Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia Tahun. Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan.

dokumen-dokumen yang mirip
TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

PEMERIKSAAN KESEGARAN JASMANI ANAK USIA SEKOLAH LANJUTAN. Oleh: Cerika Rismayanthi, M.Or NIP

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA (TKJI)

Petunjuk Pelaksanaan Tes Kesegaran Jasmani Indonesia. 1) lintasan lurus, datar, tidak licin, berjarak 30 meter, dan mempunyai

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 8. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk Umur tahun TES KESEGARAN JASMANI INDONESIA UNTUK UMUR TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN


Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta

II. TINJAUAN PUSTAKA. (Casady, Mabes, dan Alley :1971) yang dikutip oleh Sudarno,SP (1992:9)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Lampiran 1. Data Siswi Peserta Ekstrakurikuler Sepakbola Putri SMP Negeri 2 Pengasih Tahun 2012

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jl.Sekolah pembangunan NO. 7A Medan Sunggal

59

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sadoso Sumodisardjono (1989;9), Pada hakekatnya kebugaran jasmani lebih menggambarkan kualitas

DOKUMEN INSTRUMEN PENILAIAN UJIAN KETERAMPILAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. pemecahan masalah dengan teknik dan cara tertentu sehingga diperoleh data yang

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang akan digunakan dalam proses penelitiannya, sebab metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. serangkaian hipotesis dengan menggunakan teknik dan alat-alat tertentu

LAMPIRAN 7. Prosedur Pelaksanaan Tes. Prosedur tes : pernafasan atau dapat pula untuk mengukur VO2 Max. kebutuhan

METODOLOGI PENELITIAN. digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. ayunan. Terdapat berbagai macam lari, misalnya: sprint (lari cepat), lari

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Data Penelitian

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI

Lampiran 1. Surat Ijin Dari Fakultas

TINGKAT KESEGARAN JASMANI MURID SD INPRES MALENGKERI SETINGKAT KOTA MAKASSAR PADA KELOMPOK USIA TAHUN. Muhammad Adnan Hudain

TINJAUAN TENTANG KONDISI FISIK PESILAT PADA PERGURUAN HIMPUNAN SENI SILAT SELURUH INDONESIA (HIMSSI) DI KECAMATAN BENAI

UPAYA MENINGKATKAN KEBUGARAN JASMANI DENGAN SENAM IRAMA PADA SISWA KELAS I SD PELANGI BANGSA GROGOL S K R I P S I

BAB III METODE PENELITIAN. mengukur seberapa besar hubungan dan tingkat singinifikan antara power otot

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2010:3). Metode

PROSEDUR PELAKSANAAN TES KONDISI FISIK DAN KETERAMPILAN BERMAIN SEPAKBOLA. Tujuan : Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan aerobic seseorang

A. Daya Tahan dan Kekuatan Otot

METODOLOGI PENELITIAN. metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Hal ini sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. jasmani metode interval training dengan tugas latihan lompat segi-6, lompat segi-4

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. tentunya disesuaikan dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dapat memperoleh data yang akhirnya akan mengungkap permasalahan yang

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

Latihan Kekuatan Otot Tubuh Bagian Atas

II. TINJAUAN PUSTAKA. yang diteliti yang dijadikan sebagai alat untuk menganalisis hasil peneitian.

untuk mengetahui hubungan antara kelincahan dan kekuatan power tahun. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai


Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani di sekolah merupakan suatu bentuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu keadaan secara objektif (Notoatmojo, 2002:138). Sedangkan

SURVEY TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA YANG BERANGKAT PULANG SEKOLAH JALAN KAKI DAN NAIK SEPEDA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. dan teknik penelitian membicarakan alat-alat yang digunakan dalam mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KESEGARAN JASMANI DENGAN HASIL BELAJAR PENJAS PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP NEGERI 3 BANDAR SEIKIJANG

BAB III METODE PENELITIAN. Jasmani Melalui Bermain sirkuit 8 Pos Siswa kelas IV dan V SD Negeri

Lampiran 1. Surat ijin penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PETUNJUK PELAKSANAAN PENGUKURAN TB DAN BB YANG BERSUMBER DARI DEPKES RI : Untuk memperoleh data tinggi badan siswa.

