Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH :

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015,

SURVEI KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI TAHUN AJARAN

BASIC MOTOR ABILITY OF GRADE IV AND V STUDENTS IN SD N KERATON YOGYAKARTA ACADEMIC YEAR 2015/2016

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MOTORIK SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DAN NON OLAHRAGA DI SDN 1 RENGEL, KAB. TUBAN TAHUN AJARAN

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR DI DATARAN TINGGI DAN DATARAN RENDAH DI KABUPATEN MAGETAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA PROGRAM IPA DAN SISWA PROGRAM IPS KELAS XII DI SMA NEGERI 1 LAMONGAN

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA KELAS XI SMA ISLAM BRAWIJAYA, SMA TARUNA NUSA HARAPAN, DAN SMA TAMAN SISWA DI KOTA MOJOKERTO

Perbandingan Motivasi Belajar PJOK SMP Negeri Dan SMP Swasta

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKULIKULER FUTSAL DI SMAN 2 LAMONGAN DAN SMKN 1 LAMONGAN

PENGARUH PERBEDAAN LATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN SMASH BOLA VOLI. Slamet Riyadi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan FKIP UNS Surakarta

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013,

Perbandingan Pelaksanaan PPL Tahun 2013 Dengan PPP Tahun 2014 Mahasiswa FIK Unesa

PENGARUH PEMBELAJARAN LEMPAR TANGKAP TERHADAP PENINGKATAN KOORDINASI MATA TANGAN PEMAIN KASTI JURNAL. Oleh DEWI ANITA SARI

PENGARUH AWALAN LARI 10 M DAN 20 M TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Sidomulyo II Krian, Sidoarjo)

ARTIKEL. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek

HUBUNGAN KEMAMPUAN MOTORIK DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KLATEN

KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR AKREDITASI B (Studi Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar se-kecamatan Widang Kabupaten Tuban)

PENERAPAN MEDIA MINI SOCCER BALL TERHADAP PEMBELAJARAN SEPAK SILA PADA SEPAK TAKRAW SISWA KELAS V SD NEGERI KETABANG SURABAYA

Penerapan Modifikasi Permainan Softball Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani

PENERAPAN PEMBELAJARAN DRILL DAN BERMAIN TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PERMAINAN BOLAVOLI PADA SISWA KELAS VII SMPN 2 BANYUWANGI

PROFIL KONDISI FISIK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN TAHUN ANGKATAN 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PREMBUN, KECAMATAN PREMBUN, KABUPATEN KEBUMEN

Tingkat Keterampilan Dasar Melempar, Menangkap dan Mem... (Ahmad Ubaidilah)

PERBANDINGAN METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN METODE PEMBELAJARAN TIDAK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN DRIBBLE SEPAK BOLA

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 04 Nomor 02 Tahun 2016,

Kata Kunci: Kemampuan Gerak Dasar.

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI ANTARA SISWA SMPN 1 SAMBENG DENGAN SISWA MTs 45 ASSA ADAH KANDANGAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2009:6)

PENGARUH METODE PART AND WHOLE TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR SERVIS BAWAH BOLAVOLI PADA EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DI SMP N 4 PACITAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 14-19

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS OLAHRAGA DENGAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VI, V dan VI SD Negeri 7 Sidokumpul Gresik)

Penerapan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Dribble Sepak bola

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA EKSTRAKURIKULER PENGEMBANGAN DIRI DI MTs MA ARIF PARE SKRIPSI

HUBUNGAN KEKUATAN OTOT LENGAN DAN KESEIMBANGAN DENGAN KEMAMPUAN MERODA. Jurnal. Oleh MUHAMMAD GANDI MAULANA

PENGARUH MODIFIKASI PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA WALKING IN THE AIR (Studi Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Geger, Madiun)

HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVICE BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMK MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 01 Tahun 2014, 56-60

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN DIDIK CAHYO WICAKSONO ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN GERAK DASAR LARI TERHADAP HASIL BELAJAR LARI JARAK PENDEK 40 METER (Studi Pada Siswa Kelas V SDN Karang Dalam 1 Sampang)

PENGARUH BERMAIN LEMPAR TANGKAP BOLA DAN MENGGAMBAR TERHADAP MOTORIK ANAK USIA DINI. Jurnal. Oleh : Anggiat Marudut Gultom

