Perawatan Peralatan Lift

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT

BAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM

LIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear

JENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA

PROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG

Jenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA LOKASI PEMASANGAN PAPAN IKLAN

SURAT PERJANJIAN KONTRAK SEWA LOKASI PEMASANGAN REKLAME Di Jl... SURABAYA. Nomor :... /.../XII/2014. dalam perjanjian ini disebut sebagai PIHAK KEDUA.

BAB II LANDASANTEORI

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR SENTRAL DI PT.PLN APP DURIKOSAMBI

BAB IV PEMBAHASAN. objek yang nanti berisi penumpang dan counterweight sebagai pemberatnya. Serta

CONTOH SURAT PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM RUMAH

SURAT PERJANJIAN SEWA MOBIL

Program pemeliharaan. Proses pemeliharaan. Staf pemeliharaan. Catatan hasil pemeliharaan

BAB II TEORI ELEVATOR

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI

KETENTUAN UMUM PELANGGAN INDUSTRI JASA DAN KOMERSIAL / INDUSTRI MANUFAKTUR DAN PEMBANGKITAN LISTRIK *) PASAL 1 DEFINISI

UTILITAS 02 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA

SURAT PERJANJIAN SEWA RUMAH

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA KIOS

KONTRAK PERJANJIAN PEKERJAAN BORONGAN NO: Pada hari ini hari tanggal bulan tahun, kami yang bertanda tangan dibawah ini masing-masing :

, (tempat & tanggal)

DAFTAR ISI. Daftar Isi... i BAB I KONSEP PENILAIAN Bagaimana Instruktur Akan Menilai Tipe Penilaian... 1

TUGAS MAKALAH INSTALASI LISTRIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

PERJANJIAN SEWA MENYEWA MOBIL No... Perjanjian ini dibuat pada hari... tanggal... bulan... tahun... ( ) oleh dan antara :

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH TOKO (RUKO)

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA SERTIFIKASI PRODUK ANTARA LEMBAGA SERTIFIKASI PRODUK CHEMPACK DENGAN

PETUNJUK PERAKITAN DAN PENGOPERASIAN KIPAS ANGIN DEKORASI

1. IMELDA, Mengurus Rumah Tangga, beralamat di Jalan Proklamasi No. 50, RT/RW: 001/001,

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

PERJANJIAN PEKERJAAN KONSTRUKSI RUMAH TINGGAL KAVLING No TYPE.. M 2 DI PERUMAHAN PURI SYAILENDRA Nomor : /SBP/SPKK/ -09

Perjanjian Kerjasama Pemborongan

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PENGADAAN DAN PENGIRIMAN BUKU

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

S o l a r W a t e r H e a t e r. Bacalah buku panduan ini dengan seksama sebelum menggunakan / memakai produk Solar Water Heater.

Lift traksi listrik pada bangunan gedung Bagian 2: Pemeriksaan dan pengujian berkala

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

SURAT PERJANJIAN KERJA ANTARA CV. WADITRA REKA CIPTA DENGAN HERO YUDO MARTONO TENTANG PEMBUATAN APLIKASI INTEROPERABILITAS INTER-DEPARTEMEN

TIPS MUDIK DARI YAMAHA INDONESIA

KONTRAK PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBANGUNAN/RENOVASI RUMAH TINGGAL. Pada hari ini,., tanggal.. kami yang bertanda tangan di bawah ini : :..

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN

BAB IV PEMBAHASAN Komponen yang terdapat pada transmisi otomatis Yamaha Mio. Sistem Transmisi otomatis terdiri dari dua bagian yaitu :

KETENTUAN UMUM PELANGGAN INDUSTRI JASA DAN KOMERSIAL / INDUSTRI MANUFAKTUR DAN PEMBANGKITAN LISTRIK *) Pasal 1 DEFINISI

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

CV. BINTANG ANUGERAH MANDIRI

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA

Pemindah Gigi Belakang

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PERJANJIAN KERJASAMA PENERIMAAN MAHASISWA PROGRAM SARJANA JALUR BEASISWA UTUSAN DAERAH (BUD) ANTARA... DENGAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

KETENTUAN BERLANGGANAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA DINAS PENDAPATAN DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN. PT.BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk TENTANG


PERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6 TON DI IRM

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

2001 Fanny Kurniawan, S.H. PERJANJIAN JUAL BELI

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA PERAWATAN DAN PERBAIKAN KENDARAAN (SPKPP) Antara PT. WASKITA BETON PRECAST Dengan PT. INDOMOBIL PRIMA NIAGA

BAB IV PEMELIHARAAN TRAFO DISTRIBUSI

BAB III PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN PADA MESIN KOMPRESOR

IDENTIFIKASI DAN PERBAIKAN KERUSAKAN TERHADAP SISTEM DETEKSI KEBAKARAN DI GEDUNG 65 INSTALASI ELEMEN BAKAR EKSPERIMENTAL

TUGAS BESAR PERANCANGAN SISTEM MEKANIK

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA RUMAH SAKIT. DENGAN YAYASAN CINTA SEDEKAH

KETENTUAN & SYARAT BERLANGGANAN I-PRIMA SATELITE BROADBAND

BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

MAKALAH PELATIHAN PENGOPERASIAN MESIN SANGRAI MLINJO

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

JASA/WARGA Indonesia Highway Corporation L A P A N

PERJANJIAN KESEPAKATAN KERJA SAMA. Nomor : 011. Pada hari ini, Senin tanggal Dua Puluh Enam desember tahun dua ribu sebelas ( )

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

Nokia Speakerphone HF-200. Edisi 2

ANALISA KEBUTUHAN DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN ELEVATOR PADA GEDUNG PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

RANCANGAN KONTRAK PAKET PEKERJAAN PENGADAAN SARANA PRODUKSI PERTANIAN PAKET C UNTUK WARGA TRANSMIGRAN UPT. PELABI KABUPATEN LEBONG

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN LEMARI PENDINGIN (REFRIGERATOR) DOMO

TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Kumpulan gambar pemeriksaan dan perbaikan dari hal yang mudah terlenakan Bab Perindustrian

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol

Lampiran SE Bank Indonesia No.7/16/DPM tanggal 31 Mei 2005 CONTOH PERJANJIAN PENGGUNAAN PUSAT INFORMASI PASAR UANG ANTARA BANK INDONESIA DENGAN.

