II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian

bio.unsoed.ac.id MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Bahan Penelitian

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian. bio.unsoed.ac.id. Lengkap (RAL). Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 4 macam, yaitu:

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

MATERI DAN METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

PROSEDUR TETAP UJI KOMBINASI DENGAN AGEN KEMOTERAPI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Pengaruh Vitamin E (α-tocoferol) Terhadap Kerusakan,

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

LAMPIRAN Lampiran 1. Pembuatan Medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz,1993).

III. METODE PENELITIAN. Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan media PDA (Potato Dextrose Agar)

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III METODE PENELITIAN. primer sel otak fetus hamster ini merupakan penelitian eksperimental yang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penyakit Tanaman, Fakultas Pertanian,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Jurusan Biologi, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap proliferasi sel ginjal fetus hamster yang dikultur primer merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

POTENSI EKSTRAK MISELIUM Ganoderma sp. ISOLAT BANYUMAS 1 TERHADAP SEL KANKER PAYUDARA (MCF-7) PADA LAMA INKUBASI YANG BERBEDA

LAMPIRAN. Lampiran 1. Foto Lokasi Pengambilan Sampel Air Panas Pacet Mojokerto

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

PROSEDUR TETAP UJI PENGAMATAN PROLIFERASI SEL (DOUBLING TIME)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Botani, Fakultas Matematika dan Ilmu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE PENELITIAN. Nazir (1999: 74), penelitian eksperimental adalah penelitian yang dilakukan

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM. Dokumen nomor : CCRC Tanggal : Mengganti nomor : - Tanggal : -

BAB III METODE PENELITIAN. dan tingkat kerusakan dinding sel pada jamur Candida albicans merupakan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. asiatica L.) terhadap Pertumbuhan Sel Hepar Baby hamster yang Dipapar 7.12-

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Penyakit Tanaman Fakultas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

bio.unsoed.ac.id III. METODE PENELITIAN A. Materi, lokasi, dan waktu penelitian 1. Materi penelitian 1.1. Alat

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

BAB III METODE PERCOBAAN. Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan, yaitu perlakuan jenis

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.)

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Lokasi pengambilan sampel tanah diperakaran Cabai merah (Capsicum annum) di Desa Kebanggan, Sumbang, Banyumas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April-Juni 2014 di Laboratorium

BAHAN DAN METODE. Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat + 25

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata Linn) terhadap kultur primer sel

CANCER CHEMOPREVENTION RESEARCH CENTER FAKULTAS FARMASI UGM

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

III. BAHAN DAN METODE. Tanaman, serta Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang uji sitotoksisitas rebusan daun sirsak (Annona muricata L)

No Nama Alat Merk/Tipe Kegunaan Tempat 1. Beaker glass Pyrex Tempat membuat media PDA

II. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai September 2016.

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan dan Kebun

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. konsentrasi limbah cair tapioka (10%, 20%, 30%, 40%, 50% dan 0% atau kontrol)

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan campuran bakteri (Pseudomonas aeruginosa dan Pseudomonas

PROSEDUR TETAP PENGAMATAN APOPTOSIS DENGAN METODE DOUBLE STAINING

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah eksperimental laboratorik. Penanaman sel ke 96-wells plate. Uji Viabilitas Sel

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu . Bahan dan Alat Metode Penelitian Survei Buah Pepaya Sakit

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

bio.unsoed.ac.id III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1. Materi

BAB III METODE PENELITIAN. Chlorella sp. tiap perlakuan. Data di analisa menggunakan statistik One Way

Sampel air panas. Pengenceran 10-1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAHAN DAN METODE. Kasa Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Tanaman Industri dan Penyegar

BAB III METODE PENELITIAN. Februari sampai Juli 2012 di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai Desember 2011

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

Transkripsi:

9 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian 1.1.1. Alat Alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cawan petri, tabung reaksi, autoklaf Hirayama, pinset, shaker, gelas ukur, hot plate, jarum ose,object glass, cover glass, labu erlenmeyer, pembakar bunsen, skalpel, tabung eppendorf, cawan petri, plate well 96 steril, plate well 24 steril, tissue culture flask, blue tip, yellow tip, white tip, ph universal, kertas label, alumunium foil, plastik wrapping, tissue, pipet tetes, kertas saring Whatman,Laminar Air Flow (LAF), pembakar spirtus, haemocytometer dan hand counter, inkubator CO2, sentrifuge dan ELISA reader (BioRad-Mikroplate Reader Benchmark). 1.1.2. Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah kultur murni Ganoderma sp. isolat Banyumas 1, medium Potato Dextrose Aga (PDA), medium Potato Dextrose Yeast Broth (PDYB), streptomisin, aquades, spirtus, medium kultur Dulbecco s Modification of Eagle s Medium (DMEM), 3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl) -2. 5 diphenyl tetrazoliumbromide (reagen MTT), alkohol 70%, pelarut (n-heksan), Cell MCF-7, doksorubisin, DMSO, reagen stopper, FBS 20%, Phosphat Buffer Saline (PBS), trypsin 0,25%, dan SDS 10% dalam HCl 0,01 N. 1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikologi dan Fitopatologi Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto dan Laboratorium

10 Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Waktu penelitian adalah bulan Juni- September 2013. 2. Metode Penelitian 2.1. Metode Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental. Perlakuan yang dicobakan adalah lama inkubasi miselium 14 dan 28 hari pada medium PDYB. Miselium disaring, dikeringkan kemudian di ekstrak menggunakan pelarut n-heksan. Ekstrak diuji sitotoksik terhadap sel kanker payudara (MCF-7) dengan menggunakan merode MTT dengan pemberian konsentrasi yang berbeda ( 31,25; 62,5; 125; 250; 500; 1000; 2000 µg/ml) masing-masing diulang sebanyak 3 kali (triplo). Hasil sel uji dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linear. Variabel yang diamati adalah variabel bebas berupa lama inkubasi dan kosentrasi ekstrak, sedangkan variabel tergantung berupa jumlah sel hidup. Parameter yang diamati yaitu persentase viabilitas sel MCF-7 dan nilai IC50, sedangkan parameter pendukung yang diamati adalah bobot basah miselium, bobot kering miselium, bobot ekstrak. 2.2. Cara Kerja 2.2.1. Pembuatan medium Potato Dextrose Agar (PDA) (Fardiaz, 1993). Kentang dipotong kecil-kecil sebanyak 200 g dan direbus di dalam 500 ml akuades dalam beaker glass hingga kentang lunak. Ekstrak kentang disaring dan dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 1000 ml, ditambahkan 15 g agar selanjutnya ditambahkan larutan agar dan 20 g dekstrosa kemudian dihomogenkan menggunakan hot plate. Medium tersebut dimasukkan ke dalam beberapa tabung

11 erlenmeyer 250 ml dengan volume medium 100 ml dan disterilisasi menggunakan autoklaf. 2.2.2. Karakterisasi makromorfologi dan mikromorfologi Ganoderma sp isolat Banyumas 1. Biakan Ganoderma sp isolat Banyumas 1 pada cawan petri dilihat warna koloni dan warna sebalik koloni. Miselium sebanyak 1 ose diletakkan pada object glass, kemudian tutup dengan cover glass, diamati bentuk hifanya dengan menggunakan mikroskop perbesaran 10x40. 2.2.3. Penyediaan inokulum Ganoderma sp isolat Banyumas 1 Miselium Ganoderma sp isolat Banyumas 1 diambil menggunakan ose sebanyak satu ose yang kemudian ditanam pada cawan petri yang berisi medium PDA. Diinkubasi selama 14 hari pada suhu ruang. 2.2.4. Pembuatan medium Potato Dextrose Yeast Broth (PDYB) (Stamets, 2000) Sebanyak 200 g kentang yang diambil ekstraknya ditambahkan 20 g dextrose dan 20 g yeast. Ekstrak dipanaskan hingga homogen, kemudian dituang ke dalam labu erlenmeyer berukuran 250 ml dengan volume 100 ml disterilisasi di dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 0 C dengan tekanan 2 atm. 2.2.5. Perbanyakan miselium pada medium PDYB (Stamets, 2000). Potongan koloni isolat Ganoderma sp. isolat Banyumas 1 diinokulasikan ke dalam medium PDYB, sebanyak 4 potong dengan diameter 5 mm. Kemudian medium yang telah diinokulasi tersebut diinkubasi pada suhu ruang selama 14 dan 28 hari dan homogenkan menggunakan shakker dengan kecepatan 80 rpm. Setelah itu miselium yang diperoleh siap dipanen untuk diambil ekstraknya.

