Prilaku Kesehatan Ada Dua Aspek utama; 1. Aspek Fisik 2. Aspek Non Fisik Aspek Fisik misalnya sarana kesehatan dan pengobat penyakit. Aspek non Fisik

dokumen-dokumen yang mirip
KONSEP SEHAT SAKIT. Dwi Fitriyanti

Pengantar Psikologi Abnormal

interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku merupakan

Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :

BAB I PENDAHULUAN. Sakit merupakan kondisi yang tidak menyenangkan mengganggu aktifitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sempurna, ada sebagian orang yang secara fisik mengalami kecacatan. Diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang. menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang

BAB I PENDAHULUAN. sosial yang memungkinkan seseorang hidup secara produktif dan harmonis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni :

I. PENDAHULUAN. Seperti yang disebutkan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) bahwa. dirinya sendiri, seperti tidak mudah takut, benci, dan bijaksana.

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. dalam pengendalian diri serta terbebas dari stress yang serius. Kesehatan jiwa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu gangguan jiwa (Neurosa) dan sakit jiwa (Psikosa) (Yosep, hubungan interpersonal serta gangguan fungsi dan peran sosial.

BAB 1 PENDAHULUAN. deskriminasi meningkatkan risiko terjadinya gangguan jiwa (Suliswati, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap orang dalam kesibukan dan aktivitas yang terus dijalani, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut WHO (World Health Organization) adalah ketika

BAB I PENDAHULUAN. produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangungunan kesehatan ini

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sehat sendiri ada beberapa macam. Menurut World Health. produktif secara sosial dan ekonomis.

Pendidikan Kesehatan. Indah PrasetyawatiTri Purnama Sari FIK/UNY 2012

BAB 1 PENDAHULUAN. sehat, serta mampu menangani tantangan hidup. Secara medis, kesehatan jiwa

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN oleh: Dr. Lismadiana,M.Pd

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan orang lain (Stuart & Sundeen, 1998). Potter & Perry. kelemahannya pada seluruh aspek kepribadiannya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

dr. Moh. Danurwendo Sudomo, Sp.Ok

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Pertumbuhan merupakan perubahan secara fisiologis sebagai

BAB I PENDAHULUAN. ekonomis. Sejalan dengan definisi kesehatan menurut UU Kesehatan. RI Nomor 23 tahun 1992, menurut World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. aktivitas organisme (makhluk hidup) yang bersangkutan. Pada hakikatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. panjang dengan rata-rata 44 juta kecacatan, dengan memberi dampak emosional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Prevalensi penderita skizofrenia pada populasi umum berkisar 1%-1,3% (Sadock

KONSEP KESEHATAN MENTAL LIA AULIA FACHRIAL, M.SI

PRINSIP PERUBAHAN PERILAKU

BAB I PENDAHULUAN. baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental. Masalah gangguan kesehatan jiwa menurut data World Health

PERSEPSI DAN PERILAKU SAKIT. MUJIANTO,SKM,M.Kes

PENELITIAN PERILAKU KESEHATAN 2

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA DALAM MENGHADAPI DYSMENORRHEA PADA SISWI KELAS XI SMA NEGERI 3 SLAWI

Tujuan pendidikan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. penyimpangan dari fungsi psikologis seperti pembicaraan yang kacau, delusi,

Lecture 6 Response to Illness

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan, pekerjaan dan pergaulan (Keliat, 2006). Menurut

BAB I PENDAHULUAN. Begel, desa merupakan tempat pemukiman para petani, sebenarnya, faktor

BAB I PENDAHULUAN. efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional (Videbeck, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai permasalahan dalam kehidupan dapat memicu seseorang

BAB II KONSEP DASAR A. PENGERTIAN. Halusinasi adalah suatu persepsi yang salah tanpa dijumpai adanya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk jangka waktu lama dan bersifat residif (hilang-timbul). Sampai saat ini

