Percg Aplikasi E-Learning Pada SMA Nurul Im Palembg Alhaze Perda (hazekuu@gmail.com) M. Haviz Irfi ( h_irfi@yahoo.com ) Jurus Sistem Informasi Kekhusus Komputerisasi Akuntsi STMIK MDP PALEMBANG Abstrak : Tuju Peneliti ini adalah mercg sebauh aplikasi E-Learning berbasis website yg dapat membtu proses belajar mengajar didalam kelas. Metodologi yg digunak penulis dalam menyusun skripsi ini adalah metodologi Iterasi (Iterative). Dalam metode, tahap-tahap tersebut dilaksak deng menggunak teknik Iteration atau pengulg dima suatu proses dilakuk secara berulg-ulg sampai mendapatk hasil yg di ingink. Metode ini terdiri dari 6 fase : fase survei sistem, fase alisis sistem, fase desain sistem, fase pembuat sistem, fase implementasi sistem d fase pemelihara sistem. Deng adya E-Learning berbasis Website ini diharapk dapat membtu siswa agar tidak lagi mengalami kesulit dalam mendapatk materi d informasi tentg tugas d nilai yg diberik oleh guru. Kata kunci: Percg, website, E-Learning, Iterasi Abstract: The purpose of this study is to design sebauh E-Learning applications that c help web-based teaching d learning in the classroom. The methodology used by the author in compiling this thesis is the methodology of iterations (Iterative). In this method, the stages are implemented using Iteration or repetition technique in which a process is done repeatedly until you get the desired results. This method consists of 6 phases: survey phase system, the phase of systems alysis, systems design phase, mufacturing phase system, the phase of system implementation d maintence phases of the system. With the Web-based E-Learning is expected to help students to no longer have difficulty in obtaining materials d information about the tasks d the value given by the teacher. Keywords: design, website, E-Learning, Iteration 1. Pendahulu Pada era globalisasi ini sekarg ini perkembg teknologi d komunikasi semakin pesat kebutuh ak suatu konsep d mekisme belajar mengajar. Berbasis Teknologi Informasi menjadi tidak terelakk lagi. Dalam penerap sebuah konsep yg biasa dikenal deng nama E-Learning dapat membawa pengaruh terhadap proses trsformasi pendidik konvensional ke bentuk digital, baik secara isi d sistemnya. Dewasa ini penerap konsep E-Learning sudah byak diterima oleh masyarakat melalui implementasi E-Learning. Semua proses pembelajar di SMA Nurul Im SMA Nurul Im Palembg masih bersifat konvensional deng kata lain bahwa proses belajar mengajar tara siswa deng guru hya dapat dilakuk deng syarat terjadinya pertemu tara siswa d guru di dalam kelas. Jika Pertemu tara siswa deng guru tidak terjadi maka secara otomatis proses pembelajar tidak dapat dilaksak. Keada Seperti ini dapat menghambat proses pembelajar di SMA Nurul Im Palembg yg dapat berakibat kurgnya pemah siswa terhadap materi pelajar. Selain itu, metode pembelajar yg biasa diterapk selama ini menjadi permasalah yg membuat Hal - 1
