STUDI PEMANFAATAN TUMBUHAN FAMILIA ZINGIBERACEAE YANG BERKHASIAT OBAT DI KECAMATAN LUHAK NAN DUO KABUPATEN PASAMAN BARAT Oleh Oki Fernando, Nursyahra, Rizki Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat E-mail : okifernando11@yahoo.com ABSTRACT Ethnobotany is the study of plants used by peoples with traditionally. In the life are five categories plant benefit, one of wich used as medicine. One of the groups of plants are used for medicinal is plants from family Zingiberaceae that contains many active compounds including flavonoids, saponins and essential oils. In Indonesia, the used of plants for treatment are still developing in the peoples, as in district of Luhak Nan Duo peoples in West Pasaman. This research has been conducted in March 2014. The method that as use is descriptive survey method using observation and interview techniques. The selection of the respondents using purposive sampling technique. The research meet 6 species of medicinal plant from family Zingiberaceae as Alpinia galangal, Costus speciosa, Curcuma domestica, Curcuma xanthoriza, Zingiber officinale and Zingiber purpureum. The medicinal plant can treat eleveen kinds of diseases. Five kind of diseases can be treat with a single drug and six kind of diseases can be treat with medicinal herbs. Key words : Ethnobotany, Medicinal plant, family Zingiberaceae PENDAHULUAN Etnobotani adalah ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan berbagai jenis tumbuhan secara tradisional oleh masyarakat yang primitif (Budiman, 2004). dalam kehidupan sehari-hari ada lima macam cara pemanfaatan tumbuhan : a) untuk bahan makanan, b) untuk bahan bangunan, c) untuk bahan obat-obatan, d) untuk pekakas rumah tangga, dan e) untuk upacara adat (Tamin dan Arbain, 1995 dalam Sundari, 2011). Nenek moyang Indonesia sejak dahulu telah menekuni pengobatan dengan pemanfaatan aneka tanaman yang ada di alam. Warisan berharga ini secara turun temurun diajarkan oleh generasi terdahulu ke generasi selanjutnya (Muslihah, 2007). Di Indonesia bukti pemanfaatan bahan alam sebagai obat oleh nenek moyang kita sejak berabad-abad yang lalu tercermin dalam naskah lama pada daun Lontar Husodo (Jawa), Usada (Bali), Lontarak Pabbura (Sulawesi Selatan), Dokumen Serat Primbon Jampi, Serat Racikan Boreh Wulang Dalem, Serta Relief Candi Borobudur yang menggambarkan orang meracik jamu dengan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan bakunya (Katno, 2008). Salah satu kelompok tumbuhan yang banyak digunakan untuk obat adalah tumbuhan dari familia
Zingiberaceae yang banyak mengandung senyawa aktif diantaranya flavonoid, saponin dan minyak atsiri (TPC, 2012). Suku minangkabau adalah salah satu suku yang terdapat di Provinsi Sumatera Barat, pengobatan dengan mengunakan ramuan dari tumbuhan telah dilakukan oleh suku minang sejak dahulunya. Penggunaan tumbuhan sebagai obat masih berkembang dikalangan masyarakat Minangkabau salah satunya di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Tumbuhan obat yang digunakan ada yang digunakan sebagai obat tunggal dan ada yang digunakan sebagai ramuan obat. Pengetahuan tentang penggunaan tumbuhan sebagai obat ada yang diperoleh dari dukun dan ada yang berasal dari masyarakat itu sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pemanfaatan tumbuhan familia Zingiberaceae yang berkhasiat obat METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 di Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei deskriptif dengan menggunakan teknik observasi dan wawancara. Penentuan responden pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan responden dengan pertimbangan tertentu, dalam hal ini orang yang dianggap paling tahu tentang tumbuhan obat. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Jenis-jenis tumbuhan dari Familia Zingiberaceae yang dimanfaatkan untuk obat Nama daerah/ Bagian Penyakit yang diobati Cara Pemakaian No Species Nama umum yang digunakan 1 Alpinia galanga Linn, Lingkueh/ Batuk * Willd. Lengkuas 2 Costus speciosa (Koeing) Sitawa/ Pacing Daun Demam * Smith. tawar 3 Curcuma domestica Val. Kunik/ Kunyit dan daun 4 Curcuma xanthoriza Roxb. Kunik Tamulawak/ Temulawak 5 Zingiber officinale Rosc. Simpadeh/ Jahe 6 Zingiber purpureum Roxb. Kunik Bolai/ Bangle * : Tumbuhan yang dipakai sebagai obat tunggal **: Tumbuhan yang dipakai sebagai ramuan obat Muntah*, Penambah nafsu makan*, Pembersih kotoran dalam perut setelah melahirkan**, Ngilu pada tulang dan tulang punggung**, Gatal pada badan**. Ngilu pada tulang dan tulang punggung**. Darah tinggi*, Masuk angin**. Demam**, Ngilu pada persendian**, Gatal pada badan**.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan 6 species tumbuhan familia Zingiberaceae yang berkhasiat obat dan dapat mengobati 11 jenis penyakit. Obat ada yang digunakan sebagai obat tunggal dan ada yang digunakan sebagai ramuan obat atau ditambah dengan tumbuhan lain untuk pengobatan suatu penyakit. Berikut adalah cara pengolahan tumbuhan familia Zingiberaceae. Alpinia galanga Linn, Willd. Jahe digunakan untuk mengobati batuk dengan cara menumbuk rimpang jahe sebesar jempol. Setelah rimpang ditumbuk tambahkan air secukupnya dan diperas kemudian diminum 2 kali sehari masingmasing 1 gelas (200 ml). Costus speciosa (Koeing) Smith. Sitawa atau pacing tawar digunakan untuk mengobati demam. Untuk mengobati demam, sitawa dikombinasikan dengan tumbuhan lain yaitu daun Cocor bebek (Kalanchoe pinnata (Lmk.) Pers.) dan rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) sebesar jempol. Semua bahan ramuan tersebut dipotong kecil-kecil kemudian direbus hingga air rebusan mendidih. Minum air rebusan 3 kali sehari masing-masing 1 gelas. Curcuma domestica Val. Kunyit digunakan sebagai obat tunggal dan sebagai ramuan obat. Penggunaan obat tunggal digunakan untuk mengobati muntah dan penambah nafsu makan. Untuk mengobati muntah bagian yang digunakan adalah 1 helai daun kunyit. Daun terlebih dahulu dioleskan minyak makan lalu dikering anginkan di atas nyala api. Setelah daun mulai layu, lalu kalungkan daun dileher. Untuk penambah nafsu makan bagian yang digunakan adalah rimpang kunyit sebesar jempol dengan cara menumbuk rimpang tersebut lalu ditambahkan air secukupnya kemudian diperas dan ditiriskan. Minum air perasan 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Penggunaan Kunyit sebagai ramuan obat digunakan untuk mengobati penyakit maag dan sakit pinggang, pembersih kotoran dalam perut setelah melahirkan, persendian yang ngilu dan mengobati gatal pada badan. Untuk mengobati penyakit maag dan sakit pinggang dilakukan dengan cara menambahkan batang Brotowali (Tinospora crispa Miers. Hook. f. & Thems.) sepanjang telunjuk, daun Benalu asam (Scurrula ferruginea (Jack.) Miq.) sebanyak 1 genggaman, rimpang temulawak sebesar jempol, daun Galinggang (Senna alata (L.) Robx) sebanyak 1 genggaman, daun Sikaduduk ( Melastoma malabathricum L.) sebanyak 1 genggaman dan batang tebu hitam sepanjang 50 cm. Semua bahan dipotong kecil-kecil lalu dijemur hingga kering. Rebus bahan yang sudah mengering dan minum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Untuk membersikan kotoran di dalam perut setelah melahirkan dilakukan dengan cara menambahkan daun Capo (Blumea balsamifera (L.) DC.) sebanyak 1 genggaman, daun Pepaya (Carica papaya L.) secukupnya. kunyit ditumbuk terlebih dahulu dan bahan lainya diperas. Campurkan semua bahan kemudian diperas dan ditiriskan. Minum air perasan 2 kali sehari masing-masing 1 gelas.
Untuk mengobati ngilu pada tulang dan tulang punggung dilakukan dengan cara menambahkan Temulawak sebesar jempol, buah Mengkudu 2 buah, daun Sirsak sebanyak 1 genggaman, daun Benalu asam (Scurrula ferruginea (Jack.) Miq.) sebanyak 1 genggaman dan akar Alang-alang (Imperata cylindrica L.) sebanyak 1 genggaman. Semua bahan dipotong kecilkecil kemudian direbus, minum air rebusan 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Untuk mengobati gatal-gatal pada badan dilakukan dengan cara menambahkan buah Pinang (Areca cathecu L.) yang masih muda 15 buah, buah Kemiri (Aleurites mollucana (L.) Willd.) sebanyak 5 buah dan daun Jirangau (Acorus calamus L.) sebanyak satu genggaman. Semua bahan ditumbuk, setelah semua bahan halus kemudian tambahkan minyak kayu putih secukupnya dan diaduk hingga merata kemudian oleskan pada bagian tubuh yang gatal. Zingiber officinale L. Tumbuhan ini digunakan sebagai obat tunggal untuk penyakit darah tinggi dan digunakan sebagai ramuan obat untuk penyakit maag dan sakit pinggang, masuk angin. Untuk mengobati darah tinggi dilakukan dengan cara menumbuk rimpang jahe sebesar jempol kemudiah tambah dengan air secukupnya selanjutnya diperas. Minum air perasan 2 kali sehari masingmasing ½ gelas (100 ml) Untuk mengobati masuk angin dilakukan dengan cara menambahkan Bawang merah (Allium cepa L.) sebanyak 2 buah. Haluskan kedua bahan kemudian tambahkan minyak tanah secukupnya dan aduk hingga merata. Oleskan ramuah pada pinggiran pusar. Zingiber purpureum Roxb. Tumbuhan ini digunakan sebagai ramuan obat untuk mengobati demam, ngilu pada persendian persendian dan gatal pada badan. Untuk mengobati ngilu pada persendian dilakukan dengan cara menambahkan akar jirangau ( Acorus calamus L.) sebanyak 1 genggaman. Kedua bahan dipotong kecil-kecil kemudian direbus. Air rebusan diminum 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Untuk mengobati gatal pada badan dilakukan dengan cara menambahkan daun Jirangau (Acorus calamus L.) sebanyak 1 genggaman, dan Jeruk nipis ( Citrus aurantifolia Swingle.) 1 buah. Jirangau (Acorus calamus L.) dan Kunyit bolai (Zingiber purpureum Roxb.) dihaluskan. Setelah kedua bahan halus kemudian tambahkan Jeruk nipis dengan cara diperas dan aduk hingga rata. Setelah semua bahan tercampur dengan rata kemudian oleskan pada badan yang gatal. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ditemukan 6 species tumbuhan yang berkhasiat obat dari familia Zingiberaceae yang dapat mengobati 11 jenis penyakit. Penyakit yang diobati dengan obat tunggal sebanyak 5 jenis penyakit dan penyakit yang diobati dengan ramuan obat sebanyak 6 jenis penyakit.
DAFTAR PUSTAKA Budiman, A. 2004. Pedoman Pengumpulan Data Keanekaragaman Flora. Bogor:. Pusat Penelitian Biologi- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Katno. 2008. Tingkat Manfaat, Keamanan dan Efektifitas Tanaman Obat dan Obat Tradisional. Jawa Tengah: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TO -OT) Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Muslihah, F. 2007. Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Jakarta: Penebar Swadaya Sundari, W. S. 2011. Perbandingan Etnobotani Upacara Adat Batagak Panghulu Masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat. http://repositori.unand.ac.id/179/1/sk ripsi_wahyuni.pdf. Diakses tanggal 23 November 2013 Pukul 20.09 WIB. TPC. 2012. Tanaman Obat Herba Berakar. Bogor : Bogor Agricultural University.