BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) pabrik kopi Banaran merupakan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Sasaran atau tujuan didirikannya IHT-PTPN VIII adalah sebagai berikut :

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (KPBN) CABANG MEDAN. Indonesia terutama di Pulau Sumatera dan Jawa. Tetapi pengelolaannya

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) Negara. Setiap perusahaan mempunyai sejarah masing-masing. Sejarah

BAB II PROFIL PT. KPBN CABANG MEDAN. s/d XIV dibentuk berdasarkan hasil kesepakatan bersama Direksi PN/PTP

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha agroindustri PT Perkebunan Nusantara

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA. 1. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III Medan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Industri Karet Nusantara adalah anak perusahaan dari PT. Perkebunan Nusantara

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB III GAMBARAN UMUM PTP NUSANTARA VIII KEBUN TALUNSANTOSA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB II PROFIL PT. KHARISMA PEMASARAN BERSAMA NUSANTARA (PT.KPBN) CABANG MEDAN

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi yang semakin cepat telah membawa perubahan-perubahan dan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Pembentukan perusahaan ini mempunyai lintasan sejarah yang diawali dengan

Bab 3. Analisis Sistem yang Berjalan

PIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. bidang usaha agroindustri PT. Perkebunan Nusantara IV mengusahakan

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERMODALAN EKONOMI RAKYAT PROVINSI RIAU PEKANBARU. A. Sejarah PT. Permodalan Ekonomi Rakyat Provinsi Riau Pekanbaru

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II. GAMBARAN UMUM PT. (Persero) PELABUHAN INDONESIA I CABANG BELAWAN. A. Sejarah dan Perkembangan PT. (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN. PT Sintang Raya di Kabupaten Kubu Raya merupakan PT (Perseroan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN. Utara.Pada umumnya perusahaan-perusahaan perkebunan di Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Landasan Hukum Keberadaan Perusahaan. Landasan Hukum perseroan terbaru menggunakan Anggaran Dasar

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. Negara bidang perkebunan yang berkedudukan di Medan, Provinsi Sumatera

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi Letak Wilayah Administratif

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) merupakan Badan Usaha

BAB III TINJAUAN PERUSAHAAN. PT. Bio Farma (Persero) adalah salah satu Perusahaan yang bergerak di

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Makmur didirikan pada tanggal 27 Mei 1996, dikantor Notaris Robert

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha

KEADAAN UMUM Sejarah PT Perkebunan Tambi

KESEPAKATAN BERSAMA DIREKSI DAN KOMISARIS DALAM MENERAPKAN BOARD MANUAL

DAFTAR ISI. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Waktu dan Lokasi Penelitian Konsep Dasar Balanced Scorecard...

BAB II PROFIL PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III MEDAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. seperti saat ini, maka setiap perusahaan dituntut dapat mengelola perusahaan

KEADAAN UMUM Sejarah

PELAKSANAAN PENGHITUNGAN PEMOTONGAN (PPh Pasal 21) ATAS PENGHASILAN KARYAWAN TETAP PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) JEMBER

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Kondisi krisis perekonomian yang berlanjut pada kr~sis multi dimens~ di

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan ataupun yang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. industri yang cukup ketat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan dituntut untuk

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT. Putra Salfan merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. kecil, pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja di

7. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 1999 tentang Kepengurusan Badan Usaha Milik Perusahaan Daerah;

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

2014 TINGKAT KESEJAHTERAAN BURUH SADAP KARET PERSEROAN TERBATAS PERKEBUNAN NUSANTARA (PTPN) VIII WANGUNREJA DI KECAMATAN DAWUAN KABUPATEN SUBANG

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 45 TAHUN 2012 TENTANG TATA KELOLA AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KOTA TEGAL

BAB I I PTP NUSANTARA II BATANG SERANGAN

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) A. Sejarah singkat PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

BAB II IDENTIFIKASI MASALAH

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Holding merupakan Badan Usaha Milik

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN ATAU INSTANSI

BUPATI BOYOLALI PROVINSI JAWA TENGAH

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK. Pharmaceutische Handel Svereneging J. Van Gorkom & Co. (Jakarta), N.V.