siswa menjadi pasif d pengetahunya hya sebatas apa yg dijelask guru. Berdasark urai permasalah di atas, maka penulis ak menergk dalam bentuk skripsi deng judul Percg Aplikasi E-Learning pada SMA Nurul Im Palembg 2. Ldas Teori 2.1 Sistem Informasi Sistem didefinisik sebagai kumpul dari komponen yg saling berhubung satu deng lainnya membentuk satu kesatu untuk mencapai tuju tertentu (Jogiyto 2003, h.34). Informasi adalah data yg diolah menjadi bentuk yg berguna bagi pemakainya (Jogiyto 2003, h.36). Jadi dapat disimpulk bahwa Sistem Informasi adalah kumpul dari komponen yg saling berhubung deng maksud menghasilk sesuatu yg bermfaat bagi penggunya. 2.2 Metode Iterasi Metode Iterasi ( Iterative) adalah metode dima setiap tahap / fase pengembg system dilaksak deng memakai teknik pengulg dima suatu proses dilaksak secara berulg ulg sampai mendapatk hasil yg diingink. Ada enam fase pengembg sistem yaitu : 1. Survei sistem Pada tahap ini ak dilakuk beberapa kegiat yg meliputi, menentuk rug lingkup, menentuk metodologi yg dipergunak, serta membuat jadwal kegiat d pengumpul data seperti wawcara d observasi. 2. Analisa sistem Pada tahap ini dilakuk alisis terhadap sistem yg telah ada deng mengidentifikasi permasalah, penentu tuju dari perbaik sebuah sistem, d mengidentifikasi kebutuh pengguna sistem. 3. Desain sistem Pada tahap ini menyatak bagaima sebuah desain sistem ljut yg ak dibuat deng menggambark sebuah model sistem 4. Pembuat sistem Pada tahap ini mencakup pembuat sistem baru ( hardware d software) deng alat btu yg digunak tara lain Browser Google Chrome, Notepad++ d MySQL. 5. Implementasi sistem Pada tahap ini meliputi proses penerap sistem yg dircg untuk perusaha (penginstal database d program baru). 2.3 Pengerti E-Learning E-Learning (Electronic Learning) merujuk pada pembelajar yg didukung melalui web ini dapat dilakuk didalam kelas sebagai pendukung pengajar tradisional, seperti mahasiswa belajar melalui web dirumah atau didalam rug kelas, E-learning juga dapat dilakuk dalam rug kelas virtual, dima semua kegiat dilakuk online d pelaksa kelas tidak dilakuk secara lgsung, jadi E-Learning adalah bagi dari belajar jarak jauh (Efraim Turb, 2006, h.165). 3 Analisis Sistem Yg Berjal 3.1 Analisis Permasalah Penulis melakuk alisis terhadap sistem yg ada (sistem yg berjal) pada SMA Nurul Im Palembg deng cara mengumpuk informasi dari sistem yg ada, kemudi menemuk permasalah, penyebab dari timbulnya masalah d efek dari permasalah tersebut. Untuk mengalisis permasalah, penulis menggunak kergka PIECES sebagai berikut. Hal - 2
Tabel 1 : Matriks Analisis Kelayak P Pengunpul tugas sering tidak tepat waktu. I Kurg maksimalnya penyampai informasi akademik, informasi tugas d nilai tugas. E Pengeluar biaya yg berlebih untuk pemakai kertas dalam pengelola nilai, data siswa, d data guru C Kurg terjaminnya keam dokumen sekolah yg disimp dalam arsip E Arsip data siswa d guru menumpuk d memak byak tempat. S Belum adya media diskusi tara siswa d guru diluar jam sekolah. 3.2 Analisis Kebutuh Tahap alisis kebutuh bertuju untuk mendefinisik kebutuh dari sistem yg dikembgk. Dalam peneliti ini penulis menggunak permodel use case. Gambar 1 : Diagram Model Use Case 3.3 Analisis Kelayak Analisis kelayak adalah proses pengukur kelayak, dalam alisis kelayak digunak matriks sistem kdidat yg secara efektif untuk mengorgisasi d membdingk karakteristik solusi beberapa kdidat yg berbeda. Tabel 2 : Matriks Analisis Kelayak Kriteria Kelayak Kelayak Operasi onal Kelayak Teknis Teknolo gi. Bo bot 30 30 Kdidat 1 Skor : 100 (30 x 100 = 30) Skor : 95 (30 x 95 = 28,5) Kdidat 2 Skor : 100 (30 x 90 = 30) Skor : 95 (30 x 80 = 24) Hal - 3
Kelayak Ekonom i Kelayak Jadwal 30 10 Skor: 85 (30 x 85 = 25,5) Skor : 90 (10 x 90 = 9) Skor: 90 (30 x 90 = 27) Skor : 90 (10 x 90 = 9) dialisis. Gambar 4 menggambark diagram dekomposisi yg diusulk. Peringk at 100 93 (30+28,5 +25,5+9 = 93) 90 (30+27+2 4+9 = 90) Keterg : Skor 100-85 : baik Skor 70-84 : cukup Skor 50-69 : kurg 4 Rcg Sistem 4.1 Diagram Konteks Diagram konteks menggambark rug lingkup suatu sistem. Diagram ini memberik gambar mengenai keseluruh sistem. Diagram konteks SMA Nurul Im Palembg dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Kelola Jadwal Kelola Data Pengguna Kelola Tugas Tata Usaha Kelola Pelajar Kelola Berita Kelola Materi Kelola Forum Guru Kelola Kelas Informasi Berita Informasi Data Pengguna Informasi Pelajar Informasi Kelas Informasi Jadwal Informasi Tugas Informasi Kelas Informasi Jadwal Isi Forum Kirim Tugas Sistem Informasi E-Learning Pada SMA Nurul Im Palembg Informasi Materi Infomasi Forum informasi Berita Informasi Pelajar Gambar 3 : Diagram Dekomposisi 4.3 Model Data Informasi Kelas Informasi Jadwal Informasi Tugas Siswa Informasi Materi Informasi Berita Informasi Forum Informasi Pelajar Gambar 2 : Diagram Konteks 4.2 Diagram Dekomposisi Diagram hubung entitas yg diusulk menggambark relasi tar entitas d tabel pada Administrator, guru d siswa di SMA Nurul Im Palembg. Relasi tar tabel ini dapat dilihat pada Gambar 4. Diagram dekomposisi memecah sistem kedalam subsistem-subsistem yg lebih kecil agar lebih mudah untuk Hal - 4
Gambar 4 : Entity Relationship Diagram 4.4 Relasi Antar Tabel Gambar 6 : Form Login d Halam Berda Halam ini merupak halam untuk admin dima seorg admin atau tata usaha dapat memasukk siapa saja yg berhak menjadi administrator sebagai pengelola website Gambar 5 : Relasi Antar Tabel 4.5 Rcg Antarmuka Halam ini merupak halam awal pada saat program mulai dijalk. Halam ini terhubung ke beberapa menu halam, tara lain: Berda, Sejarah, visi d misi, Prestasi, d Berita. Selain itu pada Halam ini juga terdapat Kotak login sebagai hak akses ke user yg terikat deng sekolah, yaitu: tata usaha, kepala sekolah, guru, d siswa.. Gambar 7 : Form Login Administrator Pada gambar dibawah ini admin dapat menambahk akun admin sekunder sebagai cadg apabila akun admin pertama mengalami masalah. Hal - 5
Pada halam ini admin dapat memajemen data pengguna meliputi Username d Password. Gambar 8 : Form Tambah Admin Pada gambar dibawah ini adalah halam dima admin dapat menambahk data guru Gambar 11 : Halam Data Pengguna Pada gambar dibawah ini adalah halam dima admin dapat menentuk kelas d jadwal untuk siswa d guru Gambar 9 : Halam Tambah Guru Pada gambar dibawah ini adalah halam admin dapat menambahk data Siswa Gambar 12 : Halam Tambah Kelas 5. Penutup 5.1 Kesimpul Gambar 10 : Halam Tambah Siswa Berdasark dari hasil peneliti d alisis yg dilakuk penulis, bahwa deng deng adya pembuat sistem dapat memudahk siswa dalam mendapatk materi pelajar, tugas d nilai siswa. Hal - 6
5.2 Sar Sebagai akhir dari pembahas ini penulis mencoba memberik sar-sar kepada perusaha untuk Mengadak pengembg lebih ljut terhadap aplikasi apabila terjadi peningkat, serta backup data d perawat terhadap sistem secara berkala untuk meminimalisasik kemungkin hilgnya data-data.d memberik pelatih kepada karyaw dalm menggunak sistem DAFTAR PUSTAKA [1] Jeffery L. Whitten 2006, Pengembg Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta [2] Kadir, Abdul 2003, Pengenal Sistem Informasi, Andi Offset, Yogyakarta [3] Bunafit 2004, Aplikasi Pemrogram Web Dinamis deng PHP d MySQLi, GAVA MEDIA, Yogyakarta [4] Jogiyto 2003, Sistem Teknologi informasi, Andi Offset, Yogyakarta Hal - 7
Hal - 1