BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini kerjasama antar negara sudah tidak asing lagi didengar. Hampir di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Media merupakan salah satu eksternal stakeholder perusahaan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

Etika Profesi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

STAKEHOLDER RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Public Relations atau PR saat ini sudah banyak digunakan pada

BAB I PENDAHULUAN. mempublikasikan setiap ada agenda yang diadakan oleh perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki unit atau satuan kerja Humas, atau Public Relations. eksternal, tetapi juga dengan publik internalnya, sehingga terjalin

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi dan praktik Public Relation (PR) perkembangannya memang tidak

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan primer yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. penting, selain untuk fasilitator atau mediator juga sebagai komunikasi dua

BAB I PENDAHULUAN. yang lainnya akan berbeda dalam bentuk strukturalisasi manajemen dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan berkomunikasi tidak hanya dilakukan oleh individu sebagai

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan modern sekarang ini, kita hidup dalam kondisi

UPAYA MULTINASIONAL CORPORATIONS PT CHEVRON PASIFIK INDONESIA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA BAIK DI MASYARAKAT JURNAL HUBUNGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dewasa ini, perkembangan perekonomian serta perubahan lingkungan

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB I PENDAHULUAN. Pesan adalah inti dari komunikasi yang dijalankan oleh Public Relations

Manajemen Isu dan Manajemen Krisis

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era persaingan yang semakin ketat, perusahaan perlu melakukan

BAB II LANDASAN TEORI. SUITES JAKARTA PERIODE JANUARI APRIL 2013, penulis

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB 1 PENDAHULUAN. eksternal yang bertujuan untuk membina hubungan harmonis. Humas dalam. mengenai perusahaan dan segala kegiatannya kepada khalayak.

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut masyarakat harus mencari tahu

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN. Humas Pemerintahan dan Humas Perusahaan. Humas Pemerintahan dan. satu peran yang berbeda dari kedua Humas tersebut adalah Humas

Produksi Media PR AVI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kita, karena komunikasi mempunyai peranan penting bagi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan Public Relations kerap kali berdampingan dengan Corporate Secretary

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Etika Profesi Public Relations

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan, maka pemegang saham ikut merasakan hasil yang dicapai pula.

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan suatu perusahaan. 1

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan fungsi dan praktik Public Relations (PR) di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mereka adalah komunitas, konsumen, pemerintah dan pers.

BAB I PENDAHULUAN. militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan Public

BAB III PROSEDUR PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. adalah, perusahaan tidak hanya mengambil keuntungan semata. CSR harus dimaknai bukan lagi hanya sekedar responsibility karena

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Pada Bab ini, peneliti akan menyajikan hasil penelitian yang diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. sebuah kampanye politik juga memiliki humas yang berperan di dalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. < diakses 16 Juni 2016.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya penulis menarik. kesimpulan seperti berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Era kompetisi yang kian ketat ini, setiap perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIBUTUHKAN KHALAYAK EKSTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, Public Relations yang sebelumnya dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau sering disebut sebagai media baru, membuat seorang public relations harus

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang

# Namun peranan PR tidak hanya sebatas menjalin hubungan baik dengan publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal. PR juga memiliki tugas u

BAB 5 PENUTUP. kriteria sebagai media yang efektif dalam menjalankan tugasnya untuk mendukung

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lain biasanya terjadi dalam dua konteks, yaitu komunikasi yang terjadi

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu tujuan dari suatu organisasi atau perusahaan adalah memiliki citra

BAB I PENDAHULUAN. Opini Publik, hanya dalam sekejap publik dapat mempunyai persepsi terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dengan kelompok maupun suatu kelompok dengan kelompok lainnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi pada dasarnya terjadi dalam setiap aspek kehidupan

PERAN PUBLIC RELATIONS PT. IFISHDECO DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI KALANGAN MASYARAKAT AREA PERTAMBANGAN KABUPATEN KONAWE SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Bila sakitnya ringan, cukup membeli obat di warung, bisa sembuh kembali. 1

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

Konsep Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

RENCANA STRATEGIK ( RENSTRA ) PUSAT KOMUNIKASI PUBLIK TAHUN

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

Everything You Should Know About PUBLIC RELATIONS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. senjata persaingan tetapi sudah menjadi tiket yang harus dibayar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kognisi adalah Pengetahuan manusia yang meliputi setiap perilaku mental yang

BAB I PENDAHULUAN. penyebaran informasi antara individu atau organisasi dan masyarakat. Humas dapat

