MEMBANGUN KEMANDIRIAN PANGAN DARI BOJONEGORO UNTUK INDONESIA OLEH : S U Y O T O BUPATI BOJONEGORO (JAWA TIMUR) Disampaikan pada acara : Sidang Regional Dewan Ketahanan Pangan Wilayah Tengah Tahun 2016 (Se-Jawa dan Kalimantan) Palembang, 26 Mei 2016
OVERVIEW BOJONEGORO
DIMANA BOJONEGORO???
BOJONEGORO MEMILIKI : 44% WILAYAHNYA ADALAH HUTAN JATI SUMBER DAYA AIR MENCAPAI 717.877.000 M3 78.000 ha LAHAN SAWAH PRODUKTIF BERPOTENSI MENG- HASILKAN 1,5 JUTA TON GABAH. POPULASI SAPI MENCAPAI 169.639 EKOR CADANGAN MINYAK MENCAPAI 650 JUTA BAREL DAN GAS 6 TCF. 20% CADANGAN MINYAK NASIONAL AKAN DISUPLAI DARI BOJONEGORO
BERAPA PRODUKSI PANGAN DI BOJONEGORO?? NO KOMODITAS PRODUKSI 2013 2014 2015 1 Padi (Gabah Kering Giling) 802.528 847.857 907.000 2 Jagung 169.054 190.604 225.795 3 Kedelai 18.807 27.923 27.907 4 Bawang Merah 5.919 19.138 12.632 4 Sapi 160.036 172.673 186.861 5 Kambing 105.013 110.461 117.742 6 Domba 129.990 138.637 145.662 7 Ikan 3.135,25 3.664,20 4.224,70 Catatan : 1. Untuk padi jagung, kedelai, bawang merah dan ikan satuan dalam ton 2 Untuk Sapi, kambing dan domba satuan dalam ekor
KONDISI PRODUKSI, KONSUMSI, SURPLUS PADI, JAGUNG DAN KEDELAI TAHUN 2015 NO KOMODITAS PRODUKSI (Ton) 1 Padi (Gabah Kering Giling) KONSUMSI (Ton) SURPLUS (Ton) 907.000 235.878 671.960 Setara Beras 510.416 132.611 377.805 2 Jagung 225.795 5.376 220.419 3 Kedelai 27.907 18.018 9.889
0.95 1.05 5.96 9.27 8.48 1.58 0.04 0.02 1.26 6.88 1.23 0.15 4.73 0.45 Sumber : BPS Kab. Bojonegoro ** angka sangat sementara 0.97 17.91 39.06 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Pengadaan listrik dan Gas Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi Jasa Keuangan dan Asuransi Real Estat Jasa Perusahaan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya SEKTOR PERTANIAN MEMPUNYAI KONTRIBUSI TERBESAR MENCAPAI 17,91% TAHUN 2015 Kat ego ri Uraian Kontribusi 2014 2015 ** A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 15,07 17,91 B Pertambangan dan Penggalian 48,45 39,06 C Industri Pengolahan 5,83 6,88 D Pengadaan Listrik dan Gas 0,02 0,02 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,03 0,04 F Konstruksi 7,17 8,48 Perdagangan Besar dan G Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,91 9,27 H Transportasi dan Pergudangan 0,85 1,05 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 0,78 0,95 J Informasi dan Komunikasi 5,03 5,96 K Jasa Keuangan dan Asuransi 1,30 1,58 L Real Estate 1,10 1,26 M,N Jasa Perusahaan 0,13 0,15 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,07 4,73 P Jasa Pendidikan 1,05 1,23 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,38 0,45 R,S, T,U Jasa lainnya 0,82 0,97 PDRB DENGAN MIGAS 100 100 PDRB TANPA MIGAS 51,9 61,3
Kate gori Uraian Pertumbuhan 2014 2015 ** A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 2,56 3,30 B Pertambangan dan Penggalian -1,81 36,08 C Industri Pengolahan 6,37 6,40 D Pengadaan Listrik dan Gas 1,32 1,34 E Pengadaan Air, Pengelolaan 2,96 3,74 Sampah, Limbah dan Daur Ulang F Konstruksi 8,99 5,28 G Perdagangan Besar dan 7,62 7,60 Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan 10,67 8,62 I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 9,72 10,65 J Informasi dan Komunikasi 10,01 10,89 K Jasa Keuangan dan Asuransi 9,49 8,37 L Real Estate 8,66 7,21 M,N Jasa Perusahaan 9,66 7,62 O Administrasi Pemerintahan, 1,39 4,49 Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib P Jasa Pendidikan 5,84 5,66 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan 7,23 7,67 Sosial R,S, T,U Jasa lainnya 5,42 4,21 PDRB DENGAN MIGAS 2,36 19,87 Sumber : BPS Kab. Bojonegoro ** Pertumbuhan Ekonomi dengan migas tahun 2015 tumbuh sebesar 19,87% meningkat signifikan dibanding tahun 2014 karena meningkatnya lifting migas yang cukup besar di tahun 2015 mencapai 30 juta barel lebih atau meningkat sebesar 40% dibanding lifting tahun 2014. Pertumbuhan ekonomi tanpa migas tahun 2015 tumbuh sebesar 5,99% sedikit melambat dibanding tahun 2014 karena pengaruh perlambatan ekonomi global yang berpengaruh secara langsung disektor konstruksi, transportasi, jasa keuangan, real estate dan beberapa sektor lainnya
PDRB PERKAPITA DAN TINGKAT KEMISKINAN Sumber : BPS Kab. Bojonegoro KEMISKINAN Tingkat Pendapatan Perkapita tahun 2015 terus meningkat mencapai 24,4 Juta pertahun atau 2,03 Juta perbulan Untuk tahun 2015 Jumlah Penduduk Miskin menurun mencapai sebesar 13,98 %. Kemiskinan (Jiwa) 201.900 196.000 181.797 175.035 Persentase 16,60% 15,58% 14,75% 13,98% 9
INCLUSION Terkait Isu Ketimpangan Sosial GINI index BOJONEGORO 0.35 0.30 0.25 0.30 0.28 0.27 0.26 0.28 0.31 0.32 0.28 0.24 Analysis : Bojonegoro shows the condition of Inclusive & Sustainable Development 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00 25/05/2016 10 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015
BAGAIMANA STRATEGI BOJONEGORO MEMBANGUN KETAHANAN PANGAN
VISI RPJMD KAB. BOJONEGORO TAHUN 2013-2018 VISI TERWUJUDNYA PONDASI BOJONEGORO SEBAGAI LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI NEGERI YANG PRODUKTIF, BERDAYA SAING, ADIL, BAHAGIA, SEJAHTERA DAN BERKELANJUTAN 12
Mengapa Bojonegoro Ingin Menjadi Lumbung Pangan????? 1. Historis Filosofis Bahwa Bojonegoro Sebagai Daerah Yang Mempunyai Potensi Sumber Daya Pertanian. 2. Komoditas Pertanian Masih Banyak Yang Import : Beras, Jagung, Kedelai, Sapi Dll 3. Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pangan Di Lingkup Global,regional Maupun Nasional Menghadapi Tantangan Yang Semakin Berat. 4. Dampak Perubahan Iklim Dan Pertumbuhan Penduduk Serta Terbatasnya Lahan Dan Air Telah Menyebabkan Menurunnya Ketersediaan Sumberdaya Pangan. 5. Kemandirian Dan Kedaulatan Pangan Mencerminkan Harga Diri Suatu Bangsa 6. Upaya Untuk Pengentasan Kemiskinan Dan Pemberdayaan Masyarakat
KEBIJAKAN STRATEGIS UPAYA KONKRET YANG DILAKUKAN UNTUK MEWUJUDKAN BOJONEGORO SEBAGAI LUMBUNG PANGAN 1. OPTIMALISASI SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN, PETERNAKAN, PERIKANAN, PERKEBUNAN, DAN HORTIKULTURA MELALUI : PERTAMA : PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER DAYA, TERMASUK SUMBER DAYA ALAM, SUMBER DAYA MANUSIA DAN KELEMBAGAAN USAHA KEDUA : PENGUATAN MODAL KETIGA : APLIKASI TEKNOLOGI INFORMASI KE EMPAT: AKSES PASAR ATAU PEMASARAN 2. MEMPERSIAPKAN INDUSTRIALISASI PERTANIAN/AGROINDUSTRI 3. MEMBANGUN INFRASTRUKTUR PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN : JALAN, JEMBATAN, JALAN USAHA TANI, JARINGAN IRIGASI, EMBUNG, DAN WADUK 4. MERUMUSKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN KEDALAM SUATU KEBIJAKAN MAKRO MELALUI DOKUMEN RPJP DAN RPJMD UNTUK MENSINERGIKAN SELURUH PROGRAM DAN KEGIATAN 5. MELAKUKAN UPAYA TERUS MENERUS UNTUK MENGEDUKASI MASYARAKAT MELALUI PROGRAM-PROGRAM PERTANIAN YANG BERSIFAT PEMBERDAYAAN DENGAN MELIBATKAN KADER/PIONER PEMBANGUNAN YANG ADA DI DESA UNTUK MENGAKSELERASI PERWUJUDAN BOJONEGORO SEBAGAI LUMBUNG PANGAN (PENGUATAN SOSIAL CAPITAL)
1. 2. 3. STRATEGI LUMBUNG PANGAN : OPTIMALISASI HULU-HILIR USAHA TANI OPTIMALISASI USAHA TANI PADA TAHAP ON FARM MELALUI: PENYEDIAAN SAPRODI, PENGUATAN KELEMBAGAAN, PEMBANGUN- AN INFRASTRUKTUR (EMBUNG, JALAN USAHA TANI, IRIGASI), PENYEDIAAN PERMODALAN, PENDAMPINGAN INTENSIF (IPB, UGM, SEKTOR SWASTA) OPTIMALISASI USAHA TANI PADA TAHAP OFF FARM MELALUI : MEKANISASI PERTANIAN UNTUK PASCA PANEN, RESI GUDANG, LUMBUNG TUNDA JUAL, RPH PENGELOLAAN PASCA PANEN PRODUK-PRODUK PERTANIAN MENJADI PRODUK OLAHAN PERTANIAN MELALUI BERBAGAI PELATIHAN, PENDAMPINGAN, DAN PERMODALAN 4. PENYEDIAAN SARANA PEMASARAN, PENGUATAN JARINGAN PEMASARAN, PROMOSI, PAMERAN
TARGET PENINGKATAN PANGAN UNTUK MEWUJUDKAN BOJONEGORO SEBAGAI LUMBUNG PANGAN KONDISI EKSISTING: LUAS LAHAN 76.778 HA PRODUKTIVITAS : 5,7 TON/HA INDEKS PERTANAMAN : 1,86 TARGET AKHIR TAHUN 2018 SUMBER DAYA AIR TARGET LUAS LAHAN 76.778 HA PRODUKTIVITAS : 8 TON/HA INDEKS PERTANAMAN : 2,2 PRODUKSI : 907.000 TON PRODUKSI : 1,5 JUTA TON
APA SAJA KUNCI SUKSES MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN 1. INSTRUKSI BUPATI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG 11 (SEBELAS) KEBIJAKAN TENTANG PANGAN : 1 PENGGUNAAN LAHAN: JAGA KETERSEDIAAN LAHAN, 2 BIBIT, BENIH: TENTUKAN KESESUAIAN BENIH/BIBIT DENGAN LAHAN DAN CUACA, 3 POLA TANAM/KELOLA TERNAK: TETAPKAN DAN SOSIALISASIKAN POLA TANAM ATAU POLA KELOLA TERBAIK, 4 SOSIALISASIKAN DAN MANTAPKAN POLA PANEN BERKELANJUTAN 5 SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) : TINGKATKAN KEMAMPUAN, KETRAMPILAN PARA PELAKU USAHA PERTANIAN, 6 SINERGI INOVASI DAN PASAR: FASILITASI PENGGUNAAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI 7 KEUANGAN/PEMBIAYAAN 8 ORGANISASI PELAYANAN, PENINGKATAN, PEMBERDAYAAN DAN PENCAPAIAN DAYA SAING 9 BANGUN DAN KEMBANGKAN KELOMPOK BELAJAR 10. GUNAKAN DAN SOSIALISASIKAN TEKNOLOGI INFORMASI 11 INFRASTRUKTUR : ADAKAN, SEDIAKAN DAN KELOLA SELURUH IMFRASTRUKTUR YANG MENDUKUNG SUKSESNYA LUMBUNG PANGAN, TERUTAMA AIR, JALAN, PERGUDANGAN/PASAR DAN ALAT ANGKUT.
2. PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR SUMBER DAYA AIR MELALUI PEMBANGUNAN WADUK, EMBUNG, CHECK DAM DAN JARINGAN IRIGASI
DUKUNGAN SUMBER DAYA AIR MELALUI : 1 BENDUNG GERAK NGRINGINREJO WADUK GONGSENG 3 MENGAIRI SAWAH 4.531 Ha, DAYA TAMPUNG 13 JUTA M3 MENGAIRI SAWAH 6.191 Ha, DAYA TAMPUNG 14,74 JUTA M3 2 BENDUNG KARANG NONGKO 4 BENDUNG PEJOK MENGAIRI SAWAH 7.000 Ha, DAYA TAMPUNG 77 JUTA M3 MENGAIRI SAWAH 5.900 Ha, DAYA TAMPUNG 2,71 JUTA M3
3. SINERGI PROGRAM DENGAN PARA PIHAK a. PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BERSAMA DENGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR YAITU : SENTRA PETERNAKAN RAKYAT (SPR) DIMANA SAAT INI TELAH TERBENTUK 4 KELOMPOK SPR, APLIKASI CYBER EXTENTION,, RUMAH INOVASI DI BEBERAPA KECAMATAN DI BOJONEGORO. b. PENGEMBANGAN PETERNAKAN SAPI DENGAN METODE SILVOPASTURA YANG DIPERSIAPKAN DI LAHAN PERHUTANI YANG MERUPAKAN KERJASAMA ANTARA PEMERINTAH INDONESIA DENGAN AUSTRALIA c. PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI UNTUK PENGENALAN KESESUAIAN KONDISI LAHAN DENGAN KOMODITAS YANG AKAN DITANAM (KERJASAMA DENGAN UNIVERSITAS HASANUDIN) d. PENGUATAN KELEMBAGAAN PETANI/KELOMPOK TANI DAN GAPOKTAN SERTA PENGUATAN LEMBAGA HIPPA (HIMPUNAN PETANI PEMAKAI AIR) c. PENGEMBANGAN SISTEM APLIKASI SIMTAPAT : SISTEM TANAM DAN PANEN TEPAT d. PENDAMPINGAN PERMODALAN DENGAN LEMBAGA KEUANGAN (BPR DENGAN BUNGA 6%, BANK UMUM DENGAN PROGRAM KUR) e. KERJASAMA DENGAN BERBAGAI LEMBAGA PENELITIAN UNTUK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PANEN SEPERTI PENANAMAN DENGAN TEKNOLOGI IPAT-BO, JAJAR LEGOWO YANG MAMPU MENGHASILKAN PRODUKSI PADI SAMPAI 12 TON/HA f. DIVERSIFIKASI KOMODITAS TANAMAN SEPERTI KELOR DAN KEMIRI SUNAN g. SINERGIS DAN KOLABORASI BERSAMA TNI/POLRI DALAM SUKSESKAN PRODUKSI DAN HARGA JUAL
4. MENAIKAN NILAI TUKAR PETANI Sumber : BPS Kab. Bojonegoro Pada Tahun 2015 Nilai NTP mencapai 106,15 meningkat cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2014 karena menurunnya biaya produksi dan biaya operasional akibat menurunnya harga BBM, sehingga keuntungan yang diterima petani meningkat 21
JUJUR TERHADAP KEADAAN, MENGUBAH MIMPI JADI TARGET, SERTA BELAJAR BERSAMA UNTUK MENJADI LEBIH BAIK LESSON TO LEARN