seperti selalu didengungkan oleh pejuang kemerdekaan Sukarno. Perjuangan rakyat

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Tujuh puluh tahun yang lalu revolusi Indonesia meletus. Revolusi itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945

I. PENDAHULUAN. memberikan kesempatan lebih luas bagi kaum wanita untuk lebih berkiprah maju

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA

BAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.

BAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mula-mula kedatangan tentara Jepang disambut gembira dan diterima

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah

BAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain

I. PENDAHULUAN. Perjuangan rakyat Indonesia terjadi dimana-mana, mereka berjuang tanpa

BAB I PENDAHULUAN. kemerdekaan Indonesia. Berhubung dengan masih buruk dan minimnya sarana dan prasarana

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.

BAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan

BAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

I. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada

BAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas

STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kotamadya Pematang Siantar adalah salah satu kota di propinsi Sumatera

BAB I. Bersama dengan Lamongan di barat laut, Gresik di barat, Bangkalan di timur laut,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Usaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai

2. Makna Proklamasi Kemerdekaan

I. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus

I. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

BAB V KESIMPULAN. permasalahan yang dibahas. Dalam kesimpulan ini penulis akan memaparkan. telah dikaji. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang

BAB I PENDAHULUAN. individu atau kegagalan suatu bangsa oleh sebab itu sejarawan perlu untuk

BAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Negara eropa yang paling lama menjajah Indonesia adalah Negara Belanda

BAB I PENDAHULUAN. rekaman kaset, televise, electronic games. Radio telah beradaptasi dengan perubahan dunia,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

Dari kedua pengertian di atas maka yang dimaksud dengan Proses adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur di medan juang.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.

PERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai

I. PENDAHULUAN. Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno Hatta pada

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA MEDAN TAHUN telah dibangun berbagai fasisilitas yang menunjang dalam bidang perkebunan seperti

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1959 TENTANG FRONT NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946

BAB I PNDAHULUAN. Jepang dalam Perang Raya Asia Timur tahun Namun, ditengah tengah

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi Palang Merah Indonesia (PMI) merupakan organisasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan bukan kuat dalam

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia pada periode merupakan sejarah yang menentukan

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah

BAB I PENDAHULUAN. 1) Muhammad TWH, Drs.H. Peristiwa Sejarah di Sumatera Utara,(2011:85)

PENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara

BAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti

No.1086, 2014 KEMENHAN, Pemakaman. Veteran. Penyelenggaraan

Daerah Tempat Tinggalku, Negara Kesatuan Republik Indonesia Negaraku

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan

Multimedia Pembelajaran IPS. Sekolah Dasar Kelas V B. Skip >> Perang Kemerdekaan (Pertempuran Sepuluh Nopember & Bandung Lautan Api) Di Buat Oleh :

C. Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia

tanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

SOAL UH PROSES PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA A

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa

MAKALAH PERISTIWA PROKLAMASI KEMERDEKAAN

BAB I PENDAHULUAN. upaya mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Sekutu yang ingin

Disusun Oleh : Kelompok 5. 1.Alma Choirunnisa (02) 2.Anjar Kumala Rani (03) 3.Sesario Agung Bagaskara (31) 4.Umi Milati Chanifa (35) XI MIPA 5

KISI KISI UJIAN SEKOLAH BERBASIS KOMPUTER TAHUN NO. KOMPETENSI DASAR KLS NO SOAL Memahami corak kehidupan masyarakat pada zaman praaksara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang

RENGASDENGKLOK. Written by Soesilo Kartosoediro Thursday, 19 August :51 -

Sambutan Presiden RI pada Upacara Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, Jakarta, 7 November 2012 Rabu, 07 November 2012

Penyebarluasan Proklamasi yang cukup efektif dilakukan juga melalui media siaran radio.

I. PENDAHULUAN. pemerintah RI yang terjadi di daerah Sulawesi tepatnya Sulawesi Selatan. Para pelaku

BAB 7: SEJARAH PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA. PROGRAM PERSIAPAN SBMPTN BIMBINGAN ALUMNI UI

I. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Setelah pasukan Sekutu membom atom dua kota di Jepang yakni Hirosima dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada

BAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.

Transkripsi:

Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno - Hatta, tidaklah berarti bahwa kita sudah mencapai tujuan kemerdekaan rakyat Indonesia, tetapi baru merupakan jembatan emas untuk menuju kebebasan dan kemakmuran rakyat, seperti selalu didengungkan oleh pejuang kemerdekaan Sukarno. Perjuangan rakyat Indonesia mencapai zaman baru sama sekali, zaman Republik Indonesia, hasil perjuangan rakyat selama tiga abad lebih dalam membebaskan diri dari penjajahan Belanda dan Jepang 1. Begitu kemerdekaan diproklamasikan, seluruh rakyat Indonesia menyambut berita proklamasi dengan semangat yang mengebu-gebu. Hampir diseluruh tanah air berdiri laskar-laskar yang bertekad untuk mempertahankan kemerdekaan. Namun, laskarlaskar ini belum terkoodinir dengan baik oleh suatu komando yang berada dibawah pemerintahan yang baru terbentuk yaitu pemerintahan Republik Indonesia. Kedaan ini menyebabkan jadinya bentrokan-bentrokan senjata dengan pihak tentara pendudukan Jepang, yang diperintah untuk mempertahankan "status quo" sampai waktu mereka menyerahkan kekuasaan pada Sekutu, yang berarti bahwa nasib bangsa Indonesia masih berada ditangan penjajah Jepang untuk kemudian dioperkan lagi kepada penguasa/penjajah yang baru. Rakyat Indonesia sudah bertekad bulat membebaskan diri dari kekuasaan asing. Rakyat sadar akan penderitaan yang dialaminya selama penjajahan sehingga dengan kesadaran penuh berjuang mempertahankan kemerdekaan. Semangat itu dapat dilihat dari semboyan-semboyan yang membakar semangat rakyat untuk berjuang, antara lain:"sekali merdeka, tetap merdeka", "lebih baik mati berkalang tanah dari pada hidup 1 Parbudi Said,Berita Peristiwa 60 Tahun Waspada. Medan : PT. Prakarsa Abadi Press, 2006.hal.182.

dijajah", Merdeka atau mati" 2. Tanpa komando, tetapi berdasarkan kesadaran dan keyakinan, seluruh rakyat bergolak mempertahankan kemerdekaan tanahairnya. Medan sebagai ibu kota Sumatera ikut bergejolak,desas-desus mengenai berita proklamasi di Medan telah membuat suasana semakin tidak menentu. Berita proklamasi dari Jakarta diterima oleh para pemuda di Medan pada tanggal 19 Agustus 1945 melalui makronis Pos Telegraf dan Telekomunikasi( PTT) 3. Kemudian para pemuda ini meneruskannya kepada tokoh-tokoh pimpinan terkemuka di Medan. Keadaan ini ditanggapi oleh tokoh-tokoh pemuda terkemuka dengan mengadakan pertemuan secara sembunyi. Pada tanggal 30 September 1945 beberapa tokoh pemuda mengadakan rapat di Jln. Amplas (Gedung Taman Siswa) memutuskan untuk meresmikan Barisan Pemuda Indonesia (BPI) yang bertujuan untuk membela proklamasi serta mewujudkan proklamasi diwilayah masing-masing. Setelah B.P.I resmi maka pada tanggal 4 Oktober 1945 B.P.I. beserta seluruh tokoh pemuda dan pemerintahan Republik Indonesia yang telah terbentuk mengadakan sebuah gerakan besar yaitu perebutan kantor-kantor pemerintahan, percetakan,gudang-gudang perbekalan dari tangan Jepang dan dinyatakan sebagai milik Pemerintahan Republik Indonesia 4. Kemudian pada tanggal 6 Oktober 1945 pemuda yang dimotori oleh B.P.I melakukan mobilisasi massa dan mengadakan pawai raksasa. Pemuda dengan penuh sorak-sorai berkupul dilapangan Fukuraido (sekarang Lapangan Merdeka) untuk mendengar dibacakannya teks proklamasi oleh Gubernur Sematera Mr. M. Teuku Muhammad Hassan secara resmi di Medan. 2 Ibid.hal.2 3 Erna Agustina Ginting, Agresi Belanda Pertama Merupakan Pelanggaran TerhadapProklamasi 17Agustus 1945 Di Medan,Medan: Skripsi S1 Jurusan Sejarah Fakultas Sastra USU, Belum di terbitkan,1983. Hal.14 4 R. Sjahnan, Dari Medan Area ke Pedalaman dan Kembali lagi ke Kota Medan. Medan: Dinas Sejarah Kodam II/BB,1982.hal.133

Pembacaan teks Proklamasi serta berdirinya pemerintahan Republik Indonesia di Medan telah membawa perubahan besar bagi rakyat Indonesia khususnya semangat juang pemuda di Medan. Pemuda yang tergabung dalam Barisan Pemuda Indonesia serta laskar-laskar lain yang mendukung proklamasi berusaha keras mengadakan kegiatan yang bersifat membangun semangat rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan. Usahausaha pemuda membuahkan hasil dengan semakin banyaknya pemuda yang bergabung kedalam B.P.I serta semakin bertambahnya laskar-laskar pemuda di Sumatera khususnya di Medan. Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan,baik secara langsung maupun tidak langsung segenab bangsa Indonesia telah melibatkan diri didalamnya. Dengan kata lain tidak hanya pejuang tentara yang aktif di front front pertempuran saja yang melakukan perjuangan melainkan segenap Bangsa Indonesia telah memberikan kontribusi yang besar dalam mempertahankan kemerdekaan tersebut termasuk usaha-usaha di belakang front yang dipimpin oleh tokoh-tokoh masyarakat,tokoh agama,tokoh adat, dan termasuk didalamnya kaum wanita. Penderitaan dan penghinaan selama penjajahan sudah cukup berat, telah menyebabkan seluruh rakyat merasa terpanggil untuk ikut berjuang membela dan mempertahankan kemerdekaan. Bahkan wanita sebagai bagian dari rakyat turut berperan bahkan terjun langsung kemedan pertempuran. Organisasi-organisasi wanita pada umumnya waktu itu mengutamakan usaha-usaha perjuangan, baik di garis belakang dengan mengadakan dapur umum dan pos-pos Palang Merah, maupun di garis depan dengan nama suatu badan perjuangan maupun tergabung dengan organisasi-organisasi lain. Revolusi Agustus 1945 telah mendobrak ikatan-ikatan adat dan tradisi yang

sebelumnya menghambat gerak maju wanita. 5 Dengan sikap yang sangat berani wanita secara bahu-membahu dengan para pejuang telah aktif berperan dalam mensukskan perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Keikusertaan wanita dalam perjuangan pada waktu permulaan kemerdekaan telah memberi dorongan semangat bagi para pejuang. Peran wanita sangat luas: di garis depan, di medan pertempuran, melakukan kegiatan intel, jadi kurir, menyediakan dan mengirimkan makanan ke garis depan, membawa kaum pengungsi, memberi penerangan,bahkan juga sebagai wanita penghibur dll 6. Kesemuanya ini memberikan manfaat yang besar dalam menujang berhasilnya perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Sebagai contoh, para pemuda pejuang memanfaatkan wanita penghibur untuk mendapatkan informasi dari prajurit musuh,karena para wanita ini sudah biasa bergaul dengan mereka. Kemudian oleh wanita penghibur, informasi yang didapatkan tersebut disampaikan melalui perantaraan kurir kepada para pejuang kita. Berdasarkan informasi tersebut para pejuang kemudian membuat strategi dalam melanjutkan pertempuran pertempuran dalam menyerang musuh. Dalam hal ini wanita penghibur telah melakukan peran ganda yaitu sebagai matamata untuk kepentingan perjuangan bangsanya sendiri 7. Penulis melihat begitu besarnya peran wanita dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia khususnya dikota Medan, akan tetapi peran wanita itu kurang mendapat perhatian. Terbukti dengan sangat minimnya tulisan ataupun penelitian yang menyangkut perjuangan mereka, padahal apabila kisah perjuangan mereka di ketahui 5 A. Budi Hartono & Dadang Julianto, Derita Paksa Perempuan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan bekerjasama dengan LBH Yogyakarta,Yayasan Lapera Indonesia dan Ford Foundation. 1997. hal. 60 6 R. Syahnan,Op.cit134 7 Reh Malem Sitepu, Peranan Wanita Karo Pada Masa Revolusi Fisik di Tanah Karo(1945-1949),Medan: Skripsi S1 Pada Jurusan Sejarah Fakultas Sastra USU, Belum di terbitkan,1986. Hal.53