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini kerjasama antar negara sudah tidak asing lagi didengar. Hampir di setiap negara pasti memiliki kerjasama dengan negara-negara asing. Tidak hanya negara berkembang, negara maju pun masih bekerjasama dengan negara asing, mulai dari kerjasama teknik, pemberian hibah, sampai dengan bantuan pinjaman modal. Kerjasama antar negara tersebut disebut dengan kerjasama bilateral. Kerjasama antar negara sekarang ini sudah sangat luas sehingga diperlukan peran humas yang baik untuk menjaga hubungan tersebut. Melihat dari pernyataan diatas, maka keberadaan akan Humas sangat dibutuhkan. Menurut Cultip, Humas adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut 1. Fungsi humas pada perusahaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 1. Membangun bagian atau departemen humas sendiri (humas internal) yang menjadi bagian dari manajemen perusahaan. 2. Menyewa konsultan humas (eksternal) untuk melaksanakan fungsi kehumasan di perusahaan bersangkutan. 1 Scott M.Cultip, et.al, Effective Public Relations, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2007, hal. 1

2 Humas internal dan humas eksternal dituntut untuk memiliki kemampuan dalam praktik komunikasi organisasi, manajemen krisis, manajemen isu dan riset. Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah membuat kesan (image), pengetahuan dan pengertian, menciptakan ketertarikan, penerimaan, dan simpati. Humas memiliki fungsi yaitu menumbuhkan serta mengembangkan hubungan baik antar lembaga (organisasi) dengan publiknya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan iklim pendapat (opini publik) yang menguntungkan lembaga (organisasi). Peran Humas sangat diperlukan oleh suatu organisasi dalam berbagai jenis hubungan komunikasi dengan para stakeholdernya, antara lain Government Relations, Investor Relations, Media Relations dan sebagainya. Contoh salah satu peran humas dalam media relations adalah dengan membina hubungan yang baik dengan media, sehingga dapat menghasilkan pemberitaan-pemberitaan yang baik pula di media massa yaitu pemberitaan yang positif tentang organisasi tersebut. Bagi organisasi, media massa mempunyai peranan penting dalam penyebaran informasi/berita kepada masyarakat. Menurut Mc Luhan, media massa adalah perpanjangan alat indera kita dimana melalui media massa orang memperoleh informasi tentang benda, orang, atau tempat yang tidak kita alami secara langsung. Media dapat diartikan sebagai alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan informasi. Humas membutuhkan media sebagai alat pendukung demi terciptanya komunikasi atau penyampaian pesan

3 yang efektif. Untuk khalayak, informasi atau pesan dari media tersebut dapat membentuk, mempertahankan atau mendefinisikan citra dari suatu organisasi 2. Aktivitas komunikasi Humas untuk menjalin hubungan baik dengan media massa dalam rangka pencapaian pengertian, serta dukungan dalam bentuk publikasi organisasi yang maksimal dan balance (berimbang) disebut dengan Media Relations 3. Media relations tidak hanya dibutuhkan oleh perusahaan/organisasi profit tetapi juga oleh perusahaan/organisasi non profit. Pada prinsipnya pelaksanaan kegiatan humas dalam media relations dikedua jenis organisasi ini adalah sama, yaitu terbinanya hubungan yang harmonis antara organisasi dengan publiknya agar tercipta kondisi yang kondusif bagi keberlangsungan kedua jenis organisasi ini. Namun, dalam pelaksanaannya, keberadaan humas di kedua jenis organisasi tersebut berbeda karena beberapa perbedaan orientasi pada tujuan dari organisasi tersebut. Media relations sangat dibutuhkan, terutama, oleh perusahaan/organisasi non profit. Dan ini merupakan salah satu tugas dari humas tersebut. Pada dasarnya tujuan humas pada organisasi non profit adalah untuk memberikan informasi tentang tujuan-tujuan organisasi dan pelayanan yang tersedia serta menanamkan kepercayaan, kebaikan, kejujuran dan pengabdian organisasi kepada publik. Sedangkan, tujuan humas pada organisasi profit adalah untuk menciptakan 2 Firsan Nova, Crisis Public Relations: Bagaimana PR Menangani Krisis Perusahaan, Grasindo, Jakarta, 2009, hal.204-205 3 Diah Wardhani, Media Relations Sarana Membangun Reputasi Organisasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2008, hal.1