BAB II P.T PP LONDON SUMATERA INDONESIA TBK. SEBELUM TAHUN 1964

PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEUANGAN PENGGAJIAN PEGAWAI PADA KANTOR WILAYAH II PTPN XII (PERSERO) KABUPATEN JEMBER LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA

PIAGAM INTERNAL AUDIT

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 09 tahun 1996 tentang Peleburan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Putra Kedung Turi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam

BAB II GAMBARAN UMUM PT. INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM. A. Sejarah Singkat dan Perkembangan PT. Indonesia Asahan Aluminium

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT (Persero) PELABUHAN INDONESIA I MEDAN

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN DAERAH PERHOTELAN KABUPATEN BANYUWANGI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

MEKANISME PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) ATAS PENGADAAN BARANG-BARANG KEPERLUAN KANTOR di PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO) JEMBER

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Sejarah Singkat dan Keadaan Umum Desa Rejosari

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. karet. Dan secara efektif mulai beroperasi pada 09 April 1996 dengan kantor

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. oleh Raden Aria Wirjaatmadja dengan nama De Poerwokertosche Hulp

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PAM JAYA adalah Badan Usaha Milik Daerah yang

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PTPN VII (Persero) dahulu merupakan perkebunan pada masa penjajahan

LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG. Draf Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PERSEROAN TERBATAS (PT) REBONG PERMAI

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Periode awal kemerdekaan s.d tahun 1957 Pada waktu penyerahan kedaulatan RI, Perusahaan Perkebunan milik Pemerintahan Belanda otomatis menjadi milik Pemerintahan RI yang kemudian dikenal dengan PPN-Lama. Disamping itu jawa barat terdapat 113 kebun, milik dari 17 perusahaan swasta asing yang menjadi cikal bakal PT Perkebunan Nusantara VIII, yang tersaji dalam table berikut ini : Tabel 2.1 Perusahaan Asing Sebagai Cikal Bakal PTPN VIII No. Nama Perkebunan Jumlah 1. HIL. MY Tiederman & Van Kerchem 21 2. Fa Watering & Loeber 17 3. NV. Parakan Salak 4 4. Cultur Bank 2 5. NV. Kooy & Coster Van Voorhourt 5 6. Fa. HC. Th. Vrone 6 7. Geo Wehry & Co 4 8. Reyn & Vinyn Fa Anemaat & Co 3 9. NV. John Peet & Co 6 10. CP. Waller & Plate 2 11. JMW. Van Dusseldorp & Co 6 12. Nationale Industrie & Lanbouw My 3 13. Factory NV 2 14. NV. Internatio 1 15. P&T Lands Ltd 20 16. JA. Wattie Ltd 9 17. Harrison & Crossfield 2 Jumlah : 113 7

8 Periode tahun 1957 s.d tahun 1960 Dalam rangka nasionalisasi perusahaan perkebunan eks milik swasta Belanda dibentuk PPN-Baru cabang Jawa Barat. Pengelompokan perkebunan mengalami penyederhanaan dari 113 kebun menjadi 99 kebun. Tidak termasuk perkebunan yang berasal dari perkebunan milik Pemerintah Belanda. PPN-Baru cabang Jawa Barat meliputi : 1. Unit Bandung I 21 kebun ; 4 kebun eks N.V. Parakansalak dan 17 kebun eks perkebunan Tunggal. 2. Unit Bandung II 21 kebun ; eks N.V. Tiedeman & Van Kerchem. 3. Unit Bandung III 17 kebun ; eks N.V. Watering & Loeber. 4. Unit Jakarta I 18 kebun 5. Unit Jakarta II 22 kebun Periode tahun 1960 s.d tahun 1963 Penggabungan Perusahaan dalam lingkup PPN-Lama dan PPN-Baru, terdiri dari : 1. PPN Kesatuan Jawa Barat I (Eks Unit Bandung I) 2. PPN Kesatuan Jawa Barat II (Eks Unit Bandung II) 3. PPN Kesatuan Jawa Barat III (Eks Unit Bandung III)