12 2.2.6. Pembuatan ekstrak miselium Ganoderma sp. Isolat Banyumas 1 (Chasanah et al., 2010) Kultur miselium Ganoderma sp. isolat Banyumas 1 yang sudah berumur 14 dan 28 hari dipanen, kemudian miselium tersebut disaring menggunakan kertas saring Whatman no.41, dan untuk mempercepat penyaringan digunakan pompa vakum. Miselium yang telah tersaring kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 60 C sampai diperoleh bobot yang konstan, kemudian ditimbang. Miselium tersebut diekstraksi menggunakan metode maserasi. Caranya adalah ekstrak kering dituangkan ke dalam labu erlenmeyer ukuran 250 ml, kemudian ditambahkan pelarut n-heksan dengan perbandingan 1:9 setelah itu diinkubasi selama 24 jam, dilakukan sebanyak 2 kali ulangan. 2.2.7. Pembuatan seri konsentrasi ekstrak miselium Ganoderma sp isolat Banyumas 1 (CCRC, 2009) Ekstrak miselium Ganoderma sp. isolat Banyumas 1 yang kental ditimbang sebanyak 10 mg, lalu dilarutkan dalam larutan DMSO sebanyak 100 µl kemudian dihomogenkan. Kemudian disaring dengan filter 0,2 µm, dimasukkan dalam conical steril, ditutup dengan parafilm, dan disimpan dalam lemari es,. kemudian dibuat seri kadar ekstrak (31,25; 62,5; 125; 250; 500; 1000; 2000 µg/ml) dari larutan stok dalam medium DMEM 1640. Pembuatan seri kosentrasi larutan uji dilakukan di dalam Laminar Air Flaw. 2.2.8. Uji sitotoksik dengan menggunakan metode MTT (Dai, 2003) Dibuat kontrol sel pada medium kultur yang mengandung 1x 10 4 sel/100 µl. Sebanyak 100 µl suspensi yang berisi sel kanker MCF-7 dimasukkan ke dalam masing-masing sumuran mikroplate 96 well dengan konsentrasi ekstrak (31,25; 62,5; 125; 250; 500; 1000; 2000 µg/ml) dengan masing- masing 3 ulangan dengan kontrol sel dan kontrol medium. Mikroplate diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 0 C, 5%

13 CO2. Medium kultur dibuang dan dicuci dengan menggunakan PBS. Ditambahkan 110 µl larutan MTT ke dalam setiap well plate dan mikroplate diinkubasikan pada suhu 37 0 C, 5% CO2 selama 4 jam. Setelah diinkubasi selama 4 jam ditambahkan 100 µ reagen stopper SDS 10% ke dalam setiap well plate dan diinkubasi selama 24 jam. Kemudian absorbansi dibaca dengan menggunakan ELISA reader pada = 595 nm. Analisis hasil absorbansi digunakan untuk menghitung viabilitas sel. 2.2.9. Pengamatan apoptosis dengan pengecatan DNA Sel MCF-7 ditanam pada Cover slip yang dituangkan dalam plate 24 sampai 50% konfluen. Medium dibuang dan sel diberi perlakuan ekstrak pada nilai IC50 dan kontrol sel, kemudian diinkubasi selama 24 jam dalam inkubator CO2. Pada akhir inkubasi, media kultur diambil, dicuci dengan PBS. Kemudian cover slip diangkat dari sumuran dan diletakkan di atas object gllas lalu ditetesi dengan akridin oranye/etidium bromida, sel segara diamati. Pengamatan morfologi sel dilakukan dengan mikroskop fluoresens (Zeiss MC 80).Sel hidup berflouresensi hijau dan sel yang mati berfluoresensi oranye. 3. Metode Analisis Data yang diperoleh berupa hasil absorbansi. Data ini digunakan untuk menghitung persentase penghambatan pertumbuhan sel MCF-7. Perhitungan dilakukan dengan rumus viabilitas sel ( Basmal dkk. 2009) viabilitas sel (%) : Keterangan : A = Absorbansi kontrol sel B= Absorbansi sampel C= Absorbansi kontrol sampel (A D) (B C) (A D) X100 % D= Absorbansi kontrol media Kontrol sel = 100 ml sel + 100 ml media Kontrol media = 100 ml media Kontrol sampel = 100 ml sampel + 100 ml media Perlakuan sampel = 100 ml sampel + 100 ml sel

14 Hasil yang diperoleh kemudian dilanjutkan ke analisis statistik dengan analisis regresi. Nilai regresi (50 % sel hidup) dimasukkan ke dalam rumus sehingga diperoleh harga IC50.