Berbagai Teori Tentang Sikap dan Perilaku Menurut Beberapa Referensi

BAB I PENDAHULUAN. gizi kurang dan masalah gizi lebih. Masalah gizi kurang pada umumnya

memang terdapat bentuk-bentuk perilaku instinktif (species-specific behavior) yang didasari

BAB I PENDAHULUAN. terpisah. Rentang sehat-sakit berasal dari sudut pandang medis. Rentang

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dan sebagainya. Setiap orang dianggap mampu untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. yang menyeluruh dalam menjalankan fungsi-fungsinya, karena keluarga

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan

TINJAUAN PUSTAKA Remaja Karakteristik Remaja Kepribadian Remaja dalam Sudut Pandang Konsumen

BAB 1 PENDAHULUAN. Gangguan jiwa (Mental Disorder) merupakan salah satu dari empat

BAB I PENDAHULUAN. cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang, seperti

PENDIDIKAN KESEHATAN DI SEKOLAH DASAR (SD) PERLU DIPRIORITASKAN. Oleh: Suryanto Staf Pengajar Prodi Ikora PKR, FIK, UNY

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diuraikan lebih jauh mengenai teori-teori yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Hidup. individu mengenai posisi individu dalam hidup, konteks budaya dan

Perilaku kesehatan pada garis besarnya dikelompokkan menjadi 2 yakni (Notoatmodjo, 2003):

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh: M A R Y A T I J

mengalami gangguan jiwa ditemukan di negara-negara berpenghasilan rumah tangga menderita gangguan kesehatan jiwa (Yosep, 2009).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tekanan mental atau beban kehidupan. Dalam buku Stress and Health, Rice (1992)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Holmes dan Rahe tahun 1967 dengan menggunakan Live Event Scale atau biasa

BAB I PENDAHULUAN. Fakultas Psikologi merupakan salah satu fakultas unggulan di Universitas

KONSEP SEHAT SAKIT. Siti Mardianingsih, SST M.Keb

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Destalya Anggrainy M.P, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. timbulnya berbagai penyakit. Salah satu penyakit yang dapat terjadi yaitu diabetes

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ketersediaan sumber dukungan yang berperan sebagai penahan gejala dan

BAB 1 : PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Menurut World Health Organization (WHO) sehat itu

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa Menurut World Health Organization adalah berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diberikan kepadanya (dari kerja yang dilakukan sehari-hari) tanpa. menimbulkan kelelahan yang berlebihan. ( Muhajir : 2004 )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mencapai kedewasaan sesuai dengan norma-norma yang ada dalam

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Maka secara analogi kesehatan jiwa pun bukan hanya sekedar bebas dari

BAB I PENDAHULUAN. (WHO, 2005). Kesehatan terdiri dari kesehatan jasmani (fisik) dan

BAB I PENDAHULUAN. hingga saat ini adalah permasalahan kesehatan (Human Healt). Nampaknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semua orang, hal ini disebabkan oleh tingginya angka kematian yang disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. terhentinya suplai darah ke otak karena sumbatan (stroke iskemik) atau

BAB I PENDAHULUAN. merupakan penyebab kematian urutan ke-3 di negara-negara maju setelah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. riskan pada perkembangan kepribadian yang menyangkut moral,

BAB I PENDAHULUAN. kecacatan. Kesehatan jiwa menurut undang-undang No.3 tahun 1966 adalah

Prinsip dalam Pembelajaran

BABI PENDAHULUAN. kehidupan individu selalu dan tidak lepas dari masalah yang ada sehingga kadangkala

BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk holistik dipengaruhi oleh lingkungan dari dalam

BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

Transkripsi:

PRILAKU SEHAT & SAKIT DI MASYARAKAT IRMA NURIYANTI, SKM, M.Kes

Prilaku Kesehatan Ada Dua Aspek utama; 1. Aspek Fisik 2. Aspek Non Fisik Aspek Fisik misalnya sarana kesehatan dan pengobat penyakit. Aspek non Fisik menyangkut perilaku kesehatan. Faktor Prilaku ini mempunyai pengaruh besar terhadap status kesehatan individu dan masy.

Prilaku Kesehatan Prilaku manusia terwujud dalam bentuk : Pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan Kata lain prilaku merupakan respon/reaksi reaksi seorang indivudu terhadap stimulus yang berasal dalam dirinya. Respon ini bersifat Pasif (Tanpa Tindakan: Berpikir, Berpendapat, Bersikap) maupun Aktif (melakukan Tindakan)

Prilaku Kesehatan Prilaku Kesehatan dapat dirumuskan sebagai bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan lingkungannya. Menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan serta tindakan yang berhubungan dengan kesehatan Prilaku Aktif (overt) sedangkan Prilaku Pasif tidak tampak misalnya, pengetahuan, persepsi dan motivasi.

Persepsi Masyarakat tentang sehat - sakit Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit, tidak selalu bersifat obyektif Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu & unsur sosial-budaya. Petugas kesehatan berusaha menerapkan kriteria medis yang obyektif berdasarkan simptom untuk mendiagnosis kondisi fisik individu

Prilaku Kesehatan Misalnya BLOOM membedakan antara Prilaku Kognitif ( Yang Menyangkut Kesadaran atau Pengetahuan). Afektif (Emosi Emosi) dan Psikomotor (tindakan/gerakan) Ki Hajar Dewantoro menyebutkan sebagai cipta (Peri Akal) Karsa (Peri Rasa)

Prilaku Kesehatan Ahli-ahli umum mengunakan istilah pengetahuan, sikap dan tindakan, disingkat KAP (Knowledge, Attitude, Practice) Sikap dirumuskan secara umum (secara positif atau negatif) Sikap mengandung penilaian emosional/afektifafektif (senang, benci, sedih) Komponen kognitif (pengetahuan tentang obyek itu)

Prilaku Kesehatan Aspek Konatif (Kecendrungan Bertindak) Sikap selain bersifat positif dan negatif sikap memiliki kedalaman yang berbeda-bedabeda ( sangat benci, agak benci dsb) sikap itu tidak sama dengan prilaku. Prilaku tidak selalu mencerminkan sikap seseorang. Sikap seseorang bisa berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang obyek tsbt, melalui persuasi srt tkn dr klmpk sos

Prilaku Kesehatan Prubahan Prilaku dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam maupun dari luar individu. Dalam pembentukan dan perubahan perilaku ialah; Persepsi, Motivasi dan Emosi. Persepsi Adalah pengamatan yang merupakan kombinasi penglihatan, pendengaran, penciuman serta pengalaman masa lalu.

Prilaku Kesehatan Motivasi Adalah dorongan bertindak untuk memuaskan suatu kebutuhan. Dorongan itu di wujudkan dengan tindakan. Motivasi yang rendah bisanya mengahasilkan tindakan yang juga kurang kuat. Prilaku dipengaruhi oleh emosi atau perasaan individu. Emosi ini berkaitan dengan kepribadian individu

DEFINISI PENYAKIT, SAKIT & SEHAT Penyakit (disease) gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi atau tekanan dari lingkungan Sakit (illness illness) penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit

Keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental, dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit cacat dan kelemahan. ( who 1974) Sehat WHO (1981) a state of complete physical, mental and social wellbeing keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. ( UU No 36 /2009 ttg Kesehatan)

Sehat mental : suatu kondisi memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual, emosional, yang optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dengan keadaan orang lain. (UU no 3/1961).

Sehat sosial : prikehidupan dalam masyarakat dimana prikehidupan ini harus sedemikian rupa sehingga setiap warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara memajukan kehidupan sendiri dan keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkannya bekerja, beristirahat serta menikmati hiburan pada waktunya.

Sehat fisik : Suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak mengalami gangguan sehingga memungkinkan berkembangnya mental dan sosial untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari hari dengan optimal.

PERILAKU SAKIT Perilaku sakit segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan Perilaku sehat tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, mis: pencegahan penyakit, personal hygiene, penjagaan kebugaran & mengkonsumsi makanan bergizi

PERILAKU SAKIT Penilaian medis bukan merupakan satu-satunyasatunya kriteria yang menentukan tingkat kesehatan seseorang. Penilaian individu terhadap status kesehatan merupakan salah satu faktor yang menentukan perilakunya, yaitu perilaku sakit jika mereka merasa sakit & perilaku sehat jika mereka menganggap sehat

PERILAKU SAKIT Perbedaan kemampuan fungsional terdiri dari 3 aspek (Bush) Kemampuan menggerakkan tubuh Mobilitas Kemampuan menjalankan kegiatan-kegiatan utamanya

Teori Respons Bertahan (Coping Response Theory) Mechanic teori tentang perilaku sakit Perilaku sakit adalah reaksi optimal dari invidu jika dia terkena suatu penyakit. Reaksi sangat ditentukan oleh sistem sosialnya Perilaku sakit erat hubungannya dengan konsep diri, penghayatan situasi yang dihadapi, pengaruh petugas kesehatan, & pengaruh birokrasi 2 faktor utama yang menentukan perilaku sakit: Persepsi atau definisi individu tentang suatu situasi/penyakit Kemampuan individu untuk melawan serangan penyakit

Etiologi Perilaku Sakit Dikenalinya gejala-gejala/tanda-tanda yang menyimpang dari keadaan biasa Banyak gejala serius dan diperkirakan menimbulkan bahaya Dampak gejala terhadap hubungan dengan keluarga, hubungan kerja & kegiatan sosial yang lain Frekuensi dari gejala & tanda-tanda yang tampak dan persistensinya

Etiologi Perilaku Sakit Kemungkinan si individu untuk diserang penyakit tersebut Informasi, pengetahuan & asumsi budaya tentang penyakit Perbedaan interpretasi terhadap gejala yang dikenalnya Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku mengatasi gejala sakit Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai sarana, tersedianya beaya & kemampuan mengatasi stigma dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb)

Kategorisasi faktor pencetus perilaku sakit Faktor persepsi yang dipengaruhi oleh orientasi medis & sosio-budaya Faktor intensitas gejala (menghilang & terus menetap) Faktor motivasi individu untuk mengatasi gejala yang ada Faktor sosial psikologis yang mempengaruhi respons sakit

Batasan analisis kondisi tubuh Batasan sakit menurut orang lain Orang-orang disekitar individu yang sakit mengenali gejala sakit pada diri individu dan mengatakan bahwa dia sakit dan perlu mendapat pengobatan. Biasanya terjadi pada anak-anak & dewasa yang menolak bahwa dirinya sakit Batasan sakit menurut diri sendiri Individu itu sendiri mengenali gejala penyakitnya dan menentukan apakah dia akan mencari pengobatan atau tidak. Analisa orang lain bisa bertentangan dengan analisa individu.

5 Macam reaksi dalam proses pengobatan (Schuman) Shopping proses mencari alternatif sumber pengobatan untuk menemukan seseorang yang dapat memberikan diagnosa & pengobatan sesuai dengan harapan si sakit Fragmentation proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi yang sama Proscrastination proses penundaan pencarian pengobatan meskipun gejala penyakitnya sudah dirasakan Self medication pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatanobatan yang dinilai tepat Discontinuity penghentian proses pengobatan

Reaksi individu terhadap gejala sakit (Schuman) Tahap pengenalan gejala Tahap asumsi peranan sakit Tahap kontak dengan pelayanan kesehatan Tahap ketergantungan si sakit Tahap penyembuhan atau rehabilitasi

Hak & Kewajiban si sakit HAK Dibebaskannya dari tanggung jawab sosial & pekerjaan sehari-hari. Pemenuhan hak ini tergantung dari tingkat/persepsi keparahan penyakitnya Hak untuk menuntut bantuan atau perawatan dari orang lain KEWAJIBAN Kewajiban untuk mencapai kesembuhan. Kewajiban ini dapat dipenuhi sendiri atau dengan pertolongan orang lain (petugas kesehatan)

Saatnya kita quiz

Jelaskan mengenai sakit dan kesakitan dalam bahasa kalian Jelaskan Teori Respons Bertahan Berikan penilaian mengenai perkuliahan ini