SEKILAS TENTANG LESSON STUDY

dokumen-dokumen yang mirip
LESSON STUDY: BELAJAR DARI, TENTANG, DAN UNTUK PEMBELAJARAN

Workshop LS Kepala Sekolah Yapen 1

Membangun Komunitas Belajar Bagi Guru Matematika Melalui Lesson Study

LESSON STUDY DALAM PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU

LESSON STUDY: BERSAMA LEBIH MUDAH, BERSAMA PASTI BISA

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY

PENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONAL CALON GURU MELALUI LESSON STUDY. Dwi Rahmawati FKIP Universitas Muhammadiyah Metro

DIFUSI INOVASI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK MELALUI LESSON STUDY

P2M STKIP Siliwangi Jurnal Ilmiah UPT P2M STKIP Siliwangi, Vol.3, No.1, Mei 2016

KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM

IMPLEMENTASI LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH (LSBS) DI SMP NEGERI 1 KALIANGET

Sri Uchtiawati : Tanggung Jawab dan Kemandirian

PELAKSANAAN LESSON STUDY FOR LEARNING COMMUNITY DI MGMP MATEMATIKA SMP KOTA MALANG TAHUN 2017

PEMANTAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA GURU-GURU SMP LAB UNESA MELALUI LESSON STUDY

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian:

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Oleh : Elly Arliani dan Djamilah Bondan Widjajanti Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

Action Plan Lesson Study untuk Peningkatan Kualitas PBM dan Character Building dalam Perkuliahan di UNY

B. Pengalaman Lesson Study di Yogyakarta

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

BAB V PENUTUP. A. Simpulan

ARTIKEL PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian tindakan kelas

Upaya Peningkatan Pelaksanaan Lesson Study Dengan Pemanfaatan TIK Di MGMP Dan Di Sekolah Monday, 07 May :01

BAB III METODE PENELITIAN. berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Maka dalam melaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

MENUJU GURU YANG PROFESIONAL MELALUI LESSON STUDY A. LATAR BELAKANG

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Wonoharjo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Meningkatkan Self Regulated Learning Siswa Melalui Pendekatan Problem Based Learning dengan Setting Numbered Heads Together

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol. 4 No 2 September 2017 ISSN (p) (e)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classrom Action Reserch)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDY TENTANG PELAKSANAA LESSON STUDI DI SMA BRAWIJAYA SMART SCHOOL MALANG SEMESTER GENAP Hayuni Retno Widarti Kimia FMIPA UM ABSTRAK

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

Riwa Giyantra *) Armis, Putri Yuanita **) Kampus UR Jl. Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru, Pekanbaru

LESSON STUDY, IMPLIKASI DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PACITAN

Bab 4 Bagaimana Melaksanakan Lesson Study?

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SEKOLAH DASAR

J. Pijar MIPA, Vol. VI No.2, September :78-85 ISSN

ABSTRAK DAN RINGKASAN MAKALAH KONASPI VI SUBTEMA DAN TOPIK: E. INOVASI PENDIDIKAN: INOVASI PEMBELAJARAN DAN ASESMEN JUDUL:

PEER TEACHING BERBASIS LESSON STUDY. Strategi Praktek Pembelajaran. Oleh ASMUNI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penemuan terbimbing dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY

PENGENALAN LESSON STUDY DALAM KERANGKA PPL. Tim Laboratorium Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguraun IAIN Tulungagung

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. implementasi Lesson Study berbasis MGMP PAI oleh guru SMPN di. Kabupaten Balangan yang terdiri dari unsur

Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika, J.PMIPA, FKIP, UNS. Alamat Korespondensi:

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. kolaboratif realistis terhadap permasalahan-permasalahan dari penerapan suatu

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU IPA MELALUI LESSON STUDY BERBASIS MGMP KAWASAN SURABAYA SELATAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE KNOWLEDGE SHARING

Journal of Science Education And Practice p-issn X Volume 1 Nomor 1 Tahun 2017 e-issn

PEMBENTUKAN SEMBILAN PILAR KARAKTER SISWA KELAS VII SMP PLUS AL MUBARAK JEMBER MELALUI PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN BULAT BERBASIS LESSON STUDY

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA KULIAH KALKULUS DASAR BERBASIS LESSON STUDY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Imam Gunawan

Yonathan SMP Negeri 1 Tolitoli, Kab. Tolitoli, Sulawesi Tengah ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Sumedang. Alasan pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan bahwa :

Eko Sri Wahyuni Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 21 MALANG PADA MATERI BANGUN RUANG

mengembangkan berbagai macam tingkat dan jenis sekolah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu suatu kejadian terhadap

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN GURU DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU MELALUI MODEL LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH.

