehingga pada siklus II penelitian telah berhasil atau hipotesis dapat 9

dibuktikan. Selain itu ada beberapa hal yang ditemukan peneliti terhadap aktifitas siswa yaitu: 1) Aktifitas siswa sudah lebih baik dari sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh aktifitas siswa rata-rata pada kategori baik, dimana siswa yang mengalami kesulitan sudah dapat diminimalisasi. 2) Siswa lebih termotivasi dan mudah memahami konsep melalui video yang lebih menarik yang ditampilkan oleh guru dan lebih banyak bola untuk berlatih sehingga siswa lebih mahir dalam melakukan pasing atas. Hasil observasi aktifitas guru diperoleh persentase rata-rata 85,7 % dengan kriteria rata-rata Baik. Kriteria tersebut memberikan asumsi bahwa peneliti pada tindakan pembelajaran siklus II melaksanakan tugasnya dengan baik. Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran praktek tindakan siklus II dengan metode penugasan dalam melakukan pasing atas pada permainan bola voli, kegiatan selanjutnya adalah memberikan test akhir praktek siklus II untuk mengetahui hasil belajar praktek siswa. Setelah siswa sebelumnya telah ditugaskan dengan berpasangan untuk melakukan pasing atas pada permainan bola voli maka setiap siswa diuji dengan diperintahkan untuk melaksanakan test dengan mempraktekkan satu per satu siswa secara individu. Berdasarkan hasil observasi aktifitas siswa dan guru pada siklus II selanjutnya dilakukan evaluasi. Hasil evaluasi sebagai refleksi selama melakukan tindakan pada siklus II. Adapun hasil evaluasi siklus II adalah sebagai berikut: 1) Aktivitas siswa semakin meningkat, hal ini dapat dilihat dari lembar observasi yang dilakukan dengan kriteria baik. 2) Penggunaan metode pemberian tugas dalam proses pembelajaran praktek melakukan pasing atas lebih baik bila dibanding dengan tindakan sebelumnya pada siklus I, hal ini disebabkan peneliti lebih memperbanyak media dan sarana praktek berupa bola dan video yang lebih banyak pada siswa untuk memperjelas konsep yang dipelajari serta siswa yang masih kurang aktif dalam pembelajaran diberikan motivasi dalam bentuk berpasangan dengan temannya agar tidak malu dan bisa berlatih melakukan pasing atas. 3) Hasil belajar siswa menyelesaikan soal test akhir praktek tindakan siklus I ke siklus II mengalami peningkatan, yaitu persentase tuntas klasikal 73,66 % menjadi 84,84 %. Berdasarkan uraian diatas, tampak bahwa penelitian tindakan kelas ini secara keseluruhan semua kriteria aktivitas guru dan aktivitas siswa serta test hasil belajar praktek siswa dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan dan telah memenuhi 10

kriteria yang telah ditetapkan pada indikator kinerja. Sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan kemampuan pasing atas siswa kelas VII-1 SMP Negeri I Tojo karena penggunaan metode pemberian tugas. Hal-hal yang sulit dilakukan oleh siswa yang belum tuntas dapat diatasi dalam bentuk latihan pemberian tugas dengan berpasangan sehingga siswa menjadi lebih termotivasi untuk praktek dan pada akhirnya dapat memberikan hasil yang baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan. E. PEMBAHASAN Dari hasil test akhir tindakan siklus I, diperoleh 19 orang siswa yang tuntas dari 33 siswa dengan rata-rata hasil belajar adalah 73,66. Hasil tersebut bila dibandingkan dengan ketuntasan klasikal sesuai dengan indikator belum mencapai 75 % sehingga peneliti melanjutkan ke siklus II. Sementara hasil yang diperoleh pada siklus II jauh lebih baik daripada hasil yang diperoleh pada siklus I. Dari analisis hasil belajar pada siklus II, diketahui bahwa 28 orang siswa tuntas dari 33 orang siswa dengan persentase ketuntasan klasikal mencapai 84,84 %. Hal ini menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran dan hasil belajar sudah memenuhi indikator kinerja yang ditentukan. Pada metode pemberian tugas, siswa dilatih untuk kecakapan dalam melakukan pasing atas dengan berpasangan sehingga peluang untuk bermain dengan yang lain hampir tidak ada karena harus selalu memperhatikan datangnya bola supaya dapat melakukan pengembalian dengan pasing atas kembali. Berdasarkan uraian diatas, maka dinyatakan bahwa penggunaan metode pemberian tugas dapat menambah pengalaman belajar dan memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran praktek sehingga meningkatkan kemampuan pasing atas pada permainan bola voli siswa kelas VII-1 SMP Negeri I Tojo. F. PENUTUP Berdasarkan hasil dalam pembahasan maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dari analisis data pada penelitian ini diperoleh bahwa penerapan metode pemberian tugas dapat meningkatkan kemampuan pasing atas siswa kelas VII-1 SMP Negeri I Tojo. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan hasil nilai praktek siswa dari hasil rata-rata sebelum penelitian, serta aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran yang meningkat juga. 11

Adapun beberapa saran dari peneliti untuk kedepannya agar kemampuan pasing atas siswa dapat lebih meningkat adalah: 1) Dalam pembelajaran praktek pasing atas pada permainan bola voli, siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam utamanya melakukan praktek baik secara individu atau berpasangan. 2) Kepala sekolah, untuk mencapai prestasi belajar, maka diharapkan untuk menfasilitasi segala kebutuhan dalam pembelajaran yang ada di sekolah. 3) Bagi guru dan siswa, diharapkan kegiatan ini dapat dilakukan secara berkesinambungan dalam pembelajaran pendidikan jasmani olah raga dan kesehatan, dan hendaknya lebih aktif member dan menemukan ide-ide baru dalam penggunaan metode, sehingga siswa merasa tertarik dan tidak jenuh atau bosan. 4) Kepada peneliti, untuk meningkatkan keterampilan pasing atas siswa disarankan menggunakan beragam macam variasi dalam pembelajaran bola voli. DAFTAR PUSTAKA Coaches Manual, 1979. International Volley Ball Federation, Canada. Harsono, Coaching, 1989. Aspek-aspek Psikologi dalam Coaching, Depdikbud, Dirjen Dikti, P2LPTK. Monti, 1996. Bola Voli Tingkat Pemula, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Sajoto, Mochamad, 1998. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga, P2LPTK. Seidel, et, al 1975. Sport Skill a Conceptual Approach to Meaningfully Movement, WMC Vromn Company Publisher New York. Sujarwadi, 2010. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk kelas VII SMP/ MTs, Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional. 12

13