BAB V Kegunaan Peralatan Mesin Bengkel, dibawah ini.

SISTEM PENANGGULANGAN BAHAYA KEBAKARAN I

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DAN. PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk TENTANG LAYANAN FASILITAS KREDIT

ANALISA KERUSAKAN PISAU POTONG MESIN GAP SHEAR DI PT. INKA NAMA : M. RIMANU NRP :

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN TUDUNG HISAP (EXHAUST HOOD) DOMO

Perawatan System C V T

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA RUANG DI PUSAT PERTOKOAN

SURAT KONTRAK KERJASAMA

SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUKO

PETUNJUK PENGOPERASIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Petunjuk Operasional & Kebijakan Umum Perawatan Peralatan Lift Keterangan Dokumen : Tanggal diterbitkan Nomor Dokumen Disesuaikan untuk Property Konseptor/Penulis Revisi

IKHTISAR REVISI No. Revisi Deskripsi Perubahan Tanggal Penerbitan 00 Penerbitan Pertama Februari 2005 Direvisi oleh : Disetujui oleh : Diimplementasikan oleh : Direview oleh : Didokumentasikan oleh Halaman 2 dari 12

TUJUAN Untuk memberikan suatu panduan terhadap proses pelaksanaan inspeksi dan perawatan rutin peralatan-peralatan utama transportasi vertical (Lift ). Note : Gambar-gambar yang terlampir diambil sebagai contoh saja yang kemungkinan tidak sama dengan peralatan yang ada digedung anda. PIHAK TERKAIT/TERLIBAT 1. CD : Center Director 2. TM : Technical Manager 3. EAS : Engineering Administration Staff REFERENSI/ACUAN 1. QP-227-ENG-200-00 : Petunjuk Penyusunan Perawatan Rutin. 2. QP-227-ENG-300-00 : Operasionil Manajemen Engineering. 3. QP-227-ENG-400-00 : Sistim Penugasan (Work Order System). 4. QP-227-ENG-500-00 : Kebijakan Ruang Facility (Plant Rooms). 5. Factory Specification KEBIJAKAN Umum Sistim Transportasi Vertikal ( Lift ) Lift didalam suatu gedung komersil pada umumnya pelaksanaan perawatan dikontrakkan ke Agen Tunggal.Jenis Contract Service biasanya ada dua pilihan yaitu a. Oil and Grease: Suku Cadang tidak termasuk hanya oil and grease dan pemeriksaan kondisi semua komponen lift setiap dua minggu. Jenis contract service ini yang paling murah dimana lingkup kerjanya antara lain dapat dilihat pada Lampiran No.1 (Contoh Contract Service). b. Comphrensive: Beberapa Suku Cadang sudah termasuk untuk pemakaian satu tahun. Kerugian sistim ini adalah harga contract service jauh lebih mahal dan juga suku cadang yang direncanakan/diprediksi akan diganti pada tahun yang berjalan ternyata masih baik atau belum rusak, padahal pemilik gedung sudah membayarnya dalan satu paket. Komponen-2 Utama Sistim Transportasi Vertikal adalah sbb : Halaman 3 dari 12

1.0.0 MACHINE ROOM (Ruang Mesin) Ruang Lift disarankan diberi penyejuk udara (AC) agar peralatan-peralatan electronic dapat bertahan dan berfungsi lebih lama. Kapasitas AC yang diperlukan agar disesuaikan dengan beban panas yang dikeluarkan oleh mesin lift. Note : Beban panas ruang mesin lift maximum 1/3 x jumlah HP dimana 1 HP = 2500 Btu/hr. Contoh perhitungan beban panas: Cap.Lift = 1300 Kg, Speed = 3 meter/detik. Formula : HP = ((0.75 X Cap.Lift ( Kg ) x Speed ( m/detik )) dibagi 75. = ( 0.75 x 1300 x 3 ) / 75 = 39 HP. Beban panas/lift = 1/3 x 39 x2500 Btu/hr = 26.227 Btu/hr atau 2.16 TR = 3 PK (kira-kira ). Kebijakan mengenai Ruang Mesin Lift agar melihat QP-227-ENG-500-00 (Facility Plant Room) bagian 6.0. 1.1.0 Panel Kontrol. 1.1.1 Zekering (Fuse) Agar sering diperiksa kondisi zekering ini, termasuk zekering induknya. Jangan sekali-kali mengganti zekering dengan kapasitas yang lebih besar dari aslinya atau dengan menyambung zekering dengan kawat. (Lihat Lampiran-1). 1.1.2 Cuicuit Breaker Sama seperti zekering, fungsi dari circuit breaker untuk memutus arus dan tegangan. Perlakuannya juga sama dengan zekering, jangan mengganti breaker dengan kapasitas yang lebih besar dari aslinya. 1.1.3 Kapasitor (Lihat gambar no.2c, Lampiran-2) Kapasitor ini berfungsi disamping untuk memperbaiki cos φ juga untuk menampung lonjakan tegangan maupun arus yg mendadak. 1.1.4 Tahanan Tabung (Lihat gambar No.2A, Lampiran-2) Periksa terminal-terminal pada tahanan, kencangkan mur bautnya, jika kelihatan kendor. Hati-hati terhadap tahanan tabung ini karena pada saat operasi tahanan ini akan panas. 1.1.5 Rectifier (Lihat gambar No.2B, Lampiran-2) Rectifier adalah sejenis perata arus dengan kapasitas cukup besar sehingga harus menggunakan heat shink. Rectifier ini berfungsi untuk meratakan arus bolak-balik. Karena hampir semua komponen kontrol lift menggunakan arus searah. 1.1.6. Perawatan Control Panel. Ada dua macam perawatan tabung kontrol: a. Perawatan Mingguan Halaman 4 dari 12

Hampir tidak ada yang dilakukan pada perawatan mingguan, hanya inspeksi dan atau pengisian Check list. Memeriksa kondisi panel apakah ada kelainan atau tidak, dan dilihat kebersihan dari panel, bila kotor segera bersihkan b. Perawatan Bulanan Bersihkan debu-debu didalam panel dengan vacum cleaner, rapikan kabel-kabel bila ada yang keluar dari raknya. Sama seperti perawatan mingguan dengan pengisian checklist sheet. 1.2.0 Motor Penggerak (Traction Motor) (Lihat Gambar No.3, Lampiran-2) a. Periksa terminal-terminal sambungan kabel pada motor. b. Periksa pelumasannya, tambah atau ganti jika perlu 1.2.1 Motor Brake (Rem Motor) (Lihat Gambar No.4A, Lampiran-2) a. Periksa dan amati cara kerjanya, penyetelan yang baik akan sangat menentukan usia pakai yg optimal pada peralatan rem. b. Periksa sepatu rem (Brake Shoe), bila ketebalan dari sepatu rem telah mencapai batas akhir dari ketebalannya, maka sepatu rem harus diganti Sepatu rem tidak boleh terkena minyak maupun gemuk karena akan mengganggu fungsi pengereman. c. Periksa semua bagian yang bergerak pada perangkat rem (Braking Mechanism) terutama pin-pin serta mur-bautnya. Bila ada yang kendor dikencangkan dan beri pelumasan bila perlu. 1.2.2 Brake release (Alat Pembuka Rem) Alat ini dipakai jika kemacetan lift bukan karena padamnya aliran listrik. Untuk memberikan pertolongan jika hal ini terjadi. Untuk melakukan pelepasan rem ini harus orang / teknisi yang benarbenar telah trampil sehingga kereta dapat di turunkan tepat segaris dengan lantai. Cara tersebut diatas dilakukan bila lift tidak menggunakan alat yang dinamakan ARD (Automatic Rescue Device). 1.2.3 Sheave / Traction Wheel (Roda Penggerak) (Lihat Gambar No.4B) Periksa roda penggerak, terutama alur-alurnya apakah masih normal cekungannya, bila dalamnya cekungan sudah melebihi batas maksimum maka Traction wheelnya harus diganti. Ausnya alur seling (wire rope), karena sangkar lift sering mendapat beban lebih atau kondisi traction wheel tidak balance. 1.2.4 Governor Berfungsi untuk mengontrol kecepatan dari naik maupun turunnya sangkar lift, bila kecepatan sangkar lift melebihi dari yang seharusnya maka Governor tersebut akan memutus aliran listrik ke motor, sehingga motor berhenti. 1.2.5 Automatic Rescue Device (ARD) (Lihat Gambar No.5, Lampiran-2) Alat ini dipasang tambahan, gunanya untuk melepaskan rem motor dengan menggunakan tenaga batery /accu. Halaman 5 dari 12

Alat ini bekerja pada saat aliran listrik padam kemudian membuka rem perlahan lahan hingga kereta lift bergerak menuju lantai terdekat. Gerakan ini bisa naik maupun turun, tergantung lantai mana yang terdekat Pemeriksaan untuk batery adalah penting, agar dapat dipastikan bahwa accu dalam kondisi terisi penuh 1.3.0 Interphone (Alat Bantu komunikasi) (Lihat Gambar No. 1A, Lampiran-2) a. Walaupun sering kurang mendapat perhatian, tetapi alat bantu komunikasi sangat penting artinya, terutama pada saat keadaan darurat, seperti: Lift tiba-tiba berhenti dan ada orang didalamnya. Sedang melaksanakan perawatan rutin b. Interphone ini dihubungkan pada tiga lokasi: Pertama di-kamar mesin. Kedua didalam kereta Ketiga ada diruang control 2.0.0. CAR LIFT (Kereta lift) 2.1.0. Emergency Exit Berfungsi untuk penyelamatan penumpang pada saat mereka terjebak didalam kereta dan pintu kereta tidak dapat dibuka. Emergency exit ini letaknya ada di bagian atas kereta (plafon kereta dan hanya bisa dibuka dari luar. Untuk keamanan, maka pada saat emergency exit ini dibuka, kereta otomatis tidak dapat dijalankan. 2.2.0 Ceiling lamp & emergency lamp Periksa dan ganti lampu bila ada yang mati. Setiap kereta harus dipasang lampu darurat yang secara otomatis akan menyala selama 30 menit pada saal listrik padam. 2.3.0 Lampu indikator / lampu penunjuk lantai a. Bila lampu indikator menggunakan LCD, maka bila lampu mati harus diganti satu modul b. Bila lampu indikator menggunakan lampu pijar kecil, maka bila lampu mati cukup diganti lampunya saja c. Pada saat melakukan reguler service setiap 2 minggu, periksa lampulampu indikatornya, ganti bila lampunya mati 2.4.0 Car Operating Panel a. Terdiri dari beberapa tombol yang dilengkapi dengan lampu, ada tombol angka penunjuk lantai, ada tombol pembuka dan penutup pintu, dan ada pula tombol untuk panggilan darurat. b. Tombol angka penunjuk lantai, bila ditekan pada lantai tertentu, lampu akan menyala dan sangkar akan bergerak menuju lantai yang dituju. Bila tombol yang ditekan dengan lantai yang dituju tidak sesuai makan terjadi kesalahan program, segera panggil kontraktor service untuk memprogram ulang. c. Bila akan melakukan perbaikan atau service rutin lift, maka panel dapat dibuka dan didalamnya terdapat beberapa saklar yang fungsinya bermacam-macam Halaman 6 dari 12

2.5.0 Ventilation Fan. Untuk menjaga kesegaran udara didalam kereta, maka kereta dilengkapi dengan fan atau ac unit, yang berfungsi untuk sirkulasi udara, agar tidak pengap. Bila memakai ac-unit maka harap mempergunakan tipe yang sesuai sehingga air condensasi dapat otomatis diuapkan. 2.6.0. Pintu Kereta 2.6.1. Daun pintu (Lihat gambar No.7A, Lampiran-2) Periksa baut-baut pengikat, roller-roller penggantung pintu dan door guide shoe. Kencangkan baut-baut yang kendor dan lumasi bearingbearing yang perlu pelumasan. Periksa pula pin atau tuas-2 pembuka pintu, lumasi bila perlu. 2.6.2 Photo cell Berfungsi untuk mendeteksi apabila ada benda atau penumpang yang melintas di pintu pada saat pintu sedang menutup, maka secara otomatis pintu akan terbuka. Periksa setiap 2 minggu bersamaan dengan service rutin dan bersihkan dari debu agar sensornya tidak pertutup, karena apabila tertutup maka pintu tidak dapat menutup. Periksa fungsi photo cell setiap satu bulan bersamaan service rutin, bila rusak segera diganti, karena pintu tidak akan dapat menutup bila photo cell ini rusak. 2.6.3. Penggantung pintu (Door Hangers) (Lihat Gambar No.7B, Lampiran-2) Penggantung ini berfungsi pula sebagai alat pembuka pintu, yang dihubungkan dengan tuas/tangkai-tangkai sedemikian rupa sehingga apabila motor pintu berputar, maka pintu akan mambuka ataupun menutup Periksa baut-baut pengikat, kencangkan jika ada yang kendor. Setiap 2 minggu diadakan pemeriksaan rutin terhadap mekanisme penggerak pintu (lihat form isian untuk perawatan rutin). 2.6.4. Saklar pengunci pintu (Door lock switch) Untuk mencegah / menhindari pintu terbuka pada saat kereta bergerak keatas maupun kebawah. Kereta akan otomatis berhenti bila daun pintu terbuka atau dibuka secara paksa Periksa fungsi dari kontak saklar setiap dua minggu, bersihkan sekitar saklar agar gerakan saklar tidak terganggu, ganti komponen-komponen yang rusak /aus. 2.7.0 Atas Kereta Halaman 7 dari 12

Yang dimaksud dengan atas kereta adalah bagian atas dari sangkar lift (seperti contoh diatas ). Harap diperhatikan bahwa contoh ini dilengkapi dengan safety railing untuk melindungi petugas sewaktu naik kebagian atas lift. Note: Tidak semua merek lift dilengkapi dengan safety railing ini. Sewaktu petugas naik ketempat ini maka Lift harus dipswitch ke posisi Service yang maksudnya adalah bahwa lift hanya bisa dijalankan manual dari atas sangkar lift ini. Petugas harus dilengkapi dengan peralatan komunikasi dua arah berupa Handy Talky atau yang lain dan juga harus terdapat power outlet untuk menghidupkan lampu penerangan. 2.7.1 Motor Pintu (Door Motor) (Lihat gambar No.7C) Letaknya berada diatas kereta, fungsinya untuk menggerakkan mekanis pembuka pintu. Lumasi setiap dua minggu, rantai penghubung roda. Periksa tekanan rantai, jangan terlalu kencang dan jangan terlalu kendor. 2.7.2 Guide roller / safety shoe (Lihat Gambar N0.8D) Berfungsi untuk menjaga agar kereta tetap dalam keadaan stabil, baik pada saat kereta naik, maupun pada saat kereta turun. Sehingga kereta tidak menggesek pada rel vertikal. Karena bila kereta bersinggungan atau menggesek rel vertikal, lama kelamaan rel akan rusak dan jalannya kereta tidak mulus lagi Lumasi rel setiap bulan bersamaan dengan service reguler. 2.7.3 Kabel Baja / Seling (Wire rope) (Lihat gambar No.8B) Setiap kereta menggunakan kabel baja / seling sebanyak 7 jalur dengan diameter Ø. 12 mm untuk setiap kabelnya. Setiap tahun kondisi kabel harus diperiksa, baik diameter kabel maupun panjang kabel, bila panjang kabel sudah melebihi batas yang diijinkan dan atau bandul (Counter weight) telah menyentuh dasar PIT, maka kabel tersebut harus dipotong. Pemotongan kabel hanya boleh dilakukan sekali saja, apabila pada suatu saat kabel baja tersebut memanjang lagi, maka kabel tidak boleh dipotong kembali melainkan harus diganti (hal ini demi keselamakan dan keamanan) Karena bila diameter kabel telah susut (akibat tarikan beban) lebih dari 10 % dari diameter standardnya, maka kabel harus diganti. Lumasi kabel seperlunya, jangan sampai terlalu banyak, karena hal ini akan menyebabkan selip, kemudian setiap bulan kabel-kabel baja ini dilap agar debu yang menempel pada kabel baja tidak menumpuk. Karena penumpukan debu akan menyebabkan kabel cepat aus. 2.7.4 Wire rope spring stoper (Lihat Gambar No.8C) Pegas stoper kabel ini berfungsi untuk menahan hentakan pada saat kereta naik maupun berhenti pada tiap-tiap lantai, sehingga gerakan dari kereta akan terasa lembut. Halaman 8 dari 12

Periksa setiap bulan, kondisi dari pegas-pegas dan pin-pin pengaman tersebut, bila ada yang putus segera diganti. 2.7.5 Emergency stop switch Fungsinya untuk menghentikan kereta dalam keadaan darurat atau pada saat sedang diadakan perbaikan dan service. Saklar ini diletakkan pada panel diatas kereta dan panel di ruang mesin lift. 2.8.0 Bawah Kereta 2.8.1 Guide roller (Lihat Gambar No.9A) Berfungsi untuk menjaga agar kereta tetap dalam keadaan stabil, baik pada saat kereta naik, maupun pada saat kereta turun. Sehingga kereta tidak menggesek pada rel vertikal. Karena bila kereta bersinggungan atau menggesek rel vertikal, lama kelamaan rel akan rusak dan jalannya kereta tidak mulus lagi Lumasi rel setiap bulan bersamaan dengan service reguler. 2.8.2 Safety Shoe Berfungsi untuk mendeteksi /mengindera apabila pada rel pintu terdapat halangan /rintangan seperti pasir, tanah dsb. Pintu akan terbuka kembali bila ada kotoran-kotoran tersebut. Periksa setiap hari daerah safety shoe dan bersihkan setiap dua minggu, agar pergerakan pintu tidak terganggu. Lumasi bidang-bidang yang perlu dilumasi. 2.8.3 Weighing device Weighing device ini adalah alat untuk menentukan daya angkut maksimum dari kereta lift. Apabila daya angkutnya telah melebihi batas yang di-ijinkan maka kereta tidak akan jalan dan pintu kereta tidak akan menutup kemudian alarm berbunyi, selama beban tidak dikurangi, maka kereta tidak akan jalan. Periksa saklar /kontak pengaman, lakukan test setiap bulan bersamaan service reguler, bila saklar kontaknya rusak segera diganti 3.0.0 HOISTWAY 3.1.0 Counter Weight EquiCDent (Bandul penyeimbang beban) 3.1.1 Wire rope stoper spring (Lihat Gambar No.10A) Pegas stoper kabel ini berfungsi untuk menahan hentakan pada saat kereta naik maupun berhenti pada tiap-tiap lantai, sehingga gerakan dari kereta akan terasa lembut. Periksa setiap bulan, kondisi dari pegas-pegas dan pin-pin pengaman tersebut, bila ada yang putus segera diganti. 3.1.2 Counter weight (Lihat Gambar No.10B) Bandul ini berfungsi untuk menyelaraskan beban kereta, sehingga pergerakan kereta naik maupun turun tidak tersendat dan nyaman Bila beban dari bandul dikurangi maka daya muat kereta akan berkurang pula. Lakukan Balancing bandul setiap tahun untuk memeriksa daya muat dari lift tersebut. Halaman 9 dari 12

3.1.3 Arrival gong Alat ini diletakkan pada setiap lantai, fungsinya untuk memberi tanda dengan bunyi bila kereta telah sampai tujuan. Alat yang satu ini pada umumnya tidak dapat diperbaiki bila rusak, oleh karena itu bila rusak segera diganti. Periksa fungsi dari arrival gong ini setiap bulan sekali. 3.1.4 Limit switch upper / lower ( Lihat gambar No.9D) Berfungsi untuk menjaga agar kereta tidak melebihi batas baik pada lantai teratas maupun lantai terbawah. Sehingga kereta akan aman, karena tidak akan menyentuh langit-2 hoistway maupun menyentuh dasar PIT Periksa fungsi saklar-2 ini setiap 2 minggu bersamaan service rutin, bila kondisi meragukan atau harus segera diganti. 3.1.5 Hoistway Door (Pintu Hoistway) (Lihat gambar No.11 & 12) Periksa roller dan roller guide pada pintu, beri pelumasan bila perlu. Periksa pegas diatas pintu, jangan biarkan dia kendor atau putus, karena bila hal itu terjadi maka pintu akan sulit bahkan tidak dapat dibuka (lihat gambar). Roller biasanya terbuat dari bahan teflon, jadi pada masa tertentu bila lekuk dari roller telah aus, maka harus diganti. Pemeriksaan kondisi ini setiap bulan sekali. Pastikan bahwa kabel baja untuk mekanisme buka dan tutup pintu dalam keadaan baik, ketegangan dari kabel agar diperhatikan, karena bila kabel kendor maka pintu akan bunyi pada saat terbuka ataupun tertutup. 3.1.6. Travelling cable (Kabel traksi untuk kereta) (Lihat gambar No.13A) Kabel ini adalah untuk keperluan peralatan didalam kereta, selalu dalam bentuk pipih (persegi) dan berisi lebih dari 20 jalur kabel. Periksa agar kabel tersebut senantiasa terbebas dari semua hambatan yang dapat mempengruhi kabel, seperti, pipa, kayu ataupun besi-besi yang menonjol. Karena hambatan itu dapat mengakibatkan kabel terputus, apabila hal itu terjadi otomatis kereta tidak dapat dioperasikan. 3.1.6 Rel Kereta dan Guide Rail Counter Weight Setiap dua minggu agar diperiksa pelumasannya, agar jalannya kereta mulus dan halus. Untuk kereta yang menggunakan guide shoe Bila menggunakan roller guide maka dijaga agar rel tidak terkena pelumas. Periksa pula sambungan sambungan rel itu, bila ada sambungan yang tidan rata agar diratakan 4.0.0 Lift Pit (Lekuk dasar) 4.1.0 Buffer Spring (pegas buffer) (Lihat gambar No.14, Lampiran-2) Periksa buffer, apakas pegas dalam keadaan baik. Fungsi buffer ini adalah untuk mengantisipasi bila suatu saat kabel baja mengalami pemuluran hingga melebihi yang telah ditentukan Sehingga buffer dapat menahan kereta maupun bandul penyeimbang agar tidak menyentuk PIT dasar hoistway. Buffer ada dua lokasi dalam satu PIT yaitu buffer untuk kereta dan buffer untuk bandul penyeimbang. Halaman 10 dari 12

Periksa baut-baut penahan pegas minimal setahun sekali, bila tampak berkarat segera dilakukan pembersihan dan pengecatan kembali dengan anti karat. 4.2.0 Dasar PIT Periksa dari ke mungkinan kebocoran air pada dasar PIT ini, karena kebocoran akan menyebabkan pelatan yang berada di PIT akan mudah berkarat. Bila ada kebocoran segera lakukan penambalan Halaman 11 dari 12

DOKUMEN PENDUKUNG & PENCATATAN KUALITAS No. Nomor Dokumen Keterangan 1. Lampiran-1 Contoh fuse yang baik dan salah, Lihat artikel No.1.1.1 2. Lampiran-2 Contoh gambar-gambar dari komponen Lift. 3. Lampiran-3 Contoh Contract Service Jenis Oil and Grease. Halaman 12 dari 12

LAMPIRAN-LAMPIRAN ( Lampiran 1-3 )

LAMPIRAN No.3 QP-227-ENG-600-04 PERJANJIAN PEMELIHARAAN ANTARA PT PACIFIC INTIDWIPA REALTY DENGAN PT MITSUBSHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR No. : /HKM/MJEE/I.1997 Pada hari ini Selasa tanggal Satu bulan April tahun Seribu sembilan ratus sembilan puluh tujuh (01-04- 1997) dibawah ini : 1. PT PACIFIC INTI DWIPA REALTY, berkedudukan di Jl. Orpa 23-A, Roa Malaka-Jakarta, dalam hal ini diwakili secara sah oleh Elsie Widjaya selaku Direktur dibawah PT PACIFIC INTIDWIPA REALTY berdasarkan Akte Notaris Tjoek Ratriawan, SH No. 78 tanggal 15-9-1995, yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA 2. PT MITSUBISHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR berkedudukan di Jl. Johar No. 10 Jakarta Pusat dalam hal ini diwakili secara sah oleh Kunihiro Hattori dalam Jabatannya sebagai Presiden Direktur, PT MITSUBSHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOR berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, SH No. 38 tanggal 5 Oltober 1996, yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Para pihak terlebih dahulu menyatakan hal-hal sebagai berikut : 1. Bahwa PIHAK KEDUA telah mengajukan kepada PIHAK PERTAMA penawaran harga untuk pelaksanaan Pemeliharaan dan Perawatan 2 (dua) unti Mitsubishi lift. 2. Bahwa berdasarkan penawaran tersebut pada butir 1 di atas, PIHAK PERTAMA telah menunjuk PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Pemeliharaan dan Perawatan 2 (dua) unit Mitsubshi Lift di Gedung BANK PELITA Jl. Wahid Hasyim No. 55 Jakarta Pusat dan PIHAK KEDUA telah menerima penunjukan tersebut. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, kedua belah pihak sepakat unutk menanda tangani Perjanjian ini dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut : Pasal 1 MAKSUD DAN TUJUAN PIHAK PERTAMA memberi tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima tugas tersebut dan bertanggung jawab sepenuhnya untuk melaksanakan Pekerjaan Pemeliharaan dan perawatan 2 (dua) unit Mitsubshi lift di Gedung BANK PELITA Jl. Wahid Hasyim No. 55 Jakarta Pusat. Pasal 2 LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan Pemeliharaan dan Perawatan yang termaksud dalam pasal 1 perjanjian ini adalah : 1. Memenuhi panggilan PIHAK PERTAMA pada jam kerja yang dianggap perlu agar Elevator dapat berjalan dengan lancar baik melalui telepon atau melalui surat. Halaman 1

2. Memelihara dan memeriksa sambungan-sambungan kabel listrik, bila perlu juga memperbaiki rel dengan peluncurnya dan menyetel tegangan sling (steel wire rope). 3. Pemeliharaan dan Perawatan tersebut minyak pelumas, gemuk dan majun yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut diatas dan tidak memerlukan penggantian spare part serta dapat dikerjakan setempat. 4. PIHAK KEDUA melakukan kunjungan rutin 2 (dua) kali sebulan, diluar panggilan seperti dalam ayat 1 pasal ini. 5. Pelaksanaan pekerjaan/service dan pemeliharaan lift ini dilakukan PIHAK KEDUA dengan pengawasan tehnisi dari PIHAK PERTAMA. Pasal 3 TIDAK TERMASUK LINGKUP PEKERJAAN Tidak termasuk dalam lingkup pekerjaan PIHAK KEDUA yaitu : 1. Penggantian atau perbaikan bagian-bagian elevator seperti : a. Car Enclosure (dinding-dinding, pintu-pintu, langit-langit dan lantai). b. Pintu-pintu luar berikut frame dan sill. c. Peralatan kamar mesin seperti exhaust fan, lampu-lampu dan sakelar-sakelar, kecuali atas dasar penawaran tersendiri yang disetujuioleh PIHAK PERTAMA. 2. Penggantian atau perbaikan peralatan-peralatan / bagian-bagian yang rusak karena kesalahan pemakaian oleh PIHAK PERTAMA atau sebab-sebab lain di luar kemampuan/ kekuasaan PIHAK KEDUA. Untuk penggantian atau perbaikan bagian-bagian elevator yang dimaksud dalam ayat 1 dan 2 pasal ini dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dengan pengajuan penawaran oleh PIHAK KEDUA dan mendapat persetujuan oleh PIHAK PERTAMA. 3. PIHAK KEDUA bersedia menyelenggarakan testing tahunan atau pemasangan peralatan tambahan/baru pada Elevator tersebut, apabila dikehendaki oleh PIHAK PERTAMA atas dasar penawaran tersendiri dari PIHAK KEDUA yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA. Untuk hal tersebut maka PIHAK PERTAMA akan menuangkannya secara tertulis dalam Addendum/Amandemen yang menjadi satu kesatuan dari pada perjanjian ini. 4. PIHAK KEDUA bersedia melaksanakan pengurusan pemeriksaan dan perpanjangan surat ijin pemakaian lift kepada Departemen Tenaga Kerja R.I., apabila dikehendaki oleh PIHAK PERTAMA atas dasar penawaran tersendiri dari PIHAK KEDUA yang disetujui oleh PIHAK PERTAMA Pasal 4 WAKTU PEMELIHARAAN 1. Waktu pemeliharaan PIHAK KEDUA di tetapkan sebagai berikut yaitu : Hari Senin s/d Jumat : Pukul 08.30 s/d 16.30 WIB Hari Sabtu : Pukul 08.30s/d 13.00 WIB 2. Bila diperlukan dan atas permintaan PIHAK PERTAMA, maka petugas service PIHAK KEDUA dapat stand by guna keperluan-keperluan penting seperti rapat-rapat dinas dan sebagainya. Untuk maksud tersebut PIHAK PERTAMA akan dikenakan biaya di luar biaya seperti tersebut pasal 5 perjanjian ini yaitu sebesar Rp. 3.227,- (tiga ribu rupiah) per jam per orang pada jam kerja yang Halaman 2

dimaksud dalam ayat 1 pasal ini dan sebesar Rp. 4.227,- (empat ribu rupiah) per jam per orang diluar jam kerja yang ditetapkan pada ayat 1 pasal ini Pasal 5 BIAYA PEMELIHARAAN 1. PIHAK PERTAMA sepakat untuk membayar kepada PIHAK KEDUA biaya pemeliharaan elevator selama 1 (satu) tahun yaitu sebesar Rp. 4.200.227,- (empat juta dua ratus ribu rupiah) termasuk PPN 10 % atau sejumlah Rp. 350.227,- (tiga ratus lilma puluh ribu rupiah) tiap bulan. 2. Biaya seperti terebut dalam ayat 1 pasal ini belum termasuk biaya perbaikan atau penggantian suku cadang elevator yang disebabkan oleh kesalahan pemakaian PIHAK PERTAMA. 3. Untuk kerusakan-kerusakan yang memerlukan penggantian spare part, maka untuk biaya penggantian spare part tersebut akan diajukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA untuk mendapatkan persetujuan. Biaya atas penggantian spare part akan dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA secara sekaligus setelah pekerjaan penggantian spare part selesai dilaksanakan. 4. Biaya pemeliharaan tersebut pada ayat 1 dalam pasal ini belum termasuk biaya yang termaksud dalam pasal 3 ayat 1, 2, 3, 4 dalam perjanjian ini. 5. Biaya panggilan kemacetan lift pada hari kerja tetapi diluar jam kerja akan diperhitungkan sebesar Rp. 3.227,-(tiga ribu rupiah) per jam per orang atau Rp. 4.227,- (empat ribu rupiah) per jam per orang pada hari libur dan hari Minggu. Pasal 6 CARA PEMBAYARAN 1. Pembayaran biaya Pemeliharaan dalam pasal 5 ayat 1 perjanjian ini dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA pada tiap-tiap bulan selama jangka waktu perjanjian in yaitu dengan cara 1 (satu) bulan sekali setelah pemeliharaan Mitsubishi Elevator pada bulan bersangkutan selesai dilaksanakan. 2. Untuk pembayaran-pembayaran diluar dari pemeliharaan rutin seperti tersebut pada pasal 2 ayat 1, 2, 3, 4 dan pasal pasal 3 ayat 1, 2, 3, 4 dalam perjanjian ini dilakukan setelah : a.pemeriksaan dan atau pemeliharaan lift telah dilaksanakan dan, b.pengurusan ijin pemakaian lift telah selesai. Pasal 7 KENAIKAN HARGA PIHAK KEDUA dapat mengajukan tuntutan/klaim atas kenaikan harga apabila terjadi tindakan/kebijaksanaan Pemerintah Republik Indonesia dalam bidang moneter yang diumumkan secara resmi dan diatur dalam Peraturan Pemerintah. Halaman 3

Pasal 8 KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA 1. Selama masa percobaan/perawatan oleh PIHAK KEDUA, PIHAK PERTAMA tidak akan mengijinkan atau memperbolejkan siapapun juga kecuali PIHAK KEDUA atau teknisi yang ditugaskannya untuk melakukan apapun terhadap instalasi dan peralatannya atau bagianbagian dari unit-unit yang dipelihara dan dirawat PIHAK KEDUA tanpa ijin tertulis dari PIHAK KEDUA. 2. PIHAK PERTAMA wajib menjaga Mitsubishi Elevator dari kerusakan-kerusakan dan harus memakai Elevatoor tersebut dengan hati-hati dan menjaga terhadap : Kerusakan debu, Kesalahan pemakaian, Gas gas yang berbahaya, Kabel terkena gigitan tikus dan sambaran petir, serta Lain-lain hal yang akan mengakibatkan rusaknya Mitsubshi Elevator tersebut. 3. PIHAK PERTAMA menjamin bahwa selain service Engineer PIHAK KEDUA tidak ada pihak lain yang melakukan pekerjaan pemeliharaan Mitsubishi Elevator tersebut, selama masih dalam ikatan perjanjian pemeliharaan dengan PIHAK KEDUA Pasal 9 KEWAJIBAN PIHAK KEDUA 1. PIHAK KEDUA berkewajiban memelihara dan merawat Mitsubishi Elevator seperti tersebut pada pasal 1 perjanjian ini dengan baik dan PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan karena kesalahan atau kelalaian petugas service PIHAK KEDUA. 2. PIHAK KEDUA wajib menyediakan tenaga ahli, material dan peralatan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut pada pasal 1 dan 2 perjanjian ini. 3. PIHAK KEDUA wajib menjaga keselamatan para pekerjanya ditempat pekerjaan dan diwajibkan mencegah bahaya yang mungkin timbul atas diri pekerjanya apabila terjadi kecelakaan. 4. PIHAK KEDUA wajib datang ke kantor PIHAK PERTAMA untuk melaksanakan pemeliharaan dan perawatan pada Mitsubishi Elevator 2 (dua) kali dalam satu bulan. 5. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab atas kehilangan dan kerusakan peralatan Elevator yang disebabkan oleh pemogokan, kebakaran, peledakan, bencana alam, perang, pencurian dan perbuatan jahil pihak lain. Pasal 10 MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN 1. Perjanjian ini berlaku sejak ditanda tangani perjanjian ini oleh kedua belah pihak dan berlaku untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dan atau perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 April 1997 sampai dengan tanggal 31 Maret 1998. Halaman 4

2. Perjanjian ini dapat diperpanjang untuk jangka waktu 1 (satu) tahun berikutnya yaitu : apabila dikehendaki oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK PERTAMA akan memberitahukan kepada PIHAK KEDUA selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum perjanjian ini berakhir. Pasal 11 FORCE MAJEURE (KEADAAN MEMAKSA) 1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa adalah keadaan atau peristiwa yang terjadi diluar dugaan, kemampuan dan kekuasaan para pihak yang mengakibatkan terhambatnya pelaksanaan kewajiban salah satu atau para pihak sesuai dengan ketentuan perjanjian ini seperti namun tidak terbatas pada : a. Gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor, sambaran petir, kebakaran, ledakan benda-benda angkasa, dan bencana alam lainnya. b. Peperangan, huru-hara, terorisme, pemberontakan, sabotase, embargo dan pemogokan umum. 2. Bila terjadi perubahan yang disebabkan oleh adanya Force Majeure maka biaya pemeliharaan dan lain-lain dapat ditinjau kembali dan akan di musyawarahkan oleh kedua belah pihak. Pasal 12 DENDA 1. Jika PIHAK PERTAMA tidak melaksanakan pembayaran sesuai dengan pasal 6 perjanjian ini maka : a. PIHAK PERTAMA dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu) per mil per hari dengan jumlah maksimum 5 % dari biaya pemeliharaan. b. PIHAK KEDUA akan menghentikan pekerjaan pemeliharaan untuk sementara apabila dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender terhitung sejak jatuh tempo pembayaran PIHAK PERTAMA belum juga melaksanakan pembayaran untuk biaya pemeliharaan dan denda. 2. Jika PIHAK KEDUA tidak melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan sesuai dengan pasal 2 perjanjian ini maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 1 o/oo (satu) per mil per hari dengan jumlah maksimum 5 % dari biaya pemeliharaan pada bulan berjalan. Pasal 13 PENGAKHIRAN PERJANJIAN 1. Kedua belah pihak sepakat untuk mengesampingkan berlakunya ketentuan pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata untuk pengakhiran perjanjian ini yang diatur dalam pasal ini. 2. PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri perjanjian ini secara sepihak dengan memberitahukan secara tertulis hal tersebut kepada PIHAK KEDUA, dalam hal PIHAK KEDUA : Halaman 5

a. Menyerahkan pelaksanaan pemeliharaan kepada pihak lain tanpa persetujuan dari PIHAK PERTAMA, atau b. Melalaikan tugasnya seperti tersebut dalam pasal 2 perjanjian ini. 3. Perjanjian ini dengan sendirinya berakhir dalam hal tidak dipenuhinya salah satu ketentuan dalam perjanjian ini atau karena keadaan tidak memungkinkan untuk dapat dilaksanakannya perjanjian ini. Pasal 14 PENYELESAIAN PERSELISIHAN 1. Apabila dikemudian hari terjadi perselisihan atau perbedaan pendapat dalam pelaksanaan perjanjian ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah untuk mufakat. 2. Apabila dengan cara musyawarah tidak terdapat kara sepakat maka kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia). 3. Putusan BANI merupakan putusan akhir yang mengikat kedua belah pihak dan kedua belah pihak sepakat meniadakan hak mengajukan upaya hukum apapun ke pengadilan manapun sehubungan dengan putusan tersebut. 4. Biaya untuk penyelesaian perselisihan dan pembebanannya akan ditentukan atas dasar putusan arbiter dan peraturan prosedur BANI. Pasal 15 LAIN LAIN 1. Jika terdapat hal-hal yang belum tercakup dalam perjanjian ini, akan dibuat perjanjian tambahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini. 2. Semua pemberitahuan antara kedua belah pihak mengenai perjanjian pengadaan ini dilakukan secara tertulis dan dianggap sekurang-kurangnya telah disampaikan kepada yang bersangkutan dengan tanda terima tertulis. a. Pemberitahuan kepada PIHAK PERTAMA dialamatkan kepada : PT PACIFIC INTIDWIPA REALTY Jl. Wahid Hasyim No. 55 Jakarta Pusat Telepon : (021) 3916266, 3147181 Fax. : (021) 3916288 b. Pemberitahuan kepada PIHAK KEDUA dialamatkan kepada : PT MITSUBISHI JAYA ELEVATOR AND ESCALATOOR Jl. Johar No. 10 Jakarta Pusat PO Box 3402/JKT Telepon : (021) 2302323 ext. 4400, 4401, 4410, 4411, 4412 Fax. : (021) 334190 Halaman 6

Demikian perjanjian ini dibuat dan ditandatangani di Jakarta pada tanggal, bulan dan tahun tersebut pada awal perjanjian ini di atas kertas bermaterai cukup rangkap 2 (dua) yang masing- masing mempunyai kekuatan hukum yang sama. PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA PT MITSUBISHI JAYA PT PACIFIC INTIDWIPA REALTY ELEVATOR AND ESCALATOR Kunihiro Hattori Presiden Direktur Elsio Widjaya Direktur Halaman 7