PENINGKATAN EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN KIMIA PADA MATERI KSP DAN KOLOID MELALUI IMPLEMENTASI LESSON STUDY DI SMA YUPPENTEK TANGERANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode dan rancangan penelitian tindakan yang

Sukir, Soeharto dan Nurhening Yuniarti (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNY)

LEARNING FROM TEACHERS AND STUDENTS IN LESSON STUDY ACTIVITIES. Elly Arliani & Djamilah Bondan Widjajanti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, tepatnya pada tahun pelajaran 2012/2013. waktu 2 bulan yaitu bulan Januari sampai dengan Februari 2013.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Siklus I

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. prosedur tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas

SEMINAR PENDIDIKAN FISIKA ( FI 590, 3 sks )

LESSON STUDY MENUMBUHKAN MASYARAKAT PEMBELAJAR PESERTA MGMP MATEMATIKA DI WILAYAH JATINANGOR DAN CIMANGGUNG. Oleh : Entit Puspita 1

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN MIKRO INOVATIF BAGI PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK CALON GURU BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS IV SD

KAJIAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA (HASIL TAHAPAN PLAN SUATU KEGIATAN LESSON STUDY MGMP SMA)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas

1. Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3. Dosen PGSD FKIP UNS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Reason &

BAB III METODE PENELITIAN

KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DENGAN PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

Pengalaman Lesson Study di Tanjungsari Kabupaten Sumedang Mimin Nurjhani K *) & Widi Purwianingsih* *)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action

Transkripsi:

SEKILAS TENTANG LESSON STUDY Makalah disampaikan pada: Diklat Peningkatan Kualitas Guru MAN Bidang Studi Matematika se Propinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta 12 Desember 2006 Oleh Djamilah Bondan Widjajanti, M Si JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Tahun 2006 0

SEKILAS TENTANG LESSON STUDY Pendahuluan Upaya Departemen Agama menyelenggarakan kegiatan diklat seperti kali ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas guru, khususnya guru bidang studi Matematika MAN se Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Peningkatan kualitas guru memang menjadi hal yang penting dan perlu dilakukan terus menerus, mengingat bahwa guru merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalam proses pembelajaran, dan secara langsung mempengaruhi peningkatan kualitas belajar siswa. Namun harus disadari oleh para guru peserta diklat bahwa hanya sebagian saja dari guru matematika yang ada yang dapat mengikuti diklat seperti ini. Masih sangat banyak guru lain yang belum mendapatkan kesempatan mengikuti berbagai diklat, apalagi sampai berkali-kali. Selama ini juga timbul pertanyaan, apakah diklat yang demikian ini dapat meningkatkan kualitas guru secara signifikan? Tentu saja keberhasilan suatu diklat yang demikian dalam meningkatkan kualitas bapak/ibu guru sangatlah tergantung kepada kesediaan bapak/ibu guru untuk terus menerus berusaha melaksanakan apa yang didapat sewaktu mengikuti diklat pada pelaksanaan pembelajaran di kelas bapak/ibu yang sebenarnya. Seringkali, tanpa kesadaran dari bapak/ibu untuk mempraktekkan apa yang diperoleh selama diklat, menjadikan kegiatan diklat yang hanya dapat diikuti oleh sebagian guru ini menjadi kurang berhasil dalam meningkatkan kualitas guru. Dengan demikian timbul pertanyaan, bentuk kegiatan seperti apakah yang dapat meningkatkan kualitas guru secara signifikan? Makalah ini membahas kemungkinan melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas guru, khususnya guru matematika, melalui lesson study. Apa yang harus dipersiapkan, bagaimana melaksanakannya, kendala apa saja yang mungkin muncul dan bagaimana cara mengatasinya, serta bagaimana cara mengetahui efek kegiatan lesson study terhadap peningkatan kualitas guru. Lesson Study Di Jepang, guru meningkatkan kemampuan mengajarnya melalui kegiatan Lesson Study, suatu proses dimana para guru secara bersama-sama merencanakan, mengamati, menganalisis, dan memperbaiki pembelajaran yang dilakukannya. 1

