Teknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit

dokumen-dokumen yang mirip
Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

BUDIDAYA TANAMAN LADA RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS TEKNOLOGI Bio~FOB Wednesday, 12 December :41 - Last Updated Thursday, 13 December :11

Budidaya Tanaman Tembakau Dengan Teknologi Bio~FOB

Teknik Budidaya Bawang Merah Ramah Lingkungan Input Rendah Berbasis Teknologi Mikrobia PGPR

Teknis Budidaya Tanaman Kakao Ramah Lingkungan Dengan Teknologi Bio~FOB

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kecamatan Bangsri Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah. Ketinggian tempat

Teknik Budidaya Tanaman Pepaya Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Bio~FOB

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca gedung Hortikultura Universitas Lampung

Kegiatan di Persemaian Secara Lengkap

TEKNIK PERBANYAKAN VEGETATIF JENIS TANAMAN Acacia mangium. Vegetative PropagationTechniques of Acacia mangium

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

BUDIDAYA TANAMAN PADI SECARA ORGANIK BERBASIS TEKNOLOGI Bio~FOB Monday, 26 September :56 - Last Updated Wednesday, 20 February :19

III. FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH DALAM PERBANYAKAN VEGETATIF. Oleh : Danu dan Agus Astho Pramono

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Sederhana Dusun IX, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan,

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Teknik Perbanyakan Jambu Air Citra Melalui Stek Cabang

TEKNOLOGI SAMBUNG PUCUK PADA DUKU KUMPEH

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Mei 2016

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

UPAYA PEMULIHAN TANAH UNTUK MENINGKATKAN KETERSEDIAAN BAHAN TANAM NILAM DI KABUPATEN MALANG. Eko Purdyaningsih, SP PBT Ahli Muda

Created By Pesan bibit cabe kopay. Hub SEKILAS TENTANG CARA BERTANAM CABE KOPAY

Pemeliharaan Ideal Pemeliharaan ideal yaitu upaya untuk mempertahankan tujuan dan fungsi taman rumah agar sesuai dengan tujuan dan fungsinya semula.

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Lapangan Terpadu Kampus Gedung Meneng Fakultas

Teknologi BioFOB-HES (High Energy Soil)

Oleh : Iskandar Z. Siregar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada April sampai dengan Juni 2012 di Perum Polda 2

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

PERBANYAKAN BAHAN TANAM LADA DENGAN CARA STEK

BUDIDAYA BELIMBING MANIS ( Averhoa carambola L. )

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Laboratorium Terpadu dan Laboratorium

BUDIDAYA SUKUN 1. Benih

PANDUAN PRAKTIKUM BUDIDAYA TANAMAN INDUSTRI. Disusun oleh : Ir. Sarjiyah, M.S. Ir. Titiek Widyastuti, M.S.

STUDI AWAL PERBANYAKAN VEGETATIF NYAWAI (Ficus variegata) DENGAN METODE STEK

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

PERSIAPAN BAHAN TANAM TEH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh konsentrasi dan lama perendaman IAA (Indole Acetic

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

III. BAHAN DAN METODE. Laboratorium Produksi Perkebunan Fakultas Pertanian Universitas Lampung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Caulifloris. Adapun sistimatika tanaman kakao menurut (Hadi, 2004) sebagai

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di Lapangan Terpadu Fakultas Pertanian, Universitas

(STEK-SAMBUNG) SAMBUNG)

1. Benuang Bini (Octomeles Sumatrana Miq) Oleh: Agus Astho Pramono dan Nurmawati Siregar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 sampai dengan Januari

PENGELOLAAN KEBUN PANGKAS HIBRID ACACIA (A. mangium x A. auriculiformis) Sri Sunarti Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan laboratoriun lapangan terpadu

TEKNIK BUDIDAYA GAHARU SERTA PERAN NYATA PENYULUH KEHUTANAN DALAM BUDIDAYA GAHARU

Metode Penelitian. commit to user 100% 13,33% 50% 26,67% 30% 46,67% 25% 60,00% 15% 66,67% 10% 73,33% 4% 80,00% 2% 86,67%

III. BAHAN DAN METODE. Universitas Lampung. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

Budidaya Tanaman Obat. Elvira Syamsir

3. METODE DAN PELAKSANAAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di ladang yang berada di RT 09 Dusun Gasek,

III. METODOLOGI Waktu dan Tempat Penelitian

PRODUCT KNOWLEDGE PEPAYA CALINA IPB 9

I. TATA CARA PENELITIAN. Muhammadiyah Yogyakarta di Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten

BAB III METODOLOGI PENELITAN. Medan Area jalan Kolam No1 Medan, Sumatera Utara, dengan ketinggian 20 m

TEKNIK AKLIMATISASI TANAMAN HASIL KULTUR JARINGAN Acclimatization Technique for Tissue Culture Plants I. PENDAHULUAN

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. diameter 12 cm dan panjang 28 cm, dan bahan-bahan lain yang mendukung

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari 2014 sampai dengan bulan Januari 2015.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di kebun Kota Sepang Jaya, Kecamatan Labuhan Ratu,

III. BAHAN DAN METODE

TEKNIK PEMBUATAN BIBIT JABON PUTIH (Anthocepalus cadamba) SEBAGAI MATERI PEMBANGUNAN KEBUN BENIH SEMAI UJI KETURUNAN GENERASI PERTAMA (F-1)

III. METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai dengan Juli 2016

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Lahan Percobaan Lapang Terpadu dan Laboratorium

1. PENDAHULUAN BUDIDAYA KAYU PUTIH KATA PENGANTAR

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN

III. METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan Percut

III. BAHAN DAN METODE. Rajabasa dari bulan Januari 2011 sampai dengan Juni Permata yang diproduksi PT East West Seed Indonesia, gula aren, dedak

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian

Pembuatan Pembibitan Tanaman

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November Februari 2017, di

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L)

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

METODE Lokasi dan Waktu Materi Alat dan Bahan Rancangan percobaan Perlakuan Model

Transkripsi:

Teknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit 1 / 5

Tanaman Acacia spp. termasuk tanaman yang peka terhadap serangan hama dan penyakit terutama yang disebabkan oleh jenis jamur dan bakteri. Pembangunan hutan tanaman industri (HTI) monokultur dengan umur yang sama dan terdapat dalam areal yang sama dalam jangka waktu yang lama merupakan faktor yang menyebabkan munculnya berbagai macam penyakit berbahaya. Patogen penyakit dapat terbawa melalui bibit yang tidak dipersiapkan dengan baik sehingga dapat mengandung penyakit. Tanaman Acacia termasuk jenis leguminoseae yang sangat respon untuk bekerjasama saling menguntungkan dengan mikroba berguna seperti; Rhizobium, Azotobacter, Bacillus dan Trichoderma. Dengan demikian penggunaan pupuk hayati, pupuk organik dan biovaksin merupakan suatu keharusan untuk menghasilkan tanaman Acacia yang cepat tumbuh dan berkualitas. Untuk mencegah patogen terbawa oleh bibit perlu dilakukan seed treatment dengan Biovaksin, dan pestisida organik. TEKNIK PENYIAPAN BIBIT DENGAN BIJI Teknik Pembibitan Tanaman Acacia spp. dengan menggunakan biji secara garis besar dapat 2 / 5

dijelaskan sebagai berikut: 1. Pemilihan biji yang tua dan padat untuk dijadikan sebagai benih. 2. Biji disterilkan dengan mencelup ke dalam larutan fungisida nabati Mitol 20EC 3-5 ml/l atau alkohol 70%, kemudian ditiriskan. 3. Selanjutnya direndam ke dalam air mendidih selama 30 detik, kemudian ditiriskan. 4. Kemudian direndam dalam larutan Bio-fob EC selama 4 jam. 5. Penyiapan media dengan komposisi (1) kompos : pasir : tanah dengan perbandingan 1 : 1 : 1, (2) Biost : pasir : tanah dengan perbandingan 1 : 5 : 5 6. Sebarkan biji akasia dengan jarak cukup untuk mencabut bibit yang tumbuh untuk dipindahkan. 7. Setelah disebar ditutupi dengan media Organic FOB. 8. Setelah bibit siap ditanam maka segera dipindahkan kedalam polibag yang berisi kompos : tanah dengan perbandingan 1 : 1 atau Biost : tanah dengan perbandingan 1 : 10. 9. Untuk meningkatkan populasi mikroba berguna, maka dianjurkan untuk menyemprotkan media tersebut dengan Pupuk hayati Siori dengan dosis 10 ml/l air bersih. 10. Pengendalian hama penyakit dapat menggunakan pestisida organik yaitu Siori SPO dengan dosis 2-3 ml/l dan Mitol 20 EC dengan dosis 3 5 ml/liter. 11. Setelah bibit akasia berumur antara 3 5 bulan dan mencapai ketinggian antara 30 50 cm, maka bibit siap tanaman. TEKNIK PENYIAPAN BIBIT DENGAN STEK PUCUK. Pembibitan dengan teknik stek pucuk umumnya dilakukan dalam rangka produksi bibit secara massal untuk keperluan operasional penanaman. Dengan teknik ini dapat dihasilkan tanaman dalam jumlah besar. Bahan yang digunakan adalah bahan stek dari tunas/trubusan yang diperoleh dari kebun pangkas, sedangkan media stek yang digunakan adalah pasir sungai, zat pengatur tumbuh, 3 / 5

bak plastik/ember, label, fungisida, gunting stek/pisau cutter. Pembuatan stek pucuk dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: 1. Penyiapan media stek dalam polibag/kantong bibit/tabung bibit. 2. Media yang dipakai adalah: (1) seresah yang diambil dari lantai hutan tanaman Acacia dicampur dengan topsoil (perbandingan 70 : 30, disiram dengan pupuk hayati Siori), (2) Top Soil : Biost dengan perbandingan 10 : 1, dan (3) Sisa kulit Acacia dari pabrik pulp yang telah dikomposkan dengan BioTRIBA BT1. Bibit dipelihara selama 3 bulan, kemudian dilakukan sortasi (grading). 3. Pembuatan stek dengan cara memotong trubusan menjadi beberapa bagian. Satu stek terdiri atas 2 mata/nude. 4. Tunas dipilih yang belum membentuk jaringan gabus, kemudian stek direndam pada larutan fungisida nabati Mitol 20 EC 2-3 ml/lt. 5. Sebelum ditanam bagian pangkal stek direndam dalam larutan ZPT, lalu stek bagian bawah dioles dengan Biovaksin Bio~FOB WP, kemudian ditanam pada bak plastik yang telah diberi lubang tanam terlebih dahulu dan berisi media tanam. 6. Bedengan stek ditutup plastik sungkup untuk memelihara kelembaban udara tetap tinggi sekitar 90% dan perlu diberi naungan dengan intensitas cahaya 15% - 25 % untuk bedengan tanpa pengabutan dan intensitas cahaya 30% - 50% untuk bedengan dengan sistem pengabutan. 7. Pemeliharaan rutin meliputi penyiraman, penyemprotan fungisida dan pembersihan gulma dan setelah berakar stek lalu disapih ke media pertumbuhan agar bibit tumbuh baik sampai siap tanam. 8. Biasanya bibit sudah siap tanam pada umur 4 bulan. Faktor Yang Perlu Diperhatikan dalam kegiatan pembibitan dengan teknik stek pucuk adalah: - Semakin tinggi pemangkasan akan mempengaruhi tingkat keberhasilannya. - Umur trubusan yang baik untuk bahan stek pucuk jenis Acacia optimal sekitar 45-60 hari. Bertambahnya umur tunas mengurangi daya perakaran stek. Untuk memudahkan dalam menentukan masa panen tunas dapat dilihat dari panjang tunas yaitu apabila telah mencapai panjang 30 cm - 40 cm. - Tipe pertumbuhan tunas harus diperhatikan dengan memilih tunas yang memiliki pertumbuhan ke arah vertikal (ortotropik). Tunas yang bersifat plagiotropik sebaiknya tidak digunakan karena akan menghasilkan bibit yang tumbuhnya tidak normal (mendatar seperti 4 / 5

cabang). - Posisi trubusan pada tonggak akan mempengaruhi kemampuan berakar stek. Semakin tinggi posisi tunas pada tonggak maka kemampuan berakarnya semakin rendah. - Pengepakan bahan tanaman harus diperhatikan terutama apabila bahan stek diambil dari lokasi yang jauh dari tempat pembibitan. Sebaiknya penyetekan segera dilakukan setelah bahan stek tiba di tempat pembibitan. - Cara pengepakan stek yang bisa dilakukan dengan membungkus bahan stek dengan kertas koran basah. 5 / 5