4 hubungan dengan publiknya baik internal maupun eksternal, memelihara saling pengertian dan kerjasama dengan publik, serta untuk mempromosikan pelayanan perusahaan serta produk-produknya di dalam dunia yang penuh persaingan 4. Hubungan humas dengan media amatlah berperan penting dalam membangun citra. Contohnya terbukti pada PT. Newmont Minahasa Raya (NMR), sebuah perusahaan tambang emas, dimana pada tahun 2004, media mengangkat isu mengenai pencemaran yang disertai penyakit minamata yang menimpa beberapa warga buyat, citra Newmont pun diambang kejatuhan. Menurut Rubi W.Pramono, Humas Manager NMR sekarang, pada saat itu posisi humas di NMR sedang kosong, Akibatnya ketika isu pencemaran itu terbawa sampai ke ibu kota Jakarta, banyak media yang tidak tahu siapa dari pihak NMR yang dapat dimintai keterangan, sehingga berita-berita negatiflah yang kemudian muncul di berbagai media. Melalui contoh NMR tersebut terlihat betapa pentingnya peran humas dengan media dalam membangun citra positif dari keberadaan perusahaan/organisasinya. Soleh Soemirat, mengutip Bill Canton, mengatakan bahwa citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan/organisasi. Citra itu sendiri merupakan aset terpenting dari keberadaan suatu organisasi 5. Aktivitas Humas adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik (two ways traffic communications) antara lembaga dengan publik yang bertujuan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi terciptanya suatu tujuan 4 Diakses pada tanggal 15 Januari 2011 dari http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/02/basic-of-public-relations-pr.html. 5 Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto, Dasar-Dasar Public Relations, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2000, hal. 111

5 tertentu, mempromosikan suatu kebijakan, kegiatan produksi, demi kemajuan lembaga atau citra positif lembaga bersangkutan. Hal yang akan dibahas oleh peneliti adalah mengenai aktivitas Humas internal pada sebuah organisasi donor yang bernama JICA (Japan International Cooperation Agency) dalam mempertahankan citra positif organisasinya dalam hubungannya dengan media (Media Relations) Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) sebagai perwakilan pemerintah Jepang di Indonesia mendapatkan mandat untuk melaksanakan tiga (3) skema Bantuan Pembangunan Resmi atau Official Development Assistance (ODA) Jepang secara terpadu, yaitu : (1) Pemberian Hibah ; (2) Pemberian Pinjaman ; dan (3) Kerjasama Teknik. 3 skema bantuan JICA untuk Indonesia tersebut dilaksanakan secara terpadu, dengan hubungan bilateral antar negara yang berkesinambungan dan berjalan dengan selaras. Selain juga berupaya untuk membantu semaksimal mungkin inisiatif Pemerintah Indonesia dalam mendorong kemandiriannya. Menurut Kajian Tahun Anggaran 2007 Peningkatan Harmonisasi Kerjasama Bilateral yang dibuat oleh Direktorat Pendanaan Luar Negeri Bilateral, yaitu Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) Republik Indonesia, menyumbangkan sejumlah keluaran antara lain: (i) data kebijakan, sistem dan prosedur negara-negara pemberi pinjaman dan/atau hibah luar negeri (PHLN); (ii) sektor prioritas Pemerintah Indonesia dan negara pemberi PHLN hibah dengan merujuk kepada Country Borrowing Strategy (CBS); dan (iii) rencana tindak peningkatan harmonisasi kerjasama bilateral.

6 Dalam kajian tersebut dipilih sembilan negara yaitu: Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Spanyol, Kanada, Korea, Australia, dan Inggris, dengan pertimbangan kontribusinya yang signifikan dalam kerjasama pembangunan (jumlah pinjaman Official Development Assistance/ODA) yang diberikan kepada Pemerintah Indonesia yang kerjasamanya ikut ditangani oleh Direktorat Pendanaan Luar Negeri Bilateral Bappenas. Tujuh dari sembilan sampel negara kreditor/donor tersebut masuk ke dalam sepuluh besar negara pendonor untuk Indonesia, sedangkan Spanyol dan Korea telah menempatkan Indonesia sebagai negara yang diprioritaskan mendapatkan bantuan ODA (sumber: data OECD). Melalui data tersebut, Jepang berada di posisi paling teratas sebagai badan pendonor terbesar bagi Indonesia 6. Target khalayak untuk terus mempertahankan citra positif JICA adalah seluruh masyarakat Indonesia dari kelas atas sampai ke tingkat akar rumput. Sebenarnya tanpa masyarakat Indonesia sadari, sudah banyak bantuan pemerintah Jepang untuk Indonesia. Dari pembangunan Infrastruktur, contohnya pembuatan jalan layang semanggi, depot KRL Depok, fakultas kedokteran Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, IGD RS Cipto Mangunkusumo dan lain sebagainya, ada juga program-program pembinaan dan pengembangan masyarakat yang dilakukan dengan bantuan JICA baik melalui bantuan berupa pengiriman tenaga ahli, pemberian hibah maupun pinjaman lunak yang belum atau bahkan tidak diketahui oleh masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu saja, Pemerintah Jepang melalui JICA juga banyak melakukan kerjasama dengan Pemerintah Indonesia 6 Diakses pada tanggal 13 Januari 2011 dari http://pendanaan.bappenas.go.id/index.php?option=com_rubberdoc&view=doc&id=28&format=ra w&itemid=45.