9 4. PPN Kesatuan Jawa Barat IV (Eks Unit Jakarta I) 5. PPN Kesatuan Jawa Barat V (Eks Unit Jakarta II) Periode tahun 1963 s.d tahun 1968 Diadakan reorganisasi dengan tujuan agar pengelolaan perkebunan lebih tepat, yaitu menjadi : 1. PPN Aneka Tanaman VII (Sebagian eks Jabar II dan Jabar III) Teh dan Kina 2. PPN Aneka Tanaman VIII (Sebagian eks Jabar II dan Jabar III) Teh dan Kina 3. PPN Aneka Tanaman IX (Sebagai eks Jabar II dan Jabar III) Teh dan Kina 4. PPN Aneka Tanaman X (Sebagai eks Jabar II dan Jabar III) Teh dan Kina 5. PPN Aneka Tanaman XI (sebagai eks Jakarta I dan Jakarta II) Karet 6. PPN Aneka Tanaman XII (Sebagai eks Kesatuan Jabar I) Karet Periode tahun 1968 s.d 1971 Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas, PPN yang ada di Jawa Barat diciutkan menjadi 68 kebun, yaitu : 1. PNP. XI berkedudukan di Jakarta, yang meliputi perkebunan-perkebunan eks PPN Karet X dan XI (24 kebun). 2. PNP. XII berkedudukan di Bandung, yang meliputi beberapa perkebunan eks Karet XI, XII dan sebagian eks Antan VII dan VIII (24 kebun). 3. PNP. XIII berkedudukan di Bandung, yang meliputi beberapa perkebunan eks Karet XII, eks Antan IX dan X (20 kebun).

10 Periode tahun 1971 s.d tahun 1996 (10 Maret 1996) Sejak tahun 1971, PNP. XI, PNP. XII dan PNP. XIII, berubah status menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan PTP (Persero). Periode Penggabungan Tahapan Awal penggabungan PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII dan PT Perkebunan XIII dimulai sejak 1 April 1994 dan berlangsung sampai dengan tanggal 10 Maret 1996. Periode Peleburan Sejak 11 Maret 1996 PT Perkebunan XI, PT Perkebunan XII, dan PT Perkebunan XIII dilebur menjadi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero). Visi dan Misi Perusahaan Visi Menjadikan perusahaan agrobisnis global yang dipercaya, mengutamakan kepuasan pelanggan dan kepedulian lingkungan dengan berlandasan kepada mutu dan produktivitas tinggi, serta dukungan oleh SDM yang professional. Misi Mengelola perusahaan sesuai prinsip Good Corporate Governance (GCG) untuk menghasilkan produk yang bermutu tinggi dan ramah lingkungan yang senantiasa berkembang dan lestari sebagai karya sumber daya manusia yang handal dalam upaya memuaskan pihak-pihak yang berkepentingan.

11 2.2 Struktur Organisasi Struktur Organisasi berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi pimpinan maupun karyawan untuk mengetahui tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Begitu juga dengan struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung. Bentuk struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung merupakan gabungan dari organisasi dan staffnya di kantor Direksi serta unit-unit produksi yang tersebar berupa perkebunan. Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung, secara garis besar dapat dibagi dalam empat bagian yaitu komisaris, direksi, unit organisasi dan kebun. Struktur organisasi disesuaikan denga Surat Keputusan Direksi Nn SK/DI/419-1/1998. Keseluruhan pegawai tersebar pada kantor direksi 12 bagiam yang terdiri dari bagian tanaman, bagiam teknik, bagian teknologi, bagian pemasaran, bagian pengadaan barang dan jasa, bagian secretariat, bagian umum, bagian sumber daya manusia, bagian keuangan, bagian akuntansi dan komputer, bagian pengawasan intern, dan bagian pengembangan usaha. Dalam pelaksanaan operasional sehari-hari PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung merupakan organisasi tersendiri yang mengatur pembagian tugas, serta wewenang dan tanggung jawab agar perusahaan dapat berjalan lancer, efektif dan efisien. Struktur organisasi bersifat fungsional yang dapat disusun berdasarkan jabatan dan fungsinya. Untuk setiap jabatan yang diberikan garis tugas, wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk menghasilkan kerjasama yang mantap dan berkesinambung dari masing-masing