Menurut [2] Lesson Study is an ongoing, collaborative, professional development process that was develop in Japan. Sedangkan menurut Stigler and Hibert (dalam Sparks [5]) lesson study is a collaborative process in which a group of teachers identifiy an instructional problem, plan a lesson (which involves finding books and articles on the topic), teach the lesson (one member of the group teaches the lesson while the others observe), evaluate and revise the lesson, teach the revised lesson, again evaluate the lesson, and share the results with other teachers. Hampir sama dengan kedua pengertian lesson study seperti tersebut di atas, artikel dalam [1] menyebutkan bahwa Lesson Study is a process in which teachers jointly plan, observe, analyze, and refine actual classroom lessons called research lesson,. sedangkan artikel yang didownload di [4] menyebutkan Lesson study is an ongoing professional practice in which teachers collaborate to plan, observe, and refine a lesson. Memperhatikan beberapa pengertian seperti tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa lesson study adalah kegiatan kolaboratif dari sekelompok guru untuk secara bersama-sama: (1) merencanakan langkah-langkah pembelajaran, (2) salah seorang diantaranya mempraktekkan pembelajaran yang direncanakan dan yang lain mengamati proses pembelajaran, (3) mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakan, (4) memperbaiki perencanaan semula, (5) mempraktekkannya lagi, (6) kembali mengevaluasi pembelajaran yang dilaksanakan, dan (7) membagi pengalaman dan temuan dari hasil evaluasi tersebut kepada guru lain. Berikut ini adalah tujuh langkah yang disarankan untuk dapat melaksanakan lesson study dengan baik. Sebagian besar ide ini diambil dari [3] dan dengan memperhatikan pengertian lesson study seperti tersebut di atas. Contoh penerapan ketujuh langkah ini dikhususkan untuk lesson study bagi guru matematika. Langkah Pertama: Membentuk Kelompok Lesson Study Langkah pertama untuk melaksanakan lesson study adalah membentuk kelompok atau tim lesson study. Tim lesson study dapat dibentuk di tingkat sekolah, di tingkat wilayah, atau di tingkat propinsi, tergantung dari kemungkinan keterlaksanaannya dan kecukupan sarana-prasarana yang diperlukan. Ide membentuk tim bisa dilontarkan pada saat pertemuan MGMP, atau diprakasai salah seorang guru, kepala sekolah, kepala dinas, atau pakar dari Perguruan Tinggi. Tim ini dapat terdiri dari 4 sampai 6 guru bidang studi yang 2

sama pada jenjang pendidikan yang sama. Misal kelompok guru matematika Madrasah Aliyah. Disarankan anggota tim tersebut beragam dari segi usia, pendidikan, dan lama mengajar, agar terjadi proses saling belajar yang menguntungkan setiap anggota tim. Akan lebih baik jika setiap anggota tim mengajar pada kelas yang sama, atau kelas yang berdekatan. Keterlibatan kepala sekolah dan pakar dari Perguruan Tinggi akan sangat membantu pelaksanaan lesson study. Oleh karena itu, disarankan sejak pembentukan tim sudah melibatkan kepala sekolah dan pakar yang berkompeten dari Perguruan Tinggi terdekat. Langkah Kedua: Menyamakan Persepsi Setelah tim terbentuk, perlu segera diadakan pertemuan untuk penyamaan persepsi tentang lesson study. Pemrakasa dibentuknya tim harus dapat menjelaskan kepada anggota tim tentang apa yang dimaksud dengan lesson study, kemudian masing-masing anggota tim diminta untuk menyampaikan pendapat mereka tentang lesson study. Rujukan tentang pengertian lesson study dengan mudah bisa didapatkan di internet. Diskusi harus sampai pada kesimpulan tentang pengertian lesson study, tujuan dilaksanakannya lesson study, dan manfaat apa yang akan diperoleh oleh setiap anggota tim dengan mengikuti kegiatan lesson study. Langkah Ketiga: Menetapkan Materi Pokok, Metode, dan Media Jika sudah didapatkan persamaan persepsi seluruh anggota tim lesson study, maka langkah berikutnya adalah menetapkan fokus kegiatan lesson study, terutama menyangkut materi pokok, metode, dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran untuk kegiatan lesson study. Pada tahap ini harus didiskusikan dan kemudian ditetapkan oleh anggota tim pembelajaran pada materi pokok apa saja yang akan dijadikan fokus kegiatan lesson study. Pemilihan materi pokok atau pokok bahasan ini bisa didasarkan pengalaman anggota tim selama ini: pada materi pokok apa kebanyakan siswa mengalami kesulitan belajar atau pada materi pokok apa seringkali guru mengalami kesulitan untuk menjelaskannya kepada siswa. Pertanyaan seperti apakah guru mengalami kesulitan untuk mengajarkan materi ini?, metode dan media apa yang biasanya digunakan guru untuk mengajarkan materi ini?, apakah para guru mengalami kesulitan untuk mendapatkan contoh penerapan untuk materi ini?, bagaimana hasil belajar siswa untuk materi ini?, kompetensi dasar 3

apakah yang harus dikuasai siswa untuk materi pokok ini?, pengalaman belajar apa yang seharusnya didapatkan siswa dalam pembelajaran materi ini?, apa yang biasanya menjadi masalah bagi siswa?, apa yang lebih diperlukan oleh siswa?, apakah selama ini pembelajaran untuk topik ini sudah efektif?, jika sudah efektif, apa keunggulannya? dan jika belum efektif apa yang dirasa menjadi faktor penyebabnya, dsb, dapat menjadi pembuka diskusi sampai dapat ditetapkan materi pokok, metode dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran selama kegiatan lesson study. Dalam keadaan masalah yang dihadapi anggota tim cukup banyak dan mendasar, maka bantuan pakar sangat diperlukan. Pakar Pendidikan Matematika dari Perguruan Tinggi terdekat juga dapat dimintai bantuan untuk menambah wawasan anggota tim tentang pendekatan pembelajaran Matematika terkini, atau menjelaskan penggunaan software pembelajaraan Matematika berbantuan komputer yang akhir-akhir ini mulai banyak digunakan di sekolah. Setelah materi pokok, metode, dan media ditetapkan, langkah berikutnya adalah menyiapkan perangkat pembelajaran dan perangkat penelitian yang diperlukan. Langkah Keempat: Menyiapkan Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang diperlukan terutama adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), buku pegangan guru, buku siswa, Lembar Kerja Siswa, media, dan instrumen penilaian. Perangkat penelitian yang diperlukan terutama adalah lembar observasi, atau dapat ditambah dengan angket tanggapan siswa jika dipandang perlu. Perangkat pendukung lesson study yang diperlukan adalah microphone dan kamera video. Skenario pembelajaran yang tercantum dalam RPP, yang minimal memuat kegiatan apa yang akan dilakukan guru, siswa, guru dan siswa, untuk setiap tahap pembelajaran (pembukaan, inti, penutup) perlu dirancang bersama-sama. Pemilihan kegiatan ini tergantung juga pada metode dan media yang akan digunakan. Misalkan untuk pembelajaran materi pokok Statistika dan Peluang untuk siswa MA. Jika digunakan pendekatan kontekstual, dengan metode diskusi, dan media kartun, maka pembelajaran dapat diskenariokan dengan urutan sebagai berikut: (1) guru membagi siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4 5 siswa, kemudian membagikan kartun Statistik yang memuat masalah kontekstual yang berkaitan dengan perhitungan peluang kepada masing- 4

masing kelompok dan setiap kelompok mendapat kartun dengan masalah yang berbeda (2) guru menjelaskan apa yang harus dikerjakan setiap siswa dalam kelompoknya, (3) siswa mendiskusikan masalah tersebut dalam kelompoknya, (3) disediakan waktu sekitar 10 menit kepada siswa untuk berdiskusi, (4) selama siswa berdiskusi, guru mengamati jalannya diskusi, memberi petunjuk jika ada kelompok yang memerlukan, dan mencatat hal-hal istimewa yang terjadi dalam diskusi, (5) dua puluh menit berikutnya digunakan untuk membahas hasil diskusi setiap kelompok, salah satu anggota kelompok (yang dipilih oleh kelompok itu sendiri atau ditunjuk oleh guru) diberi waktu sekitar 4 menit untuk menjelaskan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas (presentasi), siswa dari kelompok yang lain dipersilahkan bertanya jika ada penjelasan yang belum jelas, dan jawaban untuk pertanyaan tersebut boleh diberikan oleh wakil kelompok yang presentasi, (6) selama proses presentasi dan tanya jawab, guru mengamati penjelasan, pertanyaan, dan jawaban siswa, (7) sepuluh menit terakhir digunakan guru untuk mengoreksi penjelasan/jawaban siswa (jika perlu), menarik kesimpulan dan melakukan penguatan. Buku pegangan guru dan buku siswa juga harus disepakati oleh anggota tim. Jika pada pembelajaran sebelum kegiatan lesson study buku yang biasanya digunakan guru tidak seragam, maka perlu diskusi tentang kelebihan dan kekurangan masing-masing buku yang digunakan untuk dapat memutuskan buku mana yang akan digunakan. Lembar Kerja Siswa (LKS) dan media yang akan digunakan perlu juga disusun bersama-sama. Atau jika pada pembelajaran sebelumnya masing-masing anggota tim telah menyusun LKS dan membuat media untuk materi pokok yang akan diajarkan, maka sebelum pembelajaran lesson study dilaksanakan harus diputuskan oleh tim, LKS dan media mana yang akan digunakan. Demikian juga untuk instrumen penilaian. Lembar observasi memuat deskripsi dari aspek yang diamati. Fokus pengamatan terutama pada respon siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Jika metode yang dipilih dimaksudkan untuk meningkatkan keaktifan siswa, maka fokus pengamatan dapat dipilih misalnya kesiapan siswa mengikuti pembelajaran, keterlibatan siswa dalam diskusi, jumlah siswa yang bertanya atau menyampaikan pendapat, dan sebagainya. Untuk keperluan evaluasi/refleksi, maka dokumentasi selama proses pembelajaran menjadi bagian yang penting. Petugas yang bertanggung jawab dalam urusan dokumentasi harus dibekali dengan skenario pembelajaran yang sudah direncanakan. 5

Selain perangkat pembelajaran, perangkat penelitian, dan perangkat pendukung, seperti tersebut di atas, hal lain yang sangat penting untuk disepakati sebelum pembelajaran berlangsung adalah siapa yang akan menjadi guru model dan kelas mana yang akan digunakan. Akan lebih baik jika setiap anggota tim berkesempatan untuk menjadi guru model, minimal sekali. Selain itu, seting kelas, posisi atau tempat anggota tim atau guru lain untuk mengamati jalannya proses pembelajaran, dan aturan main antara guru model dan pengamat, harus sudah disepakati juga. Langkah Kelima: Melaksanakan Pembelajaran di Kelas Berpegang pada skenario pembelajaran yang sudah disusun bersama-sama, guru model melaksanakan pembelajaran di depan kelas, dan anggota tim yang lain (disebut sebagai guru pengamat) mengamati jalannya pembelajaran. Pengamatan dari guru pengamat disarankan untuk lebih terfokus pada siswa atau kelompok siswa, khususnya memperhatikan adakah diantara mereka yang mendapatkan masalah, ataukah tidak terjadi interaksi diantara mereka, ataukah adakah tahapan tertentu dalam pembelajaran saat itu yang tidak dapat dicapai oleh siswa atau kelompok siswa tertentu. Selain mengamati bagaimana siswa atau kelompok siswa belajar dan saling belajar, ketepatan prediksi waktu, pengelolaan kelas, keterlaksanaan RPP dan ketercapaian tujuan untuk setiap tahap kegiatan pembelajaran perlu juga menjadi catatan guru pengamat. Guru model dimungkinkan untuk mengubah strategi pembelajaran sesuai tuntutan keadaan. Reaksi atau respon siswa yang tak terduga juga harus sudah diantisipasi oleh guru. Misal, tidak satupun siswa yang bersedia menjelaskan di depan kelas. Juga, pertanyaan pertanyaan yang mungkin diajukan oleh siswa, yang kadang guru kesulitan untuk menjawabnya, sudah harus didiskusikan sebelumnya. Semua soal-soal yang terdapat di buku siswa untuk materi pokok yang diajarkan seharusnya juga sudah dikerjakan oleh guru atau tim. Langkah Keenam: Mengumpulkan Data dan Melaksanakan Refleksi Kegiatan lesson study dapat terdiri dari beberapa siklus. Hasil evaluasi/refleksi pada setiap akhir pembelajaran atau akhir siklus sangat berguna untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran di siklus berikutnya pada siswa yang sama, atau di tahuntahun yang akan datang dengan siswa yang berbeda. Data sebagai bahan evaluasi/refleksi dapat dikumpulkan melalui lembar observasi yang telah disiapkan dan melalui rekaman 6

video selama pembelajaran berlangsung. Segera setelah selesai pembelajaran, hasil pengamatan setiap guru dan hasil rekaman proses pembelajaran tersebut dikaji secara bersama-sama. Dengan pemahaman bahwa lesson study adalah forum untuk saling belajar dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan mengembangkan kompetensi masing-masing anggota tim, maka semangat dalam tahap refleksi ini adalah secara bersama-sama menemukan solusi untuk masalah yang muncul, agar pembelajaran berikutnya dapat dipersiapkan dan dilaksanakan dengan lebih baik. Meskipun semangat yang terkandung di dalam lesson study adalah saling belajar, namun mengingat budaya kita yang belum terbiasa dan tidak mudah untuk menerima kritik secara langsung, maka disarankan fokus evaluasi adalah pada bagaimana respon siswa atau kelompok siswa terhadap pembelajaran yang dilaksanakan. Oleh karena itu, guru lain sebagai observer/pengamat diharuskan mendengarkan, mengamati, dan mencatat setiap respon siswa atau kelompok siswa dengan rinci dan teliti. Diharapkan, guru model dapat menarik kesimpulan atas pembelajaran yang ia laksanakan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap respon siswa atau kelompok siswa dari hasil pengamatan guru lain dan dari hasil rekaman video. Dengan memperhatikan bagaimana siswa atau kelompok siswa belajar, diharapkan guru yang bersangkutan menemukan kekurangan dan kelebihannya dalam melaksanakan pembelajaran. Langkah Ketujuh: Membagi Temuan Setiap anggota tim dapat belajar dari masukan terhadap pembelajaran yang ia laksanakan ataupun dari pembelajaran yang dilaksanakan oleh anggota tim yang lain. Diskusi tentang temuan-temuan selama pembelajaran berlangsung, dan sharing hal-hal positip yang didapatkan masing-masing anggota tim selama kegiatan lesson study, akan bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar dari setiap anggota tim. Berbagi atau sharing temuan-temuan dan hal-hal positip yang didapatkan selama lesson study kepada guru lain yang belum mengikuti atau belum melaksanakan lesson study akan sangat membantu guru yang bersangkutan dalam meningkatkan kualitas mengajarnya. Akan lebih baik dan lebih menjangkau kalangan yang lebih luas, jika temuan-temuan tersebut didesiminasikan kepada guru lain dalam bentuk makalah atau artikel ilmiah yang dipresentasikan dalam forum seminar atau dimuat di dalam jurnal atau majalah ilmiah. 7

Kendala dan Cara Mengatasinya Pelaksanaan lesson study bukanlah tanpa kendala. Penyusunan jadwal, pendanaan, seting kelas, dan pendokumentasian, adalah masalah-masalah yang sangat mungkin akan muncul. Menyusun jadwal, baik untuk pertemuan koordinasi persiapan pelaksanaan, pelaksanaan lesson study itu sendiri, maupun untuk melaksanakan refleksi dan menyusun temuan, yang melibatkan 4 6 guru atau lebih, tidaklah mudah. Itulah sebabnya pelibatan kepala sekolah sejak awal perencanaan lesson study sangat penting, tidak hanya untuk mendapatkan kemudahan dalam pengaturan jadwal, tetapi juga diharapkan kepala sekolah memberikan dukungannya dalam bentuk pendanaan untuk pelaksanaan setiap kegiatan dalam lesson study. Kesepakatan tentang jadwal, pendanaan, dan aturan main dari awal akan menghindari masalah yang tidak diinginkan. Mengukur Keberhasilan Lesson Study Bagaimana cara mengetahui bahwa kegiatan lesson study dapat meningkatkan kualitas guru, khususnya dalam mengembangkan kompetensi anggotanya, tidak hanya kompetensi profesional, tetapi juga kompetensi pedagogik, sosial, dan bahkan kepribadian? Uji kompetensi profesional, dapat diberikan dalam bentuk tes tertulis dan lisan tentang penguasaan materi pokok yang di-lesson study- kan. Berupa soal uraian, diberikan sebelum dan sesudah mengikuti lesson study untuk mengetahui apakah telah terjadi peningkatan kompetensi profesional yang cukup signifikan. Untuk uji kompetensi pedagogik, dapat dilakukan dengan tes tertulis dan lisan tentang pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan sistem evaluasi pembelajaran. Dapat berupa soal pilihan ganda ataupun uraian, diberikan sebelum dan sesudah kegiatan lesson study. Sedangkan untuk mengetahui apakah telah terjadi peningkatan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial, dapat digunakan penilaian siswa, teman sejawat, dan kepala sekolah. Untuk itu harus disusun instrumen yang berupa lembar observasi, panduan wawancara, dan angket. Simpulan Jika kegiatan Lesson Study dapat dilaksanakan terus menerus oleh para guru dengan komitmen dan semangat belajar yang tinggi untuk meningkatkan kualitas proses 8

pembelajaran yang dilaksanakannya, maka diyakini akan terjadi proses saling belajar dari dan untuk sesama guru anggota lesson study, sehingga secara langsung maupun tidak langsung akan dapat meningkatkan kualitas mereka. Melalui kegiatan diskusi, baik sewaktu penyamaan persepsi tentang lesson study, penentuan materi pokok, pemilihan metode dan media, maupun dalam tahap refleksi, setiap guru anggota tim harus belajar menyampaikan pendapat, beradu argumen, memperhatikan pendapat orang lain, dan menghormati keputusan hasil diskusi. Secara tidak langsung, kegiatan ini akan meningkatkan kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial anggota tim. Sedangkan kesempatan anggota tim untuk secara bersama-sama mengindentifikasi masalah-masalah pembelajaran yang biasanya dihadapi, mencari solusi, merencanakan pembelajaran untuk materi tertentu, melaksanakan pembelajaran, dan mengevaluasi proses maupun hasil pembelajaran, secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional para guru anggota tim. Daftar Pustaka [1] Friedkin, Shelley. 2005. What is Lesson Study?. http://www.lessonresearch.net/. Diambil pada 11 September 2005. [2] Janzen, Heidi. 2005. Using the Japanese Lesson Study in Mathematics. http://www. Glencoe.com/. Diambil pada 11 November 2005. [3 Macomb Intermediate School District. 2005. Lesson Study. http://www.misd.net/lessonstudy/theme.htm. Diambil pada 7 Januari 2006. [4] Northwest Regional Educational Laboratory. 2004. Overview of Lesson Study. http://www.nwrel.org/msec/lessonstudy/overview.html. Diambil pada 27 Juni 2006. [5] Sparks, Dennis. 1999. Using Lesson Study to Improve Teaching. http://www.nsdc.org/library/publicatioms/results/res11-99spar.cfm. Diambil pada 2 Desember 2006. 9