7 dalam berbagai bidang, antara lain memberikan dukungan di bidang lingkungan, pengurangan dampak bencana, keamanan laut, peningkatan polisi sipil, program pemberdayaan masyarakat dan lain sebagainya demi menciptakan kemajuan dalam berbagai bidang di negara berkembang, khususnya Indonesia. Terpeliharanya citra positif JICA sebagai lembaga donor Jepang di Indonesia tentunya tak lepas dari aktivitas media relations humas internal JICA yang terjalin sehat dan dinamis sehingga tidak hanya pemerintah Indonesia melainkan seluruh masyarakat Indonesia dapat mengetahui keberadaan pemerintah Jepang dalam membantu pembangunan di Indonesia. Keberadaan JICA di Indonesia tidak akan dapat diketahui publik apabila JICA tidak memiliki Humas internal yang berhubungan dengan media untuk melakukan publikasi mengenai program-program yang akan atau sedang berlangsung antara JICA, sebagai perwakilan dari pemerintah Jepang dengan pemerintah Indonesia. JICA telah ada di Indonesia lebih dari 35 tahun dan selama ini citra positif JICA dapat dilihat dari berbagai artikel di media massa, diantaranya artikel dari harian Ujung Pandang Express, tertanggal 11 Januari 2011 yang berjudul Kadin- JICA Dongkrak Pasar 4 Komoditas. Dalam artikel tersebut ditulis bahwa Program pembinaan dan pengembangan industri lokal hasil kerjasama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulsel dengan pemerintah dan JICA terhadap 4 komoditas unggulan sudah berlangsung selama dua tahun (artikel lengkap dapat dilihat pada lampiran), artikel yang isinya juga sama yaitu mengenai kerjasama JICA dan Kadin Sulsel dalam mendongkrak pasar 4 komoditi unggulan tersebut

8 juga terbit pada tanggal 21 February 2011 di Tempo Makassar juga memberi judul JICA Bantu Industri Lokal. Selain itu artikel yang terbit di Kompas pada 2 Maret 2011 menyebutkan bahwa Dana pembangunan PLTA di Pesangan, Aceh berasal dari bantuan Japan International Cooperation Agency (JICA). Citra positif yang terus dipertahankan oleh JICA adalah mengenai keberadaan JICA sebagai lembaga donor Jepang yang sungguh-sungguh membantu pengembagan rakyat Indonesia lewat pemerintah Indonesia dalam membangun berbagai aspek baik infrastuktur, pendidikan, pertanian, kelautan, dan lain sebagainya untuk menuju pembangunan Indonesia yang lebih baik lagi. Hal ini bertujuan untuk menepis asumsi bahwa lembaga donor hanya akan melilit Indonesia dengan hutang yang diberikan. Disinilah Humas JICA dituntut untuk memiliki hubungan yang baik dengan media massa sehingga citra positif dari keberadaan JICA di Indonesia dapat terus dipertahankan. Untuk itu JICA memiliki Humas internal yang bertugas untuk dapat terus menjaga citra yang baik dimata pemerintah dan masyarakat Indonesia. JICA tentunya membutuhkan seorang Humas Officer professional yang diharapkan mampu membangun dan menjaga good image, karena humas merupakan perkembangan komunikasi. Humas merupakan suatu lembaga yang bertugas untuk menjalin dan menjaga hubungan baik dengan public internal, eksternal, dan stakeholder organisasi. Humas JICA mempunyai peranan yang penting dalam menangani persoalan persoalan yang berkaitan dengan keinginan dan harapan stakeholders, baik itu stakeholders internal (pihak internal organisasi) maupun stakeholders eksternal (pendengar dan pembaca media massa baik cetak seperti

9 koran dan majalah ataupun elektronik seperti stasiun televisi dan radio) demi perkembangan JICA untuk kearah yang lebih baik serta dapat membangun kepercayaan publik. Adanya kepercayaan dari publik (public trust) akan dapat mempertahankan citra yang positif terhadap keberadaan JICA di Indonesia, tentunya lewat perantaraan media massa. Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membahas mengenai aktivitas media relations JICA dalam mempertahankan citra positifnya. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat diambil beberapa rumusan masalah diantaranya yaitu : Bagaimana aktivitas Media Relations Japan International Cooperation Agency dalam mempertahankan citra positif? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui aktivitas Humas JICA melalui media relations dalam mempertahankan citra positifnya. 1.4 Manfaat Penelitian Tujuan dari pembuatan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Komunikasi bidang studi Humas. Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah hazanah keilmuan bagi program studi ilmu komunikasi khususnya dalam dunia humas dan aktivitas media relations serta keterkaitannya terhadap citra positif dari suatu

10 lembaga donor, serta hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan evaluasi bagi humas JICA. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan bagi humas JICA dalam membuat aktivitas media relations agar tepat sasaran dan sesuai dengan apa yang diharapkan, serta bagi saya sendiri untuk mengetahui bagaimana aktivitas media relations yang dilakukan oleh humas yang sesungguhnya.