12 unit lainnya dalam struktur organisasi. Berikut ini struktur PT. Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung secara umum sebagai berikut : a) Komisaris Komisaris Utama Komisaris : Ir. H. Cahyana Ahmadjayadi : Amir Muin, M.Sc Ir. Harry Susetyo Nugroho, MBA Prof. DR. Ir. H. A. Anshori Mattjik DR. HM. Djumhana Purwanegara b) Direksi Direktur Utama : Ir. H. A Halik, MM Direktur Produksi : Ir. H. Iyan Heriyanto S. Direktur Keuangan : Drs. H. Yaman Abdullah, Ak, MBA Direktur SDM/Umum : RHS. Slamet Bangsadikusumah, SH, MBA Direktur Pemasaran : Ir. H. Indra B. Djenie c) Unit Organisasi : Unit Bisnis Wilayah : 4 Bagian Kantor Direksi : 12 Kebun : 43 Industri Hilir Teh : 1 Rumah Sakit : 2 d) Jumlah Pabrik Pengelohan 68 Pabrik Terdiri dari : Pabrik Teh Pabrik Karet : 33 Pabrik : 27 Pabrik

13 Pabrik CPO Pabrik Kina Pabrik Kakao : 1 Pabrik : 2 Pabrik : 4 Pabrik Pabrik Gutta Percha : 1 Pabrik Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung

14 2.3 Deskripsi Jabatan Secara garis besar di dalam menjalankan seluruh aktivitasnya PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung telah membentuk suatu struktur organisasi pencatatan transaksi biasanya disebut dengan struktur organisasi bagian Akuntansi dan Komputer. Secara umum struktur organisasi bagian Akuntansi dan Komputer PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung adalah sebagai berikut : 1. Bagian Akuntansi dan Komputer Identitas Jabatan Jabatan : Kepala Bagian Akuntansi dan Komputer Nama Jabatan Langsung : Direktur Keuangan Nama Bawahan Langsung : a) Ketua Seksi Tata Buku Induk b) Ketua Seksi Persedian c) Ketua Seksi Pengembangan Sistem d) Ketua Seksi Pengelolahan Data dan Pelaporan Tempat : Kantor Direksi Uraian tugas 1. Membuat perencanaan kerja, melaksanakan, dan mengawasi seluruh kegiatan yang ada di bidang Akuntansi dan Komputer. 2. Mengkoordinir pemeliharaan sistem informasi manajemen yang sedang berjalan apabila diperlukan melaksanakan modifikasi dan

15 pengembangan sistem sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan perkembangan teknologi komputer. 3. Mengkoordinir penyusunan prosedur manual yang berhubungan dengan pengoperasian sistem pengolahan data komputer (SPDK) yang sedang berjalan. 4. Mengkoordinir pembuatan seluruh laporan manajemen dan keuangan yang dihasilkan dari program sistem informasi manajemen yang sedang berjalan dan mendistribusikannya keseluruh bagian yang terkait uantuk kepentingan direksi. 5. Membuat rencana untuk kebutuhan perangkat keras yang sesuai dengan sistem yang berlaku dan perkembangan teknologi hardware. 6. Menyusun rencana kerja dan anggaran Perusahaan bagian Akuntansi dan Komputer termasuk pengawasannya. Wewenang Kepala bagian Akuntansi dan Komputer berwenang untuk mengatur pelaksanaan tugas secara efektif dan efisien termasuk melakukan koordinasi dengan bagian kebun. Tanggung Jawab Kepala bagian Akuntansi dan Komputer bertanggung jawab atas kelancaran tugas kepala Direktur keuangan. 2. Bagian Pengembangan Sistem Identitas Jabatan 1. Jabatan : Ketua Seksi Pengembangan Sistem

16 2. Nama Jabatan Langsung : Ketua Bagian Akuntansi dan Komputer 3. Nama Bawahan Langsung 4. Kantor : Kantor Direksi Uraian Tugas 1. Mengembangkan sistem informasi manajemen sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan sesuai dengan kepentingan perusahaan. 2. Mempelajari seluruh sistem dan prosedur manual yang berjalan dalam rangka mendesain sistem informasi manajemen yang akan dikembangkan oleh perusahaan. 3. Melakukan evaluasi terhadap berjalannya sistem informasi manajemen untuk bahan perbaikan dan mengembangkan sistem informasi manajemen lebih lanjut. 4. Melakukan evaluasi terhadap program serta basis data yang sedang berjalan. 5. Membuat spesifikasi program dan basis data sebagai dasar untuk pembuatan program dan basis data. 6. Melaksanakan evaluasi hardware baik di kebun maupun di kantor direksi dan mempelajari perkembangan teknologi hardware. 7. Melaksanakan pemeliharaan terhadap sistem hardware diseluruh kebun dan kantor direksi. 8. Melaksanakan supervice keseluruh kebun sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

