Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R.

dokumen-dokumen yang mirip
LEADER CLASS SEBAGAI PENDIDIKAN PEMBENTUK GENERASI TANGGUH PEMBANGUN BANGSA Oleh : Rifa Atun Mahmudah

LEADER CLASS PROGRAM - SISI LAIN PENDIDIKAN BERBASIS KARAKTER DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KAB. CILACAP Oleh : Nur Arida Hendrawati

MEMBENTUK SUMDER DAYA MANUSIA BERKUALITAS MELALUI LEADER CLASS

BAB I PENDAHULUAN. berubah dari tradisional menjadi modern. Perkembangan teknologi juga

BAB IV ANALISIS PERAN GURU DALAM PROSES PENGEMBANGAN KECERDASAN. Peran Guru dalam Proses Pengembangan Kecerdasan Spiritual siswa di MI Walisongo

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan pilar utama bagi kemajuan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. kehidupan dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. nasional.pada Pasal 1 Undang-Undang No.20 Tahun 2003Tentang Sistem

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN BERBASIS POTENSI LOKAL MELALUI KEBIJAKAN LEADER CLASS DI DAERAH CILACAP. Oleh : Ma rifani Fitri Arisa

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah survei pernah dilakukan Mazzola (2003) tentang bullying di sekolah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEMBENTUK BUAH HATI MENJADI PRIBADI TANGGUH DAN PERCAYA DIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pembinaan moral bagi siswa sangat penting untuk menunjang kreativitas. siswa dalam mengemban pendidikan di sekolah dan menumbuhkan

MODEL LEADER CLASS SMA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP. Oleh : Duki Iskandar

BAB I PENDAHULUAN. pengawasan orang tua terhadap kehidupan sosial anak, kondisi lingkungan anak

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha membina kepribadian dan kemajuan manusia

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan Ini Memuat : A. Latar Belakang, B. Fokus Penelitian,C. Rumusan

BAB 1 PENDAHULUAN. murid, siswa, mahasiswa, pakar pendidikan, juga intektual lainnya.ada

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

SAMBUTAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA PADA PERINGATAN HARI PRAMUKA KE 52 TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

LEADER CLASS SEBUAH ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP. Oleh : ENDRIANA, S.Pd NIP

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia sebagaimana tertuang dalam. Undang Undang No 2/1989 Sistem Pendidikan Nasional dengan tegas

BAB I PENDAHULUAN. Dengan potensi tersebut, seseorang akanmenjadi manfaat atau tidak untuk dirinya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Bangsa yang memiliki karakter tangguh lazimnya tumbuh berkembang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah generasi penerus yang menentukan nasib bangsa di masa depan.

PERAN GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN NILAI-NILAI KARAKTER DI SMP NEGERI 1 BUA PONRANG KABUPATEN LUWU

Leader Class sebagai Solusi Krisis Kualitas Kepemimpinan. di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan pendidikan diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. mengorganisasi seluruh potensi sekolah yang ada. Tujuan suatu organisasi dapat

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER DI PERGURUAN TINGGI: KAJIAN TEORITIS PRAKTIS

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti dan menaati peraturan-peraturan nilai-nilai dan hukum

BAB I PENDAHULUAN. Akhlak sebagai potensi yang bersemayam dalam jiwa menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Mitra Pustaka, 2006), hlm 165. Rhineka Cipta,2008), hlm 5. 1 Imam Musbikiin, Mendidik Anak Kreatif ala Einstein, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. sekarang merupakan persoalan yang penting. Krisis moral ini bukan lagi

BAB I PENDAHULUAN. tonggak majunya suatu negara. Diera globalisasi ini pendidikan semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengalami gejolak dalam dirinya untuk dapat menentukan tindakanya.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Sisdiknas tahun 2003 pasal I mengamanahkan bahwa tujuan

Program Leader Class Sebagai Investasi Daerah

BAB I PENDAHULUAN. asuh dan arahan pendidikan yang diberikan orang tua dan sekolah-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang memiliki akhlak, moral, dan budi pekerti yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak yang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. saat ini, para bapak pendiri bangsa (the founding fathers) menyadari bahwa paling

BAB 1 PENDAHULUAN. individu terutama dalam mewujudkan cita-cita pembangunan bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi

BAB I PENDAHULUAN. anggota suatu kelompok masyarakat maupun bangsa sekalipun. Peradaban suatu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pendidikan bertujuan untuk menjadikan manusia

Kenapa Leader Class? Catatan Harian (calon) Pemimpin

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasyarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keunggulan suatu bangsa tidak lagi tertumpu pada kekayaan alam,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

PROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

I. PENDAHULUAN. Budaya kekerasan dan kemerosotan akhlak yang menimpa anak-anak usia

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini permasalahan pendidikan merupakan permasalahan yang. merupakan bagian dari upaya membangun karakter dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan yang seluas-luasnya. Pendidikan dapat dimaknai sebagai

BAB I PENDAHULUAN. beberapa pelajar di negeri ini. Fenomena mencontek, tawuran antar pelajar, orang tuanya juga semakin memprihatinkan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hlm Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Alfabeta, Bandung : 2005, hlm.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memandang latar belakang maupun kondisi yang ada pada mereka. Meskipun

PERAN GURU DALAM MENANAMKAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha proses pembentukan

METAMORFOSA TUNAS MUDA DEMI MEWUJUDKAN CITA LUHUR BANGSA

BAB I PENDAHULUAN. yang berdaya tahan kuat dan perilaku yang andal. Kualitas SDM sangat penting, karena

tindakan kekerasan, diskriminasi, dan bullying, supaya anak dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Para pendidik dan tenaga kependidikan di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. setelah berlangsung beberapa tahun bahkan berpuluh-puluh tahun. Tindakan,

Prioritas pembangunan nasional sebagaimana yang dituangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pendidikan karakter mutlak diperlukan bukan hanya di sekolah, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu hal yang amat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat membawa perubahan ke arah lebih baik. Pendidikan di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan telah memberikan kontribusi yang besar dalam membangun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. sikap, perilaku, intelektual serta karakter manusia. Menurut Undang-Undang

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia seutuhnya. Tujuan ini tertera pada Garis Besar Haluan Negara

BAB I PENDAHULUAN. Taqwa, (Yogyakarta: Teras, 2012), hlm. 1. Nasional, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011), hlm. 7.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu sendi kehidupan. Melalui pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda agar melanjutkan kehidupan dan cara hidup mereka dalam konteks

PEMBENTUKAN KARAKTER DAN PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN DI KABUPATEN CILACAP MELALUI LEADER CLASS Oleh : Gito Prasojo

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini masalah kenakalan remaja menjadi semakin

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan yang terjadi di kalangan remaja semakin beragam. Permasalahan yang muncul tidak

BAB I PENDAHULUAN. dampak bagi gaya hidup manusia baik positif maupun negatif. Di sisi lain kita

BAB I PENDAHULUAN. dan berakhlak adalah tugas dunia pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. akademik (Intelligence Quotient atau sering disebut IQ ) mulai dari bangku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan pendidikan nasional dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang sudah membinatang. Orang orang

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang MasalahPendidikan di Indonesia diharapkan dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA). Untuk memanfaatkan

Transkripsi:

Upaya untuk Menyiapkan Insan Yang Berkarakter Melalui Program Leader Class di Kabupaten Cilacap Oleh : Nur Fajrina R. Guna menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015 dan berbagai dinamika kehidupan di masa mendatang, berbagai upaya dicanangkan oleh pemerintah agar bangsa Indonesia,termasuk masyarakat Cilacap memiliki daya saing yang tidak kalah dengan penduduk ASEAN lainnya. Salah satu bidang yang terus dibenahi adalah dunia pendidikan. Masalah-masalah yang terjadi dalam ranah pendidikan terus dikaji oleh pakar dan praktisi. Kemudian, lahirlah berbagai alternatif dan inovasi guna memajukan kualitasnya. Misalnya dengan perbaharuan kurikulum yang saat ini diterapkan di berbagai sekolah, yaitu Kurikulum 2013. Dalam Kurikulum 2013, titik fokus pencapaian akademik siswa bukan terletak pada tingginya nilai yang ia raih pada berbagai mata pelajaran. Melainkan juga bagaimana nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh siswa tersebut. Sikap yang beretika, sopan santun dan tata krama adalah hal mutlak yang harus dimiliki siswa. Selain itu, sekolah tidak hanya berfungsi sebagai tempat bagi guru untuk menanamkan pengetahuan akademik kepada siswanya. Melainkan juga tempat untuk membekali mereka dengan budi pekerti dan akhlak mulia sebagai penuntun siswa dalam melangkah saat meraih masa depannya. Di sinilah siswa dibekali pendidikan karakter dalam mengembangkan dirinya. Pendidikan karakter yang bersumber dari nilai-nilai dalam Pembukaan UUD 45 dan kelima sila Pancasila. Selain itu, yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah bakat dan minat siswa di sekolah. Citra seorang siswa dianggap pintar terkadang diartikan jika siswa tersebut jago cas-cis-cus dalam Bahasa Inggris, atau ahli dalam pelajaran eksak. Padahal, kemampuan antara siswa yang satu dengan yang lainnya bisa berbeda-beda. Pencapaian