The Comparison of Gross Motor ability between male and female children at the age 5-6 years at TK Negeri Pembina 2 Pekanbaru

III. METODOLOGI PENELITIAN. tujuan dengan sebaik mungkin dari usaha penelitian itu sendiri (Surachmad,

PENGARUH PERMAINAN LEMPAR SHUTTLECOCK TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 PLAYEN GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA

PENGARUH PERMAINAN LARI ESTAFET TERHADAP KERJASAMA SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI PADA SISWI SMK NEGERI 1 SURABAYA KELAS X TAHUN AJARAN

Penerapan Permainan Tradisional Terhadap Gerak Dasar Motorik Siswa Dalam Pembelajaran PJOK

Upaya Meningkatkan Belajar Lari Sprint 50 Meter Pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 14 Teriak

PENGARUH PENERAPAN MEDIA FLASHCARD TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN

PERBANDINGAN MINAT BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI ANTARA SISWA SMAN, SMKN, DAN MAN (Studi Pada Siswa SMAN, SMKN, dan MAN Se Kec Sampang Kab Sampang)

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan penelitian, diperlukan suatu metode penelitian

SURVEY KEMAMPUAN MOTORIK SISWA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH KELAS IV SE-KECAMATAN TAMAN SIDOARJO TAHUN AJARAN

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 05 Nomor 01 Tahun 2017, 44-48

PENGARUH LATIHAN VARIASI UMPAN TERHADAP KETERAMPILAN SEPAK SILA PADA SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER DI SMP NEGERI 2 GODEAN

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LARI CEPAT MELALUI METODE PERMAINAN BOKAKUN (Study pada siswa kelas V SDN Balasklumprik I/434 Surabaya)

TEKNIK DASAR LOMPAT JAUH MELALUI MEDIA ALAT PERAGA KOTAK DI SDN 15 BELITANG UBAH ARTIKEL ILMIAH

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 03 Tahun 2014,

PERBANDINGAN MODEL PENDEKATAN TAKTIS DAN TEKNIS TERHADAP KETEPATAN HASIL PUKULAN BOLA KASTI JURNAL. Oleh AHMAD HERWANTO

PENGARUH LATIHAN BOLA LEWAT NET DAN LATIHAN DRILL PASSING

IN PRAMBANAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR DRIBBLE SEPAKBOLA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Genteng Banyuwangi)

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEKNIS TERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN PASSING DAN STOPING

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR PENJAS (Studi pada Kelas VIII SMP Negeri 1 Rengel Tuban)

Tingkat Kesegaran Jasmani...(Said Erwan Susanto)1

THE USAGE OF ENVIRONMENT TO INCREASE THE STUDENTS ACHIEVEMENT IN NATURAL SCIENCE SUBJECT FOR THE

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT AKTIVITAS JASMANI DENGAN KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRI KELAS VIII SMP N 3 DEPOK YOGYAKARTA

Abstrak. Kata kunci: Kebugaran jasmani, sepakbola gawang bergerak, permainan

Penerapan Modifikasi Permainan Dalam Pembelajaran Dribbling Terhadap Keterampilan Motorik

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

Keywords: Difficulties of physical education teachers, Learning aquatic

e-journal PJKR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (Vol 8, No 2, Tahun 2017)

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

HUBUNGAN ANTARA WAKTU REAKSI DAN KEKUATAN OTOT LENGAN DENGAN KEMAMPUAN SERVIS BAWAH BOLA VOLI PADA MAHASISWA PUTRA SEMESTER II STKIP-PGRI PONTIANAK

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 02 Nomor 02 Tahun 2014,

PERBANDINGAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA BERDASARKAN POLA TRANSPORTASI KE SEKOLAH YANG BERBEDA (Studi Pada Kelas VIII SMP Negeri 3 Sampang)

Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kemampuan Motorik Dalam Pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga

PENGARUH LATIHAN KEKUATAN OTOT LENGAN TERHADAP KEMAMPUAN SERVIS ATAS DALAM PERMAINAN BOLAVOLI MAHASISWA PUTRA

Penerapan Modifikasi Permainan Bolavoli Terhadap Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran

PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS. Jurnal. Oleh ROHIMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KELOMPOK DAN BERPASANGAN TERHADAP GERAK DASAR SEPAKSILA PERAIMAINAN SEPAKTAKRAW JURNAL. Oleh.