oleh generasi muda,maka hal tersebut bisa menjadi contoh yang dapat memotivasi genersi muda untuk lebih bersemangat mengisi kemerdekaan,serta lebih menghargai hasil perjuangan para pahlawan bangsa. Hal tersebut diatas telah mendorong penulis untuk mengadakan penelitian menyangkut peran serta wanita dalam perjuangan khususnya di kota Medan. Untuk itu penulis memilih judul Peran Wanita Dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Di Medan ( 1945-1949). Adapun alasan penulis memilih judul ini disebabkan oleh keingin tahuan penulis akan peran serta wanita dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kota Medan. Sedangkan batasan tahun 1945-1949,diambil oleh karena tahun 1945 merupakan tahun dimana proklamasi dikumandangkan dan menjadi awal perjuangan Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah dicapai itu supaya tidak direbut kembali oleh Belanda. Sedangkan batas akhir penelitian ini yaitu tahun 1949 merupakan tahun berakhirnya peperangan melawan Belanda dengan diakuinya kemerdekaan Indonesia secara penuh oleh Belanda. B. Rumusan Masalah Perumusan masalah merupakan langkah yang penting karena langkah ini akan menentukan kemana suatu penelitian diarahkan. Perumusan perlu jelas dan tegas sehingga proses penelitian benar-benar terarah dan terfokus ke permasalahan yang jelas. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana Perjuangan Rakyat Dalam Mempetahankan Kemerdekaan di Medan? 2. Apa Peran Wanita Dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan di Medan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan : 1. Mengetahui bagaimana perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan di Medan. 2. Mengetahui peran wanita dalam perjuangan memperthankan kemerdekaan di Medan. Penelitian ini bermanfaat : 1. Secara Akademis, dapat memberikan sumbangan positif terhadap khasanah keilmuan di Departemen Ilmu Sejarah mengenai Peranan Wanita pada masa perjuangan mempertahankan kememerdekaan Di kota medan. 2. Secara Teoritis, dapat mempertajam kemampuan penulis dalam penulisan karya ilmiah serta menambah khasanah penulis tentang Peranan Wanita pada masa perjuangan mempertahankan kememerdkaan Di kota medan. D. Telaah Pustaka Menyangkut Peranan wanita dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di Indonesia sudah banyak buku yang mendukung penulisan ini. Dan untuk itu penulis perlu melakukan telaah pustaka tentang peranan perempuan secara luas dalam ruang lingkup nasional maupun lokal. Dalam bukunya yang berjudul: Potret Pergerakan Wanita di Indonesia, Sukanti Suryochondro menggambarkan pergerakan wanita dari masa kemasa, oganisasiorganisasi wanita berkembang sejalan dengan perkembangan pengetahuan dan perkembangan zaman. Secara garis besar gerakan wanita Indonesia digambarkan dalam

perkembangan sejarah antara lain : 1. Zaman Kolonial Belanda yang dibagi dalam tiga periode yaitu: a. Periode Perintis (1880-1910) b. Periode Kebangkitan Kesadaran Nasiona1 (1911-1928). c. Periode Kesadaran Nasional (1928-1941), Perjuangan wanita melawan penjajah Belanda pada waktu itu telah memberikan inspirasi dan dorongan bagi wanita generasi kemudian, yang berjuang untuk emansipasi kaumnya sekaligus memiliki peranan partisipasi dalam mengisi hasil perjuangan kemerdekaan tanahairnya. 2. Zaman Pendudukan Bala Tentara Jepang (1942-1945) Pada periode ini, sifat gerakan wanita mengalami kemunduran, karena organisasi wanita hanya boleh berdiri bila ada komando dari penguasa. Organisasi-organisasi wanita dibentuk oleh pemerintah Jepang hanya untuk keperluan Jepang dan bersifat kemiliteran. Wanita banyak dilatih untuk ikut kemedan tempur. Tentara pendudukan Jepang juga membentuk pasukan tempur wanita yang disebut Barisan Srikandi yang anggotanya terdiri atas anak-anak gadis berumur antara 15-20 tahun dan belum menikah. Selain itu masih ada latihan-latihan militer bagi para gadis Indonesia bernama Sementai, Untuk pemudanya bernama Seizendang gerak badan atau Taigo sangat digalakkan. Latihan kemiliteran di Seisendo juga diajarkan untuk menggunakan senjata. Latihan-latihan kemiliteran yang diberikan Jepang dikemudian hari ada manfaatnya dalam perjuangan rakyat Indonesia merebut kemerdekaan tanah air.

3. Zaman Republik Indonesia di periode 1945-1965: pada periode ini secara ringkas mengenai perkembangan gerakan wanita: a. Perjuangan Kemerdekaan (1945-1949), b. Demokrasi Liberal (1950-1959) c. Demokrasi Terpimpin (1960-1965) Dalam situs resmi Supeni,www.supeni.com. menyatakan bahwa tahun 1945-1955 merupakan periode genting ditengah kecamuk perang kemerdekaan. Pada masa genting ini jugalah peran wanita sangat dibutuhkan dalam mendukung perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Ditengah samakin gencarnya serangan Belanda,wanita banyak melakukan tugas yang berat yang antara lain digambarkan wanita bertugas mengurus pejuang yang tewas pada peperangan dengan berbagai keperluannya, mengurus anak-anak korban perang,mencari keluarga para pejuang yanmg tewas, merawat pejuang yang terluka,menjadi tenaga perawat,palang Merah Indonesia sampai pada mengurus keperluan logistik para pejuang.dll. Bahkan terkadang jika dibayangkan tugas wanita sangatlah berat karena selain tugas-tugas tersebut khususnya yang sudah menikah juga memiliki tugas utamanya yaitu menjadi istri dan ibu bagi anak-anaknya. Tugas-tugas tersebut terkadang membingungkan antara mengurus perjuangan dengan mengurus keperluan keluarga yang sama-sama pentingnya pada masa itu 8. Dalam bukunya yang berjudul: Dari Medan Area ke Pedalaman Dan Kembali ke Kota Medan, R. Sjahnan sebagai seorang pejuang menggambarkan pertempuranpertempuran yang dilakukan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan di 8 Situs resmi Supeni,www.supeni.com.

Sumatera Utara secara umum,dan Medan Area secara khusus. Dimana keberhasilan para pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan, tidak terlepas dari peranan wanita dalam berbagai hal. Terutama dalam mendukung berhasilnya perang yang dilakukan para pejuang. Sebuah penelitian yang berjudul Peranan Wanita Dalam Perang Kemerdekaan Di Sumatera Utara 1947-1950 sudah pernah dilakukan oleh tiga orang dosen sejarah yang diketuai oleh Ibu Dra. Ratna,MS. Beranggotakan Drs. Suprayitno. M.Hum,Dra. S.P. Dewi Murni. Dalam laporan hasil penelitian ini digambarkan secara luas tentang bagaimana peran wanita,serta mengapa wanita terlibat dalam perang kemerdekaan di Sumatera Utara. Hasil penelitian ini banyak membantu penulis,sehingga penulis dapat menjadikannya menjadi referensi. Namun bukan berarti tulisan ini menjadi sama dengan hasil penelitian tersebut,karena objek penelitiannya berbeda. Penulis akan membahas secara khusus mengenai peran wanita dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di kota Medan,mulai dari awal kemerdekaan sampai dengan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda. Sedangkan penelitian sebelumya cakupannya lebih luas yaitu Sumatera Utara dengan tahun yang berbeda pula. Kajian penelitian tersebut mengambil tahun 1947, yaitu agresi militer Belanda yang pertama dan diakhiri tahun 1950. E. Metode Penelitian Untuk mengahasilakan karya sejarah yang bersifat ilmiah,maka penulis harus mengikuti metoda sejarah. Dalam metode sejarah ada beberapa tahapan yang harus dilalui yaitu:

1. Heuristik, yaitu pengumpulan data dan sumber-sumber yang sesuai dengan objek yang akan diteliti. Dalam pengumpulan data ini penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan ( Library Research), serta melakukan tinjauan lapangan melalui wawancara ( Field Research). Dalam pengumpulan data melalui metoda Library Reseach, penulis mengumpulkan beberapa dokumen dan arsip,mengumpulkan buku,majalah,artikel,serta melakuan searching data di internet yang berhubungan dengan judul tulisan. Sedangkan metode wawancara penulis mengumpulkan sumber dengan mencari para pelaku maupun saksi sejarah yang akan menjadi informan dalam penelitian ini. 2. Kritik. Dalam tahapan ini, penulis akan melakukuan kritik terhadap sumber yang terkumpul untuk mengetahui keaslian sumber tersebut baik dari segi substanstansial maupun meterialnya. Kritik internal akan dipergunakan untuk menguji kebenaran dari isi dokumen,arsip yang digunakan, sedang kritik eksternal digunakan untuk mengetahui keaslian dokumen yang digunakan 3. Tahapan lanjutan setelah uji dan analisa ialah interpretasi. Pada tahapan ini data yang diperoleh harus dianalisa sehingga melahirkan tulisan baru yang sifatnya objektif dan ilmiah dari objek yang diteliti. Objek kajian yang cukup jauh kebelakang serta minimnya sumber yang ada membuat interpretasi menjadi sangat sulit dilakukan. Untuk itu dibutuhkan analisa mendalam serta interpretasi yang tajam dari penulis. 4. Tahapan terakhir ialah tahapan penulisan (Historigarfi). Dalam tahapan ini penulis harus memperhatikan aspek kronologis. Metode yang dipakai dalam

penulisan ini adalah Deskriptif-Naratif, yaitu menggambarkan setiap kronologis peristiwa serta aspek-aspek yang mempengaruhi jalanya peristiwa yang diteliti dengan melalui analisis yang mendalam kemudian menceritakannya dengan menggunakan perspektif sejarah.