prestasi siswa tidak harus diukur dari seberapa bagus nilai Matematikanya di raport, atau seberapa banyak medali olimpiade yang telah ia persembahkan. Seorang siswa mungkin pandai Matematika, tetapi tidak memiliki bakat menyanyi. Sementara siswa yang lain, mungkin tergolong pas-pasan dalam pelajaran IPA, tetapi memiliki akhlak yang luar biasa terpuji. Hal itu juga merupakan prestasi. Ibarat pondasi rumah, penanaman pendidikan karakter melandasi kepribadian siswa. Sering kita mendengar atau membaca kasus-kasus atau permasalahan yang melibatkan pelajar sebagai pelakunya. Seperti peristiwa bullying yang dilakukan oleh beberapa pelajar Sekolah Dasar (SD) di sebuah sekolah yang mengakibatkan adanya korban jiwa. Peristiwa tersebut terjadi di sekolah. Bebagai peristiwa lain yang mengundang keprihatinan adalah pelajar yang terlibat dalam video porno yang direkamnya tersebar. Ditambah kasus remaja yang terjerat narkoba, pelajar yang merokok di sekolah, melakukan tawuran sehingga menimbulkan korban jiwa, sampai kasus kenakalan remaja lainnya. Mengapa hal ini bisa terjadi? Tentunya banyak hal yang menyebabkan peristiwa tersebut. Hal yang utama adalah adanya pengaruh lingkungan di sekitar pelajar yang bersangkutan. Di sinilah salah satu letak pentingnya mengutamakan penanaman dan penerapan pendidikan karakter pada siswa. Program pendidikan di sekolah harus memiliki muatan karakter sebagai alat control perilaku siswa, yang bertujuan untuk mengembangkan perilaku terpuji. Penekanan karakter lebih ke arah pembentukan budi pekerti yang baik. Terbentuknya karakter dalam diri siswa tidak hanya sebatas dengan lingkungan pergaulannya di sekolah, melainkan juga terbentuk oleh didikan orang tua di rumah serta kebiasaan yang ia lakukan sejak kecil. Karakter seorang siswa inilah yang dapat mempengaruhi cara pandang dan perilakunya sehari-hari.

Pemerintah Kabupaten Cilacap menyadari bahwa peningkatan kualitas pendidikan, termasuk di dalamnya pembangunan karakter pelajar adalah hal yang sangat penting. Semakin tinggi kualitas pendidikan yang dicapai, maka sumber daya manusia berkualitas yang dihasilkan juga akan semakin tinggi. Diharapkan nantinya insan-insan terdidik ini memiliki kualitas yang mumpuni serta karakter yang berbudi pekerti luhur. Sebagai salah satu kabupaten yang terletak di wilayah administratif Provinsi Jawa Tengah, Cilacap memiliki berbagai potensi yang sangat prospek jika dikembangkan, mulai dari SDM, SDA hingga infrastruktur yang ada. Pengembangan potensi harus disertai dengan melestarikan lokalitas daerah. Untuk itulah sebuah kebijakan yang diberi nama "Bangga Mbangun Desa" dilahirkan sebagai terobosan untuk mengentaskan berbagai permasalahan yang ada. Salah satunya adalah permasalahan di dunia pendidikan. Untuk mencegah terjadinya degradasi moral serta meningkatkan kualitas pendidikan di Cilacap, Bapak H.Tatto Pamuji melakukan inovasi yang serius. Inovasi tersebut dinamakan dengan Leader Class Program atau Program Kelas Unggulan. Program Leader Class bertujuan untuk menjaring siswa-siswa berprestasi di berbagai kecamatan di Kabupaten Cilacap untuk dididik menjadi calon penerus pembangunan yang berkarakter tangguh, mandiri dan berkualitas serta bisa menjadi panutan bagi orang lain. Program Leader Class ini merupakan program pertama di Indonesia. Ujicoba dilaksanakan pada tahun ajaran 2012/2013 dan sampai saat ini masih terus berlanjut. Untuk tahun pelajaran 2014/2015, ada dua sekolah yang dijadikan sebagai percontohan, yaitu SMPN1 Cilacap dan SMAN 1 Cilacap. Jumlah siswa yang masuk ke dalam Leader Class Program masing-masing 30 orang untuk jenjang SMP dan 30 orang untuk jenjang SMA. Penjaringan dilakukan di seluruh kecamatan. Mereka dijadikan dalam satu kelas.

Untuk menjamin pelaksanaan program ini, Pemerintah Kabupaten Cilacap telah mengalokasikan dana khusus berupa living cost Rp.1.000.000 tiap siswa per tahun. Secara teknis, 60 siswa tersebut menjalani sekolah seperti biasa, hanya saja dipusatkan di SMPN 1 Cilacap dan SMAN 1 Cilacap. Mereka mendapatkan pelajaran seperti kelas lain pada umumnya. Namun, khusus siswa Program Leader Class, ada pemberian materi tambahan berupa materi-materi yang berkaitan dengan kepemimpinan. Hal itu dilakukan guna mewujudkan terciptanya pelajar yang memiliki keseimbangan antara IQ, EQ dan SQ. Dengan demikian, diharapkan siswa Program Leader Class nantinya tidak hanya dapat dibanggakan dengan nilai akademis yang sangat memuaskan, melainkan juga dapat dibanggakan karena mereka memiliki karakter yang positif. Diantaranya adalah kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual yang akan menjadi alat kontrol bagaimana mereka berperilaku sehari-hari, bagaimana mereka memposisikan diri dan bagaimana mereka bisa bersosialisasi dengan baik. Sikap mereka yang bisa dijadikan suri tauladan di lingkungannya akan menginspirasi pelajar lainnya. Keseimbangan antara IQ, EQ dan SQ inilah yang nantinya mengantarkan mereka menjadi pemimpin yang loyal, jujur, serta menghindari perbuatan tercela. Berdasarkan ulasan mengenai pelaksanaan Program Leader Class yang sudah berjalan selama 3 tahun, penulis hendak memberikan masukan demi tercapainya optimalisasi pelaksanaan program ini: 1. Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui DISDIKPORA perlu mensosialisasikan info ini kepada seluruh lapisan masyarakat dan ke berbagai sekolah yang ada di Kabupaten Cilacap. Khususnya wali murid dan tenaga pendidik. Sebab, masih ada masyarakat yang belum mengetahui adanya program ini. 2. Persiapan untuk keberlanjutan Program Leader Class perlu direncanakan lebih rinci untuk beberapa tahun mendatang, termasuk

kesiapan dari segi fasilitas, proses rekrutmen siswa, pendidik, sarana maupun prasarana. 3. Perlu dipikirkan agar adanya kelanjutan studi dari siswa yang telah lulus Program Leader Class nantinya. Sebab, ada siswa yang berasal dari keluarga yang memiliki latar belakang ekonomi lemah. Siswa tersebut mungkin memiliki kesulitan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi jika tidak diberika fasilitas penunjang berupa beasiswa. Oleh karena itu, alangkah baiknya pemerintah bekerjasama dengan sekolah percontohan memfasilitasi pendaftaran beasiswa lanjutan bagi siswa. Bahkan pemerintah juga bisa memberi beasiswa khusus dari Pemkab Cilacap kepada beberapa siswa Program Leader Class, dengan syarat setelah siswa yang bersangkutan lulus di perguruan tinggi wajib mengabdi di lingkup Kabupaten Cilacap. 4. Untuk pemantauan perkembangan ranah keilmuan dan psikis dari siswa Program Leader Class, diperlukan adanya kegiatan mentoring agar pihak sekolah mengetahui letak hambatan yang mungkin dialami peserta saat mengikuti Program Leader Class. 5. Jika nantinya program ini sukses dan berkelanjutan, pemerintah bisa merencanakan pembangunan tempat tinggal berupa asrama bagi siswa Program Leader Class agar kegiatan sehari-hari mereka diluar jam kegiatan belajar mengajar menjadi lebih sistematis dan efektif. Masyarakat Cilacap membutuhkan sosok abdi negara, penerus pembangunan dan pemimpin yang amanah, bisa menjadi panutan, berdaya juang tinggi serta mampu merangkul segenap lini. Oleh karena itu, Program Leader Class menjadi program yang tepat untuk menyiapkan calon pemimpin dan penerus bangsa yang nantinya akan menggerakkan masyarakat untuk bahu-membahu membangun bangsa. Bisa diambil kesimpulan bahwa dengan adanya Program Leader Class, Pemerintah Kabupaten Cilacap tidak sekedar meningkatkan kualitas pendidikan dari segi akademik saja, melainkan juga menyisipkan nilai-nilai karakter secara optimal. Program ini sangat mendukung pelaksanaan kurikulum 2013.

Guna mendukung kelancaran Program Leader Class, diperlukan partisipasi dari berbagai pihak untuk bahu-membahu menyukseskan program tersebut.