Latihan Kuatkan Otot Seluruh Badan

bab 1 gerak dasar kata kunci berjalan memutar melempar berlari mengayun menangkap melompat menekuk menendang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan dari penelitian itu. Macam-macam penelitian dikemukakan oleh

Survei Tingkat Kebugaran Jasmani Pemain Bolavoli Putra U-16 Nanggala Surabaya

BAB III METODE PENELITIAN

terdiri dari Langkah Berirama terdiri dari Latihan Gerak Berirama Senam Kesegaran Jasmani

PETUNJUK PELAKSANAAN TES PEMANDUAN BAKAT

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. 2002: 108). Sedangkan menurut (Sudjana, 1996: 6) populasi adalah totalitas

Jurnal Kesehatan Olahraga Vol.03 Nomor 03 Edisi Oktober Tahun 2015 halaman 36-45

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS IV, V DAN VI SD NEGERI DELEGAN 2 KECAMATAN PRAMBANAN KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA

LARI JARAK PENDEK (SPRINT)

1. Stretching Pantat. LATIHAN OTOT PANTAT DAN HAMSTRING (Paha belakang) By Ronny J. Kutadinata. Basic

dengan batas batas setiap jarak 10 meter 1) 1 orang tester merangkap pencatat waktu 2) Pengawas merangkap penghitung jarak lari sesuai kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 GERAK DASAR KATA KUNCI BERJALAN MEMUTAR MELEMPAR BERLARI MENGAYUN MENANGKAP MELOMPAT MENEKUK MENENDANG

BAB VIII RENANG. 150 Kelas X SMA/MA/SMK/MAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pelaksanaan pendidikan jasmani disekolah merupakan satu bentuk pembinaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan desain penelitian yang

SURVEI TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA KELAS II DAN III SD NEGERI GODEAN 2 KECAMATAN GODEAN KABUPATEN SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI

Tolak Peluru. Presented By Suci Munasharah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Secara operasional, penelitian ini bertujuan untuk menguji perbedaan

Melatih Kebugaran. Kecepatan gerak Loncat katak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN Hukum Dan HAM. Kesamaptaan. CPNS. Pedoman.

Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi Volume 1 : Hal , Januari 2017

: LANTAI PERINGKAT 1

KONTRIBUSI TINGKAT KESEGARAN JASMANI TERHADAP KEMAMPUAN SENAM NUSANTARA PADA SISWA SD INPRES CILALANG MAKASSAR. Andi Atssam Mappanyukki


BAB III METODE PENELITIAN

Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI)

III. METODE PENELITIAN. variabel satu dengan variabel yang lain. Sedangkan menurut Soekidjo

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian membutuhkan suatu metode yang sesuai untuk

Transkripsi:

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan TKJI untuk Anak Usia 13-15 Tahun 1. Lari 50 meter a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan. b. Alat dan fasilitas 1) Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin, berjarak 50 meter, dan masih mempunyai lintasan lanjuan. 2) Bendera start 3) Peluit 4) Tiang pancang 5) Stopwatch 6) Serbuk kapur 7) Formulir 8) Alat tulis c. Petugas tes 1) Juru keberangkatan 2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil. d. Pelaksanaan 1) Sikap permulaan Peserta berdiri di belakang garis start 2) Gerakan a) Pada aba-aba siap peserta mengambil sikap start berdiri untuk lari (lihat gambar 1) 53

b) Pada aba-aba ya peserta lari secepat mungkin menuju garis finish, menempuh jarak 50 meter. 3) Lari masih bisa diulang apabila : a) Pelari mencuri start; b) Pelari tidak melawati garis finish; c) Pelari terganggu pelari yang lain; 4) Pengukuran waktu Pengukuran waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari melintasi garis finish. e. Pencatat hasil Gambar 1 Posisi start lari 50 meter. 1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 50 meter dalam satuan waktu detik. 2) Waktu dicatat satu angka dibelakang koma. 54

2. Tes gantung angakat tubuh untuk putra, tes gantung siku tekuk untuk putri. a. Tes gantung angkat tubuh 60 detik, untuk putra : 1) Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahan otot lengan dan bahu. 2) Alat dan fasilitas a) Lantai rata dan bersih b) Palang tunggal tang dapat diatur tinggi rendahnya sasuai dengan peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran 3/4 inci (lihat gambar 2) c) Stopwatch; Gambar 2 Palang tunggal d) Sebuk kapur atau magnesium karbonat; e) Alat tulis; 55

3) Petugas tes a) Pengamat waktu b) Penghitung gerakan merngkap pencatat hasil 4) Pelaksanaan a) Sikap permulaan Peserta berdiri di bawah palang tunggal. Kedua tangan berpegangan pada palang selebar bahu. Pegangan telapak tangan menghadap ke arah letak kepala (lihat gambar 3). Gambar 3 sikap permulaan gantung angkat tubuh b) Gerakan 1) Mengangkat tubuh dengan membengkokkan kedua lengan, sihingga dagu menyentuh atau berada di atas palang tunggal (lihat gambar 4 kemudian kembali ke sikap permulaan. Gerakan dihitung satu kali. 2) Selama melakukan gerakan, mualai dari kepala sampai ujung kaki tetap merupakan satu garis lurus. 56

3) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang, tanpa istirahat, sebanyak mungkin selama 60 detik. c) Angkatan dianggap gagal dan tidak dihitung apabila : 1) Pada waktu mengangkat badan, peseta melakukan gerkan mengayun ; 2) Pada waktu mengangkat badan posisi dagu lenih rendah dari palang tunggal dan ; 3) Pada waktu kembali ke sikap permulaan kedua lengan tidak lurus. Gambar 4 Sikap dagu menyentuh atau melewati palang tunggal 5) Pencatatan Hasil a) Yang dihitung adalah angkatan yang dilakukan dengan sempurna b) Yang dicatat adalah jumlah (frekuensi) angkatan yang dapat dilakukan dengan sikap sempurna tanpa istirahat selama 60 detik c) Peserta yang tidak mampu melakukan tes angkat tubuh ini walaupun telah berusaha, diberi nilai 0 (nol). 57

b. Tes gantung siku tekuk untuk putri 1) Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur kekuatan dan ketahan otot lengan dan bahu. 2) Alat dan fasilitas a) Lantai rata dan bersih b) Palang tunggal tang dapat diatur tinggi rendahnya sasuai dengan peserta. Pipa pegangan terbuat dari besi ukuran3/4 inci (lihat gambar 2) c) Stopwatch; d) Sebuk kapur atau magnesium karbonat; e) Alat tulis; 3) Petugas tes a) Pengamat waktu b) Penghitung gerakan merangkap pencatat hasil 4) Pelaksanaan Palang tunggal dipasang dengan ketinggian sedikit di atas kepala peserta a) Sikap permulaan Peserta berdiri di bawah palang tunggal, kedua tangan berpegangan pada palang tunggal selebar bahu. Pegangan telapak tanag menghadap ke arah kepala (lihat gambar 5). 58

b) Gerakan Gambar 5 Sikap permulaan gantung siku tekuk. Dengan bantuan tolakan kedua kaki, peserta meloncat ke atas sampai dengan mencapai sikap tergantung siku tekuk, dagu berada di atas palang tunggal (lihat gambar 6) sikap tersebut dipertahankan selama mungkin. 5) Pencatatan Hasil Gambar 6 Sikap gantung siku tekuk Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh peserta untuk mempertahankan sikap tesebut di atas, dalam satu satuan waktu detik. Catatan : Peserta yang tidak dapat untuk melakukan sikap di atas dinyatakan gagal, diberi nilai 0 (nol) 59

3. Baring duduk 60 detik 1) Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengkur kekuatan dan ketahanan otot perut. 2) Alat dan fasilitas a) Lantai/lapangan rumput yang rat dan bersih. b) Stopwatch c) Alat tulis d) Alas/tikar/matras jika diperlukan 3) Petugas tes a) Sikap permulaan 1) Berbaring telentang di lantai atau rumput kedua lutut ditekuk dengan sudut 90, kedua tangan kiri diletakkan disamping telinga (lihat gambar 7) 2) Petugas/peserta lain memegang atau menekan kedua pergelangan kaki, agar kaki tidak terangkat. Gambar 7 Sikap permulaan baring duduk 60

b) Gerakan 1) Gerakan aba-aba ya peserta bergerak mengambil sikap duduk (lihat gambar 8), sampai kedua sikunya menyentuh kedua paha, kemudian kembali ke sikap permulaan (lihat gambar 9) Gambar 8 Gerakan baring menuju sikap duduk Gambar 9 Sikap duduk dengan kedua siku menyentuh paha 2) Gerakan ini dilakukan berulang-ulang dengan cepat tanpa istirahat, selama 60 detik. Catatan : a. Gerakan tidak dihitung jika tangan tidak disamping telinga. b. Kedua siku tidak sampai menyentuh paha. c. Mempergunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh. 61

4) Pencatatan Hasil a) Hasil dihitung dan dicatat adalah jumlah gerakan baring duduk yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik. b) Peserta yang tidak mampu melakukan tes baring duduk ini diberi nilai 0 (nol) 4. Loncat tegak a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur tenaga eksplosif b. Alat dan fasilitas 1) papan berskala centimeter, warna gelap berukuran 30 x 150 cm, dipasang pada dinding yang rata atau tiang. Jarak antara lantai dengan angka 0 (nol) pada skala yaitu 150 cm (lihat gambar 10) 2) serbuk kapur 3) alat penghapus papan tulis 4) alat tulis c. petugas tes pengamat dan pencatat hasil Gambar 10 Papan loncat tegak 62

d. Pelaksanaan 1) Sikap permulaan a) terlebih dahulu ujung jari tangan peserta diolesi dengan serbuk kapur atau magnesium karbonat. b) Peserta berdiri tegak dekat dengan dinding, kaki rapat, papan skala berada disamping kiri atau kanan kemudian tangan yang dekat dinding diangkat lurus keatas telapak tangan ditempelkan pada papan berkala, sehingga bekas raihan jarinya.(lihat gambar 11) Gambar 11 Sikap menentukan raihan tegak 2) Gerakan a) Peserta mengambil awalan dengan sikap menekukan lutut dan kedua lengan diayun kebelakang (lihat gambar 12) b) Kemudian peserta meloncat setinggi mungkin sambil menepuk papan dengan tanagn yang terdekat sehinga menimbulkan bekas. (lihat gambar 13) 63

Gambar 12 Sikap awalan loncat tegak Gambar 13 Gerakan meloncat tegak c) Lakukan tes ini sebanyak 3 kali tanpa istirahat atau diselingi oleh peserta lain. e. Pencatatan hasil 1) Selisih raihan loncatan dikurangi raihan tegak 2) Ketiga selisih raihan dicatat 3) Ambil nilai tertinggi. 64

5. Lari 1000 meter untuk putra, dan 800 meter untuk putri. a. Tujuan Tes ini bertujuan untuk mengukur daya tahan jantung peredaran darah dan pernafasan. b. Alat dan fasilitas 1) Lintasan lari 100 meter untuk putra dan 800 meter untuk putri; 2) Stopwatch 3) Bendera start 4) Peluit 5) Alat tulis dan Tinang pancang c. Petugas tes 1) Petugas keberangkatan. 2) Pengukur waktu. 3) Pencatat hasil. 4) Pembantu umum. d. Pelaksanaan 1) Sikap permulaan Peserta berdiri di belakang garis start 2) Gerakan a) Pada aba-aba SIAP peserta mengambil sikap start berdiri untuk lari (lihat gambar 14) b) Pada aba-aba YA peserta lari menuju garis finish menempuh jarak 1000 meter. 65

Catatan : Gambar 14 Posisi start lari 1000 dan 800 meter 1. Lari diulang bilamana ada pelari mencuri start 2. Lari diulang bilamana pelari tidak melewati garis finish. e. Pencatatan Hasil 1) Pengambilan waktu dilakukan dari saat bendera diangkat sampai pelari tepat melintasi garis finish (lihat gambar 15) 2) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak 1000 meter dan 800 meter. Waktu dicatat dalam satuan menit dan detik. Contoh penulisan : Seorang pelari dengan hasil waktu 3 menit 12 detik di tulis 3 12. Gambar 15 Stopwatch dimatikan saat pelari melintasi garis finish. 66