17 9. Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan seksi pengembangan sistem. 10. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan perintah kepala bagian akuntansi dan komputer. Wewenang Kepala seksi pengembanagn sistem berwenang untuk mengatur pelaksanaan tugas pekerjaannya secara efektif dan efisien termasuk melakukan koordinasi dengan seksi lainnya. Tanggung Jawab Kepala seksi pengembangan sistem bertanggung jawab atas kelancaran tugasnya kepada kepala bagian akuntansi dan komputer. 3. Bagian Pengolahan Data dan Laporan Identitas Jabatan 1. Jabatan : Ketua Seksi Pengolahan Data dan Laporan 2. Nama Jabatan Langsung : Ketua Bagian Akuntansi dan Komputer 3. Nama Bawahan Langsung 4. Tempat Kedudukan : Kantor Direksi Uraian Tugas 1. Mebuat Laporan evaluasi bulanan berdasarkan yang dihasilkan baik dari kebun maupun dari kantor. 2. Menyusun laporan manajemen bulanan, triwulan, dan laporan tahuan berdasarkan data bagian yang terkait.

18 3. Menyusun rencana kerja dan anggaran perusahaan seksi pengolahan data dan laporan termasuk pengawasannya. 4. Menyusun data statistik perusahaan selama lima tahun terakhir untuk kepentingan manajemen. 5. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pengolahan data kantor direksi maupun kebun serta memeriksa terhadap kebenaran data yang masuk. 6. Melaksanakan penggunaan data yang telah diolah secara rutin yaitu dengan melakukan Backup data baik dalam hardisk maupun floopydisk. 7. Melakukan pemrosesan komplikasi data sampai dengan pelaporan serta mendistribusikan laporan tersebut secara periodic kepada bagian yang memerlukan. 8. Menyelenggarakan administrasi seksi pengolahan data dan laporan secara efektif dan efisien. 9. Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan perintah kepala bagian akuntansi dan komputer. Wewenang Ketua seksi pengolahan data dan pelaporan berwenang untuk mengatur tugas secara efektif dan efisien termasuk melakukan koordinasi dengan seksi lain.

19 Tanggung Jawab Ketua seksi pengolahan data dan pelaporan bertanggung jawab atas kelancaran tugasnya kepada kepala bagian akuntansi dan komputer. 4. Bagian Tata Buku Induk (TABIN) Uraian Tugas Tugas bagian Tata Buku Induk PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung yaitu : 1. Menyelenggarankan pembukuan atas keseluruhan transaksi perusahaan. 2. Menyelenggaran administrasi Tata Buku Induk. 3. Menyiapkan bahan untuk laporan keuangan 4. Menyelenggarakan pencatatan secara tertib mengenai utang piutang perusahaan. 5. Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah kepala bagian akuntansi. 5. Bagian Anggaran Tugas Bagian Anggaran di PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bangung adalah : 1. Mengkompilasi pedoman penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan. 2. Menyiapkan surat pengesahan rencana kerja. 3. Menyusun arus kas perusahaan secara periodic. 4. Melakukan penilaian anggaran atas pengajuan investasi. 5. Memonitor pelaksanaan anggaran.

20 Wewenang Kepala bagian anggaran berwenang untuk mengatur pelaksanaan tugas pekerjaan secara efektif dan efisien, termasuk melakukan koordinasi dengan bagian lain. Tanggung Jawab Kepala bagian anggaran bertanggung jawab kepada kepala bagian akuntansi dan komputer. 2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung didirikan dengan maksud dan tujuan melakukan usaha dibidang agrobisnis dan agroindustri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat. PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) Bandung melaksanakan kegiatan utama sebagai berikut : 1. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut. 2. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya.

21 3. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha perusahan. 4. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agrowisata, agrobisnis dan agroindustri. 5. Lain-lain dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan.