PENERAPAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGAJUAN PINJAMAN DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN UNTUK MENCEGAH PINJAMAN MACET )* Haris Bashori Fakultas Ekonomi universiatas Islam Lamongan ABSTRAKSI Kredit mempunyai kedudukan istemewa terutama pada Negara sedang berkembangantara volume permintaan akan dana jauh lebih besar dibanding dengan penawaran akan dana ada dalam masyarakat. Dengan demikian perkreditan atau pinjaman merupakan kegiatan terpeng ada dalam masyarakat. Dengan demikian perkreditan atau pinjaman merupakan kegiatan terpenting dalam sistem perbankan atau lembaga keuangan lainnya, dalam penyaluran pinjaman perlu adanya standar operasional prosedur baik untuk memudahkan nasabah dalam pengajuan pinjaman.oleh sebab itu disini penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian tentang Standar operasional prosedur pengajuan pinjaman dan system pengendalian intern untuk mencegah pinjaman macet pada koperasi era jaya kusuma Lamongan.Tujua npenelitian iniadalahuntuk mengetahui penerapanstandaroperasionalprosedurpinjamanuntukmencegahpinjamanmacetpadakoperasi Era Jaya Kusuma, Untuk mengetahui pelaksaanaan pengendalian intern pada Koperasi Era Jaya Kusumauntukmencgahpinjamanmacet. Penelitian digunakan oleh penulis iniadalah penelitiandeskriptif kualitatif. Dalammengumpulkan data, penulismenggunakanmetodeobservasi, wawancara, dandokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan data primer danskunder diolahter lebih dahulu.hasildari penelitian bahwa penerapan standaroperasional pengajuanpinjama ndapatmemberika nkemudahan bagi calon peminjamuntuk mengajukan permohonan pinjamandan memudahkan pihak Koperasi dalam mengawasi pinjaman telah disalurkan.adapun dalam s istem pengendalian intern dalam mengatasi pinjaman macet mencangkup komponen-komponen pengendalian yaitu:lingkungan pengendalian, penaksiranresiko, aktivitas pengendalain,informasi dankomunikasi, sertapengawasanuntukpengawasandilakukanpengawsanlangsungdantidaklangsung. Kata kunci : standar operasional prosedur pinjaman.sistem pengendalian intern untuk pencegahan.pinjaman macet PENDAHULUAN Dengan Perkembangan zaman semakin moderen,tentu membuat kebutuhan semakin meningkat.hal ini juga berdampak pada usaha kecil ataupun besar,maka di rasa perlu adanya sumber-sumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha semakin berkembang mengikuti zaman.dalam kehidupan sehari-hari sudah di kenal dengan kata kredit. Oleh karena itu hubungan antara pengusaha dengan bank atau lembaga keuangan lainnya saling ketergantungan.pengusaha kecil ataupun menengah perlu adanya bantuan keuangan secara kredit atau pinjaman. Hal perlu di kaji dan di teliti dalam lembaga keuangan berperan dalam usaha pengkreditan atau peminjaman adalah mengenai standar oprasional prosedur dan pengendalian intern untuk mengajukan pinjaman. Standar operasional prosedur bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam proses pengajuan pinjaman bagi nasabah,serta memberikan pedoman jelas tentang syaratsyaratpengajuan pinjaman atau kredit pada calon peminjam. Dalam hal ini diperlukan adanya standar operasional prosedur baik agar nasabah dapat mudah mengerti dan memahami syaratsyarat untuk mengajukan pinjaman atau kredit,disamping itu karyawan menagani pada bagian perkereditan dapat memahami fungsi dan tugasnya dengan jelas,pihak manajemen pun akan lebih mudah dalam mengambil keputusan karena informasi lebih jelas dan akurat. Untuk kelancaran kegiatan peminjaman atau perkreditan melalui bank atau lembaga keuangan satu hal dirasa penting adalah pengendalian atau pengawasan secara terus menerus untuk mencegah pinjaman macet ataupun bermasalah.karena fungsinya
mencegah,maka pengendalian atau pengawasan disebut antisipasi guna mencegah pinjaman macet. Melalui pengawasan intensif di harapkan dana telah disalurkan dapat kembali sesuai dengan waktu telah disepakati sebelumnya. Untuk dapat melaksanakan pengkreditan secara sehat telah di kenal adanya prinsip 5C atau ada juga menyebutkan prinsip 6C terdiri dari Character,Capaciti,Capital,Colleteral,Conditio nofekonomy,constraint. Prinsip-prinsip tersebut seharusnya dimiliki oleh oleh calon debitur secara seimbang,artinya semua memiliki syarat dan tidak ada artinya jika hanya cenderung pada satu prinsip saja. Koperasi Era Jaya Kusuma merupakan koperasi sudah sangat lama melayani para anggotanya,jadi tidak diragukan lagi kualitasnya dalam melayani masyarakat.mengingat persaingan antar lembaga keuangan,maka dalam melakukan pelayanan dalam pemberian pinjaman koperasi Era Jaya Kusuma taelah menetapkan suatu standar operasional prosedur pemberian pinjaman tujuannya mempermudah para calon peminjam untuk melakukan pinjaman. Kata Koperasi terdiri dari dua unsur,yaitu ko artinya bersama, dan operasi artinya tindakan,usaha,kerja.jadi,koperasi adalah sebuah lembaga usaha besama-sama diantara paraanggotanya.koperasi adalah lembaga sosial-ekonomi untuk menolong diri sendiri secara bersama-sama (Swasono 2005: 1). Sedangkan menurut Undang Undang No.25 Tahun 1992 tentang perkoperasian,koperasi adalah badan usaha beranggotakan oarangseorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasar asas kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah untuk meajukan kesejahteraan anggota pada khusunya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat maju,adil dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang- Undang Dasar 1945. Menurut PP Nomor 9 Tahn 1995 pasal 1 ayat 2, Kopersi simpan pinjam adalah koperasi kegiatannya hanya usaha simpan pinjam sebagai bagian dari kegiatan usaha koperasi bersangkutan. Sedangkan menurut Parjimin Djabarudiin(2003) menegaskan bahwa, Koperasi simpan pinjam adalah koperasi bergerak dalam lapangan usaha embentukan modal mlalui tabungan tabungan para anggota secara teratur dan terus menerus unuk kemudian dipinjamkan kepada para anggotanya dengan cara mudah, murah, cepat, dan tepat untuk ujuan produktif dan kesejahteraan. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali masyarakat mengenal kata kredit atau pinjaman.kata kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu Credere berarti kepercayaan atau dalam bahasa latin Creditum berarti kepercayaan akan kebenaran (Dana F.Kellrman 1971 : 237) Sedangkan menurut Undang-Undang No.7 Tahun 1992, kredit adalahpenyediaan uang atau tagihan dapat dipersamakan dengan itu,berdasarkan persetujuan kesepakatan pinjam-meminjam anatara kreditur dan debitur mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,imbalan atau pemagian hasil keuntungan. Dalam perekonomian dan perdagangan, fungsi pinjaman adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan nilai guna uang Memberi pinjaman pada perusahaan atau perorangan memerlukan dana untuk kelangsungan usahanya berarti mendayagunakan uang tersebut secara benar. 2. Meningkatkan daya guna dan peredaran barang Para pengusha dibidang industri banyak memerlukan dana untuk membiayai usahanya. 3. Sebagai salah satu stabilitas ekonomi Untuk meningkatkan keadaan ekonomi dari keadaan kurang sehat ke keadaan lebih sehat 4. Meningkatkan kegairahan berusaha Kemampuan pengusaha untuk mengadakan modal sendiri bagiusahanya sangat terbatas bila dibandingkan dengan keinginan dan peluang ada untuk memperoleh usahanya.untuk itu pemberian pinjaman dapat meningktakan kegairahan berusaha. Menurut Teguh Pudjo Muljono,(2001:11) untuk dapat melakukan kegiatan perkreditan secara sehat telah dikenal dengan prinsip 6 C yaitu : 1. Caracter, mendasari kredit adalah kepercayaan yaitu adanya kepercayaan dari pihak bank atau lembaga keuangan lainnya bahwa calon peminjam memiliki moral,watak atau sifat pribadi positif dan kooperatif juga mempunyai rasa tanggungjawab baik dalam
kehidupan pribadi maupun dalam menjalaankan usahanya. 2. Capacity, suatu penilaian terhadap calon peminjam melalui kemampuan dalam melunasi kewajiban-kewajiban dari kegiatan usaha akan dilakukannya dibiayai dari pinjaman bank ataupun lembaga keuangan lainnya. 3. Capital, jumlah dana atau modal sendiri dimiliki oleh debitur. 4. Colleteral, yaitu barang jaminan diserahkan oleh peminjam atas pinjaman telah diterimanya. 5. Codition of economy, yaitu situasi kondisi politik,sosial,ekonomi budaya dan lainlain mempengaruhi keadaan perekonomian pada suatu saat maupun dalam kurun waktu tertentu kemungkinannya akan dapat mempengaruhi kelancaran usaha dari perusahaan memperoleh kredit atau pinjaman. 6. Constrain, yaitu batasan atau habatanhambatan tidak memungkinkan seseorang melakukan bisnis di suatu tempat. Standar operasional prosedur merupakan suatu perencanaan, untuksuatu tugas secara sistematis dan terkendali. Standar operasional prosedur merupakan hal penting bagi suatu perusahaan, Standar operasional prosedur tersebut harus didukung dengan profesionalisme setiap bagian-bagian atau individu-individu terlibat didalamnya, prudention principle (prinsip ketelitian dan kehati hatian) setiap bagian dalam menjalankan prosedur pemberian kredit sangat diperlukan untuk mencegah kredit macet diwaktu akan datang. Untuk melaksanakan kewajiban tersebut para pengusaha harus manjalankan manajemen baik dan sehat, agar tercapai tujuan organisasi. Pengawasan baik adalah pengawasan matang keika menyusun sebuah program. Dalam menyusun sebuah program harus sudah ada unsur control (pengwasan) didalamnya. System pengawasan tidak dapat dilepaskan dari pemberian hukuman dan imbalan, jika karyawan meakukan tugas dengan baik maka hendaknya diberikan reward untuk memberikan semangat kerja lebih baik lagi, tpi bagi mereka melakukan kesalahan atau malas dalam menjalankan tugasnya hedaknya diberi sanksi sebagai terapi untuk tidak mengulangi lagi, demi kebakan bersama. ( Didin, 2003:156) METODE PENELITIAN Berdasarkan jenisnya penelitian digunakan dalam penelitian dilakukan oleh penulis ini merupakan penelitian kualitatif, jika penelitian kuantittif pengumpulan data banyak digunakan untuk pengambilan kesimpulan mantap, sedangkan penelitian kualitatif mengunakan berbagai prosedur pengumpulan data dalam rangka menegaskan berbagai prosedur pengumpulan data dalam rangka menegaskan wawasan sedang dikembangkan dan menjamin kepercayaan data dikumpulkan (Suharsimi Arikunto,2010: 25). MenurutSuharsimiArikonto (2010:30-31) adaempatdasarfilosofis berpengaruhdalampenelitiankualitatifyaitusebag aiberikut: 1. Fenomenologis, berpendapatbahwakebenaransesuatuitud apat di perolehdengancaramenangkapfenomena ataugejala memancardariobjek di teliti. 2. Interaksisimbolik, merupakandasarkajian social sangatberpengaruhdan di gunakandalampenelitiankualitatif. 3. Kebudayaansebagaisesuatu merupakanhasilbudidayamanusiamewuj uddalamtingkahlakuataubenda, bahasa, symbol, danlainlain. 4. Antropologiyaitudasarfilosofis focuspembahasannyaberkaitaneratdenga nkegiatanmanusia, baiksecara normative maupunhistoris. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian deskriptif dengan penelitian studi kasus. Dalam penelitian studi kasus peneliti mencoba untuk mencermati individu atau sebuah unit secara mendalam. 1. Data Primer Merupakan data diperoleh langsung dari subyek diteliti, data diperoleh dari manajeman perusahaan. Disini peneliti mencari informasi dari Koperasi Era Jaya Kusuma dalam menerapkan standar operasional prosedur pengajuan pinjaman, kemudian informasi tentang penerapan sistem pengendalian intern untuk mencegah pinjaman macet. Adapun sumber informasi ini berasal dari pimpinan Koperasi Era Jaya Kusuma. 2. Data Sekunder Merupakan sumber data diperoleh secara tidak langsung melainkan sudah
dikumpulkan oleh pihak lan dan sudah diolah. Disini peneliti memperoleh data dari Koperasi Era Jaya Kusuma seperti profil Koperasi,struktur organisasi Koperasi,sertifikt dimiliki oleh Koperasi. Selain itu peneliti memperoleh informasi dari buku,jurnal- jurnal penelitian tentang SOP. Menurut (Arikunto,2000:353) analisis data yaitu memberikan predikat kepada variabel diteliti sesuai dengan kondisi sebenarny. Metode digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif bersifat melukiskan atau menggambarkan sesuai dengan keadaan ada. Data diperoleh baik data primer maupun data skunder akan diolah terlebih dahuu kemudian dianalisa dan dibandingkan dengan teori-teori ada setelah itu dievaluasi. Sedangkan hasil evaluasi tersebut ditarik sebagai hasil kesimpulan untuk menjawab permasalahan muncul dalam standar operasional Adapun Standar Operasional pengajuan pinjaman adalah sebagai berikut: a. Permohonan pinjaman b. Penyelidikan berkas pinjaman c. Wawancara d. Pemeriksaan angunan atau jaminan e. Analisa pinjaman f. Akad pinjaman g. Pencairan Pinjaman h. Pengarsipan Adapun Sistem pengendalian Intern untuk mencegah pinjaman macet dapat dilakukan sebagai berikut: a. Lingkungan pengendalian b. Penaksiran resiko c. Aktivitas pengendalian d. Informasi dan komunikasi e. Pengawasan KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkanpenelitian telah ddilakukan, data diperolehsertaanalisis diperoleh makadapatdiambilkesimpulanseagaiberikut: 1. Berdasarkan hasil didapatoleh penelitidapatdiperolehgambarantentangs tandaroperasionalprosedurpengajuanpinj aman diterapkanolehkoperasi Era Jaya Kusuma Lamongan memudahkannasabah dalammengajukanprmohonanpinjamand anmenjadikan proses pengajuan sistematis. Tahapan- tahapan harusdilakukanolehcalonpeminjamsuda hjelasdanmasing- masing unit memilikitugasdanwewenangjelassehing gamemudahkankaryawanmelakukantug asnyadenanbaikdanbenar. 2. Koperasi Era Jaya Kusumadalamsistempengendalian intern untukmencegahpinjamanmacetsudahefe ktifyaitudenganmenerapkankomponenkomponenpengendalian mencangkup, lingkunganpengendalian,penaksiranresi ko,aktivitaspengendalian,informasidank omunikasi,pengawasanuntukpengawasa nsendirimenerapkanpengawasanlangsun gdantidaklangsungsehinggadapatmemin imalkanterjadinyapinjamanmacetatauber masalah. SARAN Berdasarkanhasilanalisadankesimpul an, makapenulisdapatmemberikan saran sekiranyadapatdipergunkansebagaibahandal ammemajukanperkembangankoperasi Era Jaya KusumaLamongandalamhalperkreditandian taranyaadalah: 1. Berkaitandenganstandaroperasionalpros edurpengajuanpinjaman, berperanpentingadalahbagianperkredita nmaka, untukbagianperkreditan agar lebihmaksimallagidalammenjalankantug asnyasesuaidenganprosedur telahditetapkan, untukmenghindarihalhal dapatmerugikankoperasi. 2. Berhubungandenganpengendalian intern perlumendapatkanperhatianadalahpelaks anaanharussesuaidengaperaturanataukeb ijakan di berlakukanpadakoperasi Era Jaya Kusuma, jangan sampai ada kerjasama tidsk bertnggung jawabantarapetugasdengannasabah 3. Dalampencegahanpinjamanmacetsebaik knyapihakkoperasilebihmenekankanpe miriksaanatauupayapemantaunpadausah a dilakukanolehnasabahseseringmungkin. DAFTAR PUSTAKA AgusWijaya Dkk,2010.KewirausahaanKoperasi,Cetatan Pertama,Surabaya BrliantInternasional TeguhPudjo Muljono,2001.Manajeman PerkreditanBagi Bank Komersial,EdisiKeEmpatCetakanPertama BPFE-Yogyakarta JokoSaptono, 2008. StandarOperasionalProsedurPengajuanKr
editdansistempengawasan Intern untukmencegahkreditmacetpada PT BTN Cabang Malang.http://lib.uinmalang.ac.id/?mod=th_detail&id=0461008 9 Kasmir, SE.,MM. 2008 Bank danlembagakeuanganlainnya, EdisiRevisiCetakanke Lima. PT. Raja GrafindoPersada Jakarta. Drs. Hendrojogi, MSL, 2002. KOPERASI Asas-asas, teoridanpraktek, Edisike Lima PT. Raja GrafindoPersada Jakarta. KolektibilitasKredit, http://mengerjakantugas.blogspot.com/2012 /03/fwd-buku-pr-tugas-dan-catatansekolah.html danhttp://www.mediabpr.com/kamusbisnis-bank/kolektibilitas.aspx Arifin, Zainul, 2008. ManajemenPengawasanResikoPada Ba nksyariah (www. Shariahlife.com/journal/13-02-2008) Prof.Sugiyono,2010.MetodePenelitianKuantitatifKu alitatifdan R&D Alfabeta Bandung