BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu informasi yang sering diminta untuk diungkapkan perusahaan saat ini adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan. Menurut Baker (2003) dalam Mardikanto (2014) mengemukakan tanggung jawab sosial perusahaan adalah tentang bagaimana perusahaan mengelola proses bisnis untuk menghasilkan dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin mengglobal, tuntutan masyarakat terhadap akuntabilitas bisnis dan praktek bisnis yang lebih etis juga semakin berkembang. Pada masa sekarang keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh adanya perhatian terhadap lingkungan sosial sekitar. Artinya bahwa sukses komersial perusahaan-perusahaan dillihat juga dari bagaimana perusahaan mengelola tanggung jawab sosial terhadap komunitas disekitar daerah operasinya, sehingga menciptakan hubungan antar masyarakat sebagai anggota komunitas lokal yang lebih luas. Perusahaan pada dasarnya adalah suatu bentuk organisasi dengan kebudayaan yang spesifik yang hanya dimiliki oleh perusahaan yang bersangkutan sehinggan anggota-anggota korporasi tersebut yang juga anggota sebuah masyarakat. Namun masih banyak perusahaan yang tidak mau menjalankan program-program tanggung jawab sosial perusahaan, 1
2 karena melihat hal tersebut hanya sebagai pengeluaran biaya. Kekhawatiran pemegang saham akan berkurangnya laba jika implementasi tanggung jawab sosial dilakukan adalah salah satu kendala. Karna salah satu tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba pemegang saham, sehingga perusahaan tidak termotivasi untuk melakukan tanggung jawab Menurut Friedman (1962) dalam Solihin (2009), tanggung jawab sosial perusahaan adalah menjalankan bisnis sesuai dengan keinginan pemilik perusahaan, biasanya dalam bentuk menghasilkan uang sebanyak mungkin dengan senantiasa mengindahkan aturan dasar yang digariskan dalam suatu masyarakat sebagaimana diatur oleh hukum dan perundangundangan. Dengan demikian, tujuan utama dari suatu perusahaan korporasi adalah memaksimalkan laba atau nilai pemegang saham. Sedangkan menurut World Business Council For Sustainable Development (2003) dalam Mardikanto (2014),corporate social responsibility adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerja dengan karyawan, keluarga mereka, masyarakat setempat, dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Program corporate social responsibility merupakan investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost center) melainkan sebagai sarana meraih keuntungan (profit center).
3 Tanggung jawab sosial perusahaan diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang perusahaan seperti kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, loyalitas konsumen dan persepsi masyarakat yang positif terhadap perusahaan. Perusahaan berharap konsumen dan masyarakat dapat membantu perusahaan dalam menghadapi persaingan antar perusahaan, sehingga perusahaan dapat berkembang dan bertahan hingga waktu yang sangat lama. Pada dasarnya tanggung jawab sosial perusahaan sudah muncul pada saat operasi perusahaan dimulai. Sebagaimana diketahui kelangsungan perusahaan sangat bergantung pada dukungan banyak pihak, untuk itulah perlu selalu dijaga hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan lingkungannya, Yintayani (2011). Tanggung jawab sosial perusahaan tidak memberikan hasil keuangan dalam jangka pendek namun akan memberikan hasil yang baik pada keuangan perusahaan di masa mendatang, secara langsung maupun tidak langsung. Pada tanggal 23 Maret 2006, kementrian lingkungan hidup mempublikasikan temuan pemantauan dan penataan kualitas lingkungan di wilayah penambangan PT Freeport Indonesia. Hasilnya, Freeport dinilai tak memenuhi batas air limbah dan telah mencemari air laut dan biota laut Hadi (2014). Upaya pemerintah terus dilakukan untuk meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia. Salah satu nya dengan pemberian penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang melakukan tanggung
4 jawab sosial terbaik dan memberikan sanksi-sanksi serta mengumumkan daftar nama perusahaan yang tidak melakukan tanggung jawab sosial perusahaan. Diterapkannya PROPER atau program penilaian peringkat kinerja perusahaan oleh kementrian lingkungan hidup pada dasarnya adalah untuk mengontrol aktivitas korporat dalam menanggapi lingkungannya. Penelitian dengan topik ini sudah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti dengan variabel yang sama satu sama lain, namun hasilnya berbeda-beda. Sembiring (2005) dalam penelitiannya membuktikan bahwa size, profil dan ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sedangkan, profitabilitas dan leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab Wijaya (2012) dalam penelitiannya menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris, ukuran perusahaan, profitabilitas dan kinerja lingkungan berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sedangkan, leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab Penelitian ini dilakukan karena adanya ketidakkonsistenan pada beberapa penelitian yang pernah dilakukan. Pada penelitian ini, penulis memilih tiga variabel untuk diteliti yaitu profitabilitas, tipe industri dan kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur.
5 Alasan pemilihan perusahaan manufaktur adalah karena aktivitas perusahaan tersebut berhubungan langsung dengan penggunaan dan pencemaran lingkungan. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Profitabilitas, Tipe Indutri, dan Kepemilikan Manajemen terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diangkat untuk dibahas pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 2. Apakah tipe industri berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan? 3. Apakah kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan?
6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini yaitu: 1. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan tanggung jawab 2. Untuk menguji pengaruh tipe industri terhadap pengungkapan tanggung jawab 3. Untuk menguji pengaruh kepemilikan manajemen terhadap tanggung jawab Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada: 1. Bagi Peneliti, diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan tentang masalah yang diteliti, sehingga dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengaruh profitabilitas, tipe industri dan kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan tanggung jawab 2. Bagi investor, diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan masukan yang dapat membantu mengambil keputusan. 3. Memberikan bukti empiris tentang pengaruh profitabilitas, tipe industri dan kepemilikan manajemen terhadap pengungkapan tanggung jawab