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN LEMPAR TANGKAP BOLA TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR PASSING ATAS BOLAVOLI

HUBUNGAN ANTARA DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KELINCAHAN TERHADAP PRESTASI LOMPAT JAUH GAYA MENGGANTUNG BAGI SISWA KELAS X SMK PGRI 2 KEDIRI SKRIPSI

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN

PENGARUH LATIHAN WALLPASS TERHADAP KEMAMPUAN SHOOTING PERMAINAN SEPAKBOLA PADA MAHASISWA PENJASKESREK. (Jurnal) Oleh CHOIRUL UMAM

Pengaruh Permainan Futsal Modifikasi Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Pada Anak Usia 4-5 Tahun

PERMAINAN KESEIMBANGAN TUBUH BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK TK KELOMPOK A

Cici Wijayanti*) Purwati Kuswarini Suprapto*) Faculty of Educational Science and Teacher s Training Siliwangi University ABSTRACT

TINGKAT KEMAMPUAN MOTORIK DAN PERSEPTUAL MOTORIK SISWA PESERTA EKSTRAKURIKULER SEPAKBOLA DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH TONGGALAN KLATEN

Journal of Physical Education, Health and Sport

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS XI (SEBELAS) SMA MUHAMMADIYAH 1 BABAT KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS TERHADAP KETERAMPILAN SEPAKBOLA SISWA KELAS XI SMA LABSCHOOL UPI KOTA BANDUNG

PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAP MINAT MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONOROJO KECAMATAN DONOROJO

MOTIVASI BERMAIN KASTI DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS PEMODELAN TARIAN TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 5-6 TAHUN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD OLEH : DEWI HANDAYANI

ABSTRAK Kata kunci :

Transkripsi:

PERBANDINGAN KEMAMPUAN MOTORIK ANTARA SISWA SEKOLAH DASAR DENGAN SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH (Studi Pada Kelas V dan VI di SDN Sidowayah dengan MI Darun Najah Beji Pasuruan) Zulaicha Yasmin Mahasiswa S-1 Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya, Cha.me7four@yahoo.com Setiyo Hartoto Dosen S-1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Surabaya Abstrak Perkembangan gerak motorik anak pada tahap awal merupakan dasar untuk menunjang perkembangan gerak motorik lanjutan saat anak-anak mulai beranjak dewasa. Melalui pendidikan jasmani disekolah dasar diharapkan dapat mencapai tujuan dari pendidikan jasmani itu sendiri termasuk dalam meningkatkan kemampuan motorik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan motorik siswa di SDN Sidowayah dan MI Darun Najah yang memiliki kelebihan masingmasing dalam proses pelaksanaan pelajaran pendidikan jasmani. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 dan 6 SDN Sidowayah dan MI Darun Najah sebanyak 98 siswa, sedangkan instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan motorik yaitu (1) tes shuttle run 4x10 meter, (2) tes lempar tangkap bola jarak 1 meter ke dinding, (3) tes stork stand positional balance, (4) tes lari cepat 30 meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwasanya, terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan koordinasi dimana siswa di SD lebih baik dari siswa di MI, sedangkan pada komponen keseimbangan siswa di MI lebih baik dari siswa di SD. Namun secara keseluruhan tidak terdapat perbedaan pada kemampuan motoriknya dapat dilihat dari nilai t kemampuan motorik -0,675 < t tabel 1,658. Sehingga H O diterima dan H 1 ditolak dengan taraf signifikasi 0,05. Hal tersebut ternyata membuktikan bahwa keadaan sekolah baik SD maupun MI tidak mempunyai pengaruh cukup besar terhadap kemampuan motorik siswa. Tidak adanya perbedaan tersebut juga dipengaruhi oleh aktivitas gerak siswa diluar sekolah. Kata Kunci : Kemampuan Motorik, Siswa Sekolah Dasar, Siswa Madrasah Ibtidaiyah. Abstract The motor ability s growth of children at the beginning is the fundamental of advanced motor ability s growth when they become grown up. Through physical education in elementary school, it will be expected can reach the purpose of the physical education including children motor skill enhancement. The aim of this research is to know the comparison of students motor ability in SDN Sidowayah and MI Darun Najah, that each have excess in their physical education learning process. This research is included in non experiment research that used quantitative design. Population and sample of this research are all the 5th and the 6th graders Extraordinary SDN Sidowayah and MI Darun Najah that as many as 98 students. This research used motor abilities test as the data collection, that is (1) shuttle run 4 x 10 meters test, (2) throw and catch the ball to the wall test, (3) stork stand positional balance test, (4) sprint 30 meters test. The result of this research showed that there are significant differences in coordination ability where the students in elementary school had better than islamic elementary students, while in balance component the students of islamic elementary school had better than elementary school. However, there are no differences in motor ability overall. According to the value of t aritmethic in motor ability is 0,675< t table 1,658. So Ho is accepted and Ha is rejected with 0,05 level of significance. That matter proved that the school s situation among elementary school and islamic elementary school don t have any influence against students motor ability. All in all, besides the factors explained above, the factor that makes there was no difference is that the existance of the students activities outside the school. Keywords : Motor Ability, Students Of Elementary School, Students Of Islamic Elementary School PENDAHULUAN Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, undang-undang Pendidikan Nasional (UU Nomor 20 Tahun 2001) Pasal 17 mendefinisikan pendidikan dasar sebagai jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan menengah dan berbentuk sekolah dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat. Jadi tingkat pendidikan 274

Perbandingan Kemampuan Motorik Antara Siswa Sekolah Dasar Dengan Siswa Madrasah Ibtidaiyah sekolah dasar (SD/MI) memiliki kedudukan yang sangat penting karena sekolah dasar merupakan dasar untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti pendidikan di jenjang berikutnya. Pendidikan jasmani merupakan proses dari pendidikan secara keseluruhan yang tidak hanya mencakup pada aspek jasmani saja akan tetapi juga dalam aspek mental, emosional, sosial, dan spiritual (Suherman, 2000). Secara umum pendidikan jasmani lebih mengarah dalam aspek fisik yang mencakup pertumbuhan dan perkembangan siswa. Menurut Arifin (dalam Husdarta dkk, 2010:1), Pertumbuhan adalah penambahan dalam ukuran bentuk, berat, atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagianya. Kemudian pengertian perkembangan Menurut Santrock (dalam Soetjiningsih, 2012:2), Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan terus berlanjut di sepanjang rentang kehidupan individu. Melalui aspek tersebut proses pembelajaran pendidikan jasmani dapat memberikan belajar gerak atau motorik pada siswa. Pengertian motorik dan gerak seringkali menjadi satu. Hal ini memang disebabkan antara kedua istilah tersebut terdapat hubungan sebab dan akibat yang memang sangat sulit untuk dipisahkan dalam pendidikan jasmani. Menurut Kiram (1992:48), Motorik adalah suatu peristiwa yang meliputi keseluruhan proses-proses pengendalian dan pengaturan fungsi-fungsi tubuh baik secara fisiologis maupun praktis yang menyebabkan terjadinya gerakan. Melalui pendidikan jasmani, hal tersebut dapat dikemas dengan bentuk permainan yang mengandung unsur gerak, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan perkembangan motorik siswa. Berdasarkan dari pengamatan peneliti pada saat observasi di salah satu sekolah dasar negeri, pembelajaran penjasorkes yang dilaksanakan kurang maksimal untuk bisa mencapai tujuan dari penjas. Untuk itu pembelajaran penjasorkes perlu mendapatkan perhatian dari sekolah, khususnya guru penjasorkes, karena kegiatan yang dilakukan mampu memberikan pengalaman keterampilan belajar bagi siswa untuk mengasah kemampuan motoriknya. Namun dengan diselenggarakannya pendidikan jasmani di sekolah dasar belum tentu dapat memenuhi tujuan yang dijanjikan oleh pendidikan jasmani itu sendiri, baik dari segi pembentukan, pengembangan dan pembinaan individu dari aspek motorik, kognitif, maupun sosial efektif. Sekolah dasar (SD) atau madrasah ibtidaiyah (MI) merupakan jenjang pendidikan yang paling dasar untuk membentuk kemampuan gerak dasar atau motorik melalui pendidikan jasmani. Oleh sebab itu anak-anak usia sekolah dasar harus mendapatkan perhatian lebih mengenai pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolahnya agar dapat menghasilkan keterampilan gerak yang baik. SDN Sidowayah Beji merupakan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan pendidikan jasmani. Hal tersebut terlihat ketika siswa bebas dalam melakukan tugas gerak, dikarenakan adanya lapangan yang sangat luas dan kemauan siswa untuk bermain juga tinggi. Ketika pembelajaran, tidak ada batasan antara siswa perempuan dan laki-laki untuk saling bekerjasama satu sama lain, sehingga dapat dikatakan seluruh siswa mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar gerak. Salah satu kendala yang ada di SDN Sidowayah ini adalah rata-rata siswa susah diatur dan lebih senang jika bermain sendiri, bahkan setelah jam pelajaran yang lainya atau disaat jam istirahat, siswa sering bermain bola atau permainan lain yang mengandung unsur lari di dalamnya. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa siswa SDN Sidowayah memiliki karakteristik yaitu aktif dalam melakukan gerak. Berbeda dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darun Najah Beji jika dilihat dari segi sarana dan prasarana, sekolah ini kurang mendukung untuk pelaksanaan pendidikan jasmani. Keadaan lapangan yang sempit dan alaalat olahraga yang terbatas membuat pelaksanaan penjas menjadi pasif. Namun disisi lain guru penjas yang dimiliki sekolah ini memiliki kualitas mengajar yang baik seperti kreatifitas dalam modifikasi permainan olahraga dan sering mengajarkan olahraga air yaitu berenang. Meskipun kemampuan gerak siswa menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan siswa yang dibatasi oleh peraturan sekolah mengenai kaidah-kaidah agama Islam, hal tersebut tidak membuat aktifitas gerak siswa terhenti. Berbeda dengan SDN Sidowayah, siswa MI Darun Najah memiliki kebiasaan yang baik saat mata pelajaran penjas yaitu selalu mendengarkan materi yang akan diajarkan dan melaksanakan tugas gerak dengan baik. Bahkan setelah jam pelajaran penjas, siswa langsung ganti pakaian untuk kembali bersiap-siap mengikuti mata pelajaran berikutnya. Hal tersebut secara tidak langsung dapat menurunkan tingkat kemampuan motorik anak dikarenakan kurang melakukan aktivitas gerak. Melihat betapa pentingnya gerak bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak sesuai dengan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Perbandingan Kemampuan Motorik antara Siswa Sekolah Dasar dengan Madrasah Ibtidaiyah. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimen dengan menggunakan pendekatan kuantitatif http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 275

yang mana dalam penelitian ini lebih menekankan pada peran-peran terhadap data yang diperoleh. Menurut Maksum (2012:13), penelitian non-eksperimen adalah suatu penelitian dimana peneliti sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk memberikan perlakuan atau melakukan manipulasi terhadap variabel yang mungkin berperan dalam munculnya suatu gejala, karena gejala yang diamati telah terjadi. Desain penelitian ini termasuk dalam kategori komparatif, yaitu suatu penelitian yang membandingkan satu kelompok sampel dengan kelompok sampel lainya berdasarkan variabel atau ukuran-ukuran tertentu (Maksum, 2012:74). Kelompok 1 Kelompok 2 X1 X1 X2 X2 X3 X3 X4 X4 - - Xn Xn Keterangan : X1, X2, X3, X4 :Siswa SDN Sidowayah dan MI Darun Najah X n :Jumlah siswa seterusnya hingga mencapai jumlah total sampel Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian (Arikunto, 2010:173). Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010:174). Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V dan VI dengan jumlah total keseluruhan yaitu 98 siswa dari SDN Sidowayah dan MI Darun Najah Beji Pasuruan. Menurut Arikunto (2010:173) Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Disebabkan peneliti ingin mengetahui tingkat kemampuan motorik seluruh siswa kelas atas (V dan VI) SDN Sidowayah dan MI Darun Najah, maka peneliti mengambil populasi untuk diteliti sebanyak 98 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur kemampuan motorik anak sekolah dasar menurut Nurhasan (2000:104) yaitu : (1) tes kelincahan dengan shutlle run 4x10 meter (2) tes koordinasi dengan lempar tangkap bola dengan jarak 1 meter dengan tembok (3) tes keseimbangan dengan tes stork stand positional balance (4) tes kecepatan dengan tes lari cepat 30 meter. Adapun tahapan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Persiapan tes Sebelum tes dilakukan, para siswa yang telah ditetapkan sebagai subjek dalam penelitian ini diabsen terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tentang pelaksanaan tes yang akan dilakukan. b. Pelaksanaan tes Ada beberapa pelaksanaan tes yang akan dilakukan dalam penelitian ini, antara lain tes kelincahan, koordinasi, keseimbangan, dan kecepatan yang dilakukan dengan cara tes batre yaitu secara berurutan tanpa melewati salah satu tes terlebih dahulu. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik dengan rumus yaitu: 1. Mean 2. Standar Deviasi 2 2 N X ( X ) SD N( N 1) 3. T.Score T skor 4. Uji Normalitas 5. Uji-t. Rumus: (Maksum, 2012:42) Agar hasil lebih meyakinkan untuk peran juga menggunakan program komputer SPSS 20. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Uji-t sample independent pada komponen tes sebagai berikut : Tabel 1. Uji-t sample independent pada tes kelincahan Kelincahan siswa di MI dengan SDN 1,533 1,658 96 Dengan menggunakan peran melalui program komputer SPSS 20, sehingga didapat nilai t sebesar 1,533 dengan df = 96 maka t tabel sebesar 1,658. Maka hasil t kelincahan 1,533 lebih kecil dari pada t tabel 1,658 (t < t tabel) sehingga H 0 diterima dan H 1 ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelincahan siswa di SD dengan siswa di MI. 276

Perbandingan Kemampuan Motorik Antara Siswa Sekolah Dasar Dengan Siswa Madrasah Ibtidaiyah Tabel 2. Uji-t sample independent pada tes koordinasi Koordinasi siswa di MI dengan SDN Dengan menggunakan peran melalui program komputer SPSS 20, sehingga didapat nilai t sebesar -2,627 dengan df = 96 maka t tabel sebesar 1,658. Maka hasil t koordinasi -2,627 lebih besar dari pada t tabel 1,658 (t > t tabel) sehingga H 0 ditolak dan H 1 diterima, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara koordinasi siswa di SD dengan siswa di MI, dimana SD lebih baik daripada MI. Hal tersebut dikarenakan adanya keadaan sarana dan prasarana yang memadai, maka aktivitas jasmaninya lebih sering melakukan permainan yang menggunakan objek seperti bola voli, sepak bola, bulu tangkis dan bola kasti sehingga dapat berpengaruh dalam kualitas kemampuan koordinasi siswa. Tabel 3. Uji-t sample independent pada tes keseimbangan Keseimbangan siswa di MI -1,398 1,658 96 dengan SDN Dengan menggunakan melalui program komputer SPSS 20, maka diperoleh -1,398 dan Asymp. Sig. 0,162. Maka dengan hasil peran terdapat perbedaan yang signifikan antara keseimbangan siswa di SD dengan siswa di MI, dimana MI lebih baik daripada SD. Hal tersebut dikarenakan sebelum melakukan kegiatan olahraga guru selalu memberikan pemanasan salah satunya yaitu dengan berdiri menjinjit dan berdiri menggunakan satu kaki seperti posisi pesawat terbang. Selain itu, faktor lingkungan juga berpengaruh seperti letak kelas yang ditempati untuk belajar berada di gedung tingkat dua sehingga mereka setiap hari harus naik turun tangga. Dengan demikian secara tidak langsung dapat meningkatkan kemampuan keseimbangan tubuh siswa, sehingga terdapat perbedaan pada komponen keseimbangan. Tabel 4. Uji-t sample independent pada tes kecepatan Kecepatan siswa di MI dengan SDN -2,627 1,658 96-1,571 1,658 96 Dengan menggunakan peran melalui program komputer SPSS 20, sehingga didapat nilai t sebesar - 1,571 dengan df = 96 maka t tabel sebesar 1,658. Maka hasil t kecepatan -1,571 lebih kecil dari pada t tabel 1,658 (t < t tabel) sehingga H 0 diterima dan H 1 ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kecepatan siswa di SD dengan siswa di MI. Tabel 5. Uji-t sample independent pada kemampuan motorik Kemampuan motorik siswa di MI dengan SDN -0,675 1,658 96 Dengan menggunakan peran melalui program komputer SPSS 20, sehingga didapat nilai t sebesar -0,675 dengan df = 96 maka t tabel sebesar 1,658. Maka hasil t kemampuan motorik -0,675 lebih kecil dari pada t tabel 1,658 (t > t tabel) sehingga H 0 diterima dan H 1 ditolak, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan motorik siswa di SD dengan siswa MI. Setelah dilakukan penelitian ternyata keadaan sekolah baik di SD maupun MI tidak mempunyai pengaruh cukup besar terhadap kemampuan motorik siswa. Tidak adanya perbedaan tersebut kemungkinan dikarenakan siswa di SD dan siswa di MI memiliki aktivitas gerak yang relatif sama meskipun secara keadaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani serta tempat tinggalnya berbeda. Menurut hasil wawancara dan pengamatan pada beberapa siswa, kedua kelompok siswa memiliki postur tubuh yang sama dan melakukan aktivitas gerak yang juga relatif sama seperti bermain setelah pulang sekolah, mengikuti ekstrakurikuler pramuka dan kebanyakan siswa menggunakan sepeda angin saat pergi ke sekolah, sehingga pada kemampuan motorik mereka pun tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Jika dilihat dari hasil peran yang menggunakan norma relatif (skala lima) dapat diketahui bahwa kemampuan motorik siswa di SDN Sidowayah dan MI Darun Najah memiliki rata-rata kategori yang sama yaitu termasuk dalam kategori sedang. PENUTUP Simpulan Hasil penelitian tentang perbandingan kemampuan motorik antara siswa sekolah dasar dengan siswa madrasah ibtidaiyah dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Tidak terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara kemampuan motorik siswa kelas V dan VI di SDN Sidowayah dengan siswa kelas V dan VI di MI Darun http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive 277

Najah. Tetapi dari beberapa komponen tersebut terdapat perbedaan yang signifikan. (2) Kemampuan motorik siswa di SD dengan siswa di MI tidak terdapat perbedaan, karena baik siswa di SD maupun di MI memiliki keunggulan pada komponen kemampuan motorik masing-masing, dimana SD lebih baik pada komponen koordinasi dan MI lebih baik dalam komponen keseimbangan, sedangkan untuk komponen kelincahan dan kecepatan hasilnya tidak terdapat perbedaan. Suherman, Adang. 2000. Dasar-Dasar Penjaskes. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Saran Adapun saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Diharapkan para siswa tetap mempunyai semangat yang lebih besar dalam meningkatkan olahraga, khususnya olahraga yang mendukung dalam meningkatkan kemampuan motorik siswa. (2) Walaupun hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan kemampuan motorik, akan tetapi diharapkan guru penjasorkes memberi materi tentang kemampuan motorik yang lebih baik lagi agar kualitas perkembangan gerak anak semakin meningkat. (3) Penelitian ini masih perlu dikembangkan lagi, sehingga dapat memberikan hasil atau informasi yang lebih banyak dalam melakukan penelitian selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Edisi Revisi 2010. Jakarta: PT Rineka Cipta. Husdarta dan Kusmaedi. 2010. Pertumbuhan & Perkembangan Peserta Didik (olahraga dan kesehatan). Bandung: ALVABETA. Kiram, Yanuar. 1992. Belajar Motorik. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Maksum, Ali. 2012. Metodologi Penelitian. Surabaya: Unesa University Press. Maksum, Ali. 2012. Statistik: Dalam Olahraga. Surabaya: Unesa University Press. Nurhasan. 2000. Tes dan Pengukuran Pendidikan Olahraga. Universitas Pendidikan Indonesia. Permendiknas No. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. (Online),(http://www.dikti.go.id/files/atur/PP19 2005SNP.pdf, diakses 27 Oktober 2014). Soetjiningsih, Christiana Hari. 2012. Perkembangan Anak Sejak Pembuahan Sampai Dengan Kanak Kanak Akhir. Jakarta: Prenada Media Group. 278