I. BIDANG ADMINISTRASI 1.1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI KELAS II SUKADANA



dokumen-dokumen yang mirip
NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

STANDART OPERASIONAL KEPANITERAAN

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PIDANA ACARA BIASA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

PENGGUGAT/ KUASANYA. Ketua Pengadilan Negeri menunjuk Majelis Hakim, dan Panitera menunjuk Panitera Pengganti. Kepaniteraan

ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

SKEMA SOP KEPANITERAAN PIDANA

PENGADILAN NEGERI JAKARTA BARAT SOP PENYELESAIAN BERKAS PERKARA GUGATAN

STANDAR PELAYANAN KEPANITERAAN PIDANA

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

ADMINISTRASI PERKARA KEPANITERAAN PERDATA DI PENGADILAN NEGERI SIBOLGA

1. S O P KEPANITERAAN PIDANA

Pelayanan Perkara Pidana

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT. No AKTIVITAS PROSEDUR WAKTU

Tugas Pokok dan Fungsi. Andrie Irawan, SH., MH Fakultas Hukum Universitas Cokroaminoto Yogyakarta

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

1 jam perkara sesuai dengan nomor urut perkara 4. Membuat formulir penetapan Ketua Pengadilan Negeri tentang

V. STANDARD OPERATING PROCEDURES ( SOP ) KEPANITERAAN PERDATA

Pengadilan Tinggi.). 7. Berkas perkara yang telah ditetapkan Majelis Panitera Muda Pidana,

STANDAR.OPERASIONAL.PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA NO. URAIAN KEGIATAN WAKTU PENYELESAIAN KETERANGAN

LAPORAN TAHUNAN TAHUN 2013

STANDAR PELAYANAN PERKARA PIDANA

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERSIDANGAN

4. SOP KEPANITERAAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL PADA PENGADILAN NEGERI SEMARANG

BAGAN ALUR PROSEDUR PENDAFTARAN PERKARA GUGATAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PENGADILAN NEGERI SLAWI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PIDANA

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN NEGERI RUTENG

ALUR PENDAFTARAN GUGATAN PERMOHONAN DI PENGADILAN NEGERI

PENGADILAN NEGERI ARGA MAKMUR Jln. Jend. Sudirman No. 226 (0737) , Home Page:

Tanggal Efektif Jakarta Pusat PO. BOX 1148 JKT13011 JAT Disahkan oleh SOP TATA CARA PENYELESAIAN KEBERATAN PERKARA GUGATAN SEDERHANA

STANDARD OPERATING PROCEDURES (S.O.P) PENANGANAN PERKARA PERDATA PADA PENGADILAN NEGERI TENGGARONG

TATA CARA PEMERIKSAAN ADMINISTRASI PERKARA

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEPANITERAAN DAN KESEKRETARIATAN PERADILAN

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

STANDARD OPERATION PROCEDURE (S.O.P) DI JAJARAN PENGADILAN TINGGI DAN PENGADILAN NEGERI SE-KALIMANTAN TENGAH

SOP PROSEDUR PENYELESAIAN PERKARA PIDANA BIASA

MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BADAN PERADILAN UMUM

Staf Panmud Pan/Wapan Persya ratan/ Perleng kapan

REKAPITULASI PROSES DAN WAKTU PENYELESAIAN PENGADUAN FLOW CHART PENANGANAN PENGADUAN

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PENGADILAN NEGERI KLAS IA/PHI/TIPIKOR BANDA ACEH

Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sungailiat 2015

PENGANTAR. Sanggau, 31 Desember 2015 Ketua Pengadilan Negeri Sanggau NIP Laporan Tahunan Pengadilan Negeri Sanggau Tahun

LAPORAN TAHUNAN PENGADILAN NEGERI KAYUAGUNG

BAGAN ALUR PROSEDUR PERKARA PERDATA PASCA SIDANG

PENGADILAN NEGERI PROBOLINGGO

BIDANG PENGAWASAN MELEKAT

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

SOP KEPANITERAAN PIDANA PIDANA BIASA

SOP PENYELESAIAN PERKARA PERDATA GUGATAN

PENGADILAN NEGERI BANJARNEGARA

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

copy dan hard copy serta pengajuan permohonan praperadilan sesuai dengan wilayah hukum di Pengadilan Negeri Takengon ; 3 Penerimaan

KATA PENGANTAR. Muara Teweh, Januari 2015 KETUA PENGADILAN NEGERI MUARA TEWEH SUPARNA, SH NIP

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2002 TENTANG GRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tanggal Efektif 15 Juli 2016 Website :

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

STANDAR PELAYANAN PENGADILAN (SPP) DALAM LINGKUNGAN PERADILAN MILITER

SURAT EDARAN Nomor : 1 Tahun 1990 Tentang Petunjuk Pembuatan Penetapan Eks Pasal 71 ayat (2) Dan Akta Cerai Eks Pasal 84 ayat (4)

Langkah-langkah yang harus dilakukan Pemohon banding:

STANDAR PELAYANAN PERADILAN PENGADILAN NEGERI TANAH GROGOT

SOP PENERIMAAN PERMOHONAN PRAPERADILAN. Panitera Muda Perdata

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 3 TAHUN 1950 TENTANG PERMOHONAN GRASI

Adapun dari sisi materi, perubahan materi buku II Edisi Revisi 2009, dibandingkan dengan Buku II Edisi 2009, adalah sebagai berikut :

PENGADILAN AGAMA NGANJUK K E P A N I T E R A A N JL. Gatot Subroto, Nganjuk

4. SOP JURUSITA / JURUSITA PENGGANTI

PENGADILAN NEGERI WATES

Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU-KUHAP) Bagian Keempat Pembuktian dan Putusan

LAPORAN TAHUNAN 2014 i PENGADILAN NEGERI PASURUAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2002 TENTANG GRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENETAPAN KETUA PENGADILAN NEGERI BIAK TENTANG

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2002 TENTANG GRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Jakarta, 31 Agustus 1951 SURAT EDARAN NOMOR 3 TAHUN 1951

S.O.P PENYELESAIAN BERKAS PERKARA PIDANA BIASA / ANAK

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Anak yang Berkonflik dengan Hukum yang selanjutnya

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN HUKUM

Berkas Perkara Buku Register Induk Perkara Gugatan Perangkat Komputer Alat Tulis Pencatatan dan Pendataan:

BERITA NEGARA. No.711, 2013 MAHKAMAH AGUNG. Penyelesaian. Harta. Kekayaan. Tindak Pidana. Pencucian Uang. Lainnya PERATURAN MAHKAMAH AGUNG

SOP ADMINISTRASI PENANGANAN PERKARA PIDANA BIASA

W11-A15/45/HK.05.01/I/2014 Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif Disahkan oleh

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) KEPANITERAAN PERDATA

Keterkaitan : Peralatan/Perlengkapan :

W10.U1/10/SOP/HN/2016 Tanggal Pembuatan 06 Juni 2016 Tanggal Revisi 00 Tanggal Efektif 15 Juli 2016 Disahkan Oleh

ww.hukumonline.com PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN UPAYA HUKUM KEBERATAN TERHADAP PUTUSAN

Nomor SOP 01/PERDATA/PA.PPG/2012 Revisi tanggal : Tanggal ditetapkan 01 Maret 2012 Jumlah halaman : 8 halaman

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PENETAPAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 1963 TENTANG PEMBENTUKAN MAHKAMAH MILITER LUAR BIASA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN REGISTER PERKARA ANAK DAN ANAK KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor : 545/PID.SUS/2015/PT-MDN. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENGADILAN NEGERI PANGKALAN BUN JL. SUTAN SYAHRIR NO.16. PANGKALAN BUN TELP./FAX

P U T U S A N Nomor : 103 /PID/2013/PT-MDN.-

Dasar Hukum : Kualifikasi Pelaksana : Keterkaitan : Peralatan/Perlengkapan :

3. S O P KEPANITERAAN HUKUM

Nomor SOP Tanggal Pembuatan Tanggal Revisi Tanggal Efektif SOP PROSES PENYELESAIAN BERKAS PERKARA PERDATA. 1. S-1 Hukum. 2. S-1 Komputer 3.

Transkripsi:

I. BIDANG ADMINISTRASI 1.1 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ADMINISTRASI PERKARA PADA PENGADILAN NEGERI KELAS II SUKADANA A. KEPANITERAAN PIDANA 1. Penyelesaian Perkara a. Pengadilan Negeri menerima pelimpahan berkas perkara dan barang bukti dari Jaksa penuntut umum atau Petugas Kejaksaan yang berstatus PNS yang mendapat tugas resmi untuk itu. Setelah berkas diteliti leh Panitera Muda Pidana apabila ada ketidaklengkapan hari itu juga dikembalikan kepada Petugas dari Kejaksaan tersebut b. Penerimaan Pelimpahan Berkas Perkara dan Barang Bukti serta Pemeriksaan Kelengkapan Berkas dan Regristrasi paling lama : 2 hari kerja c. Penunjukkan Majelis Hakim leh Ketua Pengadilan Negeri dan Penunjukkan Panitera Pengganti leh Panitera, Penyerahan Berkas Perkara kepada Majelis Hakim dan paling lama : 7 hari kerja d. Penetapan hari sidang dan Penetapan Penahanan (jiwa terdakwa ditahan) paling lama : 1 hari kerja e. Penyerahan penetapan hari sidang dan penetapan penahanan kepada penuntut umum : 1 hari kerja f. Persidangan pertama ditetapkan, setelah berkas perkara diterima leh Majelis Hakim, paling lama : 7 hari kerja g. Penyelesaian Berita Acara Sidang harus selesai pada hari sidang berikutnya atau setelah sidang terakhir : 7 hari kerja h. Pemeriksaan Persidangan yang menyangkut Eksepsi, pemeriksaan saksi dan barang bukti, Terdakwa, Tuntutan, Pembelaan dan Putusan harus selesai, kecuali dalam Perkara Pidana yang saksinya lebih dari 20 rg, paling lama : 90 hari kerja, Kecuali untuk Perkara Pidana Khusus berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang undang yang bersangkutan, termasuk praperadilan i. Panitera Pengganti wajib melaprkan tentang tanggal penundaan sidang beserta alasannya apabila persidangan ditunda : pada hari ini juga j. Majelis hakim harus siap dengan knsep putusan yang akan dibacakan dan Panitera Pengganti wajib melapr tanggal dan amar putusan yang telah ditandatangani Majelis Hakim kepada Kepaniteraan Pidana : pada hari ini juga

k. Panitera Muda Pidana bertanggungjawab atas pencatatan perkembangan persidangan tersebut ke dalam buku register yang diperuntukan untuk itu juga setelah menerima lapran dari Panitera Pengganti : pada hari ini juga l. Panitera Pengganti wajib menyelesaikan dan menyerahkan petikan putusan yang dimaksud kepada Panitera Muda Pidana pada hari itu juga atau paling lama hari kerja berikutnya m. Panitera Muda Pidana harus menyampaikan petikan putusan kepada Penuntut Umum dan kepada Rutan serta Terdakwa atau Penasehat Hukumnya setelah petikan putusan tersebut diterima dari Panitera Pengganti, paling lama : 1 hari kerja, dengan surat pengantar dan tanda terima n. Majelis Hakim dan Panitera Pengganti wajib menyelesaikan Minutasi dan pemberkasan perkara setelah putusan (kecuali putusan sela yang bukan putusan akhir) diucapkan, paling lama : 14 hari kerja. Untuk putusan verstek perkara tilang diserahkan kepada kejaksaan beserta barang buktinya, pada hari itu juga atau paling lama hari kerja berikutnya 2. Prses Banding Pernyataan Banding dapat diajukan setelah putusan diucapkan atau setelah putusan diberitahukan kepada Terdakwa yang tidak hadir, paling lama : 7 hari kerja Lapran Banding kepada Pengadilan Tinggi harus disampaikan pada hari itu juga saat permintaan banding diajukan atau paling lama pada hari kerja berikutnya Pemberitahuan Pernyataan Banding kepada terbanding paling lama : 2 hari kerja setelah pernyataan banding diterima Minutasi perkara banding harus sudah diserahkan kepada Panitera Muda Pidana dalam waktu : 7 hari kerja setelah permhnan banding diajukan Tenggang waktu Inzage : 7 hari kerja Pengiriman Berkas Perkara ke pengadilan Tinggi, sejak pernyataan banding diterima (tanpa harus menunggu Memri Banding), paling lama : 14 hari kerja Jika permhnan banding tersebut dicabut leh pemhn sebelum diputus leh Pengadilan Tinggi, harus diberitahukan kepada Pengadilan Tinggi dan Terbanding pada hari ini juga atau paling lama pada hari kerja berikutnya Dalam setiap keputusan harus dilampirkan sft cpy masing masing putusan, apabila tidak disertai maka berkas dinyatakan tidak lengkap 3. Prses Kasasi

Pernyataan Kasasi dapat diajukan dalam tenggang waktu : 14 hari kerja Lapran Kasasi kepada Mahkamah Agung harus disampaikan saat permintaan kasasi diajukan paling lama pada hari kerja berikutnya Pemberitahuan Pernyataan Kasasi kepada Termhn Kasasi setelah pernyataan Kasasi diterima paling lama : 2 hari kerja Minutasi perkara Kasasi yang diputus bebas dan penyerahan salinan putusannya setelah permhnan kasasi diterima, harus selesai dalam waktu: 14 hari kerja Pemhn Kasasi wajib menyerahkan memri kasasinya setelah permhnan kasasi diajukan, paling lama : 14 hari kerja Kntra Memri Kasasi dapat diserahkan leh Termhn Kasasi setelah Termhn Kasasi menerima Memri Kasasi paling lama : 14 hari kerja Pengiriman Berkas Perkara ke Mahkamah Agung, sejak pernyataan kasasi diterima, paling lama : 30 hari kerja Dalam setiap keputusan harus dilampirkan sft cpy, apabila tidak disertai maka berkas dinyatakan tidak lengkap Dengan Berlakunya Surat Edaran Mahkamah Agung Nmr 1 Tahun 2014 Revisi atas SEMA N. 14 Tahun 2010 Tanggal 29 Januari 2014, terhitung sejak 1 Maret 2014, Dalam Dkumen Elektrnik dalam Upaya hukum Kasasi pada perkara pidana harus melengkapi beberapa hal sebagai berikut : 1. Relas Pemberitahuan Putusan Banding 2. Akta Permhnan Kasasi 3. Tanda Terima memeri Kasasi 4. Putusan Pengadilan Tinggkat Pertama 5. Pengadilan Tingkat Banding 6. Surat Dakwaan Jaksa 7. Memepri Kasasi 8. Kntra Memeri Kasasi 4. Prses Peninjauan Kembali Pengadilan Negeri menerima permhnan peninjauan kembali Kepaniteraan Pidana menyerahkan permhnan Peninjauan kembali kepada Ketua Pengadilan Negeri pada hari itu juga atau pada hari kerja berikutnya Penunjukkan Majelis Hakim dan Panitera Pengganti ditetapkan pada hari ini juga atau pada hari kerja berikutnya

Majelis Hakim memeriksa apakah permintaan Peninjauan Kembali memenuhi persyaratan dalam waktu paling lama : 14 hari kerja Panitera Pengganti menyerahkan Berita Acara pemeriksaan dan Berita Acara pendapat kepada Kepaniteraan Pidana : 2 hari setelah sidang terakhir Kepaniteraan Pidana dalam waktu 7 hari sejak berkas diserahkan lehn Panitera pengganti harus sudah mengirimkan berkas tersebut ke Mahkamah Agung Dengan Berlakunya Surat Edaran Mahkamah Agung Nmr 1 Tahun 2014 Revisi atas SEMA N. 14 Tahun 2010 Tanggal 29 Januari 2014, terhitung sejak 1 Maret 2014, Dalam Dkumen Elektrnik dalam Upaya hukum Peninjauan Kembali pada perkara pidana harus melengkapi beberapa hal sebagai berikut : 1. Akta Permhnan Peninjauan Kembali 2. Tanda Terima memeri Kasasi 3. Putusan Tinggkat Kasasi 4. Putusan Pengadilan Tinggkat Pertama 5. Putusan Pengadilan Tingkat Banding 6. Kntra Memri Peninjauan Kembali 7. Berita Acara Pendapat hakim 5. Prses Grasi Permhnan Grasi diajukan leh terdakwa atau keluarga terdakwa, dicatat dalam register, paling lama : 1 hari kerja Pemberkasan Grasi dengan pembuatan berita acara asli paling lama 2 hari dan dikirim ke Mahkamah Agung RI pada hari itu juga atau hari kerja berikutnya 6. Delegasi Permintaan bantuan pemberitahuan ke Pengadilan Negeri / delegasi, diselesaikan : 1 hari kerja Penyelesaian permintaan bantuan tersebut harus sudah dijalankan, setelah permintaan bantuan tersebut diterima, paling lama : 3 hari kerja Pengiriman kembali relas kepada Pengadilan Negeri Pemhn Bantuan, diselesaikan : 2 hari kerja Wakil Panitera melakukan pengawasan terhadap kinerja Jurusita apakah sudah benarbenar melaksanakan tugasnya tepat waktu dan diharuskan kepada Jurusita apabila

telah melaksanakan tugasnya melaprkan kepada Wakil Panitera dengan memperlihatkan relaas-relaas / hasil pekerjaannya Setiap Pengadilan Negeri membentuk Tim Delegasi untuk melaksanakan delegasi dari Pengadilan Negeri pemhn 7. Lapran Perkara Pidana (Untuk Diserahkan Kepada Kepaniteraan Hukum) Panitera Muda Pidana menyerahkan lapran bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat pada tanggal 3 setiap bulannya Panitera Muda Pidana menyerahkan lapran 4 bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat tanggal 3 setiap 4 bulan Panitera Muda Pidana menyerahkan lapran 6 bulanan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat tanggal 3 setiap 6 bulan Panitera Muda Pidana menyerahkan lapran Tahunan kepada Panitera Muda Hukum paling lambat tanggal 3 Januari Lapran pelaksanaan tugas Hakim Pengawas dan Pengamat (KIMWASMAT), paling lambat tanggal